28
BAB 1 PENGEMBANGAN TELKOMSEL 1.1 Profil Perusahaan Telkomsel adalah operator terkemuka jasa telekomunikasi selular di Indonesia dengan pangsa pasar. Pada akhir September 2005, Telkomsel telah dekat dengan 23,5 juta pelanggan yang berdasarkan statistik industri mewakili pangsa pasar sekitar 54%. Telkomsel menyediakan layanan selular GSM di Indonesia, melalui jaringan 900/1800 Dual band nya sendiri MHz GSM nasional, dan internasional, melalui 238 mitra roaming internasional di 147 negara (akhir Juni 2005). Perusahaan menyediakan pelanggan dengan pilihan antara dua kartu prabayar simPATI dan Kartu As dari layanan simPATI pra-bayar, atau layanan kartuHALO pasca bayar, serta berbagai layanan nilai tambah dan program. O perasi Telkomsel di Indonesia telah berkembang sejak peluncuran komersial layanan pasca bayar pada tanggal 26 Mei 1995. Pada bulan November 1997, Telkomsel menjadi operator

Makalah Pengembangan Telkomsel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Pengembangan Telkomsel

BAB 1

PENGEMBANGAN TELKOMSEL

1.1 Profil Perusahaan

Telkomsel adalah operator terkemuka jasa telekomunikasi selular di Indonesia dengan pangsa

pasar. Pada akhir September 2005, Telkomsel telah dekat dengan 23,5 juta pelanggan yang

berdasarkan statistik industri mewakili pangsa pasar sekitar 54%.

Telkomsel menyediakan layanan selular GSM di Indonesia, melalui jaringan

900/1800 Dual band nya sendiri MHz GSM nasional, dan internasional, melalui 238 mitra

roaming internasional di 147 negara (akhir Juni 2005). Perusahaan menyediakan pelanggan

dengan pilihan antara dua kartu prabayar simPATI dan Kartu As dari layanan simPATI pra-

bayar, atau layanan kartuHALO pasca bayar, serta berbagai layanan nilai tambah dan

program.

Operasi Telkomsel di Indonesia telah berkembang sejak peluncuran komersial

layanan pasca bayar pada tanggal 26 Mei 1995. Pada bulan November 1997, Telkomsel

menjadi operator telekomunikasi selular pertama di Asia yang memperkenalkan layanan isi

ulang GSM pra-bayar.

Total pendapatan Telkomsel telah meningkat dari Rp 2.801 miliar di tahun 2000

menjadi Rp 14,77 T pada tahun 2004. Selama periode yang sama, jumlah pelanggan selular

Telkomsel meningkat dari sekitar 1,7 juta pada tanggal 31 Desember 2000 - 1,3 M pada

tanggal 31 Desember 2004.

Telkomsel memiliki jangkauan jaringan terbesar dari salah satu operator selular di

Indonesia, menyediakan jangkauan jaringan ke lebih dari 90% dari penduduk Indonesia dan

merupakan satunya operator di Indonesia yang meliputi seluruh propinsi negara, kota, dan

Page 2: Makalah Pengembangan Telkomsel

2

sub-county ("kecamatan" ). Perusahaan menawarkan GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS,

Wi-Fi, dan EDGE Teknologi.

1.2 Pemegang Saham

pemegang saham Telkomsel adalah Anak Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia

Tbk ("Telkom") dan Singapore Telecom Mobile Pte Ltd ("SingTel Mobile").

Telkom yang memiliki 65% dari modal saham yang ditempatkan Telkomsel, adalah

layanan penuh operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom tercatat di Bursa Efek

Jakarta ("BEJ": TLKM), New York Stock Exchange ("NYSE": Tlk) dan Bursa Efek London

("LSE": TKID) dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. .

Page 3: Makalah Pengembangan Telkomsel

3

SingTel Mobile memiliki 35% dari modal yang ditempatkan Telkomsel dan

merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Singapore Telecommunications

Limited ("SingTel"). SingTel adalah salah satu operator terkemuka di Asia layanan

telekomunikasi. Singtel terdaftar di Bursa Efek Singapura ("SGX": ST) dan Bursa Efek

Australia Limited ("ASX": SGT). SingTel pada akhirnya mayoritas sahamnya dimiliki oleh

Pemerintah Singapura.

Pada akhir tahun 2001, SingTel Mobile membeli saham di Telkomsel yang sampai

saat itu dipegang oleh Royal KPN Telecom Belanda Belanda (17,28%) dan Setdco Megacell

Asia (5%). Pertengahan tahun 2002 SingTel Mobile mengakuisisi 12,72% tambahan dari

Telkom untuk membawa total menjadi 35% saat ini.

