19

Click here to load reader

Makalah Psikotes

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Psikotes

PSIKOTES

(Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas MK Bimbingan Karir Kejuruan)

Disusun Oleh :

Roni Setiawan (08518241014)

Hernowo Adi N. (08518241002)

PRODI P.T. MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI TOGYAKARTA

2010/2011

Page 2: Makalah Psikotes

abstrak

Secara umum seleksi penerimaan pegawai perusahaan (instansi) di

Indonesia mencakup beberapa tahap, yaitu psikotes, pengetahuan umum dan

khusus, kesehtan dan wawancara. Pola seleksi tersebut merupakan contoh pola

seleksi yang cukup lengkap. Tahapan diatsa tidk selalu urut, bisa saja tes

pengetahuan diawal, tetapi biasanya tes wawancara diakhir. Psikotes bertujuan

untuk mengetahui aspek psikologi peserta seleksi agar perusahaan memperoleh

tenaga kerja dengan karakter sesuai dengan kebutuhan dan bidang kerja yang

akn dijalani pegawai tersebut. Selain tes tertulis, kadang psikotes dilakukan

melalui wawancara oleh psikolog atau konsultan SDM. Wawancara ini bertujuan

sama dengan psikotes tertulis, hanya si penguji ingin menangkap karakter peserta

tes melalui komunikasi verbal dan bahasa tubuh.

Kata kunci : Psikotes, tips dan trik, wawancara

Page 3: Makalah Psikotes

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di sektor industri, saat ini semakin banyak perusahaan yang semakin

sadar untuk memanfaatkan jasa psikologi untuk merekrut pegawai baru, me-

maintain pegawai dan mempersiapkan masa pensiun pegawainya. Faktor

kecepatan, dan akurasi hasil sangat diperlukan perusahaan untuk melakukan

tindakan selanjutnya. Penggalian sifat, karakter dan kemampuan pegawai

maupun calon pegawai melalui psikologinya merupakan cara yang umum

digunakan saat ini.

Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan Phsicology

Test/Tes Psikologi atau psikotes/psikotest sebagai bagian dalam tahapan

penerimaan calon pegawai. Psikotest merupakan test psikologi seseorang

dimana dari hasil test itu dapat diketahui sifat orang yang ditest. Tes ini

sangat unik, tes ini tidak hanya menguji kemampuan dan pengetahuan

sesorang dalam bidang tertentu tetapi tes ini dapat menguji ketahanan,

kesabaran, ketelitian, kedisiplinan bahkan kejujuran seseorang dapat

diketahui melalui tes ini. Betapa pentignya tes psikologi tersebut untuk

mengetahui karakter dan kemampuan seseorang. Saat ini hampir semua

industry saat ini menggunakan psikotes sebagai salah satu tes penerimaan

calon pegawai, sehingga seseorang akan dinilai cocok atau tidaknya dengan

pekerjaan yang akan dihadapi.

Sekarang ini kita sebagai calon pegawai, sebaiknya kita mengetahui

lebih lanjut mengenai psikotes, cara mengahadapi tes psikotes. Selain itu

mulai sekarang sebaiknya perbanyaklah latihan mengerjakan soal psikotes.

Karena secara tidak langsung latihansoal psikotes dapat membangun karakter

kita sendiri.

Page 4: Makalah Psikotes

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, dibuatnya makalah ini bertujuan

untuk:

1. Menjelaskan pentingnya psikotes.

2. Menjelaskan macam macam tes psikotes.

3. Memberi contoh jenis-jenis psikotes.

4. Menjelaskan tips dan trik menghadapi tes psikotes.

C. Rumusan masalah

Pokok permasalahan yang akan dibahas disini adalah :

1. Apakah psikotes itu?

2. Bagaimana cara menghadapi psikotes?

Page 5: Makalah Psikotes

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengantar Psikotes

Psikotes berasal dari dua kata yaitu Phsicology yang artinya kejiwaan

dan tes yang artinya cara mengetahui kemampuan seseorang. Jadi psikotest

yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dengan

cara menggali aspek psikologi orang tersebut. Dua kelompok besar aspek

psikologi yang bisa diukur dengan psikotes, yaitu aspek kognitif dan aspek

nonkognitif.

1. Aspek Kognitif

Aspek kognitif biasa disebut sebagai aspek piker. Orang biasa

menyebutnya sebagai tes kecerdasan atau tes IQ. Tes IQ memang

mengukur kecerdasan, tapi yang dapat diukur adalah kemampuan

kecerdasan secara umu seseorang dalam berbagai situasi. Sementara, ada

beberapa tes psikologi yang mampu mengukur aspek kognitif, tetapi

hanya dalam bidang-bidang tertentu seperti kecerdasan dalam bidang

numeric atau hitungan, dalam hal pemahaman cerita atau dalam hal

penalaran. Tes semacam ini biasanya disebut dengan tes bakat minat.

