Makalah PKN kuu

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Identitas nasional merupakan wujud atau cermin kepribadian suatu bangsa yang sangat dibutuhkan oleh suatu bangsa dalam menjalani semua aktivitasnya termasuk dalam pembangunan nasional, dalam kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan berbangsa. Identitas nasional pada hakekatnya merupakan manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa yang mempunyai ciri khas yang berbedabeda antara bangsa satu dengan yang lainnnya dalam hidup dan kehidupannya. Sementara di Indonesia sendiri, hakikat identitas nasional adalah pancasila. Budaya bangsa adalah bagian dari identitas nasional yang perlu untuk dijaga karena merupakan cermin dari pribadi bangsa itu sendiri. Budaya bangsa itu sendiri terdiri dari berbagai aspek kehidupan yaitu budaya daerah seperti tarian, lagu, rumah adat, makanan, dan lain sebagainya. Pada pelaksanaannya budaya haruslah dinamis dan berkembang, sehingga memiliki fase atau tahapan tertentu, dimana memiliki sisi positif dan negatif sendiri terutama dikarenakan Indonesia yang terdiri dari berbagai kebudayaan yang berbedabeda. Akhirakhir ini bangsa Indonesia banyak yang kebakaran jenggot gara-gara ada seni budaya yang diakui dan dipatenkan oleh negara lain, seperti tari Pendet yang berasal dari Bali, angklung, reog Ponorogo, lagu rasa sayange sehingga mampu membangkitkan nasionalisme yang mengarah pada chauvinisme. Tindakan Malaysia dengan mengakui dan mematenkan kebudayaan dari negara lain memang sungguh keterlaluan dan tidak bisa dibenarkan menurut hukum namun tanpa disadari bahwa bangsa Indonesia mulai mencintai kebudayaanya. Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, serta elemen masyarakat yang berkompeten dalam bidang seni dan budaya harus segera mengambil langkah agar bangsa Indonesia mengenal dan mencintai kebudayaan bangsanya, khusunya generasi muda, terutama untuk mencegah

1

krisis identitas berkelanjutan di Indonesia. Dari latar belakang di atas, penulis ingin membahas Budaya Lokal Sebagai Salah Satu Identitas Nasional dengan harapan masyarakat indonesia semakin mengenal dan mencintai budaya nasional Indonesia.

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. Apa pengertian kebudayaan? Apa pengertian identitas nasional? Apa faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional? Apa peranan budaya lokal sebagai identitas nasional? Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk melindungi

budaya lokal?

C.

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian kebudayaan. 2. Mengetahui pengertian identitas nasional 3. Mengetahui faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional 4. Mengetahui peranan budaya lokal sebagai identitas nasional. 5. Mengetahui langkah-langkah budaya lokal. yang harus dilakukan untuk melindungi

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar. Koentjaraningrat membedakan tiga wujud kebudayaan, yaitu : 1. Wujud ideal ( adat : nilai, norma, hukum, aturan khusus ) Wujud ideal dari kebudayaan bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepalakepala, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Ideide dan gagasangagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasangagasan itu tidak lepas satu dari yang laen tetapi selalu berkaitan menjadi suatu sistem. 2. Wujud kelakuan Wujud ini mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri yang terdiri dari aktivitasaktivitas manusiamanusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang laen. Sebagai rangkaian aktivitas manusiamanusia dalam suatu masyarakat, wujud kelakuan bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita seharihari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasi.

3

3.

Wujud fisik Kebudayaan fisik berasal dari aktivitas, perbuatan, dan karya

semua manusia dalam masyarakat maka sifatnya paling konkret dan berupa benda benda yang dapat diraba, dilihat, dan difoto.

B. Pengertian Identitas Nasional Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang memiliki pengertian harfiah : ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pada kelompokkelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekadar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dsb. Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri

yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendirisendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciriciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa. C. Faktor faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendirisendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktorfaktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa indonesia meliputi :

4

1. Faktor objektif demografis.

yang meliputi faktor geografis, ekologis dan

2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

D. Peranan Budaya Lokal Sebagai Identitas Nasional Kebudayaan adalah jati diri suatu bangsa. Sedangkan budaya lokal sebagai salah satu identitas bangsa. Suatu bangsa diperbedakan dari yang lain melalui kekhasan kebudayaannya. Bangsa indonesia selain perlu mempunyai identitas yang bersifat budaya, juga perlu mempunyai dan mengembangkan suatu kebudayaan nasional, yang di satu sisi melintasi identitas suku-suku bangsa, tetapi di sisi lain juga menampung apa yang dalam Penjelasan UUD 1945 disebut sebagai puncak-puncak kebudayaan dari asal suku-suku bangsa. Di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatankekuatan objektif yang terjadi di sekitar kita yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan. Sepertinya, kebudayaan adalah sesuatu yang tak bisa dipisahkan lagi dari bangsa ini. Kebudayaan hadir sebagai salah satu identitas bangsa. Bangsa yang memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Berbagai kebudayaan yang sudah sejak dulu dan melekat ke dalam identitas Indonesia tidak lepas dari proses interaksi dengan pengaruh-pengaruh bangsa-bangsa lain. Tidak ada produk budaya yang murni hadir tanpa proses interaksi dengan yang lain. Yang menjadi khas adalah saat ada tafsir yang estetis diwujudkan ke berbagai bentuk produk kebudayaan lokal. Lokalitas itulah yang otentik. Meskipun pernah didefinisikan bahwa kebudayaan nasional adalah

