37
A. PENDAHULUAN Lancarnya operasi sebuah fasilitas pelatihan olahraga memerlukan suatu pengetahuan tentang teori manajemen dan pengembangan pribadi. Kedokteran olahraga pada tingkatan paling mendasarnya merupakan penyediaan perawatan kesehatan kepada para atlet, utamanya berkaitan dengan pengembalian menuju kompetisi dan kegiatan-kegiatan kehidupan sehari-hari yang bisa jadi dikompromikan sementara waktu setelah cidera dan selama rehabilitasi. Anggaran-anggaran bisa menetapkan parameter- parameter didalam sebuah tim kedokteran olahraga bisa beroperasi, tetapi suatu standar perawatan kesehatan yang memadai senantiasa merupakan hasil yang harus direalisasikan. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan prosedur- prosedur, penjadwalan personel, penganggaran, komunikasi multi lokasi, dan organisasi-organisasi olahraga siswa merupakan contoh-contoh topik yang harus ditangani oleh supervisor fasilitas pelatihan 1

Makalah - Manajemen Fasilitas Or

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

A. PENDAHULUAN

Lancarnya operasi sebuah fasilitas pelatihan olahraga

memerlukan suatu pengetahuan tentang teori manajemen dan

pengembangan pribadi. Kedokteran olahraga pada tingkatan paling

mendasarnya merupakan penyediaan perawatan kesehatan kepada

para atlet, utamanya berkaitan dengan pengembalian menuju

kompetisi dan kegiatan-kegiatan kehidupan sehari-hari yang bisa jadi

dikompromikan sementara waktu setelah cidera dan selama

rehabilitasi. Anggaran-anggaran bisa menetapkan parameter-

parameter didalam sebuah tim kedokteran olahraga bisa beroperasi,

tetapi suatu standar perawatan kesehatan yang memadai senantiasa

merupakan hasil yang harus direalisasikan.

Menetapkan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur,

penjadwalan personel, penganggaran, komunikasi multi lokasi, dan

organisasi-organisasi olahraga siswa merupakan contoh-contoh topik

yang harus ditangani oleh supervisor fasilitas pelatihan olahraga.

Tujuan bab ini adalah untuk mengenali komponen-komponen wajib

manajemen ruang pelatihan olahraga dalam sebuah pola sistematis

yang memperkenankan seorang pelatih olahraga menggunakan

sumber dayanya dengan bijak.

B. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAN PROSEDUR-PROSEDUR

Suatu aspek-aspek terpenting manajemen fasilitas adalah

menetapkan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk

1

Page 2: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

mengoperasikan fasilitas. Kebijakan-kebijakan merupakan kerangka

dasar prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang digunakan untuk

mengatur dan mempercepat pengambilan keputusan. Pernyataan-

pernyataan yang jelas dan akurat tentang kebijakan-kebijakan untuk

mengoperasikan ruang pelatihan olahraga adalah vital bagi

komunikasi. Kalangan administrator seringkah menggunakan

pernyataan-pernyataan operasional ini untuk mengevaluasi fungsi

ruang pelatihan olahraga. Prosedur-prosedur menguraikan proses

dengan apa sesuatu dapat dilaksanakan.

Kemungkinan ada sejumlah ketumpangtindihan di dalam

definisi-definisi tertulis tentang apa dan mengapa (kebijakan) dan

bagaimana (prosedur) itu. Kebijakan-kebijakan dan prosedur-

prosedur fasilitas harus menangani isu-isu berikut: (1) populasi yang

akan dilayani, (2) penggunaan tepat fasilitas-fasilitas, (3) uraian-

uraian pekerjaan untuk staf, (4) rantai komando, dan (5) supervise.

1. Populasi Yang Dilayani

Isu pertama yang akan ditangani untuk sebuah fasilitas pelatihan

olahraga adalah menetapkan populasi pasien yang akan dilayani.

Tipe pasien yang terlihat dalam fasilitas-fasilitas pelatihan

olahraga berbeda adalah bervariasi menurut institusinya. Klinik-

klinik kedokteran olahraga umumnya akan merawat setiap orang

yang diserahkan kepada klinik itu oleh seorang praktisi berl

isensi.Sejumlah fasilitas pelatihan olahraga universitas hanya

2

Page 3: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

merawat atlet-atlet di mana fasilitas-fasilitas pendidikan universitas

lainnya merawat anggota-anggota cheerleader, marching band,

partisipan olahraga klub, dan bahkan partisipan olahraga di dalam

sekolah.

