Upload
nursaid-fitria
View
79
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
TELAAH KURIKULUM
DI SMA NEGERI 5 PALEMBANG
DISUSUSN OLEH :
1. DEWI MALINDA (06101410008)
2. HAYUWATY ODILIA WENNIKE (06101410009)
3. KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
4. RUSMALA DEWI (06101410024)
5. ARDI WIRANATA (06101410031)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT. karena
berkat-Nya lah makalah kami yang berjudul Telaah Kurikulum di SMA Negeri 5
Palembang dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing kami pada mata kuliah Telaah Kurikulum
dan Buku Teks Kimia, Bapak DR. Iceng Hidayat, M.Sc. yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Adapun ucapan terima kasih kepada pihak
sekolah yang dalam hal ini SMA Negeri 5 Palembang yang telah bekerja sama
dengan kami.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dengan baik dan dapat
memberikan konstribusi sebagaimana mestinya dalam mata kuliah telaah
kurikulum dan buku teks kimia di masa mendatang.
Palembang, Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................... 2
II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 3
III. METODE PELAKSANAAN ............................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................... 5
3.2 Metodologi Pelaksanaan ........................................................... 6
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 6
4.1 Analisa Data .............................................................................. 8
4.2 Pembahasan ............................................................................... 16
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 19
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 19
5.2 Saran ......................................................................................... 19
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi
yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada
kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan
pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi
yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam.
Dan pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri
dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga
pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji buku kurikulum
lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat mengetahui
fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen kurikulum yang lain.
Proses pengembangan kurikulum memang merupakan sesuatu yang
kompleks, karena tidak hanya menuntut penguasaan kemampuan secara teknis
pengembangan berbagai komponen kurikulum dari para pengembang
kurikulum' akan tetapi lebih dari itu para pengembang kurikulum harus
mampu mengantisipasi pengembangan kurikulum adalah kegiatan
mengahasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan,
pelaksanaan dan penyempurnaan kurikulum atas dasar penilaian yang
dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum, dan hal tersebut bisa
dikatakan bahwa terjadinya perubahan-perubahan kurikulum mempunyai
tujuan untuk perbaikan. Sehingga, keberhasilan kegiatan pengembangan
kurikulum dalam proses pengajaran dan pendidikan, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan, antara lain, yaitu; falsafah hidup bangsa, kesesuaian
kurikulum dengan peserta didik, kemajuan ilmu pengetahuan dan harapan
masyarakat.
Karena keberhasilan kegiatan pengembangan kurikulum berhubungan erat
dalam proses pengajaran dan pendidikan, maka kami mengadakan studi
1
langsung ke SMA Negeri 5 Palembang sebagai salah satu sampel untuk
mengetahui keberlangsungan proses kurikulum kimianya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain:
1 Apakah fungsi dan pemanfaatan dari kurikulum ilmu kimia (di lab)?
2 Apakah kurikulum yang ada di sekolah bisa menunjang keberhasilan
dalam proses pembelajaran kimia?
3 Bagaimanakah melaksanakan kurikulum kimia?
4 Bagaimaka cara mengetahui hasil kurikulum ilmu kimia?
1.3. Tujuan
Tujuan dari studi langsung ke sekolah, antara lain:
1. Mengetahui cara pengembangan kurikulum di SMA Negeri 5 PLG
2. Mengetahui apakah kurikulum di sekolah ini berhasil diterapkan
1.4 Manfaat
Manfaat kami mengadakan studi langsung ke SMA Negeri 5 PLG adalah
menambah wawasan mengenai pengembangan kurikulum di sekolah serta
mendapat pengalaman bagaimana cara guru mengaplikasikan kurikulum itu
dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang dibuat tercapai
dengan baik.
2
BAB ll
KAJIAN PUSTAKA
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud
dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan
untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan
dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum berasal dari perkataan latin yang merujuk kepada 'laluan dalam
sesuatu pertandingan. Berdasarkan kepada konsep tersebut , perkataan kurikulum
adalah berkait rapatdengan perkataaan 'laluan atau laluan-lauan'. Sehingga awal
abad ke 20, kurikulum merujuk kepada kandungan dan bahan pembelajaran yang
berkembang yaitu 'apa itu persekolahan'. Ahli progresif dan behaviouris pada
lewat abad ke 19 dan abad ke 20 membincangkan tentang kurikulum dengan
memasukkan unsur-unsur seperti kepelbagaian, keperluan masyarakatan dan
strategi-strategi pengajaran.
