36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan merupakan kota besar kedua di Jawa Timur setelah kota Surabaya. Sebagai kota besar, Malang tidak lepas dari permasalahan sosial dan lingkungan yang semakin buruk kualitasnya. Kota yang pernah dianggap mempunyai tata kota yang terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda ini, kini banyak dikeluhkan warganya karena kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas, suhu udara yang mulai panas, sampah yang berserakan atau harus merelokasi pedagang kaki lima yang memenuhi alun-alun kota. Selain itu dikenalnya Malang sebagai kota pendidikan dengan banyaknya Perguruan Tinggi yang dimiliki membuat kota Malang didatangi lebih dari 75.000 Mahasiswa baru dari berbagai kota di Indonesia setiap tahunnya. 1

makalah sistran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah sistran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan merupakan kota

besar kedua di Jawa Timur setelah kota Surabaya. Sebagai kota besar, Malang

tidak lepas dari permasalahan sosial dan lingkungan yang semakin buruk

kualitasnya. Kota yang pernah dianggap mempunyai tata kota yang terbaik di

antara kota-kota Hindia Belanda ini, kini banyak dikeluhkan warganya karena

kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas, suhu udara yang mulai panas,

sampah yang berserakan atau harus merelokasi pedagang kaki lima yang

memenuhi alun-alun kota. Selain itu dikenalnya Malang sebagai kota

pendidikan dengan banyaknya Perguruan Tinggi yang dimiliki membuat kota

Malang didatangi lebih dari 75.000 Mahasiswa baru dari berbagai kota di

Indonesia setiap tahunnya.

Dari segi geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam daerah

sekitarnya seperti Batu dengan Agro Wisatanya, Pemandian Selecta,

Songgoriti atau situs-situs purbakala peninggalan Kerajaan Singosari. Dengan

banyaknya tempat wisata di kota Malang yang tersebar luas hampir di seluruh

penjuru kota Malang mengharuskan kota Malang memiliki jalur transportasi

yang memadai sehingga jalur transportasi di kota Malang lancar dan tidak

terjadi kemacetan lalu lintas.

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tentunya Malang berusaha

meningkatkan pembangunan di segala bidang, salah satunya bidang

1

Page 2: makalah sistran

transportasi. Jaringan jalan merupakan unsur utama dalam pembangunan

kota, utamanya yang berhubungan dengan strategi pengembangan dan

perluasan kota. Selanjutnya klasifikasi sistem jalan utama di kota Malang

menurut fungsinya terdiri dari jalan arteri primer dan sekunder yang

merupakan poros utara-selatan dan sebagian besar untuk rute timur-barat

merupakan jalan kolektor. Salah satu jalan masuk kota Malang melaui poros

utara akan melewati Fly Over Achmad Yani yang baru diresmikan pada 10

Oktober 2007 lalu.

Pembangunan yang besar seperti pembangunan Fly Over Achmad Yani

pasti akan berdampak cukup besar pula bagi lingkungan. Dampak-dampak

tersebut secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat luas, mulai dari

dampak ekonomi, dampak sosial, maupun terhadap lingkungan sekitarnya.

Hal-hal yang ditimbulkan dari pembangunan fly over ini tidak hanya

berdampak positif pada masyarakat, tetapi juga membawa pengaruh negatif

bagi lingkungan sekitarnya.

1.2 TUJUAN

1. Untuk megetahui dampak pembangunan Fly Over Achmad Yani dalam

bidang Ekonomi.

2. Untuk megetahui dampak pembangunan Fly Over Achmad Yani dalam

bidang Sosial.

3. Untuk megetahui dampak pembangunan Fly Over Achmad Yani dalam

bidang Lingkungan.

2

Page 3: makalah sistran

BAB II

TEORI DAN PERMASALAHANNYA

2.1 REVIEW TEORI TERKAIT YANG DIBAHAS

Fly over atau jalan layang adalah jalan yang dibangun tidak sebidang

melayang menghindari daerah atau kawasan yang selalu menghadapi

permasalahan kemacetan lalu lintas, melewati persilangan Kereta Api untuk

meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi. Jalan layang merupakan

perlengkapan jalan bebas hambatan untuk mengatasi hambatan karena konflik

di persimpangan, melalui kawasan kumuh yang sulit ataupun melalui

kawasan rawa-rawa.

Ir. Tjokorda Raka Sukawati adalah salah satu insinyur Indonesia yang

menemukan konstruksi Sosrobahu yang memudahkan pembangunan jalan

layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya. Teknik

Sosrobahu sendiri merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama

untuk memutar bahu lengan depan jalan layang. Dengan teknik ini, lengan

jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian

diputar 900 sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di

jalanan di bawahnya. Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat

jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya

ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta

kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan

masyarakat kota khususnya arus lalu lintas dan kendaraan yang tidak

mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

3

Page 4: makalah sistran

Dalam pembangunan infrastruktur Fly Over Cawang sampai Tanjung

Priok misalnya, muncul persoalan rumit diurai, yang diperlukan untuk

menyanggah badan jalan itu adalah deretan tiang beton, satu sama lain

berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton selebar 22 meter.