2. Penggunaan Fasilitas

Sebuah ruang pelatihan athletic merupakan suatu fasilitas

perawatan kesehatan. Ada prinsip-prinsip tertentu untuk

mengoperasikan sebuah fasilitas perawatan kesehatan yang

harus dipatuhi.

a. Kerahasiaan ketat merupakan suatu keharusan

b. Prosedur-prosedur stern harus dilaksanakan

c. Rasa hormat diperlukan untuk pasien-pasien yang dilayani

d. Tidak ada masalah yang diabaikan akibat perasaan-perasaan

pribadi staf terhadap pasien.

Ini sama sekali bukan merupakan sebuah daftar yang

lengkap, tetapi ini harus mendorong kalangan administrator

fasilitas mulai mempertimbangkan semua konsekuensi

pemeliharaan standar-standar yang sama seperti kantor seorang

dokter atau departemen di dalam sebuah rumah sakit.

Pada beberapa lembaga; institusi, ruang; kamar pelatihan

olahradga hanya digunakan untuk jasa ke atlit-atlit regu

universitas. Di pihak lain ruang; kamar pelatihan olahraga bisa

digunakan sebagai suatu laboratorium pengajaran yang klinis,

3

Page 4: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

klub olahraga siswa dengan pelatihnya, atau oleh kelompok-

kelompok dari luar seperti kelas-kelas lainnya. Ketersediaan

pelatihan olahraga tinggal untuk tujuan-tujuan ini yang harus

digambarkan di dalam kebijakan-kebijakan dan prosedur-

prosedur. Itu adalah bijaksana untuk mengidentifikasi keduanya

hari-hari dan waktu untuk ini aktivitas yang luar. Setiap

penggunaan tidak menyetujui di dalam kebijakan-kebijakan dan

prosedur-prosedur harus tidak dipertimbangkan. Secara umum

klinik-klinik pengobatan olahraga-olahraga bukanlah tersedia bagi

penggunaan-penggunaan dari pihak luar, tetapi mereka bisa

menggunakan sebagai lokasi-lokasi untuk dalam jabatan program-

program tertentu.

Kebanyakan fasilitas-fasilitas pelatihan perguruan tinggi atau

universitas keolahragan akan membuat beberapa peraturan

umum tentang perilaku di dalam pelatihan olahraga. Beberapa

contoh peraturan mengenai penggunaan ruang kamar pelatihan

olahraga adalah:

a. Ruang pelatihan olahraga bukan tempat perkumpulan siswa,

tolong jangan menggunakannya untuk hal lain dan sebagainya.

b. Ruang pelatihan olahraga bukanlah satu tempat yang sesuai

untuk belajar.

4

Page 5: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

c. Orang-orang yang bukanlah pasien-pasien atau personil

pelatihan olahraga dilarang tinggal di dalam ruang pelatihan

tanpa ijin dari pelatih kepala olahraga.

d. Tolong tinggalkan sepatu-sepatu didepan pintu.

e. Tidak ada wujud rokok di dalam ruang pelatihan pada setiap

waktu, karena hal ini adalah merupakan prilaku tidak sehat.

f. Es hanya digunakan untuk ilmu pengobatan dan bukan untuk

konsumsi, karena kalau digunakan untuk di konsumsi, maka

persediaan nantinya tidak mencukupi.

3. Uraian Pekerjaan

Uraian pekerjaan personel fasilitas harus disertakan ke

dalam kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk para

karyawan penuh waktu dan paruh waktu. Langkah pertama dalam

menyediakan uraianuraian pekerjaan untuk staf adalah

menyederhanakan hampir semua orang yang dilibatkan langsung

dalam program kedokteran olahraga.

Anggota-anggota tim dalam sekolah tinggi atau universitas

bisa menyertakan pelatih olahraga kepala, asisten pelatih

olahraga, dan dokter tim. Dalam suatu latar klinis, anggota-

anggota bisa mencakup direktur medis, dokter staf, pelatih

olahraga, terapi fisik, dan pembantu. Dalam sebuah latar sekolah

menengah, anggota-anggota bisa mencakup pelatih olahraga,

dokter tim atau keluarga, dan perawat sekolah. Dalam suatu latar

5

Page 6: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

profesi, anggota-anggota bisa mencakup dokter tim, pelatih atletik,

terapi fisik, dan personel medis lainnya.

Kalangan konsultan yang berafiliasi dengan programnya

harus dicantumkan ke dalam manual kebijakan-kebijakan dan

prosedurprosedur ruang pelatihan. Mereka bisa disusun melalui

pelatih olahraga kepala atau dokter tim. Mereka dapat mencakup

seorang dokter praktek keluarga, dokter bedah tulang, dokter

penyakit dalam, terapis fisik, dokter syaraf, dokter, dan lain-lain.

