Upload
afifah-syadza
View
217
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas kuliah
Citation preview
MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
Disusun Oleh :
Fatwa Rachmawati Annissa 062114007
Afifah Syadza 062114015
Lusiana Nur Sawitri 062114026
Dwi Nur Annisah 062114029
Dian Mirantika 062114030
Claudya Bunga 062114035
Wike Camelia Savitri 062114043
R.M Mudhofar 062114069
Rizky Setiawan 062114116
Shely Agniar 062114117
Anna Muthia S -
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillahhirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan atas ke
hadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas mata kuliah Mikrobiologi Industri. Adapun judul dari makalah ini adalah
“SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI”. Dalam penulisan
makalah ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Bibin Rubini, M. Pd., selaku Rektor Universitas Pakuan Bogor.
2. Ibu Dr. Hj. Prasetyorini, MS., selaku Dekan Univresitas Pakuan Bogor.
3. Ibu Dr. Oom Komala, MS., selaku Dosen Mata Kuliah Mikrobiologi Industri.
4. Orang tua penulis dan rekan-rekan yang telah memberi dukungan secara moral selama penulis melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
5. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan keikhlasan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh
karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kemajuan dimasa mendatang dan acuan dalam bekal
pengalaman bagi penulis.
Bogor, Maret 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................... 2
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................ 2
1.3 Manfaat Penulisan ........................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah ........................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
2.1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi............................... 3
2.2 Mikroorganisme Sebagai Sel ........................................... 5
2.3 Penemuan Mikroorganisme ............................................. 5
2.3.1 Konflik Tentang Generasi Spontan atau Teori
Abiogenesis ........................................................... 6
2.3.2 Teori Biogenesis .................................................... 7
2.3.3 Mikroorganisme Sebagai Agen Penyakit .............. 8
2.3.4 Mikrobiologi Industri ............................................ 9
BAB III PENUTUP .............................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ...................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan
bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.
Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa,
virus, algae, dan cendawan. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lain merugikan.
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni tubuh (flora
normal), beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi makanan:
pembuatan keju, anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin,
sebagai agens biokontrol, serta yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah.
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering menyebabkan berbagai
penyakit (hewan, tumbuhan, manusia), diantaranya: flu burung yang akhir-akhir ini
menggemparkan dunia termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh salah satu jenis
mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga terdapat beberapa jenis mikroorganisme
yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Mengingat begitu besarnya peranan mikroorganisme dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga hal tersebutlah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat mempelajari sejarah tentang perkembangan mikrobiologi baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri.
Mahasiswa dapat mengetahui sifat dan peranan dari berbagai macam jenis
mikroba.
Mahasiswa dapat mengembangkan dan menerapkan lebih jauh tentang ilmu
mikrobiologi dalam kehidupan.
1.3 Manfaat Penulisan
Khalayak umum dapat mengetahui dengan jelas bagaimana sejarah perkembangan
mikrobiologi.
Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai seluruh aspek mikrobiologi.
1.4 Rumusan Masalah
Bagaimanakah awal terbentuknya dan pengenalan suatu mikroorganisme ?
Apa sajakah sifat dan peranan mikroorganisme ?
Bagaimana cara memahami karakteristik mikroorganisme yang dapat membantu
dalam proses-proses biologi organisme yang lebih besar, termasuk manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme
mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan
logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4
juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari
gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.
Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek
moyang dari semua makhluk hidup. Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada
pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme
berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang
membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari
proses fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur
menjadi minuman yang mengandung alkohol.
Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu.
Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya
mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi
telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan
kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang
disebut dengan biochemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas
mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisma perubahan kimia
oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang artinya bahwa proses
biokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan proses biokimia pada semua makhluk
hidup termasuk manusia. Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada
semua organisme dari mikroba hingga manusia adalah DNA.
Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena sifatnya sederhana dan
perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi metabolisma. Saat ini
3
mikroorganisme diteliti secara insentif untuk mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan proses yang menguntungkan
masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan
sebagai sumber energi. Strain-strain dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses
rekayasa genetika dapat diterima. Sekarang insulin yang dibutuhkan manusia dapat
diproduksi dalam jumlah tak terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa. Mikroorganisme
juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk membersihkan lingkungan, misalnya: dari
tumpukan minyak di lautan dipergunakan sebagai herbisida dan insektisida di bidang
pertanian. Hal ini karena mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk mendekomposisi
atau menguraikan senyawa kimia komplek.
Kemampuan mikroorganisme yang telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan
lahan baru dalam mikrobiologi industri yang dikenal dengan bioteknologi. Jika anda
membaca tentang mikroorganisme anda akan menghargai, mengagumi mikroorganisme
seperti bakteri, alga, protozoa dan virus merupakan organisme yang sering tidak terlihat.
Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan maupun tumbuhan.
Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak diantaranya
berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa diantaranya digunakan
dalam menghasilkan (manufacture) substansi yang penting di bidang kesehatan maupun
industri makanan.
2.2 Mikroorganisme Sebagai Sel
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
4
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari
banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Sel dilihat pertama
oleh Aristoteles (384 – 322 SM). Dia menyatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari
suatu benda hidup atau unit struktural yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme. Pada
saat itu belum dikenal kata “sel” dari unit structural tersebut. Robert Hooke (1665 M), Dialah
orang yang pertama kali yang menamakan unit structural tersebut sebagai “sel”. Sejak tahun
1955, berkembanglah teori sel modern, yaitu :
Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.
Sel adalah unit fungsional dari makhluk hidup.
Sel adalah pembawa sifat dari makhluk
Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel).
Carl Woese adalah ahli Mikrobiologi Amerika yang lahir pada tahun 1928 di New
York. Dia terkenal atas kontribusinya dalam menemukan organisme prokariotik bersel
tunggal yang dikenal sebagai Archaea (Arkea). Setiap organisme tersusun atas salah satu dari
dua jenis sel yang secara struktur berbeda: Sel Prokariotik atau Sel Eukariotik. Kedua jenis
sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel, sebagian besar DNA pada eukariota
terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak
memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik,
sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.
2.3 Penemuan Mikroorganisme
1. Antony Van Leewenhoek ( 1632-1723)
5
Mengkonstruksikan mikroskop dan orang pertama yang mengamati dan
mendeskripsikan mikroorganisme secara akurat.
2.3.1 Konflik Tentang Generasi Spontan atau Teori Abiogenesis
Usulan konsep generasi spontan meyakini bahwa organisme hidup dapat
berkembang dari materi tidak hidup atau dekomposisi yang berisi bahwa animalculus
timbul engan sendirinyadari bahan-bahan mati atau terjadi secara spontan.
1. Francesco Redi (1626-1697)
Membantah konsep generasi spontan dengan menunjukkan bahwa belatung
pada daging busuk berasal dari telur lalat yang meletakkan telur pada daging
tersebut, bukan dari daging itu sendiri.
Percobaan yang dilakukan:
- Toples 1 : Diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
- Toples 2 : Diisi dengan sekerat daging dan dibiarkan tetap terbuka.
Kedua toples di simpan dan diamati hingga mendapat kan hasil :
- Toples 1 : Daging tidak busuk dan tidak ditemukan larva.
- Toples 2 : Daging tampak busuk dan ditemukan larva.
2. John Needham (1713-1781)
Mendukung generasi teori spontan dengan menunjukkan bahwa kaldu yang
dipanaskan dalam labu kemudian ditutup masih dapat menimbulkan
mikroorganisme.
3. Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian dididihkan tidak ada
mikroorganisme yang tumbuh dan menyatakan bahwa udara yang masuk ke labu
medium membawa benih dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium.
6
Percobaan yang dilakukan :
- Labu 1 : Diisi 70cc air kaldu kemudian dipanaskan 15°Cselama beberapa
menit dan dibiarkan tetap terbuka.
