27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang. Dengan renang, manfaat olahraga tanpa harus kepanasan atau berkeringat bisa didapat. Tubuh bugar, hati pun bahagia. Olahraga Yang “Bersahabat”. Berenang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan berenang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha. Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil, orang lanjut usia atau mereka yang menderita arthritis. Karena, ketika berenang

Makalah Renang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Renang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang

biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat

dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu

bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau

melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di

kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai

bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua

otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

Dengan renang, manfaat olahraga tanpa harus kepanasan atau

berkeringat bisa didapat. Tubuh bugar, hati pun bahagia. Olahraga Yang

“Bersahabat”.

Berenang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan berenang

seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot

perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha.

Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil,

orang lanjut usia atau mereka yang menderita arthritis. Karena, ketika

berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung); sehingga, sendi-sendi

tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih

menggunakan pernapasan secara efisien.

Perkenalkan renang pada sejak awal pada anak-anak agar mereka

menyukai karena sifatnya yang seperti “main air”.

Dengan renang, tubuh akan membakar sekurang-kurangnya 275 kalori/jam,

setara dengan bersepeda dan jalan-cepat. Meski kalori yang terbakar tak

sebanyak dengan lari atau tenis misalnya, karena renang itu menyenangkan,

Page 2: Makalah Renang

bisa-jadi akan dilakukan lebih lama, sehingga, kalori yang dibakar bisa lebih

banyak.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Bagaimana Sejarah Renang ?

2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?

3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?

C. Tujuan

 Adapun tujuan dari pembuatan makalah  ini adalah meliputi beberapa

hal diantaranya :

a. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes

b. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga

Renang.

C. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.

Page 3: Makalah Renang

BAB II

PEMBAHASAN

1 Sejarah Renang

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua

mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu

telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf

Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000

SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang

adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5,

Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-

hikayat lain.[1] Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari

Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog

mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die

Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah

dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang

dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya

rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia

Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di

Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam

Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan

sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation

Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang

pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu

gaya tersendiri pada tahun 195

Abad Pertengahan hingga tahun 1800

Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang

dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang

dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam

Page 4: Makalah Renang

keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi

semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad

pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman

mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi

anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada

tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman,

menulis pertama kali buku renang “Colymbetes”. Tujuannya bukan untuk

olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun

demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis

untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung

berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang

hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang,

menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar

Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat

berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis “Seni

Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada

modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi

referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan

datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal

“Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada

tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia.

Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia

sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts

Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis “Gymnastik für die Jugend”

(Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang

renang.

Page 5: Makalah Renang

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua

volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai

prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain

“Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht” (Buku pelajaran

kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan

penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam belajar berenang.

Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang

yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa

dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan

renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari

setiap pendidikan.

Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di

Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh

Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika

Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat

mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya

dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih

sangat muda.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena.

Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas

1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang

betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100

m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari

Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu

memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari

Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk

Page 6: Makalah Renang

tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu

dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua

menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.

Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat

atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu

penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat

dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan

Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m,

1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m

perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun

1900).

Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun

cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine

(berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya

apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah

satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan.

Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris,

demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester

mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat

mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang

Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti

Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon,

menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat

tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia

menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau

tendangan menggunting dari Trudgen.

Page 7: Makalah Renang

Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan

Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan

berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100

yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu

adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini

kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang

kejuaraan.

Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun

1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal

sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan

50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100

yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas

beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).

Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas,

sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya

punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan

gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat

jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang

diukur.

Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi

Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan

renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena

mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya

menampakkan lengan, kaki dan leher.

Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang,

celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian

ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian

membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya.

Page 8: Makalah Renang

Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional

(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

2 Risiko

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja

maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga

kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang

harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin

direnangi.

Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras

atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh

alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.

Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari

iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi

mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan

pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air

kolam yang sehat.

3 Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian

khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi

apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang

membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan

bergerak di air.

Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan

manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang

mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian.

Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air,

rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.

Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan

perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan

Page 9: Makalah Renang

hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan

untuk memudahkan berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat

berenang.