Sebuah uraian terperinci kewajiban-kewajiban masing-

masing profesional pada tim kedokteran olahraga akan

meredakan kebingungan menyangkut tanggungjawab-

tanggungjawab pekerjaan mereka dan membuat operasi-operasi

berjalan lebih mulus. Diskripsi tugas personil fasilitas harus

tercakup didalam kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur,

untuk kedua karyawan part-time dan yang full-time. Pertama

masuk menyediakan diskripsi tugas untuk staf itu, untuk hanya

mendaftarkan semua orang yang secara langsung dilibatkan

didalam program pengobatan dan pelatihan olahraga. Para

anggota regu di dalam perguruan tinggi atau universitas tersebut

boleh ikut tanpa syarat yang detail, termasuk pelatih kepala

olahraga, pelatih-pelatih asisten olahraga, dan dokter tim.

6

Page 7: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

C. KONTRAK

Ada dua tipe dasar perjanjian dengan para pelatih olahraga

dipekerjakan: perjanjian kontrak dan perjanjian jabatan tangan.

Sebuah kontrak merupakan suatu dokumen tertulis yang mengikat

seorang karyawan kepada seorang majikan. Tipe perjanjian ini disukai

dalam berbagai sekolah menengah dan universitas, digunakan oleh

sekitar separuh dari tim-tim profesional, dan jarang digunakan dalam

latar-latar klinik kedokteran olahraga. Sejumlah kontrak adalah cukup

mendetil, yang mengkerangkakan tanggungjawab seorang karyawan.

Para pelatih olahraga staf dapat dipertimbangkan sebagai "staf

pengajar" atau "staf tidak berklasifikasi" dalam Sebuah sekolah tinggi

atau universitas. Mereka bisa jadi terbatas pembayaranya hanya 40

jam seminggu untuk tahun kerja bersangkutan meskipun mereka

bekerja lebih dari batas 40 jam selama musim sepakbola.

Sekolah tinggi atau universitas juga akan memiliki suatu manual

kebijakan dan prosedur terkait karyawan-karyawannya yang mencakup

banyak sspek ketenagakerjaan. Ini melibatkan hak dan tanggung

jawab karyawan dan meletakkan prosedur due proses untuk

pengaduan pengaduan oleh atau terhadap seorang karyawan. Ini bisa

mempengaruh apa yang dapat disertakan ke dalam kebijakan-

kebijakan dan prosedur prosedur ruang pelatihan olahraga.

7

Page 8: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

1. Diskripsi Tugas untuk Pelatih Kepala Olahraga

a. Arahkan program untuk pencegahan, perawatan, dan

rehabilitasi luka-luka yang terkait dengan olahraga untuk semua

atlit para laki-laki dan perempuan.

b. Mensupervisi pelatih-pelatih yang bersertifikat full-time.

c. Kurus penyerahan-penyerahan kepedulian dan perbuatan

medis darurat.

d. Mensupervisi pengalaman olahraga siswa, pelatih yang klinis di

dalam ruang; kamar pelatihan dan membantu direktur program

dengan tugas-tugas dari pelatih-pelatih siswa kepada

tanggung-jawab yang spesifik. belajar kursus-kursus yang

ditugaskan oleh departemen dari ilmu pengetahuan latihan.

e. Pelihara suatu sistim dari catatan-catatan yang

luka-luka/kerugian di semua atlit dengan kerahasiaan yang

dijamin.

f. Susun rencana pembelian dari peralatan persediaan dan ilmu

pengobatan medis.

g. Mengendalikan peralatan dan memelihara serta mengobati di

dalam ruang, kamar pelatihan.

h. Koordinir suatu masalah dari dokter-dokter regu yang

memangku jabatan berupa resep obat, penyerahan-

penyerahan, dan pengujian-pengujian.

8

Page 9: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

i. Patuhi dan tetapkan satu baris komunikasi antar orang tua,

dokter, atlit, dan pelatih.

j. Koordinir layanan makanan semua khusus memberi makan

seperti sepak bola preseason dan kejadian khusus.

k. Didik dan nasehati staf pelatihan, atlit-atlit, para siswa, dokter-

dokter dan pekerja lainnya.

l. Mensupervisi pemenuhan siswa olahraga dari pelatih pelatihan

yang tinggal, praktek-praktek, game-game, dan olahraga-

olahraga musim panas seperti berkemah dan hacking.

m. Tanggung-jawab lain seperti yang ditugaskan oleh direktur

olahraga.

2. Diskripsi Tugas untuk Pelatih Asisten Olahraga

a. Membantu didalam kepedulian, pencegahan, perawatan, dan

rehabilitasi luka-luka yang terkait dengan olahraga.

b. Membantu dengan operasi yang sehari-hari di ruang kamar

pelatihan.

c. Mengorganisir dan memelihara catatan mengenai kesehatan

harian.

d. Membantu didalam memesan dan inventori pemeliharaan

untuk semua farmasi dan persediaan.

e. Mengkoordinir bantuan dan mensupervisi program pelatih

siswa olahraga.

9

Page 10: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

f. Mensupervisi dan monitor program asuransi olahraga untuk

masuk kebijakan dan tingkat perubahan.

g. Koordinir ketetapan suatu pelatih untuk semua wanita atau pria

yang berolahraga secara berregu di universitas yang

menggunakan bantuan dari yang lain dan menjamin pelatih-

pelatih dan siswa lainnya.

h. Tugas-tugas lain seperti yang ditugaskan oleh direktur yang

olahraga.

Klinik-klinik kedokteran olahraga bisa memberikan kontrak--

kontrak tertulis kepada para dokter, pelatih olahraga, dan terapi fisik.

Kadang-kadang kontrak itu akan menetapkan k rite ria-kri teria

pekerjaan awal. Dalam skema ini, gaji dan tunjangan seringkali tunduk

pada negosiasi tahunan, di mana kondisi-kondisi ketenagakerjaan lain

ditetapkan dalam dokumen sah.

Sebuah perjanjian jabatan Langan merupakan perjanjian verbal

yang menangani isu-isu dasar yang sama seperti kontra tertulis tetapi

perjanjian tipe ini tidak ditulis. Tipe kontrak ini sama mengikatnya,

menurut teorinya, seperti halnya kontrak tertulis. Kontrak ini jauh lebih

terbuka terhadap penafsiran dan lebih sulit dibuktikan dalam

pengadilan hukum dibanding kontrak tertulis.

1. Rantai Komando

10

Page 11: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

Identifikasi orang yang bertanggungjawab atas perawatan

kesehatan para pasien clan tatanan para bawahannya adalah vital

lagi operasi lancar sebuah fasilitas pelatihan olahraga. Haruslah

jelas siapa yang memiliki tanggungjawab pamungkas atas

keputusan-keputusan medis pada sebuah fasilitas (dokter), individu

yang ditetapkan untuk mengimplementasikan keputusan-keputusan

itu dalam sebuah situasi khusus (pelatih olahraga), dan orang yang

bisa ditetapkan oleh supervision sebagai agen untuk

menyelesaikan tugas (pelatih olahraga, terapi, dan siswa).

Dalam sekolah tinggi atau universitas, dokter tim mempunyaI

keputusan akhir dalam urusan-urusan medis dan direktur olahraga

mempunyai keputusan akhir untuk urusan-urusan administrasi

dankeorganisasian. Pelatih olahraga kepala berperan sebagai

seorang mediator antara keduanya clan mensupervisi staf pelatihan

olahraga pada umumnya.

Situasi administrasi ideal untuk seorang pelatih olahraga bisa

berupa tempat di mana pelatih olahraga dipekerjakan oleh

departemen kedokteran olahraga (rumah sakit, clinic, praktek

pribadi, dsb) yang melengkapi pencakupan medis kepada

departemen-departemen olahraga sekolah tinggi atau universitas.

11

Page 12: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

Gambar 5-1. Perbandingan dari rantai-rantai dari perintah.

2. Supervisi Para Pelatih Olahraga Siswa

Para pelatih olahraga siswa merupakan bagian tak

terpisahkan dari sebuah program pelatihan olahraga sekolah tinggi

atau universitas. Mereka merupakan sumberdaya berharga,

utamanya di mana ada banyak tim dan atlet. Karena partisipasi

merely dalam program-program-pelatihan olahraga, mereka harus

diperlakukan sebagai seorang anggota staf. Ini harus membawa

12

PERBANDINGAN DARI RANTAI-RANTAI DARI PERINTAH.

Perintah Rantai Medis

Dokter Regu / MD. atau DO.

Pimpinan Pelatih Olahraga

Pelatih Asisten Olahraga

Pelatih Siswa Olahraga

PerintahRantai Keuangan

Direktur Olahraga

Manajer Bisnis Olahraga

Pimpin Pelatih Olahraga

Pelatih Regu Olahraga

Perintah Rantai Klinik Pengobatan Olahraga

Direktur Medis

Pimpinan Departemen

Pelatih Staf Olahraga

Page 13: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

tanggung jawab menyangkut kompetensi, ketidak berpihakan, dan

kerahasiaan.

Para pelatih olahraga siswa ada dallam situasi sulit kerena

mereka melihat dan mendengar segala sesuatu yang masih

bersifat pribadi. Mereka merupakan bagian dari "manajemen" dan

bukannya "para pekerja" (atlet), tetapi mereka masih merupakan

sejawat-sejawat atletatlet siswa. Ini kadang-kadang menyulitkan

pemelilharaan jarak dan obyektivitas yang diperlukan.

D. PENJADWALAN PERSONEL

Penjadwalan personel merupakan satu dari pondasi-pondasi

mendasar sebuah program kedokteran olahraga yang lingkungan kerja

yang efisien, efektif, dan menyenangkan. Beberapa faktor harus

dipertimbangkan ketika menetapkan suatu skedul kerja, termasuk

tujuan fasilitas, jam operasi personel yang tersedia, daft. tingkatan

pencakupan yang diperlukan untuk perawatan medis yang tepat.

1. Tujuan Fasilitas

Sebuah pemahaman jelas tentang suatu misi fasilitas pelatihan

olahraga diperlukan untuk secara memadai menugaskan personel.

Apakah fasilitas merupakan sebuah lokasi layanan atau sebuah

lokasi pengajaran dia merupakan perpaduan dari keduanya?

Atmosfir yang ditemukan dalam lapangan praktek, di mana

tanggungjawab pelatih olahraga didefinisikan meluas dan

13

Page 14: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

dikhususkan dalam evaluasi dan perawatan akut, adalah sangat

berbeda dari yang ditemukan dalam sebuah klinik kedokteran

olahraga dimana penekanannya ada pada perawatan pasca akut,

perawatan kronis, dan rehabilitasi, dan di mana fokusnya dikontrol

sangat ketat.

Dalam sejumlah keadaan, pars pelatih olahraga bisa

mendapati bahwa mereka bertanggungjawab atas keberadaan

dalam banyak hal yang berbeda selama hari tertentu. Kesemuanya

ini meliputi pencakupan praktek atau permainan di sebuah lokasi

lapangan, rehabilitasi dan reevaluasi di klinik kedoketran olahraga,

persiapan pra-permainan atau pra-praktek dalam ruang pelatihan

olahraga, suatu tempat rehabilitasi yang jauh dari klinik ruang

pelatihan olahraga utama, atau bahkan sebuah klinik atau sebuah

bantuan riset terpisah di luar kampus.

2. Jam - Jam Operasi

Sebuah fasilitas pelatihan olahraga harus buka beberapa jam

mencukupi selama harinya untuk secara memadai mencakup

kebutuhankebutuhan perawatan kesehatan para pasien yang

dilayani oleh fasilitas tersebut. Ini akan berbeda-beda berdasarkan

lokasi dan fokus pencakupannya. Jam-jam di dalam sebuah tempat

klinik bisanya akan lebih dapat diprediksikan dibanding jam

pencakupan permainan atau praktek. Mendefinisikan jam-jam

operasi mempertimbangkan pengembangan sebuah skedul yang

14

Page 15: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

fleksibel yang memastikan bahwa fasilitas tersebut staf memadai

dan memperkenankan para pelatih olahraga memvariasikan waktu-

waktu mereka sesuai kebutuhan.

Dalam sejumlah keadaan, skedul bisa jadi berbeda untuk hari-

hari dalam seminggu dan akhir pekan atau untuk pencakupan pagi

hari versus sore hari. Dengan menganalisa kebutuhan-kebutuhan

lokasi dan dengan secara akurat menelusuri pasien atau aliran kerja,

adalah dimungkinkan untuk memperoleh suatu gagasan lebih

spesifik tentang berapa banyak orang yang akan dibutuhkan untuk

secara efesien melaksanakan kewajiban-kewajiban.

3. Pertimbangan-pertimbangan Personel

Tanggung jawab staf sangat bervariasi antara para pelatih

olahraga bersertifikat, pelatih olahraga bersertifikat siswa dan

mahasiswa, pelatih olahraga tidak bersertifikat siswa dan

mahasiswa, dan konsultan professional. Penugasan-penugasan

ruang tim pelatihan olahraga dan tim harus dibuat berdasarkan hal

ini, kompetensi, dan juga kualifikasi individu.

a. Para Pelatih olahraga Bersertifikat Penuh Waktu.

Dalam Tatar-Tatar sekolah tinggi dan universitas atau sekolah

menengah, staf umumnya akan ditugaskan pada olahraga

tubruk, kontak, dan resiko tinggi lainnya (misalnya senam).

b. Pelatih Atletik Paruh Waktu.

15

Page 16: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

Para pelatih olahraga paruh waktu biasanya mempunyai

tanggung jawab atas satu ruang pelatihan olahraga atau

olahraga selama porsi tertentu suatu hari. Dalam Tatar sekolah

tinggi atau universitas, banyak pelatih mempunyai sebuah posisi

penuh waktu dengan suatu penganggkatan terbelah antara

tanggung jawab pengajaran dalam departemen pendidikan fisik

dan departemen olahraga.

Pengangkatan-pengangkatan terbelah bisa memicu konflik

antara arena akademis dan arena pelatihan olahraga ketika para

coache menginginkan pelatih olahraga hadir dalam lebih banyak

waktu dan posisi akademis bisa jade meminta lebih banyak

produktivitas ilmiah dan reset agar bisa dipromosikan. Pelatih-

pelatih olahraga paruh waktu juga bisa dipekerjakan di sekolah-

sekolah menengah atau sejumlah sekolah tinggi kecil, selama

musim olahraga khusus, misalnya sepakbola, atau selama tahun

sekolah keseluruhan.

c. Para pelatih olahraga siswa.

Para pelatih olahraga siswa diharuskan mengakumulasi

"pengalaman klinis di bawah supervise langsung seorang

instruktur klinis berkualified dalam sebuah Tatar klinis yang dapat

diterima." Seperti yang didefinisikan oleh NATA, "pengalaman-

pengalaman klinis" melibatkan provisi untuk siswa pelatihan

olahraga mengembangkan keterampilanketerampilan teknis dan

16

Page 17: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

pengetahuan khusus melalui penerapan langsung layanan

perawatan kesehatan olahraga menyeluruh."

d. Konsultan.

Para profesional yang merupakan bagian daripada tim

kedokteran olahraga berbasis konsultasi memiliki praktek-

prakteknya sendiri yang mempunyai sebuah dampak terhadap

ketersediaan mereka. Sejumlah dokter dikontrak untuk

menyediakan pencakupan medis kepada sebuah program

olahraga, dokter-dokter lainnya adalah para relawan. Banyak

program sekolah tinggi atau universitas mempunyai satu atau

lebih dokter yang Nadir 2 hingga 5 atau 6 hari seminggu dalam

ruang pelatihan olahraga untuk mengevaluasi dan merawat

cidera dan penyakit.

Komunikasi dengan para dokter ketika menyusuan sebuah

jadwal pendahuluan, dan juga mengklarifikasi tingkatan

tanggungjawabnya didalam program tersebut meniadakan

kebutuhan akan revisi-revisi konstan terhadap skedul sekali saja

diterapkan.

e. Pencakupan Ruang Pelatihan Olahraga Tim.

Sebuah pertimbangan akhir untuk penugasan-penugasan staf

adalah apakah pelatih olahraga akan ditugaskan pencakupan tim

individu atau ditugaskan pada pekerjaan di luar dari sebuah

17

Page 18: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

lokasi tertentu. Ada keuntungan-keuntungan dan, kerugian-

kerugian dalam. kedua metode itu.

Keuntungan utama untuk ditugaskan pencakupan tim ialah

bahwa pelatih olahraga akrab dengan semua atlet, kepribadian-

kepribadian mereka, catatan-catatan cidera, prognosis, terapi,

dan rehabilitasi mereka. Kerugiannya adalah bahwa permintaan-

permintaan pencakupan praktek dan perjalanan adalah konstan.

Beban waktu bisa dikurangi dengan menugaskan sekelompok

pelatih olahraga pada sebuah lokasi tunggal.

Penugasan-penugasan perjalan dan tanggungjawab-tanggung

jawab lapangan selanjutnya dapat dirotasi antar kelompok itu.

Dengan sejumlah tim yang bekerja di luar dari sebuah ruang

pelatihan olahraga, pelatih olahraga A akan pergi dengan tim

pertama, pelatih olahraga B akan pergi dengan tim berikutnya,

dan seterusnya sampai semua pelatih olahraga bersertifikasi

telah bepergian dan siklusnya dapat bermula lagi.

Ada keragaman lebih banyak tetapi kesamaan lebih sedikit

dengan para atlet tertentu, reaksi psikologis mereka terhadap

cidera, kepercayaan mereka pada terapi dan rehabilitasi, dengan

harapan-harapan coach dari para pelatih olahraga. Sekama ini

juga bisa memperkenankan para pelatih olahraga dengan anak-

anak kecil untuk memelihara pekerjaan mereka sementara tidak

18

Page 19: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

bepergian untuk sate periode waktu tertentu. Kedua sistem itu

digunakan dalam ruang pelatihan olahraga di seluruh negeri.

E. PENGANGGARAN

Manajemen sumberdaya financial terdiri dari pengeluaran uang

untuk menutupi biaya-biaya dan pengumpulan uang untuk

layanan-layanan yang diberikan dalam sebuah pola teroganisir,

obyektif. Kecuali klinik kedokteran medis olahraga, uang pelatihan

olahraga yang datang biasanya dalam bentuk pemberian anggaran

dari organisasi. Penyimpanan catatan-catatan tentang alokasi

pendapatan dan pengeluaran memperkenankan evaluasi efisiensi dan

efektivitas program bersangkutan.

1. Tipe-tipe Anggaran

a. Tipe pertama adalah anggaran operasional.

Anggaran ini mengalokasikan uang untuk pelaksanaan sehari-

hari programnya. Ini mencakup biaya-biaya persediaan barang

dan peralatan, termasuk pemeliharaan dan perbaikan. Di dalam

sebuah Tatar klinis kedokteran olahraga, pendapatan-

pendapatan dalam bentuk fee pssien dihasilkan. Pengeluaran-

pengeluaran yang dihasilkan setiap hari untuk menjalankan

klinik harus seimbang dengan pendapatan-pendapatan yang

diperoleh. Klinik-klinik tidak boleh berencana memperluas atau

menghabiskan lebih banyak uang dibanding yang mereka

dapatkan.

19

Page 20: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

b. Tipe kedua adalah anggaran tunai.

Kebanyakan ruang pelatihan olahraga tidak menyediakan tipe

anggaran ini. Anggaran ini menaksir pendapatan-pendapatan

yang diterima dan uang yang dikeluarkan setiap bulan selama

tahun fiskal sehingga tidak ada kelangkaan uang untuk

menutupi penguluaran-pengaluaran dalam sate bulan tertentu.

Ini memperkenankan manajemen memelihara uang tunai

mencukupi untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan.

c. Tipe anggaran ketiga adalah anggaran modal.

Ini merupakan sebuah anggaran jangka panjang yang

mencakup uang yang dibelanjakan atas tanah, bangunan,

renovasi, dan peralatan besar.

2. Sistem-sistem Anggaran

Ada sejumlah cara berbeda untuk mempersiapkan sebuah

anggaran. Umumnya diketahui bahwa sebuah anggaran

merupakan sebuah daftar debet dan kredit terperinci. Banyak

anggaran dikelola di sepanjang tahun dan menyisakan uang dalam

sebuah rekening pada akhir tahun. Bila ini merupakan sebuah

anggaran terbatas, uang ini selanjutnya kembali menuju organisasi.

Ini seringkali terjadi pada pendidikan dan pemerintah. Namun, bila

anggarannya adalah sebuah rekening bergulir, uang yang tidak

20

Page 21: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

dibelanjakan dalam tahun fiskal ini ditangguhkan dan bisa

dibelanjakan selama tahun berikutnya.

Sistem-sistem untuk mengkategorisir anggaran-anggaran

adalah berbeda-beda. Satu tipe yang lazim digunakan adalah

anggaran item lini. Semua pengeluaran belanja dirincikan menurut

kategori-kategori misalnya persediaan, pengeluaran profesional,

pengeluaran operasional, dan pengeluaran modal.

Anggaran-anggaran program merupakan kategori-kategori

fungsional di dalam sebuah anggaran keseluruhan yang mencakup

semua biaya "program" tertentu. Tipe anggaran ini seringkali

terlihat dalam latar-latar perawatan kesehatan." Masing-masing

area evalausi dievalausi menyangkut total biaya programnya.

3. Proses Penganggaran

Dalam program-program pelatihan olahraga, uang yang

tersedia harus memperkenankan pelatih olahraga memastikan

perawatan kesehatan yang memadai untuk atlet-atlet dalam

asuhan mereka. Sejalan ruang lingkup programnya meningkat dari

sekolah menengah menuju sekolah tinggi atau universitas hingga

atletik professional, rekening dolar sangat bervariasi, tetapi

proporsi-proporsi total anggaran yang dihabiskan pada setiap

kategori masih sangat sama.

Untuk mempersiapkan sebuah permintaan anggaran

beberapa faktor perlu dipertimbangkan. Yang pertama adalah

21

Page 22: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

bahan-bahan (persediaan, peralatan) yang dibutuhkan untuk

mencapai sasaran-sasaran programnya. Ini memerlukan suatu

pengetahuan tentang jumlah bahan yang akan digunakan. Dengan

demikian, sebuah tempat awal untuk suatu anggaran adalah

inventaris persediaan yang tersedia. Inventaris hares dilakukan

paling tidak setiap tahun, lebih disukai triwulanan atau setengah

tahunan.

F. RENCANA PEMBELIAN

Rencana-rencana pembelian yang dioperasikan oleh para pelatih

olahraga mempunyai dampak besar terhadap apa, kapan, dan

bagaimana bahan-bahan dibeli. Dalam institusi-institusi publik,

biasanya ada dua rencana pembelian yang beroperasi: rekening

terbuka dan tender kompetitif. Hingga batas-batas dolar yang

ditetapkan, rekening terbuka bisa berlangsung untuk membeli

persediaan dalam jumlah yang lebih kecil. Jumlah dolarnya bervarasi

dari satu ke lain institusi dan bisa dicakup oleh undang-undang federal.

Setelah suatu jumlah dolar tertentu telah dicapai, kebanyakan

institusi publik harus menangani suatu prosedur tender kompetitif.

