27
MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL Protokol Komunikasi Digital Koneksi P2P (Peer to Peer) Torrent Dosen Pembimbing : M. Kosyi’in, S.T., M.T. Disusun Oleh : Sunu Arsy Pratomo MTE.15.15.0131 MAGISTER TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2016

MAKALAH KOMDIG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tenik Elektro, Komunikasi Digital

Citation preview

Page 1: MAKALAH KOMDIG

MAKALAH

KOMUNIKASI DIGITAL

Protokol Komunikasi Digital

Koneksi P2P (Peer to Peer) Torrent

Dosen Pembimbing :

M. Kosyi’in, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Sunu Arsy Pratomo

MTE.15.15.0131

MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2016

Page 2: MAKALAH KOMDIG

2 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………...... 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..... 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 3

1.2. Batasan Masalah .............................................................................................. 4

BAB II MEDIA TRANSMISI ............................................................................. 5

2.1 Media Transmisi GUIDED ............................................................................... 6

2.2 Media Transmisi UNGUIDED ......................................................................... 11

2.2.1 Contoh Penerapan Transmisi Unguided ................................................. 13

BAB III DASAR TEORI DAN ANALISA ......................................................... 15

3.1. Definisi protokol P2P ...................................................................................... 15

3.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Protokol P2P ............................................ 15

3.1.2. Contoh Kasus Penggunaan Protokol P2P ............................................. 16

3.2. P2P Pada Protokol Torrent .............................................................................. 16

3.2.1. Sejarah Jaringan P2P Protokol Torrent ................................................. 20

3.2.2. Cara Kerja Torrent ................................................................................ 21

3.2.3. Peralatan Yang Dibutuhkan .................................................................. 22

3.2.4. Sistem Keamanan ................................................................................. 23

BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27

Page 3: MAKALAH KOMDIG

3 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan besaran bandwidth dan komunikasi internet telah menstimulasi

pengguna internet untuk menggunakan Peer-to-Peer (P2P) sebagai media pertukaran data.

P2P memberikan mekanisme yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi secara

langsung (point-to-point) tanpa intervensi server khusus. Saat ini aplikasi P2P tidak

terbatas hanya pada pertukaran file, namun dapat juga diaplikasikan pada perpustakaan

digital (PD). Beberapa aplikasi PD berbasis P2P antara lain Freelib, P2PDL, Bricks dan

P2P4DL. Pencarian dokumen pada jaringan P2P dengan arsitektur terdistribusi sangat

mengandalkan koneksi antar peer. Salah satu teknik pencarian yang umum digunakan

adalah melalui pengiriman kueri secara broadcast kepada peer tetangga. Sayangnya cara

ini kurang efisien karena berpotensi meningkatkan kepadatan lalulintas jaringan. Selain

permasalahan efisiensi, permasalahan lain yang dihadapi aplikasi PD adalah rendahnya

kredibilitas PD dalam pertukaran data. Rendahnya kredibilitas sebuah PD dapat dilihat

dari kualitas servis yang diberikan pada PD lain. Kualitas servis dapat diukur dari empat

aspek yaitu kecepatan akses, jumlah koleksi, kualitas dokumen dan jumlah interasi.

Semakin tinggi nilai keempat aspek, maka kualitas servis semakin baik. Namun

tidak mudah untuk mengetahui kualitas servis masing-masing PD. Sebuah PD dapat saja

memberikan respon tidak jujur mengenai nilai kualitas yang dimiliki PD lain. Hal ini

terjadi dikarenakan PD yang tergabung dalam jaringan P2P tidak selamanya baik. Pada

penelitian ini penulis mengusulkan sebuah metode untuk menyelesaikan permasalahan

diatas. Metode ini penulis beri nama jaris. Jaris melakukan pencarian berdasarkan

kemiripan antar PD pada cache cluster dan kemiripan kueri pada cache kueri untuk

meningkatkan relevansi hasil pencarian dokumen dan menurunkan jumlah pesan yang

dikirim. Selain itu jaris menggunakan mekanisme polling yang menggabungkan nilai QoS

lokal dan global untuk meningkatkan kualitas transaksi.

Teknologi P2P memecah suatu objek menjadi beberapa bagian(piece). Seluruh

bagian objek tersebut berada pada pemakainya, bukan pada penyelenggaranya.

Penyelenggara jaringan P2P (protokol Torrent) hanya menunjukkan lokasi objek yang

bersangkutan (melalui tracker – penjelajah tertentu) dan mengatur lalu lintasnya (utility

Torrent). Teknologi P2P sangat efisien dan efektif dalam menyebarkan objek yang

Page 4: MAKALAH KOMDIG

4 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

berukuran sangat besar. Tidak seperti yang dilakukan penyelenggara jaringan internet

pada umumnya yang memusatkan penyebaran program/data/informasi.

1.2. Batasan Masalah

1. Hanya akan membahan permasalahan seputar jaringan P2P Conection yang

dihubungkan dalam jaringan internet.

2. Membahas satu aplikasi pada jaringan P2P di dalam jaringan internet yaitu berupa

sistem operasi Torrent.

3. Hanya akan membahas beberapa utility Torrent (Torrent Clients) saja, demikian juga

dengan penyelenggara protokol Torrent (Torrent Site/Protocol), hanya akan

membahas protocol dan utility Torrent yang popular.

Page 5: MAKALAH KOMDIG

5 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

BAB II

MEDIA TRANSMISI

Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-

sinyal. Sedangkan Media Transmisi adalah Perangkat yang digunakan sebagai jalur

transmisi (channel) dari data yang dikirimkan.

Faktor yang mempengaruhi pemilihan media transmisi adalah :

Biaya/harga

Kinerja jaringan yang dikehendaki

Kemampuan menghadapi gangguan elektris maupun magnetis dari luar

Bandwidth dan jarak yang harus ditempuh

Kondisi alam

Keamanan data

Secara umum, media transmisi untuk komunikasi data dibagi menjadi 2 yaitu :

Guided = mentransmisikan gelombang sekaligus mengendalikannya di sepanjang

jalur fisik (kabel) sampai menuju penerima. Contoh : Kabel Dua Kawat (Twisted

Pair), Kabel Koaksial (Coaxial Cable), Kabel Serat Optik (Fibre Optic).

Unguided = mentransmisikan gelombang namun tidak mengendalikannya

(perambatan diudara). Contoh: Gelombang Radio, Gelombang Micro

(microwave), Gelombang Inframerah (Infra Red), Bluetooth, Wi-Fi, Lightwave

(Laser)

Gambar 2.1 Radio Spektrum

Page 6: MAKALAH KOMDIG

6 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Karakteristik mutu transmisi ditentukan oleh media dan karakteristik sinyal:

Guided, media itu sendiri yang menentukan batasan transmisi.

Unguided, ditentukan oleh kualitas sinyal antena transmisi.

2.1. Media Transmisi GUIDED

Komunikasi data berbasis kabel dilakukan bila sumber data dan p enerima tidak

terlalu jauh dan ada dalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media

transmisinya.Terdapat 3 jenis kabel :

1. Kabel Dua Kawat (Twisted Pair)

Adalah beberapa pasang kawat yang dibungkus dalam satu bundel dengan sebuah

sarung pelindung yang cukup kuat dengan sifat dan fungsi sebagai berikut :

Menstransmisikan sinyal digital/ analog.

Terbatas dalam jarak, bandwith (1MHz) dan rate data (100MHz).

Rentan terhadao interferensi dan derau.

Membutuhkan repeater (setiap 2 atau 3 km) untuk digital.

Membutuhkan amplifier (setiap 5 atau 6 km) untuk analog.

Memiliki harga yang murah.

Hanya dapat digunakan ntuk jarak dekat.

Dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu UTP dan STP.

a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Gambar 2.2 Kabel UTP

Sangat populer karena kecil (0,43 cm), murah, mudah dipasang, support

arsitektur jaringan.

Rentan terhadao efek interferensi elektris.

Kecepatan transfer data 10 - 100 Mbps.

Dapat disadap

Page 7: MAKALAH KOMDIG

7 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Panjang kabel maksimum 100 m.

Harga relatif murah.

Type Use

Category 1 Voice Only (Telephone Wire)

Category 2 Data to 4 Mbps (Local Talk)

Category 3 Data to 10 Mbps (Ethernet)

Category 4 Data to 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)

Category 5 Data to 100 Mbps (Fast Ethernet)

Tabel 2.1 Kategori Kabel UTP

b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

Gambar 2.3 Kabel STP

Adalah kabel UTP yang diberi pelindung metal, sehingga lebih kuat terhadap

interferensi

Lapisan pelindung perlu di ground pada setiap ujungnya

Kecepatan transfer data 10 – 100 Mbps

Panjang kabel maksimum 100 mLebih mahal dibanding UTP

Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-45.

Gambar 2.4 Konektor RJ-45

Page 8: MAKALAH KOMDIG

8 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Contoh penerapan twisted pair :

Jaringan Telepon (Telephone Network)

Jaringan LAN (Local Area Networks), biasanya untuk topologi ring.

2. Kabel Coaxial (Coaxial Cable)

Terdiri dari 2 konduktor, berupa satu kawat tembaga di tengah, dibungkus isolator,

dan kabel kedua di bagian luarnya, sebagai isolator merangkap pelindung dengan sifat

sebagai berikut :

Memiliki jarak yang lebih jauh, dibanding STP dan UTP

Kecepatan transfer data 10 -100 Mbps.

Menggunakan FDM (frequency Division Multiflexing) yg mampu memuat

10.000 channel secara serentak.

Tahan terhadap interferensi.

Gambar 2.5 Kabel Coaxial

Ada 2 jenis tipe kabel ini, yaitu Thin coaxsial dan Thick coaxsial.

1. Thin coaxsial (Thinnet / 10 Base 2)

Dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut

adalah 200 meter dan maksimum 30 komputer terhubung. Kabel ini digunakan pada

penggunaan jaringan linear.

2. Thick coaxsial (Thicknet / 10 Base 5)

Dengan thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan

lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar. Kabel Thick Ethernet

maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.

Gambar 2.6 Dua Tipe Kabel Koaksial

Page 9: MAKALAH KOMDIG

9 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Tipe konektor kabel ini adalah Konektor Bayone-Neill-Concealman (BNC).

Gambar 2.7

Contoh penerapan kabel koaksial :

Digunakan untuk distribusi kabel TV.

Transmisi telepon jarak jauh.

LAN.

3. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)

Terbuat dari jenis kaca & plastik (ultrapure fused silica). Mengirimkan pulsa

gelombang cahaya dalam satu arah. Pada bagian pengirim, sinyal informasi diubah

menjadi sinyal optik, lalu diteruskan ke kanal informasi yang juga terbuat dari serat optik

yang bertugas sebagai pemandu gelombang. Sesampainya di penerima berkas cahaya

ditangkap oleh detektor cahaya yang berfungsi mengubah besaran optik menjadi besaran

elektrik.

Gambar 2.8 Kabel Serat Optik dan Konektornya

Kelebihan dari kabel Serat Optik (Fiber optic ) adalah :

Mempunyai kapasitas yg besar (bandwidth lebar)

Tidak terpengaruh oleh medan magnetis, sinyal dalam kabel terjamin

keamanannya.

Didalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan

maupun percikan api.

Page 10: MAKALAH KOMDIG

10 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Serat tahan terhadap gas beracun, bahan kimia dan air, sehingga cocok ditanam

dalam tanah.

10x lebih cepat dari Coaxial Dan memiliki panjang maksimum 2000 – 3000m.

Tidak terpengaruh interferensi, hingga dapat ditumpangkan pada kabel tegangan

tinggi.

Kelemahan dari kabel serat Optik (Fiber Optic) adalah :

Sulit membuat terminal pada kabel serat.

Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.

Biaya implementasi yang sangat mahal.

Contoh penerapan Kabel Serat Optik:

Long-haul trunk = jaringan telpon dengan panjang 1500 km dgn kapasitas tinggi

(60.000 channel suara).

Metropolitan trunk = jangkauan 12 km dengan 100.000 channel suara untuk

sentral telpon kota.

Rural exchange = panjang sirkuit 40 km – 160 km, menghubungkan kota dan desa.

Karakteristik Biaya/harga Jangkauan Fleksibilitas Kemudahan

instalasi

Ketahanan

terhadap

interferensi

Thinnet

Lebih

mahal dari

twisted

185

meter

Cukup

fleksibel

Gampang

instalasinya

Baik/resistance

terhadap

interferensi

Thicknet

Lebih

mahal dari

thinnet

500

meter

Kurang

fleksibel

Gampang

instalasinya

Baik/resistance

terhadap

interferensi

Twisted Pair Paling

murah 100

meter

Paling

fleksibel

Sangat

gampang

Rentan terhadap

interferensi

Fiber Optik Paling

mahal

2000

meter

Tidak

fleksibel Sulit

Tidak

terpengaruh atas

interferensi

Tabel 2.2 Perbandingan Kabel

Page 11: MAKALAH KOMDIG

11 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

2.2. Media Transmisi UNGUIDED

Transmisi Nirkabel (Wireless Transmission).

Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal

elektromagnetik.

Rentan intereferensi.

Umumnya menggunakan frekuensi 2 GHz – 40 Ghz

Point to point, point to multi point, access point

Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin besar potensial

bandwidth dan rate datanya namun semakin pendek jaraknya.

Contoh media transmisi unguided :

a. Gelombang Radio.

Menjalar pada jarak yang jauh dan secara omnidirectional dapat digunakan u/

komunikasi dalam dan luar ruangan, serta Sifatnya tergantung pada frekuensi.

Keuntungan gelombang radio :

Pada frekuensi rendah dapat melewati penghalang dengan baik

Posisi transmitter dan receiver tidak perlu diatur dengan teliti

Kerugian gelombang radion :

Pada frekuansi tinggi gelombang dipantulkan oleh penghalang.

Untuk frekuansi rendah dayanya menjadi berkurang untuk pengguna an jarak jauh.

Terabsorsi oleh hujan.

Pada semua frekuensi dapat mengganggu peralatan motor dan listrik.

Memerlukan izin pemerintah.

Contoh : FM radio, UHF and VHF television.

b. Gelombang Micro (Microwave).

Menjalar secara garis lurus bersifat directional sehingga dapat difokuskan. Semua

energi menjadi pancaran kecil dengan menggunakan antena parabola.

Keuntungan gelombang mikro :

Beberapa transmitter dapat berhubungan tanpa terinterferensi

Semakin tinggi menara pemancar, semakin jauh jarak pengirimannya

Satu penggunaan pemancar utama dapat dialokasikan untuk frekuensi 2.400 –

2484 GHz

Kerugian gelombang mikro :

Antena pengirim dan penerima harus diatur jaraknya

Page 12: MAKALAH KOMDIG

12 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Diperlukan repeater-repeater secara periodik

Tidak dapat menembus ruangan dengan baik

Pada frekuansi 8 GHz terabsorsi oleh air

Contoh : Terrestrial Microwave dan Satellite Microwave.

c. Gelombang Inframerah (Infra Red).

Gelombang yang menjalar secara garis lurus bersifat directional menggunakan

pemancar cahaya dengan receiver yang disamakan frekuensinya.

Keuntungan gelombang inframerah :

Murah dan mudah membuatnya.

Tidak mengganggu sistem infrared yang ada diruangan sekita.

Tidak perlu izin pemerintah.

Kekurangan gelombang inframerah :

Tidak dapat menembus benda-benda padat.

Tidak dapat digunakan di luar ruangan, karena cahaya matahari memiliki terang

yang sama dengan cahaya infrared.

Setiap device harus terarah dan “bertatap muka” langsung karena infrared

menggunakan sinyal terarah dan biasnya hanya 30 derajat.

Teknologi yang cukup tua, kecepatan yang sangat terbatas.

Jarak yang sangat terbatas dan tidak fleksibel.

Contoh : TV remote control, Sekarang sering digunakan untuk komunikasi data dengan

jarak dekat (sampai 3 kilometer) dan kecepatan rendah.

d. Bluetooth.

Cakupan bluetooth sampai 10 meter dan tidak terhalang flesibilitas media.

Bluetooth bekerja menggunakan sinyal radio pada frekuensi 2,4 Ghz. Memungkinkan

koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya computer.

Kelemahan bluetooth terletak pada caranya mengurus data, secara teoritis dapat

mengkoneksikan 7 perangkat secara langsung, tapi manajemen datanya hanya

memungkinkan 2 perangkat sementara yang lain menunggu.

Contoh : Bluetooth memungkinkan sinkronisasi antar piranti dari mulai HP,PDA,PC

bahkan sampai peralatan dapur, Wireless Headset, File exchange.

e. Wi-Fi (Wireless Fidelity).

Sama dengan Bluetooth yaitu bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Bedanya Bluetooth

menggunakan Spread Spectrum Frequency Hoppin g (SSFH), sedangkan Wi-Fi

Page 13: MAKALAH KOMDIG

13 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

menggunakan Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) sehingga lebih stabil dan lebih

cepat dibanding dengan bluetooth.

Kerugian Wi-Fi :

Keamanannya kurang.

Rentan terhadap konflik dengan perangkat lain dalam waktu yang bersamaan.

f. Media Sinar Laser (Lightwave).

Pensinyalannya bersifat unidirectional dan masing-masing receiver menggunakan

photodetector.

Digunakan untuk koneksi point-to-point..

Kecepatan hingga 100 Mbps.

"beam-width" kecil, sehingga mengurangi interferensi antar pengguna sinar laser.

Keuntungan lightwave :

Bandwidth sangat sangat lebar dengan biaya murah sekali.

Laser mudah digunakan.

Tidak memerlukan ijin saat menggunakannya.

Kerugian lightwave :

Tidak dapat menembus hujan dan kabut lebat.

2.2.1. Contoh Penerapan Media Transmisi UNGUIDED

a. Wireless LAN

Merupakan perkembangan dari media microwave.

Lebih murah dari Microwave.

Dapat digunakan untuk indoor maupun outdoor.

Wireless LAN menggunakan gelombang radio electromagnetic untuk

berkomunikasi dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Menggunakan suatu frequency tertentu untuk mengalirkan data.

Sebagai media transmisi menggantikan media kabel.

Kelebihan Wireless LAN :

Mobilitas tinggi tanpa kerumitan kabel (W-LAN)

Instalasi jaringan yang cepat.

Kompatible yang tinggi dengan teknologi lain.

Cocok untuk daerah yang belum ada infrastruktur.

Reduksi biaya : Dalam kasus pengembangan,pemindahan maupun perubahan

Page 14: MAKALAH KOMDIG

14 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

konfigurasi LAN.

Kekurangan Wireless LAN :

Keamanan kurang.

Interferences.

Sensitif terhadap cuaca.

Keterbatasan jarak.

Izin penggunaan Frequency.

HotSpot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point

Wireless LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam

Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA

atau lainnya. Pada wireless semakin tinggi gelombang radio maka semakin tingg i

bandwidth tetapi jarak semakin pendek.

b. Telepon Seluler.

Telepon selular merupakan salah satu aplikasi komunikasi data nirkabel yang

berkembang cukup pesat. Telepon selular dilengkapi dengan fasilitas sistem pesan pintar

(Smart Messaging) yang membawa pelayanan internet dapat digunakan oleh pemakai

yang bergerak.

c. Satelit Telekomunikasi.

Keunggulan jaringan satelit adalah dia dapat digunakan untuk komunikasi dengan

daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan kabel. Cakupan area-nya sangat luas, dan

relatif tidak tergantung pada kondisi geografis.

Page 15: MAKALAH KOMDIG

15 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

BAB III

DASAR TEORI DAN ANALISA

3.1. Definisi protokol P2P

Peer to Peer (P2P) adalah suatu sistem hubungan antar komputer yang terkoneksi

secara langsung via jaringan atau Internet. Pertukaran file dapat dilakukan antar komputer

yang terhubung secara langsung tanpa perantara server jaringan. Masing-masing

komputer akan berperan sebagai server sekaligus client.

Persyaratan untuk Peer to Peer di Internet adalah tersedianya sebuah koneksi dan

software P2P. Contoh software P2P sendiri antara lain adalah BearShare, Kazaa,

Morpheus dan Limewire. Software ini digunakan untuk menghubungkan computer ke

jaringan P2P. SEtelah koneksi komputer terjadi, maka komputer akan dapat mengakses

ribuan sistem komputer lain yang berada dalam jaringan. MAsing-masing user dapat

saling mencari file pada komputer lainnya dengan cara masing-masing menyediakan

suatu folder sharing untuk diakses.

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) dan (b) Contoh Jaringan P2P

3.1.1. Kelebihan dan kekurangan protokol P2P

Kelebihan P2P protocol yaitu :

1. Antara computer dalam satu jaringan dapat berbagi fasilitas yang dimiliki, seperti :

harddisk, drive, fax, printer dll.

2. Biaya operasional relative lebih murah dibandingkan Client-Server.

3. Kelangsungan jaringan tidak bergantung pada satu server, artinya bila computer mati

atau rusa, jaringansecara keseluruhan tidak mengalami gangguan.

Kelemahan P2P protocol yaitu :

Page 16: MAKALAH KOMDIG

16 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

1. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan Client-Server.

2. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur

keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

3. Karena data jaringan tersebar di masing-masing computer, maka back-up harus

dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.

3.1.2. Contoh kasus penggunaan protokol P2P

Pada Peer To Peer, sepasang host yang terhubung berkomunikasi secara langsung

satu sama lain. Peer tidak dimiliki oleh penyedia layanan, tetapi berupa PC (Personal

Computer) atau laptop yang dikontrol oleh pengguna.Sebagai contoh kasus pada Peer To

Peer dibahas dua contoh yaitu:

1. Distribusi Peer To Peer Untuk mendistribusikan suatu file ke banyak pihak dalam

arsitektur client-server dilakukan dengan membuat copy dari server ke semua peer

tujuan. Hal ini membutuhkan kapasitas yang besar di server dan membutuhkan

banwidth yang besar pula. Pada P2P setiap peer dapat membantu mendistribusikan

sebagaian dari suatu file kepada peer yang lain, sehingga sangat membantu kerja

server.

2. Database terdistribusi dalam komunitas peer yang luas, misalnya konsep Distributed

Hash Table (DHT)

3. Penyelenggara jaringan P2P protocol Torrent.

3.2. P2P pada Protokol Torrent

Teknologi P2P memecah suatu objek menjadi beberapa bagian (piece). Seluruh

bagian objek tersebut berada pada pemakainya, bukan pada penyelenggaranya.

Penyelenggara jaringan P2P (protokol Torrent) hanya menunjukkan lokasi objek yang

bersangkutan (melalui tracker – penjelajah tertentu) dan mengatur lalu lintasnya (utility

Torrent). Teknologi P2P sangat efisien dan efektif dalam menyebarkan objek yang

berukuran sangat besar. Tidak seperti yang dilakukan penyelenggara jaringan internet

pada umumnya yang memusatkan penyebaran program/data/informasi. Penyebaran

program/data/ informasi pada jaringan P2P tidak terpengaruh banyaknya pemakai yang

mengambil (leecher) karena penyelenggaranya mengharuskan pemakai tersebut untuk

mengirimkan kembali objek yang telah diambilnya (seeder). Sedangkan penyebaran

program/data/informasi pada jaringan internet yang terpusat akan melambat bahkan

terhenti (macet) jika pemakainya berlebihan (overload).

Page 17: MAKALAH KOMDIG

17 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Gambar 2.2 Protokol Bittorent

Beberapa waktu yang lalu, Microsoft Corp. mengkhawatirkan kehadiran sistem

operasi Linux yang dapat diambil dan dipakai secara gratis. Banyak yang ingin memakai

dan mencari informasinya melalui mesin pencari Google, Yahoo, Wikipedia, dan lain

sebagainya. Bagaimana kalau informasi tersebut dilacak pada jaringan P2P? Hasilnya,

yaitu berbagai buku/gambar/majalah/software sistem operasi Linux. Gambar 2.3

memperlihatkan hasil proses pelacakan topik tersebut melalui BTJungkie.

Siapa pun dapat melihat/mengambil berbagai objek dari jaringan P2P. Hal ini yang

membuat banyak kalangan yang mengeluhkan pembajakan berbagai buku/ majalah/ film/

lagu /software. Walaupun demikian, banyak di antaranya berupa objek yang legal karena

memang pembuatnya memberikan hak pakai secara gratis dan memakai jaringan P2P

untuk distribusinya.

Ada protokol Torrent yang menginformasikan suatu pelanggaran hak cipta dan

menawarkan pelayanan tersembunyi agar Anda dapat mengambil berbagai program/

data/informasi secara aman. Lihat pada Gambar 2-3. Untuk mendapatkan pelayanan

khusus tersebut, sudah tentu Anda harus berlangganan dan membayar biaya tertentu

terlebih dahulu pada penyelenggara Torrent yang bersangkutan.

Page 18: MAKALAH KOMDIG

18 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Gambar 2.3 BT Jungkie

Banyak pemakai jaringan internet yang belum mengetahui adanya jaringan P2P.

Walaupun demikian, menurut survei, pemakai jaringan P2P dapat mencapai 27% hingga

55% dari seluruh pemakai jaringan internet. Bahkan menurut catatan Eliza 2009, pada

tanggal 10 September 2009, protokol Iso Hunt telah memiliki hingga 9.4 Terra Byte

objek yang dapat dipakai bersama (share contents).

Melalui jaringan P2P, Anda dapat mengambil (download) atau mengirim (upload)

berbagai program/data/informasi dari/ke seluruh penjuru dunia. Semuanya diatur oleh

penyelenggaranya (torrent protocol) melalui alat bantunya (torrent clients atau torrent

utilities). Umumnya, pelayanan tersebut diberikan secara gratis. Walaupun demikian,

terdapat penyelenggara yang memungut biaya pelayanan (berlangganan) tertentu.

Melalui jaringan P2P, Anda dapat mengambil (download) atau mengirim (upload)

berbagai program/data/informasi dari/ke seluruh penjuru dunia. Semuanya diatur oleh

penyelenggaranya (torrent protocol) melalui alat bantunya (torrent clients atau torrent

Page 19: MAKALAH KOMDIG

19 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

utilities). Umumnya, pelayanan tersebut diberikan secara gratis. Walaupun demikian,

terdapat penyelenggara yang memungut biaya pelayanan (berlangganan) tertentu.

Gambar 2.4 Torrent dengan pelayanan khusus

Gambar 2.5 Create account Torrent

Page 20: MAKALAH KOMDIG

20 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Selain menyembunyikan identitas Anda, ada juga penyelenggara yang menawarkan

kecepatan pengambilan program/data/informasi dari jaringan P2P. Untuk itu, Anda juga

akan dikenakan biaya berlangganan tertentu.

3.2.1. Sejarah jaringan P2P protocol Torrent

Pada saat ini terdapat beberapa jaringan P2P populer, yaitu BitTorrent dengan

utility BitTorrent, μTorrent dan Azureus, Gnutella dan Gnutella2 dengan utility

LimeWire dan LuckyWire serta eDonkey dengan utility eMule. Jaringan P2P Gnutella

diperkenalkan Maret 2000 dan eDonkey (eD2k–eDonkey2000) pada September 2000.

Protokol BitTorrent pertama kali dirancang oleh Bram Cohen pada April 2001.

Tujuannya yaitu berbagi objek melalui jaringan internet. Protokol Bit- Torrent pertama

kali diimplementasikan pada tanggal 2 July 2001. Utility BitTorrent pertama dibuat oleh

Bram Cohen pada Oktober 2002. Pada saat buku ini dibuat, utility BitTorrent telah

mencapai Versi 6.3. Pada saat ini terdapat sejumlah utility yang dibentuk dengan basis

kode program BitTorrent. Misalnya, utility ABC (Another BitTorrent Client), μTorrent,

dan lain sebagainya.

Selain sebagai pelopor BitTorrent, Bram Cohen juga merupakan pemilik

BitTorrent, Inc., San Fransisco, California, yang didirikan pada tanggal 22 September

2004 bersama Ashwin Navin. Protokol BitTorrent merupakan protokol jaringan P2P

terbesar dan terpopuler. Demikian juga dengan utility BitTorrent (BitTorrent Client) yang

telah menjadi utility pemroses berbagi (share) program/data/informasi yang paling

banyak digunakan.

Terdapat beberapa protokol Torrent pendukung yang membuat jaringan

BitTorrent menjadi sangat terkenal dan populer. Misalnya, protokol BTJunkie,

Demonoid, IsoHunt, Mininova, SumoTorrent, The PirateBay, TorrentReactor,

TorrentBar, TorrentRoom, Torrentz, dan lain sebagainya.

Perkembangan jaringan P2P sedemikian pesat hingga menarik perhatian banyak

orang, terutama pemakai jaringan internet dan pemilik hak cipta suatu ide/kreasi. Pemakai

jaringan internet cenderung menggunakan jaringan P2P sebagai sarana berbagi yang

secara langsung atau tidak langsung merupakan pelanggaran hak cipta.

Perkembangan teknologi dan komunitas jaringan P2P sedemikian pesatnya. Pada

saat ini, terdapat sejumlah besar utility Torrent. Dahulu, utility Torrent hanya sebagai alat

kontrol lokasi objek yang akan dipakai secara bersama (share contents). Pada saat ini,

Page 21: MAKALAH KOMDIG

21 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

terdapat utility Torrent yang juga merangkap sebagai utility Browser hingga Content

Player (Audio/Video Player).

3.2.2. Cara Kerja Torrent

Torrent digunakan untuk mendistribusikan jumlah file yang sangat besar. Konsep

dari torrent adalah setiap peers(pengunduh) yang melakukan pengunduhan data juga

mengungah data yang sedang diunduh ke pengunduh lainnya.

Sistem pada torrent akan membuat file-file kecil yang berisikan tentang file

metadata yang bisa dilacak. Peers akan mengunduh file torrent dan terkoneksi pada

tracker yang ada. Tracker adalah komputer yang menangani koordinasi dan distribusi file

yang diunduh ataupun didownload. Tracker akan membimbing Peers tentang bagian file

yang harus di unduh.

Gambar 2.6 Pembentukan File Torrent

Arsitektur Torrent terdiri dari :

1. Tracker yaitu penjabaran bagian data dengan cara pelacakan URL tertentu yang

terdapat metadata yang akan diunduh.

2. Bagian Informasi yaitu berupa informasi tentang nama file, besar file, bagian yang

telah terunduh, pengkoreksi untuk setiap data yang terunduh.

Page 22: MAKALAH KOMDIG

22 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Gambar 2.7 Atsitektur Bittorent

3.2.3. Peratan yang dibutuhkan

Untuk menjelajahi jaringan P2P dibutuhkan koneksi jaringan internet. Untuk itu,

Anda memerlukan sistem komputer (desktop/laptop) dengan modem tertentu sesuai

langganan jalur internet yang dipilih. Misalnya, menggunakan modem ADSL jika

berlangganan jalur internet yang dikoneksikan melalui kabel telepon rumah atau model

CDMA/GSM jika berlangganan jalur internet yang dihubungi melalui telepon selular.

Tidak memerlukan sistem komputer yang canggih untuk dapat memakai jaringan

internet. Untuk menjelajahi dunia maya dapat menggunakan sistem komputer yang

menggunakan sistem operasi Windows XP/Vista hingga Windows 7. Atau menggunakan

sistem operasi Linux tertentu. Oleh karena itu, hanya diperlukan sistem komputer yang

dapat menggunakan sistem operasi yang bersangkutan saja. Misalnya, sistem komputer

dengan prosesor lawas seperti Pentium 3 atau 4. Bahkan juga dapat memakai laptop

dengan tenaga minimal seperti Netbook dengan prosesor Intel Atom N270.

Setelah itu, pasang utility Browser yang akan digunakan. Misalnya, utility Mozilla

Firefox, Opera, Safari, dan lain sebagainya. Bagi pemakai sistem operasi Windows, dapat

memanfaatkan utility Internet Explorer yang telah disediakan. Setelah sistem komputer

terkoneksi pada jaringan internet, tambahkan fasilitas Torrent pada utility browser yang

digunakan. Pada utility Mozilla Firefox, gunakan menu Tools submenu Add-ons. Pada

utility Internet Explorer, gunakan menu Tools submenu Manage Add-ons. Informasi

proses selengkapnya dapat dilihat pada bab berikutnya.

Page 23: MAKALAH KOMDIG

23 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Jika ingin memproses objek yang diambil melalui jaringan P2P secara langsung,

gunakan utility P2P browser. Misalnya, BitComet, FrostWire, Lime Wire, LuckyWire,

Meteor Share, Rocket Torrent, Vuze, dan lain sebagainya. Bahkan utility Vuze

menyediakan fasilitas HD Network yang membuat pemakainya dapat berbagi HD Video

(High Definition Video).

Anda dapat mengambil program/data/informasi dari jaringan P2P melalui berbagai

protokol Torrent. Pada saat ini tersedia sejumlah besar protocol Torrent. Akan tetapi,

hanya beberapa di antaranya yang terkenal dan populer. Misalnya, BitTorrent Monster,

BTJunkie, Demonoid, IsoHunt, Mininova, SumoTorrent, The PirateBay, Torrent Reactor,

dan lain sebagainya.

Protokol Torrent hanya menyediakan daftar objek yang ada pada jaringan P2P.

Proses pengambilan program/data/informasi tersebut dilakukan oleh utility Torrent

(Torrent Clients) tertentu. Pada saat ini, terdapat sejumlah besar utility Torrent. Akan

tetapi, hanya beberapa di antaranya yang populer dan banyak digunakan. Misalnya, ABC,

BitTorrent, kTorrent, qTorrent, μTorrent, Transmission, dan lain sebagainya.

3.2.4. Sistem Keamanan

Ketika berselancar di dunia maya (memakai jaringan internet), memasang utility

Internet Security adalah suatu keharusan. Untuk itu, dapat memilih salah satu utility

Internet Security yang popular, terutama yang memiliki reputasi baik. Misalnya, Avast,

Avira, AVG, BitDefender, Kaspersky, McAfee, Norman, Norton, dan lain sebagainya.

Setelah memasang utility Internet Security dan memperbaruinya secara berkala,

apakah sistem komputer sudah aman? TIDAK! Mengapa hal ini dapat terjadi? Hal yang

paling utama, yaitu sistem dengan sukarela menerima program perusak (virus/trojan)

tersebut. Terutama ketika ingin memasang software yang baru diambil dari jaringan P2P.

Sebenarnya komunitas jaringan P2P memiliki kontrol terhadap berbagai objek

yang disebarkannya. Misalnya, protokol BTJunkie yang menyediakan fasilitas pelaporan

(torrents reported). Gambar 2.8 memperlihatkan hal tersebut ketika menampilkan pada

daftar topik 'DivX 7' yang ada pada jaringan P2P.

Page 24: MAKALAH KOMDIG

24 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Gambar 2.8 Pelaporan pada Utility Torrent

Protokol Torrent tersebut telah memberitahukan bahwa terdapat sejumlah laporan

baik/buruk dari objek yang bersangkutan dari pemakai sebelumnya. Kadang kala kita

tetap memaksakan kehendak untuk mengambil objek tersebut, walau telah dilaporkan

sebagai objek yang tidak baik. Gambar 2.9 memperlihatkan pemilihan topik 'DivX Pro 7-

Player-Converter-Codec-New Release 2009'. Objek tersebut telah dilaporkan

mengandung virus oleh pemakai sebelumnya. Akan tetapi, ketika akan memakainya,

utility Internet Security yang digunakan akan mencegahnya. Biasanya dilakukan dengan

cara menjegal eksekusi program yang bersangkutan. Lihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.9 Pemilihan Topik Download

Page 25: MAKALAH KOMDIG

25 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

Gambar 2.7 Blok Program Oleh Internet Security

Sistem Internet Security sangat diperlukan untuk melakukan proteksi pada saat

menggunakan protocol P2P untuk melindungi sistem saat melakukan sharing data pada

protokol P2P dengan utility Torrent.

Page 26: MAKALAH KOMDIG

26 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

BAB IV

KESIMPULAN

1. Protokol P2P (Peer-to-peer) adalah suatu sistem hubungan antar komputer yang

terkoneksi secara langsung via jaringan atau Internet. Pertukaran file dapat dilakukan

antar komputer yang terhubung secara langsung tanpa perantara server jaringan

masing-masing komputer akan berperan sebagai server sekaligus client.

2. Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-sinyal.

Sedangkan Media Transmisi adalah Perangkat yang digunakan sebagai jalur

transmisi (channel) dari data yang dikirimkan.

3. Secara umum, media transmisi untuk komunikasi data dibagi menjadi 2 yaitu

GUIDED dan UNGUIDED.

4. Utility Torrent hanya sebagai alat kontrol lokasi objek yang akan dipakai secara

bersama (share contents). Pada saat ini, terdapat utility Torrent yang juga merangkap

sebagai utility Browser hingga Content Player (Audio/Video Player).

5. Protokol Torrent hanya menyediakan daftar objek yang ada pada jaringan P2P.

Proses pengambilan program/data/informasi tersebut dilakukan oleh utility Torrent

(Torrent Clients) tertentu.

6. Ketika menggunakan utility torrent maka kita akan berselancar di dunia maya

(memakai jaringan internet), memasang utility Internet Security adalah suatu

keharusan.

7. Pemakaian torrent banyak dikeluhkan oleh penyedia layanan musik, video, dan lain-

lain karena penggunaanya tidak dapat dibatasi sehingga banyak sekali terjadi

pelanggaran hak cipta didalamnya.

Page 27: MAKALAH KOMDIG

27 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1

DAFTAR PUSTAKA

Aninomous. Teknik Berbagi Objek Lewat Jaringan P2P. http://dosen.narotama.ac.id/wp-

content/uploads/2011/12/Teknik-Berbagi-Objek-lewat-Jaringan-P2P.pdf. (online

23 Mei 2016).

Kurniawan Heri. Abstrak Tesis Quality of service perpustakaan digital berbasis peer-to-

peer. Universitas Indonesia. 2016. Jakarta.

Mujahidin Maulana. Jaringan Komputer Lanjut. 2005. Universitas Gunadarma. Jawa

Barat (online 23 Mei 2016).

Nghial, Baardehe and Chrical. Presentation P2P and Bittorent. http://www.uio.no/

studier/emner/matnat/ifi/INF5040/h08/group/P2P_BT.pdf. (online 2016).

Rachman, D.A. 2011. Media Transmisi. https://www.academia.edu/4238909/

Media_transmisi (online 27 Mei 2016).