makalah pendidikan islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kata PengantarAlhamdulillah saya bersyukur kepada Allah SWT, dengan rahmatnya dapat menyelesaikan tugas hadits ini, dengan tepat waktu, harapan saya semoga tugas hadits ini dapat bermanfaat bagi saya untuk membantu dalam belajar.Saya sebagai mahasiswa merasa masih banyak kekurangan maka dari itu saya bersedia menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.Harapan saya semoga apa yang saya rangkum dapat bermanfaat dan membantu saya belajar dalam menghadapi UAS dan hanya kepada Allah jua kita mengharap segala petunjuk, Amin. Pendidikan Islam Di IndonesiaA. MASA MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM1. Situasi Perkembangan Islam Pada UmumnyaSejarah telah mencatat bahwa semua agama samawi atau agama wad’i disiarkan dan dikembangkan oleh para pembawanya yang disebut sebagai utusan Tuhan oleh para pengikutnya. Mereka yakin bahwa kebenaran dari Tuhan harus disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman hidup. Diantara agama-agama besar di dunia ini adalah Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budha, tetapi yang paling luas dan paling banyak pengikutnya ialah Nasrani dan Islam. Hal tersebut, berhubungan dengan usaha penyiarannya oleh para pemeluknya.Usaha penyiaran agama selalu menghadapi rintangan, hambatan, gangguan bahkan ancaman yang berat. Itulah sebabnya adakalanya penyiaran suatu agama berjalan dengan lancar, kadang-kadang tersendat-sendat dan kadang-kadang mengalami kemacetan walaupun tidak total. Pengembangan dan penyiaran agama Islam termasuk paling dinamis dan cepat dibandingkan dengan penyiaran agama lainnya. Hal tersebut diukur dari kurun waktu yang sepadan. Catatan sejarah telah membuktikan bahwa dalam waktu 23 tahun dari kelahirannya, Islam telah menjadi tuan di negerinya sendiri, yaitu jazirah Arabia.Akselerasi dan dinamika penyebaran Islam tersebut disebabkan adanya faktor-faktor khusus yang dimiliki oleh Islam pada periode permulaannya. Faktor-faktor itu antara lain ialah :1. Faktor ajaran Islam sendiri. Ajaran Islam, baik bidang akidah, syariah dan akhlaknya mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat, dapat diamalkan secara luwes dan ringan, selalu memberikan jalan keluar dari kesulitan.2. Faktor tempat kelahiran Islam, yaitu jazirah Arabia.a. Jazirah Arabia lokasinya sangat strategis yaitu di tengah persimpangan antara benua-benua Afrika, Eropa, Asia bagian utara dan Asia bagian timur.b. Arabia disebut jazirah (pulau) karena hampir seluruh tanahnya dikelilingi oleh perairan secara langsung, yaitu Laut Tengah, Laut Merah, Samudera India, Teluk Parsi (Teluk Arab) dan sungai besar yaitu Evrat dan Tigris.c. Arabia terdiri dari daerah padang pasir dan gunung-gunung batu yang tandus.d. Iklim jazirah Arabia pada umumnya panas dan kering. Pada waktu musim panas suhu udara di siang hari mencapai 500 C.2. Masuk dan Berkembangnya Islam di IndonesiaSumber-sumber sejarah tentang Islamisasi di Nusantara ini sangat sedikit, dan menurut De Graaf, secara keseluruhan catatan-catatan sejarah tentang peng-Islaman didalam literatur dan tradisi melayu sulit dipercaya. Oleh karena itu, banyak hal yang sukar terpecahkan sehingga sejarah di Nusantara banyak yang bersifat perkiraan.Sulit sekali menentukan kapan tepatnya Islam masuk ke Indonesia. Sampai sekarang belum ada bukti tertulis tentang hal tersebut. Namun, banyak teori yang memperkirakannya. Pada umumnya teori-teori tersebut dikaitkan dengan jalur pelayaran dan perdagangan antara Dunia Arab dengan Asia Timur.Dalam buku sejarah pendidikan Islam karangan Dra. Zuhairini dkk disebutkan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah jauh sejak dahulu kala, yaitu :1. Faktor letak geografisnya yang strategis. Indonesia berada di persimpangan jalan raya internasional dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok, melalui lautan dan jalan menuju benua Amerika dan Australia.2. Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bang