Seorang pelatih olahraga akan mengirim lembaran permintaan kepada

calon-calon peserta tender yang akan merespon dengan harga-harga

untuk barang-barang tertentu. Biaasanya pelatih olahraga

mengirimkan permintaan tender kepada paling sedikit 3 peserta tender

22

Page 23: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

dan paling banyak 10. Sejumlah institusi akan menetapkan jumlah

minimum permintaan yang harus dikirim atau jumlah maksimum yang

bisa dikirim.

G. PENGUMPULAN DANA

Kemampuan untuk menggunakan uang diluar proses

penganggaran normal (pengumpulan dana) merupakan sebuah aspek

semakin menarik dari pada kemampuan seorang pelatih olahraga

untuk memperoleh peralatan baru. Banyak program pelatihan olahraga

sekolah tinggi dan universitas aktif mengumpulkan dana dari dokter-

dokter wilayah, utamanya mereka yang merupakan dokter-dokter

rujukan untuk program kedokteran olahraga.

Sangat sering pada level sekolah tinggi atau universitas

sejumlah peralatan dibutuhkan untuk memfasilitasi program-program

rehabilitasi, tetapi terlalu mahal untuk disertakan kedalam

anggarannya. Kebanyakan departemen olahraga mempunyai sebuah

yayasan untuk uang dari para donatur yang digunakan untuk proyek-

proyek tertentu.

H. KOMUNIKASI TEPAT GUNA

Institusi-institusi yang memiliki fasilitas-fasilitas pelatihan olahraga

harus menetapkan cars komunikasi multi lokasi yang cepat, handal

23

Page 24: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

antara lokasi-lokasi. Kemampuan untuk mengontrak seorang pelatih

olahraga di lapangan atau di lokasi terpencil bisa jadi penting dalam

manajaman ciders yang tepat. Ada sejumlah metode komunikasi

antara markas dan pelatih-pelatih olahraga di lapangan.

Tiga dari metode yang paling popular adalah radio dua arch,

telepon seluler atau jinjing, dan beeper.

1. Radio Dua Arah

Radio dua arah merupakan unit peralatan jinjing, genggam, yang

menyediakan kebebasan gerakan besar di lapangan. Sayangnya,

suatu kelemahan tipe komunikasi ini ialah bahwa setiap orang yang

memanteng receiver pada frekeunsi yang sama dapat memonitor

percakapan. Bila privasi merupakan hal penting, sebuah telepon

reguler harus digunakan. Karma radio adalah untuk komunikasi

darurat, percakapan santai tidak boleti digunakan. Sebuah saluran

yang jernih harus tersedia untuk mengontak layanan medic darurat,

dokter tim, dan sebagainya.

2. Telepon

Telepon merupakan sexual piranti komunikasi efektif antara dua

fasilitas pelatihan olahraga atau Iebih. Telepon terbatas pada

lokasi-lokasi dengan memperbaiki instalasi telepon. Sebuah

masalah besar menyangkut telepon tradisional dapat terjadi ketika

telepon satu-atunya berlokasi di sebuah area yang terkunci ketika

adaministrasi sekolah keluar untuk hal tersebut Akses alternatif

24

Page 25: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

menuju sebuah alat komunikasi, apakah kunci untuk ruang telepon

atau instalasi telepon tambahan merupakan suatu keharusan.

3. Beeper

Penggunaan beeper atau pager menjadi populer di banyak profesi

di mana komuni.kasi instan merupakan suatu keharusan, utamanya

ketika individu yang harus dicapai. sangat aktif bergerak. Sebuah

beeper dapat menyiarkan sebuah pecan Suara atau menampilkan

kod.e-kode alfanumerik atau numeric.

I. ORGANISASI-ORGANISASI PELATIH OLAHRAGA SISWA

Organisasi-organisasi pelatih olahraga siswa merupakan sebuah

tambahan memuaskan kepada suatu program pendidikan pelatihan

olahraga. Banyak siswa, utamanya siswa-siswa baru, terintimidasi oleh

jumlah orang dengan siapa mereka terlibat dalam ruang pelatihan

olahraga. Terlihat bahwa semua pelatih olahraga siswa kelas atas

mengetahui altet-atlet itu, staf pelatihan olahraga, dokter, coach, dan

administrator yang kemungkinan ada dalam ruang pelatihan olahraga.

Siswa-siswa baru tidak akrab dengan setiap dari orang-orang ini

dan bila mereka ditinggalkan sendirian, banyak yang akan drop out

karena mereka tidak dapat berhubungan dengan lingkungan tersebut.

Sebuah klub pelatih olahraga siswa merupakan sebuah cars yang baik

untuk, menjembatani jurang pemisah dan mempertimbangkan interaksi

positif siswa-siswa baru dan kelas atas.

25

Page 26: Makalah - Manajemen Fasilitas Or

26