Tes yang mengukur aspek pikir, terbagi antara yang bersifat speed

test dan power test.

Speed Test

Speed test adalah berbagai jenis tes yang pengerjaanya dibatasi

dengan waktu. Speed test bertujuan untuk melihat kecepatan dan

ketepatan orang dalam bekerja. Menguji apakah seseorang dapat

mengerjakan banyak hal dengan benar dalam waktu yang singkat atau

apakah dia cenderung ceroboh, tidak teliti ketika waktu kerjanya

dibatasi. Umumnya, soal yang diberikan dalam tes ini berjumlah

banyak dan mudah. Namun karena waktu pengerjaanya singkat,

sebagian orang cenderung tergesa-gesa dan tidak cermat meskipun ada

juga orang yang dapat bekerja secara teliti.

Page 6: Makalah Psikotes

Power Test

Tes konitif yang bersifat power tes tidak dibatasi oleh waktu.

Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan orang secara

maksimal dalam menyelesaikan suatu persoalan. Aspek yang dinilai

bukan lagi kecepatan dan kecermatan, melainkan kualitas jawaban

yang diberikan. Bisa saja soal yang diberikan hanya sedikit, tetapi

memerlukan kemampuan berfikir yang tinggi. Tujuanya, tentu untuk

melihat sejauh mana daya piker orang yang mengerjakan tes ini.

2. Aspek Non-Kognitif

Tes yang mengukur aspek non kognitif adalah tes yang hendak

melihat aspek kepribadian seseorang. Tes ini terbagi menjadi tes yang

bersifat proyektif dan tes yang bersifat objektif.

Tes bersifat Proyektif

Tes bersifat proyektif adalah tes yang bertujuan untuk melihat

unsure-unsur kepribadian yang mungkin tidak disadari ada dalam diri

seseorang. Soal yang diajukan dalam tes ini umumnya tidak terlalu

jelas dan ambigu. Bentuk tes umumnya berupa gambar-gambar yang

bentunya tidak jelas, atau beberapa tanda atau kalimat-kalimat yang

tidak lengkap. Orang yang menghadapi tes proyektif mungkin akan

diminta menyebutkan gambar yang dilihat dan diminta untuk

menjelaskanya, atau diminta untuk mengambar bebas atau melengkapi

gambar yang sudah ada.

Biasanya orang mengeluh tidak mampu menggambar ketika

diberi tes ini. Namun sesungguhnya bukan ketrampilan menggambar

atau bagus buruknya gambar yang dinilai. Penilainya lebih kepada

hal-hal yang bisa terungkap dari gambaran yang dibuat tersebut.

Kelebihan yan terdapat dalam tes proyektif ini adalah adanya

kesempatan luas bagi subjek untuk memberikan jawaban sebebas

mungkin. Dan hal itulah yang diharapkan dari subjek, yaitu agar dapat

memberikan jawaban sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyaknya

sehingga aspek yang dapat diungkap bisa lebih banyak. Namun karena

Page 7: Makalah Psikotes

dalam tes proyektif ini tidak ada standar penilaian baku, maka

penafsiran atas hasil tes antara ahli satu dengan ahli yang lain berbeda-

beda.

Tes bersifat objektif

Tes bersifat objektif biasanya berupa skala atau angket.

Bentuknya bermacam-macam. Ada tes non-kognitif bersifat objektif,

yang meminta subjek memilih salah satu dari dua jawaban. Pada tes

semacam ini, jawaban memang sudah isediakan, dan subyek diminta

untuk memilih jawaban sesuai dengan dirinya. Oleh karena itu

pelaksanaan tes semacam ini lebih mudah, begitu juga dengan

penilaianya. Penilaian bisa berupa penilaian jumlah jawaban yang

benar atau jumlah jawaban yang salah atau pemberian skor atas setiap

pilihan subjek. Misalnya jika tersedia empat jawaban a, b, c, dan

duntuk pilihan a subjek mendapat 4, untuk pilihan b subjek mendapat

3 dan seterusnya.

Meskipun pelaksanaan dan penilainya relative mudah, tes non-

kognitif bersifat objektif semacam ini tidak memberikan kebebasan

kepada mereka yang dites untuk memberikan keterangan seluas-

luasnya mengenai alasan memilih pilihan tertentu. Dengan kata lain,

subjek mungkin menghadapi kebingungan jika jawaban yang

disediakan tidak ada yang sesuai dengan dirinya. Akibatnya jawaban

yang diberikan tidak sesuai dengan kehendaknya.

B. Macam-macam Psikotes

Banyak tes psikologi yang digunakan untuk tes calon pegawai. Berikut

akan membahas jenis tes psikologi yang sering digunakan dalam tes calon

pegawai beserta tips dalam menghadapinya:

1. Tes Logika Aritmatika

Tes ini terdiri atas deret angka. Tes ini berfungsi untuk mengukur

kemampuan analisa seseorang dalam memahami pola-pola/

kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian

Page 8: Makalah Psikotes

memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut. Tips untuk

menghadapi tes ini adalah :

- Jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan

matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 - 4 angka terdepan

dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara

keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan

berurutan maupun pengelompokan loncat.

- Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya

pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke

soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah

dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.

- Anda bisa melatih kemampuan anda ini dari buku-buku tes yang

terdapat materi deret hitung/deret ukur.

Contoh:

- jawaban 1/4, 1/8

- jawaban 6, 2

2. Tes logika Penalaran

Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Yang

ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami

pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian

melakukan prediksi berdasarkan pola anda tersebut: Tips untuk

menghadapi tes ini adalah: konsetrasi, hati-hati dan teliti dalam setiap

langkah pengerjaanya. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir

serupa walau tak sama. Contoh pada gambar dibawah :

Jawabanya adalah gambar pilihan 8

Page 9: Makalah Psikotes

3. Analog Verbal Test

Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog

suatu kata. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika anda

terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami

sebab-akibat suatu permasalahan. Tips dalam menghadapi tes ini adalah:

Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa

mengatasinya dengan cara menghafal soal dan jawaban. Karena

kebanyakan soal yang digunakan dalam tes relative sama. Contoh tesnya:

- wanita : kebaya pria :

a. sepatu b. baju c. topi d. jas jawaban : d

- kubus : pyramid segiempat :

a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga jawaban : d

4. Kraeplien/pauli

Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara

membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Peserta diminta untuk

menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di

setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini

adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya

penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu

pekerjaan. Tips dalam menghadapi tes ini:

Page 10: Makalah Psikotes

- Jangan menggunakan pensil mekanis dalam tes ini melainkan pensil

biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu.

Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya habis,

mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila

anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan

waktu 5-10 detik.

- Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom

stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan

diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes.

Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.

- Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil

penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru

untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk

memutuskan dan itu berarti membuang waktu dan memubuat grafik

penjumlahan anda tidak alami.

- Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein adalah

konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blank pada pertengahan

tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu

kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan

sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat

menguras energy.

Contoh :

Pada deretan nomor dibawah, terdapat gugusan angka-angka. Peserta

diminta untuk menjumlahkan angka-angka tersebut keatas dalam waktu

yang sangat singkat. Kemampuan peserta dalam mengerjakan soal

tersebut pada tiap kolomnya akan berbeda-beda. Dengan melihat

perbedaan pencapaian soal yang telah diselesaikan dan perbedaan

ketelitian pengerjaanya akan mencerminkan ketahanan, ketilitian dan

keuletan seseorang dalam menyelesaian tugasnya.

Page 11: Makalah Psikotes

9 6 8 5 3 6 4 3 2 4 7

6 6 4 3 2 4 6 8 9 5 6

4 2 1 4 6 3 8 9 0 6 9

7 5 4 3 7 2 2 4 6 3 6

7 8 9 7 6 5 6 7 5 2 3

8 7 6 5 6 7 8 7 6 8 7

8 7 6 5 6 1 8 9 9 6 9

7 7 7 6 2 5 4 6 9 3 5

9 6 7 7 8 9 9 8 7 5 6

5 1 5 6 5 8 9 9 9 8 8

6 5 3 6 5 4 3 2 3 9 4

6 7 8 4 9 8 6 5 4 3 3

5 9 6 7 8 9 9 2 8 6 7

6 4 3 3 5 6 8 8 6 5 5

5 2 8 8 4 6 8 8 5 4 4

3 2 3 4 4 3 2 1 1 1 3

5 7 8 5 9 6 8 9 7 9 5

3 6 8 9 7 2 2 5 4 7 2

7 8 6 3 6 8 0 5 3 9 5

8 8 7 4 3 3 4 6 8 8 9

5. Wartegg Test

Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentukan-bentukan tertentu

seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling

memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan

garis melengkung. Anda diminta menggambar kemudian menuliskan

urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar

mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang

diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas

subjek. Tips dalam menghadapai tes ini adalah :

Page 12: Makalah Psikotes

- Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai

nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila

anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda

dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan

apabila anda menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda

akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan

- Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena

beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap

orientasi seks anda.

