36
MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN KELOMPOK: KP F Sheila Citra Wijaya / 3122050 (14) Marizka Yulita Prasetya / 3123003 (41) Amelia Soelistijo / 3123047 (46) Chatarina Elsa S. / 3123058 (47) Diana Margono / 3123076 (49) Carissa Lorencia / 3123087 (50) Christina Dharmasaputri A. / 3123258 (68) Iola Esmeralda / 3123277 (70) i

Makalah Pengantar Manajemen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Globalisasi

Citation preview

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

KELOMPOK: KP F

Sheila Citra Wijaya / 3122050 (14)Marizka Yulita Prasetya / 3123003 (41)Amelia Soelistijo / 3123047 (46)

Chatarina Elsa S. / 3123058 (47)

Diana Margono / 3123076 (49)

Carissa Lorencia / 3123087 (50)

Christina Dharmasaputri A. / 3123258 (68)

Iola Esmeralda / 3123277 (70)

Natasha / 3123287 (71)

Jessica Peggy/3123129 ()Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmatnya yang luar biasa, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul GLOBAL DIMENTION ini dengan tepat waktu

Makalah ini berisikan tentang pengaruh dimensi globalisasi yang ada di perusahaan nestle, menyangkut masalah profit, latar belakang, maupun masalah masalah yang dihadapi oleh perusahaan nestle. Kami berharap makalah kami dapat menambah wawasan pembaca sekalian dan memberikan manfaat.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kemajuan dan perbaikan makalah kami di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir dan kami mohon maaf apabila makalah kami kurang berkenan bagi Bapak/Ibu.

Surabaya, 4 Oktober 2012

Penyusun Daftar Isi

Halaman Judul i.Kata Pengantar iiDaftar Isi. iiiBab I Pendahuluan... 1Bab II Telaah Pustaka..

2.1 Globalisasi Mindset

2.2 Ekonomi Global

2.3 Globalisasi

2.4 Internasional Bisnis

2.5 Market Entry Strategies

2.6 Direct Investmen Strategies

2.7 Permasalahan Dalam Dimensi Global

2.8 Protes Negara Asal terhadap MNC

2.9 Protes MNC terhadap Negara Asal

2.10 Isu-Isu dalam MNC

2.11 Isu Budaya dalam MNC

2.12 Dimensi Popular dalam BudayaBab III Pembahasan

Bab IV Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2

Lampiran

Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUANDewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi semakin pesat. Hal ini membuat setiap negara masuk dalam dimensi globalisasi. Batas-batas antar negara pun semakin kabur dan membuat bisnis dapat dengan mudah memperluas jangkauan pasar mereka. Sebuah perusahaan dapat membuka cabang atau kantor perwakilan, bahkan pabrik di luar negara mereka atau lebih dikenal dengan istilah MNC ( Multi Nasional Corporation). Salah satu contoh perusahaan yang telah mendunia adalah Nestle. Nestl Indonesia adalah anak perusahaan Nestl SA, perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestl SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestl, seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang ibu menyelamatkan bayinya sangat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu. Pada tahun 1905 Nestle bergabung dengan perusahaan Amerika, Anglo-Swiss Milk Company. Bisa dibilang merupakan langkah awal Nestle sebelum akhirnya menjadi perusahaan yang global dan mendunia seperti sekarang ini. Pada tahun 1918 saat perang dunia I , permintaan akan dairy produk dalam bentuk kontrak dengan pemerintah sangat meningkat. Untuk memenuhi permintaaan, Nestle membeli beberapa pabrik yang sudah ada di Amerika dan di akhir perang dunia Nestle sudah mempunyai sekitar 40 pabrik di seluruh dunia. Nestle terus berkembang dan menghasilkan produk-produk baru. Tahun 1938 Nescafe mulai diperkenalkan ke pasar, diikuti dengan Nestea pada tahun 1940. Masih banyak lagi produk-produk foods and beverage Nestle seperti coklat kit kat, susu Dancow, Milo, sereal hingga permen Fox dan masih banyak lagi. Meskipun lebih dikenal di bidang foods and beverages industri, Nestle juga bergerak di bidang lain seperti kecantikan, tahun 1974 Nestle menjadi pemegang saham utama L'Oral. Lalu pada 1977 Nestle mengakuisisi Alcon Laboratories Inc, sebuah produsen AS produk farmasi dan ophthalmic. Nestle juga mengakuisisi perusahaan besar makanan Amerika, Carnation dengan nilai akuisisinya senilai tiga miliyar Dolar Amerika. Pada waktu itu, akuisisi ini merupakan akuisisi terbesar sepanjang sejarah dalam industri makanan. Tahun 1977, Nestle juga pernah di boycott oleh pemerintah Amerika dikarenakan promosi susu formula selama menyusui telah menyebabkan masalah kesehatan dan kematian di antara bayi di negara-negara ekonomi berkembang. Tetapi hal itu akhirnya dapat terselesaikan dengan perjanjian yang disetujui oleh Nestle dan komite internasional yang memboikot Nestle pada tahun 1984.Pada tahun 2001, Nestle bergabung dengan Ralston Purina Company membentuk sebuah perusahaan makanan baru bagi hewan peliharaan dengan nama Nestle Purina PetCare Company.

