73
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju oleh ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia pada zaman ini harus semakin aktif terhadap produk hasil teknologi.Beberapa alat dari perkembangan tersebut bahkan sudah mampu menggeser fungsi manusia dalam melakukan pekerjaannya.Tetapi bukan berarti pergeseran fungsi tersebut membuat manusia harus menjauh dari perkembangan zaman, manusia hanya perlu selektif dalam memilih dan dapat memposisikan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut secara bijak agar kedepan fungsi manusia dan mesin tidak tumpang tindih atau bahkan saling mentiadakan. Alat-alat yang tercipta memang sangat membantu pekerjaan manusia, terutama dalam bidang industri yang membutuhkan alat-alat berat yang tidak mungkin manusia dapat menggantikan peran alat didalamnya. Dalam dunia industri terutama dalam bidang fluida bertekanan, pengolahannya membutuhkan perhatian lebih dan peran alat didalamnya karena fluida merupakan senyawa yang kompleks. Bejana tekan (pressure vessel) merupakan alat penunjang dalam proses produksi yang melibatkan fluida bertekanan. Bejana bertekanan berfungsi sebagai media untuk memproses dan menyimpan material fluida sehingga dapat mengkonversi kondisi fluida yang setelahnya dapat digunakan sesuai kebutuhan. 1

Makalah Progress Vessels Kelompok 2

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPerkembangan zaman yang semakin maju oleh ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia pada zaman ini harus semakin aktif terhadap produk hasil teknologi.Beberapa alat dari perkembangan tersebut bahkan sudah mampu menggeser fungsi manusia dalam melakukan pekerjaannya.Tetapi bukan berarti pergeseran fungsi tersebut membuat manusia harus menjauh dari perkembangan zaman, manusia hanya perlu selektif dalam memilih dan dapat memposisikan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut secara bijak agar kedepan fungsi manusia dan mesin tidak tumpang tindih atau bahkan saling mentiadakan.Alat-alat yang tercipta memang sangat membantu pekerjaan manusia, terutama dalam bidang industri yang membutuhkan alat-alat berat yang tidak mungkin manusia dapat menggantikan peran alat didalamnya. Dalam dunia industri terutama dalam bidang fluida bertekanan, pengolahannya membutuhkan perhatian lebih dan peran alat didalamnya karena fluida merupakan senyawa yang kompleks. Bejana tekan (pressure vessel) merupakan alat penunjang dalam proses produksi yang melibatkan fluida bertekanan. Bejana bertekanan berfungsi sebagai media untuk memproses dan menyimpan material fluida sehingga dapat mengkonversi kondisi fluida yang setelahnya dapat digunakan sesuai kebutuhan.Bejana tekan memiliki tekanan pada bagian internal akibat tingginya suhusehingga adanya perbedaan tekanan antara internal dengan luar bejana yang menghasilkkan tekanan external.Selain akibat perbedaan tekanan dengan internal, bejana bertekanan juga sangat sensitif terhadap keadaan dari luar seperti korosi, angin dan gempa yang merupakan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam perencanaan, pembuatan dan pemasangan bejana tekan.Tingginya tekanan dan temperatur mengakibatkan perencanaan bejana membutuhkan angka keamanan yang sangat tinggi. Maka perencanaan design bejana tekan sangat penting agar tidak terjadi kecelakaan kerja dan kegagalan produk.Sebagai mahasiswa Teknik Pengelasan perlu adanya pemahaman tentang perencanaan design pressure vessel agar nantinya dapat menentukan jenissambungan yang aman. Hal ini berpengaruh pada kekuatan pressure vesselterhadap tekanan internal, tekanan external, tegangan-tegangan karena adanya saddle, dan lainnya yang berhubungan dengan kekuatan sambungan terhadap kekuatan konstruksi vessel baik itu korosi, pengaruh angin, ataupun gempa. Oleh sebab itu, penulis membuat design ulang pressure vessel dengan menggunakan data vessel yang sudah ada berdasarkan buku panduan (Pressure Vessel Handbook oleh Engene F. Megysey) dan standart tentang pressure vessel serta sambungan las (ASMESection).Selain itu juga sebagai bahan pembelajaran dan untuk melengkapi tugas sebagai syarat kelulusan mata kuliah DFKI KU&BT jurusan Teknik Pengelasan semester IV di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

1.2. Tujuan Perancangan Mengetahui dan memahami perancangan design bejana tekan Mengetahui kekuatan design sambungan pengelasan terhadap tekanan, beban-beban dan tegangan-tegangan yang terjadi pada bejana tekan Mengetahui dan memahami perhitungan design bejana tekan serta dapat memahami kode yang digunakan dalam perhitungan sehingga dapat memilih hitungan yang digunakan untuk aplikasi lapangan Mengetahui cara membuat detail drawing bejana tekan dan menganalisa tekanan, tegangan, ataupun beban-beban menggunakan finite element Mengetahui proses pembuatan bejana tekanserta inspeksi konstruksi bejana tekan Menerapkan keilmuan yang didapat di bangku kuliah

1.3. Manfaat Perancangan Menambah pengetahuan tentang perancangan bejana tekan Dapat memilih design sambungan pengelasan pada bejana tekan dengan tepat Menambah keilmuan untuk menghitung perhitungan yang ada pada bejana tekan, baik cara menghitung ataupun memilih hitungan yang digunakan Menambah pengetahuan tentang analisa bejana tekan dengan finite element(Patran & Nastran) Menambah keilmuan untuk dapat membuat detail drawing bejana tekan Menambah pengetahuan tentang proses pembuatan dan inspeksi konstruksi bejana tekan

1.4. Rumusan Masalah Apa itu bejana tekan (pressure vessel)? Bagaimana perancangan design bejana tekan yang tepat? Bagaimana menghitung dan memilih perhitungan yang tepat dalam bejana tekan? Bagaimana bentuk detail drawing bejana tekan? Bagaimana menganalisa konstruksi bejana tekan dengan finite element? Bagaimana proses fabrikasi dan inspeksi bejana tekan?

BAB IIMETODOLOGI

2.1. Tinjauan Pustaka2.1.1. Teknologi Pressure VesselsPada masa sekarang ini, kemajuan ilmu dan teknologi berkembangsangat pesat. Para pengguna jasa teknologi dituntut perannya secara aktifuntuk kritis terhadap perkembangan yang ada di depan mata. Perkembanganini membuat semua manusia tidak lepas dari produk atau hasil teknologi.Pabrik yang menjadi garda depan manusia untuk memenuhi kebutuhanmanusia tidak akan lepas dan mesin dan peralatan guna memperkecil tugasmanusia dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu cara yang mulai banyakdigunakan dalam dunia industri adalah menggunakan system komputasinumeric dengan memanfaatkan fasilitas perangkat keras (hardware) danperangkat lunak (software), hal ini dilakukan karena teknologi komputasimemberikan kemudahan dan fasilitas untuk memperoleh kualitas produkyang lebih baik dan proses produksi dengan biaya yang lebih rendah.Akan tetapi banyak peristiwameledaknya steam boiler pada pabriktahu yang tidak jarang hingga menelan korban jiwa mengindikasikandengan kuat bahwa standar keamanan (safety standar) maupun pirantikeamanan (safety measure) steam boiler di kebanyakan pabrik tahu masihsangat rendah.Ketiadaan safety system maupun safety measure yang memadaiinilah yang menjadi sebab utama kecelakaan di tempat kerja.Atau bisa jadisebenarnya safety system atau measure telah ada dan memadai, namun tidakberjalan sebagai mana mestinya.Dalam hal ini perawatan pengujian berkalasafety measure di tempat kerja berperan besar dalam kecelakaan di tempatkerja.Penyebab yang lain adalah kesalahan manusia (human error). Bisajadi sebenarnya standar maupun piranti keamanan di tempat kerja telah adadan memadai, namun karena kelalaian atau kurangnya kefahaman operatorterhadap system yang ia hadapi berakibat pada kecelakaan kerja.Analisis kecelakaan(accident analysis) pada suatu kecelakaan ditempat kerja menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar : bagaimanakecelakaan itu terjadi, apa yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi danmengapa kecelakaan itu tidak bisa dihindari.Tidak jarang analisis kecelakaan pada suatu kecelakaan di tempatkerja tidak menemukan satupun kesalahan, baik pada system dan pirantikeamanan yang ada (system keamanan sudah memadai, piranti keamananberfungsi normal), maupun pada operatornya (operator tidak lalai dalammenjalankan alat).Pada kasus seperti ini pada akhimya didapati bahwasystem keamanan yang selama ini umum dipakai dan dianggap telahmemadai, ternyata tidak bisa mencegah terjadinya kecelakaan.System keamanan baru yang lebih handal biasanya kemudiandirekomendasikan untuk mencegah kecelakaan serupa terulang kembali dimasa yang akan datang. Atau, bisa jadi karena hebatnya akibat yangditimbulkan oleh suatu kecelakaan, bukan hanya system keamanan baruyang direkomendasikan, tetapi keseluruhan system produksi pada suatupabriklah yang direkomendasikan untuk diganti.

Komponen Pressure Vessel

Pada gambar di atas dijelaskan beberapa bagian - bagian komponen dari sebuah Pressure vessel horizontal. Pada gambar vessel diatas disebutkan bagian - bagian sebuah vessel, yaitu antara lain :1. Headatau dishead2. Shell (tubuh vessel)3.Kerucut atau cones reducers 4.Lampiran seperti nozel, manholes, pendukung sadel, skirt support, pendukung kaki, Trunnion, lugs lifting, platform dan mendukung tangga, dll.Pembuatan head dan cones yang dianggap lebih sulit daripada yang dari shell karena kesulitan dalam mengendalikan dimensi kedua benda. (Sedangkan dimensi bagian shell, misalnya, dapat dikendalikan dengan tepat). Untuk alas an ini, jika vessel mempunyai head dengan bentuk dishead atau kerucut, mereka harus terlebih dahulu (tentu saja, dalam toleransi kode) dan shell yang dibuat kemudian untuk ini sesuai dengan head dan cone.

2.2. Dasar TeoriSteam boiler adalah alat untuk memproduksi steam. Steam sendiri banyak digunakan di industri dalam spectrum yang sangat luas, mulai dari media pemanas di industri kecil sederhana, hingga penggerak turbin pada unit pembangkit listrik raksasa berkapasitas puluhan megawatt. Sebagai contoh, pada fire tube boiler di dalam pipa-pipa (tube) yang berada dalam shell (tabung luar) mengalir gas panas hasil pembakaran untuk mendidihkan air yang berada di dalam shell. Sebaliknya pada water tube boiler, air dididihkan di dalam pipa-pipa yang berada di dalam ruang pembakaran (combution chamber) dimana panas hasil pembakaran ditransfer menuju pipa-pipa tersebut, baik secara radiasi maupun konveksi. Fire tube boiler biasa digunakan untuk memproduksi steam bertekanan rendah hingga sedang. Ini disebabkan konstruksinya yang sederhana. Sedangkan water tube boiler digunakan untuk steam bertekanan tinggi dan kapasitas besar. Hal ini cocok dengan konstruksinya dimana tube-tube yang berada di dalam combution chamber bisa diatur sedemikian rupa sehingga yang dihasilkan bisa di-superheat lebih lanjut di dalamnya.Tidak sebagaimana alat penukar panas lainnya, seperti shell and tube heat exchanger, steam boiler tidak memiliki standar desain maupun fabrikasi yang baku. Lebih-lebih steam boiler jenis fire tube boiler, dimana bahan bakar yang biasa digunakan sangat bervariasi, sehingga desain konstruksinya sangat tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan.Ketiadaan standar desain ini mengakibatkan orang biasa dengan mudah merancang dan membuat steam boiler sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.Disatu sisi hal ini bisa dilihat sebagai hal yang menguntungkan, sebab biaya pembuatan steam boiler bisa ditekan. Akan tetapi disisi lain, temyata kemudahan ini berakibat pada pengabaian aspek- aspek safety operability dan control dart steam boiler tersebut akan dioperasikan. Karena fungsinya hanya sebagai pemanas pada proses pemasakan kedelai, maka steam pabrik tahu adalah steam bertekanan rendah. Kapasitas steam yang dibutuhkan pun juga sangat kecil jika dibandingkan kebutuhan steam diindustri kimia, lebih-lebih dinnit pembangkit listrik. Oleh karena itu semua steam boiler yang digunakan dipabrik tahu adalah jenis fire tube boiler. Menurut ASME Code Requirement, hanya material ulet, termasuk logam yang mampu las dengan baik yang dapat digunakan. Akan bemasalah jika menggunakan logam nonferrous sebagai bahan baku pembuatan ketel uap. Hal ini disebabkan logam nonferrous kurang peka terhadap kerapuhan (ulet) dan tidak tahan api. Kekuatan logam nonferrous berkurang ketika temperatur meningkat secara bertahap dibandingkan dengan logam ferrous Penelaahan kita mulai dengan meninjau suatu steam boiler jenis silindris

Gambar1. Tegangan normal yang terjadi pada suatu segmen dari bejana

Sebuah segmen dipisah tersendiri dari ketel ini dengan membuat dua bidang tegak lurus terhadap sumbu silin der dan sebuah bidang tambahan yang membujur melalui sumbu yang sama. Keadaan simetri akan meniadakan terjadinya tegangan geser dalam irisan. Tegangan yang terjadi adalah tegangan normal s1 dan s2 atau biasa disebut dengan tegangan utama pada ketel uap. Tegangan-tegangan ini jika dikalikan dengan masing-masing luas dimana mereka bekerja akan menjaga elemen silinder tersebut berada dalam kesetimbangan dalam melawan tekanan dalam.Tegangan normal (a,) atau.disebut juga tegangan pada arah circumferential bekerja pada arah melingkar dari bejana.

dimana :p = tekanan dalam pada ketel uap (psi atau Kpa) P = beban (1b) D = diameter dalam dari ketel uap (inchi atau mm) L = panjang ketel uap (inchi atau mm) t = ketebalan dari ketel uap (inchi atau mm) 2A = luas shell dari ketel uap (inchi atau mm)Tegangan normal (s2) atau tegangan pada arah longitudinal bekerja pada arah membujur dan ketel uap.

Keterangan :p = tekanan dalam pada ketel uap (psi atau Kpa) P = beban (lb) D = diameter dalam dari ketel uap (inchi atau mm) T = ketebalan dan ketel uap (inchi atau mm)A tutup= luas dari tutup (head) ketel uap (inchi2 atau mm)A = luas dari shell ketel uap (inchi2 atau mm) Biasanya dalam perhitungan tegangan longitudinal lebih kecil dari tegangan circumferential. Keretakan atau cracking yang terjadi terdapat searah dengan tegangan keliling atau sirkumferensial.Dalam perancangan ketel uap lebih diutamakan untuk memperhatikan tekanan dalam dari ketel tersebut. Ketel uap ini bekerja pada tekanan luar yang normal. Hal tersebut akan sangat berbeda dengan bejana tekan yang bekerja pada tekanan hampa udara maupun yang bekeria pada kedalaman tertentu seperti pada kapal selam. Pada ketel uap yang bekerja pada kapal selam, tekanan luar sangat menentukan ketebalan bejana karenatekanan luar dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari tekanan udara normal (1 atm).

Perancangan pada Pressure Vessel menurut standart Megyesy dengan menggunakan parameter bagian luar.

1. Head tipe Sphere

2. Head tipe Ellipsoidal

3. Cone

4. Head tipe TorisphericalBila =

Bila 5/8 inci), atau pelat yang dipress dan dilas (untuk ukuran tebal