Contoh dari wartegg test :

Contoh pengerjaanya :

6. Draw A Man Test (DAM)

Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar sesorang, untuk

kemudian anda deskripsikan usia, jenis kelamin dan aktifitas orang

tersebut. Tes ini dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab,

kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja. Tips dalam

menghadapi tes ini adalah:

Page 13: Makalah Psikotes

- Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari ujung kepala

sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti mata, hidung,

mulut dan telinga.

- Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan

aktifitas, misalnya pak tani sedang membawa cangkul, eksekutif

muda sedang menenteng koper dsb.

7. Army Alpha Intelegent Test

Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan

deretan bentuk. Soal satu dengan yang lainya kadang terkait dengan soal

sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap

Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan

tepat. Tips dalam menghdapi tes ini adalah :

- Konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator

tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan

sangat terbatas.

- Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai

memberikan instruksi.

Contohnya :

dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran,

dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai

berikut:

8. Menggambar Pohon

Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria:

berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak

diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang,

Page 14: Makalah Psikotes

semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyl lainnya. Tips dalam

menghadapi tes ini adalah:

- Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar,

usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari

pohon tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah,

akar bahkan alur pohon.

- Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari

karakter jenis pohonya, kemudian latihlah kemampuan menggambar

anda dengan mengacu pada foto tersebut.

9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)

Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling

mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui

seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang. Tips dalam

menghadapi tes ini adalah:

- Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda,

setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang

di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban anda tidak

sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait

dengan cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan

yang anda lamar.

- Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-

adjustment (diakali), namun setidaknya ada beberapa pertanyaan

yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan

pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi

pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan

kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja dalam

teamwork.

- Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling

praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self

improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi

Page 15: Makalah Psikotes

seakan-akan seseorang profesional dalam setiap tingkah laku

keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab dan

disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri

anda, akan tertuang tanpa anda sadari dalam hasil tes.

Contoh Soalnya:

- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi

B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya

kehendaki

- A. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban

B. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan

orang lain

Kemudian anda diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan diri

anda menurut anda sendiri.

C. Persiapan Menghadapi Psikotes

Anda yang pernah melamar pekerjaan, mungkin pernah menerima surat

undangan psikotes dari sbuah perusahaan. Anda yang belum pernah melamar

pekerjaan kemungkinan besar anda akan menerima undangan psikotes dari

sebuah perusahaan. Undangan ini biasanya memuat sebuah catatan kecil yang

biasanya tercantum dibagian bawah surat

istirahat secukupnya, usahakan makan pagi karena tes ini akan memakan

Psikotes merupakan bahn umum untuk melakukan seleksi karyawan.

Pada saat melamar pekerjaan, ada kemungkinan besar pada tahapan tertentu

anda diminta untuk dating dan mengikuti psikotes, entah didalam perusahaan

atau dikantor jasa psikotes. Sebetulnya tidak ada yang perlu dicemaskan

dengn psikotes, karena tujuanya adalah untuk membantu mencari kesesuaian

antara kepribadian, keyakinan dan kemmpuan anda dengan pekerjaan. Perlu

di ingat, pada perusahaan dengan reputasi baik biasanya tidak hanya

menggunakan psikotes sebagai satu-satunya cara untuk melakukan seleksi,

tetapi hanya bersifat sebagai alat bantu. Psikotes sebetulnya menguntungkan

Page 16: Makalah Psikotes

kedua belah pihak yaitu perusahaan maupun karyawan. Menemukan orang

yang tepat merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh pihak pencari kerja.

Seleksi yang salah dapat menyebabkan kerugian, baik karyawan

maupun perusahaan yang bersangkutan. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi

dan pelatihan untuk karyawan yang ternyata kurang sesuai, akan sangat

mahal, tidak efisien, dapat menurunkan motivasi. Ditambah lagi dengan biaya

untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan karyawan

tersebut. Dari sisi karyawan, terseleksi kedalam pekerjaan yang kurag sesuai

dengan bakat dan karakternya akan dapat menurunkan motivasi, mengurangi

kepuasan kerja, meningkatkan stress kerja dan gagal meningkakan karir.

Selanjutnya, Dapatkah psikotes dipersiapkan? Anggapan umum

mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi psikotes.

Anggpan ini memang benar, terutama untuk tes-tes dengan tipe tertentu,

seperti tes kepribadian, motivasi dan minat serta tes kemampuan umum.

