14
MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK (USIA SEKOLAH, GENDER, DAN LATAR BELAKANG)Di susun oleh : 1. M. Yusuf (K23130) 2. Niken Tri A (K23130) 3. Siti Khoirunika (K2313067) 4. Titis (K23130) 5. Zainal Abidin (K23130) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN AJARAN 2013/2014

Makalah ppd

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah ppd

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK (USIA SEKOLAH,

GENDER, DAN LATAR BELAKANG)”

Di susun oleh :

1. M. Yusuf (K23130)

2. Niken Tri A (K23130)

3. Siti Khoirunika (K2313067)

4. Titis (K23130)

5. Zainal Abidin (K23130)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Makalah ppd

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4

B. Tujuan ....................................................................................................................... 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik .................................................................... 5

B. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia ................................................ 5

C. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender .......................................... 10

D. Karakteristik Umum Peserta Didik dari segi Latar Belakang .......................... 12

BAB II

PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah ppd

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, dapat dituliskan

beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya :

1.

1.1 TUJUAN PENULISAN

Dari rumusan masalah yang telah diambil, terdapat beberapa tujuan dari pengkajian

makalah yang kami tulis, yaitu :

1. Mendeskripsikan

2. Mengidentifikasi

3.

Page 4: Makalah ppd

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakter dengan

arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap.

Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan

gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku

menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.

Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan

kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya

sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas

perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan

berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.

Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau

sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Anak didik adalah unsur penting dalam

kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan dalam semua aktifitas pembelajaran

(Saiful Bahri Djamarah, 2000)

Menurut kelompok kami karakteristik umum peserta didik ialah karakter/gaya hidup

individu secara umum (yang dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang telah dibawa

sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menantukan kualitas hidupnya.

2.2 Karakteristik Peserta Didik dari Segi Usia

Dalam materi pembelajaran ini. Diketahui bahwa usia yang dimaksud adalah usia sekolah.

Fase- Fase Perkembangan Manusia

1. Permulaan kehidupan (konsepsi)

Page 5: Makalah ppd

2. Fase prenatal (dalam kandungan)

3. Proses kelahiran (± 0-9 bulan)

4. Masa bayi/anak balita (± 0-1 tahun)

5. Masa kanak-kanak (± 1-5 tahun)

6. Masa anak-anak (± 5-12 tahun)

7. Masa remaja (± 12-18 tahun)

8. Masa dewasa awal (± 18-25 tahun)

9. Masa dewasa (± 25-45)

10. Masa dewasa akhir (± 45- 55)

11. Masa akhir kehidupan (± 55 tagu ke atas)

Pada pembahasan ini, kami hanya membahas materi sejak masa kanak-kanak hingga

masa dewasa awal saja sesuai usia pendidikan.

Ada beberapa aspek yang dipengaruhi oleh usia :

1. Aspek Fisik

Secara Anatomis

Perubahan kuantitatif struktur tulang

Indeks tinggi dan berat badan

Proporsi antar bagian

Secara Fisiologi

Pada masa bayi (± 0-1 tahun) tulangnya masih lentur dan berpori,

persambungannya masih longgar) dengan BB : 2-4 kg, TB : 50-60 cm

Masa kanak-kanak, BB : 12-15 kg TB : 90-120 cm

Page 6: Makalah ppd

Masa remaja awal, BB : 30-40 kg TB : 140-160 cm

Selanjutnya keceptan berangsur menurun bahkan menjadi mapan. Proporsi

tinggi kepala, badan bayi dan anak sekita 1:4 menjelang dewasa menjadi 1:8

atau 0.

2. Aspek Intelektual

Menurut John dan Conrad :

Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja

awal, setelah itu kepesatannya langsung menurun.

Puncak perkembangan pada umumnya dicapai dipenghujung masa remaja akhir

(sekitar usia 20-an), selanjutnya perubahan-perubahan masa tipis berlangsung

sampai dengan usia 50 tahun. Setelah itu terjadi plateau (mapan)sampai usia 60

tahun untuk selanjutnya berangsur-angsur turun (deklinasi).

Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-jenis

kecakapan tertentu.

3. Aspek Sosial

Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) : subjektif

Masa krisis (3-4 tahun) : trotz alter

Masa kanak-kanak akhir (4-6 tahun) : subjektif menuju objktif

Masa anak sekolah (6-12 tahun) : objektif

Masa kritis II (12-13 tahun) : pre-puber (anak tanggung)

4. Aspek Psikososial

Menurut Eric Erikson :

Anak adalah makhluk yang aktif dan penjelajah yang adaptif

Page 7: Makalah ppd

Ego berfungsi untuk memahami realitas dunia sosial

Secara mendasar manusia adalah makhluk yang rasional, pikiran, perasaan, dan

tindakannya sebagian besar dikontrol ole ego

Prinsip epigenetik

Delapan tahap perkembangan psikososial :

Basic trust Vs Mistrust (± sejak lahir – 1 tahun)

Autonomy Vs Shame Doubt (± 2-3 tahun)

Initiative Vs Guilt (± 4-5 tahun)

Industry Vs Inferiority (± 6 tahun – pubertas)

Identity & Repudiation Vs Identity Diffusion (masa remaja)

Intimacy % Solidarity Vs Isolation (masa muda)

Generativity Vs Stagnation & Self Absorption (masa dewasa)

Integrity Vs Despair (masa tua)

5. Aspek Perspektif Kognitif

Menurut Jean Piaget :

Suatu fungsi kehidupan yang mendasar yang membantu organisme untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan aktivitas intelektual adalah untuk mencapai keseimbangan.

