46

Click here to load reader

Makalah Pencak Silat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Pencak Silat

MAKALAH PENCAK SILAT

Bab I. Pencak Silat

Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah

seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di

Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di

berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand

Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-

pesilat yang tangguh.

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).

Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang dibentuk oleh

Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi

pencak silat di berbagai negara.

Suatu Seminar Pencak Silat diadakan oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor.

Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa

Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua

daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya

digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak

sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.

Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan

dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.

Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada

kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan

diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-

unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah

dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :

Page 2: Makalah Pencak Silat

"Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan

eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam

sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan

tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui

sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, (yaitu penduduk daerah pesisir pulau

Sumatera dan Semenanjung Malaka), berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan

lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan,

Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri.

Ada yang berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam

silat. Ini ada benarnya, bahkan bisa jadisesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi

karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka

yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang

dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-

kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka

kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu.

Bab II . Sejarah

Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari

guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan.

Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah

lain. Seperti asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang

menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan tarung hewan

tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang dari keterampilan

suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan

Page 3: Makalah Pencak Silat

tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak

tersentuh pengaruh luar.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan

tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui

sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir

pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang

menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali,

Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka

sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek. Sheikh Shamsuddin (2005)

berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan

sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu

(termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan

Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun

perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian

berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak

silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah

umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu

terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah

pendekar silat yang terhebat. Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan

Gajah Mada.

Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya

banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14

di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang

pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-

sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri

dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah.

Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan Singapura) dan

memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap penjajah asing. . Setelah

Page 4: Makalah Pencak Silat

zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional

dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat

Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di

Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula

puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi

masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan

dalam SEA Games.

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan

dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta

perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi

dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam,

namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian

bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum

ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun

secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan

yang lebih teratur. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang

dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman

penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut

keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. Sejarah perkembangan Pencak Silat secara selintas

dapat dibagi dalam kurun waktu :

a. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan

Belanda

Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang

menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag

menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri

di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan

dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam

pembelaan berkelompok.

Page 5: Makalah Pencak Silat

Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat.

Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan

senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan

lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri

individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk

mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar

diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada

masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian.

Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa

sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang

sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

b. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan

Belanda

Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian

kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi

kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang

berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan

larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat

atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan

kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak

Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni

atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu

pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya

dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai

perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

c. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan

Jepang

Page 6: Makalah Pencak Silat

Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda.

Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan

Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana

atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak

didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah

diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang

diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul

itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang

memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran

bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi

demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.

Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf

lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya

dalam masyarakat kita.

d. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman

Kemerdekaan

Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk

berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-

guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat

kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang

dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak

Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai

oleh Mr. Wongsonegoro.

Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di

seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran

Pencak Silat di sekolah-sekolah.

Page 7: Makalah Pencak Silat

Bab III . Istilah Dalam Pencak Silat

Teknik

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi

biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik

umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,

mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh

bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-

tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau

berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan

pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

A. Gerakan Dasar

1. Pengertian

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan).

Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti

perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan

lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

Bentuk-bentuk gerakan dasar antara lain:

a). Belaan: pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan

Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan

maupun kaki sewaktu menerima serangan.

Macam-macam belaan antara lain:

Page 8: Makalah Pencak Silat

1). Pembuangan:

Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa

dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.

2). Tangkisan

Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung

(benturan) terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan

serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah

maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan

untuk melakukan serangan balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan

adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.

Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:

- Tangkisan (benturan) dengan tangan

- Tangkisan (benturan) dengan kaki

3). Hindaran/elakan

Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari

lintasan serangan.

Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:

- Melangkah dengan satu kaki

- Di tempat

- Memindahkan dua kaki

Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan

gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).

Page 9: Makalah Pencak Silat

4). Pelepasan Kuncian

Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan,

dilakukan dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.

2. Serangan

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi

biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik

umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,

mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian

b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)

Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut:

a). Serangan dengan tangan

serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu

mengepal, terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.

Lintasan serangan:

- ke depan lurus

- dari samping

- dari bawah

Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:

- pukulan - sikutan

Page 10: Makalah Pencak Silat

- colokan

- tebasan

- sodokan

- kuncian

- tangkapan

b). Serangan dengan kaki

seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan

unsur-unsur teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar.

Untuk memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan

keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap tubuh serta

sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik dan dapat

melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan tendangan.

Adapun macam-macam serangan kaki adalah:

1). Tendangan

Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.

Macam tendangan adalah:

- tendangan ke arah depan (A, T)

- tendangan dari samping (C, Sirkel)

- tendangan belakang (B)

2). Dengkulan

Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.

3). Serkel

Page 11: Makalah Pencak Silat

4). Menjatuhkan

Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan

guntingan.

Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:

(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan

dan guntingan)

(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.

b. Tujuan:

- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.

- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.

- Melatih pembentukan sikap yang benar.

c. Pelaksanaan:

- Kesalahan harus segera dibetulkan

- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak

- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)

- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)

- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.

3. Jurus

a. Pengertian:

Page 12: Makalah Pencak Silat

adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36

(tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh

bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-

tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau

berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan

pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

b. Tujuan:

- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat

- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur

- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.

c. Pelaksanaan:

- Sama dengan pembinaan senam

- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.

- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari

satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT

- Pemberian aba-aba:

~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang

benar)

~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan

bertenaga

~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan

Page 13: Makalah Pencak Silat

- Kesalahan segera dibetulkan

- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>

- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan

peningkatan atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.

4. Pasang

a. Pengertian

adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan

perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan

dilanjutkan serangan masuk.

b. Tujuan:

- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang

- Melatih meyakini jurus

c. Pelaksanaan:

- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan

pasang berlainan

- penggunaan pasamg masing-masing jurus

5. Pelepasan Kuncian

a. Pengertian:

adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan

mengunci lawan

b. Tujuan:

Page 14: Makalah Pencak Silat

- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah

- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan

c. Pelaksanaan:

Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga

6. Belaan Belati

a. Pengertian:

adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong

b. Tujuan:

Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata

c. Pelaksanaan:

Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.

7. Senam Toya

a. Pengertian:

adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di tempat

b. Tujuan:

- melatih dasar gerakan jurus toya

- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan

tubuh dan kuda-kuda kaki

- melatih gerak memegang toya dengan benar

Page 15: Makalah Pencak Silat

c. Pelaksanaan:

- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak

- Kesalahan segera dibetulkan

8. Jurus Toya

a. Pengertian:

adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang

dilaksanakan sambil melangkah.

b. Tujuan dan Pelaksanaan

sama dengan jurus

Bab IV . Aspek dan Bentuk

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan

kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat

zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain

untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.

2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu

aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni

tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.

3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam

menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada

aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

Page 16: Makalah Pencak Silat

4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah

penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah

bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk

jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain,

sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari

pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari

aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik

maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri

inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.

Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat

terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena

itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak

silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai

organisasi pengatur pencak silat sedunia.

A. Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian

Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk

hidup yang pecaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya,

Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut dalam

menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau

keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk

mewujudkan keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam sekitar untuk meningkatkan iman dan

taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam

mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais.

B. Pencak Silat sebagai seni

Page 17: Makalah Pencak Silat

Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu

terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan

irama yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus

menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan

wiraga.

Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai

seni tari, yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari

serampang dua belas di Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di

Jawa Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif

dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.

C. Pencak Silat sebagai olahraga umum

Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak

dapat dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di

tinjau dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu

sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan

Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa,

secara perorangan/kelompok.

Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak

Silat sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi

a. Olahraga rekreasi

b. Olahraga prestasi

c. Olahraga massal

Pada seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina

olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :

1. Penetapan istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat

2. Pemasukan Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan

Page 18: Makalah Pencak Silat

3. Metode mengajar Pencak Silat di sekolah

4. Pengadaan tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah

5. Pembinaan organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah

6. Menanamkan dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan

pelajar/mahasiswa.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden

Soeharto, program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu,

yang telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).

D. Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga

pertandingan)

Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah

dirintis sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah

dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama

kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang

harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang

sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan

pembina Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program pertandingan

olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya.

Sementara ini Pencak Silat telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg,

Perancis, Inggris, Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.

E. Program pembinaan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas

maisng-masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan

sebanyak 820 perguruan/aliran.

Page 19: Makalah Pencak Silat

Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan

warisan nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah

berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam

mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.

Standarisasi yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan

khusus olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap

perguruan yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada

dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :

1. Jalur pembinaan seni

2. Jalur pembinaan olahraga

3. Jalur pembinaan bela diri

4. Jalur pembinaan kebatinan

Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.

Bab V . Tingkat Kemahiran

Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat

kemahiran, yaitu:

1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan,

pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus

dasar perguruan dan jurus standar IPSI

2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan

dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan

akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.

Page 20: Makalah Pencak Silat

3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap

pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana

mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya

diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun

moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif

dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .

4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan,

mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.

