MAKALAH PERILAKU HEWAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    1/12

    MAKALAH PERILAKU HEWAN

    PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP

    OKSIGEN LINGKUNGAN

    OLEH KELOMPOK I:

    A. AMBO

    ABDY KURNIAWAN YUSUF

    ABDUL GAFUR

    ALDIANI AULIAH

    ANDIKA SANDRAWATI

    ARMAN ABU BAKAR

    ASMAN ALI AKBAR

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

    2013

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    2/12

    A. DASAR TEORI :Pertukaran gas (gas exchange) adalah pengambilan oksigen molekuler ( ) dari

    lingkungan dan pembuangan karbondioksida) ke lingkungan. Hewan memerlukan

    suplay secara terus-menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat mengubah

    molekul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi kerja. Hewan juga harus

    membuang yang merupakan produk buangan respirasi seluler. (Campbell,2005)

    Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,

    bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem

    endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).

    Oksigen sangat berperan dalam penyediaan energi yang sangat dibutuhkan

    untuk proses-proses kehidupan. Sel-sel organisme memperoleh energi dari reaksi-

    reaksi enzimatis yang sebagian besar memerlukan oksigen yang diperoleh lewat

    respirasi. Respirasi meliputi dua proses penting yaitu :

    1) Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara organisme dan lingkunganluar (respirasi eksternal)

    2) Penggunaan oksigen di dalam sel untuk metabolisme molekul organik(respirasi internal)

    Pada organisme bersel satu pertukaran gas dapat secara langsung dengan

    menggunakan permukaan sel, sedangkan pada organisme tinggi harus melewati suatu

    organ khusus antara lain paru-paru dan insang.

    Respirasi eksternal dipengaruhi oleh komposisi gas didalam lingkungan luar

    organisme yang bersangkutan. Di udara ( pada permukaan air laut ) kandungan

    oksigen maksimum adalah 20,95 % atau 159 mmHg. Di dalam air kandungan oksigen

    sangat dipengaruhi oleh kelarutan oksigen. Secara umum kelarutan oksigen di dalam

    air dipengaruhi oleh tekanan parsial oksigen di atas permukkan air (), suhu air dan

    kandungan garam di dalam air.

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    3/12

    Jika kandungan oksigen () lingkungan berkurang, maka beberapa golongan

    hewan melakukan konformitas dan golongan lain mampu melakukan regulasi

    konsumsi oksigen sehingga, konsumsi oksigennya konstan. Jika pada golongan

    regulator penurunan (sampai pada batas tertentu) tidak memyebabkan berkurnagnya

    konsumsi oksigen. Hal ini dimungkinkan karena terjadi penyeimbangan dua faktor

    yaitu:

    1) Ekstrasi oksigen dari lingkungan2) Ventilasi, yaitu peningkatan aliran medium respirasi di atas permukaan

    respirasi sehingga proses ventilasi ini akan membawa aliran oksigen segar dan

    membuang karbondioksida yang dikeluarkan oleh insang. Karena air jauh

    lebuh rapat dan mengandung lebih sedikit oksigen per satuan volume

    dibandingkan dengan udara, maka seekor ikan harus menghabiskan banyak

    energi untuk memventilasi.

    3) insangnya.Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran

    tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang

    berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan

    kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan

    tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat

    pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2

    berdifusi masuk dan CO2berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati

    ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada

    ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.

    Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsisebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan

    osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke

    atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga

    tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2sehingga ikan tahan pada

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    4/12

    kondisi yang kekurangan 02. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin,

    ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.

    Adapun klasifikasi ilmiah ikan mas adalah sebagai berikut:

    Kerajaan : Animalia

    Filum : Chordata

    Kelas : Actinopterygii

    Ordo : Cypriniformes

    Famili : Cyprinidae

    Genus : Cyprinus

    Spesies : Cyprinus carpio

    (Linnaeus, 1758)

    B. TUJUAN

    1. Mengetahui pengaruh kandungan oksigen lingkungan terhadap respirasi ikan2. Membandingkan gerakan operkulum ikan pada kondisi lingkungan yang

    berbeda

    C. RUMUSAN MASALAH:

    1. Adakah pengaruh kandungan oksigen lingkungan terhadap respirasi ikan?2. Bagaimana pengaruh kandungan oksigen di dalam air terhadap respirasi ikan?3. Rentang penyesuaian ikan terhadap kandungan oksigen lingkungan?

    D. HIPOTESIS:

    a. Hipotesis Kerja : Ada pengaruh perubahan suhu terhadap kadar oksigen dan

    sistem respirasi ikan di dalam air.

