Upload
riris-kurnialatri
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BAB 1
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. R DENGAN CVA/STROKE INFARK
1. PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. R No. Reg : 258606
Umur : 62 Tahun Tgl MRS : 07 Februari 2015
Jenis Kelamin : L Tgl Pengkajian : 09 Februari 2015
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia Dx Medis : CVA Infark
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Pendidikan : SMK
Alamat : Mojoagung, Jombang
I. RIWAYAT KEPERAWATAN ( NURSING HISTORY )
Keluhan utama :
Klien mengeluh tidak bisa menggerakkan anggota tubuh bagian kanan (kaki dan
tangan)
1.1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada hari Sabtu, 04 Februari 2015 pukul 04.30 WIB Tn R bangun tidur untuk
melaksanakan sholat subuh, tetapi pada saat hendak bangun Tn R merasa kesulitan dan
tidak bisa untuk menggerakan anggota tubuh bagian kanan selain itu Tn R juga
mengalami kesulitan untuk berbicara sehingga berbicarannya tidak jelas. Istri Tn R sudah
berusahan untuk membantu klien bangun tapi ternyata tetap tidak bisa.
Akhirnya oleh keluarga Tn R dibawa kepuskesmas mojoagung, disana Tn R dipasag
infuse dan kateter, karena dipuskesma peralatan kesehatan dan tenaga kesehatan yang
masih terbatas untuk menangani Tn R kemudian oleh pihak puskesmas Tn R dirujuk ke
RSUD Jombang dan masuk ruang ICU selama 2 hari, setelah itu pada senin pagi Tn R
dipindahkan keruang kelas 3.
Upaya yang telah dilakukan : Dibawa ke puskesmas Mojoagung
Terapi/tindakan yang telah dilakukan :
Infuse RL 2 x/24 jam
Injeksi citicoline 250 mg
Ranitidin lamp
Herbeser 5-10 meq
1
Captopril 2x250 mg
Pasang kateter
1.2. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan jika klien merasa pusing klien terbiasa
membeli obat diwarung (mixagrip,paramex,bodrex). Klien memiliki kebiasaan merokok,
minum kopi dan makan-makanan yang asin dan bersantan.
1.3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah klien memiliki memiliki riwayat hipertensi, dua saudara laki-laki klien juga
memiliki riwayat yang sama dan sudah meninggal karena stroke
Genogram :
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Riwayat Ht dan stroke
: Meninggal
1.4. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Klien tinggal dilingkungan yang bersih dan nyaman
1.5. Pola Kebutuhan dasar
a. Pola Persepsi dan Maajemen KesehatanPengetahuan klien terhadap penyakit masih awam, pasien hanya mengetahui, beberapa cara untuk menghilangkan rasa sakit, biasanya jika klien merasa pusing pasien makan janggelan dan makan timun untuk meredakannya.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik- Sebelum sakit
2
Klien mengatakan pola makan baik, makan 3 x sehari habis, klien suka mengkonsumsi makanan yang asin dan bersantan, klien terbiasa merokok setelah makan, klien juga suka minum kopi.
- Saat sakitNafsu makan klien sedikit menurun karena klien tidak suka dengan makanan yang telah disediaka oleh RS
c. Pola Eliminasi- BAB : selama 3 hari dirawat di RS klien belum bisa BAB- BAK : klien dipasang kateter
d. Pola Aktifitas dan latihan
- Aktivitas
Kemampuan
perawatan
diri
0
(mandiri)
1
(alat bantu)
2
(dibantu
orang
lain)
3
(dibantu
orang lain
dan alat)
4
(tergantung
total
Makan dan
minum
Mandi
toileting
berpakaian
berpindah
- Latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas seperti biasa,
berjalan mandiri.
Saat sakit : Klien mengatakan hanya bisa terbaring lemas ditempat tidur.
e. Pola Tidur dan istirahat
Keluarga klien mengatakan selama dirawat di RS klien hanya tidur terus
f. Pola Peran Hubungan
Selama sakit klien ditunggu oleh istrinya dan anak-anak yang gantian berkunjung
dimalam hari. Komunikasi verbal klien dengan keluarga dan petugas kesehatan
sedikit terganggu karena bicara klien yang tidak jelas
g. Pola menejemen koping-sterss
Istri klien megatakan perubahan hidup klien yang paling dirasakan adalah saat klien
sakit sekarang dan kondisi klien sebelum dirawat di RS ini memang sedikit meurun
setelah kematian adiknya 1 bulan yang lalu.
h. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klien beragama islam, selama sakit klien tidak bisa menjalankan kegiatan keagamaan.