Citation preview

Kata Pengantar

Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah SWT, dengan rahmatnya dapat menyelesai kan tugas hadits ini, dengan tepat waktu, harapan saya semoga tugas hadits ini dapat bermanfaat bagi saya untuk membantu dalam belajar. Saya sebagai mahasiswa merasa masih banyak kekurangan maka dari itu saya bersedi a menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Harapan saya semoga apa yang saya rangkum dapat bermanfaat dan membantu saya bel ajar dalam menghadapi UAS dan hanya kepada Allah jua kita mengharap segala petun juk, Amin. Pendidikan Islam Di Indonesia

A.

MASA MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM

1. Situasi Perkembangan Islam Pada Umumnya Sejarah telah mencatat bahwa semua agama samawi atau agama wad i disiarkan dan dik embangkan oleh para pembawanya yang disebut sebagai utusan Tuhan oleh para pengi kutnya. Mereka yakin bahwa kebenaran dari Tuhan harus disampaikan kepada umat ma nusia untuk dijadikan pedoman hidup. Diantara agama-agama besar di dunia ini ada lah Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budha, tetapi yang paling luas dan paling banyak pengikutnya ialah Nasrani dan Islam. Hal tersebut, berhubungan dengan usa ha penyiarannya oleh para pemeluknya. Usaha penyiaran agama selalu menghadapi rintangan, hambatan, gangguan bahkan anc aman yang berat. Itulah sebabnya adakalanya penyiaran suatu agama berjalan denga n lancar, kadang-kadang tersendat-sendat dan kadang-kadang mengalami kemacetan w alaupun tidak total. Pengembangan dan penyiaran agama Islam termasuk paling dina mis dan cepat dibandingkan dengan penyiaran agama lainnya. Hal tersebut diukur d ari kurun waktu yang sepadan. Catatan sejarah telah membuktikan bahwa dalam wakt u 23 tahun dari kelahirannya, Islam telah menjadi tuan di negerinya sendiri, yai tu jazirah Arabia. Akselerasi dan dinamika penyebaran Islam tersebut disebabkan adanya faktor-fakto r khusus yang dimiliki oleh Islam pada periode permulaannya. Faktor-faktor itu a ntara lain ialah : 1. Faktor ajaran Islam sendiri. Ajaran Islam, baik bidang akidah, syariah d an akhlaknya mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat, dapat diamalkan sec ara luwes dan ringan, selalu memberikan jalan keluar dari kesulitan. 2. Faktor tempat kelahiran Islam, yaitu jazirah Arabia. a. Jazirah Arabia lokasinya sangat strategis yaitu di tengah persimpangan a ntara benua-benua Afrika, Eropa, Asia bagian utara dan Asia bagian timur. b. Arabia disebut jazirah (pulau) karena hampir seluruh tanahnya dikeliling i oleh perairan secara langsung, yaitu Laut Tengah, Laut Merah, Samudera India, Teluk Parsi (Teluk Arab) dan sungai besar yaitu Evrat dan Tigris. c. Arabia terdiri dari daerah padang pasir dan gunung-gunung batu yang tand us. d. Iklim jazirah Arabia pada umumnya panas dan kering. Pada waktu musim pan as suhu udara di siang hari mencapai 500 C. 2. Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia Sumber-sumber sejarah tentang Islamisasi di Nusantara ini sangat sedikit, dan me nurut De Graaf, secara keseluruhan catatan-catatan sejarah tentang peng-Islaman didalam literatur dan tradisi melayu sulit dipercaya. Oleh karena itu, banyak ha l yang sukar terpecahkan sehingga sejarah di Nusantara banyak yang bersifat perk iraan. Sulit sekali menentukan kapan tepatnya Islam masuk ke Indonesia. Sampai sekarang

belum ada bukti tertulis tentang hal tersebut. Namun, banyak teori yang memperk irakannya. Pada umumnya teori-teori tersebut dikaitkan dengan jalur pelayaran da n perdagangan antara Dunia Arab dengan Asia Timur. Dalam buku sejarah pendidikan Islam karangan Dra. Zuhairini dkk disebutkan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangs a lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah jauh sejak dahulu kala, yai tu : 1. Faktor letak geografisnya yang strategis. Indonesia berada di persimpang an jalan raya internasional dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok, melalui l autan dan jalan menuju benua Amerika dan Australia. 2. Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa yang lain, misalnya rempah-rempah. Beberapa pendapat tentang permulaan Islam di Indonesia antara lain sebagai berik ut : Kedatangan Islam pertama di Indonesia tidak identik dengan berdirinya keraj aan Islam pertama di Indonesia, mengingat bahwa pembawa Islam ke Indonesia adala h para pedagang bukan misi tentara dan bukan pelarian politik. Mereka tidak bera mbisi mendirikan kerajaan Islam. Lagi pula pada zaman itu di Indonesia sudah ada kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang jumlahnya banyak dan berkekuatan besar. Jadi masa tenggang antara kedatangan orang Islam pertama di Indonesia dengan berdiri nya kerajaan Islam pertama adalah sangat lama. Orang Islam dari manakah yang pertama datang dan berdakwah Islam di Indonesia ? Dan pada abad berapa ? Ada beberapa pendapat untuk menjawab pertanyaan tersebut antara lain sebagai ber ikut : 1. Yang datang pertama kali ialah mubaligh dari Persi (Iran), pada pertenga han abad 12 M. Alasannya, kerajaan Islam pertama di Indonesia bernama Pase (Pasa i) berasal dari Parsi. Ditambah dengan kenyataan bahwa orang Islam Indonesia san gat menghormati keturunan Sayid atau Habib keturunan Hasan dan Husen, putera Ali bin Abi Talib. 2. Yang datang pertama kali ialah mubaligh dari India Barat, tanah Gujarat. Alasannya, ada persamaan bentuk nisan dan gelar nama dari mubaligh yang diangga p Belanda sebagai kuburan orang-orang Islam pertama di Indonesia. Dua macam pendapat diatas dianggap lemah. Kelemahan pendapat pertama ialah : Kat a Pase (Pasai) bukan berasal dari kata Persi, tetapi kata pasir karena di daerah tersebut bercampur dengan pasir. Orang Aceh menyebut pasir dengan ucapan Pase. Pendapat kedua yang mengatakan bahwa mubaligh pertama berasal dari Gujarat tidak dapat dipastikan kebenarannya setelah ditemukan bukti-bukti baru yang lebih kua t yang menyatakan bahwa mubaligh pertama adalah orang-orang Arab. Seminar masuknya agama Islam di Indonesia yang di selenggarakan di Medan pada ta hun 1963 menyimpulkan sebagai berikut : 1. Menurut sumber bukti yang terbaru, Islam pertama kali datang di Indonesi a pada abad ke 7 M/1 H, dibawa oleh pedagang dan mubaligh dari negeri Arab. 2. Daerah yang pertama dimasuki ialah pantai barat pulau Sumatera yaitu di daerah Baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun keraj aan Islam yang pertama ialah di Pasai. 3. Dalam proses peng-Islaman selanjutnya, orang-orang Islam bangsa Indonesi a ikut aktif mengambil peranan, dan proses itu berjalan secara damai. 4. Kedatangan Islam di Indonesia ikut mencerdaskan rakyat dalam melawan pen jajah dan memperkuat daya tahannya mempertahankan karakter tersebut selama dalam penjajahan barat dalam waktu 350 tahun. B. PENDIDIKAN ISLAM DI MASA AWAL Pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral masyarakat Islam baik dalam ne gara mayoritas maupun minoritas. Dalam ajaran agama Islam, pendidikan mendapat p osisi yang sangat penting dan tinggi. Karenanya, umat Islam selalu mempunyai per hatian yang tinggi terhadap pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan masa depan umat Islam. Sejak awal perkembangan Islam, pendidikan mendapat prioritas utama masyarakat mu slim Indonesia. Disamping karena besarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisas i mendorong umat Islam melaksanakan pengajaran Islam kendati dalam sistem yang s

ederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem balaqah yang dilakukan di te mpat-tempat ibadah semacam masjid, musalla, bahkan di rumah-rumah ulama. Kebutuh an terhadap pendidikan mendorong masyarakat Islam di Indonesia mengadopsi dan me ntransfer lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada (indigeneous religious and social institution) ke dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Menurut Manfred, pesantren berasal dari masa sebelum Islam serta mempunyai kesam aan dengan Budha dalam bentuk asrama. Karena sekarang dianggap pasti bahwa Islam telah masuk ke wilayah kepulauan di Asia Tenggara jauh lebih dini daripada perk iraan semula, yaitu sudah sejak pertengahan abad ke-9, tampaknya masuk akal, bah wa pendidikan agama yang melembaga berabad-abad berkembang secara paralel. Mengenai arti kata pesantren, telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan santr i yang mendapat awalan pe dan akhiran an , yang berarti tempat tinggal para sant edangkan istilah santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji. Me nurut Robson, kata santri berasal dari bahasa Tamil Santri yang diartikan sebagai orang yang tinggal di sebuah rumah miskin atau bangunan keagamaan secara umum. Pada abad ke-15 M, pesantren telah didirikan oleh para penyebar agama Islam, dia ntaranya Wali Songo. Untuk menyebarkan agama Islam, mereka mendirikan masjid dan asrama untuk santri-santri. Dalam Babad Tanah Djawi, dijelaskan bahwa di Ampel Denta, Sunan Ampel telah mendirikan lembaga pendidikan Islam sebagai tempat ngel mu atau ngaos pemuda Islam. Sunan Giri setelah ngelmu kepada Sunan Ampel mendiri kan lembaga pendidikan Islam di Giri. Dengan semakin banyaknya lembaga pendidika n Islam pesantren didirikan, agama Islam semakin tersebar sehingga dapat dikatak an bahwa lembaga-lembaga ini merupakan anak panah penyebaran Islam di Jawa. C. PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KOLONIAL BELANDA Pada mulanya kedatangan orang-orang Belanda ke Indonesia adalah untuk menjalin h ubungan perdagangan dengan bangsa Indonesia. Sambil berdagang, Belanda berupaya menancapkan pengaruhnya terhadap bangsa Indonesia. Lambat laun Belanda berhasil memperkuat penetrasinya di Nusantara. Belanda tidak hanya memonopoli perdagangan dengan bangsa Indonesia, namun satu demi satu Belanda berhasil menundukkan peng uasa-penguasa lokal, kemudian merampas daerah-daerah tersebut kedalam kekuasaann ya, selanjutnya berlangsunglah sistem penjajahan. Pemerintah Belanda mulai menjajah Indonesia pada tahun 1619, yaitu ketika Jan Pi eter Zoan Coen menduduki Jakarta. Kemudian Belanda, satu demi satu, memperluas j angkauan jajahannya dengan menjatuhkan penguasa di daerah-daerah. Kehadiran Bela nda di Jawa tidak hanya mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, tetapi juga men ekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat. Penetrasi Belanda menghancurkan ele men-elemen kehidupan perdagangan orang Jawa, kegiatan umat Islam dalam politik. Berikutnya, segala aktivitas umat Islam yang berkaitan dengan kehidupan keagamaa n ditekan. Pada pertengahan abad ke-19 pemerintah Belanda mulai menyelenggarakan pendidikan model barat yang diperuntukkan bagi orang-orang Belanda dan sekelompok kecil or ang Indonesia (terutama kelompok berada). Sejak itu tersebar jenis pendidikan ra kyat, yang berarti juga bagi umat Islam. Selanjutnya pemerintah memberlakukan po litik Etis (Ethische Politik), yang mendirikan dan menyebarluaskan pendidikan ra kyat sampai pedesaan. Pendidikan kolonial Belanda sangat berbeda dengan sistem pendidikan Islam tradis ional pada pengetahuan duniawi. Metode yang diterapkan jauh lebih maju dari sist em pendidikan tradisional. Adapun tujuan didirikannya sekolah bagi pribumi adala h untuk mempersiapkan pegawai-pegawai yang bekerja untuk Belanda. Jika begitu, p emerintah Belanda tidak mengakui para lulusan pendidikan tradisional. Mereka tid ak bisa bekerja baik di pabrik maupun sebagai tenaga birokrat. Kehadiran sekolah-sekolah pemerintah Belanda mendapat kecaman sengit dari kaum u lama. Kaum ulama dan golongan santri menganggap program pendidikan tersebut adal ah alat penetrasi kebudayaan barat di tengah berkembangnya pesantren atau lembag a-lembaga pendidikan Islam. D. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM Pada permulaan abad ke-20 masyarakat Islam Indonesia telah mengalami beberapa pe

