14
MAKALAH WRITING TASK BHP CASE TERMINATION 3 DISUSUN OLEH NITRI RAMADHANI SANTRIL 1110211064 FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA 1 | Page

Makalah Writing Task Bhp

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Writing Task Bhp

MAKALAH WRITING TASK BHP

CASE TERMINATION 3

DISUSUN OLEH

NITRI RAMADHANI SANTRIL

1110211064

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA

2011/2012

1 | P a g e

Page 2: Makalah Writing Task Bhp

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Karena atas izin dan kepastian ilmu-Nya lah saya, Nitri Ramadhani Santril, dapat

menyelesaikan tugas makalah writing task BHP dengan case termination 3 dengan lancar dan

tanpa adanya hambatan apapun.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah writing task BHP ini adalah

untuk belajar mengambil keputusan apa yang akan diberikan kepada pasien, jika kita menjadi

dokter nantinya kelak, dengan keputusannya tersebut atas berdasarkan 4 kaidah dasar bioetik.

Saya mengharapkan dengan makalah yang saya susun ini, dapat mewakilkan dari

pendapat saya jika saya menjadi dokter nanti kelak. Akhir kata saya menyadari bahwa dalam

penyusunan dan pembuatan makalah ini masih sangat banyak kekurangannya, karena itu saya

menerima segala masukan dan tambahan-tambahan yang sekiranya dapat memperbaiki dalam

penyusunan dan pembuatan makalah-makalah yang berikutnya.

Jakarta, 24 Juni 2012

Penulis

2 | P a g e

Page 3: Makalah Writing Task Bhp

Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................. 2

Daftar Isi........................................................................................ 3

BAB 1 : Kasus, pertanyaan, dan jawaban...................................... 4

BAB 2 : Pengembangan kasus ...................................................... 5

BAB 3 : Analisa kasus menurut 4 kaidah dasar bioetik................ 6

BAB 4 : Kesimpulan ..................................................................... 8

3 | P a g e

Page 4: Makalah Writing Task Bhp

BAB 1

Kasus, Pertanyaan, dan Jawaban

TERMINATION 3

The diabetic mother who refused a medically advised abortion

Physician:

A young pregnant woman from a poor family came to the hospital. She had two spontaneous abortions previously. She was diabetic with complications such as nephropathy, hypertension and retinopathy. Her kidney function was very poor. She was advised abortion as it would be very risky for her to continue the pregnancy. Continuation of the pregnancy would further damage her kidneys. But she wanted to continue with the pregnancy at any cost. She would rather die than abort. Her husband did not mind an abortion and was even willing to adopt a child, but she said if she was not able to have a child of her own her husband would leave her. She was willing to risk her life.

Questions

Q: Consider this case. What would you do as a physician?

Q : The patient is exercising her autonomy. The physician knows that her decision would endanger her life but also indicates that she is mentally capable of autonomous decision-making. Should the physician set aside the patient’s right to autonomous decision-making in cases like this?

4 | P a g e

Page 5: Makalah Writing Task Bhp

Kasus termination 3

Ibu yang terkena DM yang menolak untuk aborsi secara medis.

Seorang wanita yang sedang hamil muda yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, datang ke rumah sakit. Sebelumnya, dia telah mengalami aborsi spontan sebanyak 2 kali. Wanita ini memiliki riwayat DM dengan komplikasi seperti nefropati, hipertensi dan retinopati. Fungsi dari ginjalnya sangatlah buruk. Dia disarankan untuk aborsi, karena akan sangat beresiko apabila dia terus meneruskan kehamilannya. Meneruskan kehamilannya akan memberikan dampak lebih lanjut terhadap ginjalnya. Tetapi, dia tetap ingin melanjutkan kehamilannya apapun resikonya. Dia lebih baik mati dari pada aborsi. Suaminya tidak keberatan untuk aborsi, bahkan akan mengadopsi anak, tetapi dia mengatakan jika dia tidak mempunyai anak sendiri, suaminya akan meninggalkannya. Dia bersedia untuk mengambil resiko terhadap hidupnya.

Pertanyaan

Q : Dengan mempertimbangkan kasus ini. Apa yang akan anda lakukan sebagai dokter?

A : Menyarankan pasien untuk aborsi, dengan menjelaskan alasan nya. Karena jika kehamilan diteruskan, akan sangat beresiko terhadap dirinya sendiri bahkan terhadap anaknya. Alasan yang saya sampaikan itu tidak hanya kepada pasien tersebut, tetapi saya akan menyampaikannya juga kepada suaminya. Selain itu, saya juga akan meyakinkan pasien tersebut jika dia tidak akan di tinggalkan suaminya jika tidak mempunyai anak sendiri. Selain itu juga, memberitahu kepada suami pasien, ketakutan akan ditinggalkannya dia apabila tidak mempunyai anak kandung.

Q : Pasien tersebut telat menggunakan hak autonomy nya. Dokter tau bahwa pilihan tersebut sangat berbahaya. Apa yang dokter lakukan pada kasus ini?

