16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri ( semi industrialized country ). Dalam kegiatan rumah tangga kita pasti menggunakan produk-produk hasil industri apalagi di era modern sekarang.Semua ingin lebih praktis kadang tak terpikirkan dampak dari produk yang kita gunakan sehari-hari.Para pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah.Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat. B. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan. Selain itu, tujuan lainnya agar kita sebagai mahasiswa mampu memahami tentang cara penanganan limbah domestik.

Makalah Rekling

  • Upload
    mawar99

  • View
    32

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Rekayasa Lingkungan

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak

baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting

lagi mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup

tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi

industrialized country). Dalam kegiatan rumah tangga kita pasti menggunakan

produk-produk hasil industri apalagi di era modern sekarang.Semua ingin lebih

praktis kadang tak terpikirkan dampak dari produk yang kita gunakan sehari-hari.Para

pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang

menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah.Limbah bagi lingkungan hidup

sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi

masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat

merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak

diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa

Lingkungan. Selain itu, tujuan lainnya agar kita sebagai mahasiswa mampu

memahami tentang cara penanganan limbah domestik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan

permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,

apartemen dan asrama. (KepmenLH no 112/2003).

1. Karakteristik dan Dampak Air Limbah

Air limbah memiliki karakteristik fisik (bau, warna, padatan, suhu,

kekeruhan), karakteristikkimia (organik, anorganik dan gas) dan karakteristik

biologis (mikroorganisme). Karakteristikair limbah beserta dampak masing-

masing terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sepertidijelaskan berikut ini:

Kekeruhan

Kekeruhan dapat disebabkan oleh hadirnya bahan-bahan organic dan

anorganik, misalnya, lumpur.Dari segi estetika, kekeruhan dirasakan sangat

mengganggu.Selain itu kekeruhan juga merupakan indikator adanya

kemungkinan pencemaran.

Warna

Sebagaimana halnya kekeruhan, warna yang hadir dalam air dengan

intensitas yang melebihi batas, tidak bias diterima karena alasan estetika.

Warna dapat juga merupakan indicator pencemaran limbah industri.Hal ini

dapat pula dikaitkan dengan kesehatan manusia.

Bau dan Rasa

Penyebab bau dan rasa dapat berupa mikroorganisme seperti algae,

oleh adanya gas seperti H2S dsb. Dari segi estetika, air yang memiliki rasa

dan bau dipandang mengganggu.

Suhu dan residu

Suhu berpengaruh pada pemakaiannya, misalnya, air yang

mempunyai suhu 0oC tidak mungkin dapat diterima, begitu pula untuk suhu

air yang terlalu tinggi. Kadar residu yang tinggi dapat menyebabkan rasa

tidak enak dan mengganggu pencernaan manusia

Derajat pH

Dalam pemakaian air minum, pH dibatasi dikarenakan

mempengaruhi rasa, korosifitas, dan efisiensi khlorinasi.

Kesadahan Ca dan Mg

Kesadahan berpengaruh pada pemakaian sabun, ketel pemanas air,

ketel uap, pipa air panas dalam sistem plambing dan sebagainya. Mg dapat

bersifat toksik, memberikan efek demam metal, iritasi pada kulit akan susah

sembuh, dan lainnya.

Besi dan Mangan

Kehadiran Fe dan Mn dalam air dapat menimbulkan berbagai

gangguan, misalnya, rasa dan bau logam, merangsang pertumbuhan bakteri

besi, noda-noda pada pakaian, efek racun pada tubuh manusia seperti susunan

syaraf pusat; koordinasi gerak otot; kerusakan sel hati; fibriosis; iritasi usus;

kerusakan sel usus.

Nitrogen

Nitrogen dalam air hadir dalam berbagai bentuk sesaui dengan

tingkat oksidasinya diantaranya Nitrogen netral, amoniak, nitrit dan nitrat.

Efek terhadap kesehatan anatara lain: iritasi kulit, oedema paru-paru, kejang,

pernapasan, mengancam keseimbanganasam basa dalam darah,

stimulasi susunan syaraf pusat, kerusakan saluran

pencernaan, dan lain sebagainya. Terhadap lingkungan

kelebihan nitrogen dapat menyebabkan eutrofikasi.