Batang vertikalnya berbentuk segi enam bergaris tengah 4 meter, berdiri di

jalur hijau. Hal ini tidak sulit, yang merepotkan adalah mengecor lengannya.

Jika dengan cara konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi

penyangga di bawah bentangan lengan itu, tetapi besi penyangga tersebut

akan menyumbat jalan raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan besi

penyangga gantung, tetapi membutuhkan biaya lebih mahal.

Di tengah masalah itu Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan

gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor

lengannnya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar

membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya

karena lengan itu nantinya seberat 480 ton.

Kemudian Ir. Tjokorda menemukan inspirasi dari dongkrak hidrolik

mobil, yaitu pompa hidrolik bisa dibuat untuk mengangkat benda berat dan

bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser.

Akhirnya Ir. Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris

tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan ditindih beban beton

seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan bisa berputar sedikit, tapi tidak

bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Ir.

Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik

4

Page 5: makalah sistran

berat lengan beton di atasnya dan untuk membuat rancangan yang pas

menggunakan dasar utama Hukum Pascal.

Jalan layang merupakan pengembangan dari sistem transportasi.

Sistem transportasi itu sendiri akan berdampak besar pada lingkungan

sekitarnya, contohnya dalam bidang ekonomi, bidang sosial, bidang politik,

dan bidang lingkungan. Sehingga pembangunan jalan layang memiliki

dampak pada bidang yang sama dengan sistem transportasi.

Dalam bidang ekonomi, jalan layang akan berpengaruh pada sistem

ekonomi masyarakat yang mencakup produksi, distribusi dan konsumsi. Jalan

layang secara tidak langsung dapat menentukan nilai barang, karena dengan

adanya jalan layang tersebut distribusi barang akan berlangsung dengan

lancar sehingga barang dapat sampai tujuan tepat waktu dengan kualitas yang

masih terjamin.

Dalam bidang sosial, jalan layang mempengaruhi terbentuknya pola

dan perkembangan pemukiman dan lalu lintas jalan. Pembangunan jalan

layang pada daerah yang berpemukiman tidak terlalu padat secara tidak

langsung akan menarik masyarakat untuk mendirikan pemukiman di sekitar

area tersebut, karena di sekitar area tersebut pasti akan timbul kegiatan

ekonomi yang dapat menguntungkan masyarakat.

Dalam bidang politik, jalan layang merupakan pemerataan hasil-hasil

pembangunan. Jalan layang merupakan salah satu cara untuk pengembangan

suatu wilayah. Selain itu, jalan layang secara tidak langsung berdampak pada

bidang politis guna meraih suara pendukung dan prestige pejabat

pemerintahan.

5

Page 6: makalah sistran

Dalam bidang lingkungan, jalan layang berperan untuk meningkatkan

keselamatan dan keamanan lalu lintas. Selain itu, pembangunan sistem

transportasi berupa jalan layang dapat menghemat penggunaan lahan.

2.2 KONDISI/SITUASI/KASUS YANG DIBAHAS

Fly Over Achmad Yani diresmikan oleh Walikota Malang pada

tanggal 10 Oktober 2007. Pembangunan fly over ini sangat membantu aparat

Kepolisian Lalu Lintas untuk mengatur lalu lintas. Ternyata fly over yang

dimiliki Malang ini merupakan fly over terpanjang di Jawa Timur. Fly over

ini juga melancarkan kendaraan-kendaraan yang mengarah ke Singosari,

menuju ke kota Malang, dan yang mengarah ke Terminal Arjosari.

Akan tetapi masyarakat mengeluhkan kemacetan di sepanjang jalan

setelah turun dari fly over. Tujuan utama dari pembangunan fly over adalah

mengurangi kemacetan di pertigaan arjosari. Pada kenyataannya, di pertigaan

arjosari memang sudah tidak terjadi kemacetan, akan tetapi kemacetan

berpindah di pertigaan Jl. LA Sucipto yang merupakan persimpangan disertai

pergeseran (stagereg intersaction) atau perempatan yang tidak tepat saling

bertemu satu sama lain.

Selain kemacetan, di sekitar Fly Over Achmad Yani juga seringkali

terdapat penumpukan kendaraan khususnya angkutan kota yang sering

berhenti di bawah fly over untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,

sehingga fly over lebih difungsikan sebagai terminal bayangan dan menarik

para pedagang kaki lima untuk berjualan di bawahnya.

6

Page 7: makalah sistran

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN

Pembangunan Fly Over Ahmad Yani mempunyai fungsi untuk

mengurangi kemacetan di sepanjang lampu lalu lintas dan persimpangan rel

kereta api Arjosari. Fly over mulai resmi digunakan pada 10 Oktober 2007

dan hingga saat ini telah berjalan sesuai dengan fungsinya.

Teknik konstruksi yang digunakan untuk membangun fly over adalah

teknik memutar bahu lengan depan jalan layang. Dengan teknik ini, lengan

jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian

diputar 900 sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di

jalanan di bawahnya.

