Upload
yuniar-ratna-pratiwi
View
584
Download
44
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mengenai komitmen dalam berwirausaha
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang semakin maju dan modern ini, manusia dituntut untuk
memiliki daya saing yang berkualitas tinggi. Dalam dunia kewirausahaan
komitmen sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan adanya komitmen
dalam berwirausaha, konsumen atau pembeli akan mempercayai kualitas yang
telah kita janjikan atau yang telah kita pegang sebagai komitmen di awal
berwirausaha.
Dalam menjalankan sebuah wirausaha tentu ada pasang surutnya. Ada
kalanya bisnis dapat berjalan lancar dan maju pesat, namun bisa juga usaha yang
dijalankan dihadapkan pada kegagalan yang tidak pernah dibayangkan
sebelumnya. Kegagalan yang mungkin dapat disebabkan oleh berbagai faktor
seperti bencana alam atau bencana kebakaran maupun persaingan yang semakin
ketata di bidang wirausaha tersebut. Untuk itu, komitmen yang tinggi penting
dan sangat diperlukan bagi seorang wirausaha, agar dengan komitmen tersebut
usaha yang dijalankan dapat mengalami kemajuan dan lebih baik lagi dari
sebelumnya.
Komitmen sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat didefinisikan bahwa komitmen dalam berwirausaha
adalah suatu keterikatan diri dan keinginan yang kuat untuk membangun,
memajukan, dan mempertahankan keberadaan usahanya dalam keadaan apapun.
1
B. Rumusan Masalah
dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang
antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan komitmen dan komitmen dalam
berwirausaha?
2. Apakah pentingnya komitmen dalam berwirausaha?
3. Apa saja faktor-faktor yang menunjukkan komitmen yang timggi?
4. Apakah jenis-jenis komitmen dalam wirausaha?
5. Bagaimana cara menerapkan komitmen dalam berwirausaha?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Selain itu, juga untuk memenuhi tujuan berikut ini :
1. Mengetahui pengertian komitmen dalam berwirausaha
2. Mengetahui dan memahami pentingnya komitmen dalam kewirausahaan
3. Mengetahui dan memahami faktor apa yang menunjukkan komitmen yang
tinggi
4. Mengetahui dan memahami jenis-jenis komitmen dalam kewirausahaan
5. Mengetahui dan memahami cara menerapkan komitmen dalam
berwirausaha
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komitmen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah
perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat didefinisikan bahwa komitmen dalam berwirausaha adalah suatu
keterikatan diri dan keinginan yang kuat untuk membangun, memajukan, dan
mempertahankan keberadaan usahanya dalam keadaan apapun.
Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam
waktu yang pendek kita juga akan menerima kerugian. Kemampuan berpikir dan
kemampuan bekerja keras hanya akan bermanfaat apabila kita dapat
memanfaatkan komitmen tinggi tepat waktu untuk menghasilkan sesuatu.
Komitmen adalah konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai.
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan
sesuatu.
Komitmen adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk
memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang
mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai
berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen tinggi selalu menggunakan sumber
daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah
laku perusahaan. Dengan komitmen tinggi yang dimiliki dalam berwirausaha,
maka seorang wirausaha tersebut diharapkan dapat :
a. Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berwirausaha
b.Memiliki semangat dan tahan uji dalam menghadapi setiap tantangan yang
ada
c. Pantang menyerah dalam keadaan dan situasi apapun
d.Selalu berjuang, bekerja, dan rela berkorban demi kemajuan usahanya.
3
Untuk membangun komitmen dalam berwirausaha seperti yang telah
disebutkan diatas, diperlukan kekuatan pribadi setiap wirausaha. Kekuatan
pribadi yang harus dimiliki setiap wirausahawan adalah sebagai berikut :
Kesabaran dan ketabahan
Kamauan keras untuk maju
Keyakinan kuat untuk maju
Keuletan dan ketekunan
Pemikiran yang kreatif dan konstruktif
Ketahanan mental dan fisik
Tanggung jawab dan kejujuran
Tetapi dalam menyusun atau membuat komitmen, jangan sampai kita
melepaskan atau membuang komitmen yang telah kita buat sendiri. Terdapat 2
(dua) faktor utama yang membuat orang tidak dapat mempertahankan komitmen
yang telah ia buat sebelumnya, yaitu :
1. Internal (diri sendiri), seperti :
o Ceroboh saat akan mengambil keputusan, sehingga menyesal dikemudian
hari.
o Kurang berpikir panjang sewaktu menganalisa resiko-resiko yang akan
dihadapi apabila ia mengambil keputusan.
o Keyakinan goyah disebabkan karena seseorang tidak kuat mentalnya.
