32
Risk and Uncertainty Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Henidiah Fitriana 116040112111002 Intan Kartika S. 116040112111003

Makalah Risk n Uncertainty

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Risk n Uncertainty

Risk and Uncertainty Program Pascasarjana

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

M a l a n g

Henidiah Fitriana 116040112111002 Intan Kartika S. 116040112111003

Page 2: Makalah Risk n Uncertainty

Petani Kecil Penolak Resiko

Ketidakpastian dan Petani Kecil

Telah diakui secara luas bahwa tingkat ketidakpastian yang tinggi melambangkan

kehidupan rumah tangga petani kecil di Negara-negara berkembang. Untuk beberapa alasan,

ketidakpastian ini lebih menjalar dan serius dibandingkan dengan keluarga petani di daerah

beriklim sedang. Perbedaan iklim lebih tidak bisa diprediksi dan dampak terhadap hasil

panennya cenderung lebih parah. Selain itu, kondisi pasar tidak stabil, dimana informasi

kurang dan penuh ketidaksempurnaan. Kegelisahan(ketidakamanan) keluarga petani kecil

karena rendahnya status sosial dan ekonomi dianggap penting di beberapa Negara; sedangkan

di Negara lain, ketidakamanan karena kebijakan-kebijakan pemerintahan dianggap penting.

Yang paling tidak jelas diatas semua jenis ketidakpastian ini adalah kemiskinan dari begitu

banyak keluarga petani kecil yang berarti bahwa penghasilan dari hal- hal yang tidak pasti

biasanya membuat perbedaan antara kelangsungan hidup dan kelaparan.

Penyebaran dari berbagai jenis ketidakpastian pada produksi petani kecil mempunyai

dampak penting terhadap analisis ekonominya serta interpretasi untuk prospek masa

depannya. Dibawah ini merupakan rangkuman beberapa jenis permasalahan dan pendapat

yang menunjukkan suatu ketidakpastian.

a. Hasil pada keputusan ekonomi sub-optimal di level mikroekonomi dari unit produksi

(memperhitungkan maksimisasi laba)

b. Hasil pada ketidaksediaan atau kelambatan untuk mengadopsi inovasi (petani kecil

konservatif)

c. Merupakan alasan untuk berbagai usaha budidaya, seperti mixed-cropping, yang

menunjukkan adaptasi yang sukses untuk ketidakpastian untuk ketidakpastian dengan

memperbaiki efeknya

d. Dampaknya lebih hebat untuk petani miskin daripada untuk petani yang lebih baik,

menyiratkan bahwa hal ini memperkuat perbedaan social

e. Dikurangi dengan meningkatkan integrasi pasar, karena dapat meningkatkan

informasi, komunikasi, outlet pasar, dsb.

f. Dipertajam oleh integrasi pasar yang lebih besar karena keamanan penghidupan

diganti oleh ketidakamanan pasar yang tidak stabil dan berlawanan dengan tren harga.

Tujuan dari bab ini adalah untuk membahas permasalahan ini dan aspek lain dari

dampak ketidakpastian dari mata pencaharian (penghidupan) petani kecil. Meliputi, pertama,

perbedaan utama ketidakpastian menghadapi petani kecil.; kedua, definisi dari ketidakpastian

Page 3: Makalah Risk n Uncertainty

dan resiko; ketiga, analisis mikroekonomi dari dampak risiko dalam keputusan produksi;

keempat, dasar- dasar analisis risiko dalam maksimisasi utility; kelima, penelitian terhadap

dampak terhadap risiko dan hasilnya; keenam, beberapa implikasi kebijakan utama dari risiko

dan ketidakpastian; dan ketujuh, pandangan yang lebih luas dalam risiko dalam konteks

rumahtangga dan ekonomi petan kecil.

Tipe-tipe Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah suatu kondisi dimana ada tingkat keberagaman yang

melingkungi semua bentuk aktivitas dalam pasar ekonomi. Akan lebih banyak timbul masalah

dalam produksi pertanian daripada dalam industri karena pengaruh iklim dan faktor alam

dalam menghasilkan sebuah output, serta panjangnya siklus produksi. Jenis- jenis

ketidakpastian dikelompokkan menjadi empat sbb:

1. Natural Hazard- Risiko Alam

Mengacu kepada dampak terhadap output yang tidak dapat terprediksi, seperti cuaca,

hama penyakit, dan iklim. Cuaca yang merugikan mungkin mempengaruhi keputusan

menanam pada beberapa tahap budidaya sampai pada panen, dan tidak terbatas hanya

pada dampak bencana dari kekeringan jangka panjang. Perhatikan juga bahwa

kapasitas untuk memerangi(melawan) hama penyakit mungkin tergantung pada

kemampuan untuk membeli input yang relevan, dan hal ini dapat sangat berbeda

antara rumahtangga dalam suatu komunitas petani kecil. Risiko alam dapat

didefinisikan sebagai ketidakpastian hasil atau output.

2. Market Fluctuation- fluktuasi Pasar

Panjangnya jarak antara keputusan untuk menanam atau mulai untuk mendirikan

peternakan serta mencapai sejumlah output tertentu berarti bahwa harga output pada

titik jual tidak diketahui pada saat keputusan menanam dibuat. Hal ini terjadi pada

usaha pertanian dimanapun dan merupakan alasan utama adanya intervensi pemerintah

di pasar pertanian pada beberapa Negara.

3. Social Uncertainty- Ketidakpastian Sosial

Hal ini mengacu pada ketidakamanan yang disebabkan oleh perbedaan penguasaan

sumberdaya dalam ekonomi petani kecil dan ketergantungan kelangsungan hidup dari

sebagian rumahtangga petani kecil terhadap yang lain dengan berbagi tanaman atau

riba. Hal ini terjadi ketika ada ketidaksamaan pemilikan lahan dalam komunitas petani

kecil, dan hal ini secara khusus mengantarkan dirinya pada tingkat yang tinggi dari

ketidakpastian mengenai akses lahan untuk beberapa rumah tangga tapi tidak untuk

yang lain. Hal ini lebih umum di beberapa bagian dunia daripada yang lain.

Page 4: Makalah Risk n Uncertainty

4. State Actions and Wars- Peran pemerintah dan perang

Rumah tangga petani kecil tidak hanya tidak pasti mengenai cuaca, pasar, dan

kelakuan lokal para tuan tanah atau lintah darat. Ekonomi petani kecil secara

keseluruhan rentan terhadap keputusan lembaga- lembaga Negara yang mungkin

merubah suatu momen ke momen yang lain, pemerintahan yang satu ke pemerintahan

yang lain, kunjungan IMF dan seterusnya. Petani kecil biasanya terjebak di perang

gerilya, kadang- kadang sebagai protagonist, dan lebih sering sebagai sasaran

pengamat untuk ekspedisi perampokan oleh salah satu dari perlawanan bersenjata.

Pengertian dari risiko dan ketidakpastian

Kata “risiko” sejauh ini jarang digunakan karena istilah risiko dan ketidakpastian tidak

semata-mata dapat dipertukarkan dalam konteks analisis ekonomi. Risiko mempunyai arti

yang lebih tepat yang jelas berbeda dengan ketidakpastian. Buku bacaan dalam ekonomi

pertanian secara khusus mendefinisikan perbedaan antara risiko dan ketidakpastian sbb:

Risiko terbatas pada situasi dimana probabilitas bisa dihitung pada suatu kejadian

yang mempengaruhi hasil dari proses pembuatan keputusan, misalnya, apabila masa

kekeringan rata-rata terjadi selama 2 tahun dalam 5 tahun, maka kemungkinan (prpbablitas)

kekeringan yang terjadi adalah sebesar 0.40. Dalam hal ini, ini penting mengingatkan

pembaca bahwa kemungkinan berarti frekuensi yang diharapkan dari terjadinya kejadian atau

sejumlah kejadian, dan selalu dinyatakan dalam satu. Oleh karena itu, kemungkinan

memperoleh baik ‘kepala’ maupun ‘ekor’ dalam permainan “toss coin” adalah sebesar 0.5

untuk masing-masing permainan, dengan nilai 1 berarti hanya ada 2permainan yang terjadi.

Ketidakpastian merujuk pada situasi di mana tidak mungkin menghitung Probabilitas

terjadinya peristiwa. Kemungkinan terjadinya mereka tidak diketahui oleh pengambil

keputusan tidak oleh orang lain.

Dasar yang mendasari perbedaan adalah pengertian tentang risiko sebagai suatu

permasalahan yang obyektif, yakni mengasumsikan bahwa cukup informasi yang tersedia

selalu harus mungkin untuk melampirkan probabilitas obyektif dengan kejadian peristiwa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola data historis pola curah hujan yang diketahui

dari catatan stasiun cuaca memungkinkan perhitungan probabilitas telah objectif untuk

kejadian kekeringan.

Praktek saat ini dalam analisis ekonomi resiko tidak didasarkan pada gagasan risiko

objektif. Hal ini menunjukkan bahwa dalam banyak keputusan dalam berbagai situasi, dan

situasi apa yang paling relevan bukan asumsi palsu dari pengetahuan superhuman mengenai

kemungkinan peristiwa yang tidak pasti, melainkan gelar pribadi pembuat keputusan tentang

Page 5: Makalah Risk n Uncertainty

keyakinan tentang terjadinya peristiwa. Jadi dalam contoh pola curah hujan yang penting

adalah tidak terjadinya rata terkenal masa lalu kekeringan (yang tetap dapat menjadi indikator

yang paling diandalkan dari kejadian masa depan) melainkan pandangan pribadi petani

tentang kemungkinan kekeringan.

Risiko masih mengacu pada probabilitas, tetapi sekarang ini probabilitas subjektif

melekat oleh para pembuat keputusan pertanian untuk kemungkinan terjadinya peristiwa yang

berbeda. Analisis risiko tidak hanya melibatkan probabilitas ini tetapi juga cara mereka

memasuki keputusan ekonomi.

Ketidakpastian tidak mengacu pada probabilitas atau ketidakhadiran mereka sama

sekali. Hal ini mengacu dalam arti deskriptif dengan karakter lingkungan ekonomi yang

dihadapi rumah tangga pertanian petani, lingkungan yang akan berisi berbagai peristiwa yang

tidak pasti dimana petani akan melampirkan berbagai tingkat risiko, menurut keyakinan

subyektif mereka dari terjadinya peristiwa tersebut .

Analisis Perilaku Risiko

Dalam definisi risiko di atas ada dua pendekatan yang berbeda untuk probabilitas

subyektif. Salah satunya adalah untuk treat probabilitas, dan karena itu risiko, sebagai varians

kedua sisi hasil rata-rata yang diharapkan dari peristiwa yang tidak pasti. Oleh karena itu

referensi sering dibuat dalam konteks produksi pertanian mengambil risiko sebagai 'varians

pendapatan' yang dihasilkan dari peristiwa yang tidak pasti. Varians ini tentu saja konsep

statistik yang mengukur deviasi rata-rata sejumlah angka dari rata-ratanya. Jadi risiko dalam

pendekatan ini adalah probabilitas peristiwa yang terjadi dimana hasilnya menunjukkan

pendapatan yang di atas atau di bawah pendapatan rata-rata yang diharapkan dalam suksesi

musim panen.

Pendekatan kedua adalah memperlakukan risiko sebagai kemungkinan bencana.

Perusahaan asuransi hampir selalu mendekati resiko dengan menilai probabilitas bahwa

peristiwa yang sedang diasuransikan terhadap sesuatu hal yang akan terjadi. Untuk analisis

dampak risiko pada situasi dan perilaku keluarga petani miskin definisi ini memiliki manfaat

jelas.

Implikasi dari risiko untuk model neoklasik produksi pertanian dapat diperiksa dengan

bantuan grafik seperti yang diberikan dalam gambar 5.1. Ini hanyalah grafik fungsi produksi

sederhana, dengan yang pembaca sekarang harus akrab, menunjukkan tiga kurva respon yang

berbeda dari output ke input variabel tunggal, pembelian units pupuk nitrogen. Respon kurva

Page 6: Makalah Risk n Uncertainty

dalam hal adalah nilai, mereka adalah produk nilai total (TVP) kurva, sehingga fitur laba rugi

yang akan ditampilkan.

Gambar 5.1 dirancang untuk mengeksplorasi pendekatan ‘income variance’ untuk

risiko. Namun, juga berfungsi untuk menggambarkan prinsip pendekatan ‘disaster avoidance’.

Situasi risiko yang digambarkan adalah salah satu ketidakpastian tentang cuaca di mana hanya

ada dua peristiwa yang dapat terjadi;. Cuaca mungkin 'baik' dengan pola curah hujan dll yang

dibutuhkan untuk mendapatkan hasil panen terbaik; atau cuaca mungkin 'buruk' menandakan

kurangnya curah hujan dan hasil panen yang buruk. Grafik mengandung lekuk tubuh keluaran

respon alternatif untuk menggambarkan hasil dari dua peristiwa serta penilaian subjektif

petani keseimbangan antara mereka sesuai dengan definisi berikut:

Dalam contoh ini petani mengharapkan 3 tahun dari setiap 5 tahun untuk menjadi

'baik' dan 2 tahun dari 5 tahun menjadi 'buruk'. Oleh karena probabilitas dan menghitung dari

produk nilai yang diharapkan total, E (TVP), adalah sebagai berikut;

Page 7: Makalah Risk n Uncertainty

Dalam analisis risiko, TVP1 dan TVP2 digambarkan sebagai outcome dari kegiatan

atau kondisi alam, dalam contoh ini, bentu kurva mencerminkan dampak baik dan buruk dari

kondisi cuaca pada respon output untuk merubah tingkat pupuk nitrogen. Kurangnya hasil

curah hujan dalam respon output yang sangat kecil digambarkan oleh TVP2. Probabilitas

subjektif dikaitkan oleh petani terhadap kejadian pada tahun baik dan buruk p1 dan p2.

Probabilitas ini harus berjumlah 1 karena contoh hanya mengenal dua kondisi alam, dan salah

satunya pasti terjadi. E(TVP) adalah suatu bobot, atau jika anda suka keseimbangan, rata-rata

dari dua outcome tadi., TVP1 dan TVP2, di mana bobotnya adalah probabilitas p1 dan p2.

Dengan tambahan garis total cost (TC) yang mewakili peningkatan total biaya

produksi sebanya pupuk nitrogen dibayar, maka dampak dari risiko pada perhitungan efisiensi

petani dapat ditentukan. Gambar 5.1 menunjukkan tiga alternative posisi operasi, X1, XE, dan

X2, yang masing-masing rasional secara alokatif tergantung pada preferensi tujuan petani

terhadap risiko.

a) Penggunaan input X1. Ini konsisten dengan efisiensi alokatif pada TVP. Ini berarti bahwa

jika TVP1 terjadi kemungkinan laba terbesar, maka ab didapatkan. Pada pilihan untuk

beroperasi di posisi ini digambarkan sebagai risk-taking (pengambil risiko). Hal ini

dikarenakan dia memilih untuk mengambil kesempatan pada kemungkinan laba yang

paling besar, meskipun dalam pikirannya hanya memiliki kemungkinan/probabilitas 0.6

dari kejadian seluruhnya, daripada mengambil posisi yang lebih aman dengan

kemungkinan yang lebih kecil yang menyebabkan kerugian yang lebih besar

b) Penggunaan input X2. Hal ini konsisten dengan efisiensi alokatif pada TVP2. Ini berarti

bahwa jika TVP1 terjadi profit, ce, didapatkan.; danjika TVP2 terjadi usahatani masih

menghasilkan profit yang kecil, de, sebagaimana ditunjukkan dalam grafik. Petani yang

memilih untuk beroperasi pada posisi ini digambarkan sebagai risk-averse (penghindar

risiko). Hal ini dikarenakan dia lebih memilih aktivitas yang aman sehingga outcome

kemungkinan terburuk akan terjadi, meskipun dalam pikirannya itu hanya memiliki

probabilitas 0.40.

c) Penggunaan input Xe. Ini merepresentasikan efisiensi alokatif konsisten dengan dugaan

yang seimbang dari outcome rata-rata musim baik dan buruk. Ini berarti jika TVP1 terjadi

profit, fh, didapatkan namun ini bukan kemungkinan profit terbesar pada TVP1. Hampir

sama jika TVP2 mengalamikerugian, hi, terjadi, dan ini bukanlah kemungkinan rugi yang

paling kecil pada TVP2. Petani yang memilih untuk beroperasi di sini adalah digambaran

sebagai risk-neutral (netral terhadap risiko). Pilihan posisi operasi sesuai dengan outcome

rata-rata tahun baik dan buruk yang diambil secara bersamaan.

Page 8: Makalah Risk n Uncertainty

Telah kita diskusikan alternatif pada gambar 5 dengan istilah pendekatan “perbedaan

pendapatan” terhadap risiko. TVP1 dan TVP2 menunjukkan perbedaan baik dari sisi kurva

respon rata-rata output dari pupuk, dan posisinya dalam grafik ditunjukkan dalam bentuk

tingkat kemungkinan subjektif yang melekat pada masing- masingnya. Penolakan risiko

terjadi sebagai masalah pilihan personal antara beberapa alternative.

Dalam Gambar 5.1, timbulnya kehilangan mungkin diperhitungkan sebagai bencana;

untuk keluarga miskin yang berada pada tingkat penghidupan nyata dalam kehilangan

produksi berarti kelaparan. Untuk menghindari bencana, petani harus mengoperasikan

penggunaan input disekitar X2, bukan yang lainnya.

Gagasan penolakan bencana biasanya mengacu pada prinsip keamanan pertama.

Dalam bentuk formal, hal ini lebih rumit daripada yang telah kita bahas, walaupun hal ini

tidak berarti bahwa gambar 5.1 yang telah diberikan tidak akurat. Lebih tepatnya, berarti

membuat keputusan itu dibatasi oleh ketidakinginan petani terhadap risiko mendapat

penghasilan bersih dibawah level tertentu, kecuali kemungkinannya untuk jatuh dibawah level

tersebut memang sangat rendah. Jadi, apabila minimum level di benak petani adalah 500$, dia

harus bersiap untuk menerima tidak lebih dari 0.10 kesempatan pendapatan bersihnya jatuh

dibawah nilai dalam keputusan usaha taninya.

Konsekuensi penolakan risiko untuk penggunaan sumberdaya optimum, sebagai

masalah pilihan atau kelangsungan hidup, diilustrasikan pada gambar 5.2. Rasionalitas

ekonomi dalam neoklasik murni merasakan permintaan yang petani harus beroperasi adalah

pada titik dimana:

E(MVP)=MFC

Sebagai ganti penolakan resiko yang dioperasikan petani pada posisi dimana MVP2 =

MFC. Hal ini memastikan bahwa konsumsi rumah tangga memerlukan mencakup dalam

Page 9: Makalah Risk n Uncertainty

seluruh musim, walaupun profit tidak maksimum kecuali pada musim yang buruk.

