Upload
giavanny-eka-rani-puteri
View
22
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dermatologi
Citation preview
KASUS
Page 1
Ny. Dini usia 50 tahun, datang ke poli kulit kelamin rumah sakit, ketika kamu
sebagai Ko-ass, dengan keluhan timbul bercak-bercak hitam pada parut, bokong,
lipatan paha kiri dan kanan sejak 3 bulan yang lalu.
3 bulan yang lalu pasien mengatakan awal timbulnya bercak-bercak berwarna
merah pada perut. Mulanya bercak tersebut hanya sebesar uang logan dan terasa gatal
yang tidak tentu waktunya. Pasien mengatakan bahwa semakin terasa gatal terutama
saat ia berkeringat, terutama mengenakan celana ketat.
Pasien berobat ke dokter di puskesmas dekat rumahnya, diberi salep
(hidrokortison cream) yang dipakai pasien 3 kali dalam sehari (pagi, siang, sore) dan
menurut pasien bercak tersebut berkurang namun tidak sembuh. Bercak-bercak
tersebut makin melebar disertai dengan perubahan warna menjadi kehitaman.
2 bulan yang lalu pasien mengatakan muncul keluhan bercak yang sama di dan
lipatan paha kanan dan kirinya hingga ke bokong. Pasien juga berobat ke puskesmas
untuk bercak-bercak tersebut dan memakai salep racikan dan pasien mengaku
bercaknya berkurang namun tidak sembuh juga. Bercak-bercak di perut, lipatan paha
kanan dan kiri serta bokong juga semakin melebar dan warnanya berubah menjadi
hitam dan terlihat menjadi lebih kering
Page 2
Pasien memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari dan selalu mengenakan
pakaianketat, tidak memiliki hewan peliharaan dirumah dan tidak pernah kontak
langsung deng orang lain sebelumnya yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien.
Pasien mengatakan memiliki riwayat Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol
dengan obat. Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
Karena bercak-bercak tersebut semakin banyak dan keluhan tak kunjung reda,
pasien dikonsul ke Departemen Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
o TD : 130/90 mmHg Nadi : 88/menit
o Pernapasan : 22 x/menit Suhu : Afebris
Kepala : Normocephal
Mata : Konjutiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
THT : Normotia, deviasi septum (-), faring hiperemis (-)
Leher : Kelenjar tiroid dan LGB tidak teraba membesar
Thorax : Jantung- paru : dbn
Abdomen : Datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Page 3
Status Dermatologikus
Lokasi : Daerah abdomen, gluteus, dan inguinal dextra et sinistra
Abdomenn
Efloresensi : Bercak-bercak hiperpigmentasi, polisiklik dibagian tepi,
berbatas tegas, berukuran plakat, terdapat papul-papul eritema dibagian tepi,
disertai banyak skuama halus dan sedikit krusta berwarna hitam
Gluteus
Efloresensi : Bercak-bercak hiperpigmentasi, polisiklik dibagian tepi,
berbatas tegas, berukuran plakat, terdapat papul-papul eritema dibagian tepi,
disertai banyak skuama halus, sedikit ekskoriasi, dan krusta berwarna hitam
Inguinal dextra et sinistra
Efloresensi : Bercak-bercak hiperpigmentasi, polisiklik dibagian tepi,
berbatas tegas, berukuran plakat, disertai banyak skuama halus dan krusta
berwarna hitam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap
Hb : 14 g/dl
Ht : 38%
Trombosit : 150.000/ul
Leukosit : 6000/ul
Diff Count/Hitung Jenis Leukosit : 0/3/4/59/28/6
GDS : 350 mg/dl
Page 4
Pemeriksaan Penunjang
Sediaan langsung dengan KOH 20% dari kerokan kulit lesi pada region
abdomen, gluteus dan inguinal : tampak hifa sejati
Page 5
EPILOGUE
Spesialis kulit-kelamin mengatakan Ny. Dini menderita tinea corporis et cruris.
Dan disarankan agar menjada daerah lesi tetap kering. Bila gatal, jangan digaruk.
Mengurangi kelembaban dari tubuh oenderita dengan menghindari pakaian yang
ketat atau panas (karet, nylon), memperbaiki ventilasi rumah dan menghindari keringat
yang berlebihan. Menghindari penularan kontak dengan penderita lain. Bila berkeringat
keringkan dengan handuk dan mengganti pakaian yang lembab. Meningkatkan
hygiene, untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan handuk yang digunakan
penderita harus segera dicuci dan direndam air panas. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perjalanan penyakit seperti diabetes mellitus, kelainan endokrin yang
lain harus dikontrol.