1.3 Telkomsel Paling Indonesia

Indonesia, Negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 13 ribu Pulau

Telkomsel memiliki jangkauan terluas,  lebih dari 35 ribu BTS yang diantara nya BTS

Berteknologi 3G sebanyak lebih dari 7.000 BTS tersebar hingga pelosok Negeri. Selain itu

Telkomsel merupakan operator selular yang mengoperasikan BTS dengan sumber energi

ramah lingkungan (BTS Go Green) terbanyak di Asia dengan jumlah 132 BTS di seluruh

Indonesia.

Indonesia 33 propinsi 5.500 kecamatan dan 70 ribu desa

Telkomsel satu - satunya jaringan telekomunikasi yang menjangkau seluruh desa terpencil di

25.000 desa, serta memberikan layanan broadband tercepat 21Mbps dan terluas di 25 kota

besar.

Indonesia Negeri Bahari, dengan luas lautan 5,8 juta km persegi

Telkomsel, satu-satunya jaringan telekomunikasi di 15 Kapal PELNI menembus samudera

yang luas.

Indonesia  memiliki jumlah Penduduk mencapai 200 juta lebih

Lebih dari 93 juta diantaranya telah menjadi pelanggan setia Telkomsel ( kartuHALO,

simPATI dan kartuAs ).

Page 4: Makalah Pengembangan Telkomsel

4

Telkomsel juga menghadirkan titik pelayanan pelanggan terbanyak untuk melayani

pelanggan setia nya dengan lebih dari 1 juta titik pelayanan yang terdiri dari: GraPARI,

GeraiHALO, kiosHALO, outlet authorized dealer, mitra retail nasional, dan M-Kios, serta

memiliki call center terbesar di Indonesia yang didukung sekitar 5.000 agent call center.

Indonesia adalah salah satu pengguna blackberry terbesar di dunia

Telkomsel memiliki komunitas Blackberry terbesar di Indonesia  yang memberikan kapasitas

data layanan BlackBerry dengan koneksi tercepat 1,2Gbps

  Untukmu Negeri kami terus berinovasi. Telkomsel paling Indonesia.

1.4 Struktur Manajemen

• Dewan Komisaris 

Nama Posisi

Bp. Rinaldi Firmansyah Presiden Komisaris

Bp. Losso Judianto Komisaris

Bp. Arief Yahya Komisaris

Bp. Lim Chuan Poh Komisaris

Mr. Ng Kwon Kee Komisaris

• Dewan Direksi

Nama Posisi

Bp. Sarwoto Atmosutarno Presiden Direktur

Ibu Triwahyusari Direktur Keuangan

Ibu. Herfini HaryonoDirektur Perencanaan &

Pembagunan

Bp. Leong Shin Loong Direktur Komersial

Bp. David Ng Direktur Operasi 

Page 5: Makalah Pengembangan Telkomsel

5

BAB 2

PRODUK dan SERVICE TELKOMSEL

2.1 Macem-macem Produk Telkomsel

2.1.1 simPATI

Adalah layanan pra bayar (pre-paid) dari Telkomsel untuk anda yang berjiwa modern dan

dinamis. Nikmati mudahnya bicara, akses data, messaging, dan berbagai layanan terbaik

lainnya hanya dari simPATI.

Macem-macem dari simpati seperti perdana simpati , tariff simpati , promo simpati

dan simpati freedom.

2.1.2 kartu As

Nikmati layanan pra bayar (pre-paid) kartu As dari Telkomsel. Dengan tarif yang kompetitif

didukung oleh jaringan terluas, dapatkan berbagai kemudahan berkomunikasi dengan teman

dan keluarga.

Macem macem dari kartu As seperti kartu As nelpon murah rp 20/menit ,kartu As

paket sejam , kartu As 2000 ,dan perdana kartu As .

2.1.3 kartuHALO

Page 6: Makalah Pengembangan Telkomsel

6

Nikmati nyamannya berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat dengan layanan pasca-

bayar (post-paid) kartuHALO dari Telkomsel. Dengan dukungan jaringan terluas dan

kualitas terbaik, kartuHALO adalah pilihan yang tepat untuk seluruh solusi kebutuhan

komunikasi mobile anda.

Macem-macem dari kartu Halo seperti Halo fit ,Halo keluarga , Halo Hybrid ,Halo data , Halo

Citibank telkomsel card ,dan Halo e-newsletter.

2.1.4 Telkomsel flash

Untuk berbagai layanan data dan akses internet cepat, mudah, dimana saja, dan kapan saja.

Macem-macem dari kartu Telkom Flash seperti introduction ,paket telkomsel flash ,perdana

flash unlimited i-pad .