Konsekuensinya yaitu bahwa marginal value produk (MVPE) ekspektasi, terlihat pada titik A

pada kurva E (MVP), merupakan marginal cost; tingkat optimum sumber daya yang

digunakan tidak diikuti dan profit tidak menjadi maksimum. Masalahnya bahwa penolakan

resiko disebabkan situasi, pada rata-rata, MVP > MFC, pada prinsipnya, pengujian satu yang

mana bentuk dasar dari beberapa penelitian empiris kedalam dampak resiko pada perilaku

rumah tangga petani.

Ekspektasi kepuasan dan teori keputusan

Menghadapi resiko sebagai bagian dari kekuatan personal pembuat keputusan dari

kepercayaan tentang peristiwa yang tidak menentu dan evaluasi personal dari konsekuensi

potensial (Anderson et.al., 1977:ix) berakar dengan sangat kuat dalam konsep ekonomi dari

maksimisasi kepuasan personal. Arti dari “maksimisasi kepuasan” bahwa individual

mempertimbangkan untuk membuat keputusan yang konsisten dengan tujuan personal, dan

oleh karena itu memaksimisasi kesejahteraan dan kebahagiaan personal. Ide ini berdasarkan

metode dasar pada metode teori ekonomi neo klasik, dan perlakuan secara penuh dalam bab

yang kemudian pada buku ini, khususnya dalam konteks tujuan konsumsi dari rumah tangga

petani (bab 6 dna 7). Hal ini cukup menjadi catatan bahwa dihadapkan oleh pilihan antara

tindakan alternatif, kepuasan maksimum individu akan dipilih bahwa alternatif yang mana

bahwa kebagian personal yang tertinggi.

Menurut Anderson, spesifikasi batasan dari respon dan fungsi probabilitas,

maksimisasi utility tidak dapat diproses secara langsung. Ada 2 alternatif pendekatan yang

bisa digunakan. Eksplorasi numeric dari jarak keputusan variabel untuk nilai simulasi

stokastik dari y dan py dapat digunakan untuk menghasilkan capaian nilai dari utility yang

diharapkan. Dalam cara ini, kita dapat memperkirakan nilai variabel keputusan v yang

memaksimalkan U(x) dengan y dan py yang tidak pasti. Analisisnya disederhanakan lebih

lanjut dengan asumsi riil yang layak bahwa output y sebuah perusahaan dan harga output py

adalah stochastically independent (yaitu distribusi probabilitas yang satu tidak tergantung

terhadap yang lain). Dengan beberapa penyederhanaan asumsi tersebut, rata- rata profit

ditentukan dengan:

E ( x )=E ( p y y−pv v−F )=E ( py ) E ( y )−pv v−F=E ( py ) g (v )−pv v−F (6.2)

dimana g(v) =E(y) adalah fungsi empiris dari rata-rata y terhadap v. Demikian juga, varian

dari profit ditentukan dengan:

Page 10: Makalah Risk n Uncertainty

V ( x )=V ( p y y−pv v−F )=[ E p y ]2V ( y )+[ E ( y ) ]2V ( py )+V ( p y) V ( y )

¿ [ E py ]2 h (v )+[ g (v ) ]2V ( p y)+V ( p y ) h ( v ) (6.3)

Dimana h(v) =V(y) merupakan fungsi empiris dari varian y terhadap v.

Dari penaksiran Taylor dari persamaan (4.27),

U=U [E (x) ]+U 2 [ E ( x ) ]V (x )/2 (6.4)

Maksimisasi dari kepuasan(utility) yang diharapkan ini dengan mengindahkan v, bahkan

dibawah hubungan fungsional sederhana untuk g(v) dan h(v), biasanya kacau dan paling baik

diselesaikan secara numeric dengan bantuan computer. Bagaimanapun juga, logika

pengoperasiannya dapat dilihat sebagai berikut. FOC untuk U=U [E (x ) ,V (x) ] yaitu:

dUdv

=[δU /δE (x )] [dE (x)/dv ]+[δU /δV (x )] [dV (x )/dv ] (6.5)

Adalah sama dengan 0, sehingga

0=[dE(x )/dv ]+{[ δUδV (x ) ]

[ δUδE ( x ) ] }dV ( x)/dv (6.6)

Dalam persamaan ini, rasio dalam simbol [] mengukur tingkat substitusi utility antara E(x)

dan V(x). Hal ini dapat juga dilihat dengan mempertimbangkan kurva isoutiliti dalam vector

(E,V). sepanjang kurva, utility dalam E(x) dan V(x) adalah konstan sehingga total turunan

dari dU adalah 0. Turunan dU berhubungan dengan turunan dE(x) dan dV(x) melalui turunan

parsial dari utility dengan mempertimbangkan E(x) dan V(x) dengan:

dU=[ δUδE (x ) ]dE ( x )+[ δU

δV ( x ) ]dV (x) (6.7)

Apabila dU=0, maka

[dE (x)/dV ( x)]u=−[ δUδV (x ) ]/ [ δU

δE ( x ) ] (6.8)

Magnusson (1969) menyatakan bahwa tanda negative dalam tanda {} di persamaan (6.6),

disebut Risk Evaluation Differential Quotient (REDQ).

Ekspression untuk dE (x) dan dV (x) dapat diperoleh dari bentuk-bentuk pertengahan

persamaan (6.2) dan (6.3). mensubstitusi ini ekspression ke (6,6), kami mempunyai

persamaan 6.9

0 = E(py) dE(y) / dv – pt – REDQ ({[E(py)]2 + V(py)}.

dV(y)/dv + 2V (py) E (y) dE (y) / dv) (6.9)

Page 11: Makalah Risk n Uncertainty

rumusan ini dapat dijelaskan paling simpel dengan membuat asumsi lebih lanjut bahwa py

tidak acak tetapi memiliki nilai tetap sehingga E(py) = py and V(py) = 0. Persamaan (6.9)

kemudian diubah menjadi untuk

pt = py dE(y) / dv – REDQ [p2y dV(y) /dv] (6.10)

yang menyatakan bahwa optimalisasi dicapai ketika pendapatan marginal sama dengan biaya

marginal (terhadap perubahan output yang diharapkan) ditambah tambahan marginal karena

risiko. Kompleksitas tambahan (bahwa produk nilai biaya faktor marjinal marjinal) adalah

mudah terlihat dan mencoba melambangkan biaya analitis untuk membawa explicitly

ketidakpastian dalam analisis normatif penggunaan faktor. Efek yang sama dapat dilihat

dengan menata ulang (6.10) to give

py = pt dv / dE(y) + REDQ py2 dV (y) / dE (y) (6.11)

yang menyatakan bahwa optimalisasi dicapai ketika pendapatan marginal sama dengan biaya

marginal (terhadap perubahan output yang diharapkan) ditambah tambahan marginal karena

risiko.

Pada kasus tugas sebjektif dari peristiwa ketidk pastian kepuasan ekspektasi

maksimum individu, ditunjuk sebagai E(U), kepercayaannya tentang peristiwa dan

pengeluaran. Teori kepuasan ekspektasi juga memberi peningkatan formal pendekatan

ekonomi terhadap analisis resiko disebut teori keputusan.

Berdasarkan standart teori utility, expektasi utility memerlukan bahwa individu

konsisten terhadap pilihan antara alternatif variasi yang dia hadapi. Inti dari teori ini adalah

sebuah konsep yang disebut certainty equivalent(CE). Ini adalah kemungkinan kecil dan

resiko alternatif untuk dibandingkan dan ditempatkan dalam sebuah scala pilihan perorangan

(scale of personal) oleh pembuat keputusan. Ini digambarkan disini dengan sedikit contoh

sederhana sebelum mengeset expected utility lebih menyeluruh.

Katakanlah kamu menghadapi sebuah pilihan antara (a) mendapat sejumlah uang

dengan pasti, $500 atau (b) mencoba ( katakanlah pada lemparan koin/gambling) untuk

menghasilkan sejumlah $1200 atau menderita kerugian $100. Alternatif yang kamu pilih

adalah perilakumu untuk mengambil resiko. Banyak orang akan memilih $500 dan dengan

melakukan itu, akan menyatakan dirinya sebagai risk-averse (penolak resiko). Hal ini

dikarenakan tujuan rata-rata dari mencoba, disebut Expected Money Value (EMV) adalah

pada $550, lebih besar dari pada angka kepastian sebesar $500. EMV adalah bobot rata-rata

dari dua outcome/hasil dari percobaan; adalah (0.50x$1200)+(1.50x(-$100))=$550. Jika kamu

ragu-ragu antara dua pilihan dengan kata lain kamu bahagia untuk memilih salah satu

diantaranya, waktu itu kepastian terbanyak adalah $500, ini menggambarkan certainty

Page 12: Makalah Risk n Uncertainty

equivalentmu: ini lebih banyak untuk membuatmu hanya seperti bahagia, atau tidak tertarik ,

untuk mengambil kesempatan pada pilihan kedua yang secara luas berbeda hasil.

Pada grafik 5.3. ini menggambarkan hubungan dari utility (sumbu vertikal) pada

pendapatan (sumbu harizontal). Pada gambar tersebut kemungkinan fungsi utility, U=f(I),

atau dengan cara lain, kebahagiaan (happiness) (U) adalah fungsi dari pendapatan (I).

Garis lurus DC pada grafik menggambarkan hubungan linier sederhana antara utility

dan income, dan memiliki slope positif (lebih banyak hasil uang lebih besar kebahagiaan). I1

danI2 adalah dua perbedaan level resiko pendapatan yang mana memiliki perbedaan

kemungkinan kejadian berkaitan dengan mereka, p1dan p2 dengan jumlah 1. Untuk membuat

grafik ini disesuaikan dengan gambar 5.1 dan 5.2, kita membuat p1=0.60 dan p2=0.40.

Expected utility:

E (U )=p1. U ( I1 )+ p2 . U (I 2)

Dengan kata lain expected utility adalah jumlah utility yang diperoleh dari income I1

dan I2, dibobot dengan masing-masing kemungkinan kejadian mereka.

Expected Money Value

EMV = p1 . I 1+ p2. I 2

Pendapatan ini yang akan rata-rata diharapkan, tergantung pada banyaknya kesempatan I1 dan

I2. Ini juga terkadang disebut nilai aktual dari I1 dan I2 secara bersama-sama.

Penolak Resiko (Risk Averse): mengatakan ada sebuah kepastian pendapatan (certain

income) IA<EMV yang mana menghasilkan utility yang sama seperti EMV. Ini berimplikasi

bahwa dia telah menyiapkan terlebih dahulu pendapatan ekuifalent dengan EMV dikurangi IA

Page 13: Makalah Risk n Uncertainty

dengan tujuan untuk mencapai kepastian, dan ini dikatakan sebagai risk-averse. Ini juga

berarti bahwa fungsi utility mereka diatas DAC, menggambarkan deminishing marginal

utility of income pada jarak ini. Disisi lain ini terkadang menggambarkan pendapatan yang

terdahulu, EMV-IA, adalah jaminan premium sesorang mempersiapkan untuk membayar

untuk mencapai certainty.

Risk Neutral: dimana seseorang tidak tertarik antara pendapatan IE dan nilai uang

harapan dari kedua resiko pendapatan, EMV, dengan kata lain, ketika U(IE) = E(U), atau

utility dari sebuah level certain income IE sama dengan expected utility pada kedua

ketidakpastian pendapatan tersebut, lalu dia memutuskan menjadi risk neutral. Ini berarti

utilitinya pada garis lurus DC.

Risk taking: beberapa orang mungkin memiliki pilihan untuk mengambil kesempatan

untuk mendapatkan pendapatan terbesar, I1, walaupun itu merupakan salah satu dari dua hasil

yang beresiko, yang kedua mungkin membuatnya mengalami kerugian melebihi sebelumnya.

Jelasnya jika bertanya level keyakinan pendapatan apa yang akan membuatnya senang seperti

gambling/ spekulasi, orang ini tidak akan mengulanginya pada IA atau IE. Faktanya semua

orang akan menyetujui untuk mengabaikan antara jumlah kepastian dan kesempatan untuk

meraih yang tertinggi, katakanlah pada IB, dari pada EMV. Seperti orang yang dijelaskan

sebagai risk-taker. Kurva utility seperti orang tersebut akan berada pada ADC,

menggambarkan kenaikan marginal utility pendapatan diatas jarak yang relevan.

Untuk dapat memahami teori keputusan dapat menggunakan alat yang disebut dengan

decision tree, dan juga dengan menggunakan sebuah contoh. Sebuah decision tree sederhana

digambarkan pada gambar 5.4 dan ini mengandung contoh gambar yang compatible dengan

analisis produksi sebelumnya pada gambar 5.1. komponen dari teori keputusan mrngikuti:

Page 14: Makalah Risk n Uncertainty

Acts (perbuatan/tindakan); ini membentuk tindakan alternatif antara pilihan yang harus

dibuat. Acts a1,....,aj seharusnya ekslusif satu sama lain dan mendalam pada alternatif yang

tersedia. Kelanjutan variabel (misalnya tingkat kesuburan) dipresentasikan oleh sebuah

perilaku nyata tersendiri. Pada gambar 5.4 terdapat dua perilaku: (a) mengaplikasikan pupuk

secara sampai yang direkomendasikan oleh praktisi agronomi-act a1, dan (b) mengaplikasikan

seluruh pupuk-act a2. Ada ciri khusus pada aksi X1 dan X2 pada gambar 5.1. ada dua cabang

perilaku dari single decision node (a square symbol) pada pohon keputusan.

State: ini adalah event ketidakpastian atau state of nature yang mungkin terjadi dan

terpengaruh pada hasil dari keputusan apa yang diambil. State S1,....,Si adalah saling

berhubungan erat dan mendalam pada jarak yang dapat terjadi. Beberapa state variable adalah

terus menerus (misalnya hujan) tapi pada teori keputusan ini adalah tergantung oleh

representasi khusus (misalnya good, average, poor). Pada gambar 5.4 ada dua state yang dapat

terjadi oleh dua perilaku, dan sejak mereka diduplikasi dari chance node (simbol circle) pada

setiap perilaku. Mereka sama seperti state yang mendasari TVP1 dan TVP2 dalam gambar 5.1.

Probabilities/ Kemungkinan:

Ada tingkatan kepercayaan yang dipegang oleh para pembuat keputusuan tentang

kemungkinan yang terjadi dari setiap bagian yang ditetapkan. Probability secara subjektif

adalah p1,… pi. Probabiliti dari keadaan I harus diantara 0 dan 1. Probabilitas yang kurang

dari satu yang berasal dari keadaan yang terjadi harus sama dengan 1, sebagai contoh

penjumlahan dari probabilitas untuk semua keadaan harus sama dengan 1. Pada gambar 5.4

probabilitas p1 dan p2 secara terturut-turut untuk keadaan S1 dan S2 adalah 0.60 dan 0.40; dan

bagian ini sama dengan gambar 5.1

Outcomes/ Hasil :

Keputusan diantara dua atau lebih pilihan atau tindakan penting untuk hasil yang

khusus dari pembayaran gaji, pada tingkatan yang mana tergantung pada bagian yang

bimbang yang terjadi. Kumpulan hasil tersebut dengan tindakan j dan bagian i adalah C ij.

Untuk tujuan latihan harus lebih menetapkan keuntungan bersih dari pembayaran gaji,

sebaliknya hal tersebut tidak dapat dibandingkan. Pada gambar 5.4 pembayaran gaji tersebut

ditunjukan pada sisi kanan dari pohon keputusan: tindakan a1 (banyak pupuk) memiliki dua

kemungkinan pembayaran gaji dari perolehan keuntungan sebesar $2000 pada keadaan cuaca

yang baik atau kehilangan sebesar $375 pada kondisi cuaca buruk; tindakan a2 (bukti pupuk)

memiliki dua kemungkinan pembayaran gaji sebesar $ 1300 dari kondisi cuaca baik dan

Page 15: Makalah Risk n Uncertainty

keuntungan sebesar $300 pada kondisi cuaca buruk. Pembayaran gaji ini secara berurutan

dangat cocok untuk menjelaskan gap pada ab, bj, ce dan de pada gambar 5.1 .

Kriteria Pemilihan

Kriteria dari pemilihan antara tindakan yang memaksimumkan harapan kepuasaan.

Seperti yang kita lihat bahwa hal ini merupakan penjumlahan dari kumpulan kepuasan dengan

bobot setiap pembiayaan gaji oleh kemungkinan pokok dari kejadiannya. Kriteria ini berarti

memilih tindakan yang paling sesuai dengan preferensi pribadi tentang pembiayaan gaji,

sementara pada saat yang sama memperhitungkan persepsi pribadi dari resiko yang dialami.

Prosedur Solusi

Metode solusi untuk masalah pohon keputusan dimulai dari bagian sisi kanan dan

bekerja mundur menuju tanda keputusan. Hal ini terdiri dari :

a. Menghitung EMV dari hasil pada sertiap kesempatan . Pada kasus ini contohnya

adalah Pada EMV sebesar $ 1050 pada di A dan $ 900 untuk tanda di B.

b. Mendatangkan petani dari kepastian yang sama dengan penerimaan bersih yang mana

sangat cocok untuk resiko hasil dari setiap kesempatan. Sebagai contoh petani yang

menolak kresiko CE untuk a1 sebesar $850 (<$1050), dan resiko netral CE untuk a2

dari $900 (=$900)

c. Menolak alternative yang mana memiliki kepastian yang rendah : contohnya tindakan

a1 adalah terbatas dan perani akan memaksimumkan kepuasaan dengan memilih

tindakan a2.

Latihan ini menunjukan bagaiman hasil dari membuat keputusan menolak resiko

berbeda dalam mencapai keuntungan maksimum. Alternatif profot maximum dalam masalah

ini adalah tindakan a1 (EMV=$1050), tetapi menolak resiko artinya bahwa tindakan a2 yang

dipilih. Tindakan a2 akan memaksimumkan kepuasaan dari petani yang merespect kepada

ketidakpastian (uncertainty), hal ini bukan merupakan memaksimalkan profit.

Penelitian tentang Perilaku Resiko Petani

Pandangan mengenai ketidakpastian (uncertainty) memiliki pengaruh yang serius terhadap

perilaku ekonomi petani rumah tangga yang menyediakan banyak jangkauan untuk studi

empirik kedalam beberapa pertanyaan mengenai resiko. Penelitian ini dirancang untuk

menemukan apakah dan untuk apa petani menolak resiko, pengaruh yang kuat dari resiko

pada efesiensi petani dan perkembangan pertanian, sumber utama dari resiko, dan efek dari

Page 16: Makalah Risk n Uncertainty

menolak resiko akan dapat diperbaiki. Dengan menyelidiki area yang mana mencakup

seluruh aspek dari mata pencaharian para petani kecil, beberapa masalah utama yang menjadi

perhatian dari penelitian ini adalah:

a. Petani adalah resiko yang merugikan. Hasilnya menunjukan tingkat inefesiensi dari

sumber daya yang digunakan pada tingkat petani (MPVPs > faktor harga). Selain itu,

luasan dari permulaan tersebut berasal dari resiko yang meningkatkan efesiensi

(contohnya perbedaan yang tinggi) adalah output yang diberikan oleh sumber. Sebagai

contoh, jika menyumbangkan sumber daya, tenaga kerja, dapat berproduksi pada lahan