Menurut Frank Bobbit (1918), dalam buku 'The Curriculum' menguraikan
kurikulum sebagai:
1. keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu
kepada perkembangan kebolehan individu.
2. satu siri latihan pengalaman langsung secara sedar digunakan
oleh sekolahuntuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya.
Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu
3
melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh
sekolah
Menurut John Dewey (1902,halaman 5) dalam bukunya 'The Child and
The Curriculum'merujuk istilah kurikulum sebagai “pengajian di sekolah dengan
mengambil kirakandungan dari masa lampau hingga masa kini'. Pembentukan
kurikulum menekankan kepetingan dan keperluan masyarakat. Beliau
selanjutnyamenghuraikan konsep ini dalam bukunya 'Democracy and Education'
(1916,halaman 125). Dewey menyatakan bahwa skema kurikulum harus
mengambil penyesuaian pembelajaran dengan keperluan sebuah komuniti; ia
harusmembuat pilihan dengan niat meningkatkan kehidupan yang dilalui supaya
masadepan akan menjadi lebih baik dari masa lampau. Di sini,
elemenrekonstruksionism social dapat dikesan dengan melihat kea rah mana
keperluanmasyarakat diletakkan sebagai objektif utama, tanpa menafikan
kepentingan individu Semua perancangan pendidikan yang dilaksanakan oleh
sekolah atau institusi pendidikanadalah untuk mencapai matlamat pendidikan.
Kurikulum mengandung dua aspek yaitu aspek kandungan mata pelajaran
dengan aktivitas pengajaran dan pembelajaran.
Terdapat dua jenis kurikulum yaitu kurikulum formal dan tersembunyi.
a. Kurikulm formal adalah rancangan di mana aktiviti pembelajaran
dijalankan supayamatlamat atau objektif pendidikan dan sekolah tercapai.
Ia merupakan satu set dokumenuntuk dilaksanakan. Ia mengandungi hal
sebenar yang berlaku dibilik darjah dan apayang telah disediakan dan
dinilai. Setiap sekolah ada kurikulum terancang yaitu satu setobjektif yang
berstruktur dengan kandungan dan pengalaman belajar serta hasil
yangdijangkakan. Ia merupakan rancangan eksplisit dan operasional yang
dihasratkan,lazimnya dikelolakan mengikut mata pelajaran dan gred, di
mana peranan gurudidefinisikan dengan jelas (Ornstein, A.C. & Hunkins,
F, 1983).
4
b. Kurikulum tersembunyi adalah sesuatu yang tidak terancang dan tidak
formal. Ia mungkin disebut sebagai kurikulum tak rasmi” atau
”terlindung” atau ”tak formal”. Kurikulum ini dikelolakan di luar konteks
pengajaran rasmi. Ia merupakan perlakuandan sikap yang dibawa kedalam
bilik darjah dan sekolah tanpa disedari dan disebutkerana tidak dinyatakan
secara eksplisit. Ia terdiri dari peraturan tidak bertulis,konvokesyen, adat
resam dan nilai budaya. Ia dibentuk oleh faktor-faktor seperti
statussosioekonomi dan latar belakang pengalaman guru dan murid.
Kurikulum memilki kerangka kerja yaitu :
1. Berdasarkan subjek yang terpisah-pisah
2. Berdasarkan disiplin yang terpisah-pisah contoh: pyschal scientist and live
scientist
3. Kurikulum vocasional yaitu kurikulum yang mengajakan ketrampilan
hidup
4. Kurikulum spiral yaitu kurikulum yang polanya berulang-ulang antara
konsep dan ketrrampilan semakin lama semakin mendalam
5. Kurikulum berbasis inquiry
6. Kurikulum berdasarkan pengalaman
7. Kurikulum berbasis kompetensi
8. Kurikulum bernasis out co
BAB lll
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Jumat, 2 Desember 2011
Tempat : SMA Negeri 5 Palembang
5
3.2 Metodologi Pelaksanaan
Studi langsung ini dilaksanakan melalui metode questioner. Pada
questioner telah kami siapkan angket berupa beberapa pertanyaan seputar
kurikulum. Sebelumnya kami meminta izin kepada guru bagian kurikulum untuk
dapat mengisi angket yang kami berikan.
