Upload
irine-cyr
View
67
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bahasa Indonesia
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, banyak orang yang masih membedakan antara
pengertian tulisan dan karangan. Persepsi mereka biasanya mengaitkan kata
tulisan dengan hal-hal yang berbau ilmiah (karya ilmiah) sedangkan
karangan mengacu pada hal-hal yang bersifat fiktif. Namun sebenarnya
makna kata tulisan dan karangan adalah sama. Dengan demikian orang yang
melakukan kegiatan menulis berarti ia melakukan kegiatan mengarang.
Hasil dari kegiatan menulis atau mengarang bagaimana pun bentuknya kita
sebut sebagai tulisan atau karangan tanpa membedakan itu ilmiah atau tidak.
Jika tulisan atau karangan dikaitkan dnegan kata ilmiah maka disebut
dengan tulisan ilmiah atau karya ilmiah. Menurut Ekosusilo dan Triyanto
(1991: 11), “karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang santun dan isinya
dipertanggungjawabkan kebenarannya”. Di dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis karya ilmiah serta
tahap penulisan dan sistematika penulisan karya limiah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas dan agar
pembahasan masalah sesuai dengan tujuan dan manfaat penulisan yang
dicapai maka penulis membuat perumusan sebagai berikut:
1.2.1. Apa pengertian dan ciri-ciri karya ilmiah?
1.2.2. Apa saja yang termasuk jenis-jenis karya ilmiah?
1.2.3. Bagaimana tahap penulisan karya ilmiah?
1.2.4. Bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah?
1.3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan
di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri dari karya ilmiah.
1.3.2. Untuk mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap penulisan suatu karya
ilmiah.
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah.
1.4. Manfaat Penulisan
Dapat memberikan pengetahuan dan gambaran tentang pengertian, ciri-ciri
dan jenis-jenis karya ilmiah serta tahap-tahap dan sistematika penulisan
karya ilmiah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Ciri-Ciri Karya Ilmiah
2.1.1. Pengertian Karya Ilmiah
Menurut Dwiloka dan Riana (2012: 1-2), “karya ilmiah adalah
karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan. Teknologi dan seninya diperolehnya melalui
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan
orang lain sebelumnya”. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap
ilmiah peneliti. Jadi, bukan sekadar pertanggungjawaban peneliti
dalam penggunaan sumber daya yang digunakan dalam peneliatian.
Menurut Brotowidjojo (1985: 8-9), “karya ilmiah adalah karya
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar”. Tujuan karya ilmiah
adalah agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari lalu
didukung atau ditolak oleh pembaca. Karena itu, karya ilmiah harus
memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit untuk
mempelajarinya.
2.1.2. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Ada beberapa ciri yang menandai sebuah karya ilmiah. Ciri-ciri
tersebut yaitu
a. Logis: segala keterangan atau informasi yang disajikan memiliki
argumentasi yang dapat diterima dengan akal sehat.
b. Sistematis: segala yang dikemukakan disusun berdasarkan urutan
yang berjenjang dan berkesinambungan.
c. Objektif: segala keterangan atau informasi yang dikemukakan itu
menurut apa adanya dan tidak bersifat fiktif.
d. Tuntas dan menyeluruh: segi-segi masalah yang dikemukakan
ditelaah secara lengkap atau menyeluruh.
e. Seksama: berusaha menghindarkan diri dari berbagai kesalahan.
f. Jelas: segala keterangan yang dikemukakan dapat
mengungkapkan maksud secara jernih.
g. Kebenarannya dapat teruji.
h. Terbuka: sesuatu yang dikemukakan itu dapat berubah
seandainya muncul pendapat baru.
i. Berlaku umum: simpulan-simpulannya berlaku bagi semua
populasinya.
j. Penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang
baku.
2.2. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Menurut Arifin (2003:1) karya ilmiah dibedakan menjadi makalah,
kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi.
2.2.1. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris dan objektif. Makalah menyajikan masalah melalui
proses berpikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya
untuk melengkapi tugas mata kuliah atau memberikan saran
pemecahan tentang masalah secara ilmiah. Makalah adalah bentuk
yang paling sederhana di antara karya tulis ilmiah lainnya.
2.2.2. Kertas Kerja
Kerja kerja seperti halnya dengan makalah namun analisis
dalam kertas kerja lebih mendalam daripada makalah. Biasanya
kertas kerja disajikan dalam suatu seminar.
2.2.3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus
4
didukung oleh data dan fakta empiris dan objektif baik berdasarkan
penelitian langsung maupun tidak langsung. Skripsi biasanya ditulis
untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana (S1).
2.2.4. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan
memperbincangkan pengujian terhadap satu atau lebih hipotesis dan
ditulis oleh mahasiswa pascasarjana untuk melengkapi syarat guna
memperoleh gelar magister (S2).
2.2.5. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis yang mengemukakan suatu
keterangan yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan
fakta yang valid dengan analisis yang terperinci. Keterangan yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulis dari sanggahan-
sanggahan guru besar atau penguji suatu lembaga pendidikan tinggi.
Disertasi berisi temuan original. Jika temuan ini dapat dipertahankan
oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulis berhak menyandang
gelas doktor (S3).
2.3. Tahap Penulisan Karya Ilmiah
2.3.1. Persiapan
a. Pemilihan Topik atau Masalah
Dalam memilih topik atau masalah, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan yaitu
1. Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar
pengalaman kita maupun di sekitar pengetahuan kita. Topik
yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
2. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang
sempit dan terbatas.
3. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif.
5
4. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru
bagi kita.
5. Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki
bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang
pokok masalah yang hendak ditulis.
b. Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan
petunjuk-petunjuk, kita tinggal menguji sekali lagi: apakah topik
itu betul-betul cukup sempit dan terbatas. Jika sudah dilakukan
pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit
ditentukan karena pada dasarnya langkah- langkah yang ditempuh
dalam pembatasan topik sama saja dengan langkah-langkah
dalam penentuan judul.
Perbedaannya adalah pembatasan topik harus dilakukan
sebelum penulisan karya ilmiah sedangkan penentuan judul dapat
dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya ilmiah. Sub
judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai
penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu,
antara judul utama dan sub judul harus dibubuhkan tanda baca
titik dua (:).
c. Pembuatan Outline (Kerangka Karangan Karya atau Ragangan)
Penyusunan outline adalah proses penggolongan dan
penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan
sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Penyusunan karya
ilmiah dapat membuat ragangan buram, yakni ragangan yang
hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik
yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragangan kerja,
yaitu ragangan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran
dari ragaan buram.
6
Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul
bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul
bab dan judul subbab itu merupakan pecahan masalah dari judul
karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragangan telah selesai dibuat,
langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya
ilmiah. Untuk membuat daftar isi yang lengkap, pada bagian awal
dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika
ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab
pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi
masalah, cakupan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar isi
dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan
lampiran (jika ada).
2.3.2. Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
pengumpulan data adalah
a. Pencarian informasi atau keterangan dari kepustakaan, seperti
buku, surat kabar dan majalah yang relevan dengan topik tulisan.
b. Pengumpulan keterangan (wawancara) dari pihak-pihak yang
mengetahui masalah yang akan ditulis.
c. Pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti.
d. Percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium
2.3.3. Pengorganisasian dan Pengonsepan
Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan
mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data
menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana
yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan
menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan.
2.3.4. Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu
memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada
7
penjelasan yang berulang-ulang. Oleh sebab itu, penjelasan yang
tidak perlu harus dihapus dan tambahkan penjelasan yang dirasakan
sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep
mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk
penyuntingan bahasa yang digunakan.
2.3.5. Pengetikan
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan
segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak
unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-
unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman
judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar
pustaka.
2.4 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Dalam pembahasan ini, penyusun akan mengambil sistematika
penulisan salah satu jenis karya ilmiah yaitu makalah. Dari segi jumlah
halaman, makalah dapat dibedakan antara makalah panjang dan makalah
pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih
dari 20 halaman. Secara garis besar, makalah panjang terdiri dari atas tiga
bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Susunannya sebagai
berikut:
Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi
Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Bagian Inti
Pendahuluan
(1) Latar Belakang Penulisan Makalah
(2) Masalah atau Topik Bahasan
8
(3) Tujuan Penulisan Makalah
Teks Utama (pembahasan topik-topik makalah)
Penutup
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran (jika ada)
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan penulisan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
3.1.1. Karya ilmiah merupakan suatu karya atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karya ilmiah memiliki ciri
ciri: logis, objektif, sistematis, tuntas dan menyeluruh, seksama,
jelas, terbuka dan berlaku umum.
3.1.2. Jenis-jenis karya ilmiah meliputi makalah sebagai karya ilmiah yang
paling mudah dibuat kemudian kertas kerja, skripsi, tesis dan
disertasi.
3.1.3. Tahap-tahap penulisan karya ilmiah meliputi persiapan (pemilihan
topik, pembatasan topik dan penentuan judul; pembuatan outline atau
kerangka karya); pengumpulan data; pengorganisasian dan
pengonsepan; penyuntingan konsep serta pengetikan.
3.1.4. Makalah merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang memiliki
sistematika penulisan sebagai berikut: bagian pembuka meliputi
halaman sampul, daftar isi dan daftar gambar atau tabel; bagian inti
meliputi pendahuluan (latar belakang masalah, rumusan masalah dan
tujuan penulisan makalah), teks utama (pembahasan topik-topik
masalah) dan penutup serta pada bagian penutup meliputi daftar isi
dan lampiran.
3.2. Saran
Berdasarkan penulisan dan simpulan di atas maka penyusun memberikan
beberapa saran yang berkaitan dengan permasalahan yang penyusun bahas,
yaitu:
3.2.1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan penyusun dapat mengkaji
berbagai permasalahan sehingga karya tulis dapat menjadi menarik
dan bermanfaat bagi pembaca.
3.2.2. Mahasiswa seharusnya mengetahui apa saja ciri-ciri karya ilmiah.
Selain itu juga, mahasiswa perlu mengetahui tahap-tahap penulisan
dan sistematika penulisan karya ilmiah sehingga dalam proses
menyusun suatu karya ilmiah tidak mengalami kesalahan yang fatal
dan karya ilmiah yang ditulis dapat diterima semua kalangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E.Zaenal.2003.Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah.Jakarta: PT
Grasindo.
Brotowidjojo, Mukayat D. 1985.Penulisan Karya Ilmiah.Jakarta: Akademika
Presindo.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana.2012.Teknik Penulisan Karya Ilmiah.Cetakan
Kedua,Edisi Revisi.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto.1991.Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah.Semarang: Dahara Prize.
Utami, Murdiana.2011.”Bahasa Indonesia 2 Karya Ilmiah”,
(Online),http://iyor.wordpress.com/2011/04/10/bahasa-indonesia-2-
karangan-ilmiah/, diakses 8 Desember 2014
12