18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan. Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional,khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan

Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah posyandu balita dan lansia

Citation preview

Page 1: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program

pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan

masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan

swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat

melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan

pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan

usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah

maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan

pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung

pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.

Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka

pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang

kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan

nasional,khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan

dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar

pembangunan nasional.

Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat

dilaksanakan hanya oleh pemerintah melaikan perlu peran serta

masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan

keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan

Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh

masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Dimana kegiatan

tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan

pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan

dasar. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi

dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu.

Page 2: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan kader diantaranya

pengetahuan kader tentang posyandu, pengetahuan kader tentang

posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader untuk

mengaktifkan kegiatan posyandu, sehingga akan mempengaruhi

terlaksananya program kerja posyandu. Perilaku yang didasari

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan.

Selain pengetahuan kader tentang posyandu, keaktifan kader juga

dipengaruhi oleh motivasi baik dari dalam diri kader sendiri ataupun dari

pihak luar seperti dukungan yang positif dari berbagai pihak diantaranya

kepala desa, tokoh masyarakat setempat, maupun dari petugas kesehatan

setempat, fasilitas yang memadai (mengirimkan kader kepelatihan-

pelatihan kesehatan, pemberian buku panduan, mengikuti seminar-seminar

kesehatan), penghargaan, kepercayaan yang diterima kader dalam

memberikan pelayanan kesehatan mempengaruhi aktif tidaknya seorang

kader posyandu. Penghargaan bagi kader dengan mengikuti seminar-

seminar kesehatan dan pelatihan serta pemberian modul-modul panduan

kegiatan pelayanan kesehatan. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kader

mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan aktif datang disetiap

kegiatan posyandu.

B. Rumusan masalah

Pembahasan mengenai posyandu balita dan posyandu lansia.

C. Tujuan

Mampu mengetahui tentang posyandu balita dan posyandu lansia.

D.

Page 3: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

BAB IIPEMBAHASAN

POSYANDU BALITA

A. Pengertian

Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah kegiatan yang dilakukan

oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak

pada khususnya.

B. Tujuan

1. Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.

3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera.

4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang

kemampuan hidup sehat.

5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.

6. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih

teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

C. Kegiatan Posyandu

Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan

Posyandu antara lain:

1. Kesehatan Ibu dan Anak

a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta

bayi, anak balita dan anak prasekolah.

Page 4: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk

karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian

makanan tambahan vitamin dan mineral.

c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara

stimilasiny.

d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai

tujuan program KIA.

2. Keluarga Berencana

a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan

perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya

karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko

tinggi.

b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya.

3. Immunisasi

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x,

polio 3x, dan campak 1x pada bayi.

4. Peningkatan gizi

a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.

b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan

kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada

ibu yang menyusui.

c. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5

tahun

5. Penanggulangan Diare

D. Sasaran Posyandu

1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun

2. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun

3. Ibu hamil

4. Ibu menyusui

Page 5: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

5. Ibu nifas

6. Wanita usia subur

E. Syarat terbentuknya Posyandu

1. Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:

a. Pos penimbangan balita

b. Pos immunisasi

c. Pos keluarga berencana desa

d. Pos kesehatan

e. Pos lainnya yang dibentuk baru.

2. Alasan Pendirian Posyandu

Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai

berikut:

a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya

dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan

pelayanan KB.

b. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat,

sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya

dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.

3. Penyelenggara Posyandu

a. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih

menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas.

b. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua

RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan

informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.

Page 6: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

POSYANDU LANSIA

A. Pengertian

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia

lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan

oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.

Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah

melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui

program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,

tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu

bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM

yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu

sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah

mereka yang telah berusia 60tahun keatas.

B. Tujuan

Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,

sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan lansia

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan

swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan

komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

 

C. Sasaran Posyandu Lansia

1. Sasaran langsung

a. Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)

b. Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)

c. Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)

Page 7: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

2. Sasaran tidak langsung

a. Keluarga dimana usia lanjut berada

b. Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut

c. Masyarakat luas

D. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja,

pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada

mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten

maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu

lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan

sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan

dan atau tinggi badan

2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks

massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana

dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.

3. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga

bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.

E. Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia

Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan

posyandu antara lain :

1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu. 

Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari

pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan

menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan

tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau

masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman

ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar

Page 8: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka

untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia

2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau

Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau

posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik

karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan

dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor

keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau

merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus

menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini

dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan

posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal

dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.

3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun

mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga

sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk

mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator

kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi

atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa

jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala

permasalahan bersama lansia.

4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu.

Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan

dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan

posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk

selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia.

Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin

kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan

kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu

apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya

suatu respons.

Page 9: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

F. Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia 

Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan

Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan

Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang

diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di

Posyandu Lansia seperti tercantum dalam situs Pemerintah Kota adalah: 

1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar

dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,

naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.

2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan

mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua )

menit.

3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh

(IMT).

4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop

serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.

5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula (diabetes mellitus)

7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai

deteksi awal adanya penyakit ginjal.

8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau

ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.

9. Penyuluhan Kesehatan.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi

setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan

Page 10: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga

seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan

kebugaran.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia,

dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan

(gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku

pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan,

stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer,

Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia.

Page 11: Makalah Posyandu Balita Dan Lansia Fix

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan

memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat,

dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum.

Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang

telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai

pelayanan kesehatan dasar. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut

maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas

oleh kader posyandu baik untuk posyandu balita maunpun posyandu

lansia.

B. Saran

Sebaiknya pelayanan ini harus di gerakkan dengan sebaik-baiknya agar

mendapat hasil semaksimal mungkin dan dapat meningkatkan kesehatan di

desa setempat. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan kami

juga berharap semoga angka kesakitan dan kematian di Indonesia dapat

menurun dan diturunkan.