BAB lV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
ANGKET
KURIKULUM KIMIA SEKOLAH DI PALEMBANG2011
Kami sangat menghargai masukan dari Bapak/Ibu
Saya berterima kasih atas waktu yang telah Bapak/Ibu sediakan untuk mengisi
Angket ini. Masukan ini sangat berguna bagi pengembangan kurikulum yang
relevan dan kualitas pendidikan kimia untuk calon guru kimia.
A. Informasi tentang Bapak/Ibu
1. Nama lengkap: Dra. H. Agustina
2. Pengalaman mengajar di sekolah ini: 11 tahun
3. a. Kelas yang sekarang diajar: a. X b. XI . XII
(Lingkari)
b. Lama mengajar di kelas X = 11 tahun; XI = ….. tahun; XII = 16 tahun
6
a c
5. Latar belakang pendidikan:
Pendidikan Jurusan Perguruan Tinggi Lulus Tahun
S3
S2
S1 Kimia UNSRI 1985
D..
6. Tanggal pengisian angket ini: senin / Desember / 2011
Hari Bulan Tahun
Hasil Wawancara dengan Guru Kimia (Ibu Agustina)
1. Topik kimia yang Bapak/Ibu paling senangi adalah :
Ikatan kimia
Alasannya karena materi ikatan kimia itu berkaitan dengan dengan kehidupan
sehari-hari dan sangat mudah untuk dicontohkan, misalnya saja: teori kimia
itu memfokuskan pada ikatan, sedangkan dalam kehidupan dapat
diaplikasikan seperti orang yang sedang berpacaran. Jadi dalam memberikan
contoh kepada siswa/i lebih cepat menangkap dan materi pelajaran pun dapat
mereka mengerti dengan lebih mudah dan cepat.
2. Kompetensi dasar yang harus dicapai untuk topik ini adalah:
Siswa dapat menjelaskan materi pengertian dan macam-macam ikatan kimia
dan bisa mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Bagaimana dengan kompetensi afektif dan psikomotorik?
Kompetensi afektif : siswa dapat menjelaskan kembali apa yang telah
dijelaskan guru.
Kompotensi psikomotorik: siswa dapat menyelesaikan soal-soal latihan yang
diberikan
7
3. Strategi/metode/teknik pembelajaran yang Bapak/Ibu sering pergunakan
adalah: strategi diskusi
Alasannya: karena jika diajak diskusi, siswanya dapat lebih aktif bertanya dan
selalu merespon apa yang ditanyakan oleh guru, serta dalam diskusi siswa
tersebut otomatis membentuk kelompok dengan temannya, sehingga membuat
mereka dapat saling membantu dalam kegiatan belajar
4. Perubahan apa yang pernah dilakukan oleh Bapak/Ibu terhadap kurikulum dan
pembelajaran selama ini, mohon sebutkan faktor-faktor yang mendorong
Bapak/Ibu harus melakukan perubahan tersebut, dan apa dampaknya jika tidak
berubah?
Jawab: yang sering di ubah itu adalah RPPnya terutama indikator dan Strategi
dalam mengajarkan suatu materi kimia . Hal ini diubah karena tingkat
pemahaman siswa itu kurang terhadap RPP yang biasa diterapkan. Jika tidak
diubah maka hasil belajar siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
5. Mohon sebutkan permasalahan pembelajaran yang pernah Bapak/Ibu alami dan
bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya?
Jawab: Permasalahan yang sering muncul itu adalah sulit untuk mengajak
siswa mengerti dalam penjelasan yang saya tafsirkan dan cara saya dalam
mengatasinya adalah dengan menyuruh siswa yang telah mengerti untuk
menjelaskan kepada temannya yang belum mengerti. Biasanya siswa yang
belum paham bisa lebih cepat mengerti dengan bahasa dari temannya tersebut.
6. Dari topik-topik kimia berikut ini, mohon Bapak/Ibu untuk memilih yang
paling sulit mengajarkannya:
a. Struktur materi dan ikatan kimia
b. Sifat-sifat materi
c. Reaksi kimia
8
d. Energi dan perubahan kimia
e. Keterampilan proses sains/inkuiri
f. Kecepatan reaksi dan kesetimbangan kimia
g. Larutan
h. Reaksi redoks dan elektrokimia
i. Kimia karbon
j. Kimia bahan-bahan
k. Kimia lingkungan
l. Makromolekul
m. Kimia unsur
Mohon jelaskan alasannya:
Materi yang sulit adalah materi stokiometri, karena dalam mengajarkan materi
itu, dasarnya adalah matematika sedangkan siswa itu terkadang masih kurang
pemahamannya dalam perhitungan matematika tersebut.
7. Apa upaya yang telah Bapak/Ibu lakukan dalam mengajarkan topik yang sulit
tersebut di atas dan bagaimana hasilnya?
Terkadang saya memberikan satu contoh soal dan menjelaskannya kepada
siswa, setelah itu saya kembali melakukan pembagian kelompok untuk
mengerjakan soal latihan dari materi stokiometri, dan hasilnya siswa itu lebih
aktif dan rata-rata dapat memahami.
7. Apa yang Bapak/Ibu dapat bantu jika mahasiswa kimia yang PPL di sekolah
ini mengalami kesulitan dalam mengajarkan beberapa topik kimia kepada para
siswanya dan mohon jelaskan.
Karena belum ada mahasiswa kimia yang PPL di sini, dan jika pun itu terjadi
saya akan lebih memberi respon kepada mahasiswanya dalam memahami
materi dan membuat siswa itu aktif dan saya akan memberikan penjelasan
sedikit kepada mahasiswa itu tentang materi kimia yang sedang diajarkan.
9
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET:
Pernyataan-pernyataan berikut dalam Angket ini dirancang guna mengetahuii
pendapat tentang kegiatan pembelajaran yang telah Bapak/Ibu laksanakan belum
lama ini. Kamii meminta Bapak/Ibu untuk mengingat kembali tentang kegiatan
perencanaan, implemementasi dan evaluasi terkait dengan pembelajaran yang
telah Bapak/Ibu laksanakan baru-baru ini. Sebelum mengisi Angket ini,
Bapak/Ibu dimohon untuk membaca setiap pernyataan dengan baik, dan kemudian
PILIH pernyataan yang paling menggambarkan kegiatan Bapak/Ibu pada saat
PEMBELAJARAN.
Skala butir terdiri dari 4 kemungkinan jawaban, yaitu selalu, sering, jarang, dan
tidak pernah. Dari skala 4-poin, mohon berikan tanda √ untuk pilihan yang
paling menggambarkan pembelajaran kimia yang Bapak/Ibu laksanakan.
Selalu Sering JarangTidak Pernah
1.Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam bidang kimia.
2.
Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mempelajari konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori dasar kimia.
3.Tujuan pembelajaran adalah untuk memberikan keterampilan inkuiri.
4.Tujuan pembelajaran adalah agar siswa peduli lingkungan hidup mereka.
5.Tujuan pembelajaran adalah agar siswa memiliki kemampuan berargumen yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah.
6.Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu meng-komunikasikan gagasan kimia dengan masuk akal.
7.Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu mengaplikasikan ilmu kimia dalam kehidupan mereka.
8.Tujuan pembelajaran adalah memberi bekal siswa agar mampu bekerja di industri kimia.
9. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa
memahami hubungan sains, teknologi dan masyarakat.
10.
Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu memecahkan persoalan-persoalan berbasis kimia dalam kehidupan.
Selalu Sering JarangTidak Pernah
11.RPP dibuat secara tertulis.
12.Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mempertimbangkan beragam cara belajar siswa.
13.RPP mempertimbangkan keadaan siswa yang sangat heterogen.
14.Silabi dikembangkan bersama-sama teman sejawat.
15.RPP mempertimbangkan keterampilan proses sains.
16.Standar kelulusan dijadikan acuan dalam perumusan tujuan pembelajaran kimia.
17.Materi pokok kimia disesuaikan dengan pencapaian standar isi.
18.RPP mempertimbangkan dasar teori perkembangan kognitif siswa.
19.RPP dibuat sesuai dengan dasar teori pembelajaran konstruktivis.
20.RPP mengadopsi teori belajar untuk pemahaman.
21.RPP mampu memotivasi siswa untuk belajar.
22.RPP mempertimbangkan teori belajar bermakna.
23.Lingkungan belajar kimia yang baik menjadi pertimbangan dalam pengembangan RPP.
24.
RPP dikembangkan untuk pembelajaran lebih sedikit konsep-konsep kimia dengan cakupan lebih mendalam.
25.Pembelajaran dibuka dengan membahas isi silabus.
26.Peta konsep digunakan sebagai rangkuman konsep-konsep dalam pembukaan pembelajaran.
27.Pembukaan pembelajaran dimulai dengan mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya.
28.Strategi pembelajaran inkuiri dipergunakan dalam pembelajaran.
29.Manfaat materi pembelajaran dalam kehidupan nyata sehari-hari diajarkan di kelas.
30.Konsep, prinsip, hukum, teori, dan keterampilan kimia diberikan secara bermakna.
Selalu Sering JarangTidak Pernah
31.Keterampilan bertanya ditekankan baik di dalam diskusi seluruh kelas atau kelompok.
32.Siswa belajar secara kooperatif.
33.Media komputer digunakan sebagai bagian dalam pembelajaran.
34.Pertanyaan digunakan untuk menstimulasi belajar siswa yang beragam.
35.Siswa difasilitasi untuk berpikir kritis.
36.Siswa difasilitasi untuk mampu memecahkan masalah.
37.Pembelajaran berjalan sesuai dengan jadwal.
38.Bukuteks merupakan sumber utama pembelajaran.
39.Asesmen tes dilakukan saat ulangan harian dan umum.
40. Siswa dituntun untuk bereksperimen.
41.Siswa terlibat dalam belajar berbasis-hands-on
42.Asesmen eksperimen dilakukan dengan LKS.
43.Umpanbalik diberikan agar siswa mampu meningkatkan belajar mereka.
44.Ceramah digunakan dalam pembelajaran.
45.Pembelajaran ditutup dengan merangkum kegiatan pembelajaran.
46. Pembelajaran ditutup dengan tes.
47.Pembelajaran ditutup dengan pemberian pekerjaan rumah.
48.Pendekatan konstruktivis digunakan dalam pembelajaran.
49. Evaluasi menggunakan portofolio.
50.Kedua hasil asesmen formatif dan sumatif digunakan untuk memperbaiki silabus.
51. Evaluasi digunakan untuk mengetahui efek langsung pembelajaran terhadap
pemahaman konsep siswa.
52.Evaluasi digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam RPP.
53.Hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki RPP.
54.Balikan produktif dari hasil tes formatif digunakan untuk memandu pembelajaran siswa lebih baik.
55.Asesmen formatif yang terencana digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Selalu Sering JarangTidak Pernah
56.Asesmen sumatif dilaksanakan sekali pada akhir pembelajaran untuk menentukan nilai akhir siswa.
57.
Asesmen formatif non-tes dilakukan dengan memperhatikan kegiatan siswa melalui proses tanya-jawab yang terjadi.
58.Aspek-aspek yang diases adalah ketercapaian tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik sekaligus.
59. Asesmen beracuan norma.60. Asesmen beracuan patokan.
4.2 PEMBAHASAN1.Fungsi dan pemanfaatan dari kurikulum ilmu kimia
1) Fungsi kurikulum secara garis besar, antara lain:
a). Fungsi penyesuaian atau the adjastive of adaptive function
Fungsi penyesuaian berarti individu harus mempu menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Lingkungan yang
selalu berubah dan bersifat dinamis menuntut individu harus
memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis
pula.Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan
sehingga individu bersifat well adjusted.
b). Fungsi pengintegrasian atau the integrating function
Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi,
oleh sebab itu individu itu sendiri merupakan bagian integral dari
masyarakat, sehingga pribadi yang terintegrasi itu akan
memberikan kontribusi terhadap pembentukan dan pengintegrasian
masyarakat.
b). Fungsi deferensiasi atau the defferentiating function
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-
perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya
deferensiasi akanmendorong orang berfikir kritis dan kreatif,
sehingga mendorong kemajuan dalam masyarakat.Akan tetapi
bukan berarti bahwa dengan deferensiasi kita mengabaikan
solidaritas sosial dan integrasi, melainkan deferensiasi itu sendiri
juga untuk menghindarkan terjadinya stagnasi sosial.
c). Fungsi persiapan atau the propeadeutic function.
Kurikulum berfungsi memperisapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih
jauh, apakah melanjutkanpendidikan yang lebih tinggi atau
persiapan untuk belajar di masyarakat.
16
Hal ini diperlukan mengingat sekolah tidak mungkin memberikan
semua yang diperlukan siswa atau yang menarik minat siswa.
d). Fungsi pemilihan atau the selective function.
