Upload
al
View
162
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Menejement merupakan sistem yang sebenarnya sangat umum dipakai oleh
siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Secara sadar maupun tidak sadar menejement
menjadi hal penting dan dasar dalam setiap rencana untuk mencapai tujuan individu
maupun kelompok.
Manusia tidak bisa dipisahkan dengan menejement, berapapa kali kita makan
dalam sehari atau jam berapa kita tidur adalah manajement yang dilakukan secara
personal. Jam masuk kantor, tanggal gajian kita merupakan manajement yang
dilakukan oleh organisasi atau lembaga.
Dengan demikian setiap hari kita lalui dengan beberapa sistem manajement
yang terangkai menjadi satu dan akan selalu menjadi kebiasaan kita. Sehingga secara
sadar maupun tidak sadar kita telah melakukan banyak sistem manajement dalam
satu harinya.
Oleh karena pentingnya manajement sebagai dasar ilmu yang dipelajari, kami
mencoba mencari dari berbagai sumber tentang sejarah dan evolusi manajement.
B. Tujuan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang:
1. Sejarah Manajemen.
2. Perkembangan teori evolusi manajement
2 | P a g e
BAB II
TEORI MANAJEMENT
II. I PENGERTIAN
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang
berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan".Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur.
II. 2 SEJARAH AWAL MANAJEMENT
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui
bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—
yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya
seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja,
dan mengontrol pembangunannya.
3 | P a g e
II. 3 PEMIKIRAN AWAL MANAJEMENT
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu
manajemen.Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith
menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik ―The Wealth of Nation”, Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
dengan:
(1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
(2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
(3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga
kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada
pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang
disebut "pabrik."
4 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
III. 1 TEORI EVOLUSI MENEJEMENT
Berdasarkan beberapa sumber teori evolusi manajement dapat dibagi menjadi 4
masa, antara lain :
1. Era manajement Klasik
2. Era manajement manusia sosial
3. Era manajement modern.
3.1 ERA MANAJEMENT KLASIK
Pendekatan manajement klasik terdiri dari:
1. Manajemen ilmiah
2. Prinsip-prinsip administrative
3. Teori organisasi birokratis
3.1.1 MANAJEMEN ILMIAH
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen
dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor,
Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson Manajemen ilmiah dipopulerkan
oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific
Management, pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah
sebagai "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins
menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen
moderen.
5 | P a g e
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya
pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt. yang
pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa
seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya
untuk bersifat rajin (industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah
grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang
digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan
suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan micromotion,
sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan
lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Alat
ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.
Frederick W. Taylor juga ikut berkontribusi dengan mengenalkan
empat prinsip dasar, yaitu:
1. Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen, agar, sebagai
contoh, metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat di
tentukan.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat di berikan
tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
6 | P a g e
3.1.2 TEORI ADMINISTRATIVE
Teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan
oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang
baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri
Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen:
1. Merancang
2. Mengorganisasi
3. Memerintah
4. Mengoordinasi
5. Mengendalikan.
Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja
buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950 dan terus berlangsung
hingga sekarang.Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen
yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan
sebuah manajemen. Fayol membagi operasi perusahan menjadi enam kegiatan
yang saling bergantung yaitu:
1. Teknik, Produksi dan manufacturing produk
2.Komersial, pembelian bahan baku dan penjualan produk
3.Keuangan, perolehan dan penggunaan modal
4.Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan
5.Akuntansi, pelaporan dan pencatatan keuangan
6.Manajerial, penerapan fungsi POACC
14 Prinsip Manajemen Fayol :
1. Pembagian kerja, Spesialisasi meningkatkan efisiensi semangat kerja.
2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan untuk dipatuhi
3. Disiplin, respek,dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi.
4. Kesatuan komando, setiap karyawan hanya menerima intruksi tentang
kegiatan tertentu dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, organisasi yang mempunyai tujuan yang sama.
7 | P a g e
6. Mengesampingkan, meletakkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan
umum.
7. kepentingan individu, balas jasa, kompensasi
8. Sentralisasi, keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan
desentralisasi.
9. Rantai Skalar, garis perintah dan wewenang yang jelas
10. Order, kebutuhan sumber daya harus ada pada waktu dan tempat yang
tepat
11. Keadilan, harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stabilitas personalia, tingkat perputaran karyawan yang tinggi tidak baik
bagi perusahaan.
13. Inisiatif, adanya kebebasan karyawan menjalankan pekerjaannya sesuai
rencana.