A : Menyampaikan lagi akibat terburuk yang akan terjadi jika terus melanjutkan kehamilan yang akan beresiko buruk terhadap dirinya sendiri dan anaknya kelak. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain menyampaikan kembali resiko yang terburuk yang akan didapat jika kehamilan diteruskan. Karena itu sudah hak dari pasien itu sendiri untuk memilih keputusannya sendiri.

5 | P a g e

Page 6: Makalah Writing Task Bhp

BAB 2 Pengembangan Kasus

Beberapa waktu yang lalu, datanglah seorang wanita ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Dia datang diantar oleh suaminya. Butuh beberapa waktu untuk mendapat giliran panggilan untuk diperiksa, sampe tiba saatnya wanita tersebut mendapat panggilan untuk diperiksa.

Suster : “ibu x silahkan masuk”

Ibu x : “oh iya sus, itu saya”, sambil terpogoh-pogoh masuk menuju ke ruang praktek dokter.

Lalu masuk lah wanita tersebut ke dalam ruang praktek dokter. Dengan perasaan was-was akan diperiksa bagaimana kandungannya.

Dokter : “Pagi bu”, kata dokter sambil tersenyum terhadap wanita tersebut

Ibu x : “ Pagi dok, hehe”

Dokter : “Ini benar dengan ibu x ya?”, tanyanya sambil melihat data yang suster berikan padanya

Ibu x : “Oh iya dok benar, saya sendiri”

Dokter : “Oke, jadi ada keluhan apa ibu?”, sekali lagi dokter tersebut tersenyum

Ibu x : “Saya mau memeriksakan kandungan saya dok, ini saya baru saja hamil 1 bulan”, katanya sambil memegang perutnya yang belum terlihat membesar

Dokter : “Baiklah kalo begitu, mari bu ke tempat tidur periksa”, sambil bangkit dari kursinya dan menuju tempat tidur periksa

Ibu x pun berbaring di atas tempat tidur, dan dokter pun memeriksa ibu tersebut.

Dokter : “Kalau boleh tau, ini kehamilan yang keberapa ya bu?”

Ibu x : “Oh ini yang ke 3 dok, tapi sebelumnya saya sudah 2 kali keguguran”, wanita tersebut terlihat suram sesaat, kemudian tersenyum kembali.

Dokter : “Berarti anak ini sangat-sangat ditunggu ya bu? Hehe”, kata dokter sembari bergurau dengan si wanita tersebut

Ibu x : “Hehe iyaa dok, saya menunggu sekali kehadirannya. Apa lagi yang sebelumnya sudah 2 kali gagal”

Dokter : “Pemeriksaannya sudah selesai bu”

6 | P a g e

Page 7: Makalah Writing Task Bhp

Merasa ada sesuatu yang ganjil, dokter pun menanyakan riwayat penyakit sebelumnya, karena saat dokter memeriksa, terdapat sesuatu yang membuat dokter tersebut curiga. Lalu wanita itu memberi tahu jika dia mempunyai riwayat DM sebelumnya, riwayat DM nya disertai dengan komplikasi seperti nefropati, hipertensi dan retinopati. Pada ginjalnya, ginjalnya sudah berfungsi dengan buruk.

Dokter : “Maaf bu sebelumnya, karena ibu mempunyai riwayat DM dengan komplikasinya, saya ingin memberitahu ibu, jika kehamilan ini akan beresiko nantinya. Nantinya akan berdampak lebih buruk untuk keadaan ginjal ibu”

Ibu x : “Sangat beresiko? Oh tidak”, wanita tersebut menundukan kepalanya sembari memegangi perutnya tersebut.

Suami : “Lalu, apa yang harus dilakukan dok agar tidak menjadi beresiko? Apa ada jalan keluar dok?”, suami wanita tersebut yang dari tadi diam, akhirnya ikut turut berbicara.

Dokter : “Ada pak bu, saran saya untuk ibu adalah abortus”

Ibu x : “Saya tidak mau aborsi lagi, saya tidak mau”, ibu tersebut menentang dengan keras

Suami :”Saya tidak keberatan dok jika ini yang terbaik, dan saya akan berencana mengangkat anak saja nantinya”

Ibu x : “Tapi ...tapii..”, wanita tersebut hendak berbicara tetapi mengurungkan niatnya.

Dokter : “Tapi kenapa bu?”

Ibu x : “Bisa kita berbicara berdua saja dok? Sebentar saja”, wajah wanita tersebut tampak memohon.

Dokter : “Baiklah, maaf pak boleh tinggalkan kami berdua dulu sebentar saja?”, kata dokter tersebut dengan pelan.

Suami : “Oke”, Suami dari wanita tersebut pun meninggalkan ruangan.

Lalu wanita tersebut pun menceritakan apa yang dirasakannya, akan ketakutannya,dan akan keputusannya yang tidak ingin untuk melakukan aborsi.