rubahan baik dalam bentuk kebangkitan agama, perubahan, maupun pencerahan. Banya k alasan yang dapat menjelaskan perubahan ini. Salah satunya adalah dorongan unt uk melawan penjajahan bangsa Belanda. Tidak mungkin bangsa Indonesia harus mempe rtahankan segala aktivitas dengan cara tradisional untuk melawan kekuatan-kekuat an kolonialisme Belanda. Seperti halnya umat Islam di negara-negara Timur Tengah, perlawanan terhadap kol onialisme telah mendorong umat Islam untuk mengadakan berbagai pembaharuan. Gera kan pembaharuan ini tidak mungkin berjalan bila tidak diikuti perubahan di bidan g pendidikan. Dengan otomatis perubahan Islam berjalan seiring dengan perubahan pendidikan Islam. Fenomena ini berlaku di seluruh negara-negara Islam, termasuk Indonesia. Berbicara tentang pembaharuan pendidikan di Indonesia mengharuskan ki ta membahas gerakan-gerakan pembaharuan pendidikan baik oleh individu maupun org anisasi-organisasi masyarakat Islam. Pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau mulai dirintis oleh murid-murid Syek h Ahmad Khatib, ulama dari Minangkabau yang menetap dan mengajar di Mekkah. Sete lah berguru kepada Syekh Ahmad Khatib dan sempat bersentuhan dengan gagasan-gaga san pembaharuan Islam di Timur Tengah. Khususnya Mesir, mereka pulang untuk mela ncarkan pembaruan Islam di sana, mereka tergerak untuk melancarkan pembaruan sos ial Islam di tanah kelahiran mereka. Tidak terlepas dari bidikan gerakan pembaru an Islam, mereka juga mengadakan pembaruan pendidikan Islam. Seiring dengan perk embangan pembaruan sosial agama yang semakin ekspansif, mereka mendirikan sekola h-sekolah agama dengan model barat. Daftar Pustaka

1. Sejarah Pendidikan Islam. Dra. Hanun Asrahah, M.Ag. 2. Sejarah Pendidikan Islam. Drs. H.A. Mustafa, Drs. Abdullah Aly. CV. Pust aka Setia. 1998.