Upload
suryadi-azhar
View
366
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
1/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal1
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
Rahmat dan Karunia Nya, sehingga tim penulis dapat menyeesaikan makalah ini. Salawat
beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi dan menjelaskan kode
etik profesi akuntansi serta membahas kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi
Informasi Satyam, R di india
Tim penulis mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca.
Tim penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca, dan dapat disempurnakan dimasa-masa yang akan datang. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Padang, Desember 2014
Tim Penulis
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
2/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ............................................................................................ 3
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
1.3Tujuan Penulisan ........................................................................................ 9
1.4Sistematika Penulisan ................................................................................. 10
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Kasus ......................................................................................... 11
2.2 Analisis Kasus Terkait Etika Bisnis dan Profesi ........................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 26
3.2 Saran ........................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 29
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
3/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional
khususnya di dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian
yang lebih di dalam bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam sehingga
masyarakat berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata
nilai yang berlaku di lingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat
mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal ini,
seorang akuntan diperkerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada
undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik.
Walaupun demikian, sebagaimanapun tanggung jawabnya pada atasan, akuntan
profesional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran,
integritas, objektivitas serta pentingnya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan.
Dalam menjalankan profesinya sebagi seorang akuntan, auditor sangat
diharapkan dapat bekerja dengan benar mengingat besarnya harapan masyarakat atas
hasil audit yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak internal
maupun eksternal perusahaan. Dengan hilangnya objektivitas dan independensi dapat
membuat penglihatan auditor menjadi kabur. Penyimpangan dan kecerangan akan
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
4/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal4
dianggap sebagai kelaziman. Dengan hilangnya objektivitas dan independensi auditor
sama artinya dengan hilangnya eksistensi profesi, mebenarkan bahaka menutupi
perilaku manajemen yang jelas-jelas penghianatan terhadap tugas suci profesi
akuntan publik. Banyak kehancuran persahaan- perusahaan besar di dunia yang
disebabkan oleh auditor yang sudah tidak lagi berpegang teguh dengan kode etik
profesi akuntan dengan hasil audit yang tidak lagi berkualitas dan dapat dipercaya
publik, misalnya saja pada kasus pada perusahaan Enron.
Dalam kasus ini, penulis tertarik menganalisis kasus Perusahaan Teknolagi
Informasi Satryam yang merupakan perusahaan no 4 terbesar di India yang mana klien
nya terdiri dari Nestle, General Electric, dan General Motors. Di dalam kasus
perusahaan Satryam ini diketahui terjadi perilaku moral hazard diantaranya manipulasi
laporan keuangan dengan membesar besarkan laba perusahaan selama bertahun tahun
dan meningkatkan neraca lebih dari US$ 1 miliar yang dilakukan oleh R sebagi
pimpinan perusahaan Sutyam. R mengaku aksi penipuan ini diawali dengan upaya
untuk melancarkan perbedaan kecil ada sistem akuntansi. Selain itu R juga mengaku
bahwa ia memalsukan nilai pendapatan bunga diterima dimuka, mencatata kewajiban
lebih rendah dari yang seharusnya dan mengelembungkan nilai piutang. Dalam
perjalanan manipulasi laporan keuangan ini, ternyata bukan hanya terkait dengan pihak
pimpinan yang sengaja berniat memanipulasi laporn keuangan, namun juga di dukung
dengan kinerja auditor internal yang memberikan celah atau kesempatan kepada R
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
5/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal5
untuk melakukan hal tersebut dengan tidak melakukan pekerjaannya dengan benar.
Kasus yang memalukan ini ternyata juga didukung oleh auditor eksternal perusahaan
yaitu Price Waterhouse Coopers India (PwC) yang turut bersekongkol dengan pihak R.
Salah satu penyebabnya karena benturan kepentingan antara Satryam dengan PwC
selaku auditor eksternal perusahaan yang pada akhirnya menyebakan kerugian yang
sangat besar. Semua ini terungkap setelah R diadili dalam pengadilan pada 9 november
2010 di India. Sekandal ini memicu keprihatinan atas tata kelola perusahaan yang
tingkat korupsinya masih tinggi. Investor asing sudah sering menyuara
kekhawatirannya atas transaksi yang tidak benar oleh perusahaan India yang dikuasai
keluarga.
