Upload
yogie-antony
View
2.070
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
RAMBU-RAMBU DALAM BERBICARA
DAN LAFAL STANDAR
DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII
NAMA : YOGIANTO
DOSEN PEMBIMBING : MELHIA ASPIPIN S.Pd.
MATA KULIAH : BERBICARA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH PAGARALAM
TAHUN AKDEMIK 2012-2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan
petunjuknya, kami dapat menyelesaikan penulisan ini.
Makalalah ini kami tulis berdasarkan materi Bahasa. Indonesia yang berjudul
“Rambu-Rambu dalam Berbicara dan Lafal Standar ”. Makalah ini adalah salah
satu saran dan pendukung dalam mempelajari tata cara penggunaan, lafal standar .
Namun demikian, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu segala kerendahan hati, kritik dan saran dari
berbagai pihak kami harapkan demi untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
Akhirnya penulis mengucapkan terimahkasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.
Pagaralam, 10 November 2012
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3
2.1 Rambu-rambu dalam Berbicara.................................................3
2.2 Lafal Standard..............................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................6
3.1 Kesimpulan ...................................................................................6
3.2 Saran .............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilaksanakan
manusia dalam kegiatan berbahasa setelah aktivitas menyimak.
Berdasarkan bunyi-bunyi (bahasa) yang didengarnya itulah kemudian
manusia belajar mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara
dalam suatu bahasa yang baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur,
dan kosa kata bahasa yang bersangkutan. Di samping itu, diperlukan juga
penguasaan masalah dan atau gagasan yang akan disampaikan, serta
kemampuan memahami bahasa lawan bicara.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalau ada dua orang yang terlibat
dalam percakapan baru dapat dikatakan berkomunikasi jika keduanya
memiliki kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Penggunaan bahasa yang sama belum menjamin terjadinya proses
komunikasi. Komunikasi baru terjadi apabila keduanya mengerti tentang
bahasa yang digunakan dan juga mengerti makna bahan yang
dipercakapkan.
Dalam berbicara tentu harus mengetahui rambu rambu
dakamberbicara serta mengetahui bentuk lafal standar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Jelaskan apa yamg harus diperhatikan oleh seorang pembicara
dalam rambu rambu berbicara ?
2. Jelaskan bagaimana yang dimaksud dengan lafal standar ?
1
1.3Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk membahas, mengkaji, serta
memahami tentang rambu-rambu berbicara dan lafal standar. Dan untuk
menambah pengetahuan, pemahaman, serta bahan materi mengenai
rambu-rambu dalam berbicara, serta lafal standard yang diucapkan dalam
kita berbicara maupun berkomunikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rambu-rambu dalam Berbicara
Suksesnya sebuah pembicaraan sangat tergantung kepada pembicara dan
pendengar. Untuk itu, dituntut beberapa persyaratan kepada seorang pembicara
dan pendengar. Menurut Arsjad (1991) hal-hal yang harus diperhatikan oleh
seorang pembicara adalah:
1. Menguasai masalah yang dibicarakan.
Penguasaan masalah ini akan menumbuhkan keyakinan pada diri
pembicara, sehingga akan tumbuh keberanian. Keberanian ini merupakan
salah satu modal pokok bagi pembicara.
2. Mulai berbicara kalau situasi sudah mengizinkan.
Sebelum mulai pembicaraan, hendaknya pembicara memperhatikan situasi
seluruhnya, terutama pendengar.
3. Pengarahan yang tepat akan dapat memancing perhatian pendengar.
Sesudah memberikan kata salam dalam membuka pembicaraan, seorang
pembicara yang baik akan menginformasikan tujuan ia berbicara dan
menjelaskan pentingnya pokok pembicaraan itu bagi pendengar.
4. Berbicara harus jelas dan tidak terlalu cepat.
Bunyi-bunyi bahasa harus diucapkan secara tepat dan jelas. Kalimat harus
efektif dan pilihan kata pun harus tepat.
5. Pandangan mata dan gerak-gerik yang membantu.
Hendaknya terjadi kontak batin antara pembicara dengan pendengar.
Pendengar merasa diajak berbicara dan diperhatikan. Pandangan mata
dalam kasus seperti ini sangat membantu.
6. Pembicara sopan, hormat, dan memperlihatkan rasa persaudaraan.
Siapapun pendengarnya dan bagaimana pun tingkat pendidikannya
pembicara harus menghargainya. Pembicara tidak boleh mudah
terangsang emosinya sehingga mudah terpancing amarahnya.
7. Dalam komunikasi dua arah, mulailah berbicara kalau sudah dipersilakan.
Seandainya kita ingin mengemukakan tanggapan, berbicaralah kalau
3
sudah diberi kesempatan. Jangan memotong pembicaraan orang lain dan
jangan berebut berbicara.
8. Kenyaringan suara.
Suara hendaknya dapat didengar oleh semua pendengar dalam ruangan itu.
Volume suara jangn terlalu lemah dan jangan terlalu tinggi, apalagi
berteriak.
9. Pendengar akan lebih terkesan kalau ia dapat menyaksikan pembicara
sepenuhnya. Usahakanlah berdiri atau duduk pada posisi yang dapat
dilihat oleh seluruh pendengar.
2.2 Lafal Standard
Lafal standar bahasa Indonesia suatu lafal pengucapan yang benar sesuai
dengan kamus umum bahasa Indonesia, jika kita tahu pengucapan yang benar
yang berlaku umum diIndonesia maka kita telah mengetahui lafal standard yang
benar.
Lafal standar bahasa Indonesia, contohnya :
• Lafal standar Bahasa baku
- Atap
- Menggunakan
- Pendidikan
- Kalaw
- Habis
- Dengan
- Subuh
- Senin
- Mantap
- Pergi
- Hilang
- Dalam
4
• Lafal standar Bahasa tidak baku
- Atep
- Menggaken
- Pendidi’an
- Kalo,kalo’
- Abis
- Dengen
- Sebueh
- Senen
- Mantep
- Pigi
- Ilang
- Dalem
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam berbicara harus memperhatikan rambu-rambu seperti :
Menguasai masalah yang dibicarakan , mulai berbicara kalau situasi sudah
mengizinkan, Pengarahan yang tepat , berbicara harus jelas dan tidak terlalu
cepatserta Pandangan mata dan gerak-gerik yang membantu, Pembicara sopan,
hormat dalam komunikasi dua arah, kenyaringan suara, pendengar akan lebih
terkesan kalau ia dapat menyaksikan pembicara sepenuhnya
Lafal standar adalah suatu pengucapan yang benar sesuai dengan kamus
umum bahasa Indonesia, dapat disebut dengan kata baku atau lafal yang baku
pengucapan yang benar.
3.2. Saran
Disarankan kepada mahasiswa, pembaca serta penyaji dalam berbicara
untuk dapat memahami dan meperhatikan rambu-rambu dalam berbicara. Serta
dapat menerapakn dalam kehidupan sehari-hari tentang rambu-rambu dalam
berbicara. Juga diharapakn untuk dapat mengucapkan lafal standard dalam
berbicara. Serta diharapakan kepada dosen pembimbing mata kuliah berbicara
untuk dapat memberikan arahan bimbingan dalam pelaksanaan, penerapan rambu-
rambu dalam berbicara.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
http://estiprast.blogspot.com/2011/11/kisi-kisi-uts-bhs-indonesia-4ka23.html. diakses tanggal 12 nov 2012
7