Sistem transportasi memiliki beberapa komponen, yaitu komponen

utama yang terdiri atas transport demand, transport supply, traffic, dan

komponen penunjang yaitu law. Komponen-komponen tersebut juga terdapat

pada Fly Over Ahmad Yani. Fly Over Ahmad Yani dibangun berdasarkan

sistem pergerakan lalu lintas yang sangat padat, sehingga masyarakat

membutuhkan solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi.

Untuk itu perlunya peran dari pemerintah Kota Malang untuk membangun

sistem jaringan jalan atau prasarana-sarana, dalam hal ini diwujudkan dalam

bentuk Fly Over. Hubungan anatar komponen sistem transportasi tersebut di

gambarkan sebagai berikut:

7

Page 8: makalah sistran

Pasca pembangunan Fly Over Ahmad Yani terdapat beberapa

pengaruh positif yang didapatkan oleh masyarakat. Seperti dalam bidang

ekonomi, dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat yang

menggunakan jalur Fly Over Ahmad Yani antara lain penghematan BBM

(Bahan Bakar Minyak) karena mereka tidak perlu berlama-lama

menghabiskan waktu dan bensin untuk sekedar menunggu lampu lalu-lintas

dan persimpangan rel kereta api. Dampak positif lainnya yaitu, banyak

pedagang yang memanfaatkan tempat luang di bawah jalan layang tersebut

untuk berdagang. Tetapi dari kegiatan para pedagang tersebut tejadi pula

dampak negatif yang timbul, yaitu jalan di bawah fly over tersebut macet

karena kadang kala para pedagang tersebut mengambil lahan yang seharusnya

digunakan para pengendara yang melintas di bawah fly over.

8

Page 9: makalah sistran

Suatu pembangunan pasti memiliki dampak pada lingkungan sekitar.

Fly Over Ahmad Yani ini dalam penggunaannya sudah sesuai dengan

tujuannya yaitu untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut yang

diakibatkan oleh lampu lalu lintas dan persimpangan rel kereta api. Akan

tetapi pada kenyataannya kemacetan berpindah ke persimpangan yang berada

di depan kantor Dinas Perijinan Kota Malang. Itu karena sifat persimpangan

di pertigaan Jl. L.A. Sucipto merupakan persimpangan disertai pergeseran

(stagereg intersaction) atau perempatan yang tidak tepat saling bertemu satu

sama lain. Penyebab lainnya adalah dari arah utara menuju ke kota Malang,

jumlah kendaraan sangat tinggi, maka penumpukan kendaraan baru terjadi di

persimpangan stagereg intersaction itu.

Untuk mengurangi kemacetan di persimpangan itu Pemkot bisa

menerapkan Teknik Kanalisasi, berupa pengaturan arus lalu lintas di

persimpangan tersebut. Formatnya, berupa penutupan jalan linier arah utara

ke selatan di sepanjang persimpangan itu menggunakan pulau (median) jalan

tambahan. Penutupan bisa dilakukan di dua tempat, yakni di persimpangan Jl.

L.A. Sucipto serta tepat di persimpangan Jl. Borobudur (depan masjid

Sabilillah). Dengan begitu, masyarakat dari arah utara yang ingin berbelok

menuju Jl. Borobudur terlebih dahulu harus lurus dan berputar di tikungan (u-

turn) yang dibuatkan khusus. Sebaliknya, warga dari arah selatan yang akan

berbelok menuju Jl. L.A. Sucipto terlebih dahulu harus lurus ke utara dan

memutar di u-turn yang juga dibuatkan baru.

Pembangunan Fly Over Ahmad Yani ini juga dapat mengurangi angka

kecelakaan lalu-lintas di persimpangan kereta api di bawahnya yang

9

Page 10: makalah sistran

sebelumnya sering terjadi kecelakaan karena penumpukan kendaraan di

sepanjang persimpangan rel kereta api. Dampak lingkungan lain yang dapat

dirasakan yaitu lahan dibawa fly over dapat digunakan untuk tempat parkir

kendaraan selama tidak mengganggu arus lalu lintas.

Di sisi lain, pembangunan fly over juga memiliki dampak sosial pada

masyarakat sekitar. Pada daerah yang pembangunannya pesat, akan banyak

mendatangkan penduduk untuk mendirikan pemukiman di daerah sekitar.

Dampak lain yang ditimbulkan yaitu memudahkan perjalanan bagi para

pengendara yang akan keluar kota maupun menuju ke kota Malang.

3.2 KESIMPULAN

Dalam bidang ekonomi, fly over memiliki dampak positif antara lain

pengendara dapat menghemat BBM, dan para pedagang dapat meraup

keuntungan dengan berjualan di bawah fly over. Akan tetapi, sering kali

pedagang tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena mereka

banyak mengambil lahan pengendara.

Dalam bidang lingkungan, Fly Over Ahmad Yani telah berhasil

mengurangi kemacetan di pertigaan di bawah Fly Over dan mengurangi

kecelakaan lalu-lintas. Akan tetapi, kemacetan berpindah ke arah selatan

menuju lampu lalu-lintas Jl. L.A. Sucipto.

Dalam bidang sosial, fly over akan berpotensi untuk mendatangkan

penduduk untuk mendirikan pemukiman, memperlancar perjalanan bagi para

pengendara.

