Upload
sinta-rizki
View
619
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
komunikasi transendebtal
Citation preview
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio berasal
dari communis yang berarti sama. Jadi komunikasi berlangsung jika antara orang
yang terlibat komunikasi terjadi kesamaan mengenai sesuatu yang
dikomunikasikan.
Transendental secara bahasa dalam istilah filsafat berarti suatu yang tidak
dialami tapi dapat diketahui, suatu pengalaman yang terbebas dari penomena
namun berada dalam gugusan pengetahuan seseorang. Dalam istilah agama
diartikan suatu pengalaman mistik atau supernatural karenanya berada diluar
jangkauan dunia
materi.
Komunikasi transendental memang tidak pernah dibahas secara luas, cukup
dikatakan bahhwa komunikasi transendental adalah komunikasi antara manusia
dengan Tuhan, dan karenanya masuk dalam bidang agama.
Komunikasi islam dikatakan transendental karena area pembahasannya
menyangkut hal-hal yang transenden selain area empirik yang terjadi pada
masyarakat muslim.
Segi transendental ini membedakan komunikasi Islam dari komunikasi pada
umumnya, karena ia tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat muslim, jika
diselidiki ternyata semangat komunikasi yang terjalin akan memperlihatkan
semangat transenden sebagai pemicu aktifitas komunikasi setiap individu.
Maksudnya pesan pesan serta motif berkomunikasi dalam rangka mentransfer
pesan-pesan transeden untuk disebarkan kepada halayak luas. Sehingga kemudian
menggelinding menjadi topik pembicaraan dalam berbagai kesempatan interaksi
sosial yang terjadi pada masyarakat.
Bagi umat muslim, cara mendekatkan diri pada Allah SWT tentu
bermacam-macam, yaitu dengan shalat lima waktu, berpuasa, shalat sunat,
berdzikir, menunaikan zakat, beribadah haji, infaq, sadaqah, dll. Semua itu adalah
bentuk ibadah, yang dilakukan oleh umat muslim untuk mencari ridlo Allah SWT.
Ketika kita melakukan shalat sesungguhnya kita sedang melakukan komunikasi
dengan Tuhan. Tuhan bertindak sebagai komunikan (penerima pesan) dan kita
bertindak sebagai komunikator (pengirim pesan). Pada saat itu sebenamya tidak
ada pembatas antara manusia dengan Allah SWT. Komunikasi langsung terjadi
asal kita benar-benar punya keyakinan yang kuat bahwa Allah ada di hadapan kita
sedang memperhatikan dan mendengar doa kita.Takbir, ruku, dan sujud adalah
bentuk tawadhlu kita pada-Nya, memasrahkan seluruh jiwa dan raga kita pada
Allah SWT.
Tanda-tanda atau lambang-lambang dari komunikasi transendental, yaitu
ayat-ayat Qur’aniyah (firman Allah SWT) dan ayat-ayat Kauniyah (alam semesta
dan seisinya). Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imron, ayat 190 – 191 :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk,atau dalam keadaan berbaring dan
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.
Yang terkandung dalam ayat ini adalah betapa Allah SWT kuasa menciptakan
langit dan bumi. Bagaimana kita tidak terkagum-kagum dengan melihat isi alam
semesta ini. Langit yang penuh dengan bintang-bintang bertebaran di malam hari.
Benda gemerlap ini bagaikan titik sinar, yang pada ukuran sebenarnya adalah
seukuran matahari, bahkan mungkin ada yang lebih besar dari matahari. Bumi
yang bulat beredar mengelilingi matahari sesuai orbitnya, dengan kecepatan yang
konstan. Isi bumi yang dhiuni oleh manusia ini punya kelebihan-kelebihan
dibanding planet-planet yang lain, itulah yang menyebabkan manusia hanya dapat
hidup di planet bumi ini. Hutan yang hijau, barang tambang yang tersimpan dalam
perut bumi, udara yang diperlukan, air yang berlimpah, dan masih banyak lagi
rizki yang Allah limpahkan bagi manusia di muka bumi ini. Dengan kasih sayang
yang telah Allah berikan itu, tentu tidaklah pantas apabila kita tidak merasa
bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia.
Habluminallah dan Habluminannas
1. Habluminallah
Habluminallah adalah suatu rangkaian pekerjaan yg dilakukan dan di kerjakan
dengan cara berhubungan langsung dengan sang khalik(Allah S.W.T) contohnnya
seperti shalat,berdoa,dll. cara ini baik secara berdialog atau dengan cara
mengingat/dzikrulloh .
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepadaNya. Allah
memerintahkan manusia untuk menyembah hanya kepada Allah, dan beribadah
kepadaNya. Ibadah dalam kaitan yang diperintahkan oleh Allah ada banyak tapi
kita hanya bicarakan tentang Sholat dan membaca Al Qurán berkaitan dgn
pernyataan cak Nun di atas.
Sholat
Sholat adalah salah satu ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah. Perintah
Sholat disebutkan berkali2 di Al Qur’an mulai dari Surat Al Baqarah ayat 3, 43,
45, 83, 110, 153, 177, 238, 277, Surat Annisa ayat 43, 102, 103, 162, dsb, dan
masih banyak lagi. Begitu pentingnya Sholat sehingga kelak Sholat adalah
ibadah pertama yang diperiksa dalam perhitungan amal di akherat dan menjadi
tolok ukur seluruh amal ibadah lainnya. Bila sholatnya baik maka seluruh amal
ibadahnya baik, begitu juga sebaliknya bila sholatnya jelek (atau tidak pernah
sholat) maka jeleklah seluruh amal lainnya.
Begitu pentingnya sholat maka ia disebutkan sebagai tiangnya agama, siapa
yang mendirikan sholat maka dia telah menegakkan tiang agama, sebaliknya yang
meninggalkan sholat berarti telah meruntuhkan tiang agama. Itulah sebabnya
sholat diwajibkan bagi seluruh umat muslim dewasa yang berakal tanpa kecuali.
Sesungguhnya sholat juga diperintahkan dan dilakukan oleh umat-umat terdahulu
sebelum umat Muhammad saw. Jadi sebenarnya seluruh umat manusia mulai dari
nabi Adam a.s. diperintahkan untuk sholat sebagai bentuk penyembahan dan
ketundukan (sujud) dari seorang hamba kepada Tuhannya yaitu Allah swt.
Barangsiapa yang enggan melakukan sholat maka akan mendapatkan siksa yang
amat pedih sejak di alam barzah (kubur) hingga di kehidupan akhirat nanti.
Membaca Al Qurán
Semua orang tahu bahwa kitab suci umat Islam adalah Al Qurán. Di
dalamnya terdapat hukum, aturan, dan pedoman dan harus dipatuhi oleh umat
Islam. Terdapat juga ilmu pengetahuan dan sejarah (cerita) bisa dijadikan hikmah
bagi umat manusia. Al Qurán harus dibaca dan dipelajari untuk dilaksanakan dan
dijadikan acuan dalam kehidupan sehari2. Bila umat Islam selalu bersandar
kepada Al Qurán (dan Hadits) maka akan menjadi umat yang kuat. Sebaliknya
bila umat Islam tidak mau membaca dan mempelajari Al Qurán maka mereka
tidak mengerti aturan yang harus dianut sebagai seorang muslim – dengan kata
lain menjadi orang yang bodoh (jahil) yaitu bodoh dalam ilmu agama – akibatnya
bisa diduga, umat Islam akan semakin jauh dari Islam dan menjadi kaum yang
lemah bahkan menuju kepada kehancuran.
2. Habluminannas
Habluminannas adalah suatu rangkaian pekerjaan yg berhubungan langsung
dengan manusia . Dimana manusia yg satu dengan manusia yang lainnya
saling Amarma'ruf nahimunkar. Saling membantu satu dengan lainnya baik dalam
kondisi apapun. Allah memerintahkan manusia untuk saling menyayangi dan
berbuat baik satu dengan yang lainya. Allah mengatur masalah hubungan yang
baik sesama manusia antara lain tentang :
mendahulukan kepentingan orang lain (QS 2:177, 59:9),
berbuat baik adalah merupakan sebaik-baik amalan (QS 3:92, 3:134),
menyempurnakan takaran dan timbangan, serta tidak merugikan orang lain
(QS 7:85, 11:84, 11:85, 17:35, 26:181, dsb) – mengurangi takaran termasuk
korupsi kecil2an.
berinfak atau memberikan sebagian rizki kepada orang lain (QS 2:254, 3:92,
14:31, 32:16, 35:29, 42:38, dsb)
tolong menolong dan kasih sayang (QS 5:2, 48:29, 24:22, 90:17), dan masih
banyak banyak lagi.
Kesimpulannya adalah segala perbuatan baik kepada sesama manusia, tidak
merugikan orang lain, tolong menolong dan kasih sayang memang diperintahkan
oleh Allah kepada manusia, artinya hubungan baik kepada sesama manusia itu
dalam rangka hubungan baik kepada Allah (dalam rangka melaksanakan perintah
Allah). Dengan kata lain habluminannas dalam rangka habluminallah. Keduanya
sejalan dan tidak untuk dipertentangkan. Orang yang mengabaikan habluminannas
selain mendapatkan murka dari Allah dan konsekuensi di akherat, juga akan
menerima konsekuensi dari sesama manusia lainya yaitu berupa perlakuan atau
sangsi atau hukuman dari aturan/hukum atau norma masyarakat di mana ia berada.
Seimbang Antara Habluminallah dan Habluminannas
Setiap ibadah yang diperintahkan Allah adalah untuk meningkatkan hubungan
vertikal dan horizontal secara seimbang. Hubungan vertikal yaitu hubungan kita
kepada Allah ( Hablumminallah), sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan
kita kepada sesama makhluk Allah (Hablumminannas).
Islam bukanlah agama yang memerintahkan untuk hanya beribadah saja
kepada Allah tanpa memikirkan kehidupan dunia, begitu pun sebaliknya tidak juga
hanya mengejar kehidupan dunia saja. Tetapi setiap ibadah itu harus seimbang antara
dunia dan akhirat. Sholat diawali dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam
yang mendo’akan seluruh makhluk yang ada dibumi ini. Artinya dalam bacaan sholat
pun ada hubungan antara Allah dan sesama manusia. Begitu pun dengan ibadah puasa
di bulan Ramadhan. Setelah satu bulan berpuasa yang merupakan meningkatkan
hubungan kita dengan Allah, maka di akhir bulan Ramadhan sebelum shalat idul fitri
kita diwajibkan untuk melaksanakan zakat fitrah yang merupakan peningkatan
hubungan kita kepada sesama manusia.
Ada satu kisah di zaman Rasulullah yaitu ada seorang kepala keluarga yang
meninggalkan istri dan anaknya untuk pergi ke suatu tempat yang jauh dari
keramaian agar dapat beribadah dengan khusuk kepada Allah, sedangkan istri dan
anak-anaknya dititipkan kepada saudaranya yang kaya raya. semua biaya kehidupan
anak dan istrinya ditanggung oleh saudaranya itu. berita tersebut sampai pada
Rasulullah sehingga Rasulullah mendatangi orang tersebut dan menegurnya. Rasul
mengatakan bahwa jika seandainya orang tersebut meninggal maka sesungguhnya
yang akan masuk ke surga terlebih dahulu adalah saudaranya tersebut karena telah
menafkahi istri dan anak orang tersebut yang seharusnya menjadi kewajiban orang
tersebut. Sudah jelas bahwa dalam kisah tersebut Rasul melarang hanya mengejar
kehidupan akhirat atau dunia saja. semuanya harus seimbang antara kehidupan dunia
dan akhirat.
Nama : Sinta Rizki Haryono
NPM : 113500156
Jurusan : Ilmu Komunikasi D
Ilmu Komunikasi Angkatan 2013
Universitas Telkom
2013