Medikamentosa :
Diberi anti fungi oral dan topical, antihistamin setelah beberapa hari dilakukan
terapi kondisi penyakit Ny. Dini membaik
LEARNING PROGRESS REPORT
Terminologi
Problem
Page 1
Ny. Dini, 50 tahun
KU
Bercak-bercak hitam pada perut, bokong, lipatan paha kiri dan kanan sejak 3
bulan yang lalu
KT
Awalnya bercak-bercak berwarna merah pada perut
Mulanya bercak hanya sebesar uang logam dan terasa gatal namun tidak tentu
waktunya
Semakin terasa gatal terutama saat berkeringat dan memakai celana ketat
RPO
Diberi salep (hidrokortison cream) 3x/hari bercak berkurang tapi tidak sembuh.
Bercak semakin melebar disertai dengan perubahan warna menjadi kehitaman
KT
- 2 bulan yang lalu, muncul keluhan bercak-bercak yang sama di lipatan paha kiri
dan kanan hingga ke bokong berobat dan diberi salep racikan tidak
sembuh, bercak-bercak diperut, lipatan paha kiri dan kanan, serta bokong
semakin lebar dan warna berubah menjadi hitam dan terlihat kering
Hipotesis
1. Dermatofitosis
- Tinea corporis - Tinea unguium
- Tinea cruris - Tinea pedis et manus
- Tinea capitis - Tinea barbae
2. Pitiriasis Versikolor
Page 2
RIKES
DM tidak terkontrol
tidak ada keluarga yang menderita hal yang sama dengan pasien
Mandi 2 kali sehari dan selalu menggunakan pakaian ketat
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Vital Sign : Normal
Head to Toe : Normal
Hipotesis
1. Dermatofitosis
- Tinea corporis - Tinea unguium
- Tinea cruris - Tinea pedis et manus
- Tinea capitis - Tinea barbae
2. Pitiriasis Versikolor
3. Kandidosis
Page 3
Status Dermatologikus
Lokasi : Daerah abdomen, gluteus, dan inguinal dextra et sinistra
Efloresensi pada lokasi : hiperpigmentasi, polisiklik, batas tegas, plakat, papul
eritem tepi, skuama, krusta (+)
Hipotesis
- Tinea cruris
- Tinea corporis
Page 4
Pemeriksaan Penunjang
Sediaan langsung dengan KOH 20% dari kerokan kulit lesi pada region
abdomen, gluteus, dan inguinal kiri dan kanan tampak hifa sejati
Hipotesis
- Tinea cruris
- Tinea corporis
Page 5
Diagnosa :
Tinea corporis et cruris
Terapi
Non farmakologis : menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan penderita
lain, bila berkeringat, keringkan dengan handuk dan mengganti pakaian yang
lembab. Meningkatkan hygiene unutk menghindari penularan penyakit, pakaian
dan handuk yang digunakan penderita harus dicuci dan direndam air panas
Farmakologi : Anti fungal oral dan topical dan antihistamin.
Mekanisme
jamur
melekat ke jaringan keratin
berkembang menembus stratum korneum
penetrasi
sekresi protease, lipase dan enzim mucilonitik
inflamasi
si
More Info
reaksi antara sitokindan adhesi sel
turn over epidermis
laju mitosis dan jmlhsel germinativum >>
sel diujung terdorong kepermukaan lebih cepat
sel-sel yg tdk maturterdorong ke atas dan
menumpuk
sisik / plak
pengelupasan kulit
sel mast
histamin PG
S. Perifer vasodilatasi
S. Sensorik permeabilitaspemb. darah
gatal
garuk
erosi dankrusta
eritem
makrofag
memangsaagen asing
leukosit
neutrofil monosit
menyerangagen asing
mannan (zat dari dinding
sel jamur)
immunoinhibitor
leukosit tidakmeningkat
sel plasmaditepi
sel plasmadi dermis
vesikel
Anamnesa
RPK dan RPD
Pemeriksaan Fisik
Status generalis, Vital sign, Head to toe dan Status Dermatologikus
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap dan larutan KOH 20%
I Don’t Know dan Learning Issue
1. Jamur :
a. Taksonomi
b. Sifat jamur
2. Dermatofitosis
a. Tinea cruris
b. Tinea corpors
c. Tinea capitis
d. Tinea barbe Definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi,
e. Tinea unguium gejala dan tanda, diagnosis banding, tata
f. Tinea pedis et manus laksana, pencegahan dan prognosis.
g. Tinea fasialis
h. Tinea versikolor
3. Kandidosis
4. Akne Rosasea