3
PEMERIKSAAN FISIK
1.5. TANDA – TANDA VITAL
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36.7 ° C
RR : 22 x/menit
BB : 50 kg
TB : 160 cm
1.6. PEMERIKSAAN PER SISTEM
A. Sistem PernafasanHidungInspeksi : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret/ingus, tidak ada
pemberian O2 melalui nasal/masker.Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada fraktur tulang nasalMulutInspeksi : mukosa bibir pucatLeherInspeksi : bentuk leher simetrisPalpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massaFaringInspeksi : tidak ada kemerahan dan tanda-tanda infeksi/oedemArea DadaInspeksi : tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, pergerakan dada simetris,
bentuk dada normal.Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan pada dinding thorax.Perkusi : bunyi pekak pada batas paruAuskultasi : terdengar suara ronkhi
B. Kardiovaskuler Dan Limfe
WajahInspeksi : pucat dan konjungtiva merah muda, tidak ada oedem periorbital, tidak
sianosisLeherInspeksi : tidak ada bendungan vena jugularisPalpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroidDadaInspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada pulsasi dadaPalpasi : Teraba ictus cordis pada ICS 5, 1 cm medial dari garis midclavikula sinistraPerkusi : bunyi redup pada batas jantungAuskultasi : tidak ada kelainan bunyi jantung
Bunyi jantung I tunggal di ICS IV linea mid clavicula sinistra.
4
Bunyi jantung II tunggal di ICS II linea stenalis kanan ( aorta ).
Bunyi jantung III tunggal tidak terdengar.
Bunyi jantung IV tunggal tidak terdengar.
Ekstermitas atasInspeksi : perfusi pucat, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing fingersPalpasi : suhu akral dingin dan basahEkstermitas bawahInspeksi : tidak ada varises, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, tidak oedem Palpasi : suhu akral dingin dan terlihat pucat, CRT tidak kembali dalam 3 detik
C. PersyarafanAnamnesa : jalan klien menyeret, bicara pelo dan hemiplegi pada tangan kanan dan kaki
kanan Pemeriksaan nervus
Nervus I olfaktorius (pembau)
Klien bisa membedakan aroma saat di beri minyak wangi dan minyak kayu putih.
Nervus II opticus (penglihatan)
Klien bisa melihat objek-objek disekelilingnya
Ketajaman penglihatan : penglihatan pasien kabur
Nervus III oculomotorius, IV tokleraris dan VI abdusen
Klien dapat menggerakkan bola mata kesegala arah, tidak ada oedem pada
kelopak mata pupil isokhor, tidak, tidak ada perdarahan pupil.
Nervus V trigeminus (sensasi kulit wajah)
Reflek mesester : klien menutupkan mulut tiba-tiba
Klien mampu merasakan rangsangan yang diberikan.
Nervus VII facialis
Bentuk wajah simetris
Nervus VIII auditorius/akustikus
Klien mampu mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh orang lain
Nervus IX glosoparingeal dan X vagus
Tidak ada kesulitan menelan, reflek muntah klien baik dan mampu membedakan
rasa
Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan berkata“ah”.
