18
LOGO MULTIKULTURALISME ANTARA TEORI DAN PRAKTEK Oleh :Dr. Zainur Wula, S. Pd, M.Si (Disampaikan Pada WorkshoP Guru Pendidikan Agama se Propinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, 11 Pebruari 2015

Makalah Multikulturalisme Antara Teori Dan Praktek, 11 Pebruari 2015, Zw 02

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori pendidikan multuikulturalisme

Citation preview

  • Modal Dasar MUltikulturalisme

    Salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Pulau besar dan kecil 17.667 Penduduk hingga saat ini 238 juta jiwaTerdiri dari 350 kelompok etnis dan adat istiadat yang menggunakan hampir 200 bahasa dan dialek lokal yang berbeda. Agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghu Cu serta berbagai macam aliran kepercayaan lainnya.Luas Wilayah Indonesia 1.904.569 Km2 daratan, sedangkan luas lautan mencapai 3.288.683 Km2, panjang wilayah dari Barat ke Timur mencapai 5.110 Km dan garis meridian membujur dari utara ke selatan sepanjang 1888 Km, panjang garis pantai 108.000 Km. Gugusan kepulauan Indonesia terletak antara 6o LU dan 11o lintang selatan dan di antara garis meridian 95o dan 141o Bujur Timur.
  • Lanjutan Modal Dasar Bangsa Indonedia............

    *

    20 Mei 1908, sebagai tonggak sejarah penting dalam era kebangkitan nasional,28 Oktober 1928, sumpah pemuda, 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaanIdiologi Pancasila, Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945 (Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan)NKRI, Bhineka Tunggal Ika.
  • MASALAH FUNDAMENTAL NKRI DALAM HUB-MULTIKULTURAL

    * Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari (dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara).

    Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila (masa ORBA ada Penataran PPPP (P4), BP7 pusat sampai ke daerah. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat (kurang adanya keteladanan). Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa (budaya daerah, budaya nasional). Semangat Primordialisme dalam pelaksanaan Otonomi Daerah (OTDA)Ancaman disintegrasi bangsa (separatis, teroris, subversif, pembangunan yang tidak merata) Meningkatnya kesejangan ekonomi (kemiskinan)Melemahnya kemandirian bangsa (kurang menghargai pada produk produk dalam negeri dalam berbagai aspek (pangan, sandang, pertanian, SDM, teknologi). Globalisasi, Regional, Nasional, Perdagangan Bebas, MEA, Kompetisi Produk Barang, kualitas jasa, kualitas tenaga keahlian, migrasi tenaga ahli dan profesional.
  • Alur Pikir Pengembangan Multikulturalisme

    NKRI- Sabang sampai Merauke, Suku , Adat Budaya, Agama, Kearfan Lokal

    Menciptakan :

    Tangguh,kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, bersatu, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan UUD 45

    BANGSA MUTIKULTURAL

    BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT,

    ADIL DAN

    MAKMUR

    Pembagunan Multikultural

    POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN

    Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila.Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa.Ancaman disintegrasi bangsa Melemahnya kemandirian bangsa.

    PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA

    STRATEGI:

    1.Sosialisasi/

    Penyadaran

    2.Pendidikan

    3.Pemberdayaan

    4.Pembudayaan

    5.Kerjasama

    1. PANCASILA

    2. UUD 45

    3. Bhineka

    Tunggal Ika

    4. NKRI

    KONSENSUS

    NASIONAL

    LINGKUNGAN

    STRATEGIS

    Global, Regional, Nasional

    +

    *

  • MULTIKULTURALISME DALAM TATARAN KONSEP :

    Keragaman-keragaman yang ada, sering disebutkan dengan istilah yang menggambarkan masyarakat yang terdiri dari agama, ras, etnik, bahasa, dan budaya.Multikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keanekaragaman budaya sebagai realitas fundamental dalam kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural sebagai kemestian hidup yang kodrati, baik dalam kehidupan diri sendiri yang multidimensional maupun dalam kehidupan masyarakat yang kompleks, dan karenanya muncul kesadaran bahwa keanekaragaman dalam realitas dinamik kehidupan adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa ditolak, diingkari, apalagi dimusnahkan.
  • SIKAP-SIKAP PLURALIS :

    Hidup dalam Perbedaan (Sikap Toleransi)Sikap Saling Menghargai

    Sikap saling menghargai adalah sikap mendudukkan semua manusia dalam relasi kesetaraan, tidak ada superioritas maupun inferioritas.

    Saling Percaya.

    Rasa saling percaya adalah salah satu unsur terpenting dalam relasi antar sesama manusia (modal sosial) untuk penguatan kultural suatu masyarakat.

    Interdependen (sikap saling membutuhkan/saling ketergantungan)

    Manusia adalah makhluk sosial (homo socius), antara satu dengan yang lainnya adalah saling membutuhkan dan saling melengkapi.

    Apresiasi terhadap Pluralitas Budaya

    Apresiasi terhadap pluralitas budaya yang berbeda adalah hal yang menunjukkan sikap menghormati terhadap budaya lain yang berada dalam kehidupan ini.

  • OLAH HATI

    OLAH PIKIR

    OLAH RASA/KARSA

    OLAH RAGA

    jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik

    peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja

    tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih

    cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif

    *

    NILAI-NILAI LUHUR Multikultural

    Perilaku Ber- karakter

  • BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MULTIKULTURALISME :

    Pengalaman Pribadi

    Apa yang telah dan sedang dialami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial.

