MAKALAH SEJARAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin melesat mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Ilmu pengetahuan dan teknologi turut menjadi pendukung berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang memudahkan setiap orang untuk mendapatkan informasi serta berkomunikasi dalam waktu yang singkat, kapan pun dan di mana pun. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut memberikan peluang sebesar-besarnya bagi siapa saja yang ingin mendapatkan informasi atau hal baru lainnya.

Dengan adanya perkembangan IPTEK, kita medapatkan berbagai kemudahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat sekarang ini hampir setiap orang tidak bisa terpisah dari adanya teknologi, setiap orang memanfaatkan alat komunikasi langsung jarak jauh seperti HP untuk berhubungan dengan orang lain yang berjauhan. Orang kalau ingin bepergian ke luar negeri tidak lagi memerlukan waktu yang lama, karena mereka tinggal naik pesawat terbang, dengan beberapa jam saja mereka sudah sampai di tempat tujuan yang dituju, selain itu berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan IPTEK semuanya itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia secara manual.

Namun, hal ini tentunya membawa dampak atau pengaruh bagi kehidupan masyarakat secara umum dan bagi generasi muda secara khusus. Dampak atau pengaruh tersebut ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif, tergantung bagaimana setiap orang menyikapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Apabila keberadaannya dimanfaatkan sebaik mungkin, tentunya akan memberi manfaat yang baik pula, begitupun sebaliknya jika teknologi informasi dan komunikasi disalahgunakan tentu akan memberikan dampak yang buruk.

Sebagian besar generasi muda sekarang terkadang salah dalam menggunakan teknologi yang ada untuk hal-hal yang cenderung negatif dan untuk senang-senang belaka. Mereka tidak memahami apa hakekat teknologi itu dan betapa besar manfaat teknologi apabila di gunakan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu dalam makalah ini akan di jelaskan dampak negatif dan positif dari IPTEK itu sendiri bagi kehidupan generasi muda.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal dan terarah, maka diperlukan perumusan masalah dalam sebuah penelitian. Dengan dibuatnya makalah ini, kami mempunyai tujuan :

1. Untuk mendapatkan informasi dan menambah wawasan yang luas mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.

2. Memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia di bidang transportasi dan komunikasi.

3. Mampu menjelaskan secara kronologis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.

4. Mampu menghubungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan perekonomian di indonesia.

5. Manfaat dan dampak dari kemajuan IPTEK

6. Cara memanfaatkan IPTEK yang baik

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang baik haruslah memiliki tujuan yang baik dan jelas serta memiliki arah dan tujuan yang tepat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang pesatnya kemajuan IPTEK dan dampaknya pada kehidupan generasi muda khususnya, terutama dalam bidang pendidikan dan sosial yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data, penulis melakukan metode penulisan ini dengan metode studi pustaka. Hal ini dilakukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti. Dalam hal ini, penulis membaca, mempelajari, dan mengkaji dari buku-buku, dokumen, dan mencari informasi dari situs internet.

BAB II

PEMBAHASAN2.1. Perkembangan Sistem Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Transportasi

2.1.1 PERKEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI

1. Media Komunikasi Masa

Perkembangan sejarah media komunikasi maasa di Indonesia telah ada sejak masa kolonial Belanda. Media massa yang telah ada antara lain, radio dan film. Media komunikasi itu menjadi alat pemerintahan kolonial untuk melakukan propaganda. Walaupun demikian, media massa juga memegang peranan penting dalam kebangkitan nasional dan perkembangan partai-partai politik.. hal ini terbukti dari tercapainya kesepakatan untuk mencapai kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Pada masa pendudukan Jepang, pasukan jepang sepenuhnya mengendalikan media komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, kantor berita, radio film, sandiwara dan sebagainya, Untuk menguasai daerah tertentu, mereka mengadakan misi propaganda. Walaupun media massa dikuasai oleh pemerintah Jepang, namun Jepang tidak dapat mempengaruhi munculnya seniman atau pegarang lagu perjuangan. Pada masa ini media komunikasi massa mengalami satu tahap kemajuan.

