63
MAKALAH “PERSOALAN PROYEK JEMBATAN SALIMBATU TENJUNG PALAS ” Di susun oleh : Nama : Henoks Arif Wibowo Santoso Kelompok : 8 UNIVERSITAS KALTARA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL 2015

MAKALAH kuliah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS PENTING

Citation preview

Page 1: MAKALAH kuliah

MAKALAH

“PERSOALAN PROYEK JEMBATAN SALIMBATU TENJUNG PALAS ”

Di susun oleh :

Nama : Henoks Arif Wibowo Santoso

Kelompok : 8

UNIVERSITAS KALTARA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN

SIPIL

2015

Page 2: MAKALAH kuliah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa . Karna berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang.”persoalan jembatan penghubung antara salimbatu dan tanjung palas”. Makalah ini disusun sebagai presentasi ospek.

Persoalan mengenai jembatan penghubung antara Salimbatu tanjung palas ini mengakibatkan timbulnya berbagai macam pertanyaan dan persoalan di berbagai macam kalangan Masyarakat, mengapa belum juga rampung proyek jembatan ini sampai saat ini apa yang mengakibatkan terhentinya proyek ini, dan kapan rampungnya proyek ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis telah berusaha untuk membuat makalah ini sebaik mungkin. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa menjadi bahan tambahan pengetahuan serta wawasan mengenai pembangunan proyek jembatan salimbatu tanjung palas serta dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Page 3: MAKALAH kuliah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………

A. Latar Belakang …………………………………………………………….B. Rumusan Masalah ………………………………………………………C. Tujuan Penulis ……………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….

A. Persoalan yang terjadi ……………………………………………….B. Penyebab terhentinya proyek ………………………………….C. Solusi dari masalah yang terjadi ………………………………..

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan……………………………………………………………….B. Saran…………………………………………………………………………

Page 4: MAKALAH kuliah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar Belakang pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para penggunanya.

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan.

Keamanan jembatan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam perancangan jembatan. Beban primer, beban sekunder, dan beban khusus harus diperhitungkan dalam perancangan jembatan agar memiliki ketahanan dalam menopang beban–beban tersebut. Keselamatan dan keamanan pengguna jembatan menjadi hal penting yang harus diutamakan.

Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan, dari bentuk sederhana sampai yang paling kompleks, demikian juga bahan–bahan yang digunakan mulai dari bambu, kayu, beton dan baja. Penggunaaan bahan baja untuk saat–saat sekarang maupun di masa mendatang, untuk struktur jembatan akan memberikan keuntungan yang berlebih terhadap perkembangan serta kelancaran sarana transportasi antar daerah maupun antar pulau yang ada di seluruh Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat di rumuskan permasalahannya sebagai berikut;1. Apa yang menyebabkan proyek ini belum juga rampung ?2. Apa yang menyebabkan terkendalanya proyek ini ?3. kapan segera dapat di rampungkannya proyek pembangunan jembatan ini ?

C. TUJUAN PENULISAN

Sesuai permasalahan di atas dapat di simpulkan tujuannya sebagai berikut;1. Pembaca dapat mengetahuai penyebab belum rampungnya proyek jembatan ini2. Mengetahui penyebab terkendalanya proyek ini dan, 3. Mengetahui kapan dapat segera di rampungkannya proyek ini

Page 5: MAKALAH kuliah

BAB IIPEMBAHASAN

A. Persoalan Yang Terjadi

Selain sarana dan prasarana pendidikan, sektor infrastruktur turut menjadi perhatian selama kepemimpinan Budiman Arifin. Salah satunya, kelanjutan pembangunan jembatan penghubung Salimbatu – Tanjung Palas yang tahun ini diupayakan rampung.

“Proses pembangunan sudah memasuki penyelesaian, sekitar 6 persen lagi,” terang Kepala Dinas PU Bulungan, Ir H Hasan Pemma. Ia mengungkapkan, proses penyelesaian pembangunan jembatan sepanjang 180 meter dan lebar 9 meter itu telah dianggarkan Dinas PU pada tahun ini melalui proses lelang sebesar Rp5 miliar. Kontrak lelang pun dibuat parsial atau per tahun anggaran. Proyek pembangunan jembatan penghubung ini meliputi pula jalan naik ke jembatan masing-masing 100 meter dari arah Desa Salimbatu dan 100 meter dari arah Tanjung Palas.

“Jadi ada pula pembangunan jalan naik ke jembatan yang totalnya 200 meter,” sahutnya. Seperti diketahui, selama ini proyek pembangunan jembatan penghubung dari Salimbatu – Tanjung Palas cukup menjadi perhatian masyarakat. Warga yang bepergian dari Tanjung Selor – Tarakan melalui speedboat pasti melewati daerah Salimbatu dan melihat jembatan penghubung yang belum juga selesai pembangunannya.

“Karena kontraktor sebelumnya tidak sanggup menyelesaikan, maka tahun ini kembali kita lelang, dengan kontrak parsial atau per 1 tahun anggaran,” ungkapnya. Bupati Bulungan, Budiman Arifin pun menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan jembatan Salimbatu – Tanjung Palas. Mengingat keberadaan jembatan ini nantinya semakin mendekatkan akses masyarakat dari Kecamatan Tanjung Palas Tengah menuju Kecamatan Tanjung Palas maupun ibukota kabupaten, Tanjung Selor. Saat ini kebanyakan warga masih menggunakan perahu tambangan maupun speedboat untuk menuju kedua daerah tersebut.

“Bupati melalui Dinas PU sudah menganggarkan proyek jembatan Salimbatu – Tanjung Palas, mudah-mudahan proses lelang saat ini dapat berjalan lancar,” pungkasnya.(Gian-Hms).

B. Penyebab Terhentinya Proyek

Page 6: MAKALAH kuliah

SEJARAH LAHIRNNYA PACASILA

1. 1. Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar KELOMPOK 2 MEMPERSEMBAHKAN Negara

2. 2. Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Dasar Negara PENGERTIAN IDEOLOGI • Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. • Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara struktural. • Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya adalah komunisme. Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.

3. 3. • Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. • Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri: 1.Mempunyai derajat yang tinggi 2.Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara. PENTINGNYA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA • Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan. • Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.

4. 4. • PENGERTIAN DASAR NEGARA • Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. • Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan. • Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.

5. 5. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA • Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu adalah: 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

6. 6. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA & DASAR NEGARA 1. Nilai – nilai Pancasila sebagai Ideologi • Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan, Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan , kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis , baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran(kenyataan) , nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif

7. 7. A.Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya • Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam • Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia • Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan

Page 7: MAKALAH kuliah

UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang mendasar B.Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri.Hal itu dapat dijelaskan karena • Nilai –nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia • Nilai- nilai Pancasila merupakan oandanga hidup bangsa Indonesia • Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai- nilai kerohanian

8. 8. Sejarah BPUPKI BPUPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. • BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang)dan Raden Pandji Soeroso. • Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka. • Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan kemudian membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai.