Dari kasus ini dapat dilihat bahwa auditor yang bekerja di dalam suatu
perusahaan baik internal maupun internal sudah lari dari ketentuan prinsip- prinsip
kode etik profesi akuntan. Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika yang pada
dasarnya untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi.
Terdapat dua sasaran pokok dalam dua kode etik ini yaitu pertama, kode etik
dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kaum
profesional. Kedua, kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari
perilaku-perilaku buruk orang tertentu yang mengaku dirinya profesional (Keraf,
1998). Oleh karena itu, auditor dalam menjalankan profesinya sangat diharapakan
dapat berprilaku sesuai dengan kode etika yang telah mengaturnya agar laporan
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
6/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal6
keuangan yang dihasilkan dari hasil audit tersebut dapat benar-benar digunakan oleh
semua pihak berkepentingan dengan benar dan sebaik-baiknya.
1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa masalah yang terjadi di dalam kasus laba khayalan perusahaan besar teknologi
informasi Satyam di India?
2.
Bagaimana analisis kasus terkait kode etik profesi akuntan?
1.3Tujuan Penulisan
Pada makalah ini terdapat tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Menjelaskan permasalahan yang terjadi terkait manipulasi laporan keuangan yang
pihak pimpinan, kinerja internal auditor Satyam yang tidak melakukan pekerjaaan
dengan benar, serta lemahnya hasil audit auditor eksternal perusahaan Satryam yang
terkait dengan kegagalannya dalam mengindentifikasi froud.
2. Memaparkan analisis kasus terkait dengan pelanggaran kode etik profesi akuntan
oleh auditor internal perusahaan dan auditor eksternal perusahaan.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
7/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal7
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada makalah ini terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi uraian latar belakang yang menjadi
permasalahan yang akan dipaparkan pada makalah.
Sehingga tim penulisan merumuskan masalah yang
terdiri dari dua point. Tujuan penulisan juga dibahas
pada bab ini sehingga pembaca lebih cepat
mengetahui tujuan penulisan makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN Bab ini menguraikan pembahasan kasus serta analisis
terkait dengan kode etik profesi akuntan.
BAB III PENUTUP Pada bab ini menguraikan kesimpulan yang dapat
diambil dari pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya. Sehingga tim penulis dapat memberikan
beberapa saran terkait permasalahan yang terjadi.
DAFTAR ISI Dalam daftar pustaka diberikan informasi detail
mengenai referensi yang digunakan dalam menunjang
makalah ini.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
8/28
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
9/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal9
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Gambaran Kasus
Kasus ini terjadi di india pada 9 November 2010, pengadilan mengadili pengadilan
perusahaan teknologi informasi Satryam Ryang dituduh melakukan penipuan terbesar
dalam sejarah korporasi negara itu. Modus kasus ini mirip dengan skandal rekayasa
laporan keuangan Enron, perusahaan rekayasa listrik dangas asal Texas, Amerika
Serikat. Di dalam kasus ini pengadilan kemungkinan akan mengeluarkan daftar
pemanggilan saksi ujar pengacara R, Bharat Kumar.