2.1.5 BlackBerry

Nikmati berbagai pilihan dan layanan untuk berbagai solusi komunikasi anda dengan

BlackBerry Internet Service (BIS) dan BlackBerry Entreprise Service (BES) hanya dari

Telkomsel.

Macem-macem dari fitur untuk Blackberry seperti blackberry unlimited 90 ribu

rupiah , BlackBerry Internet Service , blackberry enterprise service , dan blackberry

unlimited roaming.

Page 7: Makalah Pengembangan Telkomsel

7

2.2 Macam-macam Service Telkomsel

2.2.1 Grapari

Grapari merupakan kependekan dari Graha Pari Sraya adalah nama sebuah kantor pelayanan

konsumen milik Telkomsel. Nama Graha Pari Sraya atau yang disingkat GraPARI berasal

dari Bahasa Sansekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk nama

kantor pelayanan Telkomsel sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan

Telkomsel di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak itulah seluruh kantor pelayanan Telkomsel

ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel atau Graha Pari Sraya Telkomsel.

Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani

pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk sendiri seperti kartuHALO dan

simPATI Nusantara.

GraPARI tidak menjual perangkat telepon selular kecuali jika ada kebijaksanaan

tertentu untuk menjual dalam bentuk paket produk Telkomsel, hal inipun tidak selalu

dilakukan. Sehingga jika ada pelanggan yang ingin membeli perangkat telepon selular

terpisah dari produk Telkomsel maka GraPARI akan menyarankan untuk mendapatkannya

pada dealer resmi, outlet eksklusif, maupun ritel yang telah bekerjasama dengan Telkomsel

2.2.2 3G/3.5G

Telkomsel menyediakan layanan 3G, yang memungkinkan pengguna men-download video

serta menjelajahi internet dengan kecepatan tinggi. Telkomsel adalah operator pertama yang

menyediakan layanan seperti ini.

Page 8: Makalah Pengembangan Telkomsel

8

TELKOMSELFlash adalah layanan 3.5G berteknologi HSDPA dengan kecepatan

maksimal hingga 3,6 Mbps. Saat ini jaringan 3G Telkomsel tersedia untuk 80 kota, 3.5G di

20 kota, dan GPRS/EDGE di seluruh pelosok Indonesia

2.2.3 HSPA+

Telkomsel mulai September 2009 menambah layanan HSPA+ (High-Speed Packet Access)

dengan kecepatan akses hingga 21mbps, sampai dengan akhir 2010 direncanakan digelar

layanan di 24 kota di Indonesia.

Page 9: Makalah Pengembangan Telkomsel

9

BAB 3

EVENT TELKOMSEL

3.1 Telkomsel Siap Uji Coba Teknologi Long Term Evolution (LTE)

Menghadapi era baru layanan mobile broadband, Telkomsel siap untuk menggelar uji coba

teknologi Long Term Evolution (LTE) pertama di Indonesia dalam waktu dekat. Upaya ini

dilakukan sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk selalu siap memandu industri

telekomunikasi selular menghadapi perkembangan evolusi teknologi terkini.

Telkomsel melihat LTE sebagai salah satu teknologi alternatif yang dibutuhkan untuk

melayani perkembangan mobile broadband khususnya untuk mengakomodasi perkembangan

kebutuhan kapasitas dan kualitas layanan mobile broadband yang handal. Menurut Direktur

Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono, “Kesiapan dalam mengujicoba

teknologi terbaru ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus

memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru

layanan mobile broadband.”

Telkomsel saat ini telah memasuki tahap finalisasi kesiapan infrastruktur teknologi

yang akan diujicoba, seperti: e-Node B, Mobility Management Entity (MME), System

Architecture Evolution Gateway (SAE-GW), IP Multimedia Subsystem (IMS), dan lain-lain.

Persiapan uji coba LTE telah dimulai sejak Januari 2010, dan diharapkan sebelum akhir

semester pertama 2010 sudah dapat dilakukan uji coba download dengan kecepatan tinggi.

Sebelum melakukan uji coba, Telkomsel telah melakukan pengkajian teknis maupun

bisnis teknologi LTE, terutama kebutuhan akan sumber daya, seperti alokasi frekuensi untuk

men-deploy LTE, kebutuhan investasi baru bagi penyelenggaraan LTE, serta pendayagunaan

Page 10: Makalah Pengembangan Telkomsel

10

investasi existing yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan implementasi LTE. Seluruh

upaya ini dilakukan untuk mendukung perkembangan layanan mobile broadband ke depan

yang sangat membutuhkan bandwith besar, seperti: data kecepatan tinggi hingga 150 Mbps

(downlink) dan 50 Mbps (uplink) untuk mendukung high definition streaming video, Voice

over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan data kecepatan

tinggi.

Uji coba teknologi LTE ini merupakan bagian dari rangkaian upaya Telkomsel dalam

mengimplementasikan pengembangan roadmap teknologi selular ke tingkat yang lebih tinggi.

Diawali dengan layanan 3G pertama kali di Indonesia secara komersial pada 14 November

2006. Selanjutnya, Telkomsel meluncurkan layanan mobile broadband Telkomsel Flash

berbasis teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) pada 6 April 2007 serta

proyek Telkomsel Next Generation Flash dengan mengimplementasikan teknologi HSPA+

(High Speed Packet Access Plus) di 24 broadband city di Indonesia mulai 4 November 2009.

Ke depannya LTE diprediksi akan membawa perubahan industri telekomunikasi

cukup signifikan, di mana pada era LTE perkembangan layanan berbasis data akan semakin

pesat seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi akses tersebut. Perkembangan

layanan berbasis data juga ditentukan oleh berbagai aplikasi/service layer, seperti: teknologi

IMS, Service Delivery Platform (SDP), dan Cloud Computing. Di sisi lain, untuk

mengembangkan berbagai layanan ke depan operator membutuhkan dukungan dari mitra

kerja, seperti: penyedia konten, aplikasi, dan device.

3.1.1 Paling Lambat Juni, Telkomsel Uji Coba LTE

"Kesiapan dalam mengujicoba teknologi terbaru ini semakin menguatkan komitmen

Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi

selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband," kata Direktur

Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono, dalam siaran persnya.

Telkomsel saat ini telah memasuki tahap finalisasi kesiapan infrastruktur teknologi

yang akan diujicoba, seperti: e-Node B, Mobility Management Entity (MME), System

Page 11: Makalah Pengembangan Telkomsel

11

Architecture Evolution Gateway (SAE-GW), IP Multimedia Subsystem (IMS), dan lain-lain.

Persiapan uji coba LTE telah dimulai sejak Januari 2010, dan diharapkan sebelum akhir

semester pertama 2010 atau akhir Juni sudah dapat dilakukan uji coba download dengan

kecepatan tinggi.

Sebelum melakukan uji coba, Telkomsel telah melakukan pengkajian teknis maupun

bisnis teknologi LTE, terutama kebutuhan akan sumber daya, seperti alokasi frekuensi untuk

men-deploy LTE, kebutuhan investasi baru bagi penyelenggaraan LTE, serta pendayagunaan

investasi existing yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan implementasi LTE. Seluruh

upaya ini dilakukan untuk mendukung perkembangan layanan mobile broadband ke depan

yang sangat membutuhkan bandwith besar, seperti data kecepatan tinggi hingga 150 Mbps

(downlink) dan 50 Mbps (uplink) untuk mendukung high definition streaming video, Voice

over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan data kecepatan

tinggi.

3.2 Telkomsel Kembali Raih IMAC AWARD

Menyusul penghargaan bergengsi tingkat internasional, OPERATOR OF THE YEAR

INDONESIA di ajang Asian MobileNews Award 2006 beberapa waktu lalu, Telkomsel

kembali mendapat apresiasi dari ajang bergengsi Indonesia’s Most Admired Companies

(IMAC) 2006 sebagai perusahaan yang mempunyai corporate image terbaik dalam industri

telekomunikasi. Penghargaan yang diterima Telkomsel ini merupakan hasil survey yang

dilakukan oleh Majalah Bussiness Week, Marketing, I Frontier terhadap responden yang

berasal dari berbagai kalangan yaitu investor/stakeholder, executive, jurnalis, dan masyarakat

umum.

IMAC 2006 merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada perusahaan-

perusahaan terbaik Indonesia yang dinilai telah berhasil membangun citra positif perusahaan

dimata masyarakat berdasarkan parameter seperti profesionalisme, perhatian terhadap

konsumen, lingkungan kerja yang baik, dan tanggungjawab sosial yang tinggi. Perusahaan

yang berhasil meraih penghargaan ini selanjutnya layak mendapat predikat perusahaan-

perusahaan  yang paling dikagumi di Indonesia (Indonesia’s Most Admired Companies).

Page 12: Makalah Pengembangan Telkomsel

12

Selain Telkomsel yang berhasil meraih predikat terbaik dalam kategori

telekomunikasi, tercatat beberapa perusahaan seperti Indofood (makanan&minuman),

Unilever (toiletris), Sampoerna (rokok), Carrefour (ritel), BCA (bank nasional), Citibank

(bank multinasional), Garuda Indonesia (penerbangan), Chevron (pertambangan) dan lain-

lain yang juga menerima penghargaan IMAC 2006.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Bambang Riadhy Oemar

mengatakan, ”Telkomsel berterima kasih atas kepercayaan masyarakat, khususnya pelanggan

Telkomsel, yang untuk kedua kalinya secara beturut-turut memilih Telkomsel untuk

menerima penghargaan ini. Merupakan kepuasan yang tidak ternilai bagi Telkomsel ketika

apresiasi ini datang langsung dari masyarakat yang merupakan fokus kami dalam

memberikan pelayanan yang terbaik. Penghargaan ini juga merupakan sebuah pengakuan

bahwa ditengah-tengah pasar industri telekomunikasi yang kian marak dengan iklim

kompetisi operator selular, Telkomsel tetap berada sebagai top of mind referensi perusahaan

telekomunikasi yang dinilai mampu memberikan competitive advantages bagi

pelanggannya.”

“Telkomsel juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

mitra kerja Telkomsel yang telah berkontribusi mendukung dan bekerjasama dalam upaya

memberikan yang terbaik, hingga Telkomsel kembali mendapatkan predikat “Indonesia’s

Most Admired Companies”. Penghargaan ini membuktikan bahwa selain memberikan

layanan dan produk terbaik, Telkomsel juga mengutamakan aspek kepedulian (care) karena

IMAC diberikan kepada perusahaan yang memberikan perhatian tinggi terhadap konsumen,

lingkungan dan tanggung jawab sosial, serta karyawan.” ujar Bambang.

Tahun ini IMAC melibatkan sebanyak 1580 responden yang dibagi dalam empat

kelompok responden, yaitu manajemen, stock holder/ investor, jurnalis, dan masyarakat

umum. Kriteria responden manajemen adalah mereka yang mempunyai jabatan minimal

manajer pada perusahaan barang/jasa dan berusia antara 30 – 60 tahun. Responden stock

holder/investor diambil dari mereka yang pernah melakukan transaksi saham dalam satu

tahun terakhir dan/atau saat ini menanamkan modal dalam bentuk saham, obligasi atau

reksadana pada perusahaan tertentu. Seperti responden manajemen, usia responden stock

holder/investor berkisar antara 30 – 60 tahun. Responden jurnalis adalah mereka yang

berprofesi sebagai seorang jurnalis berita ekonomi yang berusia antara 20 – 50 tahun.

Page 13: Makalah Pengembangan Telkomsel

13

Sedangkan responden publik diambil dari masyarakat umum dengan usia antara 21 – 60

tahun.

Metode pengukuran  menggunakan empat dimensi yaitu Quality, Performance,

Responsibilty dan Attractiveness, dengan 10 parameter yang dipergunakan sebagai kriteria

pemilihan pemenang, yaitu: perhatian terhadap konsumen, produk/jasa berkualitas tinggi,

terpercaya, inovatif, pertumbuhan perusahaan, manajemen yang professional, kepedulian

terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial, tempat bekerja yang ideal dan menarik, serta

karyawan yang berkualitas. 

3.3 Telkomsel Pimpin Perkembangan Evolusi Teknologi Terkini

Telkomsel bersama mitra hari ini menggelar uji coba teknologi Long Term Evolution (LTE)

pertama di Indonesia. Upaya ini merupakan bukti keseriusan Telkomsel untuk selalu siap

memandu industri telekomunikasi selular menghadapi perkembangan evolusi teknologi

terkini. 

Selain menggelar uji coba LTE yang memiliki kecepatan akses hingga 100 Mbps, di

saat yang sama Telkomsel juga menguji teknologi Dual Carrier HSPA+ (yang memiliki

kecepatan akses 42 Mbps) di 2 titik, yakni di Medan dan Denpasar. Telkomsel melihat LTE

dan Dual Carrier HSPA+ sebagai salah satu teknologi alternatif yang dibutuhkan untuk

melayani perkembangan mobile broadband, khususnya untuk mengakomodasi perkembangan

kebutuhan kapasitas dan kualitas layanan mobile broadband yang lebih handal.

  Dalam uji coba LTE di jakarta dan Dual Carrier HSPA+ di 2 kota lainnya, Telkomsel

telah menggandeng 3 mitra. Untuk uji coba LTE di jakarta, Telkomsel telah bekerja sama

dengan Huawei. Sedangkan untuk uji coba Dual Carrier HSPA+ di Medan, Telkomsel

bekerja sama dengan Ericsson. Sementara uji coba di Denpasar, Telkomsel bermitra dengan

Nokia Siemens Networks (NSN).

  Menurut Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, “Kesiapan dalam

mengujicoba teknologi terbaru ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam

Page 14: Makalah Pengembangan Telkomsel

14

berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia

memasuki era baru layanan mobile broadband.”