4 Manfaat renang Bagi Kesehatan.

Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan

kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non

weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat

berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu

berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan

berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau

arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita

melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :

1. Membentuk otot

Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada

tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung,

pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air,

tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang

mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama

tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan

paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam

air.

3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi

(bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan

Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang

karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita

menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,

Page 10: Makalah Renang

Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang

dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar

sekitar 24% kalori tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami

hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke

laut dll).

7. Menghilangkan stres.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih

relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu

meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih

adem, badan pun bebas gerah.

5 Lapangan

a. Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan

pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk

kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.

Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama

lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi

balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

b. Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di

luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan

dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali

yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan

dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut

warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning

untuk lintasan 4 dan 5.

Page 11: Makalah Renang

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak

penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di

lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di

lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan

catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1,

dan 8.

c. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan

sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal

papan sentuh ini hanya 1 cm.

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan

finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-

American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

c. Balok Start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan

pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika

perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran

balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan

balok start tidak melebihi 10°.

2.6 Peraturan Perlombaan Dalam Renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang

melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan

lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan

badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi

pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut

Page 12: Makalah Renang

ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh

perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk

naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti

estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your

marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak

sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga

tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

2.7 Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak

tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya

punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang

diperlombakan dalam Olimpiade:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)

Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m

Gaya punggung: 100 m, 200 m

Gaya dada: 100 m, 200 m.

Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m

Gaya ganti estafet: 4 x 100 m

Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m

Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-

nomor renang:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m

Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m

Page 13: Makalah Renang

Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m

Gaya ganti estafet: 4×100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya

secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya

punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan

100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang

perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai

dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya

kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

8 Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional

Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat

Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional  mengenai

penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”,

Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya  mengatakan kalau masalah

dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan

untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi,

kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official,

kurangnya disiplin .(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang Indonesia

pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia

Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu

mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu,

tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.

Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman

di ajang  pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn

Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih

medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik.  Pada Kejuaraan Renang

Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas

selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50

Page 14: Makalah Renang

meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung.

Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan

Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.

Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di

Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga

multievent antarnegara Asia di China mendatang.

Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali

perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas

nama Indra Gunawan.

9 Induk Organisasi

         Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de

Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang.

Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).[1] Selain renang,

FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang

indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne,

Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air,

dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA.

Page 15: Makalah Renang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Pustaka.

B. Data dan Sumber Data

1. Data

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud data dalam penelitian ini

adalah data yang diambil dari sumber datanya yaitu data yang baik, harus

akurat dan relevan agar mengenai sasaran secara objektif, baik data primer

maupun data sekunder.

2. Sumber Data

Penelitian ini penulis menggunakan beberapa sumber data yang

berasala dari buku-buku dan Internet.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini penelitian dilakukan melalui metode penelitian

sebagai berikut:

1. Metode Pustaka

Page 16: Makalah Renang

Metode pustaka adalah metode yang digunakan dalam melakukanpenelitian

yang mengumpulkan datanya melalui Buku, majalah, internet dan semua

tulisan yang mendukung tentang renang.

D. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, menemukan pola, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

analisis data dalam penelitian ini menggunakan cara berfikir induktif dan

bersifat kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan memiliki pemahaman awal

mengenai situasi masalah yang dihadapi. Kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan dan

tingkah laku yang diobservasi dari manusia.

Berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-

fakta yang khusus dan konkrit, peristiwa konkrit, kemudian dari fakta atau

peristiwa yang khusus dan konkrit tersebut ditarik secara generalisasi yang

mempunyai sifat umum. Berdasarkan keterangan tersebut maka dalam

menganalisa data penulis menggunakan data yang telah diperoleh dalam

bentuk uraian-uraian kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan

cara berfikir induktif yang berangkat dari informasi tentang Renang,

Page 17: Makalah Renang

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas

daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya  banyak muncul atlet

renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.

2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu

diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan

rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan

sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang

dalam merah prestasi di kancah internasional.

3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

B.     Saran – saran

a. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah

disiplin

b. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau

perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk

renang.

Page 18: Makalah Renang

DAFTAR PUSTAKA

1.     http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-        

renang.html#ixzz109sdIj6m

2.     http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-

renang/

3.      Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/

4.      http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794

5.      http://www.google.com