Nervus XI aksesorius
Tidak terkaji
Nervus XII hypoglosal/hipoglosum
5
Bentuk lidah simetris, klien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkannya ke
segala arah
Reflek Patologis:
- Reflek Tromner : - / +
- Reflek Hofment : - / +
- Reflek Babinski : - / +
- Reflek Chaddok : - / +
- Reflek Oppenhim : - / +
- Reflek Gordon : - / +
- Reflek Rossolimo : - / +
- Reflek Gonda : - / +
Tingkat Kesadaran (kualitas) : Compos Mentis
Tingkat Kesadaran (kuantitas) : E = 4
V = 5
M = 6
D. Perkemihan-Eliminasi UriAnamnesa : pasang kateter, jumlah urine 100 L/2jamKandung Kemih Inspeksi : tidak ada massa, tida ada luka bekas operasiPalpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada tahanan kandung kemih
E. Sistem Pencernaan-Eliminasi AlviAnamnesa : klien belum bisa BAB selama dirawat di RSMulutInspeksi : Mukosa bibir pucat, terdapat karises pada gigi, mukosa mulut pasien kurang
bersihPalpasi : Tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut, tidak ada massaLidahInspeksi : Bentuk simetris, lidah kurang bersih, warna putih, tidak ada stomatitis, tidak
ada tremor dan lesi.Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada odem.AbdomenInspeksi : tidak terdapat pembesaran abdomen, tidak ada bekas luka, umbilikus bersihAuakultasi : peristaltic usus 13 x/menitPerkusi : hipertympani pada seluruh lapang abdomenPalpasiKuadran IHepar tidak terdapat hepatomegali dan tidak ada nyeri tekanKuadran IIGaster tidak ada nyeri tekan abdomen dan tidak terdapat distensi abdomen
6
Kuadran IIITidak ada massa dan tidak ada nyeri tekanKuadran IVTidak ada nyeri tekan pada titik Mc Burney
F. Sistem Muskuloskeletal Dan IntegumenAnamnesa : kelemahan pada anggota tubuh sebelah kanan (kaki dan tangan), kesuliatnuntuk membolak balik posisiWarna Kulit : sawo matangKekuatan Otot
2 5 2 5
G. Sistem Endokrin dan EksokrinKepala Inspeksi : distribusi rambut merata, beruban, rambut bersih, tidak ada lesi tidak ada
benjolan.Leher Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak ada pembesara kelenjar tiroidPalpasi : tidak ada pembesaran kalenjar tyyroid, dan tidak ada nyeri tekan.Ekstremitas bawahPalpasi : tidak terpat edem non piting
H. Persepsi SensoriMataInspeksi : bentuk simetris, tidak ada katarak, scelera putihPalpasi : tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakan kelopak mataPenciuman-(hidung)Palpasi : tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan penunjangPemerikasaan Laboratorium :
Tes Fungsi Ginjal :
- ureum +
- Keratinin serum +
- Asam Urat +
EKG
GDA 161
Kolestrol 210
7
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. KETIDAK EFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer (00204)
DEFINITION Peurunan sirkulasi darah keperifer yang dapat mengganggu kesehatan
DEFINING
CHARACTE
RISTICS
- Tidak ada nadi
- Perubahan fungsi motorik
- Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembapan,
kuku, sensasi, suhu)
- Indeks ankhel brachial <0,90
- Perubahan tekanan darah diekstermitas
- Waktu pengisian kapiler > 3 detik
- Klaudikasi
- Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan
- Kelambatan penyembuhan luka perifer
- Penurunan nadi
- Edema
- Nyeri ekstermitas
- Bruit femoral
- Pemendekan jarak total yang ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
- Parestesia
- Warna kulit pucat saat elevasi
RELATED
FACTORS:
- Kurang pengetahuan tentang factor pemberat (mis., rokok, gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas)
- Kurang pengetahuan tentang penyakit (mis., diabetes, hierlpidemia)
- Diabetes militus- Hipertensi- Gaya hidup monoton- Merokok
8
AS
SE
SS
ME
NT
Subjective data entry
- Klien mengeluh tidak bisa
menggerakkan anggota tubuh bagian
kanan (kaki dan tangan)
- Klien sulit untuk berbicara dan sulit
untuk membolak balik posis
Objective data entry
- Pasang kateter, jumlah urine 100
L/2jam
- Hemiplegic pada ekstermitas kanan
- Refelek patologis + pada ekstermitas
bagian kanan
- Klien perokok aktif dan suka
mengkosumsi makanan yang asin
dan bersantan
- CRT tidak kembali dalam 3 detik
- GDA 161
- Kolestrol 210
- TD : 160/90 mmHg
- Nadi : 92 x/menit
- Suhu : 36.7 ° C
- RR : 22 x/menit
DIA
GN
OS
IS Client
Diagnostic
Statement:
Ns. Diagnosis (Specify):
Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer
Related to:
Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi
dan Kurang pengetahuan tentang factor pemberat (merokok dan asupan
garam)
2. HAMBATAN MOBILITAS FISIK
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
Hambatan Mobilitis Fisik (00085)
DEFINITIONKeterbatasan pada pergerkan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri dan terarah.
DEFINING
CHARACTE
- Penurunan waktu reaksi
9
RISTICS
- Kesulitan membolak- balik posisi
- Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,
meningkatkan perhatianpada aktivitas orang lain, mengendalikan
perilaku, fokus pada ketunadayaan/ aktivitas sebelum sakit)
- Dispnea setelah beraktivitas
- Perubahan cara berjalan
- Gerakan bergetar
- Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
- Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
- Keterbatasