Makalah Pisikologi Komunikasi Klpk 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan kuliah

Citation preview

Makalah psikologi komunikasi sistem komunikasi intrapersonal

Oleh : MuhajirBq. Yuliana wiranata

Fakultas dakwah & komunikasijurusan bimbingan konselingIAIN mataram

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT. Yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan . tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan mempu menyelesaikan dengan baik Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas wawasan tentang pengetahuan ilmu agama yakni PSIKOLOGI KOMUNIKASI , yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber . Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan . Baik dari dalam diri penyusun maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari ALLAH akhirnya makalah ini dapat terselesaikan . Makalah ini memuat tentang KOMUNIKASI INTER PERSONAL yang meliputi pembahasan tentang pengertiannya dan juga segala hal yang berkaitan dengan judul di atas . Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi saya harap makalah ini cukup jelas bagi pembaca dan pembaca juga dapat mengambil manfaat dari makalah ini . Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca . walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan . di mohon kepada para pembaca untuk saran dan kritik yang membangunTERIMAKASIH.Gunung sari, 18 mei ,2012Penyusun . Daftar isi

Kata pengantarDaftar isiPendahuluan Pembahasan PENGERTIAN KOMUNIKASI INTRAPERSONAL TEPRI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONALa. Sensasi b. Persepsi 1).faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi 2).factor structural yang menentukan persepsi

PENUTUP KESIMPULAN

PENDAHULUANKetika kusni kasdut di hokum mati , di Jakarta munculah kelompok yang berkaus dengan tulisan hapus hukuman mati mereka menyebut hukuman mati sebagai tindakan membalas dendam yan meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan merampas hak paling dasar, dan meniadakan kemungkinan hak bertaubat . proses persuasi sudah di mulai , berbagai reaksi timbul , seorang pengacara mendukung gerakan ini dengan alasan hukuman modern ,pemidanaan tidak untuk membalas dendam `tapi untuk mendidik dan memperbaiki manusia yang rusak. Seorang tokoh islam menentangnya.katanya , Hukuman mati di benarkan oleh islam bagi kejahatan mencabut nyawa sesama . Ancaman hukuman yang keras tak lain demi terpeliharanya ketetliban masyarakat . seorang rohaniwan katolik lain lagi berkomentar gereja katolik menentang hukuman mati . tidak ssesuai sengan martabat manusia dan semangat injil. Tetapi apa kata tukang becak? itu bukan urusan saya , yang lebih penting adalah urusan perut.Peristiwa di atas mengungkapkan bagaimana stimuli dalam hal ini pesan komunikasi hapuskan hukuman mati telah melahirkan tanggapan yang beraneka ragam , walaupun peristiwanya sama , orang akan menanggapinya berbeda-beda , sesuai dengan keadaan dirinya. Secara psikologis kita dapat mengatakan bahwa setiap orang mempersepsi stimuli sesuai dengan karakteristik personalnya . dalam ilmu komunikasi kita berkata , pesan di beri makna berlainan oleh orang yang berbeda . words dont mean , people mean artinya kata-kata tidak mempunyai makna , oranglah yang memberi makna. Makalh ini akan menguraikan bagaimana orang menerima informasi , dan mengolahnya proses pengolahan informasi, yang di sisni kita sebut komunikasi intrapersonal , yang meliputi sensasi, dan persepsi . sensasi adalah proses menangkap stimuli sedangkan persepsi adalah prosses member makna pada sensasi , sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru, dengan kata lain , persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tenyang komunikasi interpersonal simaklah makalah berikut ini, semoga apa yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat.

trimakasih

PEMBAHASAN KOMUNIKASI INTRA PERSONALA. PENGERTIAN KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).Namun, pada tahun 1992, sebuah bab dalam Komunikasi Yearbook # 15, berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal adalah sebuah konsep yang cacat. Bab ini pertama diperinci berbagai definisi. Komunikasi intrapersonal, tampak, muncul dari serangkaian kejanggalan logis dan linguistik. Pengertian tentang communicaton intrapersonal itu sendiri adalah ambigu: banyak definisi tampak melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan demikian mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik dari komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian yang diduga melakukan intrapersonal tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa yang sangat pribadi yang mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar dapat diakses dan akhirnya tidak dapat dipertahankan. Secara umum, komunikasi intrapersonal tampaknya timbul dari kecenderungan untuk menafsirkan proses mental batin yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif kita seolah-olah mereka juga jenis lain proses komunikasi. Titik keseluruhan adalah bahwa rekonstruksi proses mental batin kita dalam bahasa dan idiom percakapan sehari-hari masyarakat sangat dipertanyakan, lemah di terbaik.B.TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL1. PSIKOLOGI SOSIALPsikologi social adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungan dengan situasi social. Latar belakang timbulnya psikolog isosial berasal dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologisosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia.Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam.Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi social tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social bedasarkan potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain : Kemampuan menggunakan bahasa Adanya sikap etik Hidup dalam 3 dimensi2. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensori storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM). Otak manusia dianalogikan dengan komputer.Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung sepersepuluh sampai seperempat detik.Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk pada STM. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit informasi disebut rentangan memori (memori span). Untuk meningkatkan kemampuan STM, para psikolog menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi (kelompoknya disebut chunk).Bila informasi dapat dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM. Inilah yang umumnya disebut sebagai ingatan. LTM meliputi periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking, rehearsals, clustering, atau method of loci.3. Teori AusMenurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu dapat mengauskan memori.

C. SISTEM KOMUNIKASI INTRA PERSONAL1.SENSASI Sensasi adalah tahapan awal dalam penerimaan informasi , sensasi berasal dari kata sense ,artinya alat pengindraan , yang menghubungkan organisme dengan lingkungan . menurut Benyamin B Wolman , sensasi adalah pengalaman elementer yang segera , yang tidak memerlukan penguraian verbal ,simbolis atau konseptual , dan terutama sekali berhubungan dengan alat indra. Sedangkan menurut Dennis coon sensasi yaitu bila alat-alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls syaraf dengan bahasa yang di fahami oleh computer otak . Namun apapun definisi sensasi menurut para ahli , fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting . Melalui alat indera manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungan . Lebih dari itu , melalui alat inderalah manusia mendapatkan pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya . Tanpa alat indera manusia sama , bahkan mungkin lebih dari rumput-rumputan. Menurut filusuf Jhon locke there is nothing in the mind except what was first in theb sense s ( tidak ada apa-apa dalam jiwa kita terkecuali harus lenih dulu lewat alat indera ) k sedangKan menurut filsuf lainnya yaitu Barkeley andaikan kita tidak mempunyai alat indera dunia ini tidak akan ada. Anda tidak akan tau harum rambut yang di beri hairspray , bila tidak ada indrea pencium . Kita mengenal alat indra atau pancaindra. Psikologi menyebut Sembilan (bahkan ada yang menyebut sebelas) alat indra: penglihatan , pendengaran , kinestesis, vestibular, perabaan, temperature , rasa sakit , perasaan , dan penciuman. Kita dapat mengelompokannya pada tiga macam indra penerima , sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau berasal dari dLm individu itu sendiri (internal) . Informasi dari luar indera oleh eksteroseptor ( misalnya telinga atau mata ). Informasi dari dalam indera misalnya oleh interoseptor (misalnya , sistem peredaran darah ). Selain itu , gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh propriseptor (misalnya organ vestibular) . Apa saja yang menyentuh alat indra baik dari dalam maupun dari luar di sebut stimuli. Contohnya , saat ini anda sedang membaca sebuah buku ( stimuli eksternal ) tetapi pikiran anda sedang di ganggu dengan masalah lain yaitu masalah hutang anda pada teman anda yang seharusnya anda lunasi sekarang ( stimuli internal). Anda serentak menerima dua macam stimuli . Alat indera anda segera merubah stimuli ini menjadi energy saraf untuk di sampaikan ke otak melalui proses transduksi . Agar dapat di terima oleh alat indera anda , stimuli harus cukup kuat. Batas minimal intensitas stimuli disebut ambang mutlak ( absolute threshold). Mata , misalnya hanya dapat menangkap stimuli yang mempunyai panjang gelombang cahaya antara 380 sampai 780 nanometer . Telinga manusia hanya dapat mendeteksi frekuensi gelombang suara yang berkisar antara 20 sampai 20.000 hertz. Sampai disini , kita hanya membicarakan faktor situasional yang mempengaruhi sensasi , ketajaman sensasi juga di pengaruhi oleh faktor-faktor personal . Pada tahun 30-an para peneliti menemukan bahwa phenylthiocarbomide (ptc) yang terasa pahit bagi sebagian orang tapi tidak bagi sebagian orang . we live in different taste wolds kata Blakesley salah seorang di antara peneliti tersebut , sebetulnya ini bukan # some text missing # hal aneh contohnya : masakan padang akan terasa benar-benar pedas ketika di makan oleh orang jawa , akan tetapi akan terasa biasa jika di makan oleh orang padang . jadi terlihat jelas di sini bahwa perbedaan sensasi dapat di sebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya , di samping kapasitas alat indra yang berbeda. Sebagaimana kacamata menunjukan berbagai ukuran , sperti itu pula alat indera yang lain (walaupun tidak ada kaca lidah , kaca telinga , maupun kaca kulit ). Perbedaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam memilih pekerjaan atau jodoh , mendengarkan musik , atau memutar radio. Akan tetapi disisni terlihat jelas bahwa, snsasi mempendan garuhi persepsi. Lalu apakah persepsi itu?

2.PERSEPSI Persepsi adalah pengalaman tentang objek ,peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyimpullkan informasi dan menafsirkan pesan . Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi denngan persepsi sudah jelas . Sensasi adalah bagian dari persepsi . Walaupun begitu menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetappi juga atensi,ekspektasi, motivasi dan memori (Desiderato, 1976:129). Contohnya: Ketika anda melihat teman anda di toko kemudian anda menyergaapnya dari belakang dan berkata hey, sombong lu ya ga negor gua orang itu berbalik , dan anda terkejut karna ternyata dia bukan teman anda melainkan orang yang tidak pernah anda kenal sama sekali seumur hidup anda. Ini bukanlah kesalahan sensasi , tapi ini kekeliruan persepsi . Bila dosen anda mengatakan bagus tapi anda mendengar agus itu baru di sebut kekeliruan sensasi. Tapi jika saya mengucapkan anda cerdas sekali , lalu anda menerima pujian saya dengan barang , tetapi anda kira saya mempermainkan anda . anda salah memahami persepsi pasan saya. Persepsi sama juga halnya dengan sensasi , di tentukan oleh factor personal dan faktor situasional.David krech dan Richard S.crutchfield (1977:235). Menyebutkan faktor fungsional dan faktor struktural . some text missing .. Faktor-faktor biologis. Dalam keadaaan lapar , seluruh pikiran di dominasi oleh makanan , oleh karna itu bagi orang hal terpenting adalah makanan , sedangkan orang yang kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal yang lain .Dan anak anak muda yang baru saja melihat film porno akan cepat melihat stimuli seksual di sekitarnya. Faktor-faktor sosiopsikologis, contohnya, taruhlah sebuah foto yang menggambarkan kerumunnan orang banyak di sebuah jalan sempit , dan tanyakanlah pada orang orang yang lewat berapa banyak orang yang ada di gambar itu , setiap orang pasti akan menjaawab dengan jumlah yang berbeda-beda , tetapi tidak satupun orang akan mengetahui dengan pasti berapa jumlah orang yang ada digambar itu, kecuali kalau sebelum melihat foro mereka mendapatkan pertanyaan itu. Apabila kita di tugaskan menghitung jumlah semua mahasiswa yang ada di dalam kelas , kita tidak akan dapat menjawabpertanyaan berapa jumlah mahasiswa yang menggunakan baju merah. Motif sosiogenis , sikap, kebiasaan , dan kemauan , mempengaruhi apa yang kita perhatikan . Dalam perjalanan mendaki gunug seorang geolog akan memperhatikan batuan, ahli botani memperhatikan bunga-bungaan, ahli zoologi memperhatikan binatang , dan senniman akan memperhatikan warna dan bentuk .Menurut sebuah anekdot, bila anda ingin mengetahui dari suku mana teman anda berasal , bawalah mereka berjalan-jalan . tanyakan berapa jumlah perempatan yang telah di lewati .yang dapat menjawwab pertayaan ini pastilah orang padang (karna mereka umumnya adalah pedagang kaki lima), Tanyakann berapa banyak tanaman hidup yang di lihatnya , yang dapat menjawab pertanyaan ini pastilah orang sunda (karna mereka sangatlah amat menyayangi sayuran ). Kemudian tanyakan lagi berapa jumlah kuburan keramat yang telah kalian lalui , tentu yang mampu munjawabnya adalah oranang jawa (mengapa? ). Tentu saja disini anekdot bukanlah proporsisi ilmiah tetapi anekdot ini mennggambarkan bagaimana latar belakang, kebudayaan, pengalaman dan pendidikan , menentukan apa yang kita perhatikan Kenneth E Andersen (1972:52_52) menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus di perhatikan oleh ahli-ahli komunikasi .1) Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis , bukan pasif dan rfleksif . kkita secara sengaja mencari stimuli tertentu dan mengarahkan perhatian kepadanya . sekali-sekali, kita mengalihkan perhatian dari stimuli yang satu dan memindahkannya pada stimuli yang lain .2) Kita cendeung memperhatikan hal-hal yang penting , menonjol ,ataua yang melibatkan diri kita. 3) Kita menaruh perhatian pada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan , sikap, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita. Kita cenderung memperkokoh kepercayaan , sikap, nilai, dan kepentingan yang ada dalam mengarahkan perhatian kita , baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikate.4) Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian , tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita . kita cenderung berinteraksi dengan kawan-kawan tertentu , membaca majalah tertentu, dan menonton acara tv tertentu ,hal-hal seperti ini akan menentukan rentangan hal-hal yang memungkinkan kita untuk menaruh perhatian .5) Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan .6) Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih k uat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa pesepsi kita akan betul-betul cermat . kadang-kadang konsentrasi yang sangat kuat akan mendistorsi persepsi kita .7) Perhatian tergantung pada kesiapan mental kita , kita cenderung mempersepsi apa yang memang ingin kita persepsi.8) Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan pesepsi. Tidak jarang efek motivasi ini menimbulkan distraksi atau distorsi (meloloskan apa yang patut di perhatikan , atau melihat apa yang sebenarnya tidak ada) 9) Intensitas perhatian tidak konstan .10) Dalam hal stimuli yang menerima perhatian , perhatian juga tidak konstan kita mungkin memfokuskan perhatian kepada objek sebagai keseluruhan , kemidian pada aspek objek-objek itu , dan kembali lagi pada objek secara keseluruhan.11) Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karna usaha tersebut sering menuntut perhatian , pada akhirnya, perhatian terhadap stimuli mungkin akan berhenti.12) Kita mampu menaruh perhatian kepada berbagai stimuli secara serentak, makin besar keragaman stimuli yang mendapat perhatian , makin kurang tajam persepsi kita pada stimuli tertentu .13) Peubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan mempertahankan perhatian.

