Upload
alby-alyubi
View
402
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
BUMI DAN ANTARIKSA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
(Sistem Bumi, Bulan dan Matahari)
Tugas Ini Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep
Dasar Bumi dan Antariksa
D i s u s u n O l e h :
Nama : Dede Solehudin. ANIM : 1086210141
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SUBANG
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum warahmatullohi wabarakatuhu,
Alhamdullilahirobbil ‘alamin, sudah sepantansnya segala puja dan puji syukur
senantiasa kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan Esa yang telah melimpahkan
rakhmat, nikmat dan hidayaNya kepada kita, sehingga kita masih diberi kesehatan
untuk bisa beraktifitas dan menuntut ilmu sebagai nilai ibadah kepadaNya. Rasa
syukur juga kami panjatkan karena kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Didin Syaripudin, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
“Konsep Dasar Bumi dan Antariksa” di semester 5.
2. Kepada rekan-rekan penyusun yang telah dengan gigih dan penuh semangat
memberikan bantuan, baik berupa ide, saran, dan meluangkan waktunya
ataupun tenaganya untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
”Konsep dasar bumi dan antariksa” di semester 5, dengan acuan dasar dari tema
“Sistem Bumi, Bulan dan Matahari”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Sekian.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullohi wabarakatuhu.
Sukabumi, Nopember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Gerakan Bumi........................................................................... 2
B. Gerakan Bulan.......................................................................... 5
C. Gerhana..................................................................................... 7
D. Skenario Pembelajaran ............................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Keimpulan................................................................................. 9
B. Saran.......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini
dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk
itu saya menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut
diatas. Hasil dari pembahasan saya tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga
dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat
dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
khususnya sebagai bekal kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan
kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini
dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar seumur hidup.
B. Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran tentang
sistem bumi, bulan dan matahari di semester 5 memuat permasalahan dan inti pokok
sebagai berikut:
1. Peristiwa rotasi bumi.
2. Revolusi bumi dan bulan
3. Gerhana
4. Pengaruh rotasi dan revolusi bumi
5. Penentuan kalender masehi dan hijriah.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan
Matahari adalah sebagai berikut:
1. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu hakikat kedudukan sistem bumi,
bulan dan matahari.
2. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di sekolah
dasar tentang bagaimana kedudukan bumi, bulan dan matahari.
3. Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan
kepada peserta didik terkait sistem bumi, bulan dan matahari di sekolah dasar.
4. Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan
pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.
iv
BAB II
PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI BULAN DAN
MATAHARI
A. GERAK BUMI
Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah berhenti berputar.
Dapatkah kamu merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja yang dilakukan bumi?
Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni bumi karena
gerakkannya tersebut? Mari ikuti penjelasan berikut ini!
1. Rotasi Bumi
Jika kamu perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore hari
terbenam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi. Sebenarnya
bukan matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar pada sumbunya
dari arah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi. Waktu
yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi untuk bumi
ialah 24 jam. Pada saat bagian bumi menghadap matahari, bumi dalam keadaan siang,
sedangkan bagian bumi yang tidak mendapat cahaya matahari berada dalam keadaan
malam hari. Jadi, terjadinya siang dan malam disebabkan oleh terjadinya rotasi bumi,
juga karena bentuk bumi yang bulat.
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu, matahari selalu terbit
di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di daerah Indonesia Timur lebih dulu
melihat matahari terbit daripada orang di daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar.
Bagian-bagian gasing tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak merasakan
getaran akibat rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat lambat. Bumi
v
hanya bergerak kurang lebih 15° dalam waktu 1 jam. Selain itu, gaya tarik bumi
terhadap benda di permukaannya sangat kuat. Semua yang berada di permukaan bumi
termasuk manusia, tidak terpelanting.
Bumi berputar pada sumbunya seksli setiap 24 jam. Selama 24 jam itu, daerah-
daerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah. Bumi dibagi menjadi 360°
bujur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360° bujur. Berarti bumi bergerak 15°
dalam waktu 1 jam (15°=360°/24). Jadi, untuk dua tempat yang bujurnya berbeda
15°, ada perbedaan waktu 1 jam. Dengan perhitungan tersebut, kita dapat menghitung
perbedaan waktu berdasarkan garis bujur.
Perbedaan waktu Indonesia Barat (WIB) dengan waktu Indonesia tengah (WITA)
adalah 1 jam dan perbedaan dengan waktu Indonesia timur (WIT) adalah 2 jam. Garis
bujur 0° terletak di kota greenwich, Inggris. Karena kota greenwich dilalui oleh garis
bujur 0°, maka waaktu greenwich di jadikan patokan waktu internasional yang di
kenal dengan GMT(Greenwich Mean Time). Karena arah rotasi bumi adalah dari
barat ke timur maka wilayah –wilayah di sebelah timur garis bujur 0o(Greenwich)
mengalami siang lebih dulu daripada wilayah-wilayah di sebelah barat garis0o.