Bab VI . Pencak Silat di Dunia

Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga

kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa,

atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat

di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga

Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga internasional.

Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.

Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah

mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di

luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.

Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di

Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah

pada 2002 mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.

Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga,

masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama

Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan ribuan

perguruan.

Page 21: Makalah Pencak Silat

Bab VII . Padepokan Pencak Silat

Indonesia

Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal

cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan tertentu.

Padepokan yang disediakan untuk belajar dan mengajar Pen-cak Silat dinamakan Padepokan

Pencak Silat.

Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) adalah padepokan berskala nasional dan

internasional yang berlokasi di di tas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektar di kompleks Taman

Mini Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar 8.700 m2 dan luas total selasar-selasarnya

sekitar 5.000 m2. Padepokan ini secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20

April 1997.

Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi,

yakni :

1. Sebagai pusat informasi, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai hal yang

menyangkut Pencak Silat.

2. Sebagai pusat berbagai kegiatan yang berhubu-ngan dengan upaya pelestarian,

pengembangan, penyebaran dan pening-katan citra Pencak Silat dan nilai-nilainya.

3. Sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Pencak

Silat Indonesia.

4. Sebagai sarana untuk mempererat persahabatan diantara masyarakat Pencak

Silat di berbagai negara.

Page 22: Makalah Pencak Silat

5. Sebagai sarana untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia Pencak Silat,

yakni : Prasetya Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat.

Bab VIII . Organisasi Pencak Silat

Istilah Pencak pada umumnya digunakan oleh masyarakat di Pulau jawa, madura dan

Bali. Contoh Aliran Pencak Silat yang berasal dari Jawa barat adalah Cimande, Cikalong,

sabandar dan sera. Dari aliran tersebut terangkum dalam suatu sistem yang utuh terdiri dari

sejarah landasan sosiologis, strategi, taktik dan teknik. benerapa perguruan pencak silat

diantaranya Tajimalela, Mande muda, Manderaga, Pager kencana dll. Aliran pencak silat di tatar

Sunda terdiri dari :

Aliran Cimande: Pendiri / pencipta dari aliran ini biasa dipanggil Ayah Kahir sering

juga dipanggil embah Kaer/ Eyang Khoer. Sekitar tahun 1760 beliau mulai memperkenalkan

kepada murid- muridnya oleh karna itu ia dianggap sebagai pendiri penca silat aliran Cimande

walaupun pada sejarahnya belum terungkap secara jelas Embah Kaer yang menciptakan jurus-

jurus tersebut. Menurut catatan sejarah dalam naskah Kidung Sunda disebutkan bahwa pada

jaman Kerjaan Padjajaran sudah terdapat 7 Penca Silat.

Aliran Cikalong : Sejarah perkembangan aliran Cikalong ( Raden Ateng ) dalah salah

satu seorang putra Bupati yang sangat tertarik dengan Pencak Silat yang juga pernah menjadi

murid Abah Kahir.Pembinaan fisik dan penggunaan rasa ekspresi banyak persamaanya hanya

penggunaanya yang berbeda pada pencak silat dalah olah tubuh dari rasa yang digunakan berdiri

sedangkan tari sebagai media ekspresi melahirkan gerak yang menggunakan keindahan nyang

dilahirkan oleh jiwa para seniman .

Di Kabupaten Bandung tercatat hampir 38 grup pencak silat yang tersebar ditiap

Kecamatan dan desa- desa diantaranya grup Panglipur, Pusaka Sinar muda, sari kencana , Sinar

pusaka , mekar kencana , wargi medal , purwa panghegar , galur sawargi , putra kiwari , tali

kencana dll.

Page 23: Makalah Pencak Silat

Berikut ini akan disajikan beberapa contoh Organisasi Pencak Silat yang ada di Indonesia

A. Ikatan Pencak Silat Indonesia

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah organisasi nasional Indonesia yang

membawahi kegiatan Pencak silat secara resmi , antara lain menyelenggarakan pertandingan,

membakukan peraturan dan lain-lain.

1. Makna Lambang IPSI

a. Warna Dasar Putih : berarti suci dalam amal perbuatan

b. Warna Merah : berarti berani dalam kebenaran

c. Warna Hijau : berarti ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang menuju

kemantapan

jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid kepada Tuhan Yang Maha Esar

secara hikmat dan syahdu

d. Warna Kuning : berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan

lahir dan batin

dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa

e. Bentuk Perisai Segi Lima : berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila,

serta bertujuan

membentuk manusia Pancasila sejati

f. Sayap Garuda berwarna

Kuning berototkan merah : berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan

kemurnian, keluruhan dan

dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal

berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti

IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan berssatu membangun negara

Page 24: Makalah Pencak Silat

g. Untaian lima lingkaran : melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan

ikatan peri

kemanusiaan antara pelbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan,

persaudaraan dan kegotong royongan

h. Ikatan pita berwarna merah

Putih : bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak

Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa

berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia.

i. Gambar tangan putih

di dalam Dasar hijau : menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang

ketahanan

nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian

nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap.

