17
Yang belum Tujuan Studi Sub bab landasan teori Kondisi dan Situasi Pembahasan Kesimpulan

Makalah TLL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknik lalu lintas

Citation preview

Yang belum Tujuan Studi Sub bab landasan teori Kondisi dan Situasi Pembahasan Kesimpulan

Sepedaadalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyaisetang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannyaKATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,taufik dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelasaikan makalah yang berjudul ------------------------------------- dengan baik guna menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Transportasi. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman pembaca dalam bidang pendidikan khususnya Sistem Transportasi.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:1. Dr. Ir. M Zainul Arifin M.T, selaku dosen mata kuliah Teknik Lalu Lintas2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi3. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah iniDalam menyusun makalah ini, kami tak luput dari kesalahan baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca. Untuk menjadi acuan dan bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG1.2. TUJUAN STUDIBAB II TEORI DAN PERMASALAHAN2.1. LANDASAN TEORI2.1.1. 2.1.2. 2.1.3. 2.1.4. 2.1.5. 2.2. KONDISI DAN SITUASIBAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN3.1. PEMBAHASAN3.2. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGTransportasi secara umum diartikan sebagai perpindahan barang/orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat, maka aktivitas transportasi pun juga meningkat. Hal ini dikarenakan tidak semua fasilitas yang dibutuhkan masyarakat berada pada satu tempat. Kondisi seperti ini mengakibatkan timbulnya pergerakan menuju daerah pemenuhan kebutuhan. Dari sini, dapat dilihat bahwa transportasi sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat dan turut menentukan perkembangan suatu wilayah. Dengan adanya transportasi yang lancar maka distribusi barang dan jasa juga akan semakin mudah.Namun, tidak selamanya aktivitas transportasi berdampak positif. Aktivitas transportasi juga dapat memberikan akibat negatif. Salah satunya yaitu dampak terhadap lingkungan. Aktivitas transportasi yang tidak dikendalikan, terutama transportasi dengan kendaraan bermotor, dapat merugikan lingkungan dan ekosistem yang ada didalamnya. Dampak negatif dari masalah system transportasi ini adalah tingginya kadar polutan akibat emisi (pelepasan) dari asap kendaraan bermotor. Hal ini bisa menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja. Hampir 80% konsumsi bahan bakar di bumi ini dihabiskan untuk keperluan transportasi darat (Houghton, 1995). Sedangkan pada tahun 1992, 40% dari total penggunaan bahan bakar dihabiskan untuk sector transportasi, dan 80% bahan bakar untuk sektor transportasi digunakan untuk transportasi darat.Kota Surabaya adalah kota besar yang memiliki tingkat tata guna lahan yang tinggi disertai dengan prasarana jalan yang cukup memadai. Hal ini memungkinkan terjadinya arus lalu lintas yang besar dengan tingkat populasi yang padat di Kota Surabaya. Dengan semakin dimudahnya masyarakat untuk bias memiliki kendaraan pribadi oleh pemerintah, peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi sangat tinggi di setiap tahunnya. Dalam Data Carbon Footprint Kota Surabaya, jumlah kendaraan bermotor berbagai jenis di Surabaya mencapai 1.827.806 unit pada tahun 2010 sedangkan pertambahan kendaraan bermotor tiap tahunnya mencapai 30 %. Sepeda motor mendominasi komposisi kendaraan bermotor di Kota Surabaya yaitu sebesar 80 % dari total seluruh kendaraan bermotor di Kota Surabaya.Dengan volume kendaraan bermotor yang besar, pencemaran udara di Surabaya harus mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Surabaya. Hal ini dikarenakan emisi karbon dioksida yang dihasilkan akibat dari kendaraan bermotor juga akan semakin besar seiring dengan terus meningkatnya volume kendaraan bermotor setiap tahunnya.Dari hasil perhitungan besarnya kekuatan emisi di jalan masuk Kota Surabaya dan di dalam Kota Surabaya dapat diketahui total keseluruhan emisi kendaraan bermotor Kota Surabaya. Jumlah total emisi CO2 dari sektor transportasi di Kota Surabaya mencapai 5.269.460 ton CO2/tahun. Dengan emisi terbesar pertama dihasilkan oleh mobil solar karena jumlah mobil solar se Surabaya terdata lebih banyak dan lebih diminati masyarakat karena hemat bahan bakar. Sedangkan Emisi terbesar kedua dihasilkan oleh sepeda motor karena jumlahnya juga banyak dan diminati masyarakat serta lebih irit bahan bakar dibanding mobil. Jika kebutuhan sepeda motor tak terkendali, bisa berpotensi sebagai penyumbang emisi terbesar di jalan-jalan Kota Surabaya. Truck, Mobil Bensin dan Kendaraan umum menjadi penghasil emisi terbesar selanjutnya. Maka dari itu untuk mengurangi polusi udara yang diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor, perlu adanya implementasi penggunaan sepeda sebagai solusi alternative.

1.2. TUJUAN STUDI1. Untuk mengetahui dampak polusi udara akibat terus meningkatnya kendaraan bermotor2. Untuk mengetahui dampak implementasi penggunaan sepeda guna mengurangi polusi udara di Surabaya3. Untuk mengetahui kesesuaian implementasi penggunaan sepeda guna mengurangi polusi udara di Surabaya4. Untu

BAB IITEORI DAN PERMASALAHAN2. 1 LANDASAN TEORI2. 1. 1 Polusi dan PolutanPolusi adalah proses masuknya bahan pencemar (polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan jumlah yang tidak selayaknya Polusi atau pencemaran berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009 adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Polusi dapat berupa berbagai jenis, ada polusi air, polusi tanah, polusi suara dan polusi udara. Pada makalah ini kami akan fokus ke masalah polusi udara2. 1. 2 Polusi UdaraUdara terdiri atas sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah Nitrogen (78,09 %), Oksigen (21,94 %), Argon (0,93 %), karbon dioksida (0,032 %), dan lain-lain. Jika ke dalam udara tersebut masuk atau dimasukkan zat asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi, maka dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar. Berdasarkan uraian tadi, maka yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan mengganggu kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Banyak sekali bahan-bahan atau zat-zat yang mencemari udara, namun yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), Belerang Oksida (SOx), Hidro Karbon (HC), Partikel (Partikulate) dan lain-lain.

2. 1. 3 Dampak Polusi UdaraPolusi udara memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan lainnya seperti tumbuhan, hewan, dan bangunan. Dampak tersebut tidak hanya menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia tetapi juga bisa menimbulkan kematian dalam jumlah yang cukup besar. Adanya bahan-bahan tertentu di udara akibat pencemaran udara menjadi penyebab kematian banyak penduduk, khususnya di perkotaan. Berat ringannya dampak yang ditimbulkan akan sangat tergantung pada konsentrasi dan lama seseorang menghirup udara yang telah tercemar. Selain itu Polusi udara juga merupakan pemicu terjadinya hujan asam yang menyebabkan penurunan produktivitas tumbuhan dan hewan serta kerusakan pada bangunan.Berikut adalah beberapa parameter pencemaran udara dan efeknya terhadap kesehatan: Partikulate matter (PM-10) Partikulat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu, dan uap yang terdapat dalam atmosfir, disamping mengganggu estetika, partikel berukuran kecil dapat terhisap ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan penyakit gangguan pernapasan dan kerusakan paru-paru. Karbon Monooksida (CO) Mengganggu konsentrasi dan refleksi tubuh, menyebabkan kantuk, dan dapat memperparah penyakit kardiovascular akibat defisiensi oksigen, CO mengikat hemoglobin sehingga jumlah oksigen dalam darah berkurang. Konsentrasi CO pada 30-40 ppm dapat menyebabkan sesak nafas dan pusing. Bahkan konsentrai CO yang lebih tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kematian. Sulfur Dioksida (SO2) Meningkatkan resiko penyakit sistem pernafasan antara lain gangguan pada selaput pernafasan dan peradangan pada saluran tenggorokan. Kendaraan yang menghasilkan zat ini adalah automobile (diesel). Nitrogen Oksida (NO) Meningkatkan total mortalitas, penyakit cardiovascular, mortalitas pada bayi, serangan asma, dan penyakit paru-paru kronis. Timbal (Pb) Adalah logam berat yang beracun yang dapat mengakibatkan kerusakan otak, ginjal, sumsum tulang, dan sistem tubuh yang lain pada anak-anak. Pada tingkat pajanan yang tinggi Pb dapat menimbulkan koma, kejang-kejang, dan kematian. Timbal juga dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf, pencernaan dan hipertensi, dan penurunan IQ pada anak-anak. Peningkatan kadar timbel darah sebesar 10 -20 ug/dl dapat menurunkan IQ. Hydro Carbon (HC)Pada atmosfir berdampak pada pernafasan. Unsur pencemaran ini mengakibatkan organ pernafasan menjadi sakit. Kendaraan (automobile) memberikan 57% HC dari total polutan HC yang ada di udara. Ozon (O3)Ozon (O3) merupakan pencemar sekunder yang berarti keberadaannya di udara merupakan hasil reaksi antara pencemar primer serta komponen lain di udara.Dampak ozon terhadap kesehatan manusia yaitu : Dengan konsentrasi 0,3 ppm selama 8 jam akan menyebabkan iritasi pada mata. 0,3 1 ppm selama 3 menit s.d. 2 jam akan memberikan reaksi seperti tercekik, batuk, kelesuan. 1,5 2 ppm selama 2 jam akan mengakibatkan sakit dada batuk-batuk, sakit kepala, kehilangan koordinasi serta sulit ekspresi dan gerak.

