Makalah Manusia Sebagai Manajer Alam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mpkt

Citation preview

TUGAS MAKALAH

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER ALAM

MPKT B 03Afif Nurfiga Irsyad1406563986

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIA2014

4

2DAFTAR ISIHalaman

Daftar Isii

Daftar Gambarii

Bab IPendahuluan1

Bab II Isi2

Bab IIIKesimpulan dan Saran24

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 1. Olahraga3Gambar 2. Diet seimbang3Gambar 3. Gaya hidup sehat4Gambar 4. Ibadah untuk meningkatkan kesehatan spiritual5Gambar 5. Manusia sebagai manajer alam5Gambar 6. Contoh rumah sehat9Gambar 7. Sanitasi yang buruk11Gambar 8. Proses pngelolaan sampah12Gambar 9. Pertumbuhan populasi manusia12Gambar 10. Perairan yang tercemar logam berat13Gambar 11. Polusi termal14Gambar 12. Polusi debu14Gambar 13. Alat solar cell16Gambar 14. Mobil listrik17Gambar 15. Bencana tsunami18Gambar 16. Bencana tanah longsor20Gambar 17. Instabilisasi lereng21Gambar 18. KLB diare21Gambar 19. Contoh kurva epidemik22

i

iiBAB IPENDAHULUANManusia dan alam adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Keduanya memiliki keterikatan dan saling membutuhkan satu sama lain. Segala sesuatu yang ada di alam dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Sebagai gantinya, manusia harus menjaga alam agar tetap lestari. Belakangan ini muncul berbagai masalah yang berkaitan dengan alam. Ironisnya masalah yang menimpa alam saat ini kebanyakan merupakan akibat dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Masalah-masalah yang ada di alam saat ini antara lain adalah polusi, sampah, sanitasi, sumberdaya yang semakin menipis, bencana alam seperti banjir, dan masih banyak permasalahan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha untuk menjaga alam agar tetap lestari sehingga berbagai sumber daya yang terdapat di alam dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kehidupan manusia.Selain bertanggung jawab terhadap alam, manusia juga bertanggung jawab atas tubuhnya masing-masing. Tuhan telah memberikan akal, pikiran, serta tubuh untuk setiap manusia. Sudah sepatutnya manusia menjaga dan memelihara pemberian dari Tuhan dengan cara senantiasa menjaga kesehatan. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai manusia sebagai manajer alam. Ada dua topik utama, yakni manusia sebagai manajer bagi tubuhnya dan manusia sebagai manajer alam. Di dalam makalah ini akan dibahas tentang kesehatan diri dan juga masalah-masalah mengenai lingkungan dan juga beberapa solusi untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan tersebut.

BAB IIISI

Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna dan memiliki derajat yang paling tinggi bila dibandingkan mahluk lainnya, yakni hewan dan tumbuhan. Manusia dapat dikatakan demikian karena manusia memiliki akal dan pikiran yang membedakan manusia dengan hewan dan tumbuhan. Keistimewaan manusia tersebut menjadikan manusia sebagai manajer alam. Manusia sebagai manajer alam berarti manusia dapat me-manage (mengelola atau mengatur) dirinya sendiri dan juga lingkungan di sekitarnya. Dalam bahasa lain dapat dikatakan bahwa manusia berperan sebagai manajer dari tubuhnya sendiri dan juga manajer dari lingkungan.a. Manusia sebagai manajer bagi tubuhnya Setiap manusia berkewajiban untuk mengatur tubuhnya sendiri, terutama mengelola dan menjaga kesehatan tubuhnya. Kesehatan adalah hal utama yang diperlukan oleh setiap manusia karena segala aktivitas dapat dilakukan dengan maksimal jika dalam kondisi tubuh yang sehat. Menurut undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan sehat fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa kesehatan tidak hanya meliputi kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental dan spiritual. Kesehatan fisik dapat dicapai dengan beberapa langkah, antara lain berolahraga, diet seimbang dan mempertahankan berat badan ideal, tidur cukup, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan diri untuk mencegah infeksi dan penyakit, menjauhi gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok. Olahraga atau latihan fisik merupakan hal yang sangat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Namun, latihan fisik juga harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang, misalnya untuk penderita penyakit kronis seperti jantung maka tidak diperbolehkan untuk melakukan latihan fisik yang berat.

1

2

Gambar 1. OlahragaFaktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang adalah diet atau pola makan. Ada suatu quote yang mengatakan bahwa kesehatan hanya terjaga apabila tubuh diberi diet seimbang secara teratur. Diet seimbang adalah diet yang mengandung semua nutrien secara seimbang sesuai kebutuhan tubuh manusia. Diet seimbang memiliki dua kategori utama yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makanutrien berarti nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang banyak, meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan air. Makronutrien inilah yang merupakan sumber utama untuk memproduksi energi melalui proses metabolisme. Sedangkan mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit, meliputi vitamin-vitamin, mineral, kimia-kimia nabati, antioksidan, dll. Jika makanan yang dimakan yang dikonsumsi tidak lengkap nutrisinya atau bahkan berlebihan pada beberapa nutrien tertentu, maka akan memunculkan bahaya bagi kesehatan.

Gambar 2. Diet seimbang Selain olahraga dan diet, hal lain yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang adalah gaya hidup. Gaya hidup dapat diartikan sebagai kumpulan keputusan pribadi yang dapat dikontrol oleh setiap individu yang dapat dikatakan sebagai kontributor atau penyebab penyakit atau kematian. Gaya hidup sehat akan membuat orang sehat, dan sebaliknya, gaya hidup yang tidak baik akan membuat seseorang menjadi tidak sehat. Merokok dan minum minuman beralkohol dapat dikatakan sebagai gaya hidup yang tidak sehat karena rokok dan minuman beralkohol menurut banyak penelitian keduanya dapat memicu dan juga meningkatkan faktor risiko dari berbagai penyakit seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika setiap individu menerapkan gaya hidup sehat dan menjauhi rokok dan minuman beralkohol.

Gambar 3. Gaya hidup sehat Kesehatan mental terkait dengan peningkatan kesejahteraan, pecegahan gangguan mental, dan pengobatan serta rehabilitasi orang terkena gangguan jiwa. Untuk menjaga kesehatan mental yang terpenting adalah mencegah stres yang dapat dilakukan dengan manajemen stres. Manajemen stres adalah penerapan metode untuk mengurangi stres. Manajemen stres dapat dilakukan dengan terapi kognitif, meditasi, dan berpikir positif. Selain itu, manajemen stres juga dapat dilakukan dengan meningkatkan keterampilan yang relevan, seperti pemecahan masalah dan keterampilan manajemen waktu, mengurangi ketidakpastian dan membangun rasa percaya diri, yang juga mengurangi reaksi terhadap situasi penyebab stres dimana keterampilan tersebut dapat diterapkan.Sedangkan, kesehatan spiritual adalah kesehatan yang berkaitan dengan agama dan keimanan seseorang. Kesehata spiritual ini dapat dicapai dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakni dengan memperbanyak ingat dan beribadah kepada Tuhan.

Gambar 4. Ibadah untuk meningkatkan kesehatan spiritualb. Manusia sebagai manajer alamManusia sebagai manajer alam berarti manusia berkewajiban untuk mengatur dan mengelola segala sesuatu yang ada di alam. Manusia memiliki tugas untuk memelihara kesehatan lingkungan dan memelihata kebersihan lingkungan. Selain itu, manusia juga memiliki tugas untuk melakukan pembangunan terhadap segala sumber daya alam yang sudah tersedia. Satu hal penting lagi yang berkaitan dengan lingkungan dan menjadi tanggung jawab dari manusia adalah penanggulangan bencana.

Gambar 5. Manusia sebagai manajer alamTugas utama manusia adalah menjaga dan memanfaatkan segala sesuatu yang sudah disediakan oleh Tuhan di alam semesta. Di alam, terdapat berbagai material yang dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat difungsikan dan membantu berbagai macam aktivitas manusia. Beberapa jenis material telah digunakan oleh manusia sejak oleh manusia sejak 3000 SM, manusia telah mengenal beberapa jenis logam yang telah dijadikan berbagai macam alat/perkakas untuk membantu dan memudahkan aktivitas manusia. Tembaga telah dipergunakan sejak 3200-2300 SM, oleh karenanya disebut Zaman Tembaga. Perunggu pada kisaran waktu 2300-700 SM dan zaman ini disebut sebagai Zaman Perunggu. Penggunaan logam kemudian lebih meluas ke berbagai aspek kehidupan manusia setelah ditemukannya besi sebagai materi logam yang lebih kuat daripada temaga dan perunggu, zaman ini kemudian disebut sebagai Zaman Besi dan dimulai pada kisaran tahun 700- 1 SM. dan dimulai pada kisaran tahun 700-1 SM. Zaman sekarang ini telah terdapat banyak jenis material logam yang dikembangkan dengan cara memadukan berbagai jenis logam berbeda.Kemudian pada abad ke-21, makin banyak jenis material baru yang ditemukan. Dengan makin dieksplorasinya minyak bumi maka tidak hanya bahan bakar saja yang diproduksi dari cairan-yang-memfosil tersebut akan tetapi juga material. Material yang diciptakan dari turunan minyak bumi kemudian disebut sebagai polimer. Polimer kemudian dikembangkan lagi menjadi banyak sekali turunan-turunan dengan sifat yang bermacam-macam. Material polimer memiliki keunggulan yakni densitasnya yang rendah sehingga banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari seperti untuk packaging, wadah, aksesoris interior maupun eksterior. Pengembangan material tidak hanya berhenti pada ketiga jenis material yang telah dijelaskan sebelumnya, akan tetapi terus dilanjutkan dengan menggabungkan material-material berbeda untuk memperoleh sifat material yang lebih baik. Material ini kemudian disebut sebagai komposit. Material komposit dikembangkan dengan menggabungkan beberapa jenis material berbeda untuk mendapatkan sifat material yang lebih baik yang berasal dari perpaduan masing-masing material penyusun komposit tersebut. Material saat sekarang ini diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:a. LogamLogam merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Material ini juga memiliki sifat-sifat mekanis yang lebih unggul dibandingkan dengan jenil material lainnya. Pada tabel periodik unsur logam menempati mulai dari golongan IA, II A serta golongan B (logam transisi). (engineering). Logam-logam tersebut diklasifikasikan ke dalam istilah ferrous dan nonferrous. Logam ferrous adalah yang yang berbasis pada Besi (Fe) sebagai komponen penyusun utama sedangkan non-ferrous adalah selain Fe yang menjadi penyusun utamanya. Beberapa non-ferrous digolongkan ke dalam base metal dikarenakan muda bereaksi dengan oksigen (terkorosi) membentuk lapisan oksida di permukaannya. Beberapa non-ferrous tersebut adalah Aluminium (Al), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Seng (Zn), Nikel (Ni), dan Timah (Sn). Ada juga jenis non-ferrous lain yang juga banyak diaplikasikan yakni Magnesium (Mg) dan Titanium (Ti).b. KeramikKeramik identik dengan clay (tanah liat) sebagai bahan dasar pembuatannya, hal ini karena pada masa lampau keramik dibuat dari material tersebut dengan cara dibentuk lalu dibakar di dalam tungku. Seiring perkembangan teknologi, keramik jadi lebih menarik tempilannya dengan ditemukannya teknik pewarnaan (glazing) dipermukaannya. Keramik ada yang kristalin ada pula yang amorf (contohnya glass). Keramik memiliki sifat mekanis yang baik dalam hal ketahanan aus dan temperatur tinggi. Material ini juga memiliki kekuatan tekan yang baik akan tetapi karena sifatnya yang getas maka tidak tahan terhadap beban tarik satu arah. Beberapa metode pembuatan keramik, yakni glass forming, particulate forming,dan cementation.c. PolimerPolimer adalah molekul besar yang tersusun atas unit terkecil yang berulang dan teratur. Unit terkecil tersebut dinamakan monomer. Material ini bersifat isolator, tahan korosi namun tidak tahan temperature tinggi, mudah dibentuk, viskoelastis dan nonkristalin. Polimer dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (1) polimer alam dan (2) polimer sintetis. Polimer alam adalah molekul besar yang terjadi secara alami dan terdapat di alam, sebagai contoh adalah shellac, amber, karet alam, protein, DNA, dan juga selulosa. Sedangkan polimer sintetis banyak sekali jumlahnya. Pada umumnya polimer sintetis merupakan molekul besar yang monomernya merupakan turunan rantai karbon dari minyak bumi meskipun ada juga yang bukan berupa rantai karbon, sebagai contoh adalah karet sintetis, bakelite, neoprene, nylon, PVC, polystyrene, polyethylene.Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Kesehatan lingkungan bukan hanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga meningkatkan kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Lingkungan paling kecil bagi setiap individu adalah rumah. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian yang sesuai, dan lantai yang tidak terbuat dari tanah. Syarat terpenting untuk lantai rumah adalah tidak berdebu pada saat musim kemarau dan tidak becek saat musim hujan datang karena lantai yang basah dan berdebu akan menjadi sarang penyakit. Ventilasi merupakan bagian penting dari rumah karena memiliki banyak fungsi, antara lain adalah menjaga aliran udara di dalam rumah agar tetap segar. Kurangnya ventilasi akan membuat O2 berkurang dan CO2 yang bersifat racun bagi tubuh meningkat. Fungsi kedua dari ventilasi adalah membebaskan udara dari bakteri-bakteri patogen karena dengan adanya ventilasi memungkinkan proses pertukaran udara dari dalam ruangan ke luar ruangan sehingga bakteri yang terbawa oleh udara dapat mengalir keluar. Fungsi lain dari ventilasi adalah menjaga kelembaban optimum ruangan. Kurangnya ventilasi dapat menyebabkan kelembaban udara dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Rumah yang sehat sangat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan juga tidak berlebihan. Kurangnya cahaya matahari di dalam ruangan dapat menyebabkan ruangan menjadi terlalu lembab sehingga menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya, jika cahaya yang masuk ke ruangan terlalu banyak maka dapat mengurangi kenyamanan penghuni ruangan karena silau dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan mata. Luas bangunan rumah harus disesuaikan dengan jumlah penghuni bangunan tersebut. Karena jika luas bangunan tidak sesuai dengan jumlah penghuni, maka akan menyebabkan overcrowded dan hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya konsumsi O2 dan juga mudah menularnya penyakit infeksi antar penghuni rumah. Kepadatan hunian yang direkomendasikan menurut Ditjen Cipta Karya tahun 1997 adalah luas kamar tidur minimal 8 meter persegi dan dianjurkan tidak untuk lebih dari dua orang tidur.

Gambar 6. Contoh rumah sehatMenjaga kesehatan lingkungan tidak cukup hanya dengan mewujudkan rumah sehat, tetapi juga setiap individu harus sadar terhadap potensi bahaya (hazard) lingkungan dan berusaha untuk meminimalisasi potensi tersebut. Seperempat dari beban total penyakit yang ada di seluruh dunia berasal dari potensi bahaya (hazard) yang terdapat dalam lingkungan. Jika di seluruh dunia dapat melakukan perbaikan kesehatan lingkungan, maka sebanyak 13 juta angka kematian dapat dicegah setiap tahunnya. Potensi bahaya (hazard) lingkungan dapat berasal dari zat-zat kimia yang dapat berpotensi membahayakan dan berdampak negatif bagi kesehatan diri dan lingkungan bila tidak dikelola dengan benar. Beberapa bahan kimia yang merupakan ancaman utama bagi kesehatan masyarakat adalah polusi udara, arsenik, asbes, benzen, kadmium, dioksin, fluorid dengan kadar yang tidak tepat, timah, merkuri, dan petisida berbahaya.Sanitasi juga merupakan hal penting yang terkait dengan kesehatan lingkungan. Air merupakan kebutuhan vital untuk kelangsungan hidup manusia karena tubuh manusia 50-60% terdiri atas air. Air memiliki banyak fungsi bagi manusia, antara lain adalah untuk kebutuhan tubuh manusia, untuk rekreasi, untuk industri dan jasa, untuk pertanian, dan juga untuk transportasi. Air sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun sayangnya kini banyak masalah yang berkaitan dengan air, antara lain adalah: 1,1 M jiwa kekurangan air minum 2,2 M jiwa tidak memiliki sarana sanitasi modern Lebih dari 1,2 M jiwa mengalami gangguan kesehatan Lebih dari 40% populasi dunia tinggal di negara yang kebutuhan airnya lebih besar daripada suplainya.Pengelolaan air sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya dan meluasnya penyakit yang disebarkan dengan media air (waterborne disease). Parameter kualitas air antara lain parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologis. Parameter fisik air antara lain adalah suhu, kekeruhan, warna, daya hantar listrik, jumlah padatan terlarut, rasa, dan bau. Parameter kimia air antara lain adalah besi, fluorida, kesadahan, klorida, mangan, natrium, nitrat, nitrit, pH, sulfat, kalium, zat organik. Parameter biologi air antara lain adalah bakteri dan plankton.