  Saat ini perkembangan mobile broadband masih pada initial stage, di mana teknologi

yang dimanfaatkan masih berbasis 3G, yang telah berevolusi ke HSDPA/HSUPA dan

HSPA+. Teknologi tersebut terus berevolusi menuju ke HSPA+ (42Mbps, 84Mbps, dan 168

Mbps). Sementara di sisi lain teknologi baru seperti LTE juga mulai tersedia, di mana baik

LTE dan LTE Advance menawarkan kapasitas dan kualitas melebihi HSPA+. Dengan LTE,

layanan data dapat diakses dengan kecepatan hingga 172 Mbps, sementara LTE Advance

menawarkan kecepatan hingga 300Mbps, 600Mbps, bahkan 1 Gbps.

  Dalam uji coba kali ini Telkomsel melakukan pengkajian teknis maupun bisnis

teknologi LTE, terutama kebutuhan akan sumber daya, seperti alokasi frekuensi untuk men-

deploy LTE, kebutuhan investasi baru bagi penyelenggaraan LTE, serta pendayagunaan

investasi existing yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan implementasi LTE. Seluruh

upaya ini dilakukan untuk mendukung perkembangan layanan mobile broadband ke depan

yang sangat membutuhkan bandwith besar, seperti: data kecepatan tinggi hingga 150 Mbps

(downlink) dan 50 Mbps (uplink) untuk mendukung high definition streaming video, Voice

over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan data kecepatan

tinggi.

 

Uji coba teknologi LTE dan Dual Carrier HSPA+ ini merupakan rangkaian upaya

Telkomsel dalam mengimplementasikan pengembangan roadmap teknologi selular ke tingkat

yang lebih tinggi. Diawali dengan layanan 3G pertama kali di Indonesia secara komersial

pada 14 September 2006. Selanjutnya, Telkomsel meluncurkan layanan mobile broadband

Telkomsel Flash berbasis teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) pada 6

April 2007 serta proyek Telkomsel Next Generation Flash dengan mengimplementasikan

teknologi HSPA+ (High Speed Packet Access Plus) di 24 broadband city di Indonesia mulai

4 November 2009.

  Menurut Presiden Direktur Huawei Indonesia Ma Yue, “Kontribusi signifikan Huawei

dalam perkembangan teknologi LTE ditunjukkan lewat teknologi and inovasi kami yang

terkemuka dalam menyediakan singleRAN berdasarkan SDR (Software Defined Radio) yang

merupakan platform akses terpadu untuk mendukung teknologi seperti LTE, UMTS and

Page 15: Makalah Pengembangan Telkomsel

15

GSM dalam satu platform. Penyebaran LTE yang luas dapat memperkuat tingkat komunikasi

informasi, memajukan efisiensi kerja, dan menurunkan biaya operasional untuk keuntungan

industri telekomunikasi Indonesia.”

  Presiden Direktur Ericsson Indonesia Mats Otterstedt mengatakan, ”Pertumbuhan

penggunaan data bergerak di Indonesia tumbuh beberapa kali lipat setiap tahunnya. Untuk

terus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggannya, Telkomsel

memerlukan teknologi tercanggih. Ericsson sebagai pemimpin dalam teknologi selular

merasa bangga dapat bermitra dengan Telkomsel dalam menerapkan solusi terkini bagi

perkembangan mobile broadband di Indonesia.”

  Sedangkan Head of Sub-Region Indonesia Nokia Siemens Networks Richard Kitts

menambahkan, ”Para pelanggan Telkomsel akan segera menikmati kecepatan data downlink

hingga 42Mbps untuk mobile broadband, dua kali lipat kecepatan saat ini. Nokia Siemens

Networks menyediakan upgrade HSPA+ untuk Telkomsel dengan tujuan meningkatkan

pangsa pasar trafik dan juga pendapatan dari layanan data.”

  Ke depannya LTE dan Dual Carrier HSPA+ diprediksi akan membawa perubahan

industri telekomunikasi cukup signifikan, di mana pada era LTE perkembangan layanan

berbasis data akan semakin pesat seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi akses

tersebut. Perkembangan layanan berbasis data juga ditentukan oleh berbagai aplikasi/service

layer, seperti: teknologi IMS, Service Delivery Platform (SDP), dan Cloud Computing. Di

sisi lain, untuk mengembangkan berbagai layanan ke depan, operator membutuhkan

dukungan dari mitra kerja, seperti: penyedia konten, aplikasi, dan device.

3.4 Telkomsel Pertahankan Kepuasan Pelanggan Selama 11 Tahun

Telkomsel kembali mempertahankan posisi puncak sebagai perusahaan yang memberikan

tingkat kepuasan pelanggan tertinggi dengan meraih 3 penghargaan pada ajang Indonesian

Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010, sekaligus mengukuhkan produk simPATI (kartu

prabayar) dan kartuHALO (kartu paskabayar) sebagai kartu pilihan utama selama 11 tahun

berturut-turut.