2. 1. 4 Indek Standar Pencemar Udara (ISPU)Indeks Standar Pencemar Udara adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu, yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya (Kep-45/MENLH/10/1997). Dari ISPU jumlah hari di Jakarta dalam setahun akan dikelompokkan berdasarkan kualitas udaranya.

Berikut cara merubah konsentrasi polutan menjadi angka ISPU :

Adapun batas kandungan polutan di udara berdasarkan SNI adalah sebagai berikut : SNI 19-7119.2-2005 untuk (NO2)berkisar antara 0,005-5 ppm SNI 19-7119.7-2005 untuk (SO2)berkisar antara 0,01-0,4 ppm (25- 1000g/m3) SNI 7119.13 : 2009 untuk (HC) berkisar antara 0-50 ppm2. 1. 5 Karakteristik Sepeda2. 1. 6 A2. 1. 7 A2. 1. 8 A

2. 2 KONDISI DAN SITUASIDengan semakin dimudahnya masyarakat untuk bias memiliki kendaraan pribadi oleh pemerintah, peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi sangat tinggi di setiap tahunnya. Dalam Data Carbon Footprint Kota Surabaya, jumlah kendaraan bermotor berbagai jenis di Surabaya mencapai 1.827.806 unit pada tahun 2010 sedangkan pertambahan kendaraan bermotor tiap tahunnya mencapai 30 %. Sepeda motor mendominasi komposisi kendaraan bermotor di Kota Surabaya yaitu sebesar 80 % dari total seluruh kendaraan bermotor di Kota Surabaya.

BAB IIPEMBAHASAN DAN KESIMPULAN3. 1 PEMBAHASANTransportasi merupakan sumber utama dari pencemaran udara di perkotaan. Kegiatan transportasi menyumbangkan kira-kira 45%, 50%, dan 90% dari Nitrogen Oksida (NOx), total Hidrokarbon (HC) dan emisi Karbon Monoksida (CO) (Olsson, 1994). Meskipun perkembangan teknologi terbaru secara signifikan dapat mengurangi jumlah emisi, namun tingkat kenaikan dari jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi dan jauhnya jarak perjalanan membuat hal tersebut tidak berguna lagi (Carbajo and Faiz, 1994). Oleh karena itu, pelaksanaan dari pengendalian pencemaran udara menjadi sangat penting untuk mencegah efek kerugian pada perkembangan lalu lintas pada perkotaan yang memiliki populasi penduduk sangat padat (Crabbe and Elsom, 1998). 3. 2 KESIMPULANaksjhaljsflv

DAFTAR PUSTAKAhttps://sites.google.com/site/materisipilsemester4/rekayasa-lalu-lintashttp://www.academia.edu/5362412/MAKALAH_MPKTB_Polusi_di_Jakartahttps://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20130926120104.pdfhttp://www.cets-uii.org/BML/Udara/ISPU/ISPU%20(Indeks%20Standar%20Pencemar%20Udara).htmhttps://environmentalchemistry.wordpress.com/2010/11/22/sni-udara-ambien/