a) factor-faktor fungsional yang menentukan persepsi factor fungsional berasal dari kebutuhan , pengalaman masa lalu dan hal-hal yang termasuk apa yamg kita sebut sebagai factor-faktor personal.Yang menentukan stimuli bukan jenis atau bentuk stimuli tapi karakteristik orang yang memberikan responpada stimuli itu. Dalam suatu eksperimen, Levine,chein ,dan Murphy memperlihatkan gambar-gambar yang tidak jelas pada dua kelompok mahasiswa . gambar tersebut lebih serig di tanggapi sebagai makanan oleh mahasiswa yang lapar dan berbanding terbalik dengan kelompok mahasiswa yang sudah kenyang . persepsi yang berbeda ini tidak di sebabkan oleh stimuli, karena gambar yang di sajikan sama pada kedua kelompok . jelas perbedaan itu di timbulkan oleh kondisi biologis mahasiswa. Bruner dan Goodman menyuruh dua kelompok anak untuk mengukur besarnya beberapa uang recehan . kelompok anak-anak yang miskin cenderung memberikan ukuran uang yang lebih besar daripada kelompok anak-anak orang kaya .ini menunjukan bahwa nilai social atau objek bergantung pada kelompok sosial orang yang menilai Dari contoh-contoh di atas Krech dan crutchfield merumuskan dalil persepsi :Pertama persepsi bersifat selektif secara fungsional . dalil ini brarti bahwa objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi,mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan , kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang budaya terhadap persepsi . bila orang lapar dan haus dating ke lestoran yang pertama kali dilihat pastilah nasi dan daging yang kedua yaitu lomun dan coca-cola. Kebutuhan biologis menyebabkan persepsi yang berbeda. Murray melakukan eksperimen untuk mengetahui bagaimana suasana mental mempengaruhi persepai . sekelompok anak-anak di suruh menceritakan gambar seorang laki-laki sebelum dan sesudah bermain perang-perangan , sesudah perang-perangan anak-anak cenderung lebih banyak melihat kekejaman pada wajah orang dalam gambar itu.Pengaruh kebudayaan terhadap persepsi sudah merupakan disiplin tersendiri dalam psikologi antar budaya (cross cultural psychoiogy) dan komunikasi antar budaya ( intercultural comunicatoan )

Kerangka rujukan (frame of reference )Factor-faktor fungsional yang memengaruhi persepsi lazim di sebut melemahkan sifat individu , contoh jika si yeni, ratu kecantikan di temukan dengan keadaan rambut yang belum di sisir , anda akan menganggapnya tetap cantik walaupun rambutnya belum di sisir akan tetapi berbeda jauh jika si komeng ratu kejelekan yang tampil dengan rambut yang acak-acakan , anda pasti akan member komentar jelek sekali dia apalagi rambutnua berantakan lihatlah kata walaupun di si yeni di geser menjadi apalagi di si komeng .Hal inilah yang di sebut kontras kita akan cenderung memberikan penilaian yang berlebihan , bila kita melihat sifat-sifat objek maka persepsi kita bertolak belakang dengan sifat-sifat kelompoknya. Karna manusia selalu memandang stimuli dalam konteksnya , dalam strukturnya , maka ia pun akan mencoba mencari struktur dalam rangkaian stimuli . struktur ini di perolsh dengan jalan mengelompokan berdasarkan kedekatan dan persamaan . prinsip kedekatan menyatakan bahwa stimuli yang berdekatan satu sama lain akan di anggap satu kelompok. Pada persepsi social, peng lompokan tidak murni structural, sebab apa yang dui anggap sama atau berdekatan oleh seorang individu , tidaklah di anggap sama atau berdekatan oleh individu yang lain . di sini , masuk jugalah peranan karangka rujukan . ahli zoologi menganggap kuda , manusia, dan ikan paus sebagai suatu kelompok (sama-sama mamalia ). Kita melihat ketiganya berasal dari kelompok yang berlainan : kuda, hewan darat : ikan paus, hewan laut: manusia, tentunya ukanlah hewan.Kebudayaan juga berperan dalam melihat kesamaan . pada masyarakat yang menitik beratkan kekaytaan , orang akan membagi masyarakat pada dua kelompok : orang kaya dan miskin .Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering di pakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya . ia menghubungksn dirinya atau mengakrabkan dirinya dengan orang-orang yang mempunyai prestise tinggi . terjadilah apa yang di sebut gilt by association ( cemerlang karna hubungan ) .orang menjadi terhormat karna duduk berdampingan dengan anggota cabinet atau bersalaman dengan presiden . begitu juga sebaliknya , kredibilitas berkurang karna berdampingan denhan orang yang nilai kredibilitasnya rendah .. disini terjadi apa yang di sebut guilt by association ( bersalah karna hubungan ).Para pesikolog social primer psikofisik , wever dan zener menunjukan bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada rangkaian objek yang di nilainya . dalam rangkaian objek-objek yang berat, ebjek seberat 92 gram di nilai ringan : sedangkan dalam rangkaian benda-benda ringan , objek yang sama di nilai berat .bila di lanjutka pada persepsi social, kita akan melihat bahwa besar kecilnya pendapatan di nilai dalam kerangka rujukan penilaiannya . untuk orang yang terbiasa mendapat gaji Rp.500.000 keintungan Rp 100.000 tidaklah begitu menggembirakan. Buat orang yang menganggur , jumlah yang sama merupakan keuntungan yang luar biasa . Dalam kegiatan komunikasi, kerangjka rujukan mempengaruhi bagaimana orang member makna pada pesan yang di terimanya . Menurut mcdavid dan harari (1968:140), para psikolog menganggap konsep kerangka rujukan ini sangat berguna untuk menganalisa interprestasi perceptual dari pristiwa yang di alami .