Masyarakat Indonesia sendiri sudah mengenal Nestl sejak akhir abad ke-19 lewat produk Tjap Nona (Cap Nona)atau lebih dikenal dengan nama Milk Maid.

Tahun 1910 pemasaran produk Nestl dilakukan oleh cabang Nestl di Singapura. Produk-produk Nestl mendominasi pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai Tjap Nona. Pada tahun 1930, ternyata Nestl memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestl menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen. Keberhasilan ini juga disebabkan oleh produk bermutu tinggi yang dimintai oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang efisien serta staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.

1873-1999

Produk-produk import Nestl secara lebih lengkap mulai tersedia di Indonesia sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestl di Singapura. Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestl secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.

Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestl Indonesia mulai memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para peternak sapi.

Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung sebagai pabrik kedua Nestl di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAF.

Atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988 Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang ditutup.

Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di Lampung, Pasuruan,danJawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi, menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.2000-2009

Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestl Confectionary Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestl Indonesia. Merger tersebut dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestl Beverages Indonesia dan Nestl Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestl Indonesia.

2010-sekarang

Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun 2010 Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestl di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.

Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu, pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula maka 2013 pabrik ke-empat akan dibuka menghasilkan MILO,DANCOW dan bubur bayiNestl CERELAC.STRATEGI BISNIS NESTLE

Keunggulan kompetitif

Portofolio produk dan merek yang tak tertandingi

Kemampuan Riset dan Pengembangan (Research & Development /R&D) yang tak tertandingi

Kehadiran geografis yang tak tertandingi

Karyawan, budaya, nilai dan sikap Keunggulan kompetitif yang sejati dihasilkan oleh berbagai keunggulan yang sulit ditiru pada seluruh rantai nilai yang dihasilkan dalampuluhan tahun.

Ada keterkaitan erat antara produk yang bagus dan R&D yang kuat, antara kehadiran geografis yang luas dan jiwa usaha, antara karyawan yang hebat dan nilai-nilai yang kuat.

Pendorong pertumbuhan

Gizi, Kesehatan dan Keafiatan Pasar yang berkembang dan PPP

Kepemimpinan luar ruang

Premiumisasi Keempat area ini memberikan prospek yang baik bagi pertumbuhan. Kesemuanya dapat diterapkan di seluruh kategori kami dan di seluruh dunia.

Semua yang kami lakukan didorong oleh agenda Gizi, Kesehatan dan Keafiatan. Serta motto kami "Good Food, Good Life" yang menawarkan produk konsumsi dengan profil nutrisi terbaik dalam kategorinya

Pilar Operasional

Inovasi & Renovasi

Di mana pun, kapan pun, bagaimanapun

Komunikasi konsumen

Efisiensi operasional Nestl harus unggul dalam empat kompetensi inti yang saling berkaitan ini. Semuanya mendorong pengembangan produk, pembaruan dan kualitas, kinerja operasional, hubungan interaktif dengan konsumen dan pemangku kepentingan lain serta diferensiasi dari pesaing kami.

Keunggulan pada seluruh area tersebut membuat kami berorientasi pada konsumen, mampu meningkatkan kinerja pada semua aspek penting dan meraih keunggulan dalam pelaksanaan.

Bab II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Globalisasi Mindset

Global mindset adalah kesiapan seseorang untuk menghadapi budaya global atau cross culture yang berpusat pada sumber daya manusia yang berpikir untuk menghadapi situasi global. Sehingga dari hal tersebut global mindset menjadi serangkaian atribut-atribut individu yang memungkinkan dalam memfasilitasi kepemimpinan secara global, dimana kemampuan untuk memahami persamaan dan perbedaan antar budaya beserta alasannya dan memahami serta menghargai buadaya lain serta tidak menilai budaya tersebut. 2.2 Ekonomi Global

Ketersediaan sumber daya-sumber daya pasar produk dan persaingan bisnis dalam lingkungan dunia. Dengan sumber daya-sumber daya yang efisien dimana harganya murah namun berkualitas. 2.3 Globalisasi

Proses dari adanya saling ketergantungan dalam pertumbuhan antar komponen-komponen dalam ekonomi global.

2.4 Internasional Bisnis

Terkait dengan transaksi-transaksi yang menguntungkan dalam produksi barang dan jasa yang melewati batas Negara.

Alasan mengapa bisnis internasional dilakukan:

Profit

Bisnis internasional membuat perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Customers

Bisnis internasional membuat customers yang lebih banyak.

Suppliers

Banyaknya pilihan suppliers dapat menekan harga.

Capital

Perusahaan akan mendapatkan tambahan modal jika mendapatkan investor asing.

Labor

Tenga Kerja ahli untuk jabatan tertentu dapat dari Negara asal karena lebih berkualitas dan sisanya dari local, ketentuannya tergantung peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Negara tersebut.

2.5 Market Entry Strategies

Terkait dengan penjualan barang dan jasa ke pasar luar negeri tetapi tidak membutuhkan investasi yang mahal.Tipe-tipe market entry strategies

Global sourcing

Penggunaan sumberdaya-sumberdaya dengan mempertimbangkan efisiensi yaitu murah dan berkualitas

Exporting

Membuat produk secara domestic dan menjual ke luar negeri

Importing

Membeli buatan luar neger di jual ke pasar domestic

Licensing agreement

Perjanjian antar organisasi dalam pemberian hak pembuat dan menjual suatu produk tertentu yang terkait dengan pemkaina teknologi atau spesifikasi produk

Franchising (waralaba)

Perjanjian dimana sebuah organisasi memberikan hak dalam pemakaian nama dan metode operasional kepada organisasi lain.

2.6 Direct investment strategies` Joint ventures

Sebuah tipe aliasi strategis dimana para rekan bisnis membuat suatu organisasi baru yang terpisah dan independen untuk tujuan bisnis tertentu.

Foreign subsidiaries

Cabang di luar negeri dimana investasi langsung dari luar negeri dengan mendirikan kantor yang independen.

2.7 Permasalahan dalam dimensi global

Lingkungan yang rumit, selalu berubah, serta tingkat persaingan yang tinggi

Eksekutif bisnis global harus setuju dalam perbedaan-perbedaan dalam lingkungan bisnis pada Negara yang berbeda

WTO (world trade organization) merupakan organisasi global 153 negara yang mengurus aturan mengenai perdagangan dan tariff antar Negara

Perlindungan dapat semakin rumit dalam perdagangan global karena Negara asal melindungi produk dalam negerinya lebih ketat lagi

MNC (Multi National Corporation)

Sebuah bisnis yang melakukan operasi internasional secara luas lebih dari satu negara cabang

2.8 Protes Negara asal terhadap MNC

1. Labanya teralalu besar

2. Ekonomi didominasi oleh MNC

3. Dihadapkan pada peraturan pemerintah

4. Lebih banyak memilikki SDM yang berkualitas dari negaranya

5. Keterbatasan pengiriman teknologi

6. Tidak menghargai kebiasaan atau budaya local

2.9 Protes MNC terhadap Negara asal

1. Karena adanya pajak menyebabkan profit yang diperoleh menjadi terbatas

2. Sumberdaya langka sehingga harganya mahal

3. Adanya aturan eksploitasi

4. Larangan pertukaran luar negeri

5. Kegagalan menandatangani kontrak

2.10 Isu-Isu dalam MNC

Korupsi

Mengambil sumberdaya-sumberdaya potensial atau mengambil sesuatu yang bukan haknya

Sweatshops

Tenga kerja dengan gaji yang rendah namun waktu kerjanya sangat lama dan kondisi tempat kerjanya buruk.

Childlabor

Memperkerjakan anak-anak dibawah umur seperti layaknya tenanga kerja dewasa.

Sustainable development

Melakukan pengembangan sumberdaya teus menerus untuk mencari kebutuhan-kebutuhan saat ini tanpa memperhitungkan kebutuhan akan datang. Contohnya : Penebangan hutan secara liar.

2.11 Isu Budaya dalam MNC

Culture

Serangkaian kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai dan pola perilaku secara umum pada suatu kelompok organisasi tertentu

Culture shock

Keraguan dan ketidaknyamanan atas pengalaman seseorang dalam lingkungan budaya yang baru

Culture intelligency

Kemam(puan beradaptasi dan menyesuaikan dengan budaya baru

Enthnosentrisme

Kecenderungan untukn mempertimbangkan salah satu budaya lebih unggul daripada lainnya yaitu negaranya sendiri. (Menganggap negaranya yang terbaik)

2.12 Dimensi Popular dari Budaya

1. Languages : Berkaitan dengan komunikasi

Low context culture

Masyarakat dalam berkomunikasi melakukan secara eksplisit

High context culture

Masyarakat dalam berkomunikasi melakukan secara implisit.

2. Interpersonal space

Jarak hubungan antar pribadi dan bentuk komunikasinya non-verbal

3. Time orientation

Monochronic cultures

Budaya yang menekankan pada persepsi waktu adalah sebagai pengalam yang digunakan secara linier (Ekperienses)

Polychronic cultures

Waktu adalah sesuatu yang disukai (prefer)

4. Religion

5. Contracts & agreement

BAB IIIPEMBAHASANEkonomi global adalah kegiatan memasok sumber daya, memasarkan produk dan kompetisi bisnis secara global atau mendunia. Dalam hal ini Nestle adalah salah satu contoh perusahaan yang telah bergerak secara internasional. Seperti yang telah tercantum di bab pendahuluan bahwa Nestle telah memilikki banyak pabrik yang bercabang di banyak negara. Produk Nestle juga dapat bilang telah bersaing di berbagai pasar hampir di seluruh dunia.Beberapa alasan mengapa Nestle menjadi perusahaan yang go internasional adalah1. ProfitConsolidated Income Statement for the Year Ended 31 December 2009Counting OperationsDiscontinued OperationsTotal

Profit of the year

Of which attribute to non-controlling

Interests

Of which attribute shareholders

of parent (Net Profit)9 551

291

9 2602 24211 793

Consolidated Income Statement for the Year Ended 31 December 2010

Counting OperationsDiscontinued OperationsTotal

Profit of the year

Of which attribute to non-controlling

Interests

Of which attribute shareholders

of parent (Net Profit)9 048

271

-26 336

880

-35 584

1 151

-

Consolidated Income Statement for the Year Ended 31 December 2011Counting OperationsDiscontinued OperationsTotal

Profit of the year

Of which attribute to non-controlling

Interests

Of which attribute shareholders

of parent (Net Profit)9 048

271

8 77726 336

880

25 456

35 384

1 151

34 233

Dari data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009 keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan Nestle sebanyak 11.793 sedangkan pada tahun 2010 keuntungan yang didapat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 35.384 dan pada tahun 2011 keuntungan yang didapat sama seperti keuntungan yang didapat pada tahun sebelumnya. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan Nestle dapat tetap dapat terus bertahan dengan cara mempertahankan penjualan produ-produk Nestle yang juga dapat meningkatkan profit atau keuntungan suatu perusahaan.2. Customer

Salah satu contohnya adalah masyarakat di Cina yang diperkirakan berjumlah 1,341 miliyar adalah salah satu negara di mana Nestle dapat memiliki kesempatan yang besar untuk membuka pasar karena konsumennya yang banyak.

Di berbagai negara sendiri, tempat didirikannya pabrik Nestle, masing-masing Host Country memiliki kontribusi yang cukup besar dalam hal konsumen. Penjualan produk dari tiap tahun ke tahun meningkat karena Nestle mempunyai pelanggan yang tetap setia terhadap produk yang dikeluarkan oleh Nestle itu sendiri. 3. Suppliers

Salah satu keuntungan dari membuka pabrik di tempat atau negara lain, selain untuk memenuhi permintaan pasar juga karena tersedianya bahan baku / pemasok yang lebih murah. Dengan begitu dapat menghemat biaya produksi dan sekaligus meningkatkan profit. Berikut adalah beberapa contohnya.

Pada tahun 2010 Pabrik Nestle di Kejayan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestl di dunia. Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.

Seperti yang tertera pada berita di lampiran bahwa Nestle sedang dalam proses pembangunan pabrik di Karawang, Jawa Barat dan direncanakan untuk mulai beroperasi tahun ini juga. Head of Public Relations Nestle Indonesia, Brata T Hardjosubroto mengatakan bahan baku kakao untuk memproduksi minuman Milo akan dipenuhi dari industri pemasok dalam negeri. 4. Capital

Nestle sendiri dinilai cukup berhasil dalam usaha penambahan modal. Adanya investasi dari banyak perusahaan membuat Nestle mengalami peningkatan modal secara terus menerus dari masa ke masa.5. Labor

Dalam hal ketenagakerjaan, Nestle ternyata banyak menggunakan sumber daya lokal dalam hal produksi. Di Indonesia sendiri, hampir 80% sumber daya yang digunakan ole Nestle berasal dari sumber daya loka. Penggunaan sumber daya lokal ini tentunya dapat memberikan keuntungan kepada Nestle karena perusahaan dapat melakukan penekanan biaya mengingat upah pekerja di negara-negara berkembang relatif masih rendah.

Market Entry Strategies yang digunakan oleh Nestle adalah termasuk Direct investment strategies, tidak hanya berusaha untuk masuk ke pasar suatu negara tetapi melakukan investasi dan terlibat langsung di negara tersebut. Direct investment strategies sendiri dibagi dua yaitu join ventures dan foreign subsidiaries.

Nestle banyak melakukan join venture melalui merger-mergernya dengan perusahaan besar di berbagai negara seperti :

Anglo-Swiss Milk Company, Amerika pada tahun 1905

Ralston Purina Company pada tahun 2001 dan membentuk sebuah perusahaan makanan baru bagi hewan peliharaan dengan nama Nestle Purina PetCare Company.

PT Food Specialities Indonesia, Nestl Confectionary Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestl Indonesia pada tahun 2000. Lactalis Nestl Produits Frais (Perancis) memproduksi yoghurt, mentega dan keju dan susu bubuk, susu formula bayi dan minuman susu. Dairy Partners Americas (DPA) di New Zaeland merupakan perusahaan kerjasama dengan Fonterra. Nestl Snow Nestle dengan Snow Brand Milk Products yang merupakan salah satu perusahaan susu terbesar di Jepang.Dengan menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik dan sistem bisnis di negara dimanaperusahaan akan didirikan. Ketika perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko inidengan mitra lokal.Selain join venture Nestle juga melakukan strategi Foreign Subsidiaries dengan membuka kantor cabang dan pabrik-pabrik di berbagai negara.Semakin global suatu perusahaan maka semakin banyak masalah-masalah yang dihadipi, diantara nya yaitu adanya lingkungan yang semakin kompleks dan selalu berubah, selain itu disertai dengan adanya kompetisi yang semakin tinggi.Salah satu masalah yang harus dihadapi oleh Nestle adalah adanya pemboikotan yang terjadi tidak hanya sekali. Pemboikotan yang terjadi tahun 1977 oleh Amerika dan pernah juga di boikot oleh Inggris dan juga beberapa negara Eropa lainnya. Pemboikotan Nestle dikarenakan promosi Nestle akan produk makanan dan susu bayi sebagai pengganti ASI yang disebut-sebut banyak menyebabkan angka kematian bayi. Terlebih lagi di negara berkembang dengan kondisi air yang kadang sudah terkontaminasi dengan zat-zat yang berbahaya dan kurangnya perhatian orangtua untuk mencuci botol hingga steril dapat menyebabkan penyakit diare yang berbahaya bagi bayi. Selain itu masyarakat yang kurang mampu lebih berpikir untuk mengurangi takaran susu agar tidak cepat habis. Hal itu membuat bayi kekurangan asupan gizi.Selain masalah pemboikotan, masalah strategi pemasaran juga ternyata sempat menjadi kendala Nestle untuk berkembang. Kegagalan strategi pemasaran ini dikarenakan kurang diperhatikannya masalah budaya lokal tempat host country itu ada. Hal ini ternyata benar terjadi di Afrika dimana ibu-ibu di Afrika mengecam Nestle sebagai salah satu penyebab masalah kekurangan gizi pada bayi Afrika. Faktor budaya yang kurang diperhatikan serta adanya faktor buta huruf di Afrika serta kemungkinan penggunaan yang kurang tepat mengenai susu bubuk di Afrika memunculkan kritik yang menuai kegagalan terhadap pemasaran di Afrika.BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Nestle merupakan perusahaan tingkat internasional yang telah berkembang pesat dan diakui oleh masyarakat luas. Nestle dapat meningkatkan profitnya setiap tahun dan produknya telah beredar di mana-mana. Dengan demikian Nestle dapat dikatakan sebagai perusahaan global. Selain itu, dilihat dari segi pasarnya, Nestle telah mengusai banyak sektor produksi dengan berbagai macam produk yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia. Produk Nestle telah dipercaya oleh banyak orang sebagai produk yang berkualitas.

Nestle juga banyak melakukan kerjasama dengan perusahaan lain baik domestik maupun perusahaan asing di berbagai belahan dunia, salah satunya Perusahaan Hsu Fu Ci di China. Nestle telah mendirikan banyak pabrik di berbagai tempat untuk mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, Nestle dapat dikatakan memiliki manajemen yang baik dalam mengelola badan usahanya. Nestle dapat dikatakan perusahaan yang professional. 4.2 SaranSebaiknya Nestle tidak berhenti berinovasi karena telah menjadi perusahaan global. Sebaliknya, Nestle harus terus menciptakan produk-produk dengan ide-ide baru yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat. Nestle harus pandai membaca peluang bisnis yang ada saat ini. Dengan demikian Nesle akan semakin berkembang. Sebaiknya Nestle tetap mempertahankan citra baiknya dengan terus memproduksi produk yang berkualitas. Nestle juga sebaiknya tetap mempertahankan kerja samanya dengan pihak-pihak asing maupun lokal.Lampiran

Nestle Akusisi Industri Makanan Cina Hsu Fu Ci

Nestle | oleh Tim Liputan 6 SCTV

Posted: 12/07/2011 11:25

Liputan6.com, Jakarta: Dua perusahaan panganan terbesar dunia saat ini yaitu Nestle dan Hsu Fu Chi, Senin (11/7), mencapai kesepakatan setelah selama 2 tahun mengalami perjalanan panjang dalam proses negosiasi. Dalam kesepakatan tersebut, Nestle Inc sepakat untuk menguasai 60% jumlah saham yang dimiliki oleh Hsu Fu Chi dengan nilai pembelian sebesar 1,7 miliar dollar.