Artinya , jika london (inggris) pukul 01.00dini hari, maka di jakarta yang terletak di
sebelahtimur london menunjukan pukul 07.00 pagi pada hari yang sama.
2. Revolusi Bumi
Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi, perputaran bumi mengelilingi
matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk mengelilingi
matahari satu putaran adalah 365 hari atau satu tahun. Kecepatannya lebih dari
106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk
elips.
Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke arah yang sama. Besar
kemiringannya adalah 23 ° jika di hitung dari garis khatulistiwa (ekuator). Revolusi
bumi dengan kemiringannya itu menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
vi
1. Pergantian musim di belahan bumi utara dan selatan. Di daerah ini terdapat 4 musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur.
2. Perbedaan lamanya siang dan malam. Pada tanggal 21 Maret – 21 Juni, di belahan bumi utara siang hari lebih panjang dari pada malam hari. Sebaliknya, di belahan bumi selatan siang hari lebih pendek daripada malam hari.
3. Gerak semu tahunan matahari adalah matahari seolah-olah melakukan pergeseran dari utara ke selatan dari khatulistiwa.
4. Tahun Masehi. Kita telah mengetahui bahwa bumi beredar mengelilingi matahari selama
365 hari (satu tahun) untuk sekali putaran. Hal ini berarti bahwa bumi
memulai putarannya yang baru setiap 365 hari. Berdasarkan putaran bumi
ini, setiap 365 hari terjadi pergantian tahun. Pergantian tahun yang dihitung
berdasarkan revolusi bumi ini disebut tahun Masehi atau tahun Syamsiah.
Orang yang pertama kali menetapkan kalender Masehi adalah kaisar Romawi
bernama Julius Caesar. Dia dibantu oleh seorang astronom bernama Sosiyenes.
Dalam kalender masehi, 1 tahun dibagi menjadi 12 bulan yang terdiri dari 30
dan 31 hari, kecuali bulan februari yang hanya 28 hari. Kalau dijumlahkan
harinya akan berjumlah 365 hari. Berarti setiap tahun ada tersisa hari. Sisa
hari akan menjadi 1 hari setelah kurun waktu 4 tahun. Oleh karena itu, kaisar
menambah kelebihan 1 hari tersebut di bulan februari setiap empat tahun
sekali. Pada tahun-tahun tersebut, jumlah hari pada bulan Februari menjadi 29
hari dan setahun menjadi 366 hari. Tahun yang jumlah harinya 366 disebut
Tahun kabisat. Untuk mengetahui sebuah tahun merupakan kabisat, kalian
dapat membaginya dengan bilangan 4. Apabila tahun tersebut habis dibagi
empat, maka tahun tersebut merupakan tahun kabisat. Contoh tahun kabisat
adalah 1996, 2000, 2004.
Namun kalender yang ditetapkan oleh Julius Caesar ini sebetulnya tidak
terlalu tepat. Sebab sesungguhnya lama revolusi bumi adalah 365 hari 5 jam 48
menit 46 detik. Jadi, kalau dihitung berdasarkan kalender Julius Caesar
terdapat selisih waktu 11 menit 14 detik dalam setahun. Jumlah selisih ini jika
dikumpulkan 128 tahun akan menjadi 1 hari. Selisih ini tentu saja besar. Oleh
karena itu, Paus Gregorius XIII menetapkan penambahan 1 hari di bulan
Februari setiap 128 tahun sekali. Jadi tahun kabisat bukan hanya tahun yang
habis dibagi empat, tetapi juga tahun abad yang habis dibagi 400. Misalnya,
tahun 1600 dan 2000.
vii
B. GERAKAN BULAN
Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak
memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan
melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan
bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan. Permukaan
bulan memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan
sebenarnya tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena cahaya matahari demikian
terang, cahaya pantulan yang sedikit itu mampu membuat bulan kelihatan seperti bola
berpijar.
Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu mengelilingi
bumi sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan disebut satelit
bumi. Bulan selalu beredar pada orbit yang tetap akibat adanya gaya gravitasi bumi
yang kuat terhadapnya. Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan sama dengan kala
revolusinya, yaitu 29 ½ hari. Karena kala rotasi bulan sama dengan revolusinya,
permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.
Fase bulan. Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 ½ hari (1 bulan). Selama
bulan bergerak, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi.
Perubahan itu menyebabkan perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi.
Perubahan bentuk bulan ini disebut fase bulan.
Fase-fase bulan adalah sebagai berikut:
a. Bulan baru atau bulan mati
Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi,
sehingga permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari) mengahadap
ke bumi. Oleh karena itu bulan tidak terlihat dari bumi.
b. Kuartir pertama
Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi kuartir
pertama begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat seperti
bentuk sabit. Bulan sabit terus makin besar sampai membentuk setengah lingkaran.
Pada saat ini bulan berada di kuatir pertama.
c. Kuartir kedua atau bulan purnama
Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan matahari. Seluruh permukaan
bulan yang terang (terkena sinar matahari) menghadap ke bumi. Oleh karena itu,
bulan terlihat lingkaran penuh dari bumi disebut bulan purnama.
d. Kuartir ketiga
viii
Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu
meninggalkan posisi bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi bulan
sabit penampakan bulan terus mengecil sampai terlihat sampai posisi pada kuarti
pertama dari kuartir ketiga beredar kembali ke bulan baru atau bulan mati.
Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan
pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya
jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap
bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan
sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak
menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam
44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat
Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan
di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan
dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun
ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun
kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya
365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi.
Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat
11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
ix
C. GERHANA
Pernahkah kamu melihat gerhana matahari atau gerhana bulan? Apayang
dirasakan pada saat itu terjadi? Bagaimana terjadinya peristiwa gerhana matahari atau
gerhana bulan?
1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan
matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti
(umbra) sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan
bulan mula-mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap
semua. Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan
matahari sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan
yang terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran untuk materi ini yaitu:
x
1. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian
berdoa dan melakukan presensi.
2. Apresepsi dengan menampilkan “video 1”.
3. Memasuki materi selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi. Misalkan,
a. Apa saja yang ada di bumi ini?
b. Pernahkah kalian berfikir mengapa terjadi siang dan malam, bulan setiap
malam berubah-ubah bentuknya, dll??
4. Menyanyikan lagu “Kenapa” yang terdapat pada video 2.
5. Menerangkan tentang sistem bumi, bulan dan matahari menggunakan demonstrasi
dengan melibatkan beberapa siswa secara langsung.
6. Memasuki materi rotasi bumi, siswa diajak berdialog tentang pengertian rotasi,
kala rotasi, setelah itu di kenalkan tentag akibat rotasi bumi dengan memutar video
3.
7. Kemudian “main map”.
8. Menerangkan tentang revolusi bumi menggunakan video 4.
9. Kembali “main map”.
10. Menerangkan tentang gerakan bulan sebagai satelit bumi, kala rotasi dan fase
bulan.
11. Untuk menambah pengetahuan maka diputarkan video yang ke 5.
12. Kembali “main map”.
13. Menerangkan revolusi bulan serta akibatnya.
14. Materi Gerhana matahari dan gerhana bulan menggunakan video 7.
15. Kembali “main map”.
16. Permainan “Papan IPA”.
17. Pemutaran video tentang cita-cita yaitu video 7. “Apa yang menjadi cita-cita
kalian?” Tuliskan dalam bentuk karangan dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya.
18. Guru menyimpulkan berdasarkan main map yang telah di buat.
19. Menutup pembelajaran dengan kembali menyanyikan lagu “kenapa”.
20. Mengucapkan salam.
xi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi bumi
an benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus
menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat
dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu untuk
menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang sistem
bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemhaman dan
pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran yang dapt dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang
pembelajaran sistem bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media gambar,
video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan
terbawa oleh arus permainan sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru
sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran
tersebut.
B. Saran
Pembelajaran di sekolah dasar harus memperhatikan kondisi dan pemahaman
siswa. Pelaksanaan kegiatan juga harus inovatif dan menyenangkan. Guru kelas harus
bisa menyesuaikan pembelajaran yang dilaksananakan dengan tingkat kesulitan dan
kondisi siswanya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah
membuat alat peraga pembelajaran.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang
mengarah pada pembekalan untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar pada khususnya. Namun, agar pembelajaran yang kita lakukan lebih
mantap dan kita juga mempunyai gambaran yang lebih jelas, alangkah baiknya kita
melaksanakan observasi ke sekolah- sekolah untuk mengamati secara langsung
kegiatan pembelajaran di sekolah dasa. Selain itu kita juga harus memperbanyak
referensi dan bertanya kepada narasumber seperti guru dan orang yang ahli
dibidangnya untuk lebih mendalami ilmu tentang pembelajaran bumi dan antariksa
khususnya tentang sistem bumi, bulan dan matahari.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas
VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
www.youtube.com
xiii