A, B, C pada skala yang menurun pada output yang berubah-ubah, kemudian MVPA<

MVPB>MVPC, dibangingkan return equimarginal yang mana menunjukan permintaan

yang effisien (liat Bab 2)

b. Hasil Resiko yang merugikan bagi petani memanen pada pola yang dirancang untuk

meningkatkan keamaan petani dibandingjan memaksimumkan output atau profit. Hal

ini dapat diambil dari alokasi proprsi yang lebih tinggi dari lahan untuk memenuhi

kebutuhan pangan dari pada dijamin oleh pengembalian dari keluarga diantara

makanan dan penerimaan dari hasil panen. Atau hal ini mungkin dapat terdiri dari

latihan pengolahanm seperti mencapurkan pernanaman (liat dibawahnya), yang mana

mencapai tingkat keamanan pada biaya pengembalian yang lebih rendah dibandingkan

hasil panen yang dicapai pada ladang yang digarap.

Tentu saja tidak semua penelitian menghasilkan kesimpulan yang sama. Seperti

hipotesis efisiensi, hipotesis risk-averse mengharuskan suatu percobaan untuk

menggeneralisasikan sesuatu yang tidak tergeneralisasikan,: beberapa petani gurem lebih

cenderung sebagai risk averse daripada tipe risiko yang lainnya; beberapa komunitas petani

gurem menunjukkan sifat kolot/konservatif terhadap perubahan, di dalam dan di antara kota-

kota.; beberapa petani miskin disiapkan untuk mengambil spekulasi tinggi apakah akhirnya

akan sejahtera atau berakhir sebagai buruh yang tidak mempunyai lahan. Dengan

mengunakan pendekatan menghindari bencana (mengutamakan keamanan), Roumasset

(1976) tidak menemukan fakta yang terlalu kuat untuk risk aversion dan beberapa kenyataan

kesiapan untuk berspekulasi di antara sebuah sampel rumah tangga petani gurem di Filipina.

Binswanger dan Siller (1983) menggunakan pendekatan certainty equivalent menyimpulkan

bahwa tingkat kekayaan tidak mempengaruhi derajat risk aversion (penghindaran risiko).

Masalah penting dalam studi empiris risiko adalah salah menempatkan atribut risk

aversion yang bermula dari efisiensi ekonomi yang dikaji. Hal ini berlaku khususnya pada

studi yang menggunakan data objektif yang bervariasi, seperti harga atau pola curah hujan,

Page 17: Makalah Risk n Uncertainty

sebagai dasar penarikan kesimpulan tentang perilaku petani. Pendekatan certainty equivalent,

digunakan oleh Binswanger (1980) dan lainnnya dirancang untuk mengatasi kesulitan ini.

Namun, studi ini mengalami masalah lain: dengan menyamakan pembuatan keputusan petani

dengan hasil pengalaman spekulasi petani (Binswanger dan Sillers, 1983) mereka hampir

membuat hasil studi yang salah. Tampak masuk akal bahwa banyak petani akan

memperlakukan pengalaman spekulasi sebaga sebuah permainan, tidak terkait dengan urusan

kelangsungan hidup.

Masalah penerapan atribut yang salah dengan anggapan umum pada praktik

pengolahan, seperti strategi penghindaran risiko dalam produksi. Mixed cropping (tumpang

sari) umumnya tersebar di daerah tropis, khususnya Afrika. Mixed cropping adalah

mencampurkan beberapa hasil panen, umumnya antara dua sampai lima jenis, namun

terkadang mencapai 8 atau 9 jenis tanaman dalam satu hamparan lahan.

Aspek kebijakan

Teori penghindaran risiko pada petani gurem, seperti maksimisasi profit, berhubungan

dengan campur tangan pemerintah yang dirancang untuk perbaikan dari dampak

penghindaran risiko yang merugikan pada produktivitas dan pertumbuhan pertanian.

Sebagaimana dalam kasus maksimisasi profit, kebijakan ini merupakan dasar pikiran pada

asumsi implicit yang bertujuan untuk membawa ekonomi petani gurem mendekati model

pasar persaingan sempurna. Implikasi kebijakan alternative dari risk eversion bias

dikelompokkan secara luas menjadi satu dengan kategori risiko yang meraka rancang untuk

mengatasi sebagai berikut ini:

Risiko alami

Irigasi mungkin adalah respon kebijakan yang paling nyata terhadap ketidakpastian alam

adalah bahwa irigasi sebagai sebuah alternative untuk keanekaragaman curah hujan.

Perhatikan bahwa irigasi dapat berperan: a) untuk mengurangi risiko kekeringan antara

musim satu dengan musim selanjutnya, b) untuk melancarkan dalam musim dimana

persediaan air berfluktuasi untuk tanaman. Selain itu, irigasi juga dapat memberikan

produktivitas pengolahan yang lebih tinggi, seperti multiple cropping (tanaman percontohan

dalam tahun yang sama), dengan dampak langsung pada kuantitas output dan pendapatan

usahatani.

Dalam pengertian irigasi ini, tidak hanya strategi risiko tetapi juga memiliki dampak besar

pada output melalui kelengkapannya dengan multiple cropping, meningkatkan penggunaan

pupuk, dan perbaikan benih. Irigasi tidak memerlukan campur tangan Negara, tentu saja

Page 18: Makalah Risk n Uncertainty

proporsi yang besar dari pipa irigasi mengambil bentuk investasi swasta oleh rumah tangga

petani secara individu. Di sisi lain skema skala besar irigasi melibatkan dam, kanal,

pengontrol air, dll adalah investasi swasta.

Asuransi pertanian.

Teori yang paling konsisten dan usul komprehensif untuk mengurangi dampak buruk dari

risiko alami adalah asuransi pertanian. Asuransi adalah logis dalam kerangka pikir neoklasik

sebagai cara untuk mencapai jaminan income/pendapatan dalam menghadapi bencana yang

mungkin terjadi. Namun, asuransi untuk produksi pertanian menghadapi permasalahan praktis

yang sulit diatasi. Penghindaran risiko rata-rata perlu untuk didemonstrasikan manfaat

asuransi pertanian untuk mempertimbangkan tingginya biaya administrasi untuk

mengoperasikan risiko asuransi (Roumasset, 1976). Kesulitan utamanya adalah fakta bahwa

bencana pertanian/panen cenderung merupakan suatu bencana besar di area yang luas,

dengan menerapkan bahwa rencana asuransi yang dapat bekerja akan memerlukan kapasitas

untuk mendapat fluktuasi yang sangat besar dalam klaim dari satu tahun ke tahun berikutnya.

Asuransi pertanian sejauh ini belum diterapkan sebagai kebijakan risiko dalam masyarakat

agraris, namun hal ini memerlukan pertimbangan yang serius.

Varietas yang resisten.

Lebih praktis dan relevan, karena biaya yang sangat rendah dalam hubungannya dengan

manfaat potensial, adalah pemuliaan atau seleksi tanaman yang dirancang agar resisten

terhadap hama, penyakit, dan kekeringan, dan stabilitas tingkat panen. Hasil panen yang stabil

mungkin tidak dapat konsisten dengan hasil panen tertinggi yang dicapai. Kantor penelitian

pemuliaan benih yang resisten terhadap serangan penyakit mungkin tidak lebih sukses dari

varietas tradisional, atau praktek agronomi, yang mencapai akhir yang sama di masa lalu.

Resiko Pasar

Sabilisasi harga.

Respon kebijakan yang paling popular pada ketidakstabilan harga adalah stabilisasi

harga. Stabilisasi harga mungkin memegang banyak peranan, termasuk tingkat yang

bermacam-macam dari intervensi, dari harga dasar minimum merupakan strategi utama

karena harga produsen tetap untuk jumlah hasil panen yang besar. Dimana hasil panen

merupakan variable yang sangat tidak tetap, stabilisasi harga mungkin menjadi lebih buruk

dari pada mengurangi perbedaan pendapatan. Hal ini karena, berdasarkan pasar, harga

meningkat pada musim panen dengan jumlah yang sedikit (keterlambatan penawaran) dan

Page 19: Makalah Risk n Uncertainty

harga turun ketika musim panen meningkat (kelebihan penawaran), menghasilkan dalam

beberapa yang lancar diluar pendapatan tahunan.

Informasi.

Dimana penolak resiko dihubungkan dengan informasi yang memadai (tentang harga,

tentang input yang digunakan, tentang benih baru, dan lain-lain) kemudian ketentuan

informasi mempertimbangkan komponen yang bermanfaat dari kebijakan resiko. Penyebaran

info kepada petani dapat menggunakan berbagai macam cara: perluasan kerja, training dan

program kunjungan, radio, selebaran penting, pendidikan pertanian di sekolah, dan lain

sebagainya.

Bantuan Kredit

Syarat dari bantuan kredit adalah sering disebut sebagai resiko yang dihubungkan dengan

kebijakan, meskipun memiliki konotasi yang lebih luas. Dimana penentang resiko

dihubungkan terhadap penghindaran bencana, dan mencegah petani miskin dari pengadopsian

teknologi yang lebih tinggi (benih baru) dan variabel input yang digunakan dengannya

(pupuk) kemudian kredit lebih mudah dilihat sebagai cara untuk mengatasi hambatan ini.

Rencana bantuan kredit memiliki sejarah yang panjang permasalahan (ketidak sanggupan

membayar dan lain sebagainya) tetapi cakupan yang luas masih ada untuk ketersediaan umum

keuangan untuk keluarga petani miskin dalam hal yang lebih baik dari pada pasar uang

pedesaan yang sangat tidak sempurna (Lipton, 1979).

Resiko Sosial dan Keadaan

Terdapat beberapa pertanyaan besar mengenai tidak ada solusi “kebijakan” tunggal,

kecuali sedikit permasalahan politik. Hubungan antara tuan tanah dan petani dalam komunitas

pertanian dicirikan oleh ketidaksamaan akses terhadap sumber daya. Hubungan ini meningkat

ketidak pastian petani miskin tidak ada keraguan, tetapi perubahan mereka (misalnya

perbaikan lahan) tidak semata-mata permasalahan ekonomi walaupun terdengar argumen

ekonomi berusaha keras untuk berubah. Kalau resiko awal dimulai dari keadaan itu sendiri,

hal yang terpenting yaitu mengenali bahwa hal ini dapat terjadi dan menghubungkan mereka

dengan posisi sosial petani.

Perspektif yang lebih luas

Page 20: Makalah Risk n Uncertainty

Teori penentang resiko petani, mengasumsikan bahwa rumah tangga petani yaitu

optimisasi individu dalam unit ekonomi. Perbedaannya dari teori maksimisasi profit hanya

dalam sejauh mana rumah tangga petani berfikir untuk memodifikasi tujuan efisiensi untuk

menghadapi resiko terhadap ketidak pastian pengeluaran.

Pada bab 1 telah diusulkan bahwa satu dari ciri-ciri yang membuat fakta yang bagus

dari rumah tangga petanidari pada “keluarga perusahaan pertanian” dilanjutkan lazim bentuk

non pasar interaksi ekonomi diantara rumah tangga dengan komunitas petani. Beberapa dari

transaksi non pasar yaitu menghitung untuk pengendalian bencana, dan telah dianjurkan

bahwa terdapat bagian dari “ekonomi moral” dari petani sipil yang mungkin kepentingan

individu sendiri. (Scott, 1976).

Kebijakan-kebijakan diatas digambakan untuk mengurangi dampak yang merugikan

dari resiko, mencoba untuk berdasar kepada, mekanisme sosial yang ada. Sebaran hubungan

pasar tidak bisa diacuhkan mengungkap petani untuk resiko baru karena ini akan mengikis

interaksi sosial non pasar, mengurangi kebutuhan dasar dari kelangsungan hidup, dan

meningkatkan tekanan kompetitif. Pada waktu yang sama proses ini meningkatkan efisiensi

produksi petani berkat kedisiplinan pasar.

Kecenderungan literatur pada ekonomi resiko dalam petani kurang lebih mengabaikan

dampak ketidak pastian pada permasalahan antar rumah tangga. Sosial subordinasi perempuan

dalam sebagian besar masyarakat petani, dan aturan kunci mereka dalam menafkahi dan

reproduksi rumah tangga, sepertinya masuk akal bahwa mereka mungkin mengambil

pandangan yang berbeda terhadap kegiatan yang penuh resiko daripada laki-laki.

Literatur:

Anderson, Rock L, et.al. 1977. Agricultural Decision Analysis. The Iowa State University Pess.

Ellis, Frank. 1988. Peasant Economics: farm households and agrarian development. Cambridge University Pres.