Makalah Metil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

METIL MAKALAH

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Cresswell, 1998: 15). Bogdan dan Taylor (Moleong,2007: 3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.(Bogdan & Biklen, 1982). Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah. Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Di dalam penelitian lapangan (field research) bisa saja terjadi karena memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan. Lewat data itu akan diperoleh informasi yang lebih bermakna. B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan manajemen data dan analisis data?2. Bagaimana langkah-langkah dalam manajemen data?C. Tujuan 1. Dapat mengetahui pengertian dari manajemen data dan analisis data2. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam menajemen data

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Manajemen Data dan Analisis DataData sebagai hasil perhitungan dan pengukuran belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Dalam pengelolaan inilah dikenal dengan istilah Manjemen data. Pengertian manajemen dalam hal data itu bukanlah istilah manajemen yang biasa dikenal dan yang sering digunakan suatu organisasi yaitu manajemen yang terdiri dari unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Manajemen yang dimaksud disini adalah kegiatan pengolahan data.Sehingga Manajemen data adalah Cara-cara atau langkah-langakah bagaimana data diorganisasi sehingga didapatkan konsep-konsep, dan dari konsep-konsep tersebut terbentuk hubungan-hubungan Persiapan data untuk analisis. Analisis data adalah pelacakan pola-pola. Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-baigannya, hubungan antar kajian, hubungannya terhadap keseluruhannya.B. Langkah-langkah manajemen dataManajemen data memiliki langkah-langkah atau tahap yang Harus dimulai ketika berada di lapangan, bukan sebelum ataupun sesudahnya. Langkah-langkah seperti sorting data, coding data, dan filing.1. Penyortiran Data

Data berupa catatan lapangan, transkripsi wawancara, artikel surat kabar, tulisan subjek berupa memo, dan sebagainya. Memo peneliti, lembaran hasil pemikiran, komentar pengamat, dan gagasan yang diperoleh dan dicatat, hendaknya diperlukan sama dengan data aktual (sebenarnya). Mekanisme penanganan data yang dimaksud adalah pemilahan atau penyortiran bahan-bahan secara fisik ke dalam tumpukan, map atau berkas, atau kartu-kartu untuk memudahkan memasukannya ke dalam catatan peneliti. Selanjutnya, peneliti akan mengorganisasikan agar dapat dibaca untuk memperoleh kembali data secara utuh. Peneliti kemudian menetapkan apa yang akan dipelajari dari data yang ada itu dan memutuskan apa yang akan ditulisnya. Tehnik mekanis bekerja dengan data memiliki nilai berharga karena kegiatan ini akan memberikan arah terhadap usaha setelah kerja lapangan peneliti. Penanganan terhadap data berarti peneliti mengatur dan sekaligus mengendalikannya sendiri apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, peneliti harus memiiki pola yang diterapkannya sendiri sehingga ia tidak harus mencari atau dipengaruhi oleh pola yang lain.Bogdan dan Biklen (2007), mengemukakan empat tahapan mekanisme penyortiran bahan-bahan penelitian. Mekanisme tersebut dipengaruhi oleh kerincian analisis, kesukaan peneliti, sumber-sumber yang tersedia, jumlah data yang dimiliki, dan tujuan penelitian.Tahap pertama, mekanisme penyortiran data ialah memeriksa semua halaman catatan dan memeberinya nomor dalam urutan kronologis menurut waktu data itu dikumpulkan/diperoleh. Akan tetapi, jika peneliti memiliki data yang berbeda seperti catatan lapangan, transkrip wawancara, dan dokumen, sebaiknya data tersebut dikelompokan menurut jenisnya. Dengan demikian, nomor urut yang dimaksud adalah nomor urut masing-masing jenis data yang dimiliki peneliti. Mekanisme itu dimaksudkan untuk memudahkan penempatan data, sesuai dengan keinginan peneliti. Atau jika peneliti menghendaki seluruh data yang dimilikinya menjadi suatu kesatuan, maka halaman masing-masing data diberi nomor urut data dalam kesatuan tersebut. Sesudah data dinomori secara berurutan pada masing-masing halamannya maka peneliti perlu menyediakan waktu untuk mengerjakan datanya lebih lanjut. Peneliti hendaknya membaca kembali seluruh datanya, dua atau tiga kali. Pemusatan perhatian terhadap kegiatan ini menurut waktu dan tenaga.Tahap kedua dimulai pada saat peneliti kembali membaca datanya, dengan mengembangkan daftar kategori kode pendahuluan. Peneliti segera mencatat kode yang mungkin timbul ketika membaca data yang dimilikinya. Disamping itu, peneliti perlu membuat gagasan yang timbul, bagan yang meringkas hubungan-hubungan datanya. Penliti dalam mengembangkan kode hendaknya memperhatikan kata/ungkapan yang tidak lazim digunakan oleh informan. Kosa kata khusus semacam itu, dapat menjadi aspek penting dan berati dari latar yang akan dieksplorasi. Jika ungkapan itu tidak menghasilkan kategori kode terhadap data itu sendiri maka peneliti harus mencari kata-kata spesifik dan mencocokannya dengan kata yang lain dalam beberapa kode generik.Setelah kategori pendahuluan diperoleh, maka tahap ketiga peneliti memberikan tanda dengan angka terhadap kode, kemudian data yang ada dibaca kembali, mencoba menandai lagi kategori kode dari unit-unit seperti halnya yang dikerjakan pada perolehan kategori kode pendahuluan. Unit-unit data yang dimaksudkan disini adalah sebagian catatan lapangan, transkripsi, wawancara, atau dokumen mengenai topik tertentu yang ditampilkan/disajikan oleh kategori kode. Unit-unit data biasanya terebntuk paragraf dari catatan lapangan, transkripsi, wawancara, atau dokumen, tetapi terkadang unit data juga berbentuk kalimat/urutan dari suatu paragaraf. Langkah awal dari pemberian kategori terhadap data, sebenarnyapengecekan untuk menemukan kemungkinan diterapkan kategori kode yang telah dibuat oleh penelit. Akan tetapi, hendaknya peneliti memperhatikan bahwa kategori kode dapat dimodifikasi,dikembangakn bahkan dapat dibuang selama pengeeditan kembali. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada suatu sistem kode yang benar ataupun yang terbaik dalam memilih dan menetapkan suatu kategori dari suatu penelitian. Semuanya harus disesuaikan dengan tujuan penlitian. Hal yang ditekankan disini adalah bahwa peneliti harus selalu memperhatikan data dan membancanya berulang-ulang untuk memperoleh kategori kode yang dianggap tepat dan mungkin akan berbeda dengan kategori kode pendahuluan.Setelah kategori kode dikembangakan, tahap keempat, peneliti memebuat dafatar dan memberikan nomor pada masing-masing kategori kode. Kode ini dapat dibuat dalam daftar dengan menggunakan uraian alfabetis atau kelompok yang berhubungan sebelum menomorinya. Kegiatan seperti ini hanyalah bersifat membantu, untuk memudahkan dalam mengingat sistem kodenya. Kegiatan selanjutnya adalah melihat kembali semua data yang ada dan memberikan tanda pada masing-masing unit (paragraf, kalimat) dengan nomor kategori kode yang sesuai. Kegiatan ini mencakup penelaahan kalimat secara cermat dan hati-hati, yang mempertimbangkan apakah kode bahan-nahan itu telah menyentuhnya, dan sekaligus telah memutuskan kapan suatu unit data berakhir dan yang lain dimulai. Seringkali unit-unit data akan bertumpang tindih dan mungkin pulan unit data tertentu dapat dikode untuk lebih dari satu kategori. Apabila peneliti memberikan nomor, hendaknya memastikan untuk menandainya dengan tulisan kalimat apa saja yang mencakup oleh suatu kode.2. Koding dataIni merupakan tahap utama selanjutnya dari analisis data kualitatif. Pada saat inilah anda diharapkan membaca secara teliti data-data yang sudah ditramnskripsikan barus demi baris, dan kemudian memilah-memilahnya ke dalam unit-unit analisis yang bermakna (mempatok-patok data). Apabila anda menemukan unit atau bahagian teks yang bermakna, maka anda harus memberinya kode. Coding (pengkodean) didefenisikan sebagai upaya memilaih-milah data dengan menggunakan symbol, kata-kata, atau kategori-kategori (label-labiel).Sekali lagi, apabila anda menemukan unit yang bermakna dari teks yang sudah ditranskripsikan itu, anda beri ia kode atau kategori untuk menandai segmen (bahagian) tersebut. Anda lanjutkan proses seperti ini terus menerus sampai semua data sudah dipilah-pilah atas segmen-segmen seperti ini. Dan ini artinya anda telah melakukan pengkodean awal.Selama pengkoden, anda harus memiliki daftar induk (daftar dari semua kode yang sudah disusun dan digunakan dalam penelitian anda ini). Kemudian, kode-kode tersebut digunakan lagi untuk memilah-milah data baru ke dalam unit-unit sejauh ditemuinya unit-unit yang bermakna. contoh bagaimana pengkodean dilaksanakan. Hasil pengkodean yang anda lakukan belum tentu sama dengan pengkodean yang dilakukan orang lain walaupun data yang diberi kode itu sama. Jawaban terhadap pertanyaan terbuka yang belum tersusun. Pertanyaannya adalah Apa-apa saja masalah yang secara khusus perlu dicarikan penyelesaiannya di dalam organisasi tempat anda bekerja? ===============================================================================Jawaban para respondenRuangan di kantor kami kurang memadai besarnyaPerabot sudah usang dan perlu digantiLayanan kebersihan yang lebih baik diperlukanRekrutmen pegawai dan standar penggajian yang lebih objektif Diperlukan penilaian kinerja dan system penghargaan yang objektifPenerapkan kebijakan perlu dilakukan secara konsisten Terdapat masalah-masalah kepemimpianan di kantor iniPegawai yang tidak lagi produktif supaya tidak dipertahankan lagiMasing-masing bahagian di kantor ini memiliki pandangangan yang kurang pas terhadap bahagian-bahagian lainnyaKeputusan sering diambil atas dasar informaasi yang tidak akuratKami memerlukan peluang-peluang untuk maju dan berkembangProduk kantor ini tidak konsisiten karena terlampau banyak gaya yang berbedaTerlalu banyak gossip dan kritikan yang beredarTanggung jawab dari staf pada masing-masing tingkat tidak jelasPerlu ada Kotak Usulan di kantor iniKami memerlukan lebih banyak personal computer (PC)Banyak sekali sentiment kekitaan dan kemerekaan terbentukPerhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan individu kurang sekaliTerdapat perlakukan yang diskrimitatif atas dasar likes dan dislikesPada setiap tataran di kantor ini diperlukan pelatihan-pelatihan yang lebih banyakCara menilai kemampuan dan kinerja staf yang lebih baik diperlukan agar promosi bisa objektifPelatihan diperlukan bagi karyawan-karyawan yang baru diangkatBanyak karyawan yang melakukan beban tugas dari karyawan yang tidak terampilKantor ini berorientasi pada lingkaran sendiriPada setiap tingkat dan antar tingkat terdapat urutan kepangkatan yang kakuKomunikasi perlu lebih ditingkatkanBahagian-bahagian tertentu di kantor ini dianggap elitUntuk produk (layanan) yang dipasarkan, terlalu banyak jalur birokrasinyaTerlalu banyak tanda tangan yang diperlukanTerlalu banyak tumpang tindih dan pengulangan yang tidak perluBahagian-bahagian bekerja sendiri-sendiri bahkan saling menjegal ketimbang bekerja sebagai sebuah tim