10

Page 11: makalah sistran

DAFTAR PUSTAKA

Tamin, O. Z., 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung:

Penerbit ITB.

Miro, Fidel., 2002. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_layang

http://jesira.blogspot.com/2010/03/penemu-teori-jembatan-konstruksi.html

http://www.pemkot-malang.go.id/berita/berita.php?subaction=showfull&id=1192759461&archive=&start_from=&ucat=1&cnshow=news&misc=search

http://blog.malangkota.go.id/sdngadang1/malang-bangkit/

http://www.pemkot-malang.go.id/berita/berita.php?subaction=showfull&id=1119587876&archive=&start_from=&ucat=1&dosearch=yes&story=traktor&title=&user=&from_date_day=&from_date_month=&from_date_year=&to_date_day=&to_date_month=

http://www.malangpedia.com/info-lain/245-ruwetnya-jalan-a-yani-blimbing

11

Page 12: makalah sistran

LAMPIRAN

Bagian atas Fly Over Ahmad Yani

Bagian bawah Fly Over Ahmad Yani

Kemacetan pertigaan L.A. Sucipto

12

Page 13: makalah sistran

Pertigaan di bawah Fly Over Ahmad Yani

Pemanfaatan kolong fly over untuk kepentingan politik

SUMBER DARI INTERNET

13

Page 14: makalah sistran

http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_layang

Jalan layangDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jalan layang adalah jalan yang dibangun tidak sebidang melayang menghindari daerah/kawasan yang selalu menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas, melewati persilangan kereta api untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi.

Jalan layang merupakan perlengkapan jalan bebas hambatan untuk mengatasi hambatan karena konflik dipersimpangan, melalui kawasan kumuh yang sulit ataupun melalui kawasan rawa-rawa.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Jalan layang penting 2 Kegiatan di bawah jalan layang

o 2.1 Taman di bawah jalan layang o 2.2 Parkir o 2.3 Rumah liar di bawah jalan layang o 2.4 Pengendalian ruang di bawah jalan layang

3 Lihat pula 4 Pranala luar 5 Referensi

[sunting] Jalan layang penting

Ada beberapa jalan layang penting di Indonesia seperti

Jalan tol Wijoto Wijono Jalan layang Ciputat Akses jalan tol ke Bandara Juanda Surabaya

[sunting] Kegiatan di bawah jalan layang

Ruang di bawah jalan layang dapat menjadi unsur estetika[1] untuk meminimalkan unsur kekakuan konstruksi jalan dengan menjadikan menjadi taman kota, tempat istirahat/berteduh ataupun kegiatan lainnya.

[sunting] Taman di bawah jalan layang

14

Page 15: makalah sistran

Untuk memanfaatkan ruang di bawah jalan layang dapat dimanfaatkan menjadi taman, dimana tanaman yang ditanam adalah tanaman dari jenis yang tidak memerlukan cahaya matahari langsung.

[sunting] Parkir

Ruang bebas di bawah jalan layang dapat juga dimanfaatkan sebagai tempat parkir bagi kendaraan, tempat parkir yang demikian hanya dilakukan bila tidak mengganggu kelancaran lalu lintas[2] bagi kendaraan yang keluar masuk ke tempat parkir.

[sunting] Rumah liar di bawah jalan layang

Beberapa permasalahan yang ditemukan di bawah jalan layang kalau tidak dikendalikan dengan baik adalah pemukiman liar. Pada bulan Agustus tahun 2007[3] terjadi kebakaran dipemukiman liar di bawah jalan layang Pluit yang mengakibatkan rusaknya struktur jalan layang tersebut, yang mengakibatkan perlunya perbaikan konstruksi dengan biaya yang tidak sedikit[4].

[sunting] Pengendalian ruang di bawah jalan layang

Agar ruang di bawah jalan layang tidak disalah gunakan seperti yang terjadi didaerah Pluit perlu dikendalikan dengan baik agar gubuk-gubuk atau rumah-rumah liar tumbuh dan berkembang.

http://jesira.blogspot.com/2010/03/penemu-teori-jembatan-konstruksi.html

*Saduran Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas …^_^

Ir. Tjokorda Raka Sukawati (lahir di Ubud, Bali pada 3 Mei 1931) adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya.

Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996.

Beliau meniti karir di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.

Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium saat dipraktekkan. Namun ia merasa yakin temuannya bisa bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya dipraktekkan, beliau yang menganut agama Hindu yang

15

Page 16: makalah sistran

taat itu menyempatkan diri bersembahyang di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad saat itu, dengan mengatakan bahwa ia bersedia mundur dari direktur PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum saat itu, bila temuannya itu ternyata tidak bisa bekerja. Namun ternyata temuan Sosrobahu itu dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa kurang suatu apa pun.

Dia mengatakan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, sebenarnya angka misterius bagi beliau, entah dari mana saat itu beliau menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cm². Persis sama dengan ketetapan angka wangsit tadi.

Di ujung karirnya di PT. Hutama Karya, Tjokorda terseret persoalan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang menimpa perusahaan konstruksi itu. Tjokorda harus berurusan dengan masalah commercial paper, hal yang asing bagi seorang insinyur seperti dirinya. Ia sempat berurusan dengan pengadilan. Kasus ini terkuat menyusul krisis finansial Asia yang membuat banyak perusahaan konstruksi terkena masalah.

Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih unggul soal kepraktisan dibandingkan versi sebelumnya. Kini beliau tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.

Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

Latar Belakang “ Kemacetan lalu lintas pada sebuah jalan bebas hambatan.”

Pada tahun 1980-an, Jakarta yang memang sudah mengalami kendala kemacetan lalu lintas, banyak membangun jalan layang sebagai salah satu solusi meningkatkan

16

Page 17: makalah sistran

infrastruktur lalu-lintas. Sebagai kontraktor saat itu, PT. Hutama Karya mendapatkan order membangun jalan raya di atas jalan by pass A. Yani di mana pembangunannya harus memastikan bahwa jalan itu harus tetap berfungsi.

Dengan permasalahan tersebut, para direksi Hutama Karya berdiskusi setelah mendapatkan order membangun jalan layang antara Cawang sampai Tanjung Priok sekitar tahun 1987. Persoalan rumit diurai, yang diperlukan untuk menyangga badan jalan itu adalah deretan tiang beton, satu-sama lain berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton selebar 22 meter. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk segi enam bergaris tengah 4 meter, berdiri di jalur hijau. Hal ini tidak sulit, yang merepotkon adalah mengecor lengannya (pier head). Jika dengan cara konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi penyangga (bekesting) di bawah bentangan lengan itu, tetapi bekesting itu akan menyumbat jalan raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan bekesting gantung tetapi membutuhkan biaya lebih mahal.

Di tengah masalah itu, Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu nantinya seberat 480 ton.

Inspirasi dari Dongkrak Hidrolik Mobil

Ketika Tjokorda memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli secara tidak sengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apa pun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat 480 ton itu.

Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.

Untuk membuat rancangan yang pas, dasar utama Hukum Pascal yang menyatakan: "Bila zat cair pada ruang tertutup diberikan tekanan, maka tekanan akan diteruskan segala arah". Zat cair yang digunakan adalah minyak oli (minyak pelumas). Bila tekanan P dimasukkan dalam ruang seluas A, maka akan menimbulkan gaya (F) sebesar P dikalikan A. Rumus itu digabungkan dengan beberapa parameter dan memberikan nama Rumus Sukawati, sesuai namanya. Rumus ini orisinil idenya karena sampai saat itu belum ada buku yang membahasnya sebab memang tidak ada kebutuhannya.

17

Page 18: makalah sistran

Masalah lain yang muncul ada variabelnya yang mempengaruhinya, di antaranya adalah jenis minyak yang digunakan yang tidak boleh rusak kekentalannya (viskositas). Urusan minyak menjadi hal yang krusial karena minyak inilah yang meneruskan tekanan untuk mengangkat beton yang berat itu.

1. Bangun tiang jalan.

2. Lengan beton jalan dibangun di antara dua jalur jalan, sejajar dengan jalanan yang padat di bawahnya.

18

Page 19: makalah sistran

3. Lengan beton jalan diputar 90 derajat. Jalan layang pun kemudian dibangun di atas lengan ini.

Setelah semua selesai, Tjokorda mengerjakan rancangan finalnya yakni sebuah landasan putar untuk lengan beton yang dinamai Landasan Putar Bebas Hambatan (LBPH). Bentuknya dua piringan (cakram) besi bergaris tengah 80 cm yang saling menangkup. Meski tebalnya 5 cm, piring dari besi cor FCD-50 itu mampu menahan beban 625 ton.

Ke dalam ruang di antara kedua piringan itu dipompakan minyak oli. Sebuah seal (penutup) karet menyekat rongga di antara tepian piring besi itu untuk menjaga minyak tak terdorong keluar, meski dalam tekanan tinggi. Lewat pipa kecil, minyak dalam tangkupan piring itu dihubungkan dengan sebuah pompoa hidrolik. Sistem hidrolik itu mampu mengangkat beban beban ketika diberikan tekanan 78 kg/cm2. Angka ini sebenarnya angka misteri bagi Tjokorda saat itu.

Uji coba langsung di lapangan

Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas, namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.

Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.

Ketika pier shaft itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.

Penamaan Sosrobahu dan pemberian paten

Pada pemasangan ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan Mahabharata. Sejak itu LBPH tersebut dikenal sebagai Teknologi Sosrobahu.

Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Mereka bahkan patuh pada tekanan minyak 78 kg/cm2 yang menurut Tjokorda adalah misteri ketika menemukan alat LBPH Sosrobahu itu. Tjokorda kemudian membangun laboratorium sendiri dan melakukan penelitian dan hasilnya berupa

19

Page 20: makalah sistran

perhitungan susulan dengan angka teknis tekanan 78,05 kg/cm2, nyaris persis sama dengan angka wangsit yang diperolehnya sebelum itu.

Hak paten yang diterima adalah dari pemerintah Jepang, Malaysia, Filipina. Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992. Saat ini teknologi Sosrobahu sudah diekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni ruas Vilamore-Bicutan adalah buah karya teknik ciptaan Tjokorda. Di Filipina teknologi Sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang jalan. Sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Saat teknologi Sosrobahu diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, "Inilah temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN". Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.

Teknologi Sosrobahu ini dikembangkan menjadi versi ke-2. Bila pada versi pertama memakai angker (jangkar) baja yang disusupkan ke beton, versi keduanya hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan yang pertama membutuhkan waktu dua hari. Dalam hitungan eksak, konstruksi Sosrobahu akan bertahan hingga 100 tahun (1 abad).

Menurut Dr. Drajat Hoedajanto pakar struktur dari Institut Teknologi Bandung, Sosrobahu pada dasarnya hanya metode sangat sederhana untuk pelaksanaannya (memutar bahu lengan beton jalan layang). Sistem ini cocok dipakai pada elevated toll road (jalan tol layang dalam kota) yang biasanya mengalami kendala lalu lintas dibawahnya yang pada. Sosrobahu terbukti bermanfaat dalam proses pembangunan jalan layang, sangat aplikatif, teruji baik teknis dan ekonomis.

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.

20

Page 21: makalah sistran

Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

http://www.pemkot-malang.go.id/berita/berita.php?subaction=showfull&id=1192759461&archive=&start_from=&ucat=1&cnshow=news&misc=search

PASCA PEMBANGUNAN FLY OVER, PERLU TERAPKAN KANALISASITuntasnya pembangunan fly over, bukan berarti kemacetan di jalur poros Kota Malang selesai. Sebab Pemkot Malang masih mempunyai Pekerjaan Rumah (PR) yaitu menyelesaikan efek jaringan lalu lintas yang menyertai fly over tersebut. Salah satunya adalah memodifikasi persimpangan yang berada di depan kantor Dinas PeriJinan Malang. Itu karena sifat persimpangan di pertigaan Jl. LA Sucipto merupakan persimpangan disertai pergeseran (stagereg intersaction) atau

21

Page 22: makalah sistran

perempatan yang tidak tepat saling bertemu satu sama lain.

“Usai fly over berdiri, otomatis arus lalu lintas menuju atau keluar kota relatif lancar. Hanya saja, saya melihat perempatan depan Dinas Perijinan mutlak dan harus ditata ulang,” ungkap Pakar transportasi Universitas Brawijaya (Unibraw) Prof Dr Ir HM Harnen Sulistio MSc saat ditemui Malang Post di rumahnya Jl Raya Tlogomas, sore kemarin. Untuk yang satu ini Harnen mengusulkan, Pemkot bisa menerapkan Teknik Kanalisasi, berupa pengaturan arus lalu lintas di perempatan tersebut. Formatnya, berupa penutupan jalan linier arah utara ke selatan di sepanjang perempatan itu menggunakan pulau (median) jalan tambahan. Penutupan bisa dilakukan di dua tempat, yakni di persimpangan Jl LASucipto serta tepat di persimpangan Jl Borobudur (depan masjid Sabilillah).

Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat dari arah utara yang ingin berbelok menuju Jl Borobudur terlebih dahulu harus lurus dan berputar di tikungan (u-turn) yang dibuatkan khusus. Sebaliknya, warga dari arah selatan yang akannberbelok menuju Jl LA Sucipto terlebih dahulu harus lurus ke utara dan memutar di u-turn yang juga dibuatkan baru. “Penempatan u-turn dikedua titik ini bisa dikaji lagi. Tentu saja mempertimbangakan lokasi ideal serta luas jalan di kedua titik tersebut,” tuturnya.

Pengurus Pusat (PP) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini mengurai, beberapa manfaat menggunakan teknik kanalisasi ini bisa dirasakan. Diantaranya efisiensi akan terwujud karena di perempatan tersebut tidak perlu lagi menggunakan lampu lalu lintas. Berikutnya, di titik itu juga terjadi pengurangan besar-besaran polusi udara dari kendaraan bermotor. Sebab lalu lintas menjadi relatif lancar dan jarang ada kendaraan berhenti.

Selain itu, manfaat lain bisa didapatkan yakni pertemuan (konflik) antar kendaraan di sepanjang persimpangan disertai pergeseran (stagereg intersaction) bisa diminimalisir. Sehingga ketegangan antar pengendara serta kecelakaan lalu lintas di tempat itu bisa diatasi.

Lebih lanjut, alumni program doktor spesialisasi Keselamatan Transportasi Jalan di Universitas Putra Malaysia (UPM) ini menambahkan, Pemkot juga perlu memikirkan efek jaringan lain, berupa penertiban kawasan parkir di badan jalan (on street) yang berada di sepanjang jalan tersebut. Pasalnya, proyek miliaran rupiah ini bakal mubazir jika arus lalu lintas tetap terhambat, akibat efek jaringan adanya fly over, tidak ditindak lanjuti.

“Selain itu, update lampu lalu lintas di beberapa ruas jalan lain yang menuju dan ke arah fly over, juga perlu ditata ulang. Ini penting untuk menghindari penumpukan dan antrean kendaraan,” tuturnya. Disisi lain, guru besar dari jurusan Teknik Sipil di Fakultas Teknik Unibraw ini juga mengimbau, agar pemkot juga serius menata ulang kawasan jalan di wilayah Kota Malang lainnya. Mengingat, setiap tahun Kota Malang diserbu tak kurang 10.000 mahasiswa baru (maba) dari berbagai kota di Indonesia. Dan lazimnya para pendatang itu juga membawa karakter berkendara berbeda-beda, sesuai ciri khas kota masing-masing.

