Upload
shoeyzero
View
217
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tenik Elektro, Komunikasi Digital
Citation preview
MAKALAH
KOMUNIKASI DIGITAL
Protokol Komunikasi Digital
Koneksi P2P (Peer to Peer) Torrent
Dosen Pembimbing :
M. Kosyi’in, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Sunu Arsy Pratomo
MTE.15.15.0131
MAGISTER TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
2 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………...... 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 3
1.2. Batasan Masalah .............................................................................................. 4
BAB II MEDIA TRANSMISI ............................................................................. 5
2.1 Media Transmisi GUIDED ............................................................................... 6
2.2 Media Transmisi UNGUIDED ......................................................................... 11
2.2.1 Contoh Penerapan Transmisi Unguided ................................................. 13
BAB III DASAR TEORI DAN ANALISA ......................................................... 15
3.1. Definisi protokol P2P ...................................................................................... 15
3.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Protokol P2P ............................................ 15
3.1.2. Contoh Kasus Penggunaan Protokol P2P ............................................. 16
3.2. P2P Pada Protokol Torrent .............................................................................. 16
3.2.1. Sejarah Jaringan P2P Protokol Torrent ................................................. 20
3.2.2. Cara Kerja Torrent ................................................................................ 21
3.2.3. Peralatan Yang Dibutuhkan .................................................................. 22
3.2.4. Sistem Keamanan ................................................................................. 23
BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
3 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan besaran bandwidth dan komunikasi internet telah menstimulasi
pengguna internet untuk menggunakan Peer-to-Peer (P2P) sebagai media pertukaran data.
P2P memberikan mekanisme yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi secara
langsung (point-to-point) tanpa intervensi server khusus. Saat ini aplikasi P2P tidak
terbatas hanya pada pertukaran file, namun dapat juga diaplikasikan pada perpustakaan
digital (PD). Beberapa aplikasi PD berbasis P2P antara lain Freelib, P2PDL, Bricks dan
P2P4DL. Pencarian dokumen pada jaringan P2P dengan arsitektur terdistribusi sangat
mengandalkan koneksi antar peer. Salah satu teknik pencarian yang umum digunakan
adalah melalui pengiriman kueri secara broadcast kepada peer tetangga. Sayangnya cara
ini kurang efisien karena berpotensi meningkatkan kepadatan lalulintas jaringan. Selain
permasalahan efisiensi, permasalahan lain yang dihadapi aplikasi PD adalah rendahnya
kredibilitas PD dalam pertukaran data. Rendahnya kredibilitas sebuah PD dapat dilihat
dari kualitas servis yang diberikan pada PD lain. Kualitas servis dapat diukur dari empat
aspek yaitu kecepatan akses, jumlah koleksi, kualitas dokumen dan jumlah interasi.
Semakin tinggi nilai keempat aspek, maka kualitas servis semakin baik. Namun
tidak mudah untuk mengetahui kualitas servis masing-masing PD. Sebuah PD dapat saja
memberikan respon tidak jujur mengenai nilai kualitas yang dimiliki PD lain. Hal ini
terjadi dikarenakan PD yang tergabung dalam jaringan P2P tidak selamanya baik. Pada
penelitian ini penulis mengusulkan sebuah metode untuk menyelesaikan permasalahan
diatas. Metode ini penulis beri nama jaris. Jaris melakukan pencarian berdasarkan
kemiripan antar PD pada cache cluster dan kemiripan kueri pada cache kueri untuk
meningkatkan relevansi hasil pencarian dokumen dan menurunkan jumlah pesan yang
dikirim. Selain itu jaris menggunakan mekanisme polling yang menggabungkan nilai QoS
lokal dan global untuk meningkatkan kualitas transaksi.
Teknologi P2P memecah suatu objek menjadi beberapa bagian(piece). Seluruh
bagian objek tersebut berada pada pemakainya, bukan pada penyelenggaranya.
Penyelenggara jaringan P2P (protokol Torrent) hanya menunjukkan lokasi objek yang
bersangkutan (melalui tracker – penjelajah tertentu) dan mengatur lalu lintasnya (utility
Torrent). Teknologi P2P sangat efisien dan efektif dalam menyebarkan objek yang
4 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
berukuran sangat besar. Tidak seperti yang dilakukan penyelenggara jaringan internet
pada umumnya yang memusatkan penyebaran program/data/informasi.
1.2. Batasan Masalah
1. Hanya akan membahan permasalahan seputar jaringan P2P Conection yang
dihubungkan dalam jaringan internet.
2. Membahas satu aplikasi pada jaringan P2P di dalam jaringan internet yaitu berupa
sistem operasi Torrent.
3. Hanya akan membahas beberapa utility Torrent (Torrent Clients) saja, demikian juga
dengan penyelenggara protokol Torrent (Torrent Site/Protocol), hanya akan
membahas protocol dan utility Torrent yang popular.
5 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
BAB II
MEDIA TRANSMISI
Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-
sinyal. Sedangkan Media Transmisi adalah Perangkat yang digunakan sebagai jalur
transmisi (channel) dari data yang dikirimkan.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan media transmisi adalah :
Biaya/harga
Kinerja jaringan yang dikehendaki
Kemampuan menghadapi gangguan elektris maupun magnetis dari luar
Bandwidth dan jarak yang harus ditempuh
Kondisi alam
Keamanan data
Secara umum, media transmisi untuk komunikasi data dibagi menjadi 2 yaitu :
Guided = mentransmisikan gelombang sekaligus mengendalikannya di sepanjang
jalur fisik (kabel) sampai menuju penerima. Contoh : Kabel Dua Kawat (Twisted
Pair), Kabel Koaksial (Coaxial Cable), Kabel Serat Optik (Fibre Optic).
Unguided = mentransmisikan gelombang namun tidak mengendalikannya
(perambatan diudara). Contoh: Gelombang Radio, Gelombang Micro
(microwave), Gelombang Inframerah (Infra Red), Bluetooth, Wi-Fi, Lightwave
(Laser)
Gambar 2.1 Radio Spektrum
6 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Karakteristik mutu transmisi ditentukan oleh media dan karakteristik sinyal:
Guided, media itu sendiri yang menentukan batasan transmisi.
Unguided, ditentukan oleh kualitas sinyal antena transmisi.
2.1. Media Transmisi GUIDED
Komunikasi data berbasis kabel dilakukan bila sumber data dan p enerima tidak
terlalu jauh dan ada dalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media
transmisinya.Terdapat 3 jenis kabel :
1. Kabel Dua Kawat (Twisted Pair)
Adalah beberapa pasang kawat yang dibungkus dalam satu bundel dengan sebuah
sarung pelindung yang cukup kuat dengan sifat dan fungsi sebagai berikut :
Menstransmisikan sinyal digital/ analog.
Terbatas dalam jarak, bandwith (1MHz) dan rate data (100MHz).
Rentan terhadao interferensi dan derau.
Membutuhkan repeater (setiap 2 atau 3 km) untuk digital.
Membutuhkan amplifier (setiap 5 atau 6 km) untuk analog.
Memiliki harga yang murah.
Hanya dapat digunakan ntuk jarak dekat.
Dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu UTP dan STP.
a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Gambar 2.2 Kabel UTP
Sangat populer karena kecil (0,43 cm), murah, mudah dipasang, support
arsitektur jaringan.
Rentan terhadao efek interferensi elektris.
Kecepatan transfer data 10 - 100 Mbps.
Dapat disadap
7 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Panjang kabel maksimum 100 m.
Harga relatif murah.
Type Use
Category 1 Voice Only (Telephone Wire)
Category 2 Data to 4 Mbps (Local Talk)
Category 3 Data to 10 Mbps (Ethernet)
Category 4 Data to 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)
Category 5 Data to 100 Mbps (Fast Ethernet)
Tabel 2.1 Kategori Kabel UTP
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Gambar 2.3 Kabel STP
Adalah kabel UTP yang diberi pelindung metal, sehingga lebih kuat terhadap
interferensi
Lapisan pelindung perlu di ground pada setiap ujungnya
Kecepatan transfer data 10 – 100 Mbps
Panjang kabel maksimum 100 mLebih mahal dibanding UTP
Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-45.
Gambar 2.4 Konektor RJ-45
8 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Contoh penerapan twisted pair :
Jaringan Telepon (Telephone Network)
Jaringan LAN (Local Area Networks), biasanya untuk topologi ring.
2. Kabel Coaxial (Coaxial Cable)
Terdiri dari 2 konduktor, berupa satu kawat tembaga di tengah, dibungkus isolator,
dan kabel kedua di bagian luarnya, sebagai isolator merangkap pelindung dengan sifat
sebagai berikut :
Memiliki jarak yang lebih jauh, dibanding STP dan UTP
Kecepatan transfer data 10 -100 Mbps.
Menggunakan FDM (frequency Division Multiflexing) yg mampu memuat
10.000 channel secara serentak.
Tahan terhadap interferensi.
Gambar 2.5 Kabel Coaxial
Ada 2 jenis tipe kabel ini, yaitu Thin coaxsial dan Thick coaxsial.
1. Thin coaxsial (Thinnet / 10 Base 2)
Dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut
adalah 200 meter dan maksimum 30 komputer terhubung. Kabel ini digunakan pada
penggunaan jaringan linear.
2. Thick coaxsial (Thicknet / 10 Base 5)
Dengan thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan
lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar. Kabel Thick Ethernet
maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
Gambar 2.6 Dua Tipe Kabel Koaksial
9 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Tipe konektor kabel ini adalah Konektor Bayone-Neill-Concealman (BNC).
Gambar 2.7
Contoh penerapan kabel koaksial :
Digunakan untuk distribusi kabel TV.
Transmisi telepon jarak jauh.
LAN.
3. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Terbuat dari jenis kaca & plastik (ultrapure fused silica). Mengirimkan pulsa
gelombang cahaya dalam satu arah. Pada bagian pengirim, sinyal informasi diubah
menjadi sinyal optik, lalu diteruskan ke kanal informasi yang juga terbuat dari serat optik
yang bertugas sebagai pemandu gelombang. Sesampainya di penerima berkas cahaya
ditangkap oleh detektor cahaya yang berfungsi mengubah besaran optik menjadi besaran
elektrik.
Gambar 2.8 Kabel Serat Optik dan Konektornya
Kelebihan dari kabel Serat Optik (Fiber optic ) adalah :
Mempunyai kapasitas yg besar (bandwidth lebar)
Tidak terpengaruh oleh medan magnetis, sinyal dalam kabel terjamin
keamanannya.
Didalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan
maupun percikan api.
10 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Serat tahan terhadap gas beracun, bahan kimia dan air, sehingga cocok ditanam
dalam tanah.
10x lebih cepat dari Coaxial Dan memiliki panjang maksimum 2000 – 3000m.
Tidak terpengaruh interferensi, hingga dapat ditumpangkan pada kabel tegangan
tinggi.
Kelemahan dari kabel serat Optik (Fiber Optic) adalah :
Sulit membuat terminal pada kabel serat.
Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.
Biaya implementasi yang sangat mahal.
Contoh penerapan Kabel Serat Optik:
Long-haul trunk = jaringan telpon dengan panjang 1500 km dgn kapasitas tinggi
(60.000 channel suara).
Metropolitan trunk = jangkauan 12 km dengan 100.000 channel suara untuk
sentral telpon kota.
Rural exchange = panjang sirkuit 40 km – 160 km, menghubungkan kota dan desa.
Karakteristik Biaya/harga Jangkauan Fleksibilitas Kemudahan
instalasi
Ketahanan
terhadap
interferensi
Thinnet
Lebih
mahal dari
twisted
185
meter
Cukup
fleksibel
Gampang
instalasinya
Baik/resistance
terhadap
interferensi
Thicknet
Lebih
mahal dari
thinnet
500
meter
Kurang
fleksibel
Gampang
instalasinya
Baik/resistance
terhadap
interferensi
Twisted Pair Paling
murah 100
meter
Paling
fleksibel
Sangat
gampang
Rentan terhadap
interferensi
Fiber Optik Paling
mahal
2000
meter
Tidak
fleksibel Sulit
Tidak
terpengaruh atas
interferensi
Tabel 2.2 Perbandingan Kabel
11 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
2.2. Media Transmisi UNGUIDED
Transmisi Nirkabel (Wireless Transmission).
Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal
elektromagnetik.
Rentan intereferensi.
Umumnya menggunakan frekuensi 2 GHz – 40 Ghz
Point to point, point to multi point, access point
Semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin besar potensial
bandwidth dan rate datanya namun semakin pendek jaraknya.
Contoh media transmisi unguided :
a. Gelombang Radio.
Menjalar pada jarak yang jauh dan secara omnidirectional dapat digunakan u/
komunikasi dalam dan luar ruangan, serta Sifatnya tergantung pada frekuensi.
Keuntungan gelombang radio :
Pada frekuensi rendah dapat melewati penghalang dengan baik
Posisi transmitter dan receiver tidak perlu diatur dengan teliti
Kerugian gelombang radion :
Pada frekuansi tinggi gelombang dipantulkan oleh penghalang.
Untuk frekuansi rendah dayanya menjadi berkurang untuk pengguna an jarak jauh.
Terabsorsi oleh hujan.
Pada semua frekuensi dapat mengganggu peralatan motor dan listrik.
Memerlukan izin pemerintah.
Contoh : FM radio, UHF and VHF television.
b. Gelombang Micro (Microwave).
Menjalar secara garis lurus bersifat directional sehingga dapat difokuskan. Semua
energi menjadi pancaran kecil dengan menggunakan antena parabola.
Keuntungan gelombang mikro :
Beberapa transmitter dapat berhubungan tanpa terinterferensi
Semakin tinggi menara pemancar, semakin jauh jarak pengirimannya
Satu penggunaan pemancar utama dapat dialokasikan untuk frekuensi 2.400 –
2484 GHz
Kerugian gelombang mikro :
Antena pengirim dan penerima harus diatur jaraknya
12 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Diperlukan repeater-repeater secara periodik
Tidak dapat menembus ruangan dengan baik
Pada frekuansi 8 GHz terabsorsi oleh air
Contoh : Terrestrial Microwave dan Satellite Microwave.
c. Gelombang Inframerah (Infra Red).
Gelombang yang menjalar secara garis lurus bersifat directional menggunakan
pemancar cahaya dengan receiver yang disamakan frekuensinya.
Keuntungan gelombang inframerah :
Murah dan mudah membuatnya.
Tidak mengganggu sistem infrared yang ada diruangan sekita.
Tidak perlu izin pemerintah.
Kekurangan gelombang inframerah :
Tidak dapat menembus benda-benda padat.
Tidak dapat digunakan di luar ruangan, karena cahaya matahari memiliki terang
yang sama dengan cahaya infrared.
Setiap device harus terarah dan “bertatap muka” langsung karena infrared
menggunakan sinyal terarah dan biasnya hanya 30 derajat.
Teknologi yang cukup tua, kecepatan yang sangat terbatas.
Jarak yang sangat terbatas dan tidak fleksibel.
Contoh : TV remote control, Sekarang sering digunakan untuk komunikasi data dengan
jarak dekat (sampai 3 kilometer) dan kecepatan rendah.
d. Bluetooth.
Cakupan bluetooth sampai 10 meter dan tidak terhalang flesibilitas media.
Bluetooth bekerja menggunakan sinyal radio pada frekuensi 2,4 Ghz. Memungkinkan
koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya computer.
Kelemahan bluetooth terletak pada caranya mengurus data, secara teoritis dapat
mengkoneksikan 7 perangkat secara langsung, tapi manajemen datanya hanya
memungkinkan 2 perangkat sementara yang lain menunggu.
Contoh : Bluetooth memungkinkan sinkronisasi antar piranti dari mulai HP,PDA,PC
bahkan sampai peralatan dapur, Wireless Headset, File exchange.
e. Wi-Fi (Wireless Fidelity).
Sama dengan Bluetooth yaitu bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Bedanya Bluetooth
menggunakan Spread Spectrum Frequency Hoppin g (SSFH), sedangkan Wi-Fi
13 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
menggunakan Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) sehingga lebih stabil dan lebih
cepat dibanding dengan bluetooth.
Kerugian Wi-Fi :
Keamanannya kurang.
Rentan terhadap konflik dengan perangkat lain dalam waktu yang bersamaan.
f. Media Sinar Laser (Lightwave).
Pensinyalannya bersifat unidirectional dan masing-masing receiver menggunakan
photodetector.
Digunakan untuk koneksi point-to-point..
Kecepatan hingga 100 Mbps.
"beam-width" kecil, sehingga mengurangi interferensi antar pengguna sinar laser.
Keuntungan lightwave :
Bandwidth sangat sangat lebar dengan biaya murah sekali.
Laser mudah digunakan.
Tidak memerlukan ijin saat menggunakannya.
Kerugian lightwave :
Tidak dapat menembus hujan dan kabut lebat.
2.2.1. Contoh Penerapan Media Transmisi UNGUIDED
a. Wireless LAN
Merupakan perkembangan dari media microwave.
Lebih murah dari Microwave.
Dapat digunakan untuk indoor maupun outdoor.
Wireless LAN menggunakan gelombang radio electromagnetic untuk
berkomunikasi dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Menggunakan suatu frequency tertentu untuk mengalirkan data.
Sebagai media transmisi menggantikan media kabel.
Kelebihan Wireless LAN :
Mobilitas tinggi tanpa kerumitan kabel (W-LAN)
Instalasi jaringan yang cepat.
Kompatible yang tinggi dengan teknologi lain.
Cocok untuk daerah yang belum ada infrastruktur.
Reduksi biaya : Dalam kasus pengembangan,pemindahan maupun perubahan
14 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
konfigurasi LAN.
Kekurangan Wireless LAN :
Keamanan kurang.
Interferences.
Sensitif terhadap cuaca.
Keterbatasan jarak.
Izin penggunaan Frequency.
HotSpot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point
Wireless LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam
Access Point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA
atau lainnya. Pada wireless semakin tinggi gelombang radio maka semakin tingg i
bandwidth tetapi jarak semakin pendek.
b. Telepon Seluler.
Telepon selular merupakan salah satu aplikasi komunikasi data nirkabel yang
berkembang cukup pesat. Telepon selular dilengkapi dengan fasilitas sistem pesan pintar
(Smart Messaging) yang membawa pelayanan internet dapat digunakan oleh pemakai
yang bergerak.
c. Satelit Telekomunikasi.
Keunggulan jaringan satelit adalah dia dapat digunakan untuk komunikasi dengan
daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan kabel. Cakupan area-nya sangat luas, dan
relatif tidak tergantung pada kondisi geografis.
15 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
BAB III
DASAR TEORI DAN ANALISA
3.1. Definisi protokol P2P
Peer to Peer (P2P) adalah suatu sistem hubungan antar komputer yang terkoneksi
secara langsung via jaringan atau Internet. Pertukaran file dapat dilakukan antar komputer
yang terhubung secara langsung tanpa perantara server jaringan. Masing-masing
komputer akan berperan sebagai server sekaligus client.
Persyaratan untuk Peer to Peer di Internet adalah tersedianya sebuah koneksi dan
software P2P. Contoh software P2P sendiri antara lain adalah BearShare, Kazaa,
Morpheus dan Limewire. Software ini digunakan untuk menghubungkan computer ke
jaringan P2P. SEtelah koneksi komputer terjadi, maka komputer akan dapat mengakses
ribuan sistem komputer lain yang berada dalam jaringan. MAsing-masing user dapat
saling mencari file pada komputer lainnya dengan cara masing-masing menyediakan
suatu folder sharing untuk diakses.
(a) (b)
Gambar 2.1 (a) dan (b) Contoh Jaringan P2P
3.1.1. Kelebihan dan kekurangan protokol P2P
Kelebihan P2P protocol yaitu :
1. Antara computer dalam satu jaringan dapat berbagi fasilitas yang dimiliki, seperti :
harddisk, drive, fax, printer dll.
2. Biaya operasional relative lebih murah dibandingkan Client-Server.
3. Kelangsungan jaringan tidak bergantung pada satu server, artinya bila computer mati
atau rusa, jaringansecara keseluruhan tidak mengalami gangguan.
Kelemahan P2P protocol yaitu :
16 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
1. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan Client-Server.
2. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
3. Karena data jaringan tersebar di masing-masing computer, maka back-up harus
dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.
3.1.2. Contoh kasus penggunaan protokol P2P
Pada Peer To Peer, sepasang host yang terhubung berkomunikasi secara langsung
satu sama lain. Peer tidak dimiliki oleh penyedia layanan, tetapi berupa PC (Personal
Computer) atau laptop yang dikontrol oleh pengguna.Sebagai contoh kasus pada Peer To
Peer dibahas dua contoh yaitu:
1. Distribusi Peer To Peer Untuk mendistribusikan suatu file ke banyak pihak dalam
arsitektur client-server dilakukan dengan membuat copy dari server ke semua peer
tujuan. Hal ini membutuhkan kapasitas yang besar di server dan membutuhkan
banwidth yang besar pula. Pada P2P setiap peer dapat membantu mendistribusikan
sebagaian dari suatu file kepada peer yang lain, sehingga sangat membantu kerja
server.
2. Database terdistribusi dalam komunitas peer yang luas, misalnya konsep Distributed
Hash Table (DHT)
3. Penyelenggara jaringan P2P protocol Torrent.
3.2. P2P pada Protokol Torrent
Teknologi P2P memecah suatu objek menjadi beberapa bagian (piece). Seluruh
bagian objek tersebut berada pada pemakainya, bukan pada penyelenggaranya.
Penyelenggara jaringan P2P (protokol Torrent) hanya menunjukkan lokasi objek yang
bersangkutan (melalui tracker – penjelajah tertentu) dan mengatur lalu lintasnya (utility
Torrent). Teknologi P2P sangat efisien dan efektif dalam menyebarkan objek yang
berukuran sangat besar. Tidak seperti yang dilakukan penyelenggara jaringan internet
pada umumnya yang memusatkan penyebaran program/data/informasi. Penyebaran
program/data/ informasi pada jaringan P2P tidak terpengaruh banyaknya pemakai yang
mengambil (leecher) karena penyelenggaranya mengharuskan pemakai tersebut untuk
mengirimkan kembali objek yang telah diambilnya (seeder). Sedangkan penyebaran
program/data/informasi pada jaringan internet yang terpusat akan melambat bahkan
terhenti (macet) jika pemakainya berlebihan (overload).
17 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Gambar 2.2 Protokol Bittorent
Beberapa waktu yang lalu, Microsoft Corp. mengkhawatirkan kehadiran sistem
operasi Linux yang dapat diambil dan dipakai secara gratis. Banyak yang ingin memakai
dan mencari informasinya melalui mesin pencari Google, Yahoo, Wikipedia, dan lain
sebagainya. Bagaimana kalau informasi tersebut dilacak pada jaringan P2P? Hasilnya,
yaitu berbagai buku/gambar/majalah/software sistem operasi Linux. Gambar 2.3
memperlihatkan hasil proses pelacakan topik tersebut melalui BTJungkie.
Siapa pun dapat melihat/mengambil berbagai objek dari jaringan P2P. Hal ini yang
membuat banyak kalangan yang mengeluhkan pembajakan berbagai buku/ majalah/ film/
lagu /software. Walaupun demikian, banyak di antaranya berupa objek yang legal karena
memang pembuatnya memberikan hak pakai secara gratis dan memakai jaringan P2P
untuk distribusinya.
Ada protokol Torrent yang menginformasikan suatu pelanggaran hak cipta dan
menawarkan pelayanan tersembunyi agar Anda dapat mengambil berbagai program/
data/informasi secara aman. Lihat pada Gambar 2-3. Untuk mendapatkan pelayanan
khusus tersebut, sudah tentu Anda harus berlangganan dan membayar biaya tertentu
terlebih dahulu pada penyelenggara Torrent yang bersangkutan.
18 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Gambar 2.3 BT Jungkie
Banyak pemakai jaringan internet yang belum mengetahui adanya jaringan P2P.
Walaupun demikian, menurut survei, pemakai jaringan P2P dapat mencapai 27% hingga
55% dari seluruh pemakai jaringan internet. Bahkan menurut catatan Eliza 2009, pada
tanggal 10 September 2009, protokol Iso Hunt telah memiliki hingga 9.4 Terra Byte
objek yang dapat dipakai bersama (share contents).
Melalui jaringan P2P, Anda dapat mengambil (download) atau mengirim (upload)
berbagai program/data/informasi dari/ke seluruh penjuru dunia. Semuanya diatur oleh
penyelenggaranya (torrent protocol) melalui alat bantunya (torrent clients atau torrent
utilities). Umumnya, pelayanan tersebut diberikan secara gratis. Walaupun demikian,
terdapat penyelenggara yang memungut biaya pelayanan (berlangganan) tertentu.
Melalui jaringan P2P, Anda dapat mengambil (download) atau mengirim (upload)
berbagai program/data/informasi dari/ke seluruh penjuru dunia. Semuanya diatur oleh
penyelenggaranya (torrent protocol) melalui alat bantunya (torrent clients atau torrent
19 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
utilities). Umumnya, pelayanan tersebut diberikan secara gratis. Walaupun demikian,
terdapat penyelenggara yang memungut biaya pelayanan (berlangganan) tertentu.
Gambar 2.4 Torrent dengan pelayanan khusus
Gambar 2.5 Create account Torrent
20 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Selain menyembunyikan identitas Anda, ada juga penyelenggara yang menawarkan
kecepatan pengambilan program/data/informasi dari jaringan P2P. Untuk itu, Anda juga
akan dikenakan biaya berlangganan tertentu.
3.2.1. Sejarah jaringan P2P protocol Torrent
Pada saat ini terdapat beberapa jaringan P2P populer, yaitu BitTorrent dengan
utility BitTorrent, μTorrent dan Azureus, Gnutella dan Gnutella2 dengan utility
LimeWire dan LuckyWire serta eDonkey dengan utility eMule. Jaringan P2P Gnutella
diperkenalkan Maret 2000 dan eDonkey (eD2k–eDonkey2000) pada September 2000.
Protokol BitTorrent pertama kali dirancang oleh Bram Cohen pada April 2001.
Tujuannya yaitu berbagi objek melalui jaringan internet. Protokol Bit- Torrent pertama
kali diimplementasikan pada tanggal 2 July 2001. Utility BitTorrent pertama dibuat oleh
Bram Cohen pada Oktober 2002. Pada saat buku ini dibuat, utility BitTorrent telah
mencapai Versi 6.3. Pada saat ini terdapat sejumlah utility yang dibentuk dengan basis
kode program BitTorrent. Misalnya, utility ABC (Another BitTorrent Client), μTorrent,
dan lain sebagainya.
Selain sebagai pelopor BitTorrent, Bram Cohen juga merupakan pemilik
BitTorrent, Inc., San Fransisco, California, yang didirikan pada tanggal 22 September
2004 bersama Ashwin Navin. Protokol BitTorrent merupakan protokol jaringan P2P
terbesar dan terpopuler. Demikian juga dengan utility BitTorrent (BitTorrent Client) yang
telah menjadi utility pemroses berbagi (share) program/data/informasi yang paling
banyak digunakan.
Terdapat beberapa protokol Torrent pendukung yang membuat jaringan
BitTorrent menjadi sangat terkenal dan populer. Misalnya, protokol BTJunkie,
Demonoid, IsoHunt, Mininova, SumoTorrent, The PirateBay, TorrentReactor,
TorrentBar, TorrentRoom, Torrentz, dan lain sebagainya.
Perkembangan jaringan P2P sedemikian pesat hingga menarik perhatian banyak
orang, terutama pemakai jaringan internet dan pemilik hak cipta suatu ide/kreasi. Pemakai
jaringan internet cenderung menggunakan jaringan P2P sebagai sarana berbagi yang
secara langsung atau tidak langsung merupakan pelanggaran hak cipta.
Perkembangan teknologi dan komunitas jaringan P2P sedemikian pesatnya. Pada
saat ini, terdapat sejumlah besar utility Torrent. Dahulu, utility Torrent hanya sebagai alat
kontrol lokasi objek yang akan dipakai secara bersama (share contents). Pada saat ini,
21 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
terdapat utility Torrent yang juga merangkap sebagai utility Browser hingga Content
Player (Audio/Video Player).
3.2.2. Cara Kerja Torrent
Torrent digunakan untuk mendistribusikan jumlah file yang sangat besar. Konsep
dari torrent adalah setiap peers(pengunduh) yang melakukan pengunduhan data juga
mengungah data yang sedang diunduh ke pengunduh lainnya.
Sistem pada torrent akan membuat file-file kecil yang berisikan tentang file
metadata yang bisa dilacak. Peers akan mengunduh file torrent dan terkoneksi pada
tracker yang ada. Tracker adalah komputer yang menangani koordinasi dan distribusi file
yang diunduh ataupun didownload. Tracker akan membimbing Peers tentang bagian file
yang harus di unduh.
Gambar 2.6 Pembentukan File Torrent
Arsitektur Torrent terdiri dari :
1. Tracker yaitu penjabaran bagian data dengan cara pelacakan URL tertentu yang
terdapat metadata yang akan diunduh.
2. Bagian Informasi yaitu berupa informasi tentang nama file, besar file, bagian yang
telah terunduh, pengkoreksi untuk setiap data yang terunduh.
22 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Gambar 2.7 Atsitektur Bittorent
3.2.3. Peratan yang dibutuhkan
Untuk menjelajahi jaringan P2P dibutuhkan koneksi jaringan internet. Untuk itu,
Anda memerlukan sistem komputer (desktop/laptop) dengan modem tertentu sesuai
langganan jalur internet yang dipilih. Misalnya, menggunakan modem ADSL jika
berlangganan jalur internet yang dikoneksikan melalui kabel telepon rumah atau model
CDMA/GSM jika berlangganan jalur internet yang dihubungi melalui telepon selular.
Tidak memerlukan sistem komputer yang canggih untuk dapat memakai jaringan
internet. Untuk menjelajahi dunia maya dapat menggunakan sistem komputer yang
menggunakan sistem operasi Windows XP/Vista hingga Windows 7. Atau menggunakan
sistem operasi Linux tertentu. Oleh karena itu, hanya diperlukan sistem komputer yang
dapat menggunakan sistem operasi yang bersangkutan saja. Misalnya, sistem komputer
dengan prosesor lawas seperti Pentium 3 atau 4. Bahkan juga dapat memakai laptop
dengan tenaga minimal seperti Netbook dengan prosesor Intel Atom N270.
Setelah itu, pasang utility Browser yang akan digunakan. Misalnya, utility Mozilla
Firefox, Opera, Safari, dan lain sebagainya. Bagi pemakai sistem operasi Windows, dapat
memanfaatkan utility Internet Explorer yang telah disediakan. Setelah sistem komputer
terkoneksi pada jaringan internet, tambahkan fasilitas Torrent pada utility browser yang
digunakan. Pada utility Mozilla Firefox, gunakan menu Tools submenu Add-ons. Pada
utility Internet Explorer, gunakan menu Tools submenu Manage Add-ons. Informasi
proses selengkapnya dapat dilihat pada bab berikutnya.
23 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Jika ingin memproses objek yang diambil melalui jaringan P2P secara langsung,
gunakan utility P2P browser. Misalnya, BitComet, FrostWire, Lime Wire, LuckyWire,
Meteor Share, Rocket Torrent, Vuze, dan lain sebagainya. Bahkan utility Vuze
menyediakan fasilitas HD Network yang membuat pemakainya dapat berbagi HD Video
(High Definition Video).
Anda dapat mengambil program/data/informasi dari jaringan P2P melalui berbagai
protokol Torrent. Pada saat ini tersedia sejumlah besar protocol Torrent. Akan tetapi,
hanya beberapa di antaranya yang terkenal dan populer. Misalnya, BitTorrent Monster,
BTJunkie, Demonoid, IsoHunt, Mininova, SumoTorrent, The PirateBay, Torrent Reactor,
dan lain sebagainya.
Protokol Torrent hanya menyediakan daftar objek yang ada pada jaringan P2P.
Proses pengambilan program/data/informasi tersebut dilakukan oleh utility Torrent
(Torrent Clients) tertentu. Pada saat ini, terdapat sejumlah besar utility Torrent. Akan
tetapi, hanya beberapa di antaranya yang populer dan banyak digunakan. Misalnya, ABC,
BitTorrent, kTorrent, qTorrent, μTorrent, Transmission, dan lain sebagainya.
3.2.4. Sistem Keamanan
Ketika berselancar di dunia maya (memakai jaringan internet), memasang utility
Internet Security adalah suatu keharusan. Untuk itu, dapat memilih salah satu utility
Internet Security yang popular, terutama yang memiliki reputasi baik. Misalnya, Avast,
Avira, AVG, BitDefender, Kaspersky, McAfee, Norman, Norton, dan lain sebagainya.
Setelah memasang utility Internet Security dan memperbaruinya secara berkala,
apakah sistem komputer sudah aman? TIDAK! Mengapa hal ini dapat terjadi? Hal yang
paling utama, yaitu sistem dengan sukarela menerima program perusak (virus/trojan)
tersebut. Terutama ketika ingin memasang software yang baru diambil dari jaringan P2P.
Sebenarnya komunitas jaringan P2P memiliki kontrol terhadap berbagai objek
yang disebarkannya. Misalnya, protokol BTJunkie yang menyediakan fasilitas pelaporan
(torrents reported). Gambar 2.8 memperlihatkan hal tersebut ketika menampilkan pada
daftar topik 'DivX 7' yang ada pada jaringan P2P.
24 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Gambar 2.8 Pelaporan pada Utility Torrent
Protokol Torrent tersebut telah memberitahukan bahwa terdapat sejumlah laporan
baik/buruk dari objek yang bersangkutan dari pemakai sebelumnya. Kadang kala kita
tetap memaksakan kehendak untuk mengambil objek tersebut, walau telah dilaporkan
sebagai objek yang tidak baik. Gambar 2.9 memperlihatkan pemilihan topik 'DivX Pro 7-
Player-Converter-Codec-New Release 2009'. Objek tersebut telah dilaporkan
mengandung virus oleh pemakai sebelumnya. Akan tetapi, ketika akan memakainya,
utility Internet Security yang digunakan akan mencegahnya. Biasanya dilakukan dengan
cara menjegal eksekusi program yang bersangkutan. Lihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.9 Pemilihan Topik Download
25 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
Gambar 2.7 Blok Program Oleh Internet Security
Sistem Internet Security sangat diperlukan untuk melakukan proteksi pada saat
menggunakan protocol P2P untuk melindungi sistem saat melakukan sharing data pada
protokol P2P dengan utility Torrent.
26 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
BAB IV
KESIMPULAN
1. Protokol P2P (Peer-to-peer) adalah suatu sistem hubungan antar komputer yang
terkoneksi secara langsung via jaringan atau Internet. Pertukaran file dapat dilakukan
antar komputer yang terhubung secara langsung tanpa perantara server jaringan
masing-masing komputer akan berperan sebagai server sekaligus client.
2. Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-sinyal.
Sedangkan Media Transmisi adalah Perangkat yang digunakan sebagai jalur
transmisi (channel) dari data yang dikirimkan.
3. Secara umum, media transmisi untuk komunikasi data dibagi menjadi 2 yaitu
GUIDED dan UNGUIDED.
4. Utility Torrent hanya sebagai alat kontrol lokasi objek yang akan dipakai secara
bersama (share contents). Pada saat ini, terdapat utility Torrent yang juga merangkap
sebagai utility Browser hingga Content Player (Audio/Video Player).
5. Protokol Torrent hanya menyediakan daftar objek yang ada pada jaringan P2P.
Proses pengambilan program/data/informasi tersebut dilakukan oleh utility Torrent
(Torrent Clients) tertentu.
6. Ketika menggunakan utility torrent maka kita akan berselancar di dunia maya
(memakai jaringan internet), memasang utility Internet Security adalah suatu
keharusan.
7. Pemakaian torrent banyak dikeluhkan oleh penyedia layanan musik, video, dan lain-
lain karena penggunaanya tidak dapat dibatasi sehingga banyak sekali terjadi
pelanggaran hak cipta didalamnya.
27 | K O M D I G M T E . 1 5 . 1 5 . 0 1 3 1
DAFTAR PUSTAKA
Aninomous. Teknik Berbagi Objek Lewat Jaringan P2P. http://dosen.narotama.ac.id/wp-
content/uploads/2011/12/Teknik-Berbagi-Objek-lewat-Jaringan-P2P.pdf. (online
23 Mei 2016).
Kurniawan Heri. Abstrak Tesis Quality of service perpustakaan digital berbasis peer-to-
peer. Universitas Indonesia. 2016. Jakarta.
Mujahidin Maulana. Jaringan Komputer Lanjut. 2005. Universitas Gunadarma. Jawa
Barat (online 23 Mei 2016).
Nghial, Baardehe and Chrical. Presentation P2P and Bittorent. http://www.uio.no/
studier/emner/matnat/ifi/INF5040/h08/group/P2P_BT.pdf. (online 2016).
Rachman, D.A. 2011. Media Transmisi. https://www.academia.edu/4238909/
Media_transmisi (online 27 Mei 2016).