Lingkungan adalah suatu tempat yang menarik 7 penuh dengan berbagai

rangsangan baru yang tidak segera dapat dipahami anak yang aktif dengan penuh

rasa ingin tahu.

Page 8: Makalah ppd

Sutu atribut yang sangat majemuk, yang terdiri dari 3 komponen yang saling

berhubungan yaitu isi intelegensi, struktur kognitif, dan fungsi intelektual.

Tingkat perkembangan Kognitif :

Periode sensori motor (± sejak lahir – 2 tahun)

Periode praoperasional (± 2-7 tahun)

Periode operasional konkret (± 7-11 tahun)

Periode operasional formal (± 11-15 tahun)

Menurut Kurnia (2007) :

Karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap. Berikut ini

adalah krakteristik perkembangan pada masa anak samapai masa puber.

Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)

Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan

masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial

untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan perilaku, minat, dan nilai

pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang dalam proses pengembangan kepribadian

yang unik dan menuntut kebebasan. Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan

sering membantah dan melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para

pendidik. Tak heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar dalam

melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa diterapkan pada

anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat

berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)

Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri

periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang digunakan

Page 9: Makalah ppd

pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa yang

menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman

sebaya daripada oleh orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang

memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda

miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang

usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan

memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk

keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.

Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)

Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir dan masa

remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber, puber, dan

pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun terakhir masa anak

akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, di mana ciri

kematangan seksual semakin jelas (haid dan mimpi basah). Tahap pascapuber

bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa remaja. Waktu masa puber relatif

singkat (2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan

mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan tidak

aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada

menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri,

serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun

pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri,

emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima

peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.

A. Karakteristik Peserta Didik dari Segi Gender

Bebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan

prestasi mungkin bersifat situasional. Perbedaan itu bervariasi menurut waktu dan tempat (Biklen

&Pollard, 2001) dan mungkin berinteraksi dengan ras dan kelas sosial (Pollard, 1998). Penulis

Boys and Girls Learn Differently mengatakan bahwa perbedaan antara anak laki-laki dan anak

perempuan memang ada akibat perbedaan dalam otak mereka.

Page 10: Makalah ppd

Perbedaan Anak Perempuan dengan Anak Laki-Laki

Menurut Diane (1995, 1996), ada beberapa perbedaan anak perempuan dan anak

laki-laki, anak perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik di bidang seni bahasa,

pemahaman bacaan, dan komunikasi tertulis dan lisan. Sedangkan anak laki-laki terlihat

sedikit unggul di bidang matematika dan penalaran matematis.

Menurut Ormrod (2000) :

Fitur Anak Perempuan Anak Laki-Laki Implikasi untuk Pendidikan

Kemampuan

Kognitif

Lebih baik dalam

tugas-tugas verbal

Lebih baik dalam

keterampilan visual-

spasial

Berharap anak laki-laki dan

perempuan memiliki

kemampuan kognitif yang sama

Fisik Sebelum pubertas

kapabilitasnya

sama

Setelah pubertas,

lebih unggul dalam

hal tinggi badan dan

kekuatan otot

Mengasusmsikan kedua gender

memiliki potendi untuk

mengembangkan berbagai

keterampilan fisik dan motorik

Motivasi Peduli pada

prestasi sekolah,

tetapi kurang

berani mengambil

resiko

Usaha yang besar di

subjek-subjek

“stereotipikal laki-

laki”

Mendorong kedua gender

unggul disemua subjek.

Menghindari stereotip

Self-Esteem Cenderung melihat

diriny sendiri lebih

kompeten di bidang

hubungan

interpersonal

Lebih memiliki rasa

percaya diri untuk

mrngrndalikan dan

mengatasi masalah.

Lebih menilai

kinerjanya sendiri

secara positif

Menunjukkan kepada semua

siswa bahwa mereka bisa

berhasil di bidang-bidang yang

kontrastereotip

Page 11: Makalah ppd

Aspirasi Karier Cenderung melihat

dirinya lebih

collage-bound.

Cenderung melihat

karier yang tidak

akan mengganggu

peran mereka di

masa depan.

Memiliki ekspektasi

jangka panjang yang

lebih tinggi untuk

dirinya sendiri

Menunjukkan otang-orang yang

sukses dalam karier di semua

bidang sekaligus dalam

keluarga

Hubungan

Interpersonal

Cenderung lebih

afiliatif dan lebih

banyak membentuk

hubungan dekat.

Nyaman berada di

situasi yang

kompetitif dan

menyukai

lingkungan yang

kooperatif

Cenderung

menunjukkan agresi

fisik yang lebih

tinggi

Mengajari kedua gender cara-

cara berinteraksi dengan baik

dan memeberikan lingkungan

yang kooperatif untuk

mengakomodasi kecenderungan

afiliatif anak perempuan.

B. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Latar Belakang

Budaya, Etnis, Ras

Budaya mengacu pada bagaimana anggota-anggota suatu kelompok memikirkan

tentang tidakan sosial dan resolusi masalah. Sedangkan etnis mengacu pada kelompok-

kelompok yang memiliki warisan budaya yang sama. Ras mengacu pada kelompok-

kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat biologis yang sama.

Budaya menggambarkan istilah way of life kelompok secara keseluruhan

termasuk sejarah, tradisi, sikap dan nilai-nilai. Budaya adalah bagiamana anggota-

Page 12: Makalah ppd

anggota suatu kelompok berpikir dan cara yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah

dalam kehidupan kolektif. Budaya adalah sesuatu yang dipelajari dan selalu berubah,

tidak pernah statis.

Etnis mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang sama.

Misalnya orang-orang yang memiliki suku yang sama, keturunan jawa, padang, melayu,

batak, dll meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras adalah istilah yang diberikan

kepada kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri biologis yang sama.

Dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang beragam budaya, etnis dan ras,

dengan demikian terjadilah proses akulturasi antar siswa. Untuk menangani siswa yang

beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas dengan strategi pembelajaran yang

dapat merespon beragam kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau

etniknya dan memastikan bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru

harus peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa dikelas.

Perbedaan Kelas Sosial

Beberapa karakteristik yang menentukan identifikasi kelas sosial seseorang adalah

: pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dll. Hal ini mempengaruhi proses belajar

siswa. Ada beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan

berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas

sosialnya rendah. Sehingga dapat terjadi perbedaan prestasi antara kelas sosial tingga

dengan kelas sosial rendah. Namun The Culture of Education (1996)menunjukkan

bagaimana belajar bersifat sosial dan bagaimana intelegensi tumbuh selama orang saling

berinteraksi di masyarakat.

C. Implikasi Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

Faktor Fisik

Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana yang

ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik. Misalnya: tempat didik

yang kurang seuai, ruangan yang gelap dan terlalu sempit yang dapat menimbulkan

gangguan kesehatan. Disamping itu juga perlu diperhatikan waktu istirahat yang cukup.

Page 13: Makalah ppd

Penting juga untuk menjaga supaya fisik tetap sehat adanya jam-jam olah raga bagi

peserta didik di luar jam pelajaran. Misalnya: melalui kegiatan ekstra kurikuler kelompok

olah raga, bela diri, dan sejenisnya.

Faktor Psikososial

Perkembangan emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan faktor-faktor:

perubahan jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang tua, perubahan dalam

hubungannya dalam teman-teman, perubahan pandangan luar (dunia luar) dan perubahan

dalam hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu perbedaan individual dalam

perkembangan emosi sangat dimungkinkan terjadi, bahkan diramalkan pasti dapat terjadi.

Dalam rangka menghadapi luapan emosi remaja, sebaiknya ditangani dengan

sikap yang tenang dan santai. Orang tua dan pendidik harus bersikap tenang, bersuasana

hati baik dan penuh pengertian. Orang tua dan pendidik sedapat mungkin tidak

memperlihatkan kegelisahannya maupun ikut terbawa emosinya dalam menghadapi

emosi remaja.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk mengurangi luapan emosi peserta

didik perlu dihindari larangan yang tidak terlalu penting. Mengurangi pembatasan dan

tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka. Sebaiknya

memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi tugas dan peraturan yang

tidak mungkin di lakukan.

Faktor Sosial-Kulture

Usia remaja adalah usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara

kuantitatif maupun secara kualitatif, baik fisik maupun psikisnya. Menganggap dirinya

bukan anak-anak lagi, tetapi sekelilingnya menganggap mereka belum dewasa. Dengan

beberapa problem yang dialaminya pada masa ini, akibatnya mereka melepaskan diri dari

orang tau dan mengarahkan perhatiannya pada lingkuan di luar keluarganya untuk

Page 14: Makalah ppd

bergabung dengan teman sekebudayaannya, guru dan sebagainya. Lingkungan teman

memgang peranan dalam kehidupan remaja.

Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas

untuk mendidik, tidak kecil peranannya dalam rangka mengembangkan hubungan sosial

peserta didik. Jika dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai tokoh intelektual dan tokoh

otoritas yang memegang kekuasaan penuh sepeerti ketika anak-anak belum menginjak

remaja, maka sikap sosial atau hubungan sosial anak akan sulit untuk dikembangkan.

BAB III

PENUTUP

3. 1 KESIMPULAN

3. 2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Afid, (2013). Permasalahan Pendidikan dan Penyelesaiannya. Diperoleh pada 20

Februari 2014, dari http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/21/permasalahan-

pendidikan-dan-penyelesaiannya/.