- Labu 2 : Diisi 70cc air kaldu ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada
daerah pertembuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair.
Labu 1 dan 2 didinginkan, setelah satu minggu:
- Labu 1 : Air kaldu mengalami perubahan, air menjadi keruh dan berbau tidak
enak dan ditemukan mikroorganisme.
- Labu 2 : Air kaldu tidak mengalami perumah keketuhan dan berbau sama
seperti semula dan tidak ditemukan mikroorganisme.
4. Louis Pasteur (1822-1895)
Menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga memanaskan
leher labu angsa, mensteril media, membiarkan media terbuka, hasil percobaan
menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme tidak mencapai medium, namun
debu terjebak dalam leher labu ; jika leher labu dipecah debu akan mencapai
medium dan organisme akan tumbuh, dengan cara ini Pasteur telah mematahkan
teori generasi sepontan.
5. John Tyndall (1820-1893)
Menunjukkan bahwa debu membawa mikroba dan jika debu tidak ada,
medium tetap steril bahkan jika medium terdedah udara. Tydall juga memberikan
bukti keberadaan bakteri yang resisten panas.
2.3.2 Teori Biogenesis
1. Setiap makhluk hidup berasal dari telur.
2. Setiap telur berasal dari makhluk hidup.
3. Setiap makhluk hidup berasal dari makluk hidup sebelumnya.
7
2.3.3 Mikroorganisme Sebagai Agen Penyakit
(Pengenalan Hubungan antara Mikroorganisme dan Penyakit)
1. Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan
karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Contoh
: HIV AIDS
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur
Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di
Amerika Serikat pada tahun 1984. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr.
Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic
virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus
memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV)
sebagai nama yang dikenal sampai sekarang maka para peneliti tersebut juga
sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini
“memakan” imunitas tubuh.
2. Bakteri
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk
dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad
8
ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme
terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang. Contoh : Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri spiroset Treponema pallidum sub-spesies pallidum. Rute utama
penularannya melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan dari
ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan
terjadinya sifilis kongenital.
2.3.4 Mikrobiologi Industri
Adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam jumlah besar dalam
kondisi terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat. Dilihat dari sudut industry, mikroorganisme
merupakan “pabrik zat kimia” yang mampu melakukan perubahan yang
dikehendaki. Mikroorganisme merombak bahan mentah (substrat) menjadi suatu
produk baru. Kelebihan mikroorganisme sebagai sumber industri :
Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30 menit
mikroba sudah dapat berkembang biak),
Tidak memerlukan lahan yang luas,
Tidak dipengaruhi iklim, mudah dikendalikan,
Secara genetic mikroba mudah dimodifikasi sesuai dengan kehendak,
Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang memiliki nilai
ekonomi rendah untuk diubah menjadi bahan dengan nilai ekonomi
tinggi.
Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan mikroba (tidak
dapat digantikan oleh zat kimia).
9
Syarat mikroba sebagai bahan industri :
Mempunyai produktifitas yang tinggi.
Berupa biakan murni yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga
agar biakan tetap murni dalam proses, maka kondisi lingkungan harus
dijaga steril.
Unggul. Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikroba harus mampu
menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat
dengan produksi yang tinggi.
Stabil. Tidak mudah mengalami perubahan atau mutasi akibat perubahan
lingkungan.
Tidak pathogen, bagi manusia maupun binatang. Jika digunakan,
mikroba pathogen harus dijaga agar tidak menimbulkan akibat samping
pada lingkungan.
Beberapa mikroba penting yang berperan terhadap mikrobiologi industri :
1. Khamir
Khamir adalah mikroorganisme eukariot yang diklasifikasikan
dalam kingdom Fungi. Khamir termasuk cendawan, tetapi berbeda dengan
kapang karena bentuknya yang terutama uniseluler. Sebagian sel tunggal
khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan kapang yang
tumbuh dengan pembentukan filamen. Khamir yang paling umum digunakan
adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk produksi
anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk ragi.