2. Eksternal (di luar diri sendiri), seperti :
o Lingkungan.
Seringkali karena pengaruh lingkungan, seseorang gagal dalam
mempertahankan komitmennya. Didalamnya termasuk peran keluarga,
pasangan, atau sahabat/teman.
o Gaya hidup yang tidak benar.
Perkembangan jaman, selain membawa dampak positif, juga terkadang
membawa dampak negatif bagi seseorang.
4
o Pengaruh uang.
Tidak bisa dipungkiri, uang memiliki power yang besar dalam hidup ini.
Apabila seseorang tidak kuat mental, komitmen yang dibuat seseorang
dapat kandas di tengah jalan.
o Tidak tahan pada pasang surut kehidupan.
Beberapa orang dapat terpengaruh akibat kehidupan yang dijalaninya,
sehingga ia menyerah pada kehidupan.
B. Pentingnya Komitmen yang Tinggi Dalam Berwirausaha
Tanpa usaha yang sungguh-sunguh dan komitmen tinggi terhadap
pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan
kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
Berikut ini adalah beberapa komitmen tinggi yang harus dimiliki seorang
wirausahawan, yaitu :
1. Mengerti akan tujuan berwirausaha,
2. Memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan berwirausaha,
3. Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas,
4. Bekerja dan berusaha dengan teliti, cermat di dalam berwirausaha,
5. Tidak suka menunda-nunda tugas dan pekerjaan di dalam
berwirausaha,
6. Percaya diri dalam menghadapi tugas dan pekerjaan,
7. Selalu rajin, tekun, ulet dan tabah di dalam berwirausaha,
8. Mampu mendayagunakan waktu sebaik-baiknya di dalam
berwirausaha.
Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha adalah :
1. Dapat mendapatkan hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal
2. Dapat menggunakan sumber daya secara efesien
3. Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaan
5
4. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha
5. Meningkatkan rasa kepercayaan terhadap konsumen
6. Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi wirausaha dan karyawannya
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi didalam usahanya
diharapkan :
Pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun
Memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan
Memiliki kesabaran dan ketabahan didalam berusaha
Selalu bekerja, berjuang dan rela berkorban
C. Faktor-Faktor yang Mendukung Komitmen
Banyak orang yang berlatih untuk menghadapi kesuksesan. Padahal
dalam memulai serta menjalankan suatu usaha, tidak mungkin kita akan selalu
mengalami kesuksesan dan jalan yang mulus. Seharusnya wirausahawan lebih
sering berlatihuntuk menghadapi kegagalan karena kegagalan tidak dapat
diprediksi kapan akan datang. Sehingga dengan melatih atau melatih terjadinya
kegagalan, wirausahawan tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan dan
menilai situasi. Karena kegagalan merupakan suatu proses untuk terus maju dan
bangkit dari keterpurukan. Utuk itu, seseorang harus memiliki komitmen tinggi
agar tidak mudah putus asa dalam menjalankan usahanya. Menunjukkan
komitmen tinggi bukan semata-mata menjual ide saja,melainkan terkait dengan
adanya faktor-faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen
tinggi yaitu :
1. Mempunyai Dedikasi yang Tinggi
Seorang wirausaha yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap
pekerjaannya tidak hanya memikirkan tentang mencari keuntungan dalam
usahanya. Melainkan apa yang telah ia lakukan membutuhkan tenaga,
pikiran, pengorbanan dan juga waktu, serta usahanya dalam membantu
orang lain dan menjadi bagian dari amal baik.
6
2. Mencintai Pekerjaannya
Wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi akan selalu mencintai
pekerjaannya. Dengan adanya kecintaan terhadap pekerjaan tersebut, semua
pekerjaan yang dilakukan akan menjadi sebuah kenikmatan tersendiri.
Kenikmatan yang dirasakan menjadikan penyemangat tersendiri, serta tidak
akan mudah putus asa.
3. Selalu Memegang Janji
Dengan komitmen seorang wirausaha untuk selalu memegang
janjinya, maka konsumen, pelanggan ataupun pemimpinya akan mempunyai
kepercayaan tersendiri terhadap wirausahawan tersebut.
