View
537
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah ppkn
Citation preview
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MAKALAH POLITIK TENTANG TERPILIHNYA
PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI
KETUA UMUM PARTAI DEMOKRAT
Disusun oleh :
Pradia Paundradewa Jayawardana (21030112130096)
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di program studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Dra. Margaretha Suryaningsih, M.S. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Semarang, 11 Mei 2013
Pradia P Jayawardana
BAB I
LATAR BELAKANG
Pengertian partai politik secara singkat adalah organisasi politik
yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan kusus.
Pengertian partai politik secara luas dapat diartikan sebagai kelompok
yang teroganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-
nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kekuasaan politik untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan yang mereka buat.
Akhir-akhir ini terjadi kasus yang melibatkan elit politik di
Indonesia. Yaitu korupsi mega Hambalang yang menyeret Anas
Urbaningrum. Kasus ini sudah lama terdengar ditelinga rakyat Indonesia
akan tetapi penanganan kasus ini belum tersentuh sedikit pun.
Seiring dengan diprosesnya kasus korupsi ini, sedikit demi sedikit
kasus ini mulai terungkap. KPK yang menangani kasus ini menetapkan
Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Pihak Partai Demokrat dengan
cepat memberhentikan Anas Urbaningrum dari jabatannya, yaitu Ketua
Umum Partai Demokrat dan segera mengadakan Kongres luar Biasa untuk
menetapkan pengganti Ketua Umum Partai Demokrat.
BAB II
PERMASALAHAN
Akhir-akhir ini terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di Negara
Indonesia. Salah satunya adalah permasalahan yang terjadi dikubu Partai
Demokrat. Seperti yang kita tahu, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas
Urbaningrum terkena kasus korupsi mega proyek Hambalang. Kasus ini terkuak
setelah Bendahara Umum Partai Demokrat tertangkap dan memberikan informasi
kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) bahwa Anas Urbaningrum dan
Angelina Sondakh terlibat dalam kasus suap tersebut.
Akibat dari tindakan Anas Urbaningrum tersebut, maka jabatan Ketua
Umum Partai Demokrat harus dilepasnya. Yang menjadi permasalahan sekarang
ini adalah siapakah yang akan menggantikan posisi Ketua Umum Partai Demokrat
setelah penetapan tersangka oleh KPK? Banyak wacana dan opini tentang
pengganti Anas Urbaningrum mendatang. Banyak dari kader Partai Demokrat
mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Tetapi saat Kongres Luar Biasa Partai Demokrat dilaksanakan, hasil dari
keputusan kongres tersebut adalah menunjuk SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)
sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Tentu saja hal ini bertentangan dengan
konstitusi bahwa seorang presiden tidak boleh menjabat sebagai ketua partai.
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari partai politik itu?
2. Kenapa Presiden SBY bisa menjabat sebagai Ketua Umum Partai
Demokrat?
3. Jabatan apa saja yang dipegang oleh Presiden SBY?
4. Apa Pro-Kontra yang terjadi dari sikap Presiden SBY yang
menerima jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat?
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Pengertian Dari Partai Politik
Pengertian partai politik secara singkat adalah organisasi politik
yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan kusus.
Pengertian partai politik secara luas dapat diartikan sebagai kelompok
yang teroganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-
nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kekuasaan politik untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan yang mereka buat.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1999 Pasal 1 tentang partai politik, yang dimaksud partai politik adalah
setiap organisasi yang dibentuk oleh warga negara Republik Indonesia
yang secara sukarela atas dasar persamaan kehendak untuk
memperjuangkan baik kepentingan anggota maupun bangsa dan negara
melalui pemilihan umum.
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit
politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang
bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan
politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam
urusan poltik, dan turut menyumbang political development sebagai
suprastruktur politik.
III.2 Presiden SBY Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat
Pada hari Sabtu, 30-31 Maret 2013, Partai Demokrat mengadakan
Kongres Luar Biasa yang diadakan di Hotel Inna Bali Beach, Sanur, Bali.
Hasil dari kongres tersebut adalah dipilihnya Presiden SBY sebagai Ketua
Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum yang
diberhentikan karena tersangkut kasus korupsi mega Hambalang.
Pada awalnya, Presiden SBY tidak bersedia menjadi Ketua Umum
Partai Demokrat, akan tetapi seluruh peserta Konferensi Luar Biasa
memilih Presiden SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Maka
pimpinan sidang KLB yang menghadap Presiden SBY, Max Sopacua, EE
Mangindaan, Toto Riyanto, Syarif Hasan, Edhie Baskoro, Amir
Syamsuddin dan Jhony Allen. Mereka menjelaskan hasil keputusan sidang
KLB kepada Presiden SBY.