Perhatikan cara saya memberikan kode pada data-data di atas:Tabel 17.3 Kategorisasi jawaban responden terhadap pertanyaan terbuka : Apa-apa saja masalah yang secara khusus perlu dicarikan penyelesaiannya di dalam organisasi tempat anda bekerja? KATEGORI INDUKTIF JAWABAN RESPONDENMasalah-masalah manajemen Terdapat masalah-masalah kepemimpinan Perlu ada Kotak Usulan di kantor ini Perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan individu kurang sekali Terdapat perlakukan yang diskrimitatif atas dasar likes dan dislikes Keputusan sering diambil atas dasar informaasi yang tidak akurat Penerapkan kebijakan perlu dilakukan secara konsisten

Lingkungan fisik Layanan kebersihan yang lebih baik diperlukan Perabot sudah usang dan perlu diganti Kami memerlukan lebih banyak personal computer (PC) Ruangan di kantor kami kurang memadai besarnya

Masalah-masalah kepegawaian Rekrutmen pegawai dan standar penggajian yang lebih objektif Diperlukan penilaian kinerja dan system penghargaan yang objektif Pegawai yang tidak lagi produktif supaya tidak dipertahankan lagiCara menilai kemampuan dan kinerja staf yang lebih baik diperlukan agar promosi bisa objektif

Pengembangan staf Pada setiap tataran di kantor ini diperlukan pelatihan yang lebih banyak Pelatihan diperlukan bagi karyawan-karyawan yang baru diangkat Banyak karyawan yang memikul beban tugas karyawan yang tidak terampil Kami memerlukan peluang-peluang untuk maju dan berkembang Hubungan-hubungan intra Kantor ini berorientasi pada lingkaran sendirikelompok dan antar Banyak sekali sentiment kekitaan dan kemerekaan terbentukindividu Pada setiap tingkat dan antar tingkat terdapat urutan kepangkatan yang kaku Komunikasi perlu lebih ditingkatkan Terlalu banyak gossip dan kritikan yang beredar Bahagian-bahagian tertentu di kantor ini dianggap elitMasing-masing bahagian di kantor ini memiliki pandangangan yang kurang pas terhadap bahagian-bahagian lainnya

Struktur Kerja Untuk produk (layanan) yang dipasarkan, terlalu banyak jalur birokrasinya Terlalu banyak tanda tangan yang diperlukan Tanggung jawab dari staf pada masing-masing tingkat tidak jelas Bahagian-bahagian bekerja sendiri-sendiri bahkan saling menjegal ketimbang bekerja sebagai sebuah tim Terlalu banyak tumpang tindih dan pengulangan yang tidak perlu Produk kantor ini tidak konsisiten karena terlampau banyak gaya yang berbeda