Melalui media massa pula para pejuang dapat mengetahui bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu, kekalahan Jepang kepada seutu merupakan kesempatan yang baik bagi bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya, namun karena ketatnya pengawasan media massa yang dilakukan pemerintahan Jepang, maka berita proklamasi baru dapat disiarkan pada tanggal 18 Januari 1945.

Peranan media komunikasimassa dalam masa pembangunan adalah sebagai berikut :

Alat penunjang pelaksanaan pembangunan Indonesia.

Alat penyiar informasi, gagasan, pendapat, inovasi dan komunikasi yang beraneka ragam dan berjarak jauh.

Mengubah sikap dan cara hidup untuk mencapai taraf yang lebih tinggi.

Memberikan inovasi kepada masyarakat tentang hambatan, gangguan, tantangan maupun ancaman yang harus dihadapi dalam masalah pembangunan.

Menginformasikan tentang perkembangan sebuah masyarakat, bangsa ataupun sebuah negara.

Alat kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pemerintahan agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.

2. Sistem komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dilakukan pembangunan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) untuk keperluan komunikasi. Pembangunan satelit itu dimulai dari tahun 1975-1976. Satelit itu diberi nama Palapa yang diambil dari sumpah Mahapatih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara.

Setiap satelit mempunyai masa kerja tertentu, generasi pertama dari SKSD Palapa adalah SKSD Palapa A-1 yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976. Berturut-turut dari generasi satelit yang diluncurkan adalah :

Palapa A-2 (10 Maret 1977)

Palapa B-1 (19 Juni 1983),

Palapa B-2 (6 Febuari 1984),

Palapa B-2P (20 Maret 1987),

Palapa B-2R (20 Maret 1990),

Palapa B-4 (7 Mei 1992),

Palapa C-1 (Febuari 1996),

Palapa C-2 yang diluncurkan pada tangga 16 Mei 1996. Palapa C-2 ini menggantikan posisi Palapa C-1.

Sekarang ini, kita juga mengenal satelit komunikasi yang lain yakni Telkom-1 dan Garuda-1.

Jangkauan dari Satelit PalapaC-2 meliputi wilayah dari Iran sampai Rusia dan dari Australia sampai Selandia Baru. Melalui SKSD Palapa, hubungan komunikasi antardaerah dan antarnegara menjadi mudah. SKSD Palapa dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi telepon, baik Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) maupun Sambungan Langsung Internasional (SLI). Manfaat langsung dari SKSD Palapa adalah hubungan komunikasi melalui jaringan internet, misalnya untuk mengirim surat elektronik (e-mail).

3. Radio

Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari Amerika Serikat dapat dianggap sebagai pelopor di dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun 1961. Oleh karena itu, ia dijuluki The Father of Radio . Walaupun demikian, Gugliermo Marconi yang terkenal dengan penemuan telegraf tanpa kawat, telah merintis penemuan teknologi radio ssejak tahun 1894.

Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof. E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933. Ia memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa digunakan dalam radio. Dengan sistem yang baru itu, para pendengar memperoleh beberapa manfaat, sebagai berikut:

Dapat menghilangkan interferensi (gangguan, pencampuran) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik

Dapat menghilangkan interferensi yang disebabkan oleh dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama.

Menghasilkan suara yang lebih baik.

Pada masa Indonesia merdeka, perkembangan radio mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Orang-orang yang berkecimpung di bidang radio menganggap penting untuk mengorganisasikan radio siaran. Pada tanggal 10 September 1945 para pemimpin radio siaran dari seluruh Jawa berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah tersebut. Pada tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio siaran bersepakat untuk mendirikan radio siaran yang bernama Radio Republik Indonesia (RRI).

4. TelevisiTeknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop sebagai perwujudan dari gagasan seorang mahasiswa Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Gothlieb Nipkow. Ia memanfaatkan electrische teleskop untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Hal itu terjadi antara tahun 1883-1884. Karena penemuannya itu, Nipkow diakui sebagai Bapak Televisi.

Sejak penemuan televisi, diberbagai negara di dunia mulai diperkenalkan televisi sebagai sarana yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum. Televisi diperkenalkan ke Indonesia sekitar tahun 1962 yaitu bertepatan dengan pelaksanaan olahraga Asia IV (Asian Games IV) di Jakarta. Peresmian televisi dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI) dibuka oleh Preside Soekarno tanggal 24 Agustus 1962. Tujuan utama dari pengadaan televisi itu adalah untuk meliputi semua kejuaraan dan pertandingan selama pesta olahraga berlangsung. Oleh karena itu, dengan adanya televisi diharapkan masyarakat diajak berpikir kritis dan dapat menyaring hal-hal yang positif untuk kemajuan manusia.

2.1.2 PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASIPengaruh teknologi dalam bidang transportasi di Indonesia dibawa oleh pemerintah colonial Belanda dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan.

Setelah Indonesia merdeka, perkembangan sarana transportasi semakin pesat. Transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah melaksanakan pembangunan di bidang transportasi. Pembangunan sarana transportasi meliputi sarana transportasi darat, laut, dan udara.

1. Sarana Transportasi Darat

Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industry di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah mencapai sepancai 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah daerah tempat pemasaran hasil industri. Untuk mengatasi meningkatnya tuntutan akan transportasi yang cepat di kota-kota seperti Jakarta telah dibangun beberapa ruas jalan told an jalan layang. Di samping itu, juga dilakukan pembangunan sarana angkutan dengan menggunakan kereta api. Pembangunan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial belanda, terdapat di Pulau Jawa.

Pembangunan Jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api di Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Netherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) Jalur yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes. Keberhasilan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti pembangunan jalur kereta api di pulau sumatera dan Sulawesi, namun di pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur kereta api. Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah hindia belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811 km, namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5910 km. Penyusutan ini terjadi karna lebih dari 900km jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini di duga dibongkar oleh pasukan jepang dan diangkut ke Myanmar untuk pembangunan jalur kerta api disana. Pada masa pendudukan jepang, pembangunan jalur kerta api dilakukan antara Bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 km kemudian dilakukan pembangunan jalur muaro-pakanbaru sepanjang 22 km. Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa pendudukan jepang ini mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.

Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam angkatan moeda kereta api (AMKA), mengambil alih perusahaan perkeretaapian dari pihak jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 september 1945 dan kemudian di peringati sebagai hari kereta api Indonesia.

Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali kali mengalami perubahan nama perusahaan yang mengelolanya seperti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA,25 Mei 1963), selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal 2 Januari 1991 diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta api (Perumka). Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan persetujuan pemerintah Republik Indonesia menggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromo dan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Dengan kerta Api argo bromo jarak Jakarta-surabaya dapat ditembuh hanya dalam waktu 9 jam. Sementara itu, kebutuhan akan kereta api semakin bertambah. Untuk menanggapi kebutuhan ini Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta api Indonesia diluncurkan kereta api penumpang yang baru seperti Dwipangga, Mahesa, Sancaka. 2. Sarana Transportasi Laut

Kapal Laut merupakan sarana yang penting didalam akitivitas hubungan antara masyarakat dari pulau yang satu dengan yang lainnya. Hal ini juga menyebabkan bahwa bangsa Indonesia mendapatkan julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai keluar wilayah Nusantara.

Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief candi Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke pulau madagaskar (afrika). Juga pembuatan kapal Phinisi yang dilakukan oleh bangsa bugis di Sulawesi selatan.

Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi Industri yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional Indonesia (PT. PELNI). Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan ini merupakan subuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal ini telah dirintis sejak tahun 1823, yaitu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda V.D. Capellen. Nama perusahaan itu adalah N.V. Netherlandsch Indische Industrie.

Pada tahun 1849 saran perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai terwujud di daerah Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti namanya menjadi Maarine Establishment (ME). ME berfungsi sebagai pabrik pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada masa pendudukan Jepang. ME tidak berubah fungsi dan tetap menjadi bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapal Angkatan Laut Jepang ddibawah pengawasan Kaigun. Tetapi pada masa perang kemerdekaan, ME kembali dikuasai belanda dan baru diserahkan kepada Indonesia pada 27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).

