21
MAKALAH Oleh: Kelompok 3 Dini Ramadani 101810401005 Qoyimatul Nikmah 101810401023 Ainul Latifah 101810401034 Riski Bagus S. 101810401038 Destha Grana B. 101810401045 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MAKALAH evolusi

  • Upload
    lalhen

  • View
    30

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proses spesiasi

Citation preview

Page 1: MAKALAH evolusi

MAKALAH

Oleh:

Kelompok 3

Dini Ramadani 101810401005

Qoyimatul Nikmah 101810401023

Ainul Latifah 101810401034

Riski Bagus S. 101810401038

Destha Grana B. 101810401045

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: MAKALAH evolusi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan masalah1.3 Tujuan1.4 Manfaat

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Orang utan

Asal usul kata orang utan ini berasal dari kata Bahasa Indonesia dan

Malaysia yakni “orang” dan “utan” (hutan). Secara harfiah berarti orang hutan.

Hal ini menunjukkan kekeliruan yang dilakukan orang Barat dengan

menyingkatnya menjadi “orang” karena itu berarti manusia. Orang utan yang

biasanya ada di kenal memiliki rambut berwarna pirang yang menutupi tubuh dan

lengan mereka. Secara umum rambutnya yang jarang, panjang dan kasar, akan

berkisar dari warna pirang terang pada anak-anak ke coklat mahoni pada beberapa

orangutan dewasa. Spesies Sumatera memiliki bulu yang lebih tipis dan lebih

pucat daripada spesies Kalimantan.

2.1.1 Perilaku orang utan

Orang utan membangun dua sarang; sarang yang tipis untuk tidur siang

dan sarang yang lebih kuat untuk tidur malam yang dibangun dari cabang dan

daun-daunan, 40 sampai 60 meter di atas tanah. Pada umumnya sarang tidur

dibuat seperti sarang burung raksasa, yang hanya membutuhkan waktu sekitar 5

menit untuk membuatnya. Bayi dan remaja, sampai sekitar usia 8, kecuali telah

mandiri, akan tidur dengan induk mereka di sarangnya. Sesekali orangutan akan

tidur dalam sarang lama. Jika hujan cukup lebat, mereka akan menutupi tubuhnya

untuk membantu menjaga mereka agar tetap kering. Sering terlihat mereka

memegang daun palem besar di atas kepala mereka jika hujan deras. Orang utan

dewasa di pulau Kalimantan cenderung lebih soliter daripada orangutan di

Sumatera. Mereka akan mencari makan dan menjelajahi hutan sendirian dan yang

jantan cenderung untuk memutuskan hubungan dengan induk mereka lebih awal

daripada betina. Hubungan sosial dibentuk oleh individu orangutan yang sering

Page 3: MAKALAH evolusi

bertukar wilayah satu sama lain. Namun itu tidak berarti bahwa akan ada interaksi

sosial yang sebenarnya antara mereka ketika mereka bertemu. Sebagai contoh,

jika beberapa orangutan (bukan jantan dewasa) mencari buah pada pohon yang

sama biasanya mereka akan duduk terpisah dengan interaksi sosial yang sedikit

atau tidak berinteraksi sama sekali dan akan meninggalkan lainnya sendirian

setelah makan. Orang utan Sumatera, di sisi lain, berperilaku lebih sosial terhadap

satu sama lain. Kecuali berstrata rendah pada jantan dewasa, mereka akan

melakukan perjalanan bersama-sama dan kadang-kadang akan membentuk ikatan

antar-jantan dewasa berstrata rendah, tetapi biasanya hubungan para jantan

bersifat kompetitif. Tingkat interaksi sosial yang lebih tinggi dari para orangutan

Sumatra adalah fungsi dari fakta bahwa habitat mereka di Sumatra lebih produktif

daripada di Kalimantan. Produktivitas ini membuat biaya perjalanan dan makan

bersama jauh lebih rendah dan oleh karena itu hewan ini bisa mendapatkan

keuntungan dari manfaat sosial yang dihasilkan dari kehidupan kelompok. Para

peneliti menunjukkan adanya penggunaan alat oleh orangutan Sumatera sebagai

hasil dari gaya hidup kelompok.

Orang utan jantan dewasa akan membuat panggilan panjang yang riuh-

rendah beberapa kali sehari, sejalan dengan fungsi agar jantan bawahan pergi.

Panggilan ini terdengar lebih dari satu mil di hutan lebat. Jika kebetulan jantan

bawahan bertemu jantan dewasa, jantan bawahan akan ditoleransi selama dia bisa

terus menjaga jarak. Namun jika dua jantan dewasa bertemu biasanya akan

menghasilkan ancaman kekerasan dan agresivitas atau bahkan pertarungan yang

sebenarnya. Orang utan mengeluarkan sejumlah vokalisasi yang berbeda selain

panggilan panjang. Salah satu yang paling terkenal adalah teriakan mencicit dan

suara ganas mereka jika merasa diganggu. Orangutan muda akan merengek ketika

mereka membutuhkan bantuan dari induk mereka untuk melakukan sesuatu.

Mereka juga membuat sejumlah suara lembut satu sama lain yang sulit didengar

oleh para peneliti. Orangutan juga mematahkan cabang pohon yang lunak dan

melemparkannya ke tanah ketika terganggu, suatu tindakan yang umumnya akrab

dikenal oleh para peneliti.

Page 4: MAKALAH evolusi

2.1.2 Distribusi orang utan

Distribusi orang utan yang sekarang adalah sebagian kecil habitat aslinya.

Dulu mereka dapat ditemukan di sebagian besar Asia Tenggara, namun mereka

menjadi punah di banyak tempat akibat perburuan dan pembabatan hutan. Saat ini,

orangutan hanya ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatera dengan populasi

yang tersebar. Mereka dapat ditemukan di Kalimantan (barat, timur dan tengah

Kalimantan), Kalimantan wilayah Malaysia (Sarawak dan Sabah) dan Sumatera

bagian utara, jenis-jenis hutan termasuk pegunungan tropis, dataran rendah, dan

rawa yang subur. Populasi terbanyak terdapat di hutan rawa.

2.1.3 Makanan orang utan

Di hutan hujan makanan langka dan orang utan dengan tubuh yang besar

memiliki nafsu makan yang besar. Hal ini menyebabkan kepadatan populasi yang

rendah sekitar 2,6 hewan per mil persegi (1 per km persegi). Di dekat hutan rawa

dan lembah sungai dengan sumber daya yang lebih besar, kepadatan meningkat

menjadi 18/sq. mil (7 per km persegi). Orang utan akan menghabiskan setidaknya

60% dari siang hari untuk makan dan mencari makanan. Mereka makan lebih dari

300 jenis buah, kulit kayu, tunas muda, serangga dan sesekali telur burung atau

vertebrata kecil. Sekitar 60% dari makanan mereka adalah buah. Buah ara adalah

makanan pokok bila tersedia karena memiliki khasiat yang besar. Namun buah

favoritnya adalah durian. Bila masak buah ini dapat memiliki bau tajam

menyengat. Saat makan buah-buahan mereka tidak makan kulitnya, melainkan

akan memakan bijinya yang kemudian didistribusikan melalui kotoran mereka

yang membantu reboisasi. Jika buah yang berair tidak tersedia mereka akan

minum air dari lubang pohon. Beberapa makanan yang dikenal mereka makan

adalah rambutan, nangka, magosteens, mangga, buah ara, daun pandan, kulit

kayu, serangga, leci dan tunas muda.

Bayi orang utan diajari oleh induknya makan apa yang bisa dimakan, di

mana mereka dapat menemukan makanan itu, di mana pohonnya dan selama

musim apa makanan itu bisa ditemukan. Orangutan harus memiliki peta mental

yang baik tentang sumber makanan mereka untuk bertahan hidup. Orangutan liar

harus mengandalkan kecerdasan mereka untuk mengembangkan teknik menyusui

Page 5: MAKALAH evolusi

yang sangat kompleks yang memberikan mereka akses ke makanan yang sebagian

besar tidak tersedia pada hewan lain. Penggunaan alat berperan penting dalam

mengakses beberapa makanan.

2.1.4 Reproduksi

Lama hidup orangutan di alam liar adalah dari sekitar 35 sampai 40 tahun

(tidak diketahui dengan pasti berapa masa hidup rata-rata di alam liar). Dalam

penangkaran mereka dapat hidup sampai 50 tahun, meskipun ada beberapa yang

telah hidup lebih lama. Kebun Binatang Philadelphia memiliki sepasang

orangutan lahir liar yang hidup lebih dari 50 tahun.

Kemungkinan kawin sedarah sangat kecil karena yang jantan cenderung

untuk pindah jauh dari induk dan saudari mereka. Orangutan betina yang siap

untuk hamil akan mencari jantan dewasa lokal yang dominan, hal ini membuat

jantan dari subadult kawin dengan dia. Manfaat inisiasi betina kawin tidak

diketahui, tetapi mungkin harus melakukan dengan perlindungan dari jantan

subadult oleh jantan dominan. Masa pendekatan dan waktu kawin bervariasi dari

beberapa hari di Kalimantan sampai beberapa minggu di Sumatra. Pada masa

kawin di Sumatera terjadi lebih dari 50% dari masa kawin, sedangkan di

Kalimantan 90% dari masa kawin itu dipaksa kawin oleh jantan subadult pada

betina tunggal.

Penelitian terbaru di lapangan telah menemukan bahwa betina dengan bayi

di bawah empat tahun cenderung tidak kawin. Penelitian juga menunjukkan

bahwa kadar hormon pada betina sangat dipengaruhi oleh status gizi mereka, yang

merupakan fungsi dari seberapa banyak buah tersedia untuk mereka di hutan. Jika

buah berlimpah, meningkatkan tingkat hormon betina. Oleh karena itu

probabilitas pembuahan meningkat.

Masa kehamilan adalah antara 235 hingga 270 hari. Seekor bayi orangutan

beratnya sekitar 3 pon saat lahir. Angka kematian bayi, karena penyebab alami, di

alam sangat rendah. Induk orangutan sangat baik dalam merawat bayi mereka

sampai dewasa. Fakta bahwa induk cenderung menjaga keturunannya rata-rata

selama delapan tahun menyebabkan angka kematian bayi rendah. Keturunannya

akan menjadi benar-benar mandiri pada usia 10. Masa bayi adalah dari 0 sampai 4

Page 6: MAKALAH evolusi

tahun, remaja dari 4 sampai 7 tahun, jantan remaja dari 7 sampai 10 tahun dan

betina remaja 7 sampai 12 tahun. Perawatan bayi dilakukan terus menerus oleh

induk untuk tahun pertama sampai usia 4. Induk Orangutan sangat sabar terhadap

anak-anak mereka dan anaknya itu akan tidur di sarang induknya sampai disapih

pada umur 3 sampai 4 tahun. Mereka akan tetap dekat dan tergantung pada induk

mereka selama 7 sampai 8 tahun saat mereka belajar untuk menjelajah hutan lebat

untuk mencari makanan yang berbeda. Remaja jantan biasanya memutuskan

hubungan dengan induk mereka, tapi remaja betina kembali sering menghabiskan

waktu di sekitar induk mereka.

2.1.5 Konservasi dan ancaman bagi orang utan

Indonesia memiliki 10 persen dari sisa hutan tropis dunia. Lebih dari 70

persen hutan asli Indonesia yang ada di perbatasan telah hilang. Dari tahun 1996

hingga 2004, pembalakan liar telah menghancurkan 5 juta hektar per tahun.

Orangutan sensitif terhadap penebangan selektif yang membuat kanopi pohon

sulit atau hampir mustahil disisakan. Dan ketika penebangan menjadi intensif

orangutan akan hilang sama sekali. Taman nasional telah disediakan sebagai

cadangan, tapi ini tidak menghentikan operasi penebangan ilegal di Indonesia.

Pemantauan pembalakan liar dan beragam penegakan hukum telah didanai, tetapi

kurangnya penuntutan bagi mereka yang tertangkap dan korupsi di pemerintahan

terus berlangsung hingga hari ini. Tekanan di seluruh dunia untuk pengelolaan

hutan yang lebih baik baru saja mulai memiliki efek pada kebijakan pemerintah.

Penting dilakukan bahwa tekanan ini terus ditingkatkan. Salah satu pohon yang

paling dicari penebang ilegal di Indonesia adalah Ramin. Pada Agustus 2001,

Indonesia diberitahu IUCN bahwa semua spesies Ramin harus tercantum pada

Lampiran III CITES untuk membantu melindungi habitat orangutan.

Indonesia pada tahun 1987 merupakan penandatangan CITES IUCN

(Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka) dan telah berkomitmen

untuk kampanye internasional untuk menghentikan perdagangan satwa langka.

Hal ini menjadi landasan hukum sehingga menjadi tindak pidana bagi pihak yang

melakukan perdagangan satwa langka. Namun, penangkapan orangutan muda

untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan terus berlangsung. Agar bayi

Page 7: MAKALAH evolusi

atau orangutan remaja dapat diambil maka induknya harus dibunuh terlebih

dahulu. Ahli di lapangan mengatakan bahwa rata-rata, 2 orang dewasa dibunuh

agar berhasil mengambil 1 bayi. Biasanya, sampai 5 bayi dikirimkan bersama-

sama dalam satu kotak, dengan harapan bahwa satu akan bertahan dalam

perjalanan yang sulit. Dari Desember 2002 sampai Juni 2003, 40 orangutan

diselundupkan keluar dari Indonesia ke Taiwan, Jepang, Inggris, Italia, Jerman,

Kanada dan Belanda. Rute ini biasanya dimulai dari Kalimantan Tengah di mana

mereka dikirimkan ke sungai dengan tongkang yang mengangkut kayu. Akhirnya

mereka tiba di Jakarta untuk kemudian dikirim keluar ke Thailand, Singapura atau

Malaysia. Para pedagang yang bertanggung jawab atas penyelundupan orangutan

sangat terorganisasi dengan baik, memiliki jaringan internasional di lokasi, serta

semua yang diperlukan kontak Indonesia agar berhasil mengirimkan orangutan ke

luar negeri melalui bandara internasional. Di Indonesia orang yang membeli

orangutan biasanya dari kalangan kelas atas, berpendidikan dan jarang

mengabaikan hukum. Banyak polisi dan perwira militer memiliki orangutan. Pada

pertengahan 2004, pedagang kecil telah dituntut ke pengadilan sedangkan pemain

besar tetap dapat melanjutkan bisnisnya. Kalaupun mereka dituntut, hukuman

yang diberikan ringan sehingga tidak menghentikan penyelundupan.

Diperkirakan sekitar 1.000 bayi orangutan diselundupkan ke Taiwan dari

Kalimantan antara tahun 1985 dan 1990 dan dijual sebagai hewan peliharaan

eksotis. Penyelundupan ini setidaknya menurunkan 10% dari populasi liar

(persentase ini termasuk semua orangutan yang tewas dalam proses

penyelundupan dan perburuan liar, sebuah perkiraan konservatif memperkirakan

lebih dari 3.000 hewan ini telah diselundupkan). Melonjaknya orangutan sebagai

hewan peliharaan adalah hasil dari sebuah program televisi populer di Taiwan

yang menampilkan orangutan hidup sebagai hewan peliharaan yang sempurna dan

berfungsi sebagai penjaga dari orang yang memeliharanya. Akibatnya permintaan

itu dipenuhi melalui penyelundupan dan perburuan. Akhirnya orangutan yang

terlihat lucu dan suka digendong tumbuh dewasa dan menjadi tidak terkendali.

Banyak orangutan yang menderita akibat kelalaian, gizi buruk dan terkena

masalah kesehatan yang serius seperti tuberkulosis dan hepatitis B. Sedangkan

Page 8: MAKALAH evolusi

sedikit orangutan yang beruntung dikembalikan ke pusat penyelamatan di

Indonesia untuk direhabilitasi dan dikondisikan kembali ke alam liar.

Page 9: MAKALAH evolusi

BAB 3 Pembahasan

3.1 Fosil Orang Utan (Pongo Pygmaeus)

3.1.1 Taksonomi orang utan

Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae

(Groves, 2001), dengan klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrae

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Family : Pongidae

Subfamily : Pongoninae

Genus : Pongo

Species : Pongo pygmaeus (Orangutan Kalimantan/Borneo)

3.1.2 Sejarah

Orang utan modern berasal selama masa Pleistosen, 2 juta sampai 100.000

tahun yang lalu. Mereka sekarang menghadapi kepunahan. Pada pergantian abad

terakhir sekitar 315.000 orang utan ada di alam liar. Jumlah orang utan sekarang

turun 92% dibandingkan dengan abad yang lalu dan telah berkurang setengahnya

di Sumatra Utara antara 1993 dan 2000. Asal orang utan bentuk kuno tidak

disepakati. Satu hipotesis mengatakan orang utan berasal dari Lufengpithecus,

sementara yang lain berpendapat bahwa mereka berasal dari Sivapithecus. Catatan

fosil dari kera besar yang masih hidup masih minim dan orang utan adalah satu-

satunya kera besar yang memiliki catatan fosil yang menghubungkan bentuk awal

ke bentuk kemudian (tidak pernah ada sebuah pun fosil Afrika yang ditemukan

Page 10: MAKALAH evolusi

berhubungan dengan simpanse atau gorila). Namun, sekarang ada bukti kuat yang

menunjukkan tidak satu pun dari spesies-spesies tersebut adalah nenek moyang

dari orang utan. Dalam penemuan baru (dilaporkan pada tahun 2002), sebuah tim

ilmuwan menggali fosil kera (Lufengpithecus chiangmuanensis) di Thailand yang

berumur 10-13,5 juta tahun yang lalu. Fosil ini terdiri dari kedua rahang atas dan

bawah dengan struktur gigi yang sama seperti orang utan saat ini dan mereka

memperkirakan ini merupakan nenek moyang orang utan dari bentuk baru.

Penemuan ini akan menempatkan perkembangan orang utan sebelumnya di

habitat yang sama dengan yang ada saat ini yakni hutan tropis di Sumatra dan

Kalimantan sebagai rumahnya. Lebih banyak lagi fosil perlu ditemukan dan

dipelajari untuk melengkapi gambaran sejarah evolusinya.

Fosil dari satu juta tahun lalu menunjukkan bahwa ada orang utan

berukuran raksasa di Indocina. Fosil dari 40.000 tahun yang lalu ditemukan di

Kalimantan dan Sumatera, orangutan itu menunjukkan 30% lebih besar daripada

spesies yang ada saat ini. Hal ini diduga bahwa orangutan yang lebih awal

mungkin lebih terestrial (hidup di tanah) daripada spesies yang ada saat ini.

Namun apa yang kita lihat hari ini adalah bahwa spesies yang sekarang telah

menjadi arboreal (hidup di pohon) untuk waktu yang sangat panjang dan telah

sepenuhnya beradaptasi secara fisik.

Orang utan menghabiskan hidup mereka di kanopi hutan tropis 20 sampai

100 meter dari tanah. Diduga ini merupakan salah satu alasan karena harimau

menjadi predator alamnya yang utama. Namun, dengan punahnya harimau di

Kalimantan, orang utan jantan dewasa telah turun dan menghabiskan sampai

sekitar 5% dari waktu mereka di lantai hutan. Kadang-kadang orang utan, ketika

di tanah, akan pergi ke sumber air (tetapi tidak untuk berenang). Mengingat

ukurannya yang besar, gerakan orang utan dari satu pohon atau cabang ke yang

lain terlihat anggun dan lincah, namun pelan. Orang utan jarang menjelajahi hutan

yang mencakup lebih dari satu mil dalam sehari (1 km). Namun mereka memiliki

berbagai macam tempat untuk mencari makanan mereka. Orang utan jantan dapat

menjelajahi beberapa ribu hektar dan betina dapat menjelajahi beberapa ratus

hektar hutan. Ketika bergerak di tanah mereka lambat dan canggung. Karena gaya

Page 11: MAKALAH evolusi

hidupnya arboreal maka mereka jarang turun dari pohon. Orangutan tak pernah

belajar berjalan dengan buku jari seperti gorila dan simpanse, melainkan berjalan

dengan kepalan tangannya. Tempat tinggalnya yang tinggi di pohon membuat

mereka jauh dari jangkauan predator seperti harimau dan macan tutul.

Gambar 1. Fosil tengkorak kepala orang utan jantan (atas) dan betina (bawah)

Orang utan (Pongo pygmaeus) betina adalah satu-satunya anggota kera

besar berasal dari asia. Tidak seperti kera besar lainnya, hidupnya soliter kecuali

diperpanjang menjadi hubungan antara ibu dan keluarga. Betina melahirkan sekali

dalam 8 tahun/lebih. Menyusui anak sampai usia 6 tahun. Dan belajar/mengajar.

Betina secara signifikan lebih kecil dari pada jantan dengan berat sekitar setengah

x lebih x berat. Orang utan binatang terbesar yang hidup dikanopi hutan dan

jarang turun ke tanah. Sedang pada jantan hidup 1,5 juta yang lalu di kalimantan

dan sumater, 3 sub spesies lebih banya di sumatera. Masih ada 20,000 ekor yang

tersisa di alam liar. Orang hutan bersuara rendah resonasi suara bergemuruh.

