12
PENGAMALAN PANCASILA DALAM MASYARAKAT Disusun oleh : Nama : Alex Anggriawan Nugraha NIM : 11.11.5107 Kelompok : D Dosen : Drs. Tajahudin Sudibyo Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2011

Makalah pancasila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah pancasila

PENGAMALAN PANCASILA DALAM

MASYARAKAT

Disusun oleh :

Nama : Alex Anggriawan Nugraha

NIM : 11.11.5107

Kelompok : D

Dosen : Drs. Tajahudin Sudibyo

Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Makalah pancasila

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ini

dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pancasila dari STMIK AMIKOM.

Adapun isisnya adalah tentang peran Pancasila dalam masyarakat yang selama ini

Pancasila telah diabaikan oleh rakyat Indonesia dan hanya dianggap tak lebih dari sebuah

lambang negara saja. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, menyadari

betapa pentingnya peran Pancasila.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu saya mohon maaf dan menharap kritik dan saran yang membangun.

Makalah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari

berbagai pihak, oleh karena itu saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan

dorongannya.

Penulis

Page 3: Makalah pancasila

ABSTRAK

Pancasila merupakan dasar negara yang didalamnya berisi sila-sila. Dalam pembuatannya

Pancasila lahir melewati beberapa proses perundingan yang akhirnya Pancasila menjadi

dasar negara dengan lima sila. Sila-sila tersebut terkandung makna yang perlu dipahami.

Dengan memahami makna tersebut akan mudah mengamalkan sila-sila tersebut. Namun

saat ini Pancasila belum terpenuhi secara penuh sila-silanya. Pengamalan Pancasila

dilakukan secara sistematis. Jika terpenuhi setiap pengamalan sila-silanya akan tercipta

bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh.

LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini masyarakat Indonesia telah mengabaikan Pancasila. Pancasila hanya

dianggap sebagai lambang negara saja. Banyak yang tidak memahami makna sila-sila dari

Pancasila. Bahkan tidak sedikit yang tidak hafal sila-sila Pancasila. Padahal sejak Sekolah

Dasar, sila-sila Pancasila selalu dikumandangkan setiap hari Senin atau pada acara

Upacara Bendera. Sila-sila tersebut juga tercantum pada Pembukaan Undang-Undang

Dasar 1945. Diharapkan agar generasi muda Indonesia mengerti dan paham maksud dari

sila-sila Pancasila dan mengamalkannya.

Namun banyak yang kurang memperhatikannya. Sebagai dampaknya banyak

terjadi perpecahan antar masyarakat diberbagai lapisan/golongan masyarakat yang marak

terjadi saat ini. Tidak hanya itu, dalam kursi pemerintahanpun terjadi perpecahan sampai

adu fisik dalam rapat. Inilah yang menyebabkan negara Indonesia termasuk negara yang

tertinggal. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran dalam memahami sila-sila Pancasila.

Page 4: Makalah pancasila

RUMUSAN MASALAH

Dari pernyataan latar belakang masalah tersebut timbul pertanyaan-pertanyaan

yang akan dibahas, diantaranya adalah :

1. Apa makna dari sila-sila Pancasila ?

2. Bagaimana wujud pengamalan sila-sila tersebut dalam kehidupan

bermasyarakat dan seperti apa contoh akibatnya jika tidak mengamalkannya ?

Page 5: Makalah pancasila

PENDEKATAN HISTORIS

Pancasila berarti lima dasar, merupakan dasar negara Indonesia dan Ideologi

bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila mengandung hukum-hukum tersirat di

dalamnya maka Pancasila juga disebut segagai sumber dari segala sumber hukum. Dalam

perumusannya, Pancaasila tidak terbentuk begitu saja namun melewati berbagai macam

proses.

Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Moehammad Yamin adalah orang yang pertama

yang megajukan usul tentang lima dasar negara. Dan dilanjut pada tanggal 31 Mei 1945

Prof. Mr. Soepomo mengemukakan lima dasar negara yang berbeda dengan rumusan Mr.