22

Page 23: makalah sistran

“Meski terkesan sepele, namun hal-hal kecil seperti ini tetap perlu menjadi rujukan dalam penataan ulang satu kawasan,” demikian Harnen.(MP191007)

http://blog.malangkota.go.id/sdngadang1/malang-bangkit/

Ini merupakan potret pembangunan sebagai bahwa kota Malang mulai berbenah diri, Kota Malang mulai menatap masa depannya menjadi kota yang modern.Kota yang mulai bersaing mengikuti perkembangan jaman. Seiring dengan kemajuan informasi dan teknologi. Maka pembangunan juga harus berjalan beriringan dengan hal tersebut.Kita lihat gedung pencakar langit pada fot diatas. Dahulu Malang belum memiliki bangunan yang cukup tinggi seperti foto tersebut. Kini sebentar lagi Kota Malang akan memilikinya. Bangunan tinggi tersebut rencananya kan menjadi sebuah Hotel Malang International berbintang empat.Pembanguan jalan raya pun guna memenuhi lancarnya akses lalulintas juga sudah diperbaiki oleh pemerintah kota Malang. Dahulu Kota Malang tidak memiliki Fly Over atau jembatan layan sekarang kita memeiliki dua Flu Over yang cukup panjang diantaranya, Fly Over Kota Lama dan Fly Over Arjosari. Fly over ini dibangun untuk mengatasi masalah kemacetan yang sering terjadi jika ada kereta api yang melintas. Bahkan dahulu pernah jatuh beberapa korban meninggal karena tertabrak kereta api disaat kemacetan yang tidak bisa teratasi. Namun dengan dibangunnya Fly Over hal tersebut ti dak terulang lagi.Pembangunan terminal modern di kawasan tlogowarupun mulai dikerjakan. Rencana terminal ini merupakan perpindahan dari terminal Gadang yang sudah tidak layak lagi.Dan sudah tidak mampu menampung banyaknya kendaraan umum yang transit di terminal Gadang. Bahkan jumlah ribuan angkot yang transit di terminal tersebut. Diantaranya adalah angkota yang selama ini melayani trayek dari dan ke Terminal Gadang. Yakni mencapai sepuluh trayek. Masing-masing AJG (Arjosari-Janti-Gadang) sebanyak 88 angkota, ABG (Arjosari-Borobudur-Gadang) 85 angkota, TGT (Tlogowaru-Gadang-Tirtasari) 6 angkota, dan GA (Gadang-Arjosari) 160 angkota. Selain itu, ada trayek GL (Gadang-Landungsari) 108 armada, LDG (Landungsari-Dinoyo-Gadang) 170 armada, LG (Landungsari-Gadang) 43 armada, GM (Gadang-Mulyorejo) 53 armada, AG (Arjosari-Gadang) 300 armada, serta GML (Gadang-Mergosono-Landungsari) 45 armada.

http://forum.detik.com/showthread.php?t=103721

dibangunnya Fly Over A.Yani dimaksudkan utk mengurangi kemacetan di sekitar pertigaan A.Yani, tp apa daya setelah dibangun malah di bawah dr sebelah timur dijadikan terminal bayangan.BIKIN MACET AJA!!padahal disitu ada pos polisi, agak timur ada Dinas Perhubungan, di timurnya lagi ada Polsek Blimbing (Kemana aja orang2 itu??)Apa sengaja dibiarkan sama org2 itu?Malah ada makelar angkotnya segala lho!!Pak Polisi kemana aja???pak Dishub kmana??Temen2 ada koment???

23

Page 24: makalah sistran

Sebenarnya masalah ini sudah lama menjadi isu lalu lintas di Malang..Sebelum fly over A.Yani dibangun, sudah ada studi kelayakan, bahwa solusi fly over akan menjadi solusi prioritas untuk memecah kemacetan di pertigaan A.Yani Arjosari ini (RTRW Malang)Setelah fly over selesai dibangun dan di awal2 harus di akui kemacetan yang selama ini menjadi momok di kawasan tersebut, sudah tidak ada.Namun, ternyata kembali ke budaya Masyarakat indonesia yang TIDAK DISIPLIN, fly over itu terkesan sia2. Kemacetan kembali terjadi terutama pada jam2 kerja dan pulang kerja. Sedangkan pihak berwenang terkesan cuek, hanya sesekali menertibkan keadaan iniSayang sekali memang, begitu banyak dana yang digelontorkan untuk proyek ini lewat APBD, banyak usaha yang mati sepanjang jalan yg sejajar Fly over, namun hasil yang diharapkan tidak sesuai harapan.........

http://www.pemkot-malang.go.id/berita/berita.php?subaction=showfull&id=1119587876&archive=&start_from=&ucat=1&dosearch=yes&story=traktor&title=&user=&from_date_day=&from_date_month=&from_date_year=&to_date_day=&to_date_month=