Sedangkan yang betina melengking. Jantan dewasa mempunyai berat badan +

200kg dan memiliki rentan lengan lebih dari 7 kaki atau 13,9 m.

Page 12: MAKALAH evolusi

Gambar 2. Fosil rangka tubuh orang utan jantan

Pada gambar 2. dapat dijelaskan mengenai struktur tubuh fosil orang utan

yang meliputi kedudukan tengkorak sebelah depan ujung tulang belakang, rahang

berbentuk seperti huruf U, gigi memiliki ukuran dan tinggi yang tidak sama,

tulang belakang bengkok, tangan lebih panjang dari kaki, kaki untuk berjalan dan

memegang, ibu jari kaki dapat bergerak bebas, dan pelvis Sempit dan memanjang.

Orang utan merupakan mamalia terbesar di dunia yang tinggal pohon.

Berat yang jantan adalah 220 pon dan ketika berdiri tingginya 5 kaki yang

merupakan dua kali ukuran yang betina. Kaki mereka sekitar 30% lebih pendek

dari lengan panjang mereka yang bisa tumbuh, hingga 6.6 kaki. (2m). Mereka

menggunakan kedua kaki dan tangan untuk bergerak dari pohon ke pohon di

kanopi hutan. Kaki mereka dirancang seperti tangan dan kedua tangan dan kaki

mereka yang panjang, rapat dan kuat digunakan seperti kait saat menggenggam

cabang pohon. Jempol sepenuhnya saling berlawanan.

Orang utan jantan Borneo memiliki bantalan pipi besar dan kantung laring

yang sangat besar dan wajahnya berbentuk persegi. Orang utan jantan Sumatera

memiliki bentuk wajah berlian dengan bantalan pipi dan kantung yang lebih kecil.

Secara genetik mereka berdua memiliki 48 kromosom (dibandingkan dengan 46

bagi manusia), namun ada beberapa yang jelas berbeda yang membedakan mereka

Page 13: MAKALAH evolusi

ke dalam 2 subspesies terpisah. Mereka memiliki pipi datar, rahang besar, dan gigi

yang besar yang khusus untuk merobek, memotong, dan membuka kerang.

Orang utan adalah hewan yang pertumbuhannya lambat dan menghasilkan

keturunan yang terendah dari semua mamalia. Orang utan betina menjadi dewasa

secara seksual pada usia 10 dan akan tetap subur selama 20 tahun ke depan.

Namun mereka cenderung tidak bereproduksi sampai umur mereka sekitar 15

tahun. Rata-rata waktu antara kelahiran orangutan untuk betina dewasa adalah

delapan tahun. Akibatnya hanya 3 atau 4 anak yang lahir selama hidupnya.

Hilangnya habitat dan penangkapan liar akibat perdagangan hewan ini untuk

peliharaan berdampak pada spesies ini secara keseluruhan, dengan pengaruh yang

sangat buruk. Orangutan jantan siap bereproduksi pada usia 12 dan dengan

bertambahnya usia mereka, mereka akan mulai mengembangkan pipi flensa atau

bantalan dan kantong tenggorokan yang begitu mengesankan sekitar usia 20.

Namun pertumbuhan orang utan jantan muda pada bantalan pipi dapat terhambat

jika ada jantan dominan dalam jangkauan kehidupannya.

Status P. abelii sangat terancam sedangkan P pygmaeus terancam. Pada

pergantian abad terakhir terdapat sekitar 315.000 orangutan di alam liar. Dalam

15 tahun sejak tahun 1987, jumlah orangutan menurun lebih dari setengah dari

45.000 60.000 menjadi antara 15,000-24,000. Diperkirakan bahwa 80% dari

seluruh habitat orangutan telah hancur karena penebangan hutan, baik legal

maupun ilegal.

Sumber:

http://www.umich.edu/~ esupdate/library/96.09/perkins.html http://www.sciencenewsforkids.org/articles/20040714/Feature1.asp http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/3383425.stm http://savetheorangutan.com/index2.php?id=197 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21959/4/Chapter%20II.pdf

BAB 4 Penutup

Page 14: MAKALAH evolusi

Daftar Pustaka

Daftar isi