Moh. Yamin. Pada tanggal 1 Juni 1945 pada hari keempat sidang BPUPKI Ir. Soekarno

mengemukakan pendapatnya tentang calon rumusan lima dasar Negara Indonesia dan

dalam pidatonya berisi usul nama Dasar Negara, yakni Pancasila.

Dengan selesainya rapat sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 untuk menampung

rumusan-rumusan yang bersifat perseorangan dibentuk panitia sembilan. Hasil karya

Panitia Semilan disebut Piagam Jakarta (22 Juni 1945) didalamnya terdapat perumusan

Pancasila. Dari perumusan-perumusan Pancasila yang sebelumnya terbentuk Pancasila

yang sila-silanya seperti sekarang. Sila-sila tersebut adalah :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan

Perwakilan.

Sila-sila tersebut juga tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dan pada tanggal

18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara Indonesia.

Page 6: Makalah pancasila

PEMBAHASAN

A. Makna Sila-Sila Pancasila

Sebagai suatu Dasar Negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat

mutlak. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila mempunyai

sila-sila yang berkaitan satu sama lain. Sila pertama menjadi dasar dari sila kedua dan sila

kedua mendasari sila ketiga dan seterusnya. Sila-sila tersebut yaitu :

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Negara Indonesia didirikan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa seperti yang

tercantum pada Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga yang berbunyi:

“Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh

keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya”

Bisa disimpulkan bahwa negara Indonesia tidak merdeka dengan sendirinya

tetapi berkat bantuan Tuhan. Maka negara mewajibkan kepada warga negara

dan penduduknya untuk memeluk dan beribadah sesuai agama dan

kepercayaanya.

Menurut Pasal 29 UUD 1945 ayat 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa di dalam

negara Indonesia dibebaskan untuk memeluk agama masing-masing oleh karena

itu tidak dibenarkan adanya pertentangan dalam hal keagamaan. Bila sila ini

dipegang teguh dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjujung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan. Nilai sila-sila Kemanusiaan bersumber dari hakekat manusia yaitu

susunan kodrat jiwa raga, sifat kodrat individu dan makhluk sosial, kedudukan

makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Wujud sila-sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab telah ditekankan dalam

pedoman hukum di negara Indonesia yaitu di dalam Pembukaan UUD 1945

alinea pertama dan pada pasal 27, 28, 29, 30, 31 UUD 1945 yang isinya tentang

Page 7: Makalah pancasila

bagaimana hak dan kewajiban manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

sosial (warga negara).

3. Persatuan Indonesia

Sila Persatuan Indonesia didalamnya terdapat nilai bahwa negara merupakan

kesatuan dari unsur-unsur negara termasuk manusia-manusia sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial (masayarakat). Karena merupakan kesatuan,

kekokohan suatu negara itu bergantung pada unsur pembentuknya. Bila suatu unsur

negara tidak mendukung maka perkembangan negara akan terhambat. Pecahnya

suatu negara bisa terjadi oleh karena pecahnya persatuan antar masyarakat, seperti

yang terjadi di Korea yang akhirnya pecah menjadi dua negara karena beda paham.

Untuk mengatasi perbedaan tersebut diperlukan adanya persatuan. Satu dalam rasa,

jiwa, tekad, tujuan dalam kehidupan bernegara.

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan

Sila ini menitik beratkan pada hakekat rakyat dan permusyawaratan. Rakyat

merupakan sekelompok manusia yang berdiam di suatu wilayah dan besatu dalam

mewujudkan tujuan bersama. Dalam mewujudkan tujuan tersebut perluadanya

pemimpin yang bijak sebagai wakil rakyat dan ditentukan dengan musyawarah.

Dalam permusyawaratan pasti terdapat perbedaan namun perbedaan tersebut bisa

menjadi suatu kelebihan bila dimanfaatkan/diambil dengan kepemimpinan yang

bijak dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Dengan demilkian negara

terbentuk dari, oleh, dan untuk rakyat.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan wujud akibat dari

pengamalan keempat sila sebelumnya. Bila semua masyarakat mengamalkan sila

ketuhanan terciptalah manusia yang reigius, dengan sila kemanusiaan terciptalah

manusia yang beradab, dengan sila persatuan terciptalah masyarakat yang bersatu,

dengan sila kerakyatan terciptalah kepemimpinan yang bijak. Semua ini bila

diamalkan dengan baik maka terciptalah keadilan bagi seluruh rakyat. Oleh karena

itu, sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa disebut juga tujuan

bangsa Indonesia.

Page 8: Makalah pancasila

B. Pengamalan Pancasila

Saat ini masyarakat di negara kita masih belum menyadari betapa pentingnya

Pancasila itu. Ada beberapa yang tidak mengerti sila-sila Pancasila bahkan tidak sedikit

juga yang tidak hafal padahal hanya lima kalimat saja. Ada juga yang mengerti sila-sila

Pancasila tetapi kurang begitu peduli. Padahal itu sangat berpengaruh dala kehidupan

bermasyarakat. Oleh karena itu, butir-butir Pancasila ditanamkan sejak dini, secara formal

dimulai sejak Sekolah Dasar dengan mengumandangkan Pancasila setiap hari Senin pada

upacara bendera. Itupun belum cukup, tambahannya dalam kegiatan belajar di sekolah

maupun di perkuliahan tetap mempelajari Pancasila atau di sekolah terdapat pada pelajaran

PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Namun apa gunanya bila mempelajari teorinya saja.

Perlu diamalkan setiap butir-butir Pancasila.

Untuk mengamalkan sila-silanya harus dilakukan secara sistematis juga. Dimulai

dari sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”. Hal yang paling dasar dan wajib yaitu

memeluk agama sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Seperti yang

tercantum pada Pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Karena pada dasarnya semua agama itu baik

sama-sama menuju Tuhan yang Esa. Semua agama mengajarkan untuk hidup bersama dan

saling membantu dalam kebaikan. Bila tidak menjalankannya dengan baik akan terjadi

konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Adat Istiadat) dalam hal ini konflik agama. Seperti

yang terjadi di forum internet yang pernah saya kunjungi, terjadi percekcokan dan saling

ejek yang melibatkan dua agama dengan saling membalas komentar. Hal ini sangat

berbahaya karena internet merupakan hal yang sangat terbuka dapat diakses oleh semua

orang, yang mula-mula konflik dua orang lalu terus betambah. Jika menyebar luas maka

akan terjadi perpecahan dan konflik yang semakin besar. Untuk mencegahnya dipelukan

pengamalan Pancasila yaitu toleransi dalam beragama, beribadah menurut agamanya

masing-masing. Semua orang berhak memeluk agama negara juga memberi kebebasan

memeluk agama seperti pada Pasal 29 ayat 2 UUD 1945.

Dilanjutkan dengan pengamalan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

dengan saling mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan martabat manusia

sebagai mahkluk Tuhan yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat tanpa menbeda-

bedakan, menjunjung tunggi nilai kemanusiaan, mengembangkan sikap saling

menghormati dan kerjasama. Sebagai contoh bila tidak mengamalkan sila ini dengan baik

yaitu terjadi perselisihan antar kelompok. Perselisihan yang sekarang marak terjadi yaitu

Page 9: Makalah pancasila

perselisihan antar wilayah yang terjadi di beberapa daerah seperti di Papua karena

perbedaan suku dan adat istiadat.

Pengamalan sila ketiga “Persatuan Indonesia” pada dasarnya bertumpu pada

kerukunan antar masyarakat. Wujudnya yaitu menempatkan kepentingan persatuan dan

kesatuan diatas kepentingan pribadi, menyatukan rasa, tekad dan tujuan demi kepentingan

bersama, memelihara perdamaian. Namun dalam prakteknya pengamalan sila ini dalam

masyarakat masih kurang. Salah satu contohnya yaitu seperti yang terjadi dalam

pertandingan sepak bola. Rasa persatuan dan sportifitas sangat kurang. Jika tim yang

didukungnya kalah maka mereka tidak terima akhirnya berselisih dengan pendukung tim

lawan hingga merusak fasilitas umum milik warga setempat. Hal yang seperti ini perlu

ditinggalkan. Dengan rasa persatuan yang tinggi akan tercipta masyarakat yang cinta

perdamaian, saling bahu-membahu dalam kepentingan bersama.