R, mantan pemimpin Satryam, pada 7 Januari 2009, mengakui perbuatannya telah
memalsukan keuntungan perusahaan. Dalam surat pengakuan, ia mengatakan telah
membesar-besarkan laba perusahaan selama bertahun-tahun dan meningkatkan
neracanya hingga labih dari US$ 1 Miliar. Atas pengakuan itu, ia menghadapi dakwaan
konspirasi, kecurangan, hingga pemalsuan. Ia kemuadian menarik kembali
pengakuannya. Namun polisi menerapkan surat itu merupakan pengakuan penipuan
yang sifatnya sukarela. Proses persidangan digelar setelah Mahkamah Agung menilai
tuduhan penipuan tidak bisa dikesampingan dengan jaminan. R sebelumnya diberikan
jaminan dengan alasan kesehatan pada Agustus lalu. Dia menjalani pengobatan hepatitis
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
10/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal10
di rumah sakit di rumah sakit Hyderabad. R, 54 tahun pada januari 2009 mengundurkan
diri Satryam. Penipuan yang tidak terdeteksi hingga akhirnya ia ungkapkan itu
mengakibatkan kerugian hingga UA$ 1 Miliar. Media India menyebutkan kasus ini
sebagai Indias Enron. Enron merupakan perusahaan raksasa listrik dan gas di Texas,
Amerika Serikat, yang bangkrut pada 2011 karena terbukti melakukan rekayasa laporan
keuangan dalam skala besar.
Rasanya seperti menunggang harimau, tidak tahu kapan untuk turun tanpa dimakan,
kata R menggambarkan aksi penipuan yang diawali dengan upaya untuk melancarkan
perbedaan kecil pada sisitem akuntansi. Dalam suratnya yang dikirimkan ke jajaran
direksi Satyam, R juga mengakui bahwa dia memalsukan nilai pendapatan bunga
diterima dimuka (accrued interst), mencatata kewajiban lebih rendah dari yang seharusnya
(understated liability) dan mengelembungkan nilai piutang (overstated debtors. Dalam
perjalanan manipulasi laporan keuangan Satyam, ternyata bukan hanya terkait pihak
pimpinan yang sengaja berniat memanipulasi keuangan, namun juga didukung oleh
kinerja internal auditor Satyam yang tidak melakukan pekerjaan dengan benar.
Pada tanggal 14 januari 2009, auditor eksternal Satyam selama 8 tahunterakhir
price Waterhouse Coopers India mengumumkan bahwa laporan auditnya berpotensi tidak
akurat dan tidak reliabel karena dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
manajemen Satyam. Kesalahan auditor eksternal yang paling fatal yaitu Auditor eksternal
Satyam, PwC hubungan istimewa (kemitraan) dengan Satyam, tetapi tetap memerikasa
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
11/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal11
Satyam sebagai kliennya. Terlebih lagi PwC juga menerima bayaran audit fee yang jauh
diatas para pesaing satyam dalam melakukan audit. Institusi akuntan di India IACI,
meminta PwC memberikan jawaban resmi dalam 21 hari terkait skandal Satryam. Ini
bukan pertama kalinya PwC tersangkut masalah di India. Pada 2005. The Reserve Bank
of india melarang PwC untuk mengaudit bank selama 8 tahun karena melakukan audit
yang tidak memadai atas non performing asset dari Global Trust Bank. PWC menghadapi
investigasi terkait kegagalannya mengindikasikan froud senilai 21 juta euro di divisi air
mineral grup perusahaan greencore. Dia menambahkan, dalam surat kepada direksi
Satryam, saya sekarang siap tunduk pada hukum negara ini dan menerima segala
konsekuensinya. Agar lebih kejas, Berikut kesimpulan kecurangan yang dilakukan di
dalam kasus Sutryam dari beberapa artikel pendukung.
Auditor internal yang tidak melakukan pekerjaan dengan benar, sehingga sudah
froud yang sudah bertahun-tahunm tidak dapat diungkapkan sehingga
megakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukung yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.
Representasi yang dalam atau penghilangan dari laporan keuangan, peristiwa,
transaksi, atau informasi signifikan.
Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
12/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal12
Benturan kepentingan antara Satyam dengan PwC selaku auditor eksternal seperti
yang telah di jelaskan sebelumnya.
Billing Schemes yang terbukti dari 6603 invoice palsu.
Check temparing seperti pemalsuan-pemalsuan cek tentang penjualan yang
meningkat dan dicatat di akun cash and bank yang tidak pernah dikonfirmasi dan
diverifikasi oleh auditor.
Fraudulent statemen dalam menyajikan laporan keuangan. Contohnya menyajikan
pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan seharusnya, memalsukan saldo sebesar
Rs 50,40 miliar, piutang bunga palsu sebesar Rs 3,76 miliar dan utang yang tidak
dinyatakann sebesar Rs 12,3 miliar.