Presiden SBY yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan
Pembina, Ketua Majelis Tinggi, Ketua Komisi Pengawas, dan Ketua
Dewan Kehormatan Partai Demokrat ini bersedia untuk menjadi Ketua
Umum Partai Demokrat dengan syarat jabatan Ketua Umum yang akan
dijalankan ini hanya bersifat sementara, hanya dalam proses konsolidasi
dan penyelamatan partai yang akan dijalankan maksimal selama 2 tahun
setidaknya sebelum pemilu 2014 dan yang menjalankan tugas Ketua
Umum adalah Ketua Harian Partai.
III.3 Jabatan-jabatan Yang Dipegang Oleh Presiden SBY
Yang selama ini kita ketahui bahwa presiden SBY menjabat di
Partai Demokrat sebagai Ketua Dewan Pembina partai. Akan tetapi,
sebenarnya Presiden SBY menjabat pula sebagai Ketua Majelis tinggi,
Ketua Komisi Pengawas, dan Ketua Dewan Kehormatan. Dan sekarang
Presiden SBY bersedia menjabat sebagai Ketua Umum Partai.
1. Ketua Dewan Pembina Partai
Ketua Dewan Pembina Partai adalah para anggota atau pejabat-
pejabat suatu partai yang dinilai mempunyai hubungan erat dengan
partai tersebut dan berpotensi untuk membina hubungan didalam
partai. Fungsi dari Dewan Pembina tersebut adalah untuk mengontrol
setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh partai yang bersangkutan.
2. Ketua Majelis Tinggi
Majelis Tinggiadalah salah satu dari dua "kamar" dalam sistem dua
kamar. Pasangan lainnya dari Majelis Tinggi adalah Majelis Rendah.
Di banyak negara, majelis ini seringkali memiliki kekuasaan yang
spesifik dan terbatas, karena umumnya kekuasaan Majelis Rendah
lebih besar. Dalam sistem parlementer, Majelis Tinggi biasanya hanya
berperan sebagai pemberi saran atau revisi atas legislasi, namun tidak
memulai legislasi itu sendiri.
3. Ketua Komisi Pengawas
Komisi pengawas adalah suatau badan yang dibuat didalam sebuah
organisasi atau partai yang bertujuan untuk mengawasi setiap kegiatan
yang dilakukan oleh partainya.
4. Ketua Dewan Kehormatan
Dewan kehormatan adalah suatu badan yang mempunyai
kehormatan tertentu akibat dari jasa yang telah diberikannya terhadap
organisasi yang pernah diikutinya. Biasanya dewan kehormatan ini
memiliki fungsi untuk memberikan masukan dan pendapat untuk
organisasi tersebut.
III.4 Pro-Kontra Yang Terjadi Karena Presiden SBY Menerima Jabatan
Sebagai Ketua Umum Partai
Setiap kebijakan yang dibuat oleh suatu organisasi atau partai pasti
terdapat pro dan kontranya. Dalam kasus ini, para kader dari Partai
Demokrat lebih pro Presiden SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat
karena Presiden SBY dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh
dalam partai dan dianggap dapat memimpin partai.
Bagian yang kontra Presiden SBY menjadi Ketua Umum Partai
Demokrat adalah para loyalis Anas Urbaningrum. Menurut mereka,
Presiden SBY tidak layak sebagai Ketua Umum Partai karena mereka
menganggap seorang Presiden tidak boleh menjabat didalam partai yang
menyokongnya karena dapat mengganggu konsentrasi dan tugasnya
sebagai seorang presiden.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
I.4 KESIMPULAN
1. Presiden SBY terpilih karena hasil musyawarah dan mufakat dari
seluruh peserta sidang KLB
2. Kepercayaan rakyat terhadap kinerja SBY dapat menurun
3. SBY menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat paling lama 2
tahun
I.2 SARAN
1. Sebaiknya Presiden SBY tidak menjabat didalam partai karena
seorang presiden harus fokus pada tugasnya sebagai presiden.
2. Sebaiknya para loyalis harus tenang dan memikirkan nasib partainya,
tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaranews.com/berita/365996/sby-isyaratkan-bersedia-jadi-ketua-umum-
demokrat
http://news.okezone.com/read/2013/03/30/339/783736/sah-sby-jadi-ketua-umum-
partai-demokrat
http://politik.tvonenews.tv/berita/view/68408/2013/03/30/
klb_tetapkan_sby_jadi_ketua_umum_demokrat.tvOne
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/31/078470322/SBY-Jadi-Ketua-Umum-
Loyalis-Anas-Melemah
http://www.tribunnews.com/2013/03/31/jadi-ketua-umum-partai-demokrat-sby-
sebaiknya-mundur-dari-kursi-presiden
LAMPIRAN
Denpasar (ANTARA News) - Jero Wacik mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono
telah mengisyaratkan bersedia untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.