Saccharomyces cerevisiae dapat mengkonversi karbohidrat menjadi karbon
dioksida dan alkohol melalui proses fermentasi, karbon dioksida digunakan
10
dalam proses pembuatan roti (baking) dan alkohol dalam minuman
beralkohol. Saccharomyces cerevisiae juga merupakan organisme model
penting dalam penelitian biologi sel modern, dan juga salah satu
mikroorganisme eukariot yang paling sering diteliti secara menyeluruh.
2. Kapang
Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam
fungi dengan ciri khas memiliki filamen (miselium). Kapang termasuk
mikroba yang penting dalam mikrobiologi pangan karena selain
berperan penting dalam industri makanan, kapang juga banyak
menjadi penyebab kerusakan pangan. Kapang adalah fungi
multiseluler yang mempunyai filamen dan pertumbuhannya pada
makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut
seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi
jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari
jenis kapang. Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering
tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini
juga sering tumbuh pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus
yang sering tumbuh pada roti adalah R. stolonifer dan R.nigricans.
selain merusak makanan, beberapa spesies Rhizopus juga digunakan
dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal R.
oligosporus dan R. oryzae yang digunakan dalam fermentasi berbagai
macam tempe dan oncom hitam.
3. Algae
11
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta
(tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara
jelas. Ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak
dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme
autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.
Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki
tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau
lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
– fikosianin : warna biru
– klorofil : warna hijau
– fikosantin : warna perang/ coklat
– fikoeritrin : warna merah
– karoten : warna keemasan
– xantofil : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri).
Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar,
laut dan tempat-tempat yang lembab. Ganggang hijau Chlorella terutama
dari jenis Chlorella vulgaris telah dibudidayakan dan diproses dengan
teknologi tinggi menjadi sumber makanan yang bernilai gizi tinggi.
Chlorella yang telah diproses dijual sebagai bahan makanan tambahan
dalam bentuk bubuk, tablet, atau kapsul. Chlorella mengandung klorofil
mencapai 2-3% dari beratnya. Chlorella juga mengandung protein dengan
kadar 55-60%, vitamin C, vitamin E, kalsium, kalium, dan magnesium.
Klorofil dan nutrien pada Chlorella inilah yang berperan memberikan
manfaat untuk kesehatan jika dikonsumsi. Produk komersil Chlorella ada
12
yang dikombinasikan dengan jenis ganggang lain, misalnya Spirulina
(ganggang hijau-biru), Chlorella bermanfaat bagi kesehatan dengan
meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi,
memperbaiki pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat
bagi usus,menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan mencegah
tumor.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari seluruh aspek
mikroorganisme.
2. Mikroorganisme tidak hanya sebagai agen penyakit tetapi juga sebagai subtrat (bahan
mentah) yang dapat dijadikan produk baru sehingga bermanfaat untuk kehidupan,
salah satunnya di aplikasikan dalam mikrobiologi industri.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas maka
saran yang dapat kami sampaikan adalah :
1. Mikroba / bakteri memang dapat mempermudahkan kita dalam berbagai macam hal,
namun berhati-hatilah memilih mikroba yang digunakan karena dari berbagai macam
mikroba itu ada yang menguntungkan kita dan ada juga yang dapat merugikan kita. 2.
2. Walaupun penggunaan mikrobiologi sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, tapi kita
juga harus waspada pada jenis mikroba yang membahayakan kehidupan kita misalnya
seperti senjata biologi yang dapat membunuh manusia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA untuk Kelas X. Esis: Jakarta
Fardiaz,s. 1989.Mikrobiologi Pangan. IPB: PAU Pangan dan Gizi. Bogor
Waluyo, L. 2007.Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang
Dwidjoseputro. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta
http://www.microbe.org/
http://www.ucmp.berkeley.edu/history/leeuwenhoek.html
http://www.suite101.com/welcome.cfm/microbiology
15