24

Click here to load reader

makalah satu HaM.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah satu HaM.docx

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

APAKAH TINDAKAN BULLYING MERUPAKAN PELANGGARAN HAK

ASASI MANUSIA?

Disusun oleh:

Giatri Ramadhania

1213053054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

2012/2013

Page 2: makalah satu HaM.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat izin dan

ridha-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam penulis hadiahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Semoga syafaat beliau dapat membantu

umatnya pada hari akhirat kelak. Amin.

Pengerjaan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh

Bapak Dosen dalam mata kuliah Pendidikan HAM. Adapun judul makalah adalah

“Apakah Tindakan Bullying Merupakan Pelanggaran HAM”.

Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini masih banyak kekurangan.

Sebagai mahasiswa yang masih memiliki sedikit ilmu dalam penulisan ilmiah

maupun wawasan berpikir, penulis pribadi berharap Bapak Dosen memakluminya

dan mau mengoreksi penulis lewat saran-saran dan dapat mengoreksi kesalahan-

kesalahan pemahaman penulis. Dan penulis berharap, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Bandarlampung, 9 April 2013

Penulis

ii

Page 3: makalah satu HaM.docx

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDULKATA PENGANTAR.............................................................................................. iiDAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 11.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 11.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 21.3. Batasan Masalah................................................................................. 21.4. Tujuan dan Kegunaan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 32.1. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia..................................... 3

2.1.1. Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia..................................... 32.2. Pengertian Bullying............................................................................. 4

2.2.1. Macam-macam Bullying........................................................... 52.2.2. Dampak dari Tindakan Bullying............................................... 7

2.3. Bullying Merupakan Pelanggaran Hak Asasi Manusia...................... 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 103.1. Kesimpulan........................................................................................ 103.2. Saran................................................................................................... 10

BAB IV DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12

iii

Page 4: makalah satu HaM.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap

manusia sejak manusia masih dalam kandungan sampai akhir kematiannya. Di

dalamnya tidak jarang menimbulkan gesekan-gesekan antar individu dalam

upaya pemenuhan HAM pada dirinya sendiri. Hal inilah yang kemudian bisa

memunculkan pelanggaran HAM seorang individu terhadap individu lain,

kelompok terhadap individu, ataupun sebaliknya.

Setelah reformasi tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan dalam

bidang penegakan HAM bagi seluruh warganya. Instrumen-instrumen HAM

pun didirikan sebagai upaya menunjang komitmen penegakan HAM yang lebih

optimal. Namun seiring dengan kemajuan ini, pelanggaran HAM kemudian

juga sering terjadi di sekitar kita.

Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran

HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat

negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,

menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang

atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak

didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum

yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Banyak pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah atau di kampus yang

tidak kita sadari. Namun, yang harus lebih kita perhatikan adalah pelanggaran

HAM dalam kasus bullying, baik bullying verbal, fisik, maupun yang

terselubung. Kasus bullying yang terjadi di antara siswa atau pun mahasiswa

masih sekedar isu sosial dan belum didefinisikan sebagai masalah sosial.

1

Page 5: makalah satu HaM.docx

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis memilih judul makalah

ini dengan judul “Apakah Bullying Merupakan Pelanggaran Hak Asasi

Manusia”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang Masalah yang telah dikemukakan diatas,

maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah:

1. Apakah kasus bullying merupakan pelanggaran hak asasi manusia?

2. Mengapa kasus bullying termasuk pelanggaran hak asasi manusia?

3. Bagaimana mengatasi kasus bullying di sekolah atau di kampus ?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari permasalahan yang luas dalam pembahasan, maka

Penulis membatasi masalah hanya pada pelanggaran hak asasi manusia seperti

bullying di sekolah.

1.4 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari makalah pelanggaran hak asasi manusia ini adalah agar kita

mendapatkan pemahaman dan pengetahuan lebih jauh mengenai hak asasi

manusia.

2

Page 6: makalah satu HaM.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan

pelanggaran hak asasi manusia adalah  setiap perbuatan seseorang atau

kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak

disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,

membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok

orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau

dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar

berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran

HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat

negara, baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,

menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang

atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak

didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum

yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Dengan demikian pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran

kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau

institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan

yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakanya.

2.1.1. Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :

a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

1. Pembunuhan masal (genosida)

3

Page 7: makalah satu HaM.docx

Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan

maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh

atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan

cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000

Tentang Pengadilan HAM)

2. Kejahatan Kemanusiaan

Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang

dilakukan berupa serangan yang ditujukan secara langsung

terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk secara

paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :

1. Pemukulan

2. Penganiayaan

3. Pencemaran nama baik

4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

5. Menghilangkan nyawa orang lain

2.2. Pengertian Bullying

Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada

pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain

(yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan

gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl)

berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau

keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi,

cemas, dan lainnya).

Bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga

sangat mungkin mempengaruhi korban secara psikis. Sebenarnya selain

perasaan-perasaan di atas, seorang korban bully juga merasa marah dan kesal

dengan kejadian yang menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan

kecewa pada diri sendiri karena “membiarkan” kejadian tersebut mereka alami.

4

Page 8: makalah satu HaM.docx

Namun mereka tak kuasa “menyelesaikan” hal tersebut, termasuk tidak berani

untuk melaporkan pelaku pada orang dewasa karena takut dicap penakut,

tukang ngadu, atau bahkan disalahkan. Dengan penekanan bahwa bully

dilakukan oleh anak usia sekolah, perlu dicatat bahwa salah satu karakteristik

anak usia sekolah adalah adanya egosentrisme (segala sesuatu terpusat pada

dirinya) yang masih dominan. Sehingga ketika suatu kejadian menimpa dirinya,

anak masih menganggap bahwa semua itu adalah karena dirinya.

Contoh tindakan yang termasuk kategory bullying; pelaku baik individual

maupun group secara sengaja menyakiti atau mengancam korban dengan cara:

menyisihkan seseorang dari pergaulan

menyebarkan gosip, mebuat julukan yang bersifat ejekan

mengerjai seseorang untuk mempermalukannya

mengintimidasi atau mengancam korban

melukai secara fisik

melakukan pemalakan/ pengompasan

2.2.1.Macam-macam Bullying

Secara umum, ada 3 jenis bullying:

1. Fisik ; jenis ini menyerang langsung fisik si korban dengan

meninggalkan luka, atau bekas lainnya. Contohnya memalak,

memukul, menjewer, menampar, dsb.

2. Verbal ; jenis ini memang tidak melukai fisik, tapi tetap saja

menyakiti hati. Misalnya mengejek nama orang tua, mencemooh,

meyindir kelemahan mental orang, dsb.

3. Psikologis ; Tipe ini juga tidak kalah menyakitkan. Efeknya

langsung menyerang batin si korban. Contohnya memfitnah,

meyebarkan gosip, mempermalukan korban di depan umum, dan

menolak si korban.

5

Page 9: makalah satu HaM.docx

Yang bisa di lakukan guru di sekolah untuk mencegah bullying

1. Bertindak tegas ; banyak guru di sekolah-sekolah yang terlalu

santai dalam menghadapi pelaku bullying. Hal ini menyebabkan si

pelaku semakin bebas dan merasa di ‘izinkan’ dalam melakukan

bullying.

2. Adakan seminar Anti-Bullying ; mungkin terdengar

membosankan, tetapi setidaknya, orang tua dan murid menjadi lebih

terbuka mata nya tentang dunia bullying.

3. Adakan mentoring dengan murid ; Kesannya membuang waktu,

tetapi inilah yang sebagian anak butuhkan di sekolah. Bukankah

guru adalah ‘orang tua’ kedua selain orang tua di rumah?

Selayaknya orang tua kandung, lakukan mentoring dan tanyakan

kebutuhan masing-masing anak. Sediakan juga waktu untuk anak

murid agar bisa sharing pengalamannya di sekolah.

4. Buat kampanye anti-bullying ; Ada baiknya di adakan acara anti

bullying di sekolah. Misalnya murid-murid di ajak membuat poster,

atau project tentang anti-bullying.

Yang bisa di lakukan orang tua

1. Cermati perubahan-perubahan pada anak ; Bila mengalami

bullying, kemungkinan si anak akan mengalami beberapa

perubahan. Contohnya nilai akademis menurun, hilang semangat

sekolah, susah berkonsentrasi,dsb.

2. Berbagi cerita dengan guru konseling ; Tanyakan juga keadaan

dan kondisi anak anda di sekolah, agar guru dan orang tua berperan

aktif dalam memantau anak.

6

Page 10: makalah satu HaM.docx

3. Ajak berbicara ; Orang yang paling dekat dengan anak adalah

keluarga. Bila keluarga tidak harmonis, lantas si korban mau curhat

ke siapa ? Tindakan ini juga mencegah anak agar tidak terjerumus

ke hal-hal yang negatif seperti pornografi, narkoba, free-sex, dsb.

4. Ajarkan tentang bullying ; Ajarkan pada anak anda sedini

mungkin mengenai bullying agar anak anda tidak melakukan dan

tidak terkena bullying.

Bagaimana dengan kita pelajar yang sudah masuk dalam dunia bullying ?

1. Tahan emosi ; bila anda di bully, sembunyikan rasa takut atau

sedih anda. Ini akan membuat si pelaku merasa ’sukses’ dalam

membully anda.

2. Lawan si pelaku ; yang di maksudkan bukan membalas pukul, tapi

tunjukkan sikap bahwa anda bukan orang yang gampang di bully.

Misalnya membusungkan dada, dan tatap mata si pelaku dengan

tajam.

3. Jangan berjalan sendirian ; ajak teman anda seminimal-

minimalnya 3 orang agar ada yang membantu / menolong ketika

anda di bully.

2.2.2.Dampak dari Tindakan Bullying

a. Dampak bagi korban

Hasil studi yang dilakukan National Youth Violence Prevention

Resource Center Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) menunjukkan

bahwa bullying dapat membuat remaja merasa cemas dan

ketakutan, mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan

menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying

berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-

esteem siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku

7

Page 11: makalah satu HaM.docx

menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stress dan

depreasi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim,

bullying dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, bahkan bisa

membunuh atau melakukan bunuh diri (commited suicide)

b. Dampak bagi pelaku

Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) National Youth Violence

Prevention mengemukakan bahwa pada umumnya, para pelaku ini

memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi

pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap

kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif,

toleransi yang rendah terhadap frustasi. Para pelaku bullying ini

memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang

berempati terhadap targetnya. Apa yang diungkapkan tersebut

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Coloroso (2006:72)

mengungkapkan bahwa siswa akan terperangkap dalam peran

pelaku bullying, tidak dapat mengembangkan hubungan yang sehat,

kurang cakap untuk memandang dari perspektif lain, tidak memiliki

empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan disukai sehingga

dapat mempengaruhi pola hubungan sosialnya di masa yang akan

datang.

c. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders)

Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain

yang menjadi penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah

perilaku yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa

siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut

menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya

akan diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah

mereka merasa tidak perlu menghentikannya

8

Page 12: makalah satu HaM.docx

2.3. Bullying Merupakan Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Banyak pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah atau di kampus yang

tidak kita sadari. Namun, yang harus lebih kita perhatikan adalah pelanggaran

HAM dalam kasus bullying, baik bullyingverbal, fisik, maupun yang

terselubung. Kasus bullying yang terjadi di antara siswa atau pun mahasiswa

masih sekedar isu sosial dan belum didefinisikan sebagai masalah sosial.

Walaupun banyak pihak yang sudah mulai peduli dengan kasus bullying,

penanganan dan usaha preventif terhadap kasus ini dapat dikatakan masih

minim.

Di Indonesia, bullying yang terjadi di sekolah ataupun kampus masih

dianggap hal yang lumrah. Padahal dampak yang ditimbulkan sangatlah besar,

terutama bagi korban. Korban bullying terutama yang berbentuk verbal, seperti

ejekan, pelecehan menggunakan kata-kata kasar, dan lain sebagainya, biasanya

akan mengalami trauma berkepanjangan sehingga mempengaruhi

kemampuannya dalam berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, para korban

akan mengalami krisis kepercayaan dan penghargaan terhadap dirinya sendiri.

Untuk korban bullying agar berusaha bertahan  sendirian dengan

memperbanyak aktivitas di luar sekolah seperti membaca buku yang dapat

memberikan motivasi, berjalan-jalan ke tempat menyenangkan bersama

keluarga, menonton film, bermain musik, dan lain sebagainya.

Bullying merupakan pelanggaran hak asasi yang dapat berimplikasi pada

perkembangan psikis para korban karena dampaknya bersifat berkelanjutan dan

mempengaruhi aspek-aspek lainnya. Pelajar harus memiliki kondisi fisik dan

mental yang baik agar dapat memenuhi tugasnya sebagai generasi penerus

bangsa. Bullying memang bukan contoh pelanggaran HAM berat, namun

mengingat dampaknya yang sangat besar, sudah saatnya kita berteriak,

“STOP BULLYING DALAM BENTUK APA PUN!”. Pelajar pun berhak untuk

mengembangkan diri, berhak atas kebebasan pribadi, berhak atas rasa aman,

berhak atas kesejahteraan, dan bullying dapat merenggut hak-hak tersebut.

9

Page 13: makalah satu HaM.docx

Harus ada tindakan yang serius dalam mengantisipasi serta menangani

kasus bullying terutama yang terjadi di dalam sekolah atau kampus.

10

Page 14: makalah satu HaM.docx

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pelanggaran hak asasi manusia adalah  setiap perbuatan seseorang atau

kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja

atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan

atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin

oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan

memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme

hukum yang berlaku.

Kasus bullying merupakan pelanggaran hak asasi manusia karena

menimbulkan dampa-dampak negative bagi korban bullying dan orang-orang

disekitarnya. Korban bullying terutama yang berbentuk verbal, seperti ejekan,

pelecehan menggunakan kata-kata kasar, dan lain sebagainya, biasanya akan

mengalami trauma berkepanjangan sehingga mempengaruhi kemampuannya

dalam berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, para korban akan mengalami

krisis kepercayaan dan penghargaan terhadap dirinya sendiri.

Untuk korban bullying agar berusaha bertahan  sendirian dengan

memperbanyak aktivitas di luar sekolah seperti membaca buku yang dapat

memberikan motivasi, berjalan-jalan ke tempat menyenangkan bersama

keluarga, menonton film, bermain musik, dan lain sebagainya.

3.2. Saran

Penulis berharap, dengan adanya makalah ini, kita akan mendapatkan

pemahaman dan pengetahuan lebih jauh mengenai hak asasi manusia.

Kemudian, pemahaman dan pengetahuan yang kita dapatkan tersebut bisa

disosialisasikan kepada keluarga, tetangga, dan teman sesama mahasiswa

11

Page 15: makalah satu HaM.docx

sehingga mereka lebih paham akan konsepsi HAM dan apa saja bentuk

pelanggarannya. Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan

dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa

menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan

pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-

injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu

menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

12

Page 16: makalah satu HaM.docx

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Read more: http://uphilunyue.blogspot.com/2013/01/kasus-kasus-pelanggaran-ham-

di-indonesia.html#ixzz2Psk7jVwf

http://www.erabaca.com/2012/03/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di.html Copyright

by erabaca.com

13