Lambang Ikatan Pencak Silat Indonesia:

B. Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

Page 25: Makalah Pencak Silat

Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang

Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan

berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut

perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang

sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara

Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo

Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan

kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati

Terate.

Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam

Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club

(SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate ini, sebelumnya seseorang

itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah

muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon

saudara.

Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga

memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.

Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga

atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan

Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang terbaik dari yang terbaik yang

dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan

Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori,

pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.

Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan

rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas.

Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I

Page 26: Makalah Pencak Silat

(erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara

yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).

Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan

warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat

diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari

beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi

(Jakarta), dan Minangkabau.

Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti

Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam,

Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun

1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 – 1999 sebanyak 108.267

Arti dan Makna Lambang PSHT

1. Segi empat panjang

- Bermakna Perisai.

2. Dasar Hitam

- Bermakna kekal dan abadi.

3. Hati putih bertepi merah

- Bermakna cinta kasih ada batasnya.

4. Merah melingkari hati putih

- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati

Page 27: Makalah Pencak Silat

5. Sinar

- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan

6. Bunga Terate

- Bermakna kepribadian yang luhur

7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.

- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang

8. Senjata silat

- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.

9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah

- Bermakna berani karena benar, takut karena salah

10. Persaudaraan Setia Hati Terate

- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas,

dan bersih.

- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.

- Kepribadian yang luhur.

11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang

- Bermakna netral

C. Merpati Putih

Page 28: Makalah Pencak Silat

Lambang PPS Betako Merpati Putih

Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan

Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis

beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan

perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP

merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts

Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau

PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

1. Arti Nama dan Motto

Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu:

Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia

berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan

seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya.

Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun

Keikhlasanku nyata".

2. Sejarah

Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia

yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun menurun,

yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan

dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.

Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng

Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke

BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan

dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara

Page 29: Makalah Pencak Silat

lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu

pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada

Gagak Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring

lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara

seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari

hingga saat ini ditiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.

Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando

Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan

(Paspampres).

Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang

dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di

seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan serta yang

masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri

Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng)

dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke

sebelas (Grat XI).

PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya

adalah Pangeran Diponegoro.

Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang

Guru yaitu :

Memiliki rasa jujur dan welas asih

Percaya pada diri sendiri

Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari

Page 30: Makalah Pencak Silat

Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada

Tuhan.

Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan,

Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI)

karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.

Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara

Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai

membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike

Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999

dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung

dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden

City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai

masalah adanya tenaga dalam.

3. Beladiri Tangan Kosong (Betako)

Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri tanpa senjata/tangan kosong.

Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan sebagai senjata yang tak kalah ampuhnya dengan

senjata sesungguhnya. Tetapi walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra

kurikuler (bukan kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat dan karakteristik senjata, cara

menghadapi dan sebagainya.

4. Tujuan

PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang

Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan

berkepribadian kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.

5. Jurus dan Tenaga Dalam

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan permainan napas. Pada

orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan

Page 31: Makalah Pencak Silat

dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu.

Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah

melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan

tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.

Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine

Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan

teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan

dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak Jurus (teknik olah) Pernapasan di dalam Pencak Silat

ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik

Jurus diantaranya adalah Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas

(RGB) Selain itu juga ada beberapa Teknik Langkah dan Gerak, diantaranya adalah Langkah

Praktis dan Gerak Praktis.

Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat

Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang

berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan.

Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi

dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk

pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan

dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.

6. Tingkatan dan Latihan

Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan

dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:

Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun

telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan

label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.

Page 32: Makalah Pencak Silat

Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam

anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta

bersabuk merah polos.

Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di

salah satu ujungnya.

Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip

merah di salah satu ujungnya.

Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip

jingga di salah satu ujungnya.

Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan

berstrip kuning di salah satu ujungnya.

Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati

Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.

Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih

dan berstrip biru di salah satu ujungnya.

Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati

Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.

Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip

ungu di salah satu ujungnya.

Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di

salah satu ujungnya.

Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah

dan putih di salah satu ujungnya.

Page 33: Makalah Pencak Silat

Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan

atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada

tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari

Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya

di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan.

Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di

dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran

antar anggota satu dengan anggota lainnya.