14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan.
3.1.3 Teori Organisasi Birokratis,
Teori yang dikemukakan Max Weber menyatakan tentang konsep
birokrasi yaitu : sebuah bentuk organisasi yang ideal dengan tujuan yang
rasional serta sangat efisien yang didasarkan atas prinsip – prinsip yang masuk
akal, teratur, serta wewenang formal.
Beberapa karakteristik konsep birokrasi Weber yaitu :
Pembagian tugas yang jelas, pekerjaan ditentukan secara jelas menjadi
karyawan lebih terampil terhadap pekerjaan itu.
Hierarki wewenang yang jelas, posisi wewenang dan tanggung jawab
ditentukan dengan jelas, setiap posisi melaporkan pada posisi lain yang lebih
tinggi
Aturan dan prosedur formal, petunjuk tertulis yang mengatur setiap perilaku
dan keputusan dibuat secara formal
Impersonal, aturan dan prosedur diterapkan secara menyeluruh, tidak ada yang
mendapat perlakuan khusus.
8 | P a g e
Jenjang karir didasarkan atas kualitas, karyawan dipilih dan dipromosikan
berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer harus karyawan yang
profesional
3.2 Era Manusia Sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)
dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mahzab perilaku tidak
mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran
mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai
eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik
Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini
awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan
lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata
insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih
sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan
kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti
menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan
penentu utama perilaku kerja individu.
Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang
mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal
setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924.Follet
mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk
mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa
tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan
mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata
lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada
individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang
diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The
Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam
9 | P a g e
rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat
perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi
"efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian
tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan.
Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan
kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara
itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan
perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori
"penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya
memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.
Douglas McGregor memberikan pandangan berdasarkan study hawthome dan
Maslow yaitu teori x dan teori y tentan sifat manusia di tempat kerja :
Teori x berasumsi bahwa karyawan :
Tidak suka bekerja
Tidak mempunyai ambisi
Tidak bertanggungjawab
Enggan untuk berubah
Lebih suka dipimpin daripada memimpin
Teori y beraumsi bahwa karyawan :
Suka bekerja
Mampu mengendalikan diri
Menyukai tanggung jawab
Penuh imajinasi dan kreasi
Mampu mengarahkan diri
Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat x akan bersikap sangat
mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan
bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan. Sedangkan manajer yang
berasumsi bahwa karyawan bersifat y akan bersikap mendorong karyawan untuk
10 | P a g e
berpartisipasi, bertanggungjawab, dan merasa bebas dan kreativ dalam melakukan
pekerjaan mereka.
3.3 Era Modern
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total
quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa
guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–
1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di
Jepang.Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas
bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan
pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi
berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan melalui :
(1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu
dan material;
(2) produktivitas meningkat;
(3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga;
(4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis;
(5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana
untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran.Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat
disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh
manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang
memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan
manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk.
11 | P a g e
Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan
diimplementasikan.
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Pertama
merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai
perilaku organisasi, dan yang kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah,
dikenal sebagai aliran kuantitatif. Perkembangan aliran perilaku organisasi
ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan
sistem sosial. Tokohnya adalah Abraham Maslow, Douglas McGregor, Frederick
Herzberg, dan lainnya. Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-
team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah
industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam
Perang Dunia ke II. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer elektronik,
transportasi dan komunikasi, dan sebagainya teknik-teknik riset operasi menjadi
semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-
prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran
management
12 | P a g e
BAB IV
Kesimpulan
Manajement adalah suatu teori atau materi ilmu yang selalu berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman dan teknologi kerja yang juga terus berubah.
Dari mulai manajement yang sederhana seperti pada zaman mesir kuno saat
pembangunan pyramid, kemudian berkembang seiring dengan revolusi industri di
inggris, dan mengalami perubahan lagi sesuai dengan tatanan kehidupan sosial
dan modernisasi yang masih terus berkembang sampai saat ini.
Berkembangnya pendkeatan dalam ilmu manajement menunjukkan bahwa tidak
ada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi.
Perkembangan teori manajemnt terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan
lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan
organisasi harus menanggapi pebedaan-perbedaan tersebut melalui strategi
manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan
kemampuan anggota-anggota organisasi.
13 | P a g e
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputro, Manajemen Umum, Seri Diktat
Kuliah, Penerbit Gunadarma, Edisi pertama cetakan kedua 1995.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan#Tujuan
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Teori_manajemen
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen