Upload
nurul-latifah-sidik
View
79
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
community nursing
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu
Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang
sehat dan cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah
upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan
bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum
sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat
pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis
yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada
peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan
pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik,
mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum
terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu perlu
pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka
memantapkan pelaksanaan program UKS ke depan.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut
kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana
keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
1
Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia
yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial
serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang
optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara
terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, anak usia dini sampai dengan
usia lanjut. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan
salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada
peserta didik merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan
kualitas fisik penduduk.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran,
penjelasan yang lebih mendalam mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
1.3 Permasalahan
Perawat A (seorang komunitas) bertanggung jawab pada program UKS di
wilayah binaannya. Perawat A telah melakukan pengkajian di SDN 1 didapatkan
data jumlah siswa 227 orang dengan status gizi overweight 18,5 %, conjungtiva
anemis 16,7%, yang mengalami karies gigi 48,6%, yang memiliki kuku kotor
31,6%, yang memiliki kebiasaan sarapan pagi 67,8%, kejadian injuri saat olahraga
49,8% , memiliki pengetahuan baik dalam kesehatan reproduksi 50%. Disekolah
ini tidak memiliki kader kesehatan sekolah. Dari data tersebut perawat A akan
melakukan asyhan keperawatan pasa SDN 1 dan promosi kesehatan sesuai dengan
model UKS sehingga dapat mewujudkan healthy school.
1.4 Rumusan Masalah
1. Konsep UKS ?
2. Bagaimana Asuhan Keperawatan UKS ?
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah
metode pustaka dan studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan data
2
penting dari berbagai sumber seperti website dan situs-situs internet serta
buku-buku yang ada.
KASUS I (KOMUNITAS 4)
Perawat A (seorang komunitas) bertanggung jawab pada program UKS di
wilayah binaannya. Perawat A telah melakukan pengkajian di SDN 1 didapatkan
data jumlah siswa 227 orang dengan status gizi overweight 18,5 %, conjungtiva
anemis 16,7%, yang mengalami karies gigi 48,6%, yang memiliki kuku kotor
31,6%, yang memiliki kebiasaan sarapan pagi 67,8%, kejadian injuri saat olahraga
49,8% , memiliki pengetahuan baik dalam kesehatan reproduksi 50%. Disekolah
ini tidak memiliki kader kesehatan sekolah. Dari data tersebut perawat A akan
melakukan asyhan keperawatan pasa SDN 1 dan promosi kesehatan sesuai dengan
model UKS sehingga dapat mewujudkan healthy school.
STEP 1
-
STEP 2
1. Standar model UKS ? (Sifa)
2. Standar dan syarat healthy school ? (Nurul K)
3. Kriteria dan tugas kader kesehatan sekolah ? (Indah)
4. Kader kesehatan sekolah ditentukan oleh puskesmas/sekolah ? (Nisa)
5. Peran, fungsi dan tugas dari koordinator UKS (perawat A) ? (Hannifah)
6. Peran perawat UKS ? (Novi)
7. Asuhan keperawatan dalam menangani kesehatan anak SD ? (Siti H )
8. Promosi kesehatan seperti apa untuk anak SD ? (Riska)
9. Apakah orang tuan berperan serta dalam promosi kesehatan dan pemberian
asuhan keperawatan ? (Riska)
10. Pengkajian keperawatan untuk anak SD ? (Novi)
11. Waktu pengkajian dilakukan rutin atau hanya setiap ada masalah ? (Siti H)
12. Peran sekolah dalam mewujudkan healthy school ? (Sifa)
3
13. Promo kesehatan dilakukan sekali atau beberapa kali untuk anak SD ?
(Erma)
STEP 3
1. LO
2. Dilakukan Upaya Preventif, konseling, Promosi kesehatan, Kantin sehat
(Nisa)
Tidak hanya primer, tapi ada sekunder seperti promosi kesehatan, tersier
seperti pengobatan untuk injuri (Novi)
3. Kriteria kader yaitu siswa yang berprestasi dan siswa yang ikut pelatihan.
Tugasnya yaitu role model.
4. Penanggung jawab UKS yaitu dari puskesmas (Koordinator)
Pelaksana yaitu dari pihak sekolah
Dokter kecil dan perawat kecil yaitu kader kesehatan di sekolah
5. LO
6. Melakukan perawatan jika ada anak yang injuri dan juga sebagai
pengganti orang tua ( Nurul K)
Sebagai edukator (pemberian penkes) yaitu Personal Hygiene (kuku
kotor), Olah raga teratur (Overweight), Sikat gigi dengan benar (Karies
gigi). (Indah)
7. Asuhan keperawatan untuk anak SD yaitu Pengkajian terlebih dahulu,
Analisa data, Diagnosa, perencanaan dan implementasi. (Ibu Sheizi)
Implementasinya menggunakan media ( poster dan video), dengan
nyanyian atau lagu, bisa juga berupa permainan. (Erma)
Menyediakan konseling kepada siswa SD (psikologis) (Novi)
8. Pendidikan kesehatan yang bisa diberikan yaitu mencuci tangan dengan
benar (6 langkah), sikat gigi dengan benar, dan pemberian obat cacing.
Seluruh warga sekolah berperan dalam menunjang fasilitas. (Hannifah)
9. Harus ada keterlibatan orang tua dalam promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan, sebagai contoh : orang tua harus meenyuruh anak sarapan
sebelum sekolah. (Siti H)
Orang tua berperan sebagai pendukung yang telah ada di sekolah (Nisa)
4
HEALTHY SCHOOL
Puskesmas
Sekolah Dasar
Kriteria
Upaya mewujudkan healthy school
Upaya primer
PREVENTIFPROMOTIFEdukator,konselor, care giver, researcher,advokacator
PERAN PERAWAT
Primer, sekunder, tersier.
10. Pengkajian meliputi atropometri, kebersihan diri dan pemeriksaan Hb
(Sifa)
11. Pengkajian biasanya sudah diprogramkan puskesmas untuk sekolah dan
bersifat rutin. (Sifa)
12. Peran sekolah untuk mewujudkan healthy school yaitu menyediakan
fasilitas disekolah untuk promosi kesehatan. Sebagai contoh : untuk cuci
tangan dan gosok gigi, pihak sekolah menyediakan wastafel serta
menyediakan pasta gigi. Menyediakan kantin sehat, membentuk doker dan
perawat cilik. (Siti H)
Sekolah juga harus berperan sebagai pemberi kebijakan (Riska)
Kebijakan-kebijakan sekolah yaitu penyedia fasilitas, koordinator UKS,
mewajibkan bawa bekal atau sarapan pagi, senam pagi, pemeriksaan kuku
dan mulut, kebijakan dalam program UKS. (Riska, Nurul L, Hannifah,
Nisa)
13. Frekuensi pemberian promkes tergantung dari kebutuhan. Misalnya :
penkes harus disertai evaluasi dan follow up. (Novi)
Promkes biasanya dilakukan pada saat penerimaan murid baru berdasarkan
dari puskesmas (Nisa).
Sponsor yang bekerja sama dengan sekolah, seperti mencuci tangan, gosok
gigi, meningkatkan gizi)
MIND MAP
5
LO
Standar model UKS ?
Standar dan syarat healthy school ?
Asuhan keperawatan dalam menangani kesehatan anak ?
Peran, fungsi dan tugas dari koordinator UKS (perawat A) ?
Promkes ( Upaya preventif atau Upaya Promotif) ?
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 USAHA KESEHATAN SEKOLAH
2.1.1 PENGERTIAN UKS
b. Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangkan
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat
anak usia sekolah
c. Wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan anak usia sekolah yang berada di sekolah sedini mungkin.
2.1.2 TUJUAN UKS
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.
2. Tujuan khusus
Untuk menumpuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik yang mencakup :
a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah
b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental, dan sosial
c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi
aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah
d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah
e. Meningkatkan daya tingkat dan daya hayat terhadap pengaruh
buruk narkotika, alkohol, rokok, dan obat berbahaya lainnya.
7
2.1.3 RUANG LINGKUP UKS
Tercermin dalam Tri Program UKS dan dikenal dengan TRIAS
UKS yang meliputi :
1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan berupa :
a. Pengetahuan tentang dasar-dasar pola hidup bersih dan sehat
b. Sikap tanggap tentang masalah kesehatan
c. Latihan atau praktik kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan berupa :
a. Pelayanan kesehatan
b. Pemeriksaan murid
c. Pengobatan ringan dan P3K serta P3P
d. Pengawasan warung sekolah
e. Penetapan pelaporan tentang keadaan oenyakit dan sebagainya
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah-sekolah sehat, berupa :
a. Penghijauan
b. Air bersih
c. Kebun dan apotik hidup
d. Halaman bersih
e. Pemberantasan sarang nyamuk
Menurut Depdiknas tahun 2006, tiga program pokok UKS (trias
UKS) antara lain pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
1. Pendidikan Kesehatan
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh
kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang
diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang.