b). factor-faktor structural yang menentukan persepsi factor-faktor structural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang di timbulkannya pada system syaraf individu . para psikolog gestalt ,sperti kohler, watheimer , dan koffka ,merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural . prinsip-prinsip ini kemudian terkenal sebagai teori gestalt . dengan kata lain, bagian bagian medan yang terpisah (dari medan persepsi ) berada dalam interdependensi yang dinamis.dan olehkarna itu dinamika khusus dalam interaksi ini menentukan distribusi fakta dan kualitas lokalnya . dari prinsip ini ,krech dan crutchfield melahirkan dalil persepsi yang kedua : medan perceptual dan kognitif selalu di organisasikan dan di beri arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya . walaupun stimuli yang kita trima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persesi. Solomon Asch melakukan beberapa eksperimen tentang persepsi orang pada serangkaian kata-kata sifat. Dua kelompok penanggap di suruh melakukan ulasa: kelompok pertama pada rngkaian A dan kedua pada B

A. Cerdas _rajin_implusif_kritis_kepala batu _iri.B. Iri_kepala batu _kritis_implusif_rajin_cerdas

Kata-kata pada setiap rangkaian sama, tetapi urutan di ubah. A di mulai pada hal positif , B pasa sifat negative . tapi ternyata komentar orang berbeda. A di anggap sebagai orang yang memiliki kemampuan, tetapi mempunyai kelemahan yang tidak begitu merusak. Sedangkan B dianggap sebagai orang yang rusak ,yang kemampuannya tertutup oleh kelemahannya .Dalam hubungan dengan konteks , krech dan cruthfield me nyebutkan dalil persepsi yang ketiga : sifat- sifat konseptual dan kognitif dari struktur di tentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan . menurut dalil ini, jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan di pengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya , dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras.

PENUTUP

KESIMPULAN

Sensasi merupakan tahapan awal dari penerimaan sebuah informasi, karna sensasi merupakan proses penangkapan stimuli oleh panca indra .jadi secara tidak lansung maupun secara lansun adanya sensasi bergantung pada panca indra kita , melalui alat indra , manusia dapat mengetahui kualitas fisik lingkungan dan juga melalui alat inderalah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan dunianya.Sedangkan persepsi merupakan pengalaman dengan object, peristiwa,atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli).Jadi disini sudah jelas bahwa ada hubungan antara sensasi dengan persepsi , yaitu sensasi adalah bagian dari persepsi , walaupun begitu , menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan informasi , tetapi juga atensi, ,ekspektasi , motivasi, dan memori.

Sekian dari kami pembahasan tentang komunikasi intra personal beserta beberapa penjelasan lainnya , mohon maaf apabila makalah kami belum sempurna, atau mungkin ada kesalahan-kesalahan kata maupun makna di dalamnya , trimakasih.

DAFTAR ISI

Allport, F.H. 1924 Social psychology, boston: Houghton Mifflin 1955 Theories of perception and the concept of structure, new York:Wiley

Baron, R.A dan D. Byrne 1979 social psychology : understanding human interaction , Boston : Allyn and bacon inc.

Coon,D 1977 Introduction to Psychology: Exploration and Appliation, Boston: West publishing company

Craig, R.T 1979 Information system theory and research: An overview of Individual Information processing communication yearbook 3, D, Nimmo, Editor , new jersey : transaction book