FLY OVER DIRESMIKAN, LALIN DIALIHKANPerubahan arus lalu-lintas(lalin) yang akan melewati fly over akan dilakukan saat peresmiannya, yang rencananya dilakukan pada tanggal 25 Juni 2005. Perubahan arus lalin itu mulai berlaku, Jum’at sore (24/6), pukul 18.00 sampai minggu (26/6) pukul 10.00. Untuk akses fly over akan ditutup sore ini. Karena itu kepada pengguna jalan dan masyarakat diminta pengertiannya.Pengalihan arus dibagi dua. Yaitu dari arah Surabaya menuju Gadang, Dampit, Blitar, dan sekitarnya dan dari Gadang, Blitar, Dampit dan sekitarnya menuju Surabaya. Dari arah Surabaya, untuk kendaraan besar, seperti truk ataupun bus dari Jalan Panglima Sudirman melewati Jalan Embong Brantas, Jalan Gatot Subroto, Jalan Laksamana Martadinata, menuju Jalan Kiai Tamin, Jalan Yulius Usman, Jalan S.Supriadi dan melewati pertigaan Kacuk.Sedangkan untuk kendaraan kecil dari arah Surabaya, setelah melewati Jalan Panglima Sudirman dan Embong Brantas, langsung melewati Jalan Ir. H. Juanda. Di jalan ini ada dua alternatif, bisa melewati Jalan Zaenal Zakse menuju Jalan Laksaman Martadinata dan mengikuti jalur kendaraan besar. Atau terus melewati, Jalan Kebalen Wetan, keluar di bagian bawah fly over dan terus mengikuti ke Jalan Kolonel Sugiono.Sedangkan dari arah selatan menuju utara atau ke Surabaya, dari pertigaan Kacuk, menuju Jalan S.Supriadi, Jalan Arif Margono, Talun, Jalan Merdeka Utara, Jalan Gereja, Jalan Mojopahit, Jalan Tugu, Jalan Suropati, dan Jalan Thamrin.Pengalihan ini dimaksudkan untuk kelancaran persiapan dan peresmian fly over. Dan juga diharapkan mulai hari Jum’at sampai Minggu, tidak ada kegiatan bongkar muat dikawasan fly over.Sumber: Malang Post, Jum’at 24 Juni 2005

http://www.malangpedia.com/info-lain/245-ruwetnya-jalan-a-yani-blimbing

24

Page 25: makalah sistran

Bagi anda yang bertempat tinggal atau bekerja di kawasan Malang bagian Utara, Anda pasti sering melihat bagaimana di Traffic Light (Stop-an Blimbing) dari arah Utara menuju ke Selatan begitu macetnya. Kadang, macet tersebut sampai di depan jalan Piranha (Kemirahan Gang III). Hal ini sering kita lihat terutama pada saat :Pagi : Pada waktu anak-anak berangkat ke sekolah.Pagi (Sekitar pukul 07.15 - 08.00) : Pada saat orang-orang berangkat kerja.Sore : Pada saat orang-orang pulang dari tempat kerja.Hal ini makin menjadi-jadi ketika Malam minggu, atau hari sabtu sore mulai pukul 18.30an. Kemacetan ini terjadi karena jumlah kendaraan yang ada di Malang saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi, Angkutan Kota (Mikrolet) yang sering kali berhenti tepat di dekat traffic light walaupun lampu sudah hijau, namun tetap saja berhenti. Arrgghh.... tolong dong bapak polisi.. mohon lebih ditertibkan lagi...plis dong ach...Selain faktor-faktor tersebut, kemacetan didukung dengan adanya Fly Over yang di daerah Arjosari. Dimana yang dulu ada traffic light tepat di pertigaan yang menuju ke Terminal Arjosari, sehingga dapat mengurangi kemacetan di wilayah Blimbing, sekarang dengan adanya Fly Over, kemacetan berpindah ke wilayah Blimbing.Bagaimana dengan jalan alternatif? Sebenarnya ada.Bagi anda yang dari arah utara dan akan menuju ke Kota Batu atau ke kawasan Landungsari, penulis sarankan untuk lewat karanglo - karangploso - pendem. Jalannya adalah, sebelum Pabrik Rokok Bentoel, ada pertigaan, dan anda dapat belok ke kanan (menuju Barat).Bagi anda yang mau ke arah Tumpang atau ke Tempat Wisata Mendit atau ke daerah Sawojajar, anda dapat melewati Pertigaan Arjosari, kemudian belok kiri (Arah Timur ke Terminal) kemudian belok kanan ke selatan tepat di depan Kantor Polisi.Kalau menurut saya, sebelum dibangun Fly Over di Arjosari, seharusnya pihak PEMKOT Malang mendahulukan untuk membangun Ring Road, sehingga arus lalu lintas dapat dipecah yang akhirnya kemacetat di Blimbing dapat dikurangi.Bagi para pengguna jalan yang akan melewati jalan A. Yani, Penulis sarankan untuk lebih berhati-hati lagi. Karena dengan semakin panjangnya macet, semakin cepat emosi semua pengendara kendaraan.Selamat berkendara dan semoga selamat sampai tujuan.

25