9. 9. PPKN Sidang BPUPKI SIDANG PERTAMA: • Sidang pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad, lembaga DPR pada jaman kolonial Belanda. • Sebelumnya agenda sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai bentuk negara Indonesia, yakni disepakati berbentuk "Negara Kesatuan Republik Indonesia" ("NKRI“) • Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.

10. 10. • masa persidangan BPUPKI yang pertama ini adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik Indonesia itu adalah sebagai berikut: 1. Sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yaitu: “1. Peri Kebangsaan; 2. Peri Kemanusiaan; 3. Peri Ketuhanan; 4. Peri Kerakyatan; dan 5. Kesejahteraan Rakyat”. 2. Sidang tanggal 31 Mei 1945, Prof. Mr. Dr. Soepomo berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang beliau namakan "Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu: “1. Persatuan; 2. Kekeluargaan; 3. Mufakat dan Demokrasi; 4. Musyawarah; dan 5. Keadilan Sosial”. 3. Sidang tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang beliau namakan "Pancasila", yaitu: “1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan; 3. Mufakat atau Demokrasi; 4. Kesejahteraan Sosial; dan 5. Ketuhanan Yang Maha Esa”. Masa persidangan BPUPKI yang pertama ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila dan tanggal 1 Juni ditetapkan dan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

11. 11. SIDANG KEDUA : • Rapat kedua berlangsung 10-16 Juli 1945 dengan tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. • Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang yaitu:Prof. Dr. Mr. Soepomo;Mr. Wongsonegoro;Mr. Achmad Soebardjo;Mr. A.A. Maramis;Mr. R.P. Singgih;H. Agus Salim;Dr. Soekiman. • Pada tanggal 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD tersebut. • Pada tanggal 14 Juli 1945, rapat pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu: a. pernyataan Indonesia merdeka b. pembukaan UUD c. batang tubuh UUD • Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga

Page 8: MAKALAH kuliah

alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta

12. 12. Sejarah PPKI • Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, sebelum panitia ini terbentuk, sebelumnya telah berdiri BPUPKI namun karena dianggap terlalu cepat ingin melaksanakan proklamasi kemerdekaan, maka Jepang membubarkannya dan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (Dokuritsu Junbi inkai). • Dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Badan ini merupakan badan yang dibentuk sebelum MPR dibentuk. • Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa).

13. 13. Sidang PPKI • Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melakukan rapat yang membahas : 1. Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945 Sebelum disahkan, terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu: • Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan. • Pada pembukaan alinea keempat anak kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa. • Pada pembukaan alinea keempat anak kalimat Menurut kemanusiaan yang adil dan beradab diganti menjadi Kemanusiaan yang adil dan beradab. • Pada Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam diganti menjadi Presiden ialah orang Indonesia asli. 2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan Presiden danWakil Presidan dilakukan dengan aklamasi atas usul dari Otto Iskandardinata dan mengusulkan agar Ir. Soekarno menjadi presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Usul ini diterima oleh seluruh anggota PPKI. 3. Pembentukan Badan Komite Nasional sbg pembantu presiden

14. 14. • Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat lanjutan yg menghasilkan : 1. Penetapan 12 menteri yang membantu tugas presiden 2. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi • Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat lanjutan yg menghasilkan: Untuk menghadapi kekuatan Jepang dan Sekutu pemerintah Indonesia membentuk Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) pada tanggal 22 Agustus 1945 yang berada di bawah wewenang KNIP. Oleh karena datangnya pasukan Sekutu dan NICA yang silih berganti sehingga pemerintah memutuskan dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) pada tanggal 5 Oktober 1945.Pada tanggal 1 Januari 1946 diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat ( TKR ) lalu tanggal 26 Januari berubah menjadi Tentara Republik Indonesia ( TRI ). Untuk menyempurnakan TRI maka pemerintah membentuk Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) tanggal 7 Juni 1947.

Page 9: MAKALAH kuliah

NILAI-NILAI PACASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN DASAR NEGARANilai-nilai pancasila yang terkandung dalamnya merupakan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.

Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila bersifat universal (berlaku di manapun).

Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif berarti:1.      Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak.2.      Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia.3.      Pancasila yang terkandung salam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang mendasar (sumber dari segala sumber hukum di Indonesia)

Sedangkan nilai Pancasila bersifat subjektif (bergantung pada bangsa Indonesia sendiri) berarti:1.      Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.2.      Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia3.      Nilai-nilai Pancasila merupakan kepribadian bangsa.

Sebagai ideologi yang tidak diciptakan oleh Negara, menjadikan Pancasila sebagai ideologi juga merupakan sumber nilai, sehingga merupakan asas kerohanian bagi tertib hukum Indonesia dan suasana kebatinan dari UUD 1945 serta mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap bangsa yang lainnya.

Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, maksudnya sebagai kerangka piker, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu proses dalam suatu bidang tertentu.Pembangunan di segala bidang selalu mendasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Di bidang politik misalnya, Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan politik dan dalam prakteknya menghindarkan praktek-praktek politik tidak bermoral dan tidak bermartabat sebagai bangsa yang memiliki cita-cita moral dan budi pekerti yang luhur.

Di bidang hukum demikian halnya. Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum ditunjukkan dalam perumusan peraturan perundang-undangan nasional yang harus selalu memperhatikan dan menampung aspirasi rakyat (aspiratif). Dalam pembaharuan hukum,

Page 10: MAKALAH kuliah

Pancasila sebagai cita-cita hukum yang berkedudukan sebagai peraturan yang paling mendasar di NKRI. Dengan demikian perlu diwujudkan suatu penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga Negara di hadapan hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum dengan cara yang salah sebagai alat kekuasaan dan bentuk-bentuk manipulasi hukum lainnya.

Di bidang social budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembangan aspek social budaya yang mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, ketuhanan, dan keberadaban. Untuk itu perlu diperhatikan pula etika kehidupan berbangsa yang bertolak belakang dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, memahami, menghargai, mencintai, dan saling menolong sesama manusia.

Di bidang ekonomi, Pancasila juga menjadi landasan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berdasarkan atas nilai-nilai Pancasila selalu mendasarkan kepada nilai kemanusiaan, artinya pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menghindarkan diri dari pengembangan ekonomi yang hanya berdasarkan pada persaingan bebas, monopoli yang dapat  menimbulkan penderitaan rakyat serta menimbulkan penindasan atas satu manusia dengan lainnya

Page 11: MAKALAH kuliah

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkatUUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusipemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. [1]

UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959.

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Daftar isi

1   Naskah Undang-Undang Dasar 1945 2   Sejarah

o 2.1   Sejarah Awal o 2.2   Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949) o 2.3   Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950) o 2.4   Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959) o 2.5   Periode kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966) o 2.6   Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998) o 2.7   Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999 o 2.8   Periode Perubahan UUD 1945

3   Referensi 4   Pustaka tambahan 5   Pranala luar

Naskah Undang-Undang Dasar 1945[sunting | sunting sumber]

Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.

Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.

Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah Awal[sunting | sunting sumber]

Page 12: MAKALAH kuliah

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945 , 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)[sunting | sunting sumber]

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945memutuskan bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada KNIP , karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensial ("Semi-Parlementer") yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan pertama dari sistem pemerintahan Indonesia terhadap UUD 1945.

Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)[sunting | sunting sumber]

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer. Bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya federasiyaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya. Ini merupakan perubahan dari UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan.

Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)[sunting | sunting sumber]

Pada periode UUDS 1950 ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945.

Periode kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966)[sunting | sunting sumber]

Page 13: MAKALAH kuliah

Perangko "Kembali ke UUD 1945" dengan nominal 50 sen

Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.

Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, di antaranya:

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara

MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup

Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998)[sunting | sunting sumber]

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", di antara melalui sejumlah peraturan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983  yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983  tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985  tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983.

Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999[sunting | sunting sumber]

Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

Periode Perubahan UUD 1945[sunting | sunting sumber]

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amendemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensial.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD 1945

Page 14: MAKALAH kuliah

Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD 1945 Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan Ketiga UUD 1945Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan Keempat UUD 1945Undang-Undang (UU)

PERATURAN KEPEGAWAIAN

 Undang-undang NOMOR 11 TAHUN 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai

 Undang-undang NOMOR 1 TAHUN 1974 tentang Perkawinan

 Undang-undang NOMOR 8 TAHUN 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

 Undang-undang NOMOR 14 TAHUN 2005 tentang Guru dan Dosen

 Undang-undang NOMOR 12 TAHUN 2012 tentang Pendidikan TinggiHidePeraturan Pemerintah (PP)

 PP NOMOR 35 Tahun 1964 tentang Pemberian Penghargaan Kepada Pegawai Negeri Yang Melakukan Kewajibannya Secara Luar Biasa

 Peraturan Pemerintah NOMOR 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil

 Peraturan Pemerintah NOMOR 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil

 Peraturan Pemerintah NOMOR 10 Tahun 1979 tentang Penenilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

 Peraturan Pemerintah NOMOR 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

 Peraturan Pemerintah NOMOR 10 Tahun 1983 jo NOMOR 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

 Peraturan Pemerintah NOMOR 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

 Peraturan Pemerintah NOMOR 46 Tahun 2011 PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPILHideKeputusan Presiden (Keppres)

 Keppres Nomor 68 Tahun 1995 Tentang Hari Kerja Di Lingkungan Lembaga PemerintahHidePeraturan Menteri (Permen)

 Tentang Pedoman Penetapan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Luar Negeri dengan Ijazah dan Gelar Perguruan Tinggi Indonesia

 Permen Nomor 48 TAHUN 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar Bagi PNS

 Permen Nomor 92 Tahun 2014 tentang Juknis PAK Jabatan Fungisonal Dosen

 Lampiran Permen Nomor 92 Tahun 2014 tentang Juknis PAK Jabatan Fungisonal Dosen

Page 15: MAKALAH kuliah

HUKUM TATA NEGARA

ISTILAH DAN PENGERTIAN HUKUM TATA NEGARAAPRIL 30, 2010 MIFTACHR 7 COMMENTS

Hukum Tata Negara pada dasarnya adalah hukum yang mengatur organisasi

kekuasaan suatu negara beserta segala aspek yang berkaitan dengan

organisasi negara tersebut. Sehubungan dengan itu dalam lingkungan

Hukum Ketatanegaraan dikenal berbagai istilah yaitu :

Di Belanda umumnya memakai istilah “staatsrech” yang dibagi menjadi

staatsrech in ruimere zin (dalam arti luas) dan staatsrech In engere zin

(dalam arti luas). Staatsrech in ruimere zin adalah Hukum Negara.

Sedangkan staatsrech in engere zin adalah hukum yang membedakan

Hukum Tata Negara dari Hukum Administrasi Negara, Hukum Tata Usaha

Negara atau Hukum Tata Pemerintah.

Di Inggris pada umumnya memakai istilah “Contitusional Law”, penggunaan

istilah tersebut didasarkan atas alasan bahwa dalam Hukum Tata Negara

unsur konstitusi yang lebih menonjol.

Di Perancis orang mempergunakan istilah “Droit Constitutionnel” yang di

lawankan dengan “Droit Administrative”, dimana titik tolaknya adalah untuk

membedakan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Aministrasi

Negara.

Sedangkan di Jerman mempergunakan istilah Verfassungsrecht: Hukum Tata

Negara dan Verwassungsrecht: Hukum Administrasi negara.

Berikut definisi-definisi hukum tata negara menurut beberapa ahli:

J.H.A Logemann

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara. Het

staatsrecht als het recht dat betrekking heeft op de staat -die

gezagsorganisatie- blijkt dus functie, dat is staatsrechtelijk gesproken het

amb, als kernbegrip, als bouwsteen te hebben. Bagi Logemann, jabatan

Page 16: MAKALAH kuliah

merupakan pengertian yuridis dari fungsi, sedangkan fungsi merupakan

pengertian yang bersifat sosiologis. Oleh karena negara merupakan

organisasi yang terdiri atas fungsi-fungsi dalam hubungannya satu dengan

yang lain maupun dalam keseluruhannya maka dalam pengertian yuridis

negara merupakan organisasi jabatan atau yang

disebutnya ambtenorganisatie.

Van Vollenhoven

Hukum Tata Negara adalah Hukum Tata Negara yang mengatur semua

masyarakat hukum atasan dan masyarakat Hukum bawahan menurut

tingkatannya dan dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan

masyarakatnya. dan akhirnya menentukan badan-badan dan fungsinya

masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat hukum itu

serta menentukan sususnan dan wewenang badan-badan tersebut.

Scholten

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada

Negara. Kesimpulannya, bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup

bagaimana kedudukan organ-organ dalam negara itu, hubungan, hak dan

kewajiban, serta tugasnya masing-masing.

Van der Pot

Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-

badan yang diperlukan serta wewenang masing-masing, hubungannya satu

dengan yang lain dan hubungan dengan individu yang lain.

Apeldoorn

Hukum Tata Negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan istilah

hukum tata negara dalam arti sempit, adalah untuk membedakannya

dengan hukum negara dalam arti luas, yang meliputi hukum tata negara dan

hukum administrasi negara itu sendiri.

Wade and Phillips

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur alat-alat perlengkapan

negara, tugasnya dan hubungan antara alat pelengkap negara itu. Dalam

bukunya yang berjudul “Constitusional law” yang terbit pada tahun 1936 .

Paton George Whitecross

Page 17: MAKALAH kuliah

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur alat-alat perlengkapan

negara, tugasnya ,wewenang dan hubungan antara alat pelengkap negara

itu. Dalam bukunya “textbook of Jurisprudence” yang merumuskan bahwa

Constutional Law deals with the ultimate question of distribution of legal

power and the fungctions of the organ of the state.

A.V.Dicey

Hukum Tata Negara adalah hukum yang terletak pada pembagian

kekuasaan dalam negara dan pelaksanaan yang tertinggi dalam suatu

negara.

Dalam bukunya “An introduction the study of the law of the consrtitution”.

J. Maurice Duverger

Hukum Tata Negara adalah salah satu cabang dari hukum privat yang

mengatur organisasi dan fungsi-fungsi politik suatu lembaga nagara.

R. Kranenburg

Hukum Tata Negara meliputi hukum mengenai susunan hukum dari Negara

terdapat dalam UUD.

Utrecht

Hukum Tata Negara mempelajari kewajiban sosial dan kekuasaan pejabat-

pejabat Negara.

Kusumadi Pudjosewojo

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur bentuk negara (kesatuan

atau federal), dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik), yang

menunjukan masyarakat Hukum yang atasan maupunyang bawahan,

beserta tingkatan-tingkatannya (hierarchie), yang selanjutnya mengesahkan

wilayah dan lingkungan rakyat dari masyarakat-masyarakat hukum itu dan

akhirnya menunjukan alat-alat perlengkapan (yang memegang kekuasaan

penguasa) dari masyarakat hukum itu,beserta susunan (terdiri dari seorang

atau sejumlah orang), wewenang, tingkatan imbang dari dan antara alat

perlengkapan itu.

J.R. Stellinga

Page 18: MAKALAH kuliah

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur wewenang dan

kewajiban-keawajiban alat-alat perlengkapan Negara, mengatur hak, dan

kewajiban warga Negara.

L.J. Apeldorn

Pengertian Negara mempunyai beberapa arti :

Negara dalam arti penguasa, yaitu adanya orang-orang yang memegang

kekuasaan dalam persekutuan rakyat yang mendiami suatu daerah.

Negara dalam arti persekutuan rakyat yaitu adanya suatu bangsa yang

hidup dalam satu daerah, dibawah kekuasaan menurut kaidah-kaidah

hukum

Negara dalam arti wilayah tertentu yaitu adanya suatu daerah tempat

berdiamnya suatu bangsa dibawa kekuasaan.

Negara dalam arti Kas atau Fikus yaitu adanya harta kekayaan yang

dipegang oleh penguasa untuk kepentingan umum.

Setelah mempelajari rumusan-rumusan definisi tentang Hukum Tata Negara

dari berbagai sumber tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada

kesatuan pendapat di antara para ahli mengenai hal ini. Dari pendapat yang

beragam tersebut, kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya:

1. Hukum Tata Negara adalah salah satu cabang ilmu hukum, yaitu hukum

kenegaraan yang berada di ranah hukum publik

2. Definisi hukum tata negara telah dikembangkan oleh para ahli, sehingga

tidak hanya mencakup kejian mengenai organ negara, fungsi dan

mekanisme hubungan antar organ negara itu, tetapi mencakup pula

persoalan-persoalan yang terkait mekanisme hubungan antar organ-organ

negara dengan warga negara

3. Hukum tata negara tidak hanya merupakan sebagai recht atau hukum dan

apalagi sebagai wet atau norma hukum tertulis, tetapi juga merupakan

sebagai lehre atau teori, sehingga pengertiannya mencakup apa yang

disebut sebagai verfassungrecht (hukum konstitusi) dan sekaligus

verfassunglehre (teori konstitusi)

Page 19: MAKALAH kuliah

4. Hukum tata negara dalam arti luas mencakup baik hukum yang

mempelajari negara dalam keadaan diam (staat in rust) maupun

mempelajari negara dalam keadaan bergerak (staat in beweging)

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan :

Hukum Tata Negara adalah sekumpulan peraturan yang mengatur organisasi

dari pada negara, hubungan antara alat perlengkapan negara dalam garis

vertikal dan horizontal serta kedudukan warga negara dan hak-hak azasinya.

1. OBYEK DAN LINGKUP KAJIAN HUKUM TATA NEGARA

Obyek kajian ilmu hukum tata negara adalah negara. Dimana negara

dipandang dari sifatnya atau pengertiannya yang konkrit. Artinya obyeknya

terikat pada tempat, keadaan dan waktu tertentu. Hukum tata negara

merupakan cabang ilmu hukum yang membahas tatanan, struktur

kenegaraan, mekanisme hubungan antara struktur organ atau struktur

kenegaraan serta mekanisme hubungan antara struktur negara dan warga

negara.

Ruang lingkup Hukum Tata Negara adalah struktur umum dari negara

sebagai organisasi, yaitu:

1. Bentuk Negara (Kesatuan atau Federasi)

2. Bentuk Pemerintahan (Kerajaan atau Republik)

3. Sistem Pemerintahan (Presidentil, Parlementer, Monarki absolute)

4. Corak Pemerintahan (Diktator Praktis, Nasionalis, Liberal, Demokrasi)

5. Sistem Pendelegasian Kekuasaan Negara (Desentralisasi, meliputi jumlah,

dasar, cara dan hubungan antara pusat dan daerah)

1. Garis-garis besar tentang organisasi pelaksana (peradilan, pemerintahan,

perundangan)

1. Wilayah Negara (darat, laut, udara)

2. Hubungan antara rakyat dengan Negara (abdi Negara, hak dan kewajiban

Page 20: MAKALAH kuliah

rakyat sebagai perorangan/golongan, cara-cara pelaksanaan hak dan

menjamin hak dan sebagainya)

1. Cara-cara rakyat menjalankan hak-hak ketatanegaraan (hak politik, sistem

perwakilan, Pemilihan Umum, referendum, sistem kepartaian/penyampaian

pendapat secara tertulis dan lisan)

1. Dasar Negara (arti Pancasila, hubungan Pancasila dengan kaidah-kaidah

hukum, hubungan Pancasila dengan cara hidup mengatur masyarakat,

sosial, ekonomi, budaya dan berbagai paham yang ada dalam masyarakat)

1. Ciri-ciri lahir dan kepribadian Negara (Lagu Kebangsaan, Bahasa Nasional,

Lambang, Bendera, dan sebagainya)

1. HUBUNGAN ILMU HUKUM TATA NEGARA DENGAN ILMU-ILMU LAIN

1.

1. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara

Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat

1.

1.

Ilmu Negara mempelajari :

Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat waktu dan tempat.

Ilmu Negara mempelajari konsep-konsep dan teori-teori mengenai negara,

serta hakekat negara.

Hukum Tata Negara mempelajari :

Negara dalam keadaan konkrit artinya negara yang sudah terikat waktu

dan tempat.

Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang berlaku dalam suatu

negara.

Hukum Tata Negara mempelajari negara dari segi struktur.

Page 21: MAKALAH kuliah

Dengan demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara

adalah Ilmu Negara merupakan dasar dalam penyelenggaraan praktek

ketatanegaraan yang diatur dalam Hukum Tata Negara lebih lanjut dengan

kata lain Ilmu Negara yang mempelajari konsep, teori tentang Negara

merupakan dasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.

1.

1. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik.

Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang

mengatur organisasi kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari

kekuasaan dilihat dari aspek perilaku kekuasaan tersebut. Setiap produk

Undang-Undang merupakan hasil dari proses politik atau keputusan politik

karena setiap Undang-Undang pada hakekatnya disusun dan dibentuk oleh

Lembaga-Lembaga politik, sedangkan Hukum Tata Negara melihat Undang-

Undang adalah produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat perlengkapan

Negara yang diberi wewenang melalui prosedur dan tata cara yang sudah

ditetapkan oleh Hukum Tata Negara.

Dengan kata lain Ilmu Politik melahirkan manusia-manusia Hukum Tata

Negara sebaliknya Hukum Tata Negara merumuskan dasar dari perilaku

politik/kekuasaan. Menurut Barrents, Hukum Tata Negara ibarat sebagai

kerangka manusia, sedangkan Ilmu Politik diibaratkan sebagai daging yang

membalut kerangka tersebut.

1.

1. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata Negara

dalam arti luas, sedangkan dalam arti sempit Hukum Administrasi Negara

adalah sisanya setelah dikurangi oleh Hukum Tata Negara. Hukum Tata

Negara adalah hukum yang meliputi hak dan kewajiban manusia,

personifikasi, tanggung jawab, lahir dan hilangnya hak serta kewajiban

tersebut hak-hak organisasi batasan-batasan dan wewenang.

Hukum Administrasi Negara adalah yang mempelajari jenis bentuk serta

akibat hukum yang dilakukan pejabat dalam melakukan tugasnya.

Page 22: MAKALAH kuliah

Menurut Budiman Sinaga, mengenai perbedaan antara Hukum Tata Negara

dengan Hukum Administrasi Negara terdapat banyak pendapat. Secara

sederhana, Hukum Tata Negara membahas negara dalam keadaan diam

sedangkan Hukum Administrasi Negara membahas negara dalam keadaan

bergerak. Pengertian bergerak di sini memang betul-betul bergerak,

misalnya mengenai sebuah Keputusan Tata Usaha Negara. Keputusan itu

harus diserahkan/dikirimkan dari Pejabat Tata Usaha Negara kepada

seseorang.

1. ASAS-ASAS HUKUM TATA NEGARA

Obyek asas Hukum Tata Negara sebagaimana obyek yang dipelajari dalam

Hukum Tata Negara, sebagai tambahan menurut Boedisoesetyo bahwa

mempelajari asas Hukum Tata Negara sesuatu Negara tidak luput dari

penyelidikan tentang hukum positifnya yaitu UUD karena dari situlah

kemudian ditentukan tipe negara dan asas kenegaraan bersangkutan.

Asas-asas Hukum Tata Negara yaitu:

1. Asas Pancasila

Setiap negara didirikan atas filsafah bangsa. Filsafah itu merupakan

perwujudan dari keinginan rakyat dan bangsanya. Dalam bidang hukum,

pancasila merupakan sumber hukum materil, karena setiap isi peraturan

perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengannya dan jika hal itu

terjadi, maka peraturan tersebut harus segera di cabut. Pancasila sebagai

Azas Hukum Tata Negara dapat dilihat dalam Pembukaan Undang-undang

Dasar 1945.

1. Asas Hukum, Kedaulatan rakyat dan Demokrasi

Asas kedaulatan dan demokrasi menurut jimly Asshiddiqie gagasan

kedaulatan rakyat dalam negara Indonesia, mencari keseimbangan

individualisme dan kolektivitas dalam kebijakan demokrasi politik dan

ekonomi. Azas kedaulatan menghendaki agar setiap tindakan dari

pemerintah harus berdasarkan dengan kemauan rakyat dan pada akhirnya

pemerintah harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat melalui

wakil-wakilnya sesuai dengan hukum.

1. Asas Negara Hukum

Page 23: MAKALAH kuliah

Yaitu negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada

warga negaranya. Asas Negara hukum (rechtsstaat) cirinya yaitu pertama,

adanya UUD atau konstitusi yang memuat tentang hubungan antara

penguasa dan rakyat, kedua adanya pembagian kekuasaan, diakui dan

dilindungi adanya hak-hak kebebasan rakyat.

Unsur-unsur / ciri-ciri khas daripada suatu Negara hukum atau Rechstaat

adalah :

1. Adanya pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia

yang mengandung persamaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial,

kultur dan pendidikan.

2. Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak dipengaruhi oleh

suatu kekuasaan atau kekuatan lain apapun.

3. Adanya legalitas dalam arti hukum dalam semua bentuknya.

4. Adanya Undang-Undang Dasaer yang memuat ketentuan tertulis tentang

hubungan antara penguasa dengan rakyat.

1. Asas Demokrasi

Adalah suatu pemerintahan dimana rakyat ikut serta memerintah baik

secara langsung maupun tak langsung. Azas Demokrasi yang timbul hidup di

Indonesia adalah Azas kekeluargaan.

1. Asas Kesatuan

Adalah suatu cara untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu dan damai

tanpa adanya perselisihan sehingga terciptanya rasa aman tanpa khawatir

adanya diskriminasi. Asas Negara kesatuan pada prinsipnya tanggung jawab

tugas-tugas pemerintahan pada dasarnya tetap berada di tangan

pemerintah pusat. Akan tetapi, sistem pemerintahan di Indonesia yang salah

satunya menganut asas Negara kesatuan yang di desentralisasikan

menyebabkan adanya tugas-tugas tertentu yang diurus sendiri sehingga

menimbulkan hubungan timbal balik yang melahirkan hubungan

kewenangan dan pengawasan.

Page 24: MAKALAH kuliah

1. Asas Pembagian Kekuasaan dan Check Belances

Yang berarti pembagian kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam

beberapa bagian baik mengenai fungsinya.

Beberapa bagian seperti dikemukakan oleh John Locke yaitu :

1. Kekuasaan Legislatif

2. Kekuasaan Eksekutif

3. Kekuasaan Federatif

Montesquieu mengemukakan bahwa setiap Negara terdapat tiga jenis

kekuasaan yaitu Trias Politica

1. Eksekutif

2. Legislatif

3. Yudikatif

1. Asas legalitas

Dimana asas legalitas tidak dikehendaki pejabat melakukan tindakan tanpa

berdasarkan undang-undang yang berlaku. Atau dengan kata lain the rule of

law not of man dengan dasar hukum demikian maka harus ada jaminan

bahwa hukum itu sendiri dibangun berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi.

Sejarah IndonesiaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini bagian dari seri

Sejarah Indonesia

Page 25: MAKALAH kuliah

Lihat pula:

Garis waktu sejarah IndonesiaSejarah Nusantara

Prasejarah

Kerajaan Hindu-Buddha

Kutai (abad ke-4)

Tarumanagara (358–669)

Kalingga (abad ke-6 sampai ke-7)

Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-13)

Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)

Kerajaan Medang (752–1006)

Kerajaan Kahuripan (1006–1045)

Kerajaan Sunda (932–1579)

Kediri (1045–1221)

Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)

Singhasari (1222–1292)

Majapahit (1293–1500)

Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)

Kerajaan Islam

Penyebaran Islam (1200-1600)

Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)

Kesultanan Ternate (1257–sekarang)

Page 26: MAKALAH kuliah

Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)

Kesultanan Malaka (1400–1511)

Kerajaan Inderapura (1500-1792)

Kesultanan Demak (1475–1548)

Kesultanan Kalinyamat (1527–1599)

Kesultanan Aceh (1496–1903)

Kesultanan Banten (1527–1813)

Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)

Kesultanan Mataram (1588—1681)

Kesultanan Palembang (1659-1823)

Kesultanan Siak (1723-1945)

Kesultanan Pelalawan (1725-1946)

Kerajaan Kristen

Kerajaan Larantuka (1600-1904)

Kolonialisme bangsa Eropa

Portugis (1512–1850)

VOC (1602-1800)

Belanda (1800–1942)

Kemunculan Indonesia

Kebangkitan Nasional (1899-1942)

Pendudukan Jepang (1942–1945)

Revolusi nasional (1945–1950)

Indonesia Merdeka

Orde Lama (1950–1959)

Demokrasi Terpimpin (1959–1965)

Masa Transisi (1965–1966)

Orde Baru (1966–1998)

Page 27: MAKALAH kuliah

Era Reformasi (1998–sekarang)

L

B

S

Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kakiuntuk pemastian.Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki darisumber yang terpercaya.