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    5/12

    b. Hipotesis Nol : Tidak ada pengaruh perubahan suhu terhadap kadar oksigen dan

    sistem respirasi ikan di dalam air.

    E. VARIABEL :

    a. Variabel Bebas : Perubahan suhu

    b. Variabel Terikat : Gerakan operkulum pada ikan

    c. Variabel Kontrol : Volume air, jenis ikan dan massa ikan

    A. ALAT DAN BAHAN :Tabung reaksi Thermometer Timbangan

    Panci Gelas Piala Batang Pengaduk

    Pipet Tetes Stopwatch Ikan

    G. Cara Kerja

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    6/12

    I. Pengaruh Kenaikan Suhu dengan Medium Air Panas

    No. Keterangan Gambar1. Jerang air dalam panci

    2. Sediakan gelas piala isi dengan airsebanyak 200ml pada suhu kamar

    dan ukur suhu kamar dengan

    termometer sambil mencatat suhu

    kamarnya.

    3. Timbanglah ikan yang akan

    digunakan kemudian masukan ke

    dalam gelas piala.

    4. Hitunglah gerak operkulum pada

    ikan dan naikkan suhu sebanyak C.

    Naikkan suhu setiap 1 menit.

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    7/12

    II. Pengaruh Kenaikan Suhu dengan Medium Air Dingin

    No Keterangan Gambar

    1. Sediakan gelas piala isi dengan air sebanyak

    200ml pada suhu kamar dan ukur suhu kamar

    dengan termometer sambil mencatat suhu

    kamarnya.

    2. Timbanglah ikan yang akan digunakan kemudian

    masukan ke dalam gelas piala.

    3. Hitunglah gerak overkulum pada ikan selama 1

    menit.

    4. Turunkan suhu sebesar 3C setiap 1 menit dengan

    menggunakan air es.

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    8/12

    H. Analisis dataI. Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kenaikan Suhu Medium Air Panas

    Massa ikan : 3,56 gram

    Suhu Menit 31 34 37 40 43

    Gerakan

    Operkulum

    ikan

    1

    2

    3

    96 kali

    98 kali

    97 kali

    114 kali

    100 kali

    102 kali

    144 kali

    148 kali

    138 kali

    195 kali

    192 kali

    212 kali

    228 kali

    219 kali

    221 kali

    Rata-rata 97 kali 105,3 kali 143,3 kali 199,67kali

    222,67kali

    Data Analisis Secara Statistik

    II. Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kenaikan Suhu Medium Air Dingin

    Suhu Menit 30C 27C 24C 21C 18C

    GerakanOperkulum

    ikan

    1

    2

    3

    53 kali

    58 kali

    79 kali

    72 kali

    93 kali

    98 kali

    92 kali

    120 kali

    83 kali

    72 kali

    60 kali

    66 kali

    42 kali

    50 kali

    50 kali

    Rata-rata 63,3 kali 87,7 kali 98,3 kali 66 kali 47,3 kali

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    9/12

    Data Analisis Secara Stastitik

    I. PembahasanPada praktikum kali ini, kami melakukan kegiatan yang berkaitan dengan

    termoregulasi terutama pada hewan poikilotermik. Hewan poikilotermik yang

    menjadi sampel percobaan adalah ikan. Tujuan praktikum ini adalah untuk

    mengetahui pengaruh suhu terhadap respirasi pada ikan tersebut.

    Seperti yang kita ketahui bahwa ikan merupakan hewan poikilotermik. Artinya,

    dalam mekanisme termoregulasinya ikan memiliki ketergantungan suhu terhadap

    lingkungannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan menaikkan danmenurunkan suhu air tempat ikan tersebut hidup. Dari hasil pengamatan pada

    kegiatan pertama (pengaruh kenaikan suhu air) dapat dilihat bahwa semakin tinggi

    suhu dinaikkan dari suhu normal, maka gerakan operkulum juga semakin meningkat.

    Ketika suhu dinaikkan maka akan terjadi penurunan O2dalam air, sehingga gerakan

    overkulum ikan juga semakin meningkat. Hal ini dikarenakan molekul air lebih padat

    dan lebih sulit bergerak atau mengalir, sehingga memungkinkan air jauh lebih sulit

    mengalir ke organ pernafasan. Oleh karena itu, ikan harus mengeluarkan energi lebih

    banyak. Hal ini dapat mempersulit ikan untuk memperoleh O2, apalagi dengan

    perlakuan berupa menaikkan dan menurunkan suhu dari kamar (31C).