Akuisisi Terbesar Dalam Industri Makanan Cina Nominal akuisisi sebesar 1,7 miliar dollar tercatat sebagai jumlah yang terbesar dalam industri makanan Cina sampai dengan saat ini dan merupakan salah satu akuisisi terbesar bagi perusahaan China saat ini. Banyak kalangan menilai langkah akuisisi yang dilakukan oleh Nestle tersebut merupakan sebuah langkah besar perusahaan tersebut dalam semakin menguasai pasar panganan di Asia saat ini.

Bagi Nestle, jumlah nominal penguasaan saham sebesar 60% merupakan sebuah langkah strategis mengingat sebelum adanya akuisisi, jumlah penjualan produk Nestle baik di Cina maupun beberapa negara Asia seperti Singapura, Korea Selatan dan Jepang masih kalah dibandingkan dengan Hsu Fu Chi. Sisi sebaliknya, bagi Hsu Fu Chi langkah ini dinilai semakin menjadi momentum untuk mengalahkan pesaing abadi di industri pangan Cina seperti Tungyi dan Want Want China Holdings.

Nestle berencana membangun Pabrik baru di negeri tirai bambu ini, tidak tanggung-tanggung, Nestle merencanakan pembangunan 23 pabrik di beberapa provinsi di Cina. Rencana tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2020 dan merupakan sebuah langkah mega bisnis di sektor industri panganan di Asia.

Dari 23 pabrik yang akan direncanakan akan dibangun, sebanyak 14 ribu orang pekerja diperkirakan akan dibutuhkan. Dengan melihat rencana yang dicanangkan oleh Nestle Inc tersebut menandakan bahwa akan adanya peluang bagi perusahaan tersebut untuk mengambil alih pabrik-pabrik yang dimiliki oleh Hsu Fu Chi. Pabrik terbesar Hsu Fu Chi saat ini terdapat di provinsi Guangdong. Total pabrik yang dimiliki oleh Hsu FuChi di China tercatat sebanyak 56 pabrik dengan 13 ribu jumlah toko ritel di seluruh China.

Tahun lalu, Hsu Fu Chu meraih kenaikan profit sebesar 31% menjadi 93 juta dollar. Peluang kenaikan profit diperkirakan akan berlanjut pada tahun ini. Menurut Euromonitor International, permintaan permen dan kue di Cina untuk tahun ini diperkirakan akan meningkat sebesar 5% akibat adanya spekulasi kenaikan jumlah permintaan dalam negeri terhadap panganan disaat musim panas saat ini dan akhir tahun. Faktor meningkat volume wisatawan baik lokal maupun internasional juga menjadi faktor bagi peningkatan permintaan panganan di Cina.

Sementara itu, Asido Situmorang, Editor in Chief Vibizportal menyatakan jumlah penduduk Cina yang terus meningkat, dimana diperkirakan ada 1,341 milyar penduduk pada awal tahun 2011, merupakan pasar yang sangat besar untuk penjualan makanan. Hal ini tentu menjadi keuntungan bagi Nestle, apalagi Hsu Fu Chi bukan pemain baru di China, tentu mempunyai jalur distribusi makanan yang dapat menjangkau banyak masyarakat di China.

Disamping itu, kolaborasi kedua produsen makanan ini menjadi kekuatan yang maksimal untuk mengalahkan produsen asing lainnya yang masuk ke Cina seperti Mars & Wrigley (coklat dan permen karet), Perfetti Van Melle (permen karet, permen, coklat), Lotte (permen karet, coklat, biskuit), dan Kraft-Cadbury. Sedangkan bagi Hsu Fu Chi ini juga menjadi kesempatan mengalahkan pesaing abadi di industri pangan Cina seperti Tungyi dan Want Want Cina Holdings. Ini merupakan strategi yang tepat untuk menjangkau hasil yang maksimal bagi Nestle dan Hsu Fu Chi. (http://www.vibiznews.com/ARI)

Nestle Perbesar Investasi di Jawa Timur

Jul 29, 2011

Hadi Prasetyo, Asisten II (Ekonomi Pembangunan) Pemprov Jatim mengungkapkan, PT Nestle Indonesia menambah nilai investasi di Jatim untuk meningkatkan produksi susu sebesar USD 190 juta (sekitar Rp 1,62 triliun).Dengan tambahan tersebut, nilai total investasi Nestle menjadi USD 490 juta (sekitar Rp 4,17 triliun). Jumlah itu hanya di Jatim. Penandatangan telah dilakukan Gubernur di Jenewa, Swiss, ujarnya..

Investasi itu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok, yakni susu sapi. Ke depan, kapasitas produksi susu sapi yang semula 650 ton per hari menjadi 1.000 ton per hari. Nestle ingin pasokan suplai tidak impor lagi. Karena itu, jumlah sapi perah harus ditingkatkan, cetusnya.

Menurut Hadi, masuknya investasi perusahaan multinasional dari Swiss membuat visi Pemprov untuk menjadikan daerah Jatim sebagai wilayah agrobisnis terkemuka di Asia terbuka lebar. Mantan Kepala Bapeprov itu menyebut sejak tahun lalu sudah ada beberapa perusahaan multinasional melakukan aksi korporasi di Jatim.

Antara lain, PT Syngenta, perusahaan multinasional asal Swiss yang bergerak di bidang pembenihan. Tahun lalu, mereka telah membuka pabrik di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) dengan luas lahan 10 hektare. Sygenta bekerja sama dengan petani di beberapa daerah di Jatim dengan luas lahan 15 ribu hektare. Lahan itu ditanami bibit unggul jagung yang hasilnya bisa 12-14 juta ton per tahun per hektare, paparnya.

Selain itu, PT Chiel Jedang (CJ), perusahaan asal Korsel itu bakal menanamkan modalnya USD 622 juta dalam jangka waktu 5 tahun mulai 2010. Tahun lalu, mereka telah menggelontorkan USD 122 juta untuk pabrik di Jombang yang memproduksi asam amino sebagai suplemen makanan maupun pakan ternak. Pabrik pertama CJ adalah di Pasuruan yang memproduksi Hcl-L Lysne, MSG, dan animal feed. Tahun ini, CJ investasi total USD 47 juta. Terbagi USD 34 juta untuk pabrik Pasuruan dan sisanya di Jombang, pungkas Hadi.http://industri.kontan.co.id/news/gencar-ekspansi-di-indonesia-nestle-bina-petani-kakao-1Gencar ekspansi di Indonesia, Nestle bina petani kakao

Oleh Herlina KD - Minggu, 17 April 2011 | 13:38 WIB Industri.kontan.co.id

JAKARTA. Langkah Nestle mengembangkan bisnisnya di Indonesia terus berlanjut. Nestle memastikan pembangunan pabrik baru di Karawang, Jawa Barat akan selesai dan akan mulai beroperasi pada tahun 2012 nanti.

Pabrik baru ini rencananya akan memproduksi Milo dan juga bubur bayi Cerelac. Head of Public Relations Nestle Indonesia Brata T. Hardjosubroto mengatakan bahan baku kakao untuk memproduksi minuman Milo akan dipenuhi dari industri pemasok kakao di dalam negeri. "Nestle tidak berencana memiliki pabrik pemrosesan kakao sendiri," ujarnya kepada KONTAN pekan lalu.

Nah, untuk mendapatkan kepastian pasokan bahan baku, Brata mengatakan kini Nestle mulai mengembangkan pembinaan dengan petani kakao nasional. Pembinaan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan daya saing petani kakao Indonesia. Caranya, Nestle menyediakan teknologi perbanyakan bibit unggul tanaman kakao untuk program revitalisasi kakao atau yang dikenal dengan Gerakan Nasional (Gernas Kakao).

Dalam pengembangan ini, Brata bilang Nestle bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) di Jember, Jawa Timur. Saat ini, bibit unggul ini telah didistribusikan kepada para petani. "Pada tahun 2011 ini, Puslit Koka merencakan perbanyakan sekitar 70 juta bibit unggul kakao.

DAFTAR PUSTAKABuku Handout Pengantar Manajemen Universitas Surabayahttp://www.nestle.com/AboutUs/History/Pages/History.aspx?pageId=1http://www.nestle.co.id/ina/Pages/nestle.aspxWikipedia.com xxv