Upload
eka-padiyantun
View
46
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
scada
Citation preview
PENGGUNAAN COMMAND SEQUENCE UNTUK OTOMATISASI PEMUTUS CIRCUIT BREAKER
Makalah ditulis dan dipresentasikan pada Seminar Kerja Praktek tanggal 02 April 2014
Program Studi Diploma III Teknik ElektroFakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Oleh :EKA PADIYANTUN
21060111060036BIDANG TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D III TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik saat ini bisa dinilai sebagai kebutuhan primer untuk kehidupan
manusia. Untuk terpenuhi nya ketersediaan tenaga listrik, maka harus ada
sistem yang handal dengan cara cepat dan tepat untuk mengatasi juka
terjadi gangguan. PT Perusahaan Listrik Negara milik indonesia, yang
bertugas memenuhi kebutuhan listrik indonesia, mengambil sistem Scada
dalam sistem penyaluran listrik, yang dimulai dari pembangkit sampai
konsumen. SCADA (Supervisory Contol And Data Acquisition)
merupakan sistem pemantau, pengontrol yang mengontrol peralatan dan
sistem dibawah nya dari jarak jauh, sehingga gangguan yang ada bisa
secara cepat dan tepat untuk ditangani. Dalam sistem SCADA terdapat
aplikasi untuk memonitoring seluruh kerja sistem scada JATENG DIY,
nama aplikasi ini Scada Explorer. Dalam aplikasi ini terdapat beberapa
bagian, yang mana salah bagian nya yaitu Automation. Automation disini
digunakan untuk membuat otomasi-otomasi baru atau tambahan dalam
sistem scada. Tujuan dirancanganya otomasi ini pun untuk memudahkan
pekerjaan agar kebutuhan tenaga listrik tetap terpenuhi.
1.2 Tujuan
1. Memudahkan operator/ dispatcher untuk melakukan pelepasan beban
jika terjadi beban berlebih dan saat nilai frekuensi turun.
2. Memudahkan operator/ dispatcher dalam menghubungkan kembali
tenaga listrik.
1.3 Pembatasan Masalah
a. Pembahasan tentang Overview SCADA Distribusi beserta aplikasi
didalam sistem.
b. pembahasan tahap perancangan otomatisasi pemutus CB dengan
program command sequence.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Overview SCADA
A. Pengertian Umum
Supervisory Control and Data Aquisition (SCADA) adalah suatu
sistem pengawasan, pengendalian atau mengontrol dan pengolahan data
pada peralatan dan sistem dibawah nya dari jarak jauh secara real time.
B. Fungsi & Peralatan SCADA
Fungsi Scada, dapat dikelompokkan menjadi suatu sistem yang disebut:
1. Tele signal adalah pengiriman sinyal berupa status/ indikasi lain:
a) Status PMT (open/ close)
b) Status PMS (open/close)
c) Sinyal alarm, dan indikasi lain yang diperlukan
2. Tele control adalah pengendalian jarak jauh yang dilakukan dari
suatu pembangkit dari suatu Pusat Pengatur (ACC) untuk
mengontrol sistem di pusat pembangkit/ GI.
3. Tele metering adalah pengirimana hasil pengukuran besaran tenaga
listrik (tegangan, arus, daya aktif dan daya reaktif serta frekuensi)
dari suatu GI/ Pusat Pembangkit Pengatur/ GI.
Peralatan utama sistem SCADA meliputi :
1. Remote Terminal Units (RTU)
2. Sistem Telekomunikasi
3. Master Station
Gambar 2.1. Bagian-bagian SCADA
1. RTU (Remote Terminal Unit)
RTU adalah suatu peralatan yang terpasang pada gardu yang
mana didalamnya terdapat processor yang berfungsi sebagai
mengambil data baik status maupun data pengukuran secara
scanning/polling, serta fungsi lainnya adalah melaksanakan
perintah-perintah dari HMI yaitu seperti Buka tutup CB,
melaporkan realisasi apa yang diperintahkan HMI lengkap
dengan keadaan RTU saat itu (real time).