"SBY bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat asalkan jangan diganggu,"
kata Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu disela persiapan Kongres Partai
Demokrat di Inna Grand Beach Bali Hotel, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat.
Jero menjelaskan SBY tidak mau diganggu jika segala sesuatu dikaitkan dengan
ketua umum. "Jangan sebentar-sebentar urusan ketum, nanti kan ada pengurus
harian," katanya.
Awalnya, Jero menjelaskan, SBY tidak bersedia menjadi ketua umum karena
merangkap jabatan sebagai Presiden.
"Sebetulnya, SBY tidak mau jadi karena kesibukan sebagai Presiden yang luar
biasa, tetapi jika seluruh aspirasi DPC dan DPD menginginkan beliau, ya sudah toh
hanya dua tahun," katanya.
Wacik juga mengaku tidak ada faksi-faksi yang memecah belah suara. "Kami semua
sudah kompak karena kami keluarga besar," katanya.
Dia mengatakan mayoritas DPC dan DPD sudah membulatkan suara memilih SBY
pada KLB nanti.
KLB diselenggarakan untuk memilih Ketua Umum Partai Demokrat
pascapengunduran diri Anas Urbaningrum setelah ditetapkan sebagai tersangka
oleh KPK karena diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek sarana olah raga di
Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
KLB juga diselenggarakan untuk mengisi kekosongan posisi karena diperlukan
dalam syarat penyerahan daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif ke Komisi
Pemilihan Umum (KPU) yang harus dibubuhi tanda tangan ketua umum dan sekjen
partai.
KLB diadakan selama dua hari, 30-31 Maret 2013.
Editor: Suryanto
http://www.antaranews.com/berita/365996/sby-isyaratkan-bersedia-jadi-ketua-umum-
demokrat
DENPASAR – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya secara resmi didaulat
menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum
dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali, Sabtu (30/3/2013).
SBY terpilih secara aklamasi oleh peserta sidang KLB, SBY mengaku bersedia untuk
menjabat Ketua Umum Partai Demokrat (PD).
"Beliau menyampaikan bersedia," kata Pimpinan Sidang PD, EE Mangindaan di
Hotel Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Bali.
Namun, penerimaan jabatan ketua umum PD dengan syarat.
"Jabatan Ketua Umum yang akan dijalankan ini benar-benar besifat sementara.
Beliau katakan sementara, hanya dalam proses penyelamatan dan konsolidasi partai
dengan ketentuan paling lama dua tahun. Setidaknya setelah Pemilu 2014,” lanjut
pria yang menjabat Menteri Perhubungan ini.
Usai EE Mangindaan didampingi formatur sidang lainny membacakan keputusan,
para peserta KLB langsung meneriakan nama SBY. “Hidup SBY.. Hidup SBY...”.
Dengan didaulatnya SBY menjadi ketua umum, bertambah pula jabatan SBY di
Partai Demokrat.Perlu diketahui, saat ini SBY juga menjabat sebagai Ketua Dewan
Pembina, Ketua Majelis Tinggi, Ketua Komisi Pengawas, dan Ketua Dewan
Kehormatan.
http://news.okezone.com/read/2013/03/30/339/783736/sah-sby-jadi-ketua-umum-
partai-demokrat
Denpasar, (tvOne)
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu
(30/3), memilih secara musyawarah mufakat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi
Ketua Umum Partai Demokrat.
Yudhoyono dipilih oleh seluruh peserta KLB yang mendelegasikan kepada tujuh orang
pimpinan KLB untuk meminta kesediaan Yudhoyono ke salah satu ruang di lantai 7 di
Hotel Inna Bali Beach.
Pimpinan sidang KLB yang menghadap Yudhoyono, yaitu Max Sopacua, EE
Mangindaan, Toto Riyanto, Syarif Hasan, Edhie Baskoro, Amir Syamsuddin dan Jhony
Allen. Setelah menghadap Yudhoyono, ketujuh pimpinan sidang itu melaporkan hasil
pertemuan. EE Mangindaan yang memimpin sidang mengemukakan, Yudhoyono
bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Jadi beliau bersedia," kata Mangindaan.