    Ketidakseimbangan ikan pada suhu 40C, setelah suhu dinaikan terus-menerus

    dikarenakan perubahan suhu lingkungan yang begitu cepat yaitu dari suhu normal

    menjadi semakin tinggi. Pada saat menaikan suhu lingkungan, proses pernafasan

    yang dilakukan oleh ikan berlangsung sangat cepat yang dibuktikan dengan

    meningkatnya intensitas gerakan overkulum membuka dan menutup. Hal ini di

    akibatkan kadar O2 dalam air menjadi semakin berkurang sehingga memacu kerja

    overkulum dan mempercepat metabolisme tubuh.

    Selanjutnya, dari hasil pengamatan pada kegiatan kedua (pengaruh penurunan

    suhu air) dapat dilihat bahwa semakin suhu diturunkan dari suhu normal, maka

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    10/12

    gerakan operkulum juga semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

    rendah suhu pada lingkungan maka intensitas gerakan operkulum semakin lambat

    dikarenakan proses metabolisme berjalan lambat dan memperlambat kerja organ

    pernafasan pada ikan karena membekunya berbagai organ vital.

    Hewan poikilotermik seperti ikan, mempertahankan kondisi tubuhnya ikan

    beradaptasi dengan cara konformitas yaitu menyesuaikan lingkungan internal

    tubuhnya dengan lingkungan eksternalnya. Salah satu bentuk adaptasinya adalah

    penyesuaian dengan suhu lingkungannya, sehingga ikan dapat dikatakan sebagai

    termokonformer. Setiap organisme termasuk hewan poikilotermik, memiliki rentang

    toleransi terhadap perubahan suhu lingkungan. Ketika terjadi perubahan suhu

    lingkungan, maka organisme akan melakukan proses homeostasis agar dapat bertahan

    dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Akan tetapi, jika perubahan suhu

    lingkungan ini melebihi batas toleransi hewan tersebut (suhu ekstrem), maka dapat

    dipastikan hewan tersebut tidak mampu bertahan. Inilah sebabnya pada suhu 40oC

    dan 18oC, ikan tidak mampu lagi menyusuaikan diri terhadap suhu lingkungannya.

    Kebutuhan O2 pada ikan selain dipengaruhi oleh suhu lingkungan juga

    dipengaruhi oleh berat badan. Semakin berat massa ikan maka kebutuhan O2semakin

    sedikit. Karena berat tubuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

    kebutuhan O2 dalam tubuh ikan. Dalam percobaan ini, air yang tidak dinaikkan

    maupun diturunkan suhunya (30oC) berfungsi sebagai kontrol. Kontrol ini dapat

    dijadikan patokan untuk melihat apakah pengaruh jika suhu dinaikkan ataupun

    diturunkan.

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    11/12

    J. Kesimpulan1. Ikan termasuk hewan poikilotermik karena ikan menyesuaikan suhu di dalam

    tubuh dengan perubahan suhu lingkungan.

    2. Semakin tinggi suhu dinaikkan dari suhu normal, maka gerakan operkulumjuga semakin meningkat. Semakin rendah suhu pada lingkungan maka

    intensitas gerakan operkulum semakin lambat.

    3. Hewan poikilotermik memiliki rentang toleransi terhadap perubahan suhulingkungan. Ketika terjadi perubahan suhu lingkungan, maka organisme akan

    melakukan proses homeostasis agar dapat bertahan dan menyesuaikan diri

    dengan lingkungan.

    4. Jika perubahan suhu lingkungan ini melebihi batas toleransi hewan tersebut(suhu ekstrem), maka dapat dipastikan hewan tersebut tidak mampu bertahan.

  • 8/13/2019 MAKALAH PERILAKU HEWAN

    12/12

    DAFTAR PUSTAKA

    Campbell, 2005.Biologi Edisi Kelima-Jilid 3.Jakarta : Erlangga.

    Fujaya, Yushinta. 2004.Fisisologi Ikan.Jakarta : P.T Rineka Cipta.

    Isniani, Wiwi. 2006.Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.

    Koesbiono, 1980.Biologi Laut.Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.

    Soetjipta. 1993. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Yogjakarta : Penerbit Departemen

    Pendidikan dan Kebudayaan Sugiri.

    http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-

    air-operculum-ikan-mas/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 14:50 WIB

    http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-air-operculum-ikan-mas/http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-air-operculum-ikan-mas/http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-air-operculum-ikan-mas/http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-air-operculum-ikan-mas/http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-air-operculum-ikan-mas/