Makalah Sejarah (Dinamika Sejarah Dunia)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sebuah makalah mengenai Dinamika Sejarah Dunia, yang telah dipersingkat dan mudah dipahami.

Citation preview

DINAMIKA SEJARAH DUNIAMakalah yang disusun untuk melengkapi tugas Sejarah & juga untuk memenuhi nilai Sejarah.

Disusun Oleh : Billy

SMA YADIKA 2 2010/20111

Kata pengantarPendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam perkembangan suatu bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia suatu bangsa ditingkatkan. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan, dan peningkatan efiensi manajemen pendidikan. Untuk tercapainya kualitas pendidikan nasional yang baik perlu disusun dan dilaksanakan hal-hal yang dapat menunjang hal tersebut, oleh sebab itu dibutuhkannyalah suatu materi yang dapat menggunggah dan menelisik pemikiran kita dan dapat menjadi contoh yang baik. Dengan tema yang berjudul Dinamika Sejarah Dunia maka diharapkan dapat membuat kita bercermin dan tak terulang lagi kejadian yang tak pernah di inginkan lagi. Akhirnya, isi dan penyajian makalah ini sudah tentu banyak memiliki kekurangan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan masukan-masukan dan saran dari Bapak pembimbing sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran, serta begitu juga dengan penyimak makalah ini, demi perbaikan isi makalah ini pada masa mendatang.

Jakarta, Januari 2011

Penyusun

2

Daftar IsiKata Pengantar.................2 Daftar Isi.......3 Bab I (Pendahuluan)..4 Latar Belakang4 Tujuan.4 Metode Penelitian...4 Bab II (Pembahasan).5 A. Perang Dunia II dan Sistem Politik-Ekonomi Global... ..5 B. Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia..7 Bab III (Penutup)...9 Kesimpulan.9 Daftar Pustaka10

3

Bab I (Pendahuluan)Latar Belakang Pendidikan sejarah merupakan bagian pendidikan secara umum yang mengutamakan aktivitas kita dengan kejadian yang telah terjadi. Pendidikan sejarah mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan lainnya saat ini. Disetiap negara didunia, dapat dipastikan memiliki perkembangan sejarah yang berbeda-beda. Seperti contohnya di Indonesia terdapat masa-masa prasejarah, masa penjajahan hingga pada masa reformasi seperti sekarang. Dalam mencari tahu hal ini diperlukan penelitian yang lebih mendetail dan lebih dalam, serta diperlukannya ahli-ahli dibidang tersebut. Namun, secara awam hal ini dapat dibahas meski tidak terlalu begitu dalam.Melalui cara pandang dan karakteristik anak sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki kekhasaan dalam keingin-tahuannya yang akan terus dicari hingga mereka menemukan jawaban yang tepat bagi mereka. Karakteristik inilah yang menyebabkan perlunya ada suatu penelitian yang membahas dinamika sejarah dunia. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, makalah ini mempunyai tujuan untuk menggambarkan keadaan bahakan menceritakan hal-hal yang pernah terjadi selama ini mengenai keadaan dinamika sejarah dunia. Metode Penelitian Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data-data dalam buku ini melalui pencarian yang dilakukan di dunia maya (internet) dan melalui buku pembimbing Sejarah yang kita gunakan.

4

Bab II (Isi)A. Perang Dunia II dan Sistem Politik-Ekonomi Global1. Perang Dunia II Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat PDII) adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Perang Dunia II terjadi disebabkan oleh kejadian kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia, persaingan persenjataan antarnegara, perkembanagan ideologi totaliter dan ultranasionalisme. Ideologia totaliter seperti Nazisme di Jerman, fasisme di Italia dan Komunisme di Rusia sangat bersifat agresif dan antidemokrasi. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai. Hasil dari PD II menghasilkan, kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa. 2. Perserikatan Bangsa-Bangsa Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Serta bertujuan untuk memelihara perdamaian dunia, mempererat persahabantan, dan kerja sama atas dasar persamaan hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Kerjasama dilakukan di berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, maupun kebudayan. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah

5

ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007. 3. Konferensi Asia-Afrika Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT Asia-Afrika; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KTT ini diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (Burma), Sri Lanka (Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya. Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikan dengan mereka tentang keputusan-keputusan yang mempengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Cina dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dan kekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan hak mereka dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat. Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961. Pelopor Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika Nama Jabatan Negara Ali Sastroamidjojo Perdana Menteri Indonesia Jawaharlal Nehru Perdana Menteri India John Kotelawala Perdana Menteri Sri Lanka Muhammad Ali Bogra Perdana Menteri Pakistan U Nu Perdana Menteri Myanmar 4. Penyebab & Proses Awal Terjadinya Perang Dingin Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 19471991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

6

Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.

B. Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia1. Runtuhnya Uni Soviet Dari kurun waktu 1945 hingga runtuhnya pemerintahan Uni Soviet di tahun 1991, atau yang lebih dikenal dengan masa-masa Perang Dingin, Uni Soviet dan Amerika Serikat adalah dua negara adidaya yang menguasai ekonomi dunia, hubungan internasional, operasi militer, pertukaran budaya termasuk perlombaan penguasaan luar angkasa dan olahraga. Pada awalnya mereka hanya terdiri atas empat negara Republik Sosialis Soviet, Uni Soviet berkembang menjadi 15 negara atau "uni republik" pada tahun 1956, yaitu: RSS Armenia, RSS Azerbaijan, RSS Byelorusia, RSS Estonia, RSS Georgia, RSS Kazakhstan, RSS Kirgizstan, RSS Latvia, RSS Lituania, RSS Moldavia, RSFS Rusia, RSS Tajikistan, RSS Turkmenistan, RSS Ukraina dan RSS Uzbekistan. (Dan dari pendudukan RSS Estonia pada 6 Agustus, 1940 hingga re-organisasi dari RSS KareloFinnish menjadi ASSR Karelia pada tanggal 16 Juli, 1956, negara-negara anggotanya adalah enam belas.) Federasi Rusia adalah pengganti dari Uni Soviet dan Rusia anggota pertama dari Persemakmuran Negara-negara Merdeka. Setelah Uni Soviet dibubarkan lalu didirikan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (PNM) atau dikenal dengan CIS (Commonwealth of Independent States), di mana semua negara mantan anggota Uni Soviet ikut kecuali tiga Negara Baltik yaitu Estonia, Latvia dan Lithuania. Georgia awalnya tidak mau ikut menjadi anggota, tetapi beberapa lama kemudian akhirnya bersedia. Ibu kota PNM adalah Minsk, ibu kota Belarus. Pada masanya, Uni Soviet memiliki tiga perwakilan di PBB yaitu Uni Soviet, Ukraina, dan Belarus. 2. Sistem Politik Apartheid Apartheid (arti dari bahasa Afrikaans: apart memisah, heid sistem atau hukum) adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990.

7

Hukum apartheid dicanangkan pertama kali di Afrika Selatan, yang pada tahun 1930-an dikuasai oleh dua bangsa kulit putih, koloni Inggris di Cape Town dan Namibia dan para Afrikaner Boer (Petani Afrikaner) yang mencari emas/keberuntungan di tanah kosong Arika Selatan bagian timur atau disebut Transvaal (sekarang kota Pretoria dan Johannesburg). Setelah Perang Boer selesai, penemuan emas terjadi di beberapa daerah di Afrika Selatan, para penambang ini tiba-tiba menjadi sangat kaya, dan kemudian sepakat untuk mengakhiri perang di antara mereka, dan membentuk Persatuan Afrika Selatan. Perdana Menteri Hendrik Verwoerd pada tahun 1950-an mulai mencanangkan sistem pemisahan di antara bangsa berkulit hitam, dan bangsa berkulit putih, yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1913 yaitu "Land Act" dimana para bangsa kulit hitam tidak boleh memiliki tanah semeter pun di luar batas "Homeland" mereka, yang sangat kotor dan tidak terawat. Dari banyak sekali Homeland (bahasa Afrikaans: Tuisland) yang dibentuk/ dipisahkan dari Afrika Selatan yang "putih". Empat menyatakan kemerdekaannya; yaitu negara yang dikelompokkan menjadi TBVC (Transkei, Bophutatswana, Venda, dan Ciskei) dari suku bahasanya. Frederik Willem de Klerk adalah orang yang mengakhiri masa suram ini dengan pidato-pidatonya yang reformatif. Negara Republik Afrika Selatan setelahnya ini akan berdiri dengan pimpinan demokratis Nelson Mandela yang mempunyai nama alias "Rolitlatla" (Pengambil Ranting/pencari gara-gara) 3. Konflik Kamboja-Vietnam Perang Kamboja-Vietnam adalah konflik yang terjadi antara Republik Sosialis Vietnam dan Kamboja. Perang ini dimulai dengan invasi dan pendudukan Vietnam terhadap Kamboja dan penurunan Khmer Merah dari kekuasaan. Konflik ini juga mengemukakan bagaimana perpecahan Tiongkok-Soviet telah merusak pergerakan komunis. Partai Komunis Vietnam memihak kepada Uni Soviet, sementara Partai Komunis Kamboja tetap setia dengan Republik Rakyat Cina. 4. Konflik Israel-Palestina Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina. Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orangorang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. 5. Konflik Irak-Kuwait Invasi Kuwait, juga disebut Perang Irak-Kuwait adalah konflik antara Irak dan Kuwait yang menyebabkan pendudukan Irak di Kuwait selama tujuh bulan yang menyebabkan intervensi militer oleh pasukan yang dipimpin oleh Amerika Serikat dalam Perang Teluk. 6. Gerakan Non-Blok Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara

8

yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik. Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia. Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Cina. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

Bab III (Penutup) Kesimpulan Dinamika sejarah dunia yang telah terjadi, terutama yang berpengaruh bagi Indonesia memiliki dampak yang baik dan buruk bagi kita. Seperti yang dijelaskan diatas, semnjak perang dunia kedua berkecamuk, banyak nyawa yang hilang, dan meski telah berakhirnya perang dunia kedua. Itu belum akhir segalanya, malah menambah deretan kejadian penting didunia. Seperti berdirinya PBB, KAA, lalu munculnya perkembangan yang tak terduga dari keruntuhan Uni Soviet, Sistem Polotik Apartheid, Konflik antara berebagai negara didunia. Hingga gerakan non-blok yang dalam bertujuan untuk menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik yang ada didunia, pada saat itu. dan Indonesia adalah salah satu anggota diantaranya.

9

Daftar Pustaka Supriatna, Nana. 2007. Sejarah: Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Grafindo. http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_dunia_II http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asia_Afrika http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_dingin http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_soviet http://id.wikipedia.org/wiki/Apartheid http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kamboja-Vietnam http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_palestina-israel http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_Kuwait http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Non_Blok

10