4. Mengendalikan Diri
Pengendalian diri harus dimiliki tiap wirausahawan. Kontrol diri
harus selalu ada dalam situasi apapun, baik dalam menghadapi kritikan,
cercaan, teguran, keluhan, protes, maupun pengaruh negatif dari lingkungan
sekitarnya. Dengan adanya pengendalian diri, maka apapun masalah yang
dilalui akan cepat bagi wirausaha tersebut mengatasinya dengan solusi yang
kreatif dan tepat.
5. Keyakinan Diri dan Kedisiplinan
Wirwusaha yang mempunyai keyakinan diri dan kedisiplinan, akan
memiliki pola kerja dan mampu mengelola waktu dengan baik.
6. Konsisten, tegas dan adil
Kharisma adalah menunjukkan ciri seorang wirausaha yang
konsisten,tegas dan fair. Konsisten adalah apa yang bisa dan tidak bisa
diharapkan. Fair dan tegas adalah meningkatkan respek dan kharisma
wirausaha.
7
7. Suritauladan
Wirausaha yang memiliki kharisma,tidak hanya memimpin dan
memeriksa atau memberi petunjuk dari jauh,tetapi mempraktekan apa yang
dibicarakan dan disampaikan dengan memberi contoh kehadiran, tidak
pernah terlambat, selalu konsisten terhadap keputusannya, bijaksana dan
tegas, memiliki kemauan untuk menerima saran atau kritik dari
bawahannya.
8. Konsentrasi pada manusia
Seorang wirausaha harus fokus pada manusia, dengan
memperhatikan masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya.
Dengan demikian karyawan akan bergairah dan senang mendapat tugas
sekecil apapun serta selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut.
9. Berorientasi Pada Mutu Hasil Kerja
Wirausaha yang memiliki komitmen tinggi akan selalu menjaga
kualitas hasil kerja dengan baik. Dengan menjaga mutu dari hasil kerja,
tentu kolega dan pelanggan akan merasa puas dan selalu setia menggunakan
produk wirausahawan tersebut.
D. Jenis- Jenis Komitmen Dalam Berwirausaha
Terdapat beberapa jenis komitmen yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha, antara lain :
1. Komitmen terhadap diri sendiri (individual commitment)
Hal terpenting dalam membangun semangat wirausaha adalah tetap
berpegang pada komitmen diri sendiri. Komitmen terhadap diri sendiri
adalah pondasi bagi komitmen-komitmen yang lain. Komitmen pada diri
sendiri atara lain :
a. Komitmen untuk mewujudkan cita – cita
b. Komitmen untuk keluar dari kemiskinan
8
c. Komitmen untuk hidup lebih baik
d. Komitmen untuk maju,hidup makmur, dan kaya
2. Komitmen pada keluarga (family commitment)
Komitmen kepada keluarga merupakan lapisan kedua agar komitmen
terhadap diri sendiri semakin kuat. Hal ini dikarenakan ketika kita berada
dalam keluarga, maka secara otomatis tidak mungkin kita menyengsarakan
keluarga dan pasti berkeinginan kuat untuk memajukan usaha yang sedang
dijalani.
3. Komitmen pada visi bisnis (bussiness commitment)
Komitmen ini adalah komitmen pendamping dari komitmen individu.
Sehingga, Komitmen pada visi bisnis merupakan strategi untuk
merealisasikan komitmen individu, yaitu mimpinya.
4. Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust bulding commitment)
Sebagai wirausaha, mempercayai orang lain sangat diperlukan. Tetapi
tidak dengan mudahnya wirausaha percaya pada orang lain. Orang yang
seharusnya wirausahawan percayai, yaitu :
a) Investor,
b) Kolega dan pemegang saham lainnya,
c) Staf, karyawan, dan manager
d) Mitra usaha,
e) Bank sebagai pemberi pinjaman
f) Penyuplai barang
5. Komitmen kepada konsumen (commitment to customers)
Komitmen kepada konsumen merupakan ujung tombak dari semua
komitmen, apabila bisnis yang dijalankan ingin lancar. Komitmen kepada
konsumen adalah komitmen terhadap mutu produk. Apabila tidak ada
komitmen ini, sulit rasanya bisnis yang dijalankan akan berkembang. Hal ini
dikarenakan penghidupan dari bisnis itu sendiri adalah dari konsumen. Jadi
9
wajar apabila terdapat ungkapan yang mengatakan “Customer is not just a
king but a wise king”.
6. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment)
Dalam menjalani usaha, wirausaha harus menyeimbangkan
kegiatannya dengan kelestarian alam linkungannya. Agar tetap asri dan
terjaga, dan jangan sampai mengotori bahkan merusak lingkungan alamnya.
7. Komitmen terhadap aspek sosial ( social commitment)
Menjalankan suatu usaha bukanlah hal yang mudah, sebuah usaha
akan banyak mendapat dukungan dari masyarakat sekitar apabila
mempunyai komitmen terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitarnya. Contohnya sebagai berikut :
Ikut menjaga kebersihan
Ikut mendukung program- program yang dibuat masyarakat
Ikut berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan atau
pengurangan tingkat pengangguran bagi masyarakat sekitar
8. Komitmen terhadap etika bisnis (business ethic commitment)
Di dalam menjalankan suatu usaha perlu adanya etika, kesopanan dan
moral. Jangan sampai dalam menjalankan usaha, wirausaha melakukan
kecurangan seperti : penipuan, kecurangan dalam mutu produk, dan lain
sebagainya.
Dengan Komitmen terhadap etika bisnis, maka usaha yang dilakukan
akan mendapat dukungan dari berbagai pihak, bahkan termasuk dari pesaing
sendiri.
10
9. Komitmen terhadap sang Maha Pencipta (commitment for god)
Tidak dapat dipungkiri, semua hal yang manusia lakukan pada
akhirnya akan kembali pada Sang Pencipta. Tanpa Sang Pencipta usaha
yang kita jalankan tidak akan mungkin diridhoi dan dikaruniai. Jadi, niatkan
semua komitmen- komitmen yang telah disebut diatas hanya untuk Allah
SWT, maka niscaya usaha yang dijalani akan berkah.
E. Penerapan Komitmen Dalam Dunia Wirausaha
1. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
Wirausaha yang ingin menjadi wirausaha yang sukses harus dapat
memanfaatkan dan memandang waktu sebagai :
Tepat waktu adalah organisasi
Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita.
Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan
kesempatan yang relatif sangat pendek.
Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang
akan datang.
Tepat waktu adalah nilai uang
Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan
sesuatu tujuan yang dapat dinilai dengan uang.
Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan
sesuatu yang maksimal.
2. Menerapkan Perilaku Tepat Janji
Menerapkan perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-
hari. Hal ini harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha karena dapat
mempengaruhi kepercayaan terhadap konsumen, masyarakat dan rekan bisnis.
11
Adapun ciri-ciri kepribadian perilaku tepat janji bagi calon wirausaha adalah
sebagai berikut :
a. Bermoral tinggi dalam menepati janji,
b. Bersikap mental tinggi dalam menepati janji,
c. Terampil dalam belajar dan berusaha.
3. Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan
Kinerja Lainnya
Mutu / kualitas hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Mutu
hasil kerja harus menunjukan ukuran, tahan lamanya dan dapat dipercaya
konsumen. Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang
relative tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Setiap perusahaan harus selalu mengembangkan produksi. Dengan adanya
kepedulian terhadap mutu hasil kerja, maka produk yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan akan membawa perusahaan ke arah kemajuan dan
sangat menguntungkan. Untuk bisa menjamin kualitas / mutu hasil kerja perlu
adanya pengawasan dan pengujian. Pengawasan dapat dilakukan dengan
membandingkan kualitas dengan standart produk melalui pengetesan di
laboratorium perusahaan. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja harus tertanam
pada semua warga perusahaan, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh
profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja memiliki elemen –
elemen sebagai berikut :
a. Informasi mutu / kualitas harus digunakan untuk perbaikan,bukan untuk
mengawasi orang
b. Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaan
c. Warga perusahaan harus memiliki perusahaan
d. Kewenangan perusahaan harus sebatas tanggung jawab
e. Kolaborasi, sinergi bukan kompetisi harus berbasis kerja sama
f. Warga perusahaan harus merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya
g. Rasa keadilan harus ditanamkan
12
Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan
penampilannya dapat difokuskan kepada produk dan orangnya. Jika difokuskan
kepada orangnya, sedapat mungkin seorang wirausaha didalam penampilannya
harus dapat memberikan contoh /suri tauladan untuk masyarakat. Didalam
penampilannya , seorang wirausaha diharapkan
Bermoral atau berakhlak baik dan jujur
Melaksanakan sopan santun
Memberi contoh / suri tauladan yang baik
Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat
Tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat
Melaksanakan norma – norma anggota masyarakat
Hormat – menghormati sesame anggota masyarakat
Berbusana yang sopan
Berbicara yang baik
Penampilan seorang wirausaha yang dapat menciptakan suatu bisnis yang
menyenangkan adalah :
~ Ramah tamah dan sopan santun
~ Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
~ Cekatan, periang dan mudah bergaul
Jika difokuskan pada mutu produk, seorang wirausaha harus dapat
menampilkan hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen. Desain produk
merupakan penampilan yang tampak dalam bentuk garis (line) , bentuk (form )
dan warna. Ketiga unsur penampilan produk tertentu perlu dibuat sedemikian
rupa sehingga diperoleh keindahan, kesesuaian, serta keserasian pada
penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu :
1. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran
2. Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk
merebut banyak pasaran
3. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan ditengah –tengah pasaran
13
Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik :
Menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumen
Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen
Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap
pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini :
a. Ketabahan
Artinya tetap kuat hati di dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup
dalam berusaha. Semua kesulitan dan gangguan kita kembalikan kepada
kekuasaan Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan juga.