    Pengaruh Orang Lain yang Dianggap PentingPengaruh KebudayaanMedia MassaLembaga Pendidikan (Forma, Non Formal, informal)Pengaruh Faktor Emosional

    Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

  • MULTIKULTURALISME DALAM REALITAS KEHIDUPAN BANGSA

    Dalam realitas sosial multikulturalisme , dilihat sbb:

    Kekerasan yang mengatasnamakan agamaKekerasan mengatas namakan suku, budaya dan adat istiadatToleransi antar umat beragamaImplementasi Undang-Undang Otonomi Daerah (Putra daerah/pribumi non pribumi), dalam Birokrasi dan politik (semangat primordialisme)Melemahnya nilai-nilai moral idiologi Pancasila.Kesejangan eknomi.Ketidak adilan pembangunan (pemerataan)Kesejangan pendidikan (SDM)Kurangnya keteladanan
  • PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA:

    Ki Hajar Dewantoro Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan manusia yang memiliki budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, disiplin, jujur dan berbudaya.Jhon Dewey Pendidikan bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki kreatifitas dalam mengembangkan ide, gagasan untuk mencapai kesejahteraan.Ibnu Khaldun Pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia dari perilaku hewani menjadi perilaku manusiawi.
  • PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

    Pendidikan multikultural secara inheren sudah ada sejak bangsa Indonesia ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah suka gotong royong, membantu, menghargai antara suku dan lainnya.Pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini (gejolak idiologi, politik, sosial budaya ekonomi, dll).Pendidikan multikultural menentang pendidikan yang berorientasi bisnis. Pendidikan yang diharapkan oleh bangsa Indonesia sebenarnya bukanlah pendidikan keterampilan semata, melainkan pendidikan yang harus mengakomodir semua jenis kecerdasan (Intelektual, emosional dan spiritual)Pendidikan multikultural dapat meredam resistensi fanatisme yang mengarah pada jenis kekerasan (dalam berbagai bidang kehidupan manusia).
  • Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup

    Dr. Zainur Wula M.Si

    Mengembangkan Prinsip Multikulturalisme ke peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 45

    Pengembangkan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik.Perbaikan perilaku yg kurang baik dan penguatan perilaku yg sudah baik. Penyaring budaya yg kurang sesuai dg nilai-nilai luhur Pancasila.

    TUJUAN:

    FUNGSI:

    Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat serta stakeholder lainya.

    RUANG LINGKUP SASARAN

  • Pelaksanaan Pendidikan Multikultural di Lembaga Pendidikan

    KEGIATAN

    KESEHARIAN

    Integrasi ke dalam kegiatan Siswa/mahasiswaan antara lain: Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Seni

    Integrasi ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kpd masyarakat yang Multikultural

    Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di Lembaga Pendidikan

    Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, asrama, dan masyarakat

    *

    BUDAYA SEKOLAH/ BUDAYA ORGANISASI

    Perspektif Nilai-nilai Kultural dlm totalitas Budaya Akademik

    PENDIDIKAN,PENGAJARAN, PENELITIAN PENBGABDIAN

    BUDAYA SEKOLAH/ AKADEMIK

  • Strategi Pembangunan Multikultural

    www.themegallery.com

    A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi

    B. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan)

    C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan Multikulotural

    D. Pembudayaan: Perilaku, budi pekerti, nilai-nilai sosial budaya dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya bangsa Indonesia

    E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan,organisasi sosial kemasyarakatan , dll.

  • www.themegallery.com

    YANG HARUS DILAKUKAN DAN DIKEMBANGKAN DALAM

    MEWUJDUKAN MULTIKULTURALISME

    Sikap Kedamaian (Mengembangkan sikap kedamaian)Kepekaan sosial (Mengembangkan sikap Kepekaan Sosial)Mengembangkan sikap hidup Toleransi kepada sesamaDialog (Mengedepankan dialog dalam menghadapi masalah)Primordialisme (Tidak primordial SARA)Empati (Mengembangkan sikap hidup empati)Individualisme (Mengembangkan kapasitas diri untuk kesejahteraan sesuai

    Idiologi Pancasila.

    H.Keberagaman (Menerima dgn ikhlas keberagaman SARA, dll)

    I. Bijaksana

    J. Resolusi Konflik

    K. Kompetisi sehat:

    L. Mengajarkan Cinta dan kasih sayang:

    M. Prasangka (tidak berprasangka buruk)

    N. Primordialisme:

    O.Solidaritas:

    P.Streotipe:

    Q.Keteladanan:

    R. Menegakkan kebenaran dan keadilan:

    S.Kemandirian dalam berbagai bidang:

    T. Win-win solution:

  • Dr. Zainur Wula M.Si, S.Pd

    PENUTUP

    Prinsip-prinsip yang terkandung dalam multikulturalisme adalah keberagaman etnik, agama, budaya, adat istiadat, warna kulit, latar belakang sosial budaya.Multikultural atau keberagaman adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang eksisitensinya harus dijaga, diwarisi, dihormati oleh setiap individu, kelompok sosial, sebagai asset/modal dan kekayaan bangsa dan negara RI dan eksistensinya mengalami pergeseran dalam berbagai bidang kehidupan yang dapat mengacam integrasi bangsa.Dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan RI, maka Pendidikan Multikultural wajib diajarkan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan Perguruan Tinggi.Dalam rangka mewujudkan persatuan nasional Indonesia, selain mata pelajaran Pendidikan Multikultural, pemerintah juga harus mengintensifkan mata Pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Kewargaan Negara dan Pendidikan Karakter.
  • Dr. Zainur Wula M.si

    Sekian dan terimah kasih