Gambar 7. Sanitasi yang buruk Berbicara soal lingkungan maka pengelolaan sampah juga merupakan bagian dari masalah besar lingkungan. Pada daerah perkotaan, sampah sebesar 35% berupa kertas dengan jenis terbesarnya adalah kertas koran. Pengelolaan sampah terpadu yang saat ini diterapkan berprinsip pada 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (daur ulang). Dengan metode 3R tersebut, di US 80-90% sampah dapat digunakan kembali. Pengelolaan sampah padat dapat dilakukan dengan menyediakan unit pembuangan sampah-sampah dapur, pengomposan sampah dapur dan kebun dan pembakaran (incenerator). Pengelolaan limbah berbahaya harus dilakukan di TPA yang aman yang dirancang untuk membatasi limbah dan lindi. Alternatif lain untuk pengelolaan limbah berbahaya adalah dengan dibakar (insenerasi). Dengan teknik insenerasi akan didapatkan beberapa manfaat, yakni memperoleh kembali bahan kimia yang masih bisa bermanfaat, mengurangi toksisitas, dan mengurangi volume limbah.

Gambar 8. Proses pngelolaan sampah

Petumbuhan populasi manusia dianggap sebagai dasar masalah lingkungan karena penduduk bumi sudah sangat banyak, semakin banyak penduduk hidup dengan usia harapan hidup lebih panjang, dan teknologi modern mengakibatkan dampak lebih besar terhadap lingkungan. Saat ini, pertumbuhan populasi manusia melambat di negara maju, namun berkembang cepat di negara yang sedang berkembang. Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan pertumbuhan populasi anatar lain adalah meningkatkan usia melahirkan pertama kali, memberikan tekanan sosial untuk menunda pernikahan, mengendalikan kelahiran dengan sosialisasi pemberian ASI dan menerapkan keluarga berencana.

Gambar 9. Pertumbuhan populasi manusia

Masalah lingkungan lainnya selain sanitasi dan sampah adalah polusi. Polutan dalam jumlah sedikitpun dapat menjadi masalah yang patut dicemaskan karena sekali dilepas ke lingkungan, toksin akan menyebar meluas kemana saja, bahkan dapat mencapa tempat jauh dari sumber asalnya dan menghasilkan dampak yang sangat tidak diharapkan. Dan fatalnya, toksin dapat tinggal di dalam lingkungan selama beribu tahun. Toksin pada awalnya masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah yang sangat sedikit. Namun sayangnya, toksin-toksin tersebut dapat terakumulasi menjadi banyak dan akhirnya menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Pada anak-anak, jumlah toksin yang dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itulah diperlukan cara untuk meminimalisasi polusi. Polutan dapat memasuki lingkungan dari titik sumber, area sumber, maupun sumber bergerak. Ada beberapa kategori polutan, antara lain polutan penyebab infeksi, logam berat, senyawa organik, polusi termal, partikel, polusi bunyi. Logam berat adalah logam dengan masa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai 92. Logam berat cenderung akan secara bertahap berakumulasi dalam jaringan lemak tubuh. Contoh beberapa logam berat yang sangat toksik bagi tubuh manusia adalah merkuri (raksa), thallium, timah, dan arsenik.

Gambar 10. Perairan yang tercemar logam berat

Senyawa organik merupakan senyawa karbon yang diproduksi secara alami oleh organisme hidup atau, secara sintetik melalui proses industrial. Senyawa organik sintetik digunakan pada proses industrial, pest control, obat-obatan, dan digunakan sebagai bahan tambahan makanan (food additives).Polusi termal terjadi apabila panas dilepaskan ke dalam air dan udara. Polusi termal ini dapat terjadi sesekali dan mendadak, sepeti ledakan vulkanik. Namun juga bisa berlangsung lama dan menjadi masalah kronis, seperti yang terjadi akibat adanya pabrik tenaga listrik. Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi adanya polusi termal antara lain menara pendingin dan danau penampungan.