Namun demikian ada beberpa hal yang perlu diperhatikan, setidaknya untuk

meningkatkan kesiapan anda:

Langkah pertama adalah rileks. Cobalah untuk beristirahat dengan baik

menjelang hari psikotes dan wawancara. Anda bisa menggunakan cara

anda sendiri yang biasa dilakukan supaya lebih rileks. Dan jangan lupa

sarapan pada hari H.

Datanglah lebih awal tetapi jangan terlalu awal. Datang lebih awal akan

membuat diri anda semakin resah. Dating lebih awal akan membuat diri

anda celaka (anda bisa hilang konsentrasi, salah mengerjakan, atau bahkan

ditolak).

Jangan melihat jawaban orang lain. Hal tersebut hanya akan menyebabkan

hasil anda bertentangan dengan kondisi pribadi anda yang sesunggguhnya.

Psikotes bukan tes sekolah, tidak ada jawaban yang salah dan benar,

meskipun dalam tes-tes kemampuan, kecepatan anda mengerjakan tes

merupakan factor yang berpengaruh. Jadi isilah apa adanya. Psikotes

memiliki pemetaan tersendiri. Artinya setiap tes ada tujuanya. Ada tes

Page 17: Makalah Psikotes

ketelitian, kecermatan, kretivitas dn kecerdasn. Hal-hal seperti ini harus

diantisipasi dari awal. Jadi, persiapkan mental sejak awal.

Gunakan jam tangan saat psikotes. Sebagian besar tes memiliki batasan

waktu. Pergunakan waktu anda sebaik-baiknya. Dan sering setelah

psikotes anda diminta untuk langsung wawancara dan jangan sampai

terlambat dalam wawancara.

Mencoba beberapa tes di situs ataupun di buku, bukan untuk menjamin

anda lulus psikotes, tetapi setidaknya anda mengenali tipe-tipe tes.

Pesan-pesan tersebut adalah sedikit persiapan untuk meghadapi

psikotes. Namun, sebuah tes psikologi sebenarnya membutuhkan sebuah

spontanitas dan orisinalitas respon (jawaban) untuk bisa menggambarkan

kepribadian yang sebenarnya dalam diri anda. Profil pribadi anda ini berisi

kelemahan dan kelebihan yang anda miliki, dan dari kombinasi ini keputusan

mengenai anda dibuat. Jangan terlalu berkecil hati dalam menghadapi

psikotes, bisa jadi andalah yang sedang dicari-cari perusahaan.

Page 18: Makalah Psikotes

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tidak ada istilah gagal dalam psikotes. Tes ini hanya menguji segala

kepribadian atau kemampuan anda. Jadi hasilnya adalah cocok atau tidak

cocok dengan criteria yang diinginkan perusahaan penyelenggara tes. Hal

ini disebabkan setiap perusahaan memiliki standar, ukuran, kebutuhan dan

syarat yang berbeda. Ketika hasil tes anda tidak cocok dengan keinginan

perusahaan, bukan berarti anda gagal total. Sangat besar kemungkinan

anda cocok diperusahaan lain. Jadi tetap optimis, berpikir positip dan

memiliki motivasi tinggi ntuk terus mencoba.

Tips menghadapi psikotes adalah :

- kondisikan diri anda dalam situasi yang kondusif, tenang dan jangan

panik terhadap apapun yang anda rasakan. Ketika anda panic, soal tes

itu akan terasa leih sulit.

- Jangan berpikir pesimis terhadap soal-soal psiotes yang dihadapi.

Tumbuhkan sikap optimis bahwa anda dapat mengerjakan soal

psikotes dengan baik.

- Ketika menjawab soal psikotes, usahakan untuk memilih jawaban

yang benar-benar mewakili diri anda sendiri.

- Jangan terpengaruh dengan jawaban orang lain. Ingat, hasil tes

psikologi merupakan cerminan bakat dan karakter diri sendiri.

- Bacalah semua intruksi soal dengan baik. Dan perhatikan juga waktu

pengerjaan soal.

Page 19: Makalah Psikotes

Daftar Pustaka

Fauzi, Yurika dan Ida Viatrie, Diantini. 2006. Psikotes Untuk Pelamar Kerja.

Tangerang : PT. Kawan Pustaka

Zaman, Syaiul dan R. Helmi, Dyan. 2008. Memahami dan Mengerjakan Psikotes

Dengan Benar dan Tepat Waktu. Jakarta : Transmedia.

http://www.tipsanda.com

http://ggkarir.com/_karir.php?_karir=contoh-psikotes-1

http://www.divineperformance.com/contoh-soal-psikotes/#