Pada tahun 1978, status PT.PAL diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) PAL. 3 tahun kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk Badan Usaha Perum PAL diubah menjadi Perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. BJ Habibie (saat itu menjadi menteri riset dan teknologi). PT.PAL memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang, tugboard, tanker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT.PAL adalah kapal Baruna Jaya VIII.

Perkembangan system transportasi laut pada dewasa ini terlepas dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang sarana transportasi laut yang lebih cepat dan amat. Dengan demikian koma kegiatan transportasi laut akan berdampak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.

3. Sarana Transportasi UdaraSejarah berdirinya Industri pesawat di Indonesia berawal pada sebuah bangunan bekas gudang kapuk di Magetan, dekatan Madiun (Jawa Timur). Pada tahun 1946, di gudang yang di ubah menjadi bengkel itulah pesawat terbang pertama dengan semua bahan-bahannya berasal dari Indonesia dirakit serta dibangun oleh Putra-putri Indonesia. Pesawat itu adalah pesawat layang jenis zogling tanpa mesin yang biasa dipakai untuk olahraga terbang layang. Pesawat itu diberi nama NWG-1 sesuai dengan inisial pembuatnya yaitu Nurtanio Pringgoadi Suryo dan Wiweko Supono.

Keberhasilan NWG-1 mendorong Kepala Staf Angkatan Udara mengusulkan pembentukan Komisi Penerbangan. Nurtanio dikirimkan ke malia, Filipina untuk mempelajari teknik pembuatan pesawat di Far Eastern Aero Technical. Ketika kembali ke Indonesia, Nurtanio mencoba untuk merakit pesawat bermesin. Mesin yang digunakannya adalah mesin sepeda motor jenis Harley Davidsonbuatan tahun 1928.Pesawat yang diberi nama WEL (Wiweko Experimental Lightplane) itu merupakan pesawat mesin pertama di Indonesia. Namun, nama itu kemudian diubah menjadi RI-X.

Pada tahun 1953, Nurtanio bersama dengan 15 orang stafnya berhasil membangun pesawat serba logam pertama yang berkursi tunggal. Pesawat dengan rodanya dari roda vespa itu diberi nama Si Kumbang. Pada tanggal 17 April 1958, Si Kumbang mampu terbang melintasi Pulau Jawa.

Pembuatan pesawat ini merupakan suatu proyek besar, maka untuk mewujudkannya itu Nurtanio memilih menjalin kerja sama dengan pabrik pesawat asing yaitu dengan pabrik pesawat Cekop dari Polandia. Tujuan jalinan kerja sama ini adalah untuk memproduksi pesawat wilga dalam skala besar sehingga proyek ini diberi nama Wilga oleh Presiden Soekarno. Tetaoi, pada tanggal 21 Maret 1966 Nurtanio mendapat musibah ketika pesawat yang ditumpanginyajatuh di Kiara Condong (bandung) sehingga menghentikan proyek besarnya itu.Pada tahun 1976, industry pesawat yang dirintis oleh Nurtanio itu diberi nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Tetapi ketika B.J Habibie memimpin IPTN berubah nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (dengan singkatan tetap IPTN). Di bawah pimpinan Habibie, IPTN berhasil memproduksi pesawat jenis C-212 Aviocar dan helicopter jenis BO-105. Pada tahun 1979 bersama CASA SpOLOanyol, IPTN memproduksi CN-235 itu diperlihatkan kepada umum untuk pertama kalinya pada tanggal 10 September 1983.

Pada tahun 2003 nama IPTN diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) PT. DI inilah yang melanjutkan kegiatannya seperti memproduksi komponen pesawat CN-235,NC-212, Boeing 737, dan F-16.

Beberapa maskapai penerbangan Indonesia melayani rute internasional. Dengan semakin banyaknya jalur penerbangan yang dibuka, kemungkinan jumlah penumpang yang diangkut pun semakin besar. 2.2. PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain; cloning, cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.

Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :

1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis

2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.

3. Innovative, asal katanya adalah innovere yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.

4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.

Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.

2.2.1. DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

1. Perkembangan Iptek disamping bermanfaat untuk kemajuan hidup Indonesia juga memberikan dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin, antara lain :

1). Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.

2). Teknilogi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu.

3). Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.

2. Dampaknya dalam :

a. Penyediaan Pangan

Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.b. Penyediaan Sandang

Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain

Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya

Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain

Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.

c. Penyediaan Papan

Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk

Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu

Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.

d. Peningkatan Kesehatan

Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu badah dan lain-lain

Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain

Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain

Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain

Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.e. Penyediaan Energi

Kebutuhan akan energi

Sumber-sumber energi

Sumber energi konvensional tak dapat diperbaharui

Sumber energi pengganti yang tak habis pakai

Konversi energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.

Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah besrta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidangdi tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.

Di era globalisasi pada masa sekarang ini, memaksa kita terkhusus masayarakat Indonesia untuk bias mengenal dan memahamiberbagai perkembangan IPTEK, namun demikian tidak sedikit dari kita yang serba ketinggalan dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif. Dampak Positif perkembangan IPTEK1. Memberikan berbagai kemudahan Maksudnya adalah bhwa perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama sekali yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun demikian, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi sudah ketinggalan kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bias dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, ha ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hamper punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kitapun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.

3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronok seperti computer, internet, dan hanphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

Dampak negatif perkembangan IPTEK1. Mempengaruhi pola berpikir Masyarakat kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di cekoki dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.

2. Hilangnya budaya Tradisional Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.

3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan umber daya alamnya, namu hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedan g berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesipic adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pecan baru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota Seribu Hutan, namun dalam waktu yang relative singkat, istolah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota Seribu Ruko di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembanguna di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi tejadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kehidupan masyarakat, bahwasannya terdapat dampak positif dan negatif dalam perkembangan IPTEK tersebut. Bila kita tinjau dampak positifnya yakni, negara akan semakin maju dalam teknologi dan mempermudah dalam mencari segala macam informasi. Sedangkan dampak negatifnya yakni, informasi tersebut terkadang tidak terkendali. Begitu banyak informasi yang memerlukan pertimbangan lebih lanjut untuk disebarkan secara bebas tanpa pengawasan. Hal ini sering kali menghasilkan efek samping negatif pada anak-anak di bawah umur dengan bebasnya menyaksikan dan mempelajari hal-hal yang belum layak untuk mereka konsumsi dari berita yang publikasinya dilakukan tanpa melalui proses sensor yang benar. Meskipun teknologi itu diciptakan untuk kepentingan bersama dan untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, akan tetapi tetap saja ada efek samping. Semua itu kembali kepada individu yang menjalani, bagaimana ia memanfaatkan dan meminimalkan dari dampak tersebut.3.2 Saran

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia tentu akan meningkatkan tingkat pengetahuan dan keterampilan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan segala pola pikir manusia dapat berkembang serta diperlukan peranan pemerintah untuk dapat terus mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia demi mencapai masa depan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.edukasi.net/karyaanda/viewkarya.php?kid=16Penulis : Amiruddin, Judul : Potensi Teknologi dan Komunikasi: Teknologi Informasi dan Komunikasi.

http://lenijuwita.wordpress.com/2007/03/10/ Penulis : Judul : Usaha Sia-sia Mengurangi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi.

http://www.tekkomdik-sumbar.org/problematika_sptr_guru_24.htmlPenulis : Kompas, , Senin 28 Mei 2007.

http://alambudsos.wordpress.com

http://ejournal.unud.ac.id

http://www.nano.lipi.go.idLAMPIRAN

Gambar-1 Sarana Transportasi DaratGambar-2 Sarana Transportasi Laut

Gambar-3 Sarana Transportasi UdaraGambar-4 Media Komunikasi Masa

Gambar-5 Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa

Gambar-6 Radio

Gambar-7 Televisi

1