11
PSIKODINAMIKA Makalah Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Oleh Abdul Aziz Sunarya Gina Femalia Shinta Dewi Universitas Negeri Jakarta 2010

Makalah PSIKODINAMIKA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah PSIKODINAMIKA

PSIKODINAMIKA

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Oleh

Abdul Aziz Sunarya

Gina Femalia

Shinta Dewi

Universitas Negeri Jakarta

2010

Page 2: Makalah PSIKODINAMIKA

PSIKODINAMIKA

I. Pendahuluan

Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi

pendidikan yang merupakan mata kuliah matrikulasi bagi para sarjana yang

berasal dari jalur non kependidikan. Psikodinamika merupakan sub pokok

bahasan dari mata kuliah Psikologi Pendidikan. Seiring dengan

berkembangnya ilmu Psikologi banyak aliran dan tokoh dalam bidang

psikologi yang mengeluarkan teori-teori yang berhububungan dengan Teori

Kepribadian dan Psikologi Perkembangan. Salah satu tokoh teori Kepribadian

yang terkenal adalah Freud. Teori yang dikembangkan oleh Freud adalah

Teori Psikodinamika.

II. Teori Psikodinamika

Psikodinamika pertama kali dikembangkan Oleh Sigmud Freud (1856-1939).

Psikodinamika dari Freud ini juga dikenal dengan nama Psikoanalis. Freud

dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis   (Bischof, 1970). Freud

mengembangkan teorinya setelah banyak melakukan terapi pada orang-

orang yang mengalami gangguan mental di klinik tempat dia praktek. Teori

Kepribadian oleh Sigmund Freud ini kemudian banyak dikembangkan oleh

pengikut-pengikut Freud seperti Jung, Adler dan Horney.

Teori Psikodinamika memandang komponen yang bersifat sosio-afektif

sangat fundamental bagi kepribadian dan perkembangan seseorang.

Ketegangan yang dimiliki seseorang menjadi komponen penentu dinamika

kepribadiannya (Monks, Knoer and Haditono, 2006). Manusia menurut

psikoanalis digambarkan sebagai mahluk yang mempunyai naluri dan

konflik batiniah (Jaali, 2008)

Oleh para psikoanalis, Teori Freud ini dipakai untuk terapi orang-orang yang

mengalami gangguan mental. Pada makalah ini akan dikupas teori-teori

Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud.

II. 1 Deskripsi Perilaku Manusia

Deskripsi perilaku manusia menurut Freud mengikuti prinsip-prinsip berikut

ini (Bischof, 1970)

Prinsip Kesenangan (Pleasure Principle)

2

Page 3: Makalah PSIKODINAMIKA

Setiap perbuatan didasari oleh keinginan untuk mencari kesenangan dan

menghindari perasaan terluka. Ada motivasi dalam diri manusia untuk

mencari kesenangan dan kegembiraan. Sesuatu yang alami bahwa manusia

menginginkan kebahagian dan kegembiraan dalam hidupnya dalam setiap

kesempatan. Freud juga mengatakan prinsip ini adalah sifat hewani pada

manusia. Menurut prinsip kesenangan ini setiap kebutuhan harus segera

dipenuhi. Contohnya kebutuhan bayi untuk minum ASI.

Prinsip Realitas (Reality Principle)

Berikutnya bahwa manusia dalam hidup tidak hanya untuk mencari

kesenangan tetapi dibatasi oleh kenyataan dari dalam ataupun dari

luar/lingkungan. Bahwa ada kesenangan yang harus ditunda/dibatasi oleh

seseorang jika ingin mencapai kesenangan di masa depan. Pada tingkat

manusia masih mencari kesenangan namun lebih realistis dan mempunyai

hirarki kesenangan mana yang lebih penting.

Prinsip Pengurangan Tekanan (Tension Reduction Principle)

Masih ada hubungan dengan 2 prinsip sebelumnya, manusia cenderung

untk menghindari adanya tekanan. Manusia tidak selamanya bahagia, suatu

saat dia dalam keadaan sedih atau tertekan. Saat itu manusia punya

kebutuhan untuk mengurangi tekanan yang ada dalam dirinya. Saat

manusia dalam tertekan karena sedih cara menguranginya bisa dengan

perasaan tertekan itu, menghilangkannya atau menjadi lebih kuat.

Prinsip Polaritas atau Dualitas

Semua dalam hidup ini dibedakan menjadi dua kutub karakteristik seperti

contohnya berikut, Baik-buruk, Benar-salah, hidup-mati, positif-negatif.

Manusia dalam kehidupan sering menghadapi dua pilihan untuk dilakukan.

Kadang ke dua pilihan itu sulit dan bertolak belakang sehingga sulit dalam

mengambil keputusan.

Prinsip Dorongan Pengulangan (Compulsion Repetition Principle)

Manusia cenderung mengikuti kegiatan yang pernah membawanya kepada

keberhasilan. Manusia melakukan itu berulangkali sehingga menjadi

kebiasaan dalam hidupnya. Jika telah terbiasa manusia bisa melakukannya

berulang-ulang tanpa harus banyak berpikir lagi.

3

Page 4: Makalah PSIKODINAMIKA

II. 2 Dinamika dari Perilaku

Struktur Kepribadian menurut Freud terdiri dari 3 bagian utama:

Id (Das Es)

Id adalah sistem energi yang fenomenal pada diri manusia yang dibawa

sejak lahir. Id hanya mengikuti prinsip kesenangan untuk memenuhi

keinginannya. Id bersifat murni tidak mengetahui tentang batasan, tidak

tahu tentang hukum ataupun peraturan. Id ini muncul pada bayi yang baru

lahir sampai usia 1 tahun (Bischof, 1970). Muncul rasa lapar dan haus

mengakibatkan bayi berusaha mempertahankan keseimbangan hidupnya

dengan berusaha memperoleh makanan dan minuman.

Libido adalah bagian dari Id yang yang berhubungan dengan energi pada

manusia yang berkenaan untuk melanjutkan keturunannya di muka bumi.

Libido berkaitan dengan keinginan seksual alami pada manusia (Bischof,

1970).

Ego (Das Ich)

Ego adalah perpanjangan dari Id yang mengikuti prinsip realitas. Ego mulai

muncul pada anak berumur 2 tahunan. Semakin sesuai ego dengan id

individu tampak semakin berbahagia (Bischof, 1970). Ego berhubungan

dengan kenyataan tetapi ego tidak mempertimbangkan moral. Misal ketika

individu lapar secara realistis hanya diatasi dengan makan. Dalam hal ini

ego mempertimbangkan cara memperoleh makanan dan mempertimbangan

makanan tersebut layak atau tidak. Dengan demikian ego berfungsi untuk

melibatkan proses sekunder yang melibatkan penguntrolan fungsi kognitif

dan intelektual (Hall & Lindzey, 1981).

Superego (Das Ueber Ich)

Superego adalah bagian ketiga dari kepribadian seseorang. Seseorang yang

berhasil mengembangkan superegonya kepribadiannya telah berkembang

dengan penuh. Superego membuat keputusan mengenai sesuatu perbuatan

itu baik atau buruk berdasarkan standar yang telah diterima oleh

masyarakat (Bischof, 1970). Superego berkaitan dengan kesadaran seorang

individu atau bisa juga dikatakan dengan hati nurani.Superego adalah aspek

sosiologis dari kepribadian yang isinya berupa nilai-nilai atau aturan-aturan

4

Page 5: Makalah PSIKODINAMIKA

yang sifatnya normatif. Superego ini terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai

dari figur-figur berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu.

Menurut Hall dan Lindzey superego ini memiliki fungsi :

1. Sebagai pengendali Id agar dorongan-dorongan Id disalurkan dalam

aktivitas yang dapat diterima masyarakat.

2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip

moral.

3. Mendorong individu kepada kesempurnaan

Tahap Perkembangan Manusia

Dilihat dari perkembangan manusia dari lahir hingga dewasa, Freud

menggambarkan kepribadian dalam beberapa zona erogen (zona

kenikmatan).

Oral

Zona erogen yang pertama dikenal bayi adalah mulut. Zona erogen disekitar

mulut yang mulai dimiliki oleh bayi yang baru lahir yang mengikuti prinsip

kesenangan. Zona erogen ini memperoleh kenikmatannya saat

menggunakan mulut/bibirnya untuk memperoleh makanan, terdapat pada

bayi baru lahir sampai 2 tahun (Bischof, 1970). Bayi yang baru lahir

mempunyai keinginan untuk menyusui dari puting ibunya saat lapar. Saat

lapar dia menangis dan saat kebutuhannya itu terpenuhi bayi merasa

senang. Namun sumber kenikmatan itu tak hanya karena dengan menyusu

memperoleh makanan, dengan mulutnya itu bayi merasakan kehangatan

ibunya dan gerakan menghisap ritmis itu juga memberikan bayi kenikmatan

tersendiri (Monks, Knoer & Haditono, 2006). Karena kenikmatan yang dia

rasakan dia ingin mengulangi kenikmatan itu saat merasa bosan atau tidak

nyaman (Prinsip dorongan pengulangan)

Tahap Anal

Mulai berkembang pada anak usia 2-4 tahun. Di mana pada usia ini anak

belajar toilet training. Tahap anal ini anak mulai mengerti dan bisa

mengontrol keinginan untuk buang air besar (bowel movement). Ketika

feses berhasil dibuang muncullah perasaan lega. (Hall & Lindzey, 1981)

Tahap Phallic

Setelah melewati masa oral dan anal, anak memasuki masa phallic. Di

5

Page 6: Makalah PSIKODINAMIKA

mana anak mulai mengenal organ kelaminnya. Dan mengetahui dia berbeda

dengan lawan jenisnya. Masa kritis pada anak laki-laki dikenal dengan

oedipus complex, yaitu ditandai dengan rasa kecemburuan besar dari anak

laki-laki kepada ayahnya. Pada anak perempuan dikenal dengan electra

complex

Tahap Laten

Kira-kira usia 6 sampai pubertas yaitu pada masa anak sekolah. Pada fase

ini seksualitas terasa mengendap, tidak akti dan dalam keadaan laten.

(Monks, Knoers & Haditono 2006).

Tahap Genital

Terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini

individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.

II. 3 Tingkat Kesadaran Manusia

Sadar (Concious)

Bagian dari keadaan mental manusia saat manusia dalam keadaan benar-

benar terjaga/sadar. Dalam keadaan sadar kita tahu siapa diri kita, apa yang

kita lakukan, di mana kita berada, apa yang terjadi di sekeliling kita,

bagaimana kita melakukan sesuatu. Semakin orang menjadi aktif semakin

sadar diri kita (Bischof, 1970)

Prasadar (preconcious)

Tingkat berikutnya adalah prasadar yaitu keadaan antara sadar dan tidak

sadar.

Tidak sadar (unconcious)

Bagian terbesar dari keadaan mental seseorang, berisi pengalaman masa

lalu seseorang, termasuk pengalaman yang tidak ingin kita ingat lagi.

II. 4 Mekanisme Pertahanan Ego (Ego Defense Mechanism)

Ego adalah sentral dari kepribadian. Ego menginginkan sesuatu untuk

memberi kesenangan pada seseorang. Saat pemenuhan ego tertunda

bahkan terhambat karena berhadapan dengan kenyataan di dunia luar.

6

Page 7: Makalah PSIKODINAMIKA

Keadaan ini membuat seseorang bisa membuat seseorang menjadi sangat

sedih dan cemas. Untuk mempertahankan ego maka munculnya mekanisme

pertahanan ego dalam diri manusia. Karakteristik utama dari mekanisme

pertahanan ego yaitu beroperasi dalam keadaan tidak sadar. Orang yang

bersangkutan dalam keadaan tidak sadar bahwa dia sedang

mempertahankan egonya (Bischof, 1970)

Di bawah ini beberapa cara ego untuk mempertahankan diri, yaitu :

Represi

Represi bisa diartikan yaitu menekan/mengekang ego sehingga masuk

dalam keadaan tidak sadar. Represi ini bentuk yang sering teramati jika

seseorang mengalami kecemasan tinggi dan berusaha memperahankan

keberadaan egonya. Bentuk-bentuk dari represi ini antara lain menghindar,

menarik diri atau membendungnya.

Regresi

Regresi berarti kembali ke tahap perkembangan sebelumnya. Misalnya

seorang dewasa menjadi berperilaku seperti bayi atau anak-anak lagi saat

merasa tidak nyaman. Dia mencari rasa aman seperti pada tahap

perkembangan sebelumnya misalnya pada tahap oral. Contohnya seseorang

yang tidak sadar mengulum jari atau menggigiti kukunya.

Formation Reaction

Seperti prinsip polaritas, pada formarion reaction mekanisme pertahanan ini

bereaksi berbeda dan sebaliknya dari keinginan pemenuhan egonya.

Reaksinya bahkan terlihat ektrem.

Proyeksi

Menyertakan dan menyalahkan orang lain atas kesulitan yang seseorang

alami, bahkan orang lain dituduh lebih bersalah dari pada dirinya.

Fiksasi

Hampir sama dengan regresi yaitu terlihat kembali ke tahapan seperti anak

bayi. Namun dalam fiksasi seseorang memang memperoleh kenyamanan

7

Page 8: Makalah PSIKODINAMIKA

melakukan hal tersebut. Contoh fiksasi oral.

Ke lima di atas merupakan mekanisme pertahanan diri yang sering

dibicarakan.

Mekanisme pertahanan diri yang lain adalah

Sublimasi

Mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau

meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan

dorongan primitif Id yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam tingkah

laku yang bisa diterima masyarakat.

Displacement

Adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada

objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula.

III. Penyempurnaan Teori Psikodinamika Freud

Teori Psikodinamika / psikoanalisis banyak dikembangkan oleh pengikut-

pengikut Freud seperti Jung, Adler dan Horney. Teori Freud juga kemudian

dikembangkan lagi oleh Erikson 1964. Namun kritikan terhadap teori Freud

juga banyak karena menganggap teori psikodinamika itu tidak dapat diuji

secara empiris. Selain itu teori Freud ini dirasa terlalu mengedepankan

masalah seksualitas.

Erikson menambahkan tahap-tahap perkembangan dengan lebih detail

disertai aspek lingkungan yang perlu diberikan untuk menjadi pribadi yang

baik. Lebih jelasnya bisa dilihat di lampiran 1.

IV. Rangkuman dan Kesimpulan

Kepribadian menurut Freud terdiri dari struktur dasar Id, Ego dan Superego.

Seorang anak yang baru lahir dibekali dengan Id yang mengikuti prinsip

kesenangan semata. Setelah bayi menjadi lebih besar keinginannya harus

berhadapan pada realita di sekitanya sehingga munculah apa yang disebut

Ego yang mengikuti prinsip realitas. Kemudian karena pengaruh orang tua

dan lingkungan sosial muncullah apa yang dinamakan super ego.

Jika suatu saat pemenuhan ego terhambat seseorang menjadi cemas dan

merasa tidak nyaman lalu secara tidak sadar muncullah apa yang

dinamakan mekanisme pertahanan ego.

Id pada orang dewasa tersimpan dalam alam ketidaksadaran, dan superego

8

Page 9: Makalah PSIKODINAMIKA

ada dalam perilaku sadar manusia. Ego ada dalam wilayah sadar dan tidak

sadar. Id secara tidak sadar membentuk kepribadian seseorang.

V. Daftar Pustaka

Bischof, Ledford J. Interpreting Personality Theories. Harper and Row

Publisher, 2nd edition, New York, 1970.

Hall, Calvin S and Lindzey, Gardner. Theories Personality. John Wiley & Sons,

3rd edition, New York, 1981

Jaali, H. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakartas, 2008.

Monks, F.J, Knoers A.M.P and Haditono, Siti Rahayu. Psikologi Perkembangan,

Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Gajah Mada University Press, cetakan

ke 16, Yogyakarta, 2006.

9

Page 10: Makalah PSIKODINAMIKA

Lampiran

Tabel 1. Gambar skematis mengenadi 8 fase perkembangan menurut Erikson

Stadiu

m

Waktu mulainya Isi fase Aspek

Lingkungan

Kebaikan

dasar

1 Stadium oral

sensoris usia

menyusui

Kepercayaan

dasar vs

kecurigaan

dasar

Rasa aman,

relasi yang baik

dengan ibu

Pengharapan

dan usaha

2 Stadium anal Otonomi vs

malu dan ragu-

ragu

Orang tua yang

adil dan

bijaksana

Kemauan kuat

dan kontrol

diri

3 Stadium genital Inisiatif vs rasa

bersalah

Situasi keluarga

yang sehat

Keterarahan

4 Stadium laten,

umur anak

sekolah

Rasa mampu,

rajin dan usaha

vs rendah diri

Orang-orang

dewasa yang

penuh

perhatian;

teman-teman

sebaya yang

kooperatif

Kepandaian

dan metodik

5 Perioda remaja

atau pemuda

Identitas vs

kebingungan

identitas

Orang-orang

dewasa dan

teman-teman

sebaya yang

menerimanya

Setia dan

suka

menolong

6 Kedewasaan

muda

Intimitas vs

isolasi

Pasangan seks Cinta dan

kelekatan

7 Kedewasaan Generativitas vs

stagnasi

Anak-anak,

keahlian

produksif,

keluarga dan

pekerjaan

Sifat

mengasuh

dan

kesuburan

8 Masa tua Integritas aku vs

putus harapan

Keturunan

dalam arti luas

Kebijaksanaa

n dan

pelepasan

10

Page 11: Makalah PSIKODINAMIKA

11