Dalam kita hidup pasti akan mendapatkan cobaan, dimana cobaan itu
berbeda-beda antara orang satu dengan yang lainnya. Untuk mengatasi
berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan
memelihara pendirian bahwa kita harus sukses.
Para wirausaha diharapkan memiliki ketekunan dan keuletan dalam
berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha kerja keras,
keyakinan, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan.
b. Keuletan
Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa. Cita-cita yang tinggi akan
menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan,
hambatan, cobaan, dan kendala yang dihadapi. Banyak di antara orang cepat
berputus asa, menyerah kalah karena melihat adanya tanda-tanda kegagalan.
Mereka yang tidak putus asa merupakan orang-orang yang ulet, tabah,
tekun, dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan untuk mencapai
tujuan merupakan sumber keberhasilan.
14
c. Disiplin
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Dengan melaksanakan disiplin berarti semua pihak dapat menjamin
kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar bekerja, dan berusaha.
Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan
mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit.
Disiplin diri sendiri memberikan kekuatan-kekuatan, yaitu :
1. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental,
2. Menguasai keadaan penghidupan
3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan, dan nasib buruk,
4. Membentuk pola berpikir logis,
5. Mengamankan dari perasaan takut,
6. Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan.
d. Kerja Sama
Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain. Pada
hakikatnya kekuatan manusia itu terletak pada kemampuan fisik atau
kemampuan pada jiwanya semata. Kekuatan manusia terletak dalam
kemampuan untuk bekerja sama dengan manusia lainnya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komitmen dalam berwirausaha adalah suatu keterikatan diri dan
keinginan yang kuat untuk membangun, memajukan, dan mempertahankan
keberadaan usahanya dalam keadaan apapun.
Dengan adanya komitmen dalam berwirausaha, pengusaha akan
mempunyai motivasi tersendiri dalam menjalani usahanya. Selain itu, komitmen
juga mempunyai peran penting sebagai berikut :
1. Dapat mendapatkan hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal
2. Dapat menggunakan sumber daya secara efesien
3. Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaan
4. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha
5. Meningkatkan rasa kepercayaan terhadap konsumen
6. Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi wirausaha dan karyawannya
Dalam berkomitmen di bidang usaha yang dilakukan, terdapat faktor-
faktor yang berpengaruh di dalamnya, yang harus dipunyai oleh wirausahawan,
antara lain :
Mempunyai Dedikasi yang Tinggi Mencintai Pekerjaannya Selalu Memegang Janji Mengendalikan Diri Keyakinan Diri dan Kedisiplinan Konsisten, tegas dan adil Suritauladan Konsentrasi pada manusia Berorientasi Pada Mutu Hasil Kerja
16
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, terdapat jenis-jenis komitmen
yang harus dimiliki oleh wirausahawan dari komitmen bagi diri sendiri sampai
komitmen pada Sang Pencipta.
Pembahasan mengenai komitmen tersebut seharusnya tidak hanya
sekedar wacana dan tulisan belaka. Karena komitmen tersebut harus
direalisasikan dalam kehidupan berwirausaha sesungguhnya. Dengan sikap yang
tepat waktu, disiplin, ulet, tabah, serta dapat bekerjasama dengan baik.
Sehingga, membangun komitmen dalam wirausaha adalah membangun
kejelasan langkah dalam usaha Anda, memastikan Anda untuk tetap melangkah
pada jalur yang benar, dan memiliki energi agar terus melangkah.
B. Saran
Dalam *berkomitmen, sebaiknya wirausahawan bersungguh-sungguh
menjalani apa yang telah menjadi komitmennya tersebut. Terlebih bagi
wirausahawan yang baru memulai usahanya. Konsistensi dan keteguhan hati
mengenai usaha yang dilakukan akan memberikan dorongan agar terus
memajukan usahanya dan tidak mudah putus asa dalam menjalani usahanya.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://coreei7.blogspot.co.id/2012/04/materi-wirausaha-bab-v-membangun.html
http://nadya-nandy.blogspot.co.id/2010/06/membangun-komitmen.html
http://fuad-ildah-tkj.blogspot.co.id/2012/03/komitmen-tinggi-seorang-
wirausaha-yang.html
http://tomcat-48.blogspot.co.id/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
18
HASIL DISKUSI
Pertanyaan :
1. Ridho Alfan Firdaus (K2514051)
Dalam presentasi telah dijelaskan mengenai faktor internal penghambat
komitmen, yaitu ceroboh dalam mengambil keputusan. Tetapi pernah di
dalam suatu seminar, narasumber mengatakan bahwa ia sukses karena
mengambil keputusan yang ceroboh dan tanpa berpikir panjang.
Bagaimana pendapat kelompok mengenai hal tersebut?
2. Wahyu Rahmadi (K2514069)
Apabila terdapat situasi dimana seorang penguasa memiliki perjanjian
pertemuan dengan kolega bisnisnya, tiba-tiba di tengah jalan orang tua
menghubungi karena suatu masalah, dan di jalan pengusaha tersebut
mendapati ada anak yang jatuh karena kecekaan. Bagaimana pendapat
kelompok mengenai situasi tersebut, mana yang lebih diutamakan?
3. Hesti Tri Endraningsih (K2514035)
Dalam penjelasan waktu adalah kekuasaan disebutkan “jika sekarang
baik maka di masa depan juga akan baik ”. Apakah gagasan ini berlaku
secara terus menerus? Kaitannya dengan kewirausahhan?
4. Duty Abumanyu (K2513013)
Dewasa ini, sangat marak TKI kontrak yang dijadikan sebagai bisnis
wirausaha. Apakah hal tersebut termasuk penyalahgunaan komitmen?
5. Tri Bintang Wahana (K2514064)
Apabila terdapat situasi dimana wirausaha yang tidak kuat mental sampai
mematahkan komitmen yang telah biduat sendiri. Sehingga orang
tersebut mengganti komitmen yang telah ia buat, dengan komitmen yang
baru. Apakah perubahan komitmen tersebut selalu negatif? Bagaimana
membuat komitmen menjadi sesuatu yang bernilai positif?
6. Rasyid Sidik (K2514050)
Apakah perbedaan antara Komitmen dan tanggung jawab?
19
Jawaban :
1. Riyanto (K2514055) dan Adhi Susanto (K2514003)
Riyanto Mungkin keputusan yang diambil terkesan terburu-buru dan tanpa
pikir panjang. Tetapi tidak mungkin keputusan diambil, tanpa adanya
pemikiran. Hal tersebut bukan merupakan kecerobohan, pasti ada
perhitungan akan dimasa depan akan untung ruginya. Karena contoh yang
diberikan merupakan tokoh yang berhasil, berarti pengusaha tersebut
mengupayakan komitmen yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya
untuk selalu sukses dan berhasil di situasi apapun.
Adhi Susanto Pasti ada penilaian terhadap sekitar, belajar dari sekitarnya.
Sehingga narasumber yang dimaksud mengamati lingkungan yang terjadi
disekitarna. Kiat-kiat yang harus dilakukan agar usaha yang dilakukan tetap
berjalan dan maju ke depannya. Karena usaha yang dilakukan pasti
menyangkut masa depan atau bahkan keputusan yang diambil dalam
usahanya berada antara hidup dan mati perekonomiannya.