Dia tidak ingin melakukan aborsi, dia tetap ingin terus melanjutkan kehamilannya apapun resikonya. Dia lebih memilih mati dari pada aborsi. Walaupun suaminya tidak berkeberatan untuk melakukan aborsi dan berencana akan mengangkat anak nantinya.

Wanita tersebutpun dengan wajah yang murung mengatakan, jika dia tidak mempunyai anak sendiri, suaminya akan meninggalnya. Kekhawatiran akan ditinggalkan suaminya itu, membuat wanita tersebut bersedia mengamil resiko terhadap hidupnya.

7 | P a g e

Page 8: Makalah Writing Task Bhp

Dari keputusan yang dipilih oleh pasien, saya jika berlaku sebagai dokter, tidak dapat berbuat apapun selain menjelaskan kembali banyaknya resiko yang akan terjadi apabila kehamilan tersebut terus dilanjutkan. Saya pun selain itu juga menjelaskan resiko tersebut kepada suaminya, bukan itu saja, tapi juga menyampaikan kepada suaminya tentang ketakutan atas istrinya apabila dia tidak mempunyai anak sendiri. Tidak hanya suaminya, saya yang berlaku sebagai dokter pun memotivasi pasien agar jangan berkhawatiran akan ditinggalkan suaminya.

8 | P a g e

Page 9: Makalah Writing Task Bhp

BAB 3 Analisa Kasus Menurut 4 Kaidah Dasar Bioetik

4 kaidah dasar bioetik yaitu terdiri dari

1. Autonomy 2. Benefience3. Nonmaleficience4. Justice

Analisa kasus menurut kaidah dasar bioetik autonomy

Analisa menurut kaidah dasar bioetik dari kasus ini yaitu sesuai dengan

1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan3. Berterus terang

8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan

Yaitu dikasus ini saya sebagai dokter, menghargai hak pasien untuk mengambil keputusannya sendiri dengan tidak mengaborsi kandungannya. Selain itu, sayapun sebelumnya telah berterus terang kepada pasien, resiko apa yang akan didapat jika kehamilan tersebut tetap dilanjutkan.

Analisa kasus menurut kaidah dasar bioetik benefience

Analisa menurut kaidah dasar bioetik dari kasus ini yaitu sesuai dengan

4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.

9. Meminimalisasi akibat buruk.

11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

Dikasus ini, dalam kaidah dasar bioetik benefience, saya yang berlaku sebagai dokter, mengusahakan kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya dengan cara menyarankan kepada pasien tersebut untuk melakukan aborsi, karena hal tersebut saya lakukan untuk meminimalisasi akibat yang buruk yg akan terjadi pada pasien tersebut atau bahkan yang akan terjadi kepada anaknya jika tetap dilanjutkan kehamilannya.

9 | P a g e

Page 10: Makalah Writing Task Bhp

Saya yang berlaku sebagai dokter pun menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan, dengan memberikan hak kepada pasien untuk memutuskan pilihannya apakah setuju diaborsi apa tidak.

Analisa kasus menurut kaidah dasar bioetik justice

Analisa menurut kaidah dasar bioetik kasus ini yaitu sesuai dengan

5. Menghargai hak hukum pasien6. Menghargai hak orang lain 7. Menjaga kelompok yang rentan

Dalam kasus ini, saya berlaku sebagai dokter, menghargai hak hukum pasien dan menghargai hak orang lain dengan menerimanya keputusan dari pasien tersebut dan tidak memaksanya dokter agar pasien mengikuti apa yang disarankannya. Lalu, saya berlaku sebagi dokter, menjaga kelompok yang rentan, yaitu wanita itu sendiri. Karena jika dia terus meneruskan kehamilannya, sangat beresiko terhadap ginjalnya yang fungsinya telah buruk akibat dari riwayat DM yang komplikasi.

Analisa kasus menurut kaidah dasar bioetik non malefience

Analisa menurut kaidah dasar bioetik kasus ini yaitu sesuai dengan

8. Melindungi pasien dari bahaya

Dalam kasus ini, sama seperti yang telah dibahas sebelumnya. Saya sebagai dokter akan melindungi pasien dari bahaya, bahaya akan resiko yang akan berdampak lebih lanjut terhadap ginjalnya, yang akan didapat oleh pasien nantinya jika dia terus meneruskan kehamilannya.

10 | P a g e

Page 11: Makalah Writing Task Bhp

BAB 4

Kesimpulan dari kasus ini, saya mengambil kebutusan atas dasar kaidah bioetik yaitu autonomy. Disini, terlihat sekali bahwa pasien mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan saya jika berlaku sebagai dokter, tidak mengintervensi dalam membuat keputusan yang akan pasien ambil. Sayapun membiarkan si pasien dewasa dan kompeten dalam mengambil keputusan, dengan sebelumnya telah berterus terang tentang resiko apa yang akan didapat oleh pasien jika dia tetap terus melanjutkan kehamilannya itu. Dalam hal ini, saya tetap menghargai pasien dalam hal menentukan nasibnya sendiri dan juga tetap menghargai martabat pasien tersebut.

11 | P a g e