Gambar 11. Polusi termal

Partikel yang termasuk ke dalam kategori polutan yakni partikel debu yang dilepas ke dalam atmosfer, termasuk angus dan sert asbes. Asbetos digunakan untuk insulasi dan proteksi terhadap panas. Namun, kontak yang berlebihan dapat menimbulkan asbetosis dan kanker pada sejumlah pekerja industri. Polusi suara adalah gelombang bunyi yang dapat menyebabkan masalah pendengaran. Kenyaringan bunyi tergantung pada intesnsitas energi yang dibawa oleh gelombang bunyi. Bunyi diatas 140 desibel dapat mengakibatkan nyeri dan pada derajat yang tinggi dapat menyebabkan hilanganya pendengaran yang menetap.

Gambar 12. Polusi debuToleransi setiap individu terhadap polusi berbeda-beda. Polutan sendiri dapat memiliki efek yang segera (akut) ataupun efek jangka panjang (kronis). Penilaian dan pengelolaan risiko terhadap polutan sangat penting untuk mengurangi efek polutan terhadap kesehatan individu. Penilaian risiko adalah proses penentuan potensi efek terhadap kesehatan suatu polutan. Tindakan penilaian risiko meliputi identifikasi bahaya, penilaian dosis-respon, penilaian pemajanan, dan karakterisasi risiko. Pengelolaan risiko terkait dengan penilaian ilmuah dan penentuan tindakan apa yang harus dilakukan untuk membantu memperkecil masalah kesehatan sehubungan dengan pemajanan terhadap polutan dan toksin. Pengelolaan risiko mempertimbangkan penilaian risiko, ditambah isu teknis, hukum, politik, sosial, dan ekonomis.Tingkat polusi di Indonesia semakin memprihatinkan, dimana Indonesia menempati urutan tertinggi ketiga setelah China dan Meksiko. Polusi ini bertanggungjawab atas 40% kematian di dunia. Polusi udara membunuh sekitar 865 ribu orang dan polusi air sekitar 1,5 juta orang di dunia per tahun. Solusi terhadap polusi di dunia dan penipisan sumber daya alam adalah dengan menggunakan teknologi-teknologi yang lebih sedikit atau tidak sama sekali menggunakan bahan bakar dengan fungsi sama atau bahkan lebih baik dikenal dengan teknologi ramah lingkungan. Contoh-contoh teknologi ramah lingkungan sebagai berikut: Toilet pengomposan (composting toilet) Sel Bahan Bakar (Fuel cell) Tenaga angin (wind power) Tenaga Surya (Solar power) Hidroelektrik Mobil listrik Toilet pengomposan adalah sistem toilet yang mengompos dan mengurangi kadar air kotoran manusia untuk menghasilkan produksi akhir yang bisa dipakai yang adalah tanah aditif yang berharga. Toilet ini menggunakan sedikit atau tanpa air dan tidak terhubung dengan sistem limbah, maka tidak menimbulkan dampak apa-apa terhadap lingkungan dan menghasilkan sumber daya yang berharga untuk berkebun.Sel bahan bakar adalah perangkat elektrokimia yang menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik. Hasil sampingannya adalah berupa air dan panas. Selama bahan bakar diberikan, sel bahan bakar akan tetap menghasilkan listrik. Proses perubahan energi sel bahan bakar selain bersih, juga tenang dan sangat efisien karena terjadi melalui proses elektrokimia, bukan pembakaran. Efisiensinya adalah 2-3 kali jika dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar. Ketika udara bergerak dengan cepat dalam bentuk angin, partikel-partikel tersebut bergerak dengan cepat dimana gerakan berarti energi kinetik yang bisa ditangkap. Dalam kasus turbin angin listrik, energi kinetik ini ditangkap oleh pisau turbin. Pisau turbin memutar as yang mengarah dari pusat rotor ke generator. Generator mengubah energi rotasi ini menjadi listrik. Pada intinya, penghasilan listrik dari angin adalah mentransfer energi dari satu medium ke medium lainnya.Tenaga surya adalah konversi tenaga matahari menjadi tenaga listrik, baik secara langsung menggunakan Photovoltaics (PV) maupun secara tidak langsung menggunakan tenaga surya terkonsentrasi (Consentrated Solar Power (CSP)). Sistem CSP menggunakan lensa atau cermin dan sistem pelacakan untuk memfokuskan area besar sinar matahari menjadi sinar kecil. Sedangkan PV mengubah cahaya menjadi arus listrik dengan memanfaatkan efek fotoelektrik. Dalam efek fotoelektrik, elektron terpancar dari sebuah materi (logam dan padatan non-logam, cairan atau gas) sebagai sebuah konsekuensi dari penyerapan energi dari radiasi elektromagnetik dari gelombang pendek seperti sinar ultraviolet.