2. Sistem telekomunikasi
Dalam operasi sistem tenaga listrik diperlukan media
komunikasi yang berfungsi pula sebagai media komunikasi
yang digunakan pada system SCADATEL antara lain :
Radio
Fiber Optic
Microwave
Saluran Telepon ( Leased Line)
GPRS
3. Masterstation
Master Station merupakan pusat pengawasan atau inti dari
suatu sistem SCADATEL yang terletak di Pusat Pengatur
(ACC). Master Station adalah kumpulan perangkat keras dan
lunak yang ada di control center, pada umumnya konfigurasi
sebuah master station tidak akan sama, disesuaikan dengan
kebutuhan system scada-nya.
Konfigurasi dari sebuah master station terdiri dari:
1. Komputer Front End
2. Komputer Server
3. Komputer Human Machine Interface
4. Komputer Database server
5. Komputer Engineering
6. Swicth atau HUB LAN
7. Radio Master
8. Recorder
9. Global Position Sistem untuk referensi waktu
10. DTS ( Dipatcher Training Simulator)
11. UPS
12. Projector
13. Wall Display.
14. Peripheral pendukung seperti Printer, logger
15. Sofware Aplikasi scada untuk Server maupun HMI
.
Software aplikasi scada yang digunakan dalam master station untuk
server maupun HMI adalah software survalent, pada software ini
terdapat dua aplikasi, yaitu sebagai berikut:
SCADA EXPLORER
Scada explorer merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk
memperoleh, mengolah dan menghasilkan suatu data yang didapat dari
peralatan yang sudah dihubungkan dengan master.
Berikutbeberapa bagian yang terdapat didalam aplikasi scada explorer:
1. Station
Stasion yaitu mewakili sekelompok titik yang secara fisik
terkait, titik disini seperti gardu induk misal nya.
Didalamnya terdapat:
a) Station
b) Analog
c) Teks
2. Comman lines
adalah tempat di database di mana karakteristik yang
berhubungan dengan media komunikasi ini ditentukan.comman
lines termasuk status point yang digunakan untuk menunjukkan
apakah jalur komunikasi telah gagal atau beroperasi secara
normal.
3. Ieds
Merupakan tempat database yang menyediakan cara untuk
mendefinisikan karakteristik perangkat, termasuk keadaan
status point IED, apakah terhubung atau tidak.
4. RTUs
Merupakan tempat database berkarakteristik yang berhubungan
dengan unit remote, termasuk keadaan status point yang
digunakan untuk menunjukkan apakah RTU gagal atau
beroperasi secara normal. Biasanya, satu RTU didefinisikan
untuk setiap perangkat remote fisik terhubung satu sama jalur
komunikasi.
5. Alarm
Alarm disini berfungsi untuk membuat suatu perintah dimana
suatu program yang ingin ditingkatkatkan alarm nya.maka
perintah alarm akan mengirimkan permintaan ke prosesor alarm.
6. Automation
Bagian dari aplikasi scada explorer yang didalamnya terdapat
beberapa bagian lagi yang berfungsi untuk merancang
otomatisasi yang baru, salah satu bagiannya yaitu command
sequence. Command sequence adalah salah satu aplikasi yang
ada didalam aplikasi Scada Explorer. Letak aplikasi ini ada di
bagian automation. Automation disini digunakan untuk
membuat otomasi-otomasi baru atau tambahan dalam sistem
scada.
WORLDVIEW
Merupakan aplikasi yang terdapat pada software survalent, yang
berfungsi sebagai media interaksi antara user dengan interface HMI
viewer dlam melakukan operasi. Pada aplikasi ini terdapat bagan dan
keadaan beserta data gardu induk. Pada worldview ini alarm event
(kejadian) pada peralatan listrik dalam sistem jaringan distribusi bisa di
monitoring, atau dipantau.
Gambar.2.2 Tampilan awal worldview
2.2 Perancangan otomatisasi pemutus CB dengan command sequence
A. Faktor yang mempengaruhi dirancangnnya otomatisasi pemutus CB
saat terjadi beban puncak, nilai frekuensi menurun. Untuk
menyeimbangkan maka dilakukan lah pelepasan beban dengan
monitoring UFR(Under Frekuensi Relay), monitoring yang digunakan
ketika nilai frekuensi turun. Pemutusan CB pada UFR dilakukan secara
satu persatu dimasing-masing penyulang, hal ini dikhawatirkan dapat
menurunkan nilai frekuensi, apabila pelepasan CB tidak dilakukan
tdengan cepat dan tepat. Dibutuhkan lah otomatisasi untuk memutus
CB dengan cara bersamaan dalam satu perintah.