Page 16: Makalah Pengembangan Telkomsel

16

Keberhasilan mempertahankan prestasi selama 11 kali berturut-turut ini membuat

Telkomsel memperoleh predikat Best of The Best ICSA 2010. Selain simPATI dan

kartuHALO, Telkomsel juga berhasil mempertahankan TELKOMSELFlash sebagai layanan

wireless internet broadband yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi.

Penghargaan ICSA yang diberikan Majalah SWA Sembada dan lembaga riset

independen Frontier ini memasuki tahun yang ke-12, sehingga telah menjadi barometer

tersediri bagi produk dan layanan di Indonesia dalam hal kepuasan pelanggan. Tahun ini

survei dilakukan terhadap berbagai kategori yang melibatkan 8.400 responden di 6 kota besar

di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, "Kami berterima kasih

kepada masyarakat Indonesia yang telah memilih simPATI, kartuHALO, dan

TELKOMSELFlash sebagai layanan selular yang dianggap relatif mampu memberi kepuasan

sesuai ekspektasi mereka. Kepercayaan tersebut harus kami jaga dengan selalu berupaya

memberikan yang terbaik, sehingga kami berharap dapat melayani 100 juta pelanggan hingga

akhir tahun 2010."

Kesuksesan meraih predikat Best of The Best ICSA 2010 membuat Telkomsel

semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di industri telekomunikasi selular

Indonesia, di mana saat ini telah dipercaya melayani lebih dari 93 juta pelanggan atau sekitar

50 persen pengguna ponsel di Indonesia. Tingginya kepercayaan para pengguna ponsel

terhadap layanan Telkomsel dengan produknya yang relatif dapat memenuhi 5 parameter

kebutuhan pokok, yakni: cakupan yang luas, kualitas jaringan yang handal, inovasi produk,

pelayanan pelanggan berstandar ISO, dan tarif yang semakin terjangkau.

Page 17: Makalah Pengembangan Telkomsel

17

ICSA 2010: Executive VP Sales Operation Telkomsel Hendri Mulya Sjam (tengah) saat

menerima penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010 dari Pemimpin

Redaksi Majalah SWA Kemal Effendi Gani (kiri) dan Chairman Frontier Consulting Group Handi

Irawan (4/10). Telkomsel meraih predikat Best of The Best berkat prestasinya mempertahankan

tingkat kepuasan pelanggan tertinggi untuk produk simPATI (prabayar) dan kartuHALO (paskabayar)

sebagai kartu pilihan utama selama 11 tahun berturut-turut (2000-2010) dan layanan wireless internet

broadband TELKOMSELFlash 2 tahun berturut-turut (2009-1010).

Keterlibatan langsung masyarakat sebagai pemilih menjadikan penghargaan ICSA

sebagai representasi kenyataan di lapangan. Meraih predikat Best of The Best selama 11 tahun

berturut-turut menggambarkan konsistensi Telkomsel dalam upaya memberikan kemanfaatan

yang lebih dibandingkan produk-produk sejenis di pasaran. "Penghargaan ini merupakan

wujud customer experience yang mendasari kami untuk terus berinovasi menghadirkan nilai

tambah bagi kepuasan pelanggan," tambah Sarwoto.

Penghargaan ICSA 2010 diukur berdasarkan 4 parameter, yaitu: kepuasan terhadap

kualitas produk/layanan (QSS), dan kepuasan terhadap harga berdasarkan kualitas yang

diterima (VSS), persepsi bahwa salah satu merek dinilai terbaik secara keseluruhan dibanding

merek lainnya (PBS), serta customer expectation (ES), yang merupakan parameter yang

sangat menentukan kepuasan pelanggan sekaligus memberikan potret yang lebih akurat

terhadap hasil penilaian. Pada ICSA tahun ini Telkomsel memperoleh Total Satisfaction

Score (TSS) sebesar 4,366 untuk simPATI dan 4,364 untuk kartuHALO, serta 4,053 untuk

TELKOMSELFlash.

Page 18: Makalah Pengembangan Telkomsel

18

Penghargaan di ajang ICSA 2010 ini melengkapi berbagai pengakuan yang telah

diterima Telkomsel tahun ini, antara lain: Asia Pasific ICT Award (Wireless Service Provider

of the Year), Forsel Award (Operator GSM Favorit), Top Brand Award (simPATI dan

kartuHALO), The Greatest Brand of the Decade (simPATI), Indonesia Cellular Award (Best

Customer Growth dan Best GSM Operator), Selular Award (Best Operator of The Year dan

Best GSM Operator), dan Indonesia Best Brand Award (simPATI dan kartuHALO).

3.5 CSR Telkomsel: Pelatihan Teknisi Ponsel bagi Anak Jalanan dan Anak Cacat

Sebagai wujud kepedulian sosial terhadap sesama di bulan Ramadhan, Telkomsel

menggelar pelatihan teknisi ponsel dengan melibatkan 100 pemuda di 6 lokasi, yakni:

Bogor, Malang, Purwokerto, Yogyakarta, Cikampek, dan Medan.

Pelatihan yang berlangsung pada 19 Agustus hingga 2 September 2010 ini

merupakan program berkesinambungan untuk kedua kalinya, setelah pelatihan yang sama

sukses dilakukan untuk pertama kalinya pada rangkaian TELKOMSELsiaga 2009 lalu.

Program pelatihan menitikberatkan pada pembekalan teknik dasar reparasi ponsel

dan strategi bisnisnya guna membuka wacana bagi para pemuda yang menjadi peserta

untuk dapat mengembangkan potensi diri dalam berwirausaha. Pelatihan ini merupakan

kombinasi dari teori dan praktik, mulai dari pengenalan komponen ponsel, peralatan

reparasi, hingga simulasi berbagai kasus kerusakan ponsel dan cara penanganannya.

Page 19: Makalah Pengembangan Telkomsel

19

   

Pelatihan Teknisi Ponsel: Deputy VP Corporate Secretary Aulia E. Marinto

(kanan) dan GM Corporate Social Responsibility Tubagus Husniyullah (tengah)

menyaksikan pelatihan teknisi ponsel di Bogor (19/8). Dalam rangka mengembangkan

jiwa kewirausahaan generasi muda sekaligus sebagai wujud kepedulian sosial terhadap

sesama di bulan Ramadhan, Telkomsel menggelar pelatihan teknisi ponsel dengan

melibatkan 100 anak jalanan dan anak cacat di 6 lokasi, yakni: Bogor, Malang,

Purwokerto, Yogyakarta, Cikampek, dan Medan.

GM Corporate Social Responsibility Telkomsel Tubagus Husniyullah mengatakan,

“Kegiatan yang ditujukan bagi komunitas anak jalanan dan anak cacat ini juga bermanfaat

dalam membentuk konsep berfikir ke arah yang positif, bahwa sesungguhnya para pemuda

memiliki potensi untuk berkarya dan hidup mandiri. Oleh karenanya kami memfasilitasi

mereka dengan materi pelatihan yang bermanfaat dan berguna untuk peningkatan potensi

diri tersebut.”

Program pelatihan teknisi ponsel sendiri merupakan bagian dari rangkaian

TELKOMSELsiaga 2010. Setelah mendapatkan pelatihan selama 2 minggu, para peserta

langsung mendapat kesempatan untuk mempraktekan keahlian mereka di sejumlah posko

TELKOMSELsiaga di 23 titik sepanjang jalur mudik utama dan tempat wisata seperti:

Jam Gadang Bukit Tinggi, Pelabuhan Bakaheuni, Kebun Binatang Ragunan,

Grojogansewu Tawangmangu, Batu Raden Purwokerto, Pantai Pasir Putih, Taman Safari

Page 20: Makalah Pengembangan Telkomsel

20

Pandaan, dan Pantai Kuta.

Di posko tersebut, peserta akan menjaga counter reparasi ponsel gratis pada tanggal

5-19 September 2010, yang dapat dinikmati masyarakat yang sedang mudik atau

berwisata melalui daerah-daerah tersebut. Mereka siap memberikan pelayanan konsultasi

dan penanganan reparasi ringan. Di counter tersebut juga tersedia penjualan kartu perdana,

isi pulsa, serta layanan kesehatan.

Selama pagelaran TELKOMSELsiaga 2010, Telkomsel telah melakukan sejumlah

aktivitas CSR lainnya, yakni renovasi 60 masjid di lokasi USO (Universal Service

Obligation) serta peluncuran Layanan Infaq dan Donasi *811#. Program-program lain

yang dilakukan oleh Telkomsel sebagai perwujudan CSR antara lain Information

Communications Technology (ICT) untuk sekolah/ komunitas siswa serta Peningkatan

Kemampuan dan Pengetahuan Guru, Program Peluk Asa, Rekonstruksi 4 Gedung Sekolah

di lokasi bencana, Pengembangan Balai Pintar Bagi Komunitas Masyarakat Sub Urban/

Rural, pembentukan TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity)

yang membantu pemerintah dalam reaksi tanggap bencana alam, serta berpartisipasi aktif

pada kegiatan-kegiatan lain di daerah, seperti pembelian obat-obatan untuk korban banjir

di Karawang, bantuan Ngaben di Bali, dan Ekspedisi Laut Cinta di Makassar.