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa danSumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Orde Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1   Prasejarah 2   Era pra kolonial

o 2.1   Sejarah awal o 2.2   Kerajaan Hindu-Buddha o 2.3   Kerajaan Islam

3   Era kolonial o 3.1   Kolonisasi Portugis dan Spanyol

4   Periode Kejayaan Portugis di Nusantara o 4.1   Perlawanan Rakyat terhadap Portugis

4.1.1   Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis 4.1.2   Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis 4.1.3   Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis 4.1.4   Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis

5   Garis waktu kolonialisasi o 5.1   Kolonialisasi Spanyol o 5.2   Kolonialisasi Portugis

5.2.1   1509 - 1520 5.2.2   1521 – 1530 5.2.3   1531 – 1540

Page 28: MAKALAH kuliah

5.2.4   1541 – 1550 5.2.5   1551 – 1560 5.2.6   1561 – 1570 5.2.7   1571 – 1580 5.2.8   1591 – 1659

o 5.3   Kolonisasi VOC o 5.4   Kolonisasi pemerintah Belanda

5.4.1   Era Napoleon (1800-1811) 5.4.2   Interregnum Britania (1811-1816) 5.4.3   Pemerintahan Kerajaan Belanda (sejak 1816)

o 5.5   Gerakan nasionalisme o 5.6   Perang Dunia II o 5.7   Pendudukan Jepang

6   Era kemerdekaan o 6.1   Proklamasi kemerdekaan o 6.2   Perang kemerdekaan o 6.3   Demokrasi parlementer o 6.4   Demokrasi Terpimpin o 6.5   Nasib Irian Barat o 6.6   Konfrontasi Indonesia-Malaysia o 6.7   Gerakan 30 September

7   Era Orde Baru o 7.1   Irian Jaya o 7.2   Timor Timur o 7.3   Krisis ekonomi

8   Era reformasi o 8.1   Pemerintahan Habibie o 8.2   Pemerintahan Wahid o 8.3   Pemerintahan Megawati o 8.4   Pemerintahan Yudhoyono

9   Catatan kaki o 9.1   Lihat pula o 9.2   Sumber dan bacaan lebih lanjut o 9.3   Pranala luar

Prasejarah[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Nusantara pada periode prasejarah

Page 29: MAKALAH kuliah

Replika tempurung kepala manusia Jawa yang pertama kali ditemukan di Sangiran

Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebutNusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosilHomo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]

Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asliMelanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa danFilipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktik-praktik megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari Indiaakibat hubungan perniagaan.

Era pra kolonial[sunting | sunting sumber]

Sejarah awal[sunting | sunting sumber]Lihat pula: Sejarah Nusantara

Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra atau Swarna dwipa sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu: Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam,Kalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.

Di saat Eropa memasuki masa Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti diMaluku).

Kerajaan Hindu-Buddha[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha

Page 30: MAKALAH kuliah

Prasasti Tugu peninggalan RajaPurnawarman dari Taruma

Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sundasampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan BuddhaSriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

Kerajaan Islam[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam

Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]

Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama

Page 31: MAKALAH kuliah

'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.[5]

Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernamaKesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayanullah.

Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.

Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah ataumubaligh merupakan utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada parapedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk di antaranya: Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram, Kerajaan Iha, Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku.

Era kolonial[sunting | sunting sumber]

Kolonisasi Portugis dan Spanyol[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara Zaman Portugis dan Spanyol

Afonso (kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutamaInggris dan Belanda.

Dari Sungai Tejo yang bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, yang mungkin memakan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.

”Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui Sungai Tagus,” kata Teresa. Biara St Jeronimus atau Biara Dos Jeronimos dalam bahasa Portugis itu didirikan oleh Raja Manuel pada tahun 1502 di tempat saat Vasco da Gama memulai petualangan ke timur.

Museum Maritim atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.

Selain patung di taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi koleksi museum itu. Di bawah lukisan itu tertulis, ”Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir kebijakan kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan”. Berbagai barang perdagangan Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan gundukan lada atau merica.

Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan Portugis memulai petualangan ke timur. Ahli sejarah dan arkeologi Islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal: Five Hundred Years of Historical Relationship (Cepesa, 2002), mengutip sejumlah ahli sejarah, menyebutkan tidak hanya ada satu motivasi Kerajaan Portugis datang ke Asia. Ekspansi itu mungkin dapat diringkas dalam

Page 32: MAKALAH kuliah

tiga kata bahasa Portugis, yakni feitoria, fortaleza, dan igreja. Arti harfiahnya adalah emas, kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran agama Katolik.

Menurut Uka, Albuquerque, Gubernur Portugis Kedua dari Estado da India, Kerajaan Portugis di Asia, merupakan arsitek utama ekspansi Portugis ke Asia. Dari Goa, ia memimpin langsung ekspedisi ke Malaka dan tiba di sana awal Juli 1511 membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara. Ia dan pasukannya mengalahkan Malaka 10 Agustus 1511. Sejak itu Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Setelah menguasai Malaka, ekspedisi Portugis yang dipimpin Antonio de Abreu mencapai Maluku, pusat rempah-rempah.

Periode Kejayaan Portugis di Nusantara[sunting | sunting sumber]

Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.

Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.

Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa.

Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.

Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.

Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen.

Salah seorang misionaris terkenal adalah Fransiskus Xaverius. Tiba di Ambon 14 Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.

Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku.

Page 33: MAKALAH kuliah

Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.

kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi Utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Baca buku :Sejarah Kolonial Portugis di Indonesia, oleh David DS Lumoindong). Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).

Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornellis de Houtman pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.

Perlawanan Rakyat terhadap Portugis[sunting | sunting sumber]

Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.

Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis[sunting | sunting sumber]

Perjuangan perlawanan Rakyat Perserikatan Minahasa melawan Portugis telah berlangsung dari tahun 1512-1560, dengan gabungan perserikatan suku-suku di Minahasa maka mereka dapat mengusir Portugis. Portugis membangun beberapa Benteng pertahanan di Minahasa diantaranya di Amurang dan Kema.

Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Usaha perlawanan kolonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti namaSunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis[sunting | sunting sumber]

Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.

Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis[sunting | sunting sumber]

Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.

Page 34: MAKALAH kuliah

Garis waktu kolonialisasi[sunting | sunting sumber]

Kolonialisasi Spanyol[sunting | sunting sumber]

1521  Spanyol mendarat di Sulawesi Utara 1560  Spanyol mendirikan pos di Manado. 1617  Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial

Spanyol. 1646  Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol masih

mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali Minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang Mongondow yang berakhir tahun 1692.

Kolonialisasi Portugis[sunting | sunting sumber]

1509 - 1520[sunting | sunting sumber]

1509  Portugis tiba pertama kali di Melaka. 1511  April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.

10 Agustus , Pasukan Albuquerque menguasai Melaka. Sultan Melaka melarikan diri ke Riau. Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh

hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa. Pati Unus  menaklukkan Jepara Desember , Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk

menjelajah ke arah Timur.

1512  Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda. Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki

kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.

1513  Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta). Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas

kerajaan Majapahit Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan. Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan

Majapahit dipukul mundur, tapiSunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.

1514 Ali Mughayat Syah  mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.

1515 Portugis pertama kali tiba di Timor.

1518 Sultan Mahmud  dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor. Raden Patah  meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.

Page 35: MAKALAH kuliah

1520 Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra. Rakyat Bali menyerang Lombok. Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor. Banjar  di Kalimantan menjadi Islam.

1521 – 1530[sunting | sunting sumber]

1521 Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka.

Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak. Portugis merebut Pasai di Sumatra; Gunung Jati  (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah. Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaens mengeliling dunia berlayar antara

pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.

1522 Februari  ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda. Mei , ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis. Kerajaan Sunda , yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk

menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa

Sisa-sisa ekspedisi Magelhaens berkeliling dunia mengunjungi Timor. Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.

1523 Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi

saudara perempuan Sultan Trenggono.

1524 Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah secara

terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.

Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatera Utara.

1525 Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah

di Lampung.

1526 Portugis membangun benteng pertama di Timor.

1527 Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak

mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta. Demak merebut Tuban. Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan

Sunda. Fatahillah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat

Page 36: MAKALAH kuliah

pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.

Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.

Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.

1529 Demak menaklukkan Madiun. Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal,

dan Filipina menjadi milik Spanyol.

1530 Salahuddin  menjadi Sultan Aceh. Surabaya  dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Blambangan, kerajaan

Hindu terakhir di ujung timur Jawa. Gowa  mulai meluas dari dari Makassar. Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.

1531 – 1540[sunting | sunting sumber]

1536 Serangan besar Portugis terhadap Johor. Antonio da Galvão  menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di

Ambon. Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan

kegiatan-kegiatan anti Portugis, menggantikannya dengan saudara-saudaranya. 1537

Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.

1539 Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.

1540 Portugis berhubungan dengan Gowa. Kesultanan Butung  didirikan.

1541 – 1550[sunting | sunting sumber]

1545 Demak menaklukkan Malang. Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.

1546 Demak menyerang Blambangan namun gagal. Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko

Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang). St. Fransiskus Xaverius  pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.

Page 37: MAKALAH kuliah

1547 Aceh menyerang Melaka.

1550 Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.

1551 – 1560[sunting | sunting sumber]

1551 Johor menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara. Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan

bantuan Portugis.

1552 Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu merebut

Lampung untuk Kesultanan yang baru. Aceh mengirim duta ke Suleiman I, Sultan Ottoman di Istanbul.

1558 Leiliato  memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu. Portugis membangun benteng di Bacan. Ki Ageng Pemanahan  menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang. Wabah cacar di Ternate.

1559 Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.

1560 Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa. Spanyol mendirikan pos di Manado.

1561 – 1570[sunting | sunting sumber]

1561 Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia. Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.

1564 Wabah cacar di Ambon.

1565 Aceh menyerang Johor. Kutai  di Kalimantan menjadi Islam.

1566 Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.

1568 Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.

Page 38: MAKALAH kuliah

1569 Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.

1570 Aceh menyerang Johor lagi, namun gagal. Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis,

tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Baabullah menjadi Sultan (hingga * 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.

Maulana Yusuf  menjadi Sultan Banten.

1571 – 1580[sunting | sunting sumber]

1571 Alaudin Riyat Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.

1574 Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.

1575 Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah

benteng di Tidore.

1576 Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.

1577 Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).

1579 Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa Kerajaan Sunda, dan

menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten.

November , Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.

1580 Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten. Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan. Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania. Ternate menguasai Butung.

1581 Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah

dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.

1584

Page 39: MAKALAH kuliah

Sutawijaya  menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.

1585 Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania. Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat

di lepas pantai.

1587 Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih

kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus. Portugis di Melaka menyerang Johor. Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh. Sir Thomas Cavendish  dari Britania mengunjungi Jawa.

1588 Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.

1590 Desa asli Medan didirikan.

1591 – 1659[sunting | sunting sumber]

1591 Senopati merebut Madiun, lalu Kediri. Sir James Lancaster  dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal. Ternate menyerang Portugis di Ambon.

1593 Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.

1595 2 April , ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda. Suriansyah  menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan

(belakangan Banjarmasin). Portugis membangun benteng di Ende, Flores.

Kolonisasi VOC[sunting | sunting sumber]

Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun (antara 1602 dan 1945), kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belandamenjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa

Page 40: MAKALAH kuliah

Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.

Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.

VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.

Kolonisasi pemerintah Belanda[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Belanda

Era Napoleon (1800-1811)[sunting | sunting sumber]

Setelah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) jatuh bangkrut dan dibubarkan pada akhir abad ke-18, tepatnya adalah pada tahun 1 Januari 1800 dan setelah Belanda kalah Perang Eropa dan dikuasai Perancis, maka Hindia-Belanda jatuh ke tangan Perancis, walaupun secara pemerintahan masih di bawah negara kesatuan Republik Belanda (hingga 1806), kemudian dilanjutkan Kerajaan Hollandia (hingga 1810). Sejak saat itu dimulailah perang perebutan kekuasaan antara Perancis (Belanda) dan Britania Raya, yang ditandai dengan peralihan kekuasaan beberapa wilayah Hindia-Belanda dan perjanjian, antara lain Persetujuan Amiens hingga Kapitulasi Tuntang.

Dalam masa ini Hindia-Belanda berturut-turut diperintah oleh Gubernur Jenderal Overstraten, Wiese, Daendels, dan yang terakhir adalah Janssens. Pada masa Daendels dibangunlah Jalan Raya Pos (jalur Pantura sekarang), kemudian meluaskan daerah jajahan hingga ke Lampung, namun kehilangan Ambon, Ternate dan Tidore yang direbut Britania. Tahun 1810 ketika Perancis menganeksasi Belanda, maka bendera Perancis dikibarkan di Batavia, dan Daendels kembali ke Eropa untuk berperang di bawah Napoleon. Janssens, penggantinya, tidak memerintah lama, karena Britania di bawah Lord Minto datang dan merebut Jawa dari Belanda-Perancis.

Interregnum Britania (1811-1816)[sunting | sunting sumber]

Setelah Britania menguasai Jawa, pemerintahan beralih sementara dari Belanda ke Britania, hingga akhir perang Napoleon pada 1816 ketika Britania harus mengembalikan Hindia-Belanda kepada Kerajaan Belanda. Lord Minto menjadi Gubernur Jenderal pertama yang bermarkas di India, sedangkan Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur yang memimpin Jawa. Raffles kemudian membenahi pemerintahan di Jawa sesuai sistem pemerintahan Britania.

Salah satu penemuan penting pada pemerintahan Raffles adalah penemuan kembali Candi Borobudur, salah satu candi Buddha terbesar di dunia, dan Gunung Tambora di Sumbawa meletus, dengan korban langsung dan tidak langsung mencapai puluhan ribu jiwa

Pemerintahan Kerajaan Belanda (sejak 1816)[sunting | sunting sumber]

Setelah Kongres Wina mengakhiri Perang Napoleon dan mengembalikan Jawa ke Belanda, sejak 16 Agustus 1816 pemerintah Kerajaan Belanda berkuasa dan berdaulat penuh atas wilayah Hindia-Belanda yang tertulis dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda tahun 1814 dan diamandemen tahun 1848, 1872, dan 1922 menurut perkembangan wilayahHindia-Belanda, hingga 1942 ketika Jepang datang menyerbu dalam Perang Dunia II.

Page 41: MAKALAH kuliah

Dalam masa ini, terjadi pemberontakan besar di Jawa dan Sumatera, yang terkenal dengan Perang Diponegoro atau Perang Jawa, pada tahun 1825-1830, dan Perang Padri (1821-1837), dan perang-perang lainnya. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.

Gerakan nasionalisme[sunting | sunting sumber]

Pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama, Serikat Dagang Islam dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, Budi Utomo. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.

Perang Dunia II[sunting | sunting sumber]

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Pendudukan Jepang[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Jepang

Wikisumber memiliki

naskah sumber yang

berkaitan dengan artikel

ini:

Sukarno dalam

memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai memperoleh penghormatan dari Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks,

Page 42: MAKALAH kuliah

penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.

Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah,Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.

Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.

Era kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Proklamasi kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.

Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden danMohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.

Perang kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era 1945-1949

Teks Proklamasi

Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.

Page 43: MAKALAH kuliah

Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belandamemindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.

Demokrasi parlementer[sunting | sunting sumber]

Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.

Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara sekuler yang berdasarkan Pancasilasementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.

Demokrasi Terpimpin[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Demokrasi Terpimpin

Pemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.

Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label "Demokrasi Terpimpin". Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi yang kelak menjadiGerakan Non-Blok.

Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepadaPartai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Sovietdan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.

Nasib Irian Barat[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konflik Papua Barat

Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap belahan barat pulau Nugini (Papua), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1 Desember 1961.

Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang

Page 44: MAKALAH kuliah

menghasilkan Perjanjian New York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadap Irian Jaya pada 1 Mei 1963.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah "rencana neo-kolonial" untuk mempermudah rencana komersial Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara Inggris dan Australia untuk memengaruhi perpolitikan regional Asia. Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, presiden Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).

Gerakan 30 September[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan 30 September

Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk "Angkatan Kelima" dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.

Partai Komunis Indonesia

Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upayakudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.

Era Orde Baru[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Orde Baru

Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.

Page 45: MAKALAH kuliah

Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi (Pelita) sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Irian Jaya[sunting | sunting sumber]

Setelah menolak supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan "Act of Free Choice" (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.

Timor Timur[sunting | sunting sumber]

Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor Portugisdan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor. Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975, Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.

Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur dalam sebuah operasi militer yang disebut Operasi Seroja. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakanAmerika Serikat dan Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.

Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.

Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan, dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor Timur, seperti merusakinfrastruktur di daerah tersebut.

Pada Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan penuh dicapai pada Mei 2002 sebagai negara Timor Leste.

Krisis ekonomi[sunting | sunting sumber]

Page 46: MAKALAH kuliah

Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertaikemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasimeningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

Era reformasi[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Reformasi

Pemerintahan Habibie[sunting | sunting sumber]

Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Pemerintahan Wahid[sunting | sunting sumber]

Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar (partai Soeharto - sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet

Page 47: MAKALAH kuliah

pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukanreshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.

Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.

Pemerintahan Megawati[sunting | sunting sumber]

Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian. Kabinet pada masa pemerintahan Megawati disebut dengan Kabinet Gotong Royong.

Tahun 2002, Masa pemerintahan ini mendapat pukulan besar ketika Pulau Sipadan dan Ligitan lepas dari NKRI berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional.

Pemerintahan Yudhoyono[sunting | sunting sumber]

Pada 2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diselenggarakan, dengan Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagaipresiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat, kemudian membentuk Kabinet Indonesia Bersatu. Pemerintah ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatera.

Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

1. ̂  Masih diperdebatkan, apakah termasuk H. erectus atau H. sapiens2. ̂  Swisher et al. 1996 (cit. Capelli et al. 2001. Am. J. Hum. Genet. 68:432-443) menyebutkan hingga

25.000 tahun yang lalu.3. ̂  Roberts 1990.4. ̂  Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 8-9; Ahmad

Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal. 92-93; A. Hasymi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia: Kumpulan prasaran pada seminar di Aceh, 1993, cet. 3, al-Ma'arif, hal. 7; Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. Xvi; Ensiklopedia Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Kedatangan dan Penyebaran Islam oleh Dr. Uka Tjandrasasmita, 2002, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, hal 9-27. Dalam beberapa literatur lain disebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke 9. Ada juga yang menyebutkan abad ke 13. Namun, sebenarnya Islam masuk ke Indonesia abad 7M, lalu berkembang menjadi institusi politik sejak abad 9M, dan pada abad 13M kekuatan politik Islam menjadi amat kuat.

5. ̂  Musyrifah Sunanto, op cit. hal 6.

Page 48: MAKALAH kuliah

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Sejarah nama Indonesia Sejarah Lembaga Kepresidenan Indonesia Garis waktu sejarah Indonesia

Sumber dan bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

(Inggris) Ideals without Heat: Indonesia Raya and the Struggle for Independence in Malaya, 1920-1948

(Inggris) Ricklefs, M.C. 2001. A history of modern Indonesia since c.1200. Stanford: Stanford University Press. ISBN 0-8047-4480-7

(Inggris) Taylor, Jean Gelman. 2003. Indonesia: Peoples and histories. New Haven: Yale University Press. ISBN 0-300-09709-3

(Inggris) Schwarz, Adam. 1994. A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability. 2nd Edition. St Leonards, NSW : Allen & Unwin.

(Inggris) Sebagian isi artikel ini berasal dari Library of Congress. (Indonesia) Sunanto Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam indonesia, 2005, Rajawali Press, hal.

8-9. (Indonesia) Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal 92-93 (Indonesia) Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. Xvi

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

(Inggris) Sejarah Indonesia; alur waktu dalam sejarah indonesia (Inggris) Google: Timeline history of Indonesia (Inggris) Film dokumenter Hindia-Belanda 1602-1949

Page 49: MAKALAH kuliah

LAPORANJURNAL MENGAJAR GURU

SD NEGERI 002 TANJUNG PALAS UTARABULAN : OKTOBER 2015

Page 50: MAKALAH kuliah

NAMA : ISKANDAR,S.Pd.I

NO. KONTRAK : 800 / 4112 / Disdik.I / 2015

KABUPATEN BULUNGAN – KALIMANTAN UTARA

O K T O B E R 2015