45
Makalah “Pengembangan Silabus” Diajukan sebagai tugas pribadi mata kuliah Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu : Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd DISUSUN OLEH : Nama : Emri Yulizal Ardi N I M : 8146121009 Kelas : A2-Teknologi Pendidikan Pengembangan Silabus_1

Makalah Pengembangan Silabus_Ey

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengembangan

Citation preview

Makalah

Pengembangan SilabusDiajukan sebagai tugas pribadi mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nama : Emri Yulizal Ardi N I M : 8146121009Kelas : A2-Teknologi Pendidikan

PROGRAM PASCA SARJANAPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAHKualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola proses pembelajaran, dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Sesuai dengan prinsip otonomi dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), pelaksana pembelajaran, dalam hal ini guru, perlu diberi keleluasaan dan diharapkan mampu menyiapkan silabus, memilih strategi pembelajaran, dan penilaiannya sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik dan lingkungan masing-masing. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka perlu dibuat buku pedoman cara mengembangkan silabus berbasis kompetensi. Pedoman pengembangan silabus yang meliputi dua macam, yaitu pedoman umum dan pedoman khusus untuk setiap mata pelajaran. Pedoman umum pengembangan silabus memberi penjelasan secara umum tentang prosedur dan cara mengembangkan SK dan KD menjadi indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar. Sedangkan pedoman khusus menjelaskan mekanisme pengembangan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang disertai contoh-contoh untuk lebih memperjelas langkah-langkah pengembangan silabus.

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan silabus?2. Apa saja manfaat dari silabus?3. Apa saja prinsip pengembangan dari silabus?4. Bagaimana unit waktu dari silabus?5. Siapa saja yang dapat mengembangkan silabus?6. Apa saja komponen dari silabus?7. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan silabus?

1.3 TUJUAN1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari silabus.2. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari silabus.3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip pengembangan dari silabus.4. Untuk mengetahui dan memahami unit waktu dari silabus.5. Untuk mengetahui dan memahami siapa saja yang dapat mengembangkan silabus.6. Untuk mengetahui dan memahami komponen dari silabus.7. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah mengembangkan silabus.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN SILABUSIstilah silabus didefinisikan sebagai Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran (Salim, 1987: 98). Silabus dapat juga diartikan sebagai rancangan progam pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah di tentukan. Jadi, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.Dengan demikian, silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.Sebagai rancangan program pembelajaran silabus memuat berbagai macam hal yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum, yakni menjawab persoalan tentang:1. Tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa melalui proses pembelajaran? Pertanyaan ini berkaitan dengan rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah diterapkan.2. Materi apa yang harus dipelajari siswa sehubungan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan pokok-pokok materi yang berhubungan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar standar kompetensi dan kompetensi dasar itu dapat tercapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan strategi dan metode pembelajaran,penetapan media pembelajaran yang bermuara pada pengalaman belajar yang harus dilakukan setiap siswa.4. Bagaimana menentukan keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi? Pertanyaan ini berkaitan dengan perumusan indicator hasil belajar dan penetapan system evaluasi pembelajaran.Atas dasar hal tersebut,maka silabus dirancang sesuai dengan standar isi, dan sesuai dengan kondisi setiap sekolah. Dengan demikian, setiap sekolah akan memiliki silabus yang berbeda. Oleh sebab itu, silabus dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik sekolah.

2.2 MANFAAT SILABUSSilabus sebagai rancangan progam memiliki beberapa manfaat penting bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam sebuah silabus terdapat hal-hal penting seperti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pokok-pokok materi termasuk pengalaman belajar dan alat penilaian yang dapat dijadikan acuan beserta alokasi waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan demikian, untuk guru silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu proses pembelajaran.Untuk para administrator termasuk kepala sekolah, silabus dapat dijadikan rujukan dalam menentukan berbagai kebijakan sekolah seperti penentuan skala prioritas dalam menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan guru menyelenggarakan pembelajaran termasuk dalam merencanakan program kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru.Bagi para pengawas, silabus akan bermanfaat untuk melakukan supervise sekolah, misalnya untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan, atau untuk mengobservasi apakah pembelajaran yang dilakukan guru berada pada jalur yang sesuai.

2.3 PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUSUntuk memperoleh silabus yang baik, maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:1. IlmiahKeseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Di samping itu, strategi pembelajaran yang dirancang dalam silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori belajar.

2. RelevanCakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Prinsip ini mendasari pengembangan silabus, baik dalam pemilihan materi pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran. Kesesuaian antara isi dan pendekatan pembelajaran yang tercermin dalam materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran pada silabus dengan tingkat perkembangan peserta didik akan mempengaruhi kebermaknaan pembelajaran.

3. SistematisKomponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. SK dan KD merupakan acuan utama dalam pengembangan silabus. Dari kedua komponen ini, ditentukan indikator pencapaian, dipilih materi pembelajaran yang diperlukan, strategi pembelajaran yang sesuai, kebutuhan waktu dan media, serta teknik dan instrumen penilaian yang tepat untuk mengetahui pencapaian kompetensi tersebut.

4. KonsistenAdanya hubungan yang konsisten antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian. Dengan prinsip konsisten ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumberdan media pembelajaran, serta diarahkan pada pencapaian KD dalam rangka pencapaian SK.

5. MemadaiCakupan indikator, materi, kegiatan, dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Contoh: jika SK dan KD menuntut kemampuan menganalisis sutau obyek belajar, maka indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memamdai mendukung kemampuan untuk menganalisis.

6. Aktual dan KontekstualCakupan indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Benyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Disamping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan, tidak hanya untuk pencapaian kompetensi, melainkan juga untuk menanamkan kebiasaan mencari informasi yang lebih luas kepada peserta didik.

7. FleksibelKeseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan kebutuhan masyarakat. Fleksibelitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

8. MenyeluruhKomponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materi dan kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya. Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotornya serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (life skill).

2.4 UNIT WAKTU SILABUS1. Silabus mata pelajarana. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.2. Implementasi pembelajaran per semestera. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.b. Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan berdasarkan satuan kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).

2.5 PENGEMBANG SILABUSPengembang silabus dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada setiap sekolah atau beberapa sekolah pada kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).1. Disusun secara mandiri oleh kolompok guru mata pelajaran sejenis pada setiap sekolah apabila guru-guru di sekolah yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.2. Apabila guru mata pelajaran belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.4. Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah/madrasah lain melalui forum MGMP untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dalam lingkup MGMP setempat. Dapat pula mengadaptasi atau mengadopsi contoh model yang dikeluarkan oleh BSNP.5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

2.6 KOMPONEN SILABUSSilabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulum. Produk pengembangan kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran yang memberikan rambu-rambu dalam menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni kompetensi yang hendak dikuasai oleh peserta didik, fasilitas yang digunakan peserta didik untuk menguasai kompetensi, dan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Dari ketiga pertanyaan mendasar tadi, bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi, pokok-pokok strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian.Pertanyaan mengenai kompetensi yang hendak dicapai atau dikuasai oleh peserta didik dapat terjawab dengan menampilkan secara sistematis mulai dari SK, KD, dan indikator pencapaian kompetensi serta hasil identifikasi materi pembelajaran yang digunakan. Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi peserta didik agar mencapai kompetensi dijabarkan dengan mengungkapkan strategi, pendekatan dan metode yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan mengenai bagaimana mengetahui ketercapaian kompetensi dapat dijawab dengan menjabarkan teknik dan instrumen penilaian. Di samping itu, diperlukan identifikasi ketersediaan sumber belajar sebagai pendukung pencapaian kompetensi.Berikut ini merupakan komponen pokok dari silabus yang sering digunakan:1. Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai, meliputi:a. Standar Kompetensi (SK)b. Kompetensi Dasar (KD)c. Indikatord. Materi Pembelajaran2. Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi, memuat pokok-pokok kegiatan dalam pembelajaran.

3. Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian kompetensi, mencakup:a. Teknik Penilaian1) Jenis Penilaian2) Bentuk Penilaianb. Instrumen Penilaian4. Komponen pendukung, terdiri dari:a. Alokasi Waktub. Sumber Belajar

Mekanisme pengembangan silabus dapat ditunjukkan dengan bagan di bawah ini.Analisis SI/SKL/SK/KDIndikatorMateri PembelajaranKegiatan PembelajaranSumber BelajarAlokasi WaktuPenilaian

Gambar Mekanisme Pengembangan Silabus

2.7 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUSLangkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata PelajaranStandar Kompetensi Lulusan (SKL dan SKK) SMKStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata PelajaranStandar Kompetensi Lulusan Mata PelajaranPengkajianMateri PembelajaranKegiatan PembelajaranAlokasi WaktuSumber Belajar

Komponen silabusAnalisis Kedalaman dan Keluasan MateriPenilaianIndikator Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarPenyusunan

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini (sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas).1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasarMengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Kompetensi Lulusan/SKL (Permendiknas No. 23 Tahun 2006), dengan memperhatikan hal-hal berikut:a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada dalam dokumen SKL;b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.2. Merumuskan indikator Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur dan diamati, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dapat juga diartikan sebagai tingkat kinerja yang akan didemonstrasikan untuk setiap kompetensi dasar atau sejauh mana setiap uraian dalam kompetensi dasar dapat tercapai dan terukur.Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Perumusan indikator harus memperhatikan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai, sehingga rumusan indikator tidak lebih tinggi dari KD (berdasarkan prinsip taksonomi Bloom).3. Penentuan jenis penilaianPenilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, pembelajaran remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.4. Mengidentifikasi materi pembelajaranMengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:a. potensi peserta didik;b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik ;c. kebermanfaatan bagi peserta didik;d. struktur keilmuan;e. aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;f. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia kerja;g. alokasi waktu.Untuk program produktif penyusunan materi pembelajaran memperhatikan indikator (kriteria kinerja) dan lingkup variable/kondisi kinerja yang tertuang dalam SKK Kompetensi Keahlian bersangkutan.5. Mengembangkan kegiatan pembelajaranKegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Atau dengan kata lain, pada kegiatan pembelajaran akan tergambar bahwa peserta didik tidak hanya akan memperoleh pengalaman belajar tentang substansi yang dipelajari tetapi juga tentang kompetensi generik/kompetensi kunci/soft skill. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai subjek/student center, sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator.d. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. e. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. f. Praktik Kerja Industri Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan kegiatan pembelajaran mata pelajaran kelompok program produktif. Kegiatan Prakerin dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:1) Prakerin bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta didik dalam pembentukan kompetensi secara utuh dan lebih bermakna, terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan tuntutan kebutuhan di lapangan kerja.2) Waktu pelaksanaan Prakerin dialokasikan dari waktu yang tersedia pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan, dengan ketentuan empat jam praktik di industri setara dengan satu jam tatap muka yang terstruktur dalam kurikulum.3) Kegiatan Prakerin sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga dimanfaatkan sebagai bagian dari penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.4) Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber daya yang dimiliki sekolah untuk mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku.5) Prakerin dapat dilaksanakan secara bertahap untuk setiap standar kompetensi dan atau di blok dalam satuan waktu tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing Kompetensi Keahlian dan kondisi tempat Prakerin. 6. Menentukan alokasi waktuPenentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.7. Menentukan sumber belajarSumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.2.8 Pengembangan Silabus BerkelanjutanDalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

Contoh : Komponen dan Format Silabus1. Komponen Silabusa. IdentitasBerisi identitas sekolah, Kompetensi Keahlian, standar kompetensi, mata pelajaran, kelas/semester, durasi pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk kompetensi kejuruan).b. Standar kompetensiStandar kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan mengacu kepada SKKD yang dikembangkanoleh Direktorat Pembinaan SMK atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja/industri terkait.c. Kode kompetensiYang dimaksud dengan kode kompetensi asalah kode standar kompetensi yang merupakan identitas standar kompetensi. Bagi mata pelajaran yang belum memiliki kode standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model kodefikasi sendiri.d. Kompetensi dasarKompetensi dasar merupakan sejumlah tugas/kemampuan untuk mendukung ketercapaian standar kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.e. Indikator Indikator merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi dasar yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.f. Materi pembelajaranMerupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi menunjang pencapaian kompetensi dasar, mencakup keseluruhan ranah kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap).Materi pokok/materi pembelajaran dirumuskan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.g. Kegiatan pembelajaranKegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik dan atau mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar sesuai dengan indikator.Kegiatan pembelajaran dirancang secara utuh (komprehensif), sistematis dan berpusat pada peserta didik.Kegiatan pembelajaran disusun dengan mengintegrasikan aspek kecakapan hidup/kompetensi kunci (untuk kompetensi kejuruan), keunggulan lokal dan global, serta lingkungan hidup.h. PenilaianPenilaian merupakan proses membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan indikator pencapaian kompetensi.Metode penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator pencapaian kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran.i. Alokasi waktuAlokasi waktu adalah estimasi jumlah jam pembelajaran yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar yang dirinci ke dalam jumlah jam pembelajaran untuk tatap muka (teori), praktik di sekolah, dan praktik di industri.j. Sumber belajarSumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.2. Format SilabusFormat silabus dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk narasi atau tabel yang berisi komponen: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Urutan komponen di atas didasarkan atas konsep tentang Pengembangan Kompetensi Diklat Berbasis Kompetensi yang dikemukakan oleh Blank, William E. (1982). yang menyatakan bahwa indikator merupakan indikasi seseorang telah menguasai Kompetensi Dasar, sehingga urutannya terletak setelah Kompetensi Dasar. Namun demikian sekolah dapat menggunakan format yang dikeluarkan oleh BSNP, tetapi prinsip pengembangan silabus mengikuti alur pikir yang menyatakan bahwa indikator akan menentukan ruang lingkup materi dan penilaian, seperti terlihat pada bagan berikut.

Standar KompetensiIndikatorKompetensi Dasar

Penilaian

Materi Pembelajaran

Penilaian

Pengembangan Silabus_23

Contoh.FORMAT SILABUS (Bentuk tabel)

NAMA SEKOLAH: MATA PELAJARAN: KELAS/SEMESTER: KOMPETENSI KEAHLIAN: KODE KOMPETENSI: DURASI PEMBELAJARAN:

KOMPETENSIDASARINDIKATORMATERI POKOK PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARANPENILAIANALOKASI WAKTUSUMBERBELAJAR

TM*PSPI

*TM: Tatap Muka (teori)PS: Praktik di sekolahPI: Praktik di industri

Keterangan :

Nama sekolah: diisi dengan nama SMK.Mata Pelajaran : diisi dengan mata pelajaran yang tertuang pada struktur kurikulum.Kelas/Semester: diisi dengan kelas dan semester berapa mata pelajaran tersebut diberikan.Kompetensi Keahlian : diisi dengan nama kompetensi keahlian (jurusan) sesuai dengan keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.Standar Kompetensi: diisi dengan nama/judul kompetensi yang akan diajarkan yang tertuang pada silabus.Kode Kompetensi: diisi dengan kode kompetensi, untuk normatif dan adaptif dapat menggunakan nomor urut mata pelajaran (1,2 dst;). Untuk komponen produktif menggunakan kode kompetensi yang tertuang pada deskripsi kompetensi keahlian yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.Durasi Pembelajaran: diisi dengan jumlah jam belajar yang telah dikonversikan dari tatap muka, praktik di sekolah dan praktik di industri dengan perbandingan 1:2:4.Kompetensi Dasar: diisi dengan kompetensi dasar sebagaimana tertulis pada silabus.Indikator: diisi dengan penanda pencapaian kompetensi dasar berupa perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mata pelajaran program produktif dapat menggunakan kriteria unjuk kerja (KUK)/kinerja yang terdapat pada SKK.Materi Pokok:diisi dengan materi apa yang akan diajarkan agar siswa dapat mencapai indikator yang diharapkan. Materi yang disusun mengacu pada indikator yang harus dicapai, khusus untuk program produktif dapat mengacu pada KUK dan batasan variabel/lingkup variabel/range of variabel.Kegiatan Pembelajaran: diisi dengan strategi mengajar guru yang akan diterapkan agar siswanya aktif dan dapat mencapai indiaktor yang diharapkan, minimal mengandung unsur kegiatan dan materi. Pengajaran aspek kecakapan hidup generik (misalnya kerjasama, toleransi, berkomunikasi dll) harus tergambar pada kegiatan belajar. Penilaian: diisi dengan metode penilaian yang akan digunakan baik bentuk tes maupun non tes disesuaikan dengan karakteristik indikator antara lain; tes tertulis, tes lisan, pengamatan kinerja, produk dan lain-lain; baik untuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap.Alokasi Waktu:diisi dengan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk teori, praktik di sekolah dan praktik di industri.Sumber Belajar: rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

CONTOHFORMAT SILABUS BERKARAKTER DAN CARA MENGISINYA

Nama sekolah: Diisi nama sekolah tempat peserta didik belajarMata Pelajaran: Diisi nama mata pelajaranKelas : Diisi kelas berapa SK tersebut harus dicapai melalui proses pembelajaranSemester : Diisi semester berapa SK tersebut harus dicapai melalui proses pembelajaranSK : Diisi rumusan SK

No.Kompetensi DasarMateri PembelajaranKegiatan PembelajaranIndikatorPenilaianAlokasi WaktuSumber Belajar

Memuat KD hasil penjabaran dari SK yang telahdirumuskan dalam SI.Memuat materipembelajaran hasilpenjabaran masing-masing KD yang telah dirumuskan.Memuat alternatif pengalaman belajar peserta didik yang terpilih yang dapat dipakai untuk mencapai penguasaan KD.Memuat Indikasi ketercapaian KD yang telah dirumuskan dalam SI.Memuat jenis,bentuk, dan macam penilaian yang akan digunakan untuk melihat hasil belajar.Memuat alokasi waktuYang diperlukanUntuk menguasaimasing-masing KDMemuat jenis sumber bahan/alatyang digunakan.

BAB IIIPENUTUP

1.1 KESIMPULANSilabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.Prinsip pengembangan silabus meliputi ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.Pengembang silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.Komponen pokok dari silabus yang sering digunakan, meliputi komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai, komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi, komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian kompetensi, serta komponen pendukung.Langkah-langkah pengembangan silabus meliputi mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, serta menentukan sumber belajar.

1.2 SARANBerdasarkan penjelasan diatas, maka akan lebih baik jika seorang guru bersama kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah dapat mengembangkan sendiri silabus untuk menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian sesuai dengan daaerahnya masing-masing. Dengan demikian pembelajaran menjadi bermakna karena bersifat kontekstual bagi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

http://snwulandari.blogspot.com/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html, diunduh tanggal 13 September 2009 Pukul 14.50. Diposkan oleh Suhaidah N. Wulandari.________________. 2008.Panduan Umum Pengembangan Silabus.Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.________________.2008 Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) Pengembangan KTSP SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.________________. 2009. Modul Program Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kuota 2009. Departemen Pendidikan Nasional Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.Sanjaya, Wina. Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

SILABUS PEMBELAJARANKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Mata Pelajaran: MATEMATIKASatuan Pendidikan: SMK/MAKKelas/Semester: X / 1

Nama Guru: ...........................NIP/NIK: ...........................Sekolah: ...........................

Lampiran : Pengembangan Silabus

NAMA SEKOLAH: SMK SWASTA TUNAS PELITA BINJAI MATA PELAJARAN: MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : X/1STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE: 1ALOKASI WAKTU : 26 x 45 menit

KOMPETENSI DASARINDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIMATERI PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARANPENILAIANALOKASI WAKTUSUMBER BELAJARNILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSAKEWIRAUSA-HAAN/ EKONOMI KREATIF

TMPSPI

1.1. Menerapkan operasi pada bilangan riil Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur Dua atau lebih bilangan pecahan, dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur Bilangan pecahan dikonversi ke bentuk persen, atau pecahan desimal, sesuai prosedur Konsep perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen digunakan dalam pe-nyelesaian masalah program keahlian Operasi pada bilangan riil Sifat-sifat operasi bilangan riil Pengoperasian dua buah atau lebih bilangan bulat Pengoperasian dua atau lebih bilangan pecahan Konversi pecahan ke bentuk persen, desimal, atau sebaliknya Membedakan macam-macam bilangan riil Menghitung operasi dua atau lebih bilangan bulat sesuai dengan prosedur Menghitung operasi dua atau lebih bilangan pecahan sesuai dengan prosedur Melakukan konversi pecahan ke bentuk persen, pecahan desimal, atau persen dan sebaliknya Menjelaskan perbandingan (senilai, dan berbalik nilai), skala dan persen Menghitung perbandingan (senilai, dan berbalik nilai), skala dan persen Menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan dengan operasi bilangan riil Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

6Modul Bilangan RiilReferensi lain yang relevan

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

1.2. Menerapkan operasi pada bilangan berpangkat Bilangan berpangkat dioperasikan sesuai dengan sifat-sifatnya. Bilangan berpangkat disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bilangan berpangkat Konsep bilangan berpangkat diterapkan dalam penyelesaian masalah. Bilangan berpangkat

Menjelaskan konsep dan sifat-sifat bilangan berpangkat

Melakukan perhitungan operasi bilangan berpangkat dengan menggunakan sifat-sifatnya Menyederhanakan bilangan berpangkat Menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan dengan bilangan berpangkat Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

6Modul Bilangan RiilReferensi lain yang relevan

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

1.3.Menerapkan operasi pada bilangan irasional Bilangan bentuk akar dioperasikan sesuai dengan sifat-sifatnya. Bilangan bentuk akar disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bentuk akar Konsep bilangan irasional diterapkan dalam penyelesaian masalah. Pangkat bilangan irasional (bentuk akar) Merasionalkan penyebut Mengklasifikasi bilangan riil ke bentuk akar dan bukan bentuk akar. Menjelaskan konsep dan sifat-sifat bilangan irasional Melakukan operasi bilangan irasional Menyederhanakan bilangan irasional Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan irasional Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan 7 Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

1.4.Menerapkan konsep logaritma Operasi logaritma diselesaikan sesuai dengan sifat-sifatnya. Soal-soal logaritma diselesaikan dengan menggunakan tabel dan tanpa tabel Permasalahan program keahlian diselesaikan dengan menggunakan logaritma Logaritma Menjelaskan konsep logaritma Menjelaskan sifat-sifat logaritma Menggunakan tabel logaritma Melakukan operasi logaritma dengan sifat-sifat logaritma Menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan dengan logaritma

Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

7 Modul Bilangan Riil Referensi lain yang relevan Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

SILABUS PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH: SMK SWASTA TUNAS PELITA BINJAIMATA PELAJARAN: MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : X/1STANDAR KOMPETENSI: Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat KODE: 2ALOKASI WAKTU: 48 x 45 menit

KOMPETENSI DASARINDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIMATERI PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARANPENILAIANALOKASI WAKTUSUMBER BELAJARNILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSAKEWIRAUSA-HAAN/ EKONOMI KREATIF

TMPSPI

2.1.Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier Persamaan linier ditentukan penyelesaiannya Pertidaksamaan linier ditentukan penyelesaiannya persamaan dan pertidaksamaan linier Menjelaskan pengertian persamaan linier Menyelesaikan persamaan linier Menjelaskan pengertian pertidaksamaan linier Menyelesaikan pertidaksamaan linier Menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan 12 Modul Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier dan Kuadrat Referensi lain yang relevan

Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

2.2.Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Persamaan kuadrat ditentukan penyelesaiannya Pertidaksamaan kuadrat ditentukan penyelesaiannya

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Menjelaskan pengertian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Menjelaskan akar-akar persamaan kuadrat dan sifat-sifatnya Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan 12 Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

2.3.Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Persamaan kuadrat disusun berdasarkan akar-akar yang diketahui Persamaan kuadrat baru disusun berdasarkan akar-akar persamaan kuadrat lain Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat diterapkan dalam menyelesaikan masalah program keahlian

Menyusun persamaan kuadrat Penerapan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dalam program keahlian

Menyusun persamaan kuadrat berdasarkan akar-akar yang diketahui Menyusun persamaan kuadrat berdasarkan akar-akar persamaan kuadrat lain Menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan 12 Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras Disiplin, Demokratis Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi Gemar membaca Berorientasi tugas dan hasil Percaya diri Berani mengambil resiko Keorisinilan Berorientasi ke masa depan

PROGRAM KEAHLIAN:PENGEMBANGAN SILABUS: MATEMATIKA SMKSEMUA PROGRAM KEAHLIANHalaman 1 dari 30

PROGRAM KEAHLIAN:SILABUS: MATEMATIKASEMUA PROGRAM KEAHLIAN