5

puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah, bukan berarti ditafsirkan sebagai homogenisasi atas produk-produk kebudayaan lokal. Indonesia hanya merangkai suatu mosaik khazanah kebudayaan yang kaya, Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia mempunyai banyak kebudayaan lokal. Identitas adalah kebutuhan setiap individu. Dalam pengertian yang lebih luas, identitas juga menjadi kebutuhan sebuah komunitas ataupun negara. Tanpa adanya identitas kolektif, eksistensi sebuah bangsa akan sulit diakui. Salah satu identitas suatu bangsa tercermin dalam kebudayaan yang dimilikinya. Kebudayaan memiliki makna yang luas mencangkup semua sisi kehidupan manusia. Dengan kata lain kebudayaan adalah kehidupan, praktik kehidupan sosial manusia dalam berbagai dinamikanya. Indonesia adalah negara kepulauan yang tersebar dari sabang sampai merauke. Pantaslah bahwa Indonesia merasa begitu bangga dengan kekayaan yang dimiliki. Indonesia memiliki banyak suku, bahasa dan budaya. Kebanggaan itu terangkai dalam lirik-lirik lagu yang sering dikumandangkan dibangku sekolah. Indonesia memiliki lambang negara burung garuda. Garuda merupakan kegagahan dan kewibawaan bangsa Indonesia dimata dunia. Semboyan yang berbunyi Bhineka Tunggal Ika, merupakan pemersatu dari keberagaman yang dimiliki Indonesia. Kekayaan budaya membuat Indonesia memiliki begitu banyak daya tarik. Daya tarik tersebut harus diperkenalkan sehingga tiap daerah bisa saling berinteraksi dan sama-sama merasa bangga. Kebanggaan tersebut tertuang pada peringatan hari-hari kebesaran seperti Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Kemerdekaan. Beraneka ragam produk budaya atau kesenian lokal Indonesia seperti tarian, pakaian, rumah, musik dan lagu, alat musik, gambar, patung, makanan, ramuan tradisional, hingga obyek-obyek wisata daerah yang berkaitan erat dengan sejarah kebudayaan bangsa ini. Sehingga kita bisa mengenal tari Saman dari Aceh, tari Pendet dari Bali, Rumah Gadang dari Sumatera Barat, Upacara Ngaben di Bali, Angklung di Jabar, batik dari Jawa, peninggalan candi Borobudur dan peninggalan budaya lainnya.

6

E. Langkah-langkah yang Harus Dilakukan untuk Melindungi Budaya Lokal

Budaya lokal senantiasa akan bertahan (lestari) apabila Indonesia tidak membiarkan budaya lokalnya itu tidak tertindas. Tantangan yang justru dihadapi adalah sampai seberapa jauh kita mampu memadukan perubahan dengan kebudayaan itu. Namun demikian, maksud utamanya adalah bukan dengan menolak kebudayaan global yang sedang mendunia. Di sini dibutuhkan pemahaman dan pengertian untuk menerjemahkan perubahan itu sehingga tidak menimbulkan kekeliruan bagi kepribadian dan kebudayaan yang menggejala. Kekuatannya justru terletak pada diri sendiri bahwa apa yang akan diambil dan maknai dari perubahan itu, dan seberapa mampukah kita menerjemahkannya ke dalam kebudayaan kita. Patut kiranya segenap komponen bangsa memikirkan bagaimana memaknai budaya secara kontekstual dan bukan hanya sebagai aset yang layak untuk dijual. Seperangkat komponen statis yang perlu dimuseumkan dan dijaga. Karena budaya adalah sesuatu yang dinamis dan kontekstual dengan jamannya. Kebudayaan daerah, merupakan inspirasi seniman yang diekspresikan melalui beragam media sebagai wujud sebuah karya kreatif. Pemerintah dan segenap komponen bangsa ini bertanggung jawab atas tantangan pengidentifikasian kita sebagai bangsa. Tugas melestarikan kebudayaan lokal tidak hanya berada di pundak pemerintah saja. Pemerintah bersama masyarakat dapat berbagi tugas dengan penekanan kepada aspek yang berbeda. Negara atau dalam hal ini pemerintah harus berupaya memenuhi aspek legal, seperti mengurus hak paten dan membangun infrastruktur bagi pengembangan produk budaya lokal. Sementara itu, masyarakat dapat turut melestarikan kebudayaan lokal dengan mencintai produk-produk lokal, mengurangi konsumsi barang impor, serta ikut aktif mendidik generasi muda agar dapat memahaminya. Pemerintah bersama masyarakat juga mengupayakan tiga hal, yaitu melestarikan berbagai produk budaya lokal, terhadap para pencipta dan pelaku kebudayaan lokal, serta dalam hal memberikan penghargaan terhadap budaya lokal. Selain itu,

7

pemerintah melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dibantu pemerintah daerah harus segera mengambil tindakan untuk menginventarisir kekayaan seni dan budaya yang ada di daerahnya untuk kemudian didaftarkan di Departemen Hukum dan HAM setelah itu baru dipatenkan, sehingga kekayaan seni dan budaya Indonesia terlindungi secara hukum. Peran aktif dari para pelaku usaha media massa yang perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya. Sebenarnya seni itu indah dan mahal. Karena kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. Pada saatnya nanti kita sebagai bangsa mampu berdiri tegak dan membusungkan dada karena mempunyai identitas nasionalnya secara alami. Karena budaya diyakini memiliki makna aturan dan praktek-praktek khas sendiri yang tidak bisa dijelaskan semata oleh kategori, level atau formasi sosial lainnya. Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya lokal Indonesia sebagai identitas bangsa.

Pem: mbwt peraturan scr hkum birokrasi,memfasilitasi pronosi,nenpernudah akses kebdyan0

aparat pemerintah daerah terdekat, misalnya kepala desa atau lurah, camat, atau bupati. Penetapan batas waktu melapor selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi pelapor, juga untuk mencvegah hilang atau rusaknya benda temuan tersebut oleh orang tidak bertanggung jawa penelitian penyelamatan dan/atau penelitian murni alas benda cagar budaya sesuai dengan situasi dan kondisinya.

8

pengamanan disini adalah kegiatan menjaga dan/atau melindungi benda temuan tersebut agar tidak pindah, rusak, atau hilang dari tempat asal temuan sebelum dilakukan penelitian oleh pihak yang bertanggung jawab atas bidang penelitian benda cagar budaya. sistem pemintakatan (zoning) adalah penentuan wilayah mintakat situs dengan batas mintakat yang penentuannya disesuaikan dengan kebutuhan benda cagar budaya yang bersangkutan untuk tujuan perlindungan. Sistem pemintakan dapat terdiri dari mintakat inti atau mintakat cagar budaya, yakni lahan situs; mintakat penyangga, yakni lahan disekitar situs mintakat penyangga, yakni lahan disekitar situs yang berfungsi sebagai penyangga bagi kelestarian. Situs dan mintakat pengembangan yakni lahan di sekitar mintakat penyangga atau mintakat inti yang dapat dikembangkan untuk difungsikan sebagai sarana sosial, ekonomi, dan budaya yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian benda cagar budaya dan situsnya cara perawatan sehari-hari atau pengawetan (konservasi) bila perlu untuk mencegah/menanggulangi kerusakan dan/atau pelapukan benda cagar budaya akibat pengaruh faktor alami dan dalam rangka memelihara kelestarian benda cagar budaya. Prinsip pelestarian benda cagar budaya meliputi aspek keaslian bentuk, bahan, teknik pengerjaan, dan tata letak untuk mempertahankan nilai sejarah dan budayanya. pameran, diplomasi kebudayaan, pertukaran informasi dan sebagainya. Ayat (3) Yang dimaksud sistem pengamanan disini meliputi syarat pengepakan, pengangkutan, dan jaminan keselamatan benda cagar budaya.

Promosi kebudayaan ksdrn mmlkiki buku katalog wisata kesadaran peduli,ksdrn aktf

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

9

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Sedangkan budaya lokal sebagai salah satu identitas bangsa. Untuk melindungi budaya lokal sangat dibutuhkan partisipasi dari masyarakat maupun pemerintah. B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

10

Kaelan, Achmad Zubaidi. 2007. Pendidikan kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma. Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:Rineka Cipta. Lutan, Rusli. 2001. Keniscayaan Pluralitas Budaya Daerah. Bandung:Angkasa. Seno.2009. Malaysia Klaim Tari Pendet Sebagai Tarian Tradisional. Terdapat dihttp://seno008.blogspot.com/2009/08/malaysia-klaim-tari-pendet-sebagai-taritradisional.html (Diakses pada 17 April 2010)

Winarno. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta:Bumi Aksara.

MAKALAH

TARI PENDET SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

11

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dosen pengampu:

Disusun oleh: Ulya Rosita R. Anwar Ardani Izzatul Wardati Nina Dwi Ana Triyaningsih M. : 08310254 : : : : 08310376

Kelas 4I

12

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI SEMARANG

2010

13