Dalam kasus Satyam ini, menjelaskan bahwa bukan hanya pendiri Satyam, R saja
yang menggelembungkan laba perusahaan, namun juga ada persengkokolan dari
pihak auditor internal Satyam dan auditor eksternal Satyam yaitu: PwC yang
mendukung rencaan R tersebut.
Sekandal ini memicu keprihatinan atas tata kelola perusahaan di negara yang tingkat
korupsinya masih tinggi. Investor asing sudah sering menyuarakan kekhawatirannya atas
transaksi yang tidak benar oleh perusahaan india yang dikuasai keluarga. Tetapi telah ada
harapan sektor teknologi informasi akan menetapkan tata kelola baru yang dapat menjadi
acuan. Satryam merupakan perusahaan teknologi informasi outsourcing terbesar keempat
di India. Klien terdiri atas Nestle, General Electric, dan General Motors. Akibatnya kasus
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
13/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal13
ini, perusahaan kemudiaan diambil alih oleh Tech Mahindara dengan nilai US$ 600 juta
untuk kepemilkan mayoritas. Perusahaan kemudian berganti nama menjadi Mahindra
Satyam pada september 2009 dan melaporkan kerugian US$ 27,6 juta kepada tahun fiskal
hingga maret 2010. Membutuhkan waktu 1 hingga 2 tahun bagi perusahaan untuk menjadi
sehat dan dapat berpotensi lagi. Kata presiden Direktur Mahindra Satryam Vineet
Nayyar.
2.2 Analisis Kasus Terkait Etika Bisnis dan Profesi
Ada tiga tipe auditor menurut lingkungan pekerjaan auditing, yaitu auditor
independen, auditor pemerintah, dan auditor intern. Auditor independen adalah auditor
profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit
atas laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya. Auditor internal adalah auditor yang
bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas
pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh
manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap
kekayaan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai
bagian organisasi. Objek yang diaudit oleh auditor bukanlah catatan akuntansi melainkan
laporan keuangan kliennya, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas,
laporan arus kas. Dalam analisis kasus ini, ada tiga alasan melakukan kecurangan dalam
laporan keuangan yaitu pressure, opportunity, dan razionalization.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
14/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal14
a. Pressure, merupakan dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan
kecurangan. Umumnya yang mendorong terjadinya kecurangan adalah masalah
finansial dan keserakahan seseorang. Dalam kasus ini, R mengakui tindakan ini
dilakukannya untuk memperbesar usaha secara global. Hal ini dapat
digolongkan keserakahan dan harapan mendapatkan bonus yang tinggi,
penghargaan, kekuasaan, dan lain-lain
b. Opportunity, merupakan peluang yang memungkinkan kecurangan itu terjadi.
Sistem pengadilan internal Satyam yang lemah dan penyalahgunaan wewenang
menjadi penyebab. Auditor internal telah bekerjasama dengan CEO dengan
tidak melakukan pengujian, meneliti atas verivikasi setiap transaksi seperti yang
telah dijelaskan. Sementara CEO memanfaatkan kesempatas atas dukungan dari
auditor internal untuk melakuan kecurangan.
c. Rationalization menjadi elemen penting terjadinya fraud, dimana pelaku
mencari pembenaran atas tindakannya. Mencari pembenaran sebenarnya
merupakan bagian yang harus ada dalam kejahatan itu sendiri, bahkan
memotivasi untuk melakukan kejahatan. Dalam kasus Satyam ini dinyatakan
tindakan yang dilakukannya untuk memperbesar usaha dengan tujuan untuk
membahagiakan keluarga.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
15/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal15
Berdasarkan Kode Etik Akuntan Indonesia dan Standar Audit sebagai mana
diatur dalam SPAP yang ditetapkan oleh IAI. Terdapat 8 prinsip etika profesional
auditor adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesionalnya dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam rangkap
pelayanan kepada publik serta menjaga dan menghormati kepercayaan publik.
Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yangmendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua
keputusan yang diambilnya. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
sengaja, tetapi tidak menerima kecurangan dan peniadaan prinsip.
Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil,
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
16/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal16
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berpasangan atau bias, serta
bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
Anggota mempuyai kewajiban untuk untuk melaksanakan kewajiban jasa
profesinya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi
kepentingan penggunan jasa konsisitensi dengan tanggung jawab profesi
kepada publik.
Kerahasian
Setiap anggota harus menghormati kerahasian yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai dan mengungkapkan
informasi tersebut tanpa perssetujuan, kecuali ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Perilaku profesional
Setiap anggota harus berprilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditasi profesi.
Standar teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya yang sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan kehati-hatian, anggota mempunyai kewajiban untuk
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
17/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal17
melaksanakan penugasan dari penerimaan jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip-prinsip integritas dan objektivitas.
Kasus diatas menunjukkan adanya pelanggaran kode etik oleh auditor internal
dan eksternal perusahaan Satyam terkait kasus manipulasi laporan keuangan,
kecurangan dan penipuan yang dilakukan mantan pimpinan Satyam yaitu dengan
membesar-besarkan laba perusahaan selama bertahun-tahun dan meningkatkan
neraca hingga lebih dari US$ 1 Miliar. Ada beberapa prinsip etika profesi akuntansi
yang dilanggar oleh auditor internal Satyam dan auditor eksternal PwC India:
Tanggung Jawab Profesi
Dalam kasus ini, terlihat auditor internal dan auditor eksterna PwC tidak
bertanggung jawab penuh dalam menggunakan moral dan profesionalnya
dalam mengungkap froud yang dilakukan pimpinan Satyam. Sehingga
mengakibatkan kerugian sebesar US$ 1 Miliar.
Kepentingan Publik
Dalam kasus ini, yang dirugikan bukan pihak internal perusahaan saja, akan
tetapi di sini juga merugikan masyarakat banyak baik itu investor, kreditor
dan lain-lain. Dari informasi yang di peroleh dari kasus ini setelah mendapat
pengakuan dari R, bursa saham India langsung anjlok. Bursa India merosot
tajam dengan indeks Sensex turun 692,37 poin ke level 9.643,56. Sementara
saham Satyam merosot hingga 70,74% menjadi 52,40 rupee. Dengan kata
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
18/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal18
lain, para investor dan klien satyam tidak lagi menaruh kepercayaan mereka
pada satyam karena laporan keuanagan Satyam tidak realibel.
Integritas
Dalam kasus ini, auditor internal perusahaan dan auditor PwC sebagai
auditor eksternal perusahaan tidak mampu memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik dengan integritas yang tinggi atas profesi akuntan
dengan ikut mendukung atau bersekongkol dengan R dalam memalsukan
laporan keuangan dengan membesar-besarkan laba perusahaan, selain itu
kecurangan dalam kasus Satyam ini jelas terlihat dari jumlah invoice palsu
yang mencapai 6.603, yang tidak wajar bila disebut kesalahan yang tidak
disengaja. Di sini lah diharapkan auditor perusahaan Satyam mengungkap
kecurangan yang sudah tidak wajar lagi agar dapat memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik.
Objektivitas dan Independensi
Dari hasil investigasi kasus Satyam diketahui bahwa di dalam perencanaan
auditnya, auditor internal lebih memprioritaskan atas dasar permintaan-
permintaan R. Auditor eksternal Satyam, PwC India juga melanggar etika
objektivitas kerena memiliki hubungan istimewa (kemitraan) dengan
Satyam, tetapi tetap memerikasa Satyam sebagai kliennya. Terlebih lagi
PwC juga menerima bayaran audit fee yang jauh diatas para pesaing satyam
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
19/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal19
dalam melakukan audit. Hal ini membuktikan auditor tidak memegang teguh
Prinsip Objektivitas sebagai auditor dengan tidak mampu mengendalikan
diri benturan kepentingan dalam memenuhi kewajiban profesionalnya.
Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
Dalam Kasus ini, Kompetensi auditor internal Satyam diragukan, berikut
beberapa hal yang dilakukan auditor internal Satyam dalam
menjalannkannya ( Dari hasil Satyam):
-
Auditor internal tidak melakukan pengujian, meneliti atas verivikasi
setiap transaksi mulai dari awal terjadinya transasksi di setiap tahun.
- Tidak pernah memverifikasi atau memeriksa dengan benar cash dan
bank balance.
- Tidak pernah melaporkan hasil pekerjaannya kepada komite audit.
- Sejumlah bukti temuan serius diabaikan oleh ketua tim audit.
Berikut beberapa pelanggran yang di lakukan auditor eksternal yaitu
PwC
- Auditor eksternal tidak pernah melakukan konfirmasi kepada bank yang
terkait terhadap saldo bank yang tercantum dalam Satyam.
- Tidak pernah memeriksa secara baik Invoice dalam transaksi Satyam
-
Liabilitas atas pajak tidak pernah di laporkan dalam hasil auditnya.
-
Tidak pernah memeriksa atau memverifikasi atas tingkat bunga palsu.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
20/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal20
- Meskipun ditemukan bahwa system pengadilan internal satyam lemah,
tetapi tidak melaporkan hasil temuan.
Perilaku profesional
Dalam kasus ini, auditor internal dan eksternal perusahan Satyam telah
melanggar prinsip ini karen auditor tidak berprilaku secara konsisten dengan
mengenyampingkan reputasi profesi dan tidak mampu mengendalikan diri
dari tindakan yang mendiskreditkan profesi, Satyam tidak seharusnya
menggunakan PwC sebagai auditor eksternal karena memiliki reputasi yang
kurang baik. Seperti kasus di atas, Pwc gagal mendeteksi froud perusahaan
Satryam yang mengakibatkan kerugian US$ 1 Miliar sehingga membuat
hilangnya kepercayaan publik dan kerugian senilai 21 juta euro didivisi air
mineral grup perusahaan Greencore.
Standar teknis
Bila dilihat dari standar aturan yang dikeluarkan oleh Indonesia. Ada
pelanggaran yang dilakukan auditor satyam dan PwC. Contohnya dalam
Pasal 55 khususnya ayat (b) dan pasal 56 Undang-Undang Nomor 5 tentang
Akuntan Publik yang dijadikan sebagai subjek uji material pemohon
dinyatakan bahwa akuntan publik yang dengan sengaja melakukan
manipulasi, memalsukan, dan/atau menghilangkan data atau catatan pada
kertas kerja, atau tidak membuat kertas kerja berkaitan dengan jasa yang
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
21/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal21
diberikan. Dapat dilihat poin-poin di atas, khususnya kompetensi dan kehati-
hatian profesional, auditir satyam karena mengabaikan bukti-bukti berupa
transaksi palsu. R juga melanggar sebagaimana dalam Pasal 56 dinyatakan
bahwa pihak terasosiasi yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksut
dalam pasal 55, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan
denda paling banyak 300 juta rupiah.
Kasus yang diuraikan diatas, jika di analisis menurut prinsip etika
bisnis dan profesi menurut Keraf tahun 1994 adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Prinsip ekonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk
bertindak berdasarkan kesadaran sendiri. Bertindak secara otonomi
mengandakan adanya kebebasan pengambilan keputusan dan bertindak
menurut keputusan tersebut. Pada kasus ini R, sebagai pimpinan
perusahaan Satyam, auditor internal dan auditor eksternal (PwC) tidak
bekerja dengan prinsip otonomi, karen atidak memiliki tangggung jawab
terhdap pemerintah, masyarakat dan dirinya sendiri dengan melakukan
pelanggaran.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
22/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal22
2. Prinsip Keadilan
Pada prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak
seseorang dimana prestasi di balas dengan kontra prestasi yang sama
nilainya, dimana auditor eksternal PwC dibayar dengan tinggi oleh
perusahan Satryam sedang ia tidak menjalankan tugasnya dengan baik
yang sesuai dengan kode etik profesi akuntansi. Sehingga
mengakibatkan kerugian yang snagat besar bagi perusahaan, kehancuran
perusahaan dan bahkan merugikan masyarakat sebagi pengguna atas
lapran hasil auditnya. Hal ini jelas-jelas melanggar prinsip keadilan
karena perusahaan telah meberikan hak PwC dengan meberikan gaji
yang tinggi sedangkan PwC tidak menjalankan kewajibannya dengan
baik dan benar yang berdampak pada kerugian perusahaan.
3. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat peranjian atau
kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan dan hubungan kerja
dengan perusahaan. Hal ini di atur dalam prinsip etika yang mana auditor
internal dan auditor eksternal PwC perusahaan yang seharusnya
mengaudit lapran keuangan dengan berpegang dengan kode etik profesi
akuntan ternyata pada kenyataan justru ikut bersekongkol dengan R
sebagai pimpinan perusahaan untuk mengelembungkan laba
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
23/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal23
perusahaanyang berdampak buruk terhadap perusahaan dan kepercayaan
publik. Pada kasus ini juga tidak sesuai dengan prinsip hormat pada diri
sendiri dan berbuat baik dengan tidak berbuat jahat. Dijelaskan dalam
kasus bahwa pihak yang dirugikan dalam kasus ini yaitu masyarakat
umum misalnya investor, kreditur dan sebagainya.
Jika dianalisis dari teori etika modern (Kognitive) seorang dapat
dinilai dapat dinilai baik atau buruknya berdasarkan teori dibawah ini:
1.
Teori Utilitarialisme
Pada teori utilitarisme menjelaskan bahwa suatu perbuatan dikatakan
baik jika memberikan manfaat tidak hanya pada satu orang
melainkan bagi sekelompok individu. Dalam kasus ini bukan hanya
terkait dengan pihak pimpinan yang melakukan manipulasi laporan
keuangan tetapi juga di dukung dengan kinerja auditor internal
perusahaan yang tidak melakukan pekerjaannya dengan benar
dengan tidak melakukan pengujian, meneliti atas verivikasi setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan juga didukung dengan
lemahnya kinerja auditor eksternal perusahaan dalam mengaudit dan
juga terkait adanya benturan kepentingan dengan pihak perusahaan
bisa dikatakan auditor tidak berprilaku etis karena merugikan banyak
pihak tidak hanya pihak perusahaan tetapi juga masyarakat (investor,
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
24/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal24
kreditur,dll). Tetapi jika kita lihat dari perilaku R sebagai pimpinan
perusahaan dapat dikatakan berprilaku etis karena telah memperkaya
dirinya sendiri dengan semua keserakahannya meskipun
menggunakan uang perusahaan yang dinikmatinya bersama
keluarganya.
2. Teori Dentologi
Teori dentologi yang berarti melepaskan sama sekali moralitas dan
konsekuensi perbuatan. Teori ini menilai perilaku berdasarkan apa
yang dilakukan individu karena merupakan kewajiban tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya. Dalam kasus ini diuraikan
diatas Auditor Internal dan auditor eksternal PwC perusahaan telah
melakukan kewajibannya sesuai dengan permintaan R sebagai
pimpinan perusahaan Satryam dengan ikut bersekongkol dalam
membesar-besarkan laba perusahaan yakni menutupi dan ikut
merancang agar kecurangan tersebut tidak dapat diketahui. Auditor
di dalam teori deontoogi telah berprilaku etis karen atelah melakukan
kewajibannya tanpa mempertimbangkan konseskuensi yang akan
muncul dikemudian hari. Dan jika dilihat dari sosok R sebagai
kepala pimpinan perusahaan Satryam bisa dikatakan juga sudah
berprilaku etis berdasarkan teori ini karena telah memenuhi
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
25/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal25
kewajibannya sebagai kepala rumah tangga demi mencukupi
kebutuhan keluarga dengan uang yang diperoleh dari manipulasi,
pemalsuan, dan penipuan terhadap uang perusahaan.