Bahan anorganik lain

Bahan organik dalam air dapat berupa Ag, AL, As, Ba, Br, Cd, Cl, Cr, Cu, F,

Hg, H2S, PO4, Se, Zn, dan lain lain. Efek terhadap kesehatan yang

diakibatkan unsur-unsur tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Parameter Bahan Anorganik

Parameter Simbol Dampak Kesehatan

Perak Ag Presipitasi protein, shock, meninggal dunia, argyria (pigmentasi biru kulit)

Aluminium Al Fibrosis paru-paru, merusak usus secara lokal, kematian

Arsenicum As Racun sistemik, kematian, alergi, kanker kulit

Barium Ba Stimulasi sistem otot (Pencernaan, sirkulasi darah, otot-otot pada umumnya), pada fase akhir didapat kelumpuhan urat syaraf dan berhentinya fungsi otot jantung

Bromium Br Depresi susunan syaraf pusat, emasiasi (kurus), gangguan kejiwaan, kelalaian kulit seperti jerawat, iritasi saluran pernapasan, anestesia, narbotik

Cadmium Cd Oedema paru-paru, kerusakan sel usus, kerusakan pada tulang-tulang (patah tulang yang multiple), kerusakan ginjal dan hipertensi

Chlor Cl2 Iritasi keras bagi seluruh pernapasan, tubuh kekurangan oksigen, shock, kematian; keracunan sistemik, kerusakan

hati, coma, kematianCobalt Co alergi berbentuk asthma, eczema, fibrosis paru-paru,

naiknya tekanan disertai penyakit jantung, pembesaran kelenjar gondok

Chromium Cr Bersifat korosif terhadpa kulit, selaput lendir dan tulang hidung; percikan asamnya menyebabkan luka kecil tapi dalam, sukar sembuh dan kanker paru-paru

Tembaga Cu Demam metal, iritasi lokal, kerusakan hati dan ginjal

Fluor F Iritasi fluorisis, kelainan pada tulang dan gigi-geligi; gangguan alat pencernaan; kelumpuhan anggota gerak; penyebab mutasi

Air Raksa Hg Keracunan, kerusakan jaringan mulut dan gusi bila masuk oral, kerusakan ginjal pada Hg anorganik, kerusakan otak untuk Hg organik, menimbulkan cacat bawaan pada anak lahir (minamata)

Hidrogen

Sulfida

H2S Iritasi, kerusakan pada jaringan saluran pernapasan, dosis tinggi fatal, kerusakan susunan syaraf pusat

Phosphate P Mengurangi calsium dalam darah

Timah Hitam Pb Keracunan (racun sistemik); pucat, kurus, tak suka makan, sering colic, rasa logam di mulut, radang selaput otak, kelumpuhan, "wrist drop"

Selenium Se Racun sistemik, iritasi saluran pernapasan, kematian, karsinogenik

Zinc Zn Demam metal, kerusakan paru-paru, kematian

Zat Organik

Beberapa bahan organik yang memungkinkan ada dalam air

dipaparkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Parameter Zat Organik dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Parameter Dampak Kesehatan

Hydrocarbon

alifatik

Racun sistemik terhadap susunan syaraf pusat, kulit menjadi kering, asphyxiant

Hydrocarbonalicyclic

Depresi susunan syaraf pusat ; kulit menjadi kering; degenerasi jantung, paru-paru, hati, otak

Benzen Iritasi kulit, depresi susunan syaraf, coma, meningal, kerusakan saluran pernapasan, kerusakan hati, ginjal, limpa

Kerosen (minyaktanah)

Kulit menjadi kering, kerusakan paru-paru, saluran pencernaan, kesadaran turun, coma, meninggal

Naphta (petrolium) Iritasi , kulit kering, depresi susunan syaraf pusat, kelainan

darah

Arnyl alkohol Iritasi, narbotik

N-Butyl Amine Iritasi, oedema paru-paru

Ethanol Amine Narcosis, iritasi, kematian karena depresi susunan syaraf

pusat

Naphtalen Chlorida Kulit merah, timbul bisul kecil-kecil, jerawat, kerusakan hati

(kuning)

Carbonil Iritasi kulit dan saluran pernapasan, Ni-carbonil sangat toksik, oedema paru-paru, gangguan syaraf pusat

Parameter Biologis

Jenis mikroorganisme yang ditemukan dalam air diantaranya algae,

bakteri, virus, jamur, protoza, dan lain-lain. Selain memiliki sifat pathogen

parameter biologis juga dapat menyebabkan efek rasa, warna dan bau pada

air. Sebagai indikator keberadaan mikroorganisme pathogern maka

digunakan keberadaan bakteri coli dalam air. Dengan adanya bakteri coli,

maka besar kemungkinan air telah tercemar oleh bakteri lainnya juga bersifat

pathogen

Radioaktif

Efek yang dapat ditimbulkan oleh radioaktif diantaranya: kanker,

leukemia, mengurangi umur dan dapat menyebabkan kematian. Selain itu

radioaktif merupakan unsur kimia yang memiliki paruh waktu yang relatif

panjang. Data mengenai beberapa bahan radioaktif yang dapat

membahayakan manusia dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Material Radioaktif

Material Jenis Radiasi Waktu Paruh

Strontium 90 Beta 28 Tahun

Strontium 89 Beta 51 Tahun

Cesium 137 Beta-gamma 27 Tahun

Carbon 14 Beta-gamma 5760 Tahun

Iodine 129 Beta-gamma 17 Juta Tahun

Iodine 131 Beta-gamma 8 Hari

Plutonium Alpha 24400 Tahun

Krypton 85 Beta 10,7 Tahun

Tritium (H3) Beta 12,3 Tahun

2. Komposisi Air Limbah Domestik

Komposisi air limbah domestik hampir 90 berisi air itu sendiri sisanya

adalah kandungan pencemar dengan kuantitas sebagaimana yang di gambarkan

dalam skema berikut ini

Gambar 2.3. Diagram Komposisi Air Limbah (Sumber: Sugiharto, 1987)

3. Kriteria Teknik Pengelolaan Air Limbah

Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik/pemukiman

yaitu:

a. Sanitasi sistem setempat atau dikenan dengan sistem sanitasi on-site yaitu

sistem dimana faslitas pengolahan air limbah berada dalam persil atau batas

tanah yang dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas saritasi individual seperti

septik tank atau cubluk

b. Sanitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site tau sistem

sewerage, yaitu sistem dimana faslitas pengolahan air limbah berada diluar

persil atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan

perpipaan untuk mengalir air limbah dari rumah-rumah sevara nersamaan dan

kemudian dialirkan ke IPAL

Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (On-site)

Kelebihan sistem setempat:

- Menggunakan teknologi sederhana

- Memerlukan biaya yang rendah

- Masyarakat dan tiap-tiap keluarga dapat menyediakannya

sendiri

- Pengoperasian dan pemeliharaan oleh masyarakat

- Manfaat dapat dirasakan secara langsung

Kekurangan sistem setempat:

Limbah Cair

Air (99,9%) Bahan Padat (0,1%)

Organik

Protein (65%)

Karbohidrat (25%)

Lemak (10%)

Anorganik

Butiran

Garam

Metal

- Tidak dapat diterapkan pada semua daerah misalnya

tergantung permeabilitas tanah, tingkat kepadatan dan lain-

lain

- Fungsi terbatas pada buangan kotoran manusia dan tidak

menerima limbah kamarmandi dan air limbah bekas mencuci

- Operasi dan pemeliharaan sulit dilaksanakan

Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site)

Kelebihan sistem ini adalah:

- Menyediakan pelayanan yang terbaik

- Sesuai untuk daerah dengan kepadatan tinggi

- Pencemaran terhadap air tanah dan badan air dapat dihindari

- Memiliki masa guna lebih lama

Kekurangan sistem terpusat:

- Memerlukan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan yang

tinggi

- Menggunakan teknologi yang tinggi

- Tidak dapat dilakukan oleh perseorangan

- Manfaat secara penuh diperolah setelah selesai jangka

panjang

- Waktu yang lama dalam perencanaan dan pelaksanaan

- Memerlukan pengelolaan, operasi dan pemeliharaan yang

baik

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan

pengolahan air limbah adalah:

- Kepadatan penduduk

- Sumber air yang ada

- Permeabilitas tanah

- Kemiringan tanah

- Kemampuan membiayai

4. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem On-Site

Pada sistem on-site ada dua jenis sarana yang dapat

diterpakan yakni sistem individual dan komunal. Pada skala

individual sarana yang digunakan adalah septik dengan varian

pada pengolahan lanjutan untuk efluennya, yakni:

- Dengan bidang resapan

- Dialiran pada small bore sewer

- Dengan evapotranspirasi

- Menggunakan filter

Sedangkan tinja dari septik tank akan diangguk menggunakan penyedot

tinja IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja)

Gambar 2.3 Septik Tank

Gambar 2.4 Contoh IPLT di Bandung

5. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem Off-Site

Pengolahan sanitasi sistem terpusat terutama bertujuan untuk

menurunkan kadar pencemar di dalam air buangan. Ada beberapa tingkat

pengolahan yang umumnya dilakukan untuk mengolah air buangan agar tidak

berbahaya bagi lingkungan yaitu:

a. Pengolahan fisik seperti penyaringan sampah dari aliran, pengendapan pasir,

pengendapan partikel discrete

b. Pengolahan biologis yang dapat terdiri dari proses anaerobik dan/atau proses

aerobik, serta pengendapan flok hasil proses sintesa oleh bakteri

c. Pengolahan secara kimia dengan pembunuhan disinfektan untuk mengkontrol

bakteri fekal dari effluent dari hasil pengolahan sebelumnya

d. Dibagian bawah dari pengolahan air limbah adalah sisa lumpur yang

terbentuk dan harus dikendalikan serta diolah sehingga aman terhadap

lingkungan

Dari masing-masing tahap seri pengolahan, terdapat beberapa alternatif

unit-unit pengolahan untuk dipilih. Pemilihan unit-unit tersebut didasarkan atas:

- Standar effluent yang diperkenankan

- Nilai present value dari beberapa alternatif yang dipilih

Sedangkan nilai present value dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:

- Biaya investasi

- Biaya tenaga listrik (Power cost)

- Biaya sumber daya manusia (SDM)

- Biaya lahan (tanah) untuk lokasi IPAL

Gambar 2.5 Skema Sistem Pengolahan Limbah

B. Parameter dan Baku Mutu Limbah Domestik

Baku mutu air lembah domestik terdapat dalam KepMen LH 112/2003

menyebutkan:

Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH 6-10

BOD mg/L 100

TTS mg/L 100

Lemak dan Minyak mg/L 10

Dalam pasal 2 dan pasal 4 di tegaskan bahwa baku mutu tersebut berlaku bagi:

- Semua kawasan permukiman (real estate),

- Kawasan perkantoran, kawasan perniagaan, dan apartemen

- Rumah makan (restauran) yang luas bangunannya lebih dari 1000 meter persegi

- Asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih

Baku mutu tersebut juga berlaku untuk pengolahan air limbah domestik terpadu.

Baku mutu air limbah domestik daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Provinsi dengan ketentuan sama atau lebih ketat dan apabila baku mutu air limbah

domestik daerah belum ditetapkan, maka berlaku baku mutu air limbah domestik

secara nasional. Apabila hasil kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(Amdal) atau hasil kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL) dari usaha dan atau kegiatan mensyaratkan baku

mutu air limbah domestik lebih ketat, maka diberlakukan baku mutu air limbah

domestik sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Amdal atau UKL dan UPL.

Dalam pasal 8 ditegaskan bahwa setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib:

- Melakukan pengolahan air limbah domestik sehingga air limbah domestik yang

dibuang ke lingkungan tidak melampaui mutu air limbah domestik yang telah

ditetapkan.

- Membuat saluran pembuangan air limbah domestik tertutup dan kedap air

sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan

- Membuat sarana pengambilan sample pada outlet unit pengolahan limbah.

Dalam PP 83/2001 menyebutkan bahwa:

Pasal 31 disebutkan bahwa setiap orang wajib:

- Melestarikan kualitas air pada sumber air.

- Mengendalikan pencemaran air pada sumber air.

Pasal 32 ditegaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan

bekewajiban:

- Memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pelaksanaan kewajiban

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Apabila setiap rumah tangga mau dan mampu mendaur ulang sampahnya

masing-masing, maka sisa sampah yang dibuang dari rumah tangga tinggal sedikit

berupa limbah non organik dan inipun masih bisa dimanfaatkan para pemulung.

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,

cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia.Limbah merupakan

buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat.Dalam air

limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.Bahan

kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit

disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya.Air limbah tersebut harus diolah agar

tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.Air limbah harus

dikelola untuk mengurangi pencemaran.

B. Saran

Sudah saatnya masyarakat dibina untuk bertanggung jawab dalam

pengelolaan sampah secara sederhana.Masyarakat dan pemerintah bahu membahu

untuk mengelola sampah secara professional, mereka sadar bahwa sampah jika

dikelola dengan baik selain mempunyai nilai jual juga menjaga lingkungan bersih dan

aman dari polusi.