8
Tujuan:
a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup
sehat dan teratur.
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
d. Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan
syarat kesehatan.
e. Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan
berat badan yang seimbang.
g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap
penyakit.
Pelaksanaan
Dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
a. Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam
pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata
pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.
9
Kegiatan kurikuler mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi,
makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi dan pengukuran tingkat
kesegaran jasmani.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan
pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah
dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan
siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan antara lain: kemah, ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan lain-
lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
antara lain; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-lain.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan
kehidupan sekolah sehat antara lain: kerja bakti kebersihan, lomba sekolah
sehat, dan lain-lain.
Cara untuk melaksanakan Pendidikan Kesehatan
a. Penyajian/ceramah
Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi,
demontrasi, bimbingan, Permainan dan penugasan oleh guru dengan
mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.
b. Menanamkan Kebiasaan
Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan untuk
melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta
pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan kepala
sekolah serta petugas kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan
Upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara
serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah
10
pada umumnya. Dibawah koordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan
teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Tujuan Umum:
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga
masyarakat secara optimal.
Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup
sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit/kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan
peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
d. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial maupun
lingkungan.
1.) Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif)
Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa:
Latihan ketrampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan,
dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran
kesehatan, antara lain:
a. Dokter Kecil
b. Kader Kesehatan Remaja
c. Palang Merah Remaja
d. Pembinaan warung sekolah sehat.
e. Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor
pembawa penyakit.
f. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
2.) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan
pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses
11
penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan. Kegiatan preventif ini
berupa:
a. Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat
khusus untuk penyakit-penyakit tertentu.
b. Penjaringan kesehatan anak sekolah.
c. Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik.
d. Imunisasi peserta didik.
e. Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas
sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
f. Konseling kesehatan di sekolah.
3.) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat
proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar
dapat berfungsi optimal. Kegiatan kuratif dan rehabilitatif ini adalah:
a. Diagnosa dini
b. Pengobatan ringan
c. Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada
penyakit
d. Rujukan medik
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah
Pembinaan mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan mesyarakat
sekitar. Dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi
pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar
yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan dan keterampilan
peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat, kegiatan ini meliputi:
1. Program pembinaan lingkungan sekolah
12
1.1 Lingkungan fisik sekolah meliputi:
a. Penyediaan air bersih
b. Pemeliharaan penampungan air bersih
c. Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
d. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
e. Pemeliharaan WC/kakus
f. Pemeliharaan kamar mandi
g. Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium dan tempat ibadah
h. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
i. Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah.
1.2 Lingkungan mental dan sosial program pembinaan lingkungan
mental dan sosial ini dilakukan dalam bentuk kegiatan:
a. Konseling kesehatan
b. Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan
c. PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja
2. Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan:
1) Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal–hal yang
berhubungan dengan kesehatan.
2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik
dalam pelaksanaan hidup sehat.
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:
1) Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS.
2) Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah.
3. Pembinaan masyarakat sekitar
Pembinaan masyarakat sekitar Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara:
1) Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan
lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekolah yang sehat.
13
2) Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.
2.1.4 SASARAN UKS
1. Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah Anak-anak sekolah dari tingkat dasar hingga
menengah. Untuk sekolah dasar diprioritaskan pada kelas I,III,VI karena :
a. Kelas I : merupakan fase lepas dari pengawasan orang tua, kontak
dengan penyakit kemungkinannya lebih besar karena ketidaktahuan
dan ketidakmengertian tentang kesehatan.
b. Kelas III : untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS dan langkah-
langkah selanjutnya dalam program pembinaan UKS
c. Kelas VI : mempersiapkan kesehatan siswa ke jenjang pendidikan
selanjutnya.
2. Sasaran Pembinaan
a. Peserta didik
b. Pembina UKS : Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan),
Pembina non teknis (pengelola pendidikan dan karyawan sekolah)
c. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan
d. Lingkungan : sekolah, keluarga, masyarakat
2.2 HEALTHY SCHOOL
2.2.1 Pengertian Healthy School
DalamUndang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal
79 menyatakan bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas
(Kemendikbud, 2012).
Sekolah Sehat adalah sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib,
aman, rapih dan kekeluargaan pesertadidiknya sehat dan bugar serta
senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat (Kemendikbud, 2012).
14
Sekolah sehat di Indonesia dapat dicapai bila sekolah melaksanakan
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)melalui tiga program UKS (Trias
UKS) yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolahsehat, serta melaksanakan upaya-upaya peningkatan
kebugaran jasmani secara baik melalui program pendidikan jasmani
(http://usahakesehatansekolah.comdiaksespada 15 April 2014 13:26 WIB).
Jadi sekolah sehat adalah sekolah yang memiliki lingkungan yang
bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih, dimana peserta didiknya sehat dan
bugar serta senantiasa berprilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dicapai
melalui trias UKS.
2.2.2 IndikatorKunci Healthy School
Menurut Tim Pembina Usaha KesehatanSekolah (UKS) Pusat, sekolah
sehat memiliki 10 indikator kunci diantaranya:
1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75m2/anak
2. Tingkat kebisingan<45 db
3. Memiliki halaman/ lapangan/ aula untuk pendidikan jasmani
4. Memiliki sumber lingkungan sekolah yang bersih, rindang, dan nyaman
5. Memilikisumber air bersihyang memadai (jaraksumber air bersihdanseptic
tank minimal 10m)
6. Ventilasikelas yang memadai
7. Pencahayaankelas yang memadai (terang)
8. Memilikikantinsekolah yang memenuhisyaratkesehatan
9. Memiliki kamar mandi/ WC yang cukup jumlahnya (memenuhi rasio WC
terhadap siswa laki-laki = 1:40 dan rasio WC terhadap siswa perempuan =
1:25)
10. Menerapkan kawasan tanpa rokok
2.3 PERAN PERAWAT KOMUNITAS SECARA UMUM
15
2.3.1 Peran Perawat
The National Assocation of School nurses (NASN) menyatakan ada tiga
peran perawat komunitas di sekolah yaitu : peran klinik (generalist clinic role),
peran perawatan primer (Primary care role), peran manajemen (Management
role).
Generalist Clinic Role
Perawat komunitas dalam peran klinik akan Perawat komunitas dalam peran
klinik akan melakukan memberi pelayanan, konseling, pendidikan kesehatan
kepada siswa dan keluarga. Pelayanan ini diintegrasikan dengan program
sekolah.
Perawat generalist ini bekerja di sekolah yang memberikan pelayanan selama
jam sekolah.
Perawat generalist ini bekerja di sekolah yang memberikan pelayanan selama
jam sekolah. Perawat membaur dengan fungsional sehari-hari komunitas
sekolah.
perawat komunitas di sekolah adalah mengidentifikasi siswa, keluarga, dan
guru dari resiko gangguan kesehatan (case finding) gangguan kesehatan (case
finding), mengembangkan dan implementasi intervensi yang sesuai dengan
kebutuhan kesehatan dan menyusun kebijakan dan program yang sesuai untuk
kebijakan dan program yang sesuai untuk memecahkan permasalahan baik
yang aktual maupun potensial.
Primary Care Role
Perawat komunitas melaksanakan tehnik perawat komunitas melaksanakan
tehnik tindakan keperawatan sesuai prosedur. Selain itu dalam melaksanakan
perannya berkoordinasi dengan petugas kesehatan yang lain. Beberapa item yang
menjadi perhatian dalam peran ini antara lain : kesehatan fisik, Kesehatan
emosional, kebiasaaan (makan, merokok), perhatian sosial (lingkungan rumah,
kemiskinan).
16
Management role
a) Mengembangkan, koordinasi, dan evaluasi engembangkan, koordinasi, dan
evaluasi program kesehatan sekolah.
b) Mengembangkan dan implementasi kebijakan dan prosedur kesehatan
sekolah
c) Manajemen kasus pada siswa dan keluarga dengan kebutuhan kesehatan yang
khusus
d) Supervisi dan evaluasi pada tenaga kesehatan lain dan mendukung personal.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 :
1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.
2. Peran Sebagai Advokat ( Pembela) Klien
3. Peran Sebagai Edukator
4. Peran Sebagai Koordinator
5. Peran Sebagai Kolaborator
6. Peran Sebagai Konsultan
7. Peran Sebagai Pembeharu
2.3.3 Peran perawat dalam kegiatan UKS
1.) Sebagai pelaksana
a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data, analisa data perumusan
masalah dan prioritas masalah.
b. Menyusun rencana kegiatan UKS bersama pembina UKS di
sekolah
c. Melaksanakan kegiatan UKS sesuai perencanaan
d. penilaian dan pemantauan kegiatan UKS
e. Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan rencana kegiatan yang
disusun
2.) Sebagai pengelola
17
Perawat yang ditunjuk oleh pihak puskesmas, bertangung jawab
sebagai koordinator dalam mengelola kegiatan UKS dan ikut terlibat
dalam tim pengelolaan UKS.