3. Teori Keutamaan
Namun jika dilihat dari teori keutamaan yang memandang suatu
perilaku berdasarkan sikap atau watak seseorang. Auditor internal
dan auditor eksternal perusahaan Satryam tidak berprilaku etis
dimana auditor internal yang tidak bekerja dengan benar dengan
membiarkan dan memberikan kesempatan kepada R untuk
melakukan manipulasi laporan keuangan dengan tidak melakukan
pengujian, meneliti, dan verivikasi setiap transaksi dengan benar.
Selain itu auditor eksternal juga telah melanggar kode etik profesi
akuntansi dengan bekerja tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
apalagi ikut bersekongkol dengan pihak R dalam membesar-besarkan
laba perusahaan yang berakibat kerugian bagi perusahaan yaitu
sekitar US$ 1 dolar. Secara moral auditor internal dan ekternal
(PwC) perusahaan tidak bijaksana dalam bekerja sehingga terjadi
pelanggaran dan kecurangan yang merugikan banyak pihak. Begitu
juga jika kita lihat deri sudut pandang R sebagaio pimpinan
perusahan Satryam yang melakukan manipulasi laporan keuangan
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
26/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal26
yang merugikan perusahaan dan masyarakat (Investor, kresitur dll)
demi memperkaya diri sendiri serta tidak bertanggung jawab dan
bijaksana dengan posisi yang diamanahkan kepadanya.
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
27/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
Tilawatil Ciseta Yoda Hal27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Informasi yang dihasilkan akuntan harus menggambarkan keadaan
perusahaan yang sebenarnya. Hal ini terutama karena tanggung jawab moral akuntan
adalah kepada pihak eksternal perusahaan sebagai pemakai informasi laporan
keuangan. Pihak eksternal sangat mengandalkan laporan keuangan karena mereka
kesulitan mendapatkan informasi perusahaan. Oleh karena itu, akuntan harus bekerja
dengan memperhatikan kode etik profesi akuntansi. Sehingga sangat penting diingat
bahwa akuntan harus bekerja berdasarkan standar yang berlaku dan dengan tidak
sengaja memberikan informasi yang menguntungkan kepada pihak-pihak tertentu.
Profesi akuntansi dan khususnya para auditor sangat berarti. Berbagai peristiwa
telah meberikan tantangan tetapi juga kesempatan dan pertumbuhan yang sangat
besar. Belum pernah permintaan atas akuntan yang andal dan auditor dengan
integritas tinggi menjadi sanagat tinggi. Kantor Akuntan Publik (KAP) dan par
akuntan nya seharusnya bisa bersikap independen dan jangan sampai kehilangan
objektivitasnya dalam mengaudit laporan keuangan dan mengevaluasi metode
8/10/2019 Makalah UAS Etika Bisnis perusahaan syarma india
28/28
Jurusan Akuntansi Kasus Laba Khayalan Perusahaan Besar Teknologi Informasi Satyam,
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
2014
akuntansi perusahaan yangdi auditnya. Selain itu juga menjunjung tinggi
independensi, profesionalisme, dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi
akuntansi dan ingkat dari tanggung jawab terhadap prefosi mau[pun masyarakat, agar
fenomena ini tidak terurang lagi, dan kejadian-kejadian tersebut sudah menjadi
lonceng peringatan bagi para kauntan, maka diharapkan profesi akuntan akan menajdi
lebih kuat dan dinilai lebih tinggi dari sebelumnya.
3.2 Saran
Penegakan disiplin atas pelanggaran kode etik profesi adalah suatu tindakan positif
agar ketentuan tersebut dipatuhi secara konsisiten. Dengan kasus yang terjadi di
perusahaan Satryam ini diharpakan akan menjadi pelajaran bagi seluruh auditor yang
bekerja baik di internal perusahaan, auditor pemerintahan maupun auditor eksternal
perusahaan agar bekeja secara kompeten, objektifitas dan independen sesuai dengan
ketentuan yang telah di atur oleh prinsip etika profesi akuntan sehingga hasil audit
benar-benar dapat dipercaya oleh publik dalam pengambilan keputusan.