Dalam pengamalan sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” isinya tentang bagaimana cara

menentukan keputusan dengan musyawarah. Suatu keputusan jika tidak dilakukan dengan

musyawarah nantinya masyarakat akan menyangka bahwa keputusan tersebut dibuat untuk

kepentingan pribadi atau kelompoknya saja. Namun yang sekarang ini pengamalan sila ini

jelas sekali kurang. Sebagai contohnya dalam sidang DPR kaitanya dengan musyawarah,

DPR sebagai para wakil rakyat malah jelas sekali tidak mengamalkan sila ini sehingga

sidang berakhir ricuh. Hal yang diapat dari sidang tersebut hanyalah nol. Akhirnya terjadi

demo yang dilakkukan masyarakat, bahkan sampai anarkis. Oleh karena itu perlu adanya

pengamalan sila keempat untuk semua masyarakat, yang dapat berupa tidak memaksakan

kehendak, mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama daripada pribadi atau

golongan, memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dapat dipercaya untuk

melaksanakan permusyawaratan keputusan yang diambil harus dapat

dipertanggungjawabkan.

Pengamalan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” ini dapat

diwujudkan dengan mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap

kekeluargaan, mengembangkan sikap adil tehadap sesama, menjaga keseimbangan antara

hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain, suka memberi pertolongan kepada orang

lain, menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan

bersama, melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial. Dalam prakteknya saat ini pengamalan sila ini masih kurang. Masih

Page 10: Makalah pancasila

terjadi kesenjangan sosial yang sangat jauh antara orang mampu dengan orang yang

kurang mampu. Sehingga banyak terjadi kasus kriminal yang berlatar belakang ekonomi

dan masih banyak hal lain yang terjadi.

Dengan mengamalkan sila-sila tersebut bukan tidak mungkin bangsa Indonesia

yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, dan kebudayaan akan menjadi bangsa

yang kuat. Sebagai contoh di suatu kompleks di desa Sitiadi warganya terdiri dari

bermacam-macam agama ada yang Isam, Kristen, Budha dan Hindu. Di tempat tersebut

juga dibangun tempat peribadatan masing-masing agama. Mereka juga merayakan hari

raya mereka masing-masing tanpa mengusik satu sama lain. Saat bulan puasa mereka yang

beragama non-muslim menghormati dengan tidak memakan atau minum di tempat

umum/terbuka. Walaupun berbeda mereka tetap menjalin persatuan dan saling gotong

royong, seperti kerja bakti, suka menolong. Bahkan dari dulu belum pernah terdengar

adanya perselisihan diantara mereka. Hal yang seperti ini yang mungkin terjadi juga pada

bangsa Indonesia bila mengamalkan kelima sila tersebut.

Page 11: Makalah pancasila

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pancasila merupakan dasar negara dan juga jiwa bangsa Indonesia yang perlu

ditumbuhkembangkan sejak dini. Pancasila terkandung sila-sila yang mulia didalamnya.

Namun kesadaran untuk mengamalkannya masih kurang. Masyarakat saat ini mudah

diprovokasi. Sehingga bangsa Indonesia mudah terpecah-belah. Dengan adanya Pancasila

sebagai lem perekatnya hal-hal tersebut dapat dihindarkan.

B. Saran

Dari persoalan diatas kita seharusnya dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan

dasar negara dan jiwa bangsa Indonesia. Seharusnya kita menjunjung tinggi Pancasila dan

mengamalkannya. Mengamalkan Pancasila dilakukan oleh semua warga, tidak hanya

masyarakat saja namun pemerintah juga.

Page 12: Makalah pancasila

REFRENSI

Thaib, Dahlan.1994.Pancsila: Yuridis Ketatanegaraan.Yogyakarta: AMP YKPN

Moedjanto, G. 1989. Pancasila: Buku Panduan Mahasiswa.Jakarta: Gramedia.

http://id.wikipedia.org.com