Gambar 13. Alat solar cell

Hidroelektrik adalah sebuah istilah untuk listrik yang dihasilkan oleh tenaga air; penghasilan daya listrik melalui pemanfaatan gaya gravitasi dari air yang jatuh atau mengalir. Ini adalah bentuk energi terbarukan yang paling banyak digunakan secara luas, yaitu sekitar 20% dari listrk di dunia. Fasilitas hidroelektrik mempunyai level keluaran gas rumah kaca, yaitu CO2 yang rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik bertenaga bahan bakar fosil.Mobil listrik adalah mobil digerakkan oleh motor listrik, menggunakan tenaga listrik yang disimpan di dalam baterai atau perangkat penyimpanan energi lainnya. Beberapa manfaat mobil elektrik antara lain adalah menurunkan polusi secara signifikan, menurunkan gas rumah kaca, dan tidak bergantung pada bahan bakar minyak.

Gambar 14. Mobil listrik

Manusia sebagai manajer alam juga bertanggungjawab terhadap penanggulangan bencana alam. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Bencana ini dapat disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, dan juga faktor manusia. Faktor alam disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Faktor non alam yang dapat menyebabkan bencana antara lain adalah gagal tekologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Faktor manusia atau sosial dapat menyebabkan bencana seperti konflik sosial antarkelompok atau anatarkomunitas masyarakat, dan teror.

Gambar 15. Bencana tsunami

Bencana dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis. Potensi bencana alam di Indonesia meliputi gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, kekeringan, letusan gunung berapi, tsunami, angin tornado, kebakaran hutan. Sedangkan bencana yang diakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain kebakaran bangunan dan pemukiman, kecelakaan industril, ledakan tambang, bangunan runtuh, serangan teroris, dll. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Penanganan bencana dapat dibagi menjadi tiga tahap, yakni sebelum bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Sebelum bencana, seharusnya dilakukan pencegahan (prevention) melalui desain yang memenuhi persyaratan teknis dan lingkungan serta diadakannya peringatan dini terhadap bencana yang mungkin terjadi. Pada saat bencana, harus ada gerakan bantuan darurat dan tanggap darurat. Sedangkan setelah terjadi bencana maka diperlukan pemulihan atau recovery, meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi. Secara umum, kebijaksanaan penangguangan bencana di Indonesia didasarkan pada asas-asas kebersamaan dan kesukarelaan, koordinasi dan intergrasi, kemendarian, cepat dan tepat, prioritas, kesiapsiagaan, dan kesemestaan. Tujuan dari Penanganan Bencana adalah mengurangi suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomik atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan meggunakan sumberdaya-sumberdaya mereka sendiri. Kegiatan mitigasi yang dapat dilakukan meliputi:1. Pengenalan dan pemantauan risiko bencana Pengenalan risiko bencana Pemantauan risiko bencana2. Pengurangan risiko bencana Pencegahan Tindakan struktural Tindakan non struktural (pembuatan peraturan, penataan wilayah, analisis risiko bencana) Pembuatan dan penguatan peraturan pengurangan risiko bencana Penyuluhan dan pendidikan masyarakat3. Kesiapan penanggulangan kedaruratan Peringatan dini Penanggulangan kedaruratan bencana Pemulihan dari dampak bencana Pembangunan kembali akibat dampak bencanaKeadaan darurat adalah kondisi kehidupan atau kesejahteraan manusia akan terancam apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat dan segera, sekaligus menuntut tanggapan dan cara penanganan yang luar biasa. Manajemen kedaruratan diperlukan untuk menangani keadaan darurat. Manajemen kedaruratan didefinisikan sebagai seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan kedaruratan, pada menjelang, saat dan segera setelah terjadi keadaan darurat. Manajemen kedaruratan ini mencakup siaga darurat, tanggap darurat, dan pemulihan darurat. Ada beberapa paradigama dalam mitigasi dan penanggulangan bencana, antara lain: Dari respon darurat ke manajemen risiko (dari penanganan menjadi penagggulangan bencana) Dari kepanikan ke pemecahan masalah Dari issue luar biasa menjadi pekerjaan biasa pemerintahan dan pembangunan Memasukkan pertimbangan mitigasi bencana dalam penyusunan tata ruang wilayah dan pemanfaatan lahanBencana yang sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah tanah longsor. Kejadiaan tanah longsor di Indonesia selalu berkaitan dengan korban jiwa dan harta benda, sehingga masalah tanah longsor ini menjadi sangat krusial untuk dapat ditangani dengan baik dan segera dari segi kebijakan instansi terkait dan korban yang terjadi. Pemetaan daerah yang potensial mengalami longsor dapat ditangani melalkui satelit atau google map untuk melihat kemungkinan awal terjadinya kelongsoran. Longsoran didefinsikan sebagai proses yang menghasilkan pergerakan kebawah maupun kesamping dari lereng alam maupun buatan yang memiliki kandungan material tanah, batu, tanah timbunan buatan atau gabungan dari tanah dan batu. Secara teknis dapat dikatakan longsoran terjadi jika kondisi lereng yang stabil berubah menjadi tidak stabil. Ketidak stabilan terjadi karena gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya pendorong diakibatkan oleh oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban yang membebani tanah diatasnya serta berat jenis tanah batuan. Sedangkan penyebab gaya penahan adalah kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Penyebab utama longsor dikategorikan menjadi 3 hal utama, yakni curah hujan, gempa bumi, dan letusan gunung berapi.

Gambar 16. Bencana tanah longsorAntisipasi awal terhadap tanah longsor dapat dilakukan melalui penilaian terhadap instabilitas dengan cara korelasi empiris antara curah hujan dan kelongsoran yang terjadi ataupun dengan analisa perhitungan numerik. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor adalah stabilisasi lereng. Stabilisasi lereng dapat dilakukan secara mekanis dan juga secara natural. Stabilisasi lereng secara mekanis menggunakan man made material seperti geotekstil, geogride, tiang pancang, anchor dan retaining wall. Sedangkan stabilisasi secara natural digunakan dengan melakukan penanaman pohon atau dengan menggunakan hamparan rumput untuk lereng yang tidak terlalu curam.

Gambar 17. Instabilisasi lereng

Selain penanganan bencana, setiap individu juga harus aware dengan kemungkinan adanya KLB (kejadian luar biasa). Kejadian luar biasa dapat didefinisikan sebagai kejaian yang melebihi keadaan biasa pada suatu kelompok masyarakat atau peningkatan frekuensi penderita penyakit pada popupasi tertentu, pada musim atau tahun yang sama.

Gambar 18. KLB diare

Jika terjadi KLB, maka diperlukan penyidikan yang bertujuan untuk mencegah meluasnya KLB (pencegahan) dan mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengencalian). Langkah-langkah penyidikan KLB adalah sebagai berikut:1. Persiapan penelitian lapangan2. Penetapan apakah suatu kejadian tersebut memang dapat dikategorikan sebagai KLB3. Memastikan diagnosis etiologis4. Mengidentidikasi dan menghitung kasus atau paparan5. Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat6. Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera7. Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran8. Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB9. Merencanakan penelitian lain yang sistematis10. Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan11. Menetapkan sistem penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikasi12. Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat dan kepada sistem pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.KLB dapat dideskripsikan berdasarkan waktu dan digambarkan dalam kurva epidemik. Kurva tersebut menggambarkan frekuensi kasus berdasarkan saat mulai sakit (onset of illness) selama periode waktu tertentu. Kegunaan kurva epidemik adalah untuk menentukan/memperkirakan sumber atau cara penularan penyakit dan juga untuk mengidentifikasikan waktu paparan atau pencarian kasus awal.

Gambar 19. Contoh kurva epidemik

Deskripsi kasus berdasarkan tempat bertujuan untuk mendapatkan petunjuk poluasi yang rentan kaitannya dengan tempat (tempat tinggal, tempat bekerja). Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber penularan. KLB juga dapat dideskripsikan berdasarkan orang. Teknik ini digunakan untuk membantu merumuskan hipotesis sumber penularan atau etiologi peyakit. Orang dideskripsikan berdasarkan variabel umur, jenis kelamin, ras, status kekebalan, status perkawinan, tingkah laku, atau kebudayaan setempat.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

a. KesimpulanManusia sebagai manajer alam berarti manusia memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, yakni dengan menjaga kesehatan diri dan juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan/alam.

b. SaranPenulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Penulis mengharapkan adanya saran untuk menjadikan makalah ini lebih baik lagi.

3