Antara keberbedaan/deferensiasi dan pemilikan/seleksi adalah dua
hal yang erat hubungannya. Pengakuan terhadap keberbedaan
berarti pula diberikannya kesempatan bagi seseorang untuk
memilih apa yang diinginkannya dan menarik minatnya. Kedua hal
tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut
sistem demokrasi.Untuk mengembangkan kemampuan tersebut
kurikulum perlu disusun secara fleksibel.
e). Fungsi diagnostik atau the diagnostic function
Salah satu segi pelayanan pendidikan, ialah membantu dan
mengarahkan siswa agar mereka mampu memahami dan menerima
dirinya sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Ini dapat dilakukan bila mereka menyadari kelemahan dan
kekuatan yang dimilikinya, sehingga ia sendiri yang memperbaiki
kelemahan dan mengembangkan sendiri potensi yang ada pada
dirinya. (Hamalik, 1990: 10-11)
2. Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh guru, dapat
dikatakan bahwa kurikulum yang ada di SMA Negeri 5 Palembang
dapat menunjang keberhasilan dalam proses belajar kimia, dapat
kami lihat dari tujuan pembelajaran yang di pusatkan pada
siswa.dengan menggunakaqn strategi pembelajaran inkuiri yang
sering digunakan dalam pembelajaran.
3. Pelaksanaan kurikulum kimia di SMA N 5 PLG berjalan dengan
baik dan kurikulum diganti sesuai dengan kebutuhan sekolah
dengan memperhatikan kondisi siswa - siswi di sekolah tersebut
17
sehingga kurikulum di SMA N 5 berjalan sesuai yang
diharapakan oleh sekolah tersebut.Dari hasil studi langsung yang
kami adakan, disini kami melihat langsung komunikasi antara
siswa dan guru yang dominan menggunakan bahasa inggris. Ini
membuktikan bahwa kurikulum yang digunakan di SMA N 5 PLG
lebih mengarah ke sekolah yang bertaraf internasional. Selain dari
pada itu sekolah ini juga terdapat kelas aksel dan juga memiliki
ruang kelas mata pelajaran masing- masing, yaitu moving kelas.
Berdasarkan kurikulumnya sekolah ini lebih menfokuskan siswa
untuk belajar penuh, karena sekolah ini pada hari Senin-Rabu
jadwal pulangnya pukul 16.30. WIB, sedangkan pada hari kamis –
sabtu jadwal pulangnya seperti biasa yaitu 12.30 WIB.
4. Keberhasilan kurikulum ilmu kimia itu dapat dilihat dari hasil
laporan praktikum yang dibuat oleh siswa, dimana berdasarkan
hasil nilai yang didapat atau dicapai siswa, rata-rata siswa
mendapat nilai A, dan jarang sekali siswa mendapatkan nilai C,
bahkan dapat dikatakan tidak ada, selain dari pada itu keberhasilan
kurikulum ini dapat dilihat juga dari tingkat pemahaman siswa,
dimana menurut gurunya jika dalam mengajarkan kimia itu guru
lebih mangaitkan materi kimia yang akan diajarkan dalam
kehidupan sehari-hari, tujuannya agar siswa itu lebih mudah paham
dan daya ingat siswa pun tinggi. Dan bisa juga dari RPP yang telah
dibuat guru, dimana dalam RPP itu, terdapat kegiatan belajar
mengajar yang apabila terdapat siswa yang kurang memahami
materi kimia yang diajarkan, guru menyuruh siswa yang telah
mengerti terhadap materi kimia tersebut untuk menjelaskan ulang
kepada siswa yang kurang paham, karena biasanya siswa itu lebih
mengerti penjelasan dengan menggunakan bahasa dari temannya.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan studi langsung yang kami lakukan kurikulum
yang ada disekolah ini berjalan dengan baik dan begitu juga dengan
pengembangnnya. Kurikulum yang ada di sekolah ini dapat menunjang tujuan
pembelajaran siswa dengan tingkat pemahaman yang lebih relevan dan optimal.
5.2 Saran
Secara umum kurikulum di sekolah ini berjalan dengan baik. Sebagai
saran ada baiknya jika penjadwalan kegiatan belajar-mengajar di sekolah lebih
diperhatikan. Sebaiknya siswa/i tidak dijadwalkan belajar sampai sore hari karena
menurut kami waktu tersebut tidak efektif dan efisien lagi untuk melakukan
proses pembelajaran. Siswa/i juga membutuhkan waktu istirahat. Belum lagi
setelah pulang sekolah mereka harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi
dan Kawasannya, Hasil terjemahan Dewi S. Prawiradilaga, dkk.(1995) dari judul
aslinya Instructional Technology : Definition and Domain of Field yang
diterbitkan pada tahun 1994.
Depdiknas. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif; Pelayanan
Profesional Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur Balitbang
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek.
Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.