3.) Sebagai penyuluh
Perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta didik
yang berisifat umum dan klasikal atau secara tidak langsung pada saat
melaksanakan pemeriksaan fisik peserta didik secara perorangan.
2.3.4 Fungsi Perawat Sekolah
1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua orang/ populasi yang
ada di sekolah
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik dan sosial dan sekolah
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat.
2.4 Nursing Process
2.4.1 Pengkajian
a. Dimensi Fisik
1. Usia
Tidak diketahui usia dalam kasus
2. Genetic
Tidak teridentifikasi
3. Fungsi fisiologis
- 18,5% siswa overweight
- 16,7% konjungtiva anemis
- 48,6% karies gigi
18
- 31,6% siswa berkuku kotor
- Status imunisasi tidak teridentifikasi
b. Dimensi Psikologis
- Di SDN 1 belum terdapat promkes, kegiatan penyuluhan
- Kaji kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa
- Kaji tipe disiplin di sekolah
- Kaji tekanan pada siswa untuk penampilan
- Kaji bagaimana kualitas hubungan orang tua siswa dengan pihak sekolah
c. Dimensi Fisik Sekolah
- Terdapatnya hazard di daerah SDN 1 belum teridentifikasi
- Kaji kondisi lingkungan sekolah
- Kaji apakah terdapat tempat bermain
- Kaji apakah ada binatang di lingkungan sekolah
- Kaji bagaimana lingkungan di sekolah
- Kaji bagaimana tingkat kebisingan
- Kaji bagaimana keadaan lingkungan sekolah
- Kaji apakah ada tanaman beracun
d. Dimensi Sosial
- SDM yang ada adalah guru dan siswa
- Kaji bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan di SDN 1
- Kaji apakah masyarakat mendukung program sekolah
- Kaji bagaimana keamanan lingkungan
- Kaji bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staff
- Kaji bagaimana tipe lingkungan rumah siswa
- Kaji apa latar belakang budaya yang dominan padda siswa
- Kaji apa latar belakang pendidikan orang tua siswa
- Kaji apakah ada siswa yang tunawisma
- Kaji apakah terdapat konflik antar grup
19
e. Dimensi Perilaku
1. Pola konsumsi
- 18,5 % siswa overweight
- 48,6% siswa karies gigi
2. Latihan dan aktivitas
- Kaji bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan staff di sekolah
- Kaji bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa dan staff
- Kaji bagaimanan keamanan alat saat siswa melakukan olahraga
3. Penggunaan pengobatan
Kaji adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin dalam populasi
tersebut. Dan jenis pengobatan apa yang dilakukan siswa tersebut
f. Dimensi Sistem Kesehatan
- SDN 1 belum mempunyai kader kesehatan sekolah
- Kaji penyediaan obat-obatan dan P3K serta pelayanan UKS di SDN 1
2.4.2 Analisa Data
N
O
DATA PENYEBAB MASALAH
1. DO :
- status gizi overweight
18,5%
- konjungtiva anemis
16,7%
Tidak adanya kader
UKS
Kurangnya pengetahuan
siswa tentang kebutuhan
nutrisi yang baik
berhubungan dengan
ketidaktahuan siswa tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi
yang baik
2. DO :
- Kuku kotor 44,6%
- Karie gigi 48,6 %
Tidak adanya kader
UKS
Kurangnya pengetahuan
siswa tentang personal
hygiene berhubungan dengan
ketidaktahuan siswa akan
20
personal hygiene
3. DO :
- injury setelah olahraga
Fasilitas olahraga
tidak sesuai dengan
standart keamanan
Resiko cedera berhubungan
dengan sarana dan prasarana
olahraga yang tidak sesuai
dengan standa rkeamanan
2.4.3 Skoring
Diagnose keperawatan KRITERIA SKOR BOBOT hasil
Kebutuhan akan
pendidikan kesehatan di
SDN 1 berhubungan
dengan ketidaktahuan
warga sekolah SDN 1
tentang kader Usaha
Kesehatan Sekolah
Sifat masalah : Actual (tidak / kurang
sehat)Ancaman Kesehatan
Keadaan Sejahtera
3
21
1 3/3 x 1 = 1
Kemungkinan masalah dapat diubah :
Mudah Sebagian Tidakdapat
210
2 ½ x 2 = 1
Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi Sedang Rendah
321
12/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus
segera ditangani Ada masalah, tetapi
tidak perlu segera di tangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
12/2 x 1 = 1
Total 3 2/3
21