2. Adhi Susanto (K2514003) dan Ico Andri (K2514038)
Adhi Susanto Apabila situasi yang dimaksud saudara terjadi, maka menurut
pendapat kelompok kami. Keputusan yang diambil dapat berdasarkan penting
tidaknya situasi yang sedang terjadi. Tergantung prioritas utama, yang paling
penting. Misalnya saja, orang tua menelepon karena ingin bertemu. Maka kita
harus menepati janji dengan kolega kita terlebih dahulu lalu menemui orang
tua. Tetapi sebelum itu, kita harus menolong anak yang mengalami kecelakaan
di depan kita dulu. Karena berhubungan dengan nyawa seseorang.
Ico Andri Tetapi, apabila orang tua lebih membutuhkan kita maka kita
harus sesegera mungkin menghampiri dan membantu orang tua. Seperti
20
contohnya, apabila orang tua sakit. Maka kita harus menunda terlebih dahulu
pertemuan dengan kolega untuk menemui orang tua. Dengan membantu anak
yang mengalami kecelakaan terlebih dahulu.
3. Dhitya Ovim (K25140) dan Addin Nur Kasanah (K2514002)
Dhitya Ovim Di dalam istilah jawa, terdapat peribahasa “Sopo sing namen
bakal ngunduh”. Ini seperti pada prinsip waktu merupakan kekuasaan.
Apabila kita menanamkan kebaikan saat ini maka kita akan memanen
kebaikan hasilnya di masa mendatang. Walaupun harus menjalani jalan yang
berliku dan cobaan terlebih dahulu, tetapi apabila kita pantang menyerah dan
gigih maka keberhasilan akan datang pada kita
Addin Nur Kasanah Hal ini juga ada kaitannnya dengan kewirausahaan
apabila seorang wirausaha yang baru memulai usahanya dengan baik dan
selalu optimis. Maka di masa depan akan menemui jalan keberhasilan yang
amat terang. Meskipun menemui banyak halangan, selama pantang
menyerah dan selalu menjaga komitmen yang telah dibuat, keberhasilan
akan datang pada kita.
4. Bayu Anggara (K2514018) dan Imam Muttaqin (K2514039)
Bayu Anggara Menurut pendapat kelompok kami, hal tersebut bukanlah
contoh pelanggaran komitmen. Hal ini tergantung dengan perusahaan
penyalur TKI tersebut. Bagaimana aturan dalam penyaluran dan cara kerja
TKI yang masih sesuai dengan UUD Republik Indonesia, maka hal tersebut
bukan merupakan pelanggaran dalam komitmen
Imam Muttaqin seperti yang telah disampaikan saudara Bayu, selama
tudak melanggar UUD Republik Indonesia maka hal tersebut bukan
merupakan pelanggaran komitmen. Karena di dalam UU terdapat peraturan
yang mengatur berbagai masalah yang menyangkut TKI. Pasti wirausahawan
juga memiliki antisipasi terhadap masalah yang akan terjadi dan sebisa
mungkin tidak melanggar peraturan yang ada.
21
5. Yuniar Ratna Pratiwi (K2514072)
Seperti presentasi yang telah disampaikan, dalam berkomitmen seharusnya
seorang wirausaha tetap konsisten menjalani apa yang telah dikomitmenkan
oleh dirinya. Sehingga apapun keadaannya komitmen yang dimiliki dapat
terus dipegang teguh. Tetapi, apabila mental pengusaha tersebut terlanjur
menciut dan melanggar komitmennya maka usaha yang dimiliki akan
mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan. Apabila komitmen yang
dahulu diganti, maka juga akan berdampak pada usahanya tersebut
tergantung komitmen baru yang dimilikinya.
Untuk membuat komitmen baru yang positif, maka wirausahawan tersebut
hendaknya dapat belajar dari pengalaman sebelumnya. Mempelajari
kelemahan dari komitmen yang dilakukan sebelumnya. Sehingga dapat
menggali keunggulan dan menekan kelemahan komitmen sebelumnya. Dan
jadilah usaha yang lebih baik dan dapat lebih berkembang.
6. Riko Agastya Rinanda (K2514054)
Tanggung jawab merupakan kewajiban yang harus dilakukan sedangkan
komitmen merupakan kewajiban yang dibuat karena keinginan sendiri
terhadap sesuatu. Contoh dalam kewirausahaan, seorang wirausahawan
bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawannya sehingga pengusaha
tersebut harus memberikan gaji yang layak terhadap karyawannya. Sedang
komitmen, contohny ketika seorang pengusaha menjual barang produksinya
maka pengusaha tersebut berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas bahkan
selalu meningkatkan kualitas agar usaha yang dijalankan dapat terus
berkembang.
22