Penelitian kualitatif menjadi lebih dapat dipertahankan apabila terdapat lebih dari satu orang pengkode dan apabila terdapat reliabilitas yang tinggi antar dan intra pengkode. Reliabilitas antar pengkode adalah konsistensi di antara masing-masing pengkode; Reliabilitas intra pengkode konsistensi yang dilakukan oleh seorang pengkode. KODE TUMPANG TINDIHKetika anda mengkode data-data anda, bisa saja terjadi bahwa satu segmen data dikode lebih dari satu kali. Sebenarnya hal itu tidak apa dan biasa terjadi. Seperangkat kode seperti ini disebut co-occuring codes (kode tumpang tindih). Kode tumpang tindih adalah kode yang baik sebahagian maupun seluruhnya tumpang tindih. Dengan kata lain, satu baris atau satu segment teks bisa jadi dikode lebih dari satu kali.Sering juga terjadi anda tertarik pada karakteristik individu yang anda teliti. Karenanya, anda bisa menggunakan kode yang berlaku untuk keseluruhan protocol atau transkrip yang anda beri kode. Contohnya, kalau anda melihat pada perkembangan bahasa pada anak-anak, anda mungin saja tertarik pada umurnya atau pada jenis kelaminnya dan sebagainya. Kode-kode yang berlaku untuk keseluruhan dokumen atau kasus, disebut facesheet codes. Setelah anda selesai melakukan pengkodean awal terhadap data-data anda, anda tentu akan mencoba menyarikan dan menyusun data-data tersebut. Anda tentu juga akan terus memperbaiki dan merevisi kode-kode yang anda pakai. Langkah utama menyarikan ini mencakup proses-proses seperti enumerasi dan mencari hubungan-hubungan yang terdapat di dalam data.ENUMERASI Enumerasi adalah suatu proses pengkuantifikasian data, dan ini sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Contoh, anda mungkin mnghtung jumlah munculnya sebauh kata di dalam dokumen atau anda bisa jadi menghitung berapa kali sebuah kode digunakan untuk mengkode data. Enumerasi sangat bermanfaat untuk mengklarifikasi kata-kata yang akan anda gunakan di dalam laporan anda seperti banyak, beberapa, sedikit, hamper semua dan sebagainya. Angka-angka tersebut akan membantu mengklarifikasi apa yang anda maaksudkan dengan frekuensi. Ketika membaca angka dalam penelitian kualitatif, anda sebaiknya selalu mengecek basis dari angka tersebut. Contoh, apabila sebuah kata muncul banyak sekali dan basis adalah jumlah total kata di dalam dokumen teks, maka alas-annya boleh jadi banyak orang yang menggunakan kata tersebut atau bisa juga terjadi hanya satu orang yang menggunakan kata itu tapi sering.

Manfaat pengkodean adalah merinci, menyusun konsep, dan membahas kembali semuanya itu dengan cara baru. Ini merupakan cara yang terkendali dimana teori dibangun dari data. Konseptualisasi atau membangun konsep atau teori berdasarkan data ini merupakan hal yang sangat khusus. Pada dasarnya pengkodean merupakan proses analisis data, yaitu data dirinci, dikonseptualisasikan dan diletakan kembali bersama-sama dalam cara baru. Ini merupakan proses sentral dimana teori-teori dibentuk dari data. Lebih lanjut, Strauss & Corbin (1990) menyatakan terdapat tiga macam/jenis proses analisis data (pengkodean), yaitu a. open coding,b. axial coding, dan c. selective coding.Open kodingPnegkodean terbukan atau open koding adalah proses merinci , menguji, memebandingkan, konseptualisasi dan melakukan kategorisasi data. Adapun proses yang dilakukan dalam pengkodean terbuka adalah sebagai berikut :a. Pelabelan fenomenaPelabelan fenomena merupakan langkah awal dalam analisis. Pelabelan fenomena adalah pemberian nama terhadap benda. Contohnya kita memutuskan untuk menganalisisinduktif untuk mencari tahu apa sesungguhnya pekerjaan wanita berbaju merah yang hanya berdiri di dapur. Kita memperhatikan kalau wanita tersebut sedang memperhatikan secara serius sekeliling dapur, juga tempat para juru masak bekerja dna wanita tersebut juga memperhatikan secara seksama apa yang terjadi. Lalu kita memberikan label memperhatikan. Selanjutnya datang seorang padanya dan mengajukan pertanyaan, dan wanita berbaju merah tadi menjawab. Kita memberi label penyampaian informasi.b. Penemuan dan penamaan kategoriSetiap fenomena yang sudah diberi label adalah unit-unit data yang masih berserakan. Kapasitas intelektual manusia tidak cukup kuat untuk sekaligus memproses dan menganalisis informasi yang jumlahnya besar seperti itu. Untuk menyederhanakan data tersebut perlu dipisahkan ke dalam beberapa kelompok. Pada umumnya penyederhanaan data itu dilakukan dengan cara mereduksi data sehingga menjadi lebih ringkas dan padat, kemudian membaginya ke dalam kelompok-kelompok tertentu (kategorisasi) sesuai sifat dan substansinya. Proses kategorisasi ini tergantung pada tujuan penelitian yang sudah ditetapkan pada rancangan penelitian.Contohnya kambing, lembu, dan kerbau adalah konsep-konsep yang memiliki kesrupaan dan dapat dikelompokan jadi satu kategori dengan nama binatang menyusui (mamalia).c. Penyusunan kategori berdasarkan ciri-ciri dan dimensiDasar untuk menyusun kategori adalah sifat dan ukurannya. Dimaksudkan dengan sifat di sini adalah karakteristik atau atribut suatu kategori (yang berfungsi sebagai ranah ukuran, dimensional range), sedangkan ukuran adaalah posisi dari sifat dalam suatu kontinum.Selanjutnya, berdasarkan contoh Strauss & Corbin (1990), pengembangan kategori menurut ciri-ciri (properties) dan dimensi-dimensi dilakukan. Ciri dan dimensi merupakan hal yang penting untuk diapahami dan dikembangakan karena ciri dan dimensi itu membentuk dasar untuk membuat hubungan antara kategori dengan subkategori . Ciri dan dimensi ini juga diperlukan untuk melakukan analisis guna mengembangakan atau membangun grounded theory.3. Pembuatan filePembuatan filing sistem yg efektif dan efisien sangat penting dlm proses analisis. Tantangan peneliti adalah membuat data narrative menjadi sistem penyimpanan dimana peneliti dapat secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang akan datang terutama dalam penulisan laporan a. File fieldworkFile yg berisi bahan-bahan dalam proses pelaksanaan penelitian, yaitu langkah-langkah prosedur dalam pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaan dan observasi yg mungkin mempengaruhi pengumpulan data, masalah logistik yg dihadapi, dsb. File fieldwork berguna Untuk mempermudah peneliti dlm menuliskan laporan penelitian untuk bab metode dan strategi penelitian.b. Mundane file Mundane file Adalah file yg berisi data orang-orang, tempat, organisasi, dokumen, dll. Mundane file harus diarahkan sedemikian rupa sehingga informasi dapat dikelompokkan di bawah kategori yang jelas sehingga mudah untuk dilihat kembali.Dengan interview mendalam yang dilakukan terhadap seseorang, peneliti harus mempunyai folder tentang orang tersebut, misalnya riwayat hidup, kegiatan yang dilakukan, susunan keluarga, sumber material, dsb.c. Analitic fileKetika peneliti melihat kembali catatannya, dia harus menganalisa dan menginterpretasi data secara tajam pola-pola perilaku dan mencari arti yang tersirat dari observasi dan interviewAnalisis awal tsb harus ditulis secara singkat atau komprehensif dan dimasukkan bersama dg data yg relevan ke dalam folder yang diberi label ttt sesuai dg kategorinya File analitik adalah apa yg dilakukan peneliti thd printout data. Lembaran analisis harus berisi tema utama, kesan, dan ringkasan ttg apa yg muncul waktu wawancara dan bgmn printout data berhubungan dengan hal tsb. Lembaran analisis dpt juga berisi penjelasan, spekulasi, dan hipotesis ttg masyarakat secara luas sebagaimana terdapat dalam permasalahan penelitian

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Manjemen data adalah Cara-cara atau langkah-langakah bagaimana data diorganisasi sehingga didapatkan konsep-konsep, dan dari konsep-konsep tersebut terbentuk hubungan-hubungan Persiapan data untuk analisis. 2. Analisis data adalah pelacakan pola-pola. Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-baigannya, hubungan antar kajian, hubungannya terhadap keseluruhannya.3. Langkah-langkah dalam manjemen data yaitu sorting data, coding data, dan pembuatan filling.