Mangindaan kemudian mengetuk palu sebagai pertanda bahwa seluruh kongres telah
menyetujui dan mengesahkan Yudhoyono sebagai Ketua Umum menggantikan Anas
Urbaningrum yang berhenti pada 23 Februari lalu.
Menurut Mangindaan, Yudhoyono bersedia menjadi ketua umum dengan dua syarat
bahwa jabatan ketua umum yang dipegangnya betul-betul hanya bersifat sementara
dan tugas-tugas keseharian ketua umum dijalankan oleh ketua harian.
"Jabatan ketua umum yang akan saya jalankan saat ini benar-benar bersifat
sementara," kata Yudhoyono seperti disampaikan Mangindaan.
Menurut Mengindaan, Yudhoyono mengatakan bersifat sementara karena ingin dalam
proses penyelamatan dan konsolidasi partai.
"Dengan ketentuan, paling lama hanya dua tahun, beliau ingin juga kalau boleh lebih
cepat, yaitu setelah Pemilu dan Pilpres, kita lakukan tentunya seperti biasa, yaitu
kongres," katanya. (Ant)
http://politik.tvonenews.tv/berita/view/68408/2013/03/30/
klb_tetapkan_sby_jadi_ketua_umum_demokrat.tvOne
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari The Indonesia Institute, Hanta Yuda,
memperkirakan gerakan para loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum mulai melemah setelah terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai ketua umum dalam kongres luar biasa di Bali, Sabtu, 30 Maret 2013.
"Sekarang, semua kekuasaan partai kembali ke tangan SBY," ujar Hanta saat
dihubungi Tempo, Ahad, 31 Maret 2013. SBY sebelumnya sudah memegang jabatan
Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina Demokrat.
Ia memperkirakan loyalis Anas hanya akan mengikuti arus kekuasaan yang
dikendalikan oleh SBY. "Mereka hanya sedikit bermanuver untuk kepentingannya.
Selebihnya hanya sebatas beropini." Akibatnya, sulit bagi kader-kader Anas untuk
membuka peluang merebut kekuasaan. "Hanya bagian dari oposisi," ucap Hanta.
Dia mengingatan, efek kekuasaan SBY berdampak buruk terhadap Demokrat dalam
jangka panjang. "Kalau untuk jangka pendek sampai Pemilu 2014 tidak apa-apa.
Tapi, dalam jangka panjang, partai akan terlalu bergantung pada SBY," ujar Hanta.
Terpilihnya SBY menjadi ketua umum praktis menjadikan Demokrat sebagai partai
dinasti. Sebab, putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, tidak menanggalkan
jabatannya sebagai sekretaris jenderal.
SATWIKA MOVEMENTI
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/31/078470322/SBY-Jadi-Ketua-Umum-
Loyalis-Anas-Melemah
TRIBUNNEWS.COM - Selamat kepada SBY yang telah terpilih secara
aklamasi menjadi Ketua Umum partai Demokrat yang ke-4 sebagai
pelanjut Anas Urbaningrum Ketua Umum ke 3.
SBY telah terpilih dan menerima sebagai Ketua Umum Demokrat, itu
membuktikan bahwa SBY punya kepedulian yang sangat terhadap
keterpurukan Partai Demokrat. Tugas mengembalikan kejayaan Demokrat
yang berhasil meraih suara terbanyak pada Pemilu 2009 adalah sangat
berat dalam situasi politik saat ini.
Karena itu SBY harus fokus seperti yang dilakukan oleh Anas dan Ibas yg
berhenti dari DPR utk lbh konsentrasi mengurus partainya.
Tidak terlalu berlebihan kalau saya menyarankan kepada SBY untuk
mundur atau berhenti sebagai Presiden RI, karena masalah yang dihadapi
negara saat ini jauh lebih kompleks bahkan dapat dikatakan sudah kritis
juga.
Menyelesaikan persoalan bangsa dan negara yang terpuruk dengan
berbagai kasus seperti korupsi,keamanan dan kesejahteraan masyarakat
yang semakin memburuk tidak bisa jadi sambilan dengan mengurus partai
politik.
Saya kira sebahagian rakyat Indonesia sependapat dengan saya agar
SBY lebih baik mundur sebagai Presiden RI karena telah menentukan
pilihan politiknya memimpin partainya untuk kembali besar ketimbang
memimpin negara ini.
*M Uncu Natsir, mantan anggota DPR-RI (92-97) dan pemerhati masalah
politik dan sosial.
http://www.tribunnews.com/2013/03/31/jadi-ketua-umum-partai-demokrat-sby-
sebaiknya-mundur-dari-kursi-presiden