B. Tahap perancangan otomatisasi pemutus CB
1. Perancangan simulator CB (Circuit Breaker) dengan teknik psudo
pada scada explorer, yaitu CB yang disimulatorkan tidak
diberikan alamat (saat pengisian data, addres dikosongkan.Untuk
kolom lainnya disesuaikan dengan kebutuhan), karena ini hanya
merupakan CB bayangan saja, namun tetap bisa terlihat reaksi
kerja nya. Pembuatan CB baru bisa dirancang di aplikasi scada
explorer (rancanglah sesuai kebutuhan). Pilih station lalu
simulator, pilih status dan klik kanan. Pilih new untuk membuat
CB yang benar-benar baru atau pilih model untuk membuat CB
baru tanpa mengubah data sebelumnya dan menginovasi data
yang di butuhkan. Pilih OK.
Gambar 2.3 Tampilan rancangan CB baru
2. Perancangan status analog baru, yaitu keterangan keadaan status
alat ukur pada CB. Perancangan dapat dilakukan dengan klik
station, pilih pilih station yang dipilih, lalu analog. Seperti hal nya
merancang CB baru, klik kanan pilih new atau model. Isikan data
yang dibutuhkan.
3. Perancangan CB pada aplikasi worldview.
Langkah membuka worldview, klik start, pilih worldview, lalu
pilih file, klik open, pilih file yang akan dibuka.
Lakukan log in admin dengan memilih ikon key pada toolbar.
Jika sudah pilih ikon Edit mode pada toolbar.
Mulailah melakukan perancang CB sesuai kebutuhan. Untuk
memulai gambar pilih library pada bagian kanan, dan pilih
katagori yang akan dirancang.
Gambar 2.4 Tampilan CB yang sudah dirancang
Hubungkan simulasi CB yang sudah dirancang pada worldview
sesuai dengan kebutuhan. Seperti CB dihubungkan dengan alamat
CB pada scada explorer, nilai beban dihubungkan dengan alamat
alat ukur atau status analog yang ada pada scada explorer. Berikut
cara menghubungkannya. Contoh menghubungkan CB gambar
dengan alamat CB pada scada explorer.
Pilih ikon Edit mode, lalu klik 2 kali gambar CB yang akan
dihubungkan, pilih point name, klik 2 kali, lalu pilih alamat sesuai
kebutuhan.
4. Selanjutnya membuat program pada aplikasi command sequence.
Buka scada explorer, klik automation, pilih command sequence.
Klik kanan pilih new. Isi kolom data yang dibutuhkan, dan mulai
merancang programnya (untuk sequence, time, eror, line, state,
dan msg dibiarkan kosong). Jika program sudah dirancang, pilih
compile untuk memeriksa program dan menyimpan program.
Gambar 2.5 Flowchart program otomatisasi pemutus CB
Listing program otomatisasi pemutus CB
If(“SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”.eq.0)
SETVALUE 21: ”SIMULATOR,CB-Bayangan1”=”SIMULATOR,CB-SCANX-01”
SETVALUE 22: ”SIMULATOR,CB-Bayangan2”=”SIMULATOR,CB-SCANX-02”
SETVALUE 23: ”SIMULATOR,CB-Bayangan3”=”SIMULATOR,CB-SCANX-03”
SETVALUE 24: ”SIMULATOR,CB-Bayangan4”=”SIMULATOR,CB-SCANX-04”
SETVALUE 25: ”SIMULATOR,CB-Bayangan5”=”SIMULATOR,CB-SCANX-05”
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-01”.OPEN.
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-02”.OPEN.
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-03”.OPEN.
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-04”.OPEN.
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-05”.OPEN.
Endif
If(“SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”.eq.1)
If (”SIMULATOR,CB-Bayangan1”.eq. “SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”)
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-01”.CLOSE.
Endif
If (”SIMULATOR,CB-Bayangan2”.eq. “SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”)
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-02”.CLOSE.
Endif
If (”SIMULATOR,CB-Bayangan3”.eq. “SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”)
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-03”.CLOSE.
Endif
If (”SIMULATOR,CB-Bayangan4”.eq. “SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”)
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-04”.CLOSE.
Endif If (”SIMULATOR,CB-Bayangan5”.eq. “SIMULATOR, CB-SCANX-Kontrol”)
Cmd”SIMULATOR,CB-SCANX-05”.CLOSE.
Endif
Endif
5. Perancangan format alarm dirancang pada bagian alarm
(digunakan untuk menampilkan keterangan alarm pada
worldview), lalu pilih format alarm. Klik kanan, pilih new. Isikan
kolom data yang dibutuhkan, dan rancang format alarm yang akan
ditampilkan. N2: untuk menampilkan station, D: untuk
menampilkan deskripsi point (ex: CB-1), C: untuk menampilkan
keadaan status, P: untuk mendeskripsikan alarm, beban max
akhir adalah keterangan teks, T60 DAN F8.2 : letak alamat status
analog, ampere adalah keterangan teks.
6. Pada format alarm yang dirancang nilai beban maksimal akhir
ditampilkan, tujuannya untuk mempermudah pekerjaan dispatcer
dalam melepas beban, maka dibuatlah calculation editor untuk
menghasilkan I max. Pilih automation, klik calculation editor.
Untuk merancang calculatoin editor yang baru, lakukan langkah
klik kanan, lalu pilih add.
7. Karena data yang kita butuhkan tidak terdapat pada function,
maka kita gunakan template, yaitu sejenis rumus yang akan
digunakan untuk membuat kalkulasi yang baru. Cara merancang
template dapat dilakukan pada bagian automation, lalu pilih
template. Isi kolom data yang dibutuhkan. Tentukan definisi
parameter yang akan digunakan, lalu rancanglah program yang
akan digunakan untuk memproses data yang akan dihasilkan.
Gambar 2.6 Flowchart mencari Imaks
Setelah pilih template, isi kolom data yang dibutuhkan. Untuk
pengisian definisi parameter dapat dilakukan dengan cara men-
drag data yang akan diproses. Jika sudah selesai, save calculation
editor yang sudah dirancang.
8. Langkah berikutnya hubungkan command sequence, format
alarm, calculation editor dengan CB yang dituju. Kembali
membuka station, pilih simulator, lalu klik status, dan pilih CB
yang akan dihubungkan. Lakukan double click, pilih format
alarm. Isi task activation dengan nomor id sequence, ingat awali
dengan penulisan tanda “#” , pilih alarm format dengan format
alarm yang sudah dibuat, drag status analog yang akan
ditampilkan pada kolom meter point. Berikut tampilannya.
9. Simulasikan perintah. Untuk mensimulasikan buka aplikasi
worldview. Untuk mensimulasikan dapat dilakukan dengan
mengklik CB control, pilih open untuk memberi perintah open
pada CB, pilih close untuk memberi perintah close pada CB, lalu
pilih execute.
untuk melihat keadaan CB dan event, pilih ikon alarm view
untuk melihat event (kejadian).
Gambar 2.7
Tampilan alarm view
C. Manfaat perancangan otomatisasi CB
Manfaat dari perancangan pelepas CB otomatis ini yaitu,lebih effisien
dan lebih cepat melakukan pelepasan Circuit Breaker, dalam rangka
pelepasan beban, jika terjadi trip yang menyebabkan beban berlebih
pada sistem operasi tenaga listrik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Kerja yang terhitung kurang lebih satu bulan di PT. PLN
(Persero) APD Jateng dan DI Yogyakarta dalam bidang SCADA, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem SCADA merupakan bagian sistem Kontrol tenaga listrik yang
mempunyai banyak keunggulan dalam mendukung pendistribusian
tenaga listrik .
2. Sistem SCADA pada PT PLN(Persero) APD Jateng dan DIY terbagi
dalam bagian-bagian penting yaitu Dispatcher, Telekomunikasi, dan
RTU (Remote Terminal Unit),dan Teknologi Informasi.
3. Dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi, scada dapat di andalkan
untuk merancang inovasi-inovasi baru, salah satunya UFR (Under
Frekuensi Relay) monitoring yang dirancang jika terjadi penurunan
frekuensi pada sistem jaringan.
4. Jika terjadi penurunan frekuensi dilakukan pelepasan beban ( pemutusan
CB ) pada penyulang. Pemutusan CB dilakukan secara satu perssatu,
karena dikawatirkan sistem tidak mampu menopang beban maka
dirancanglah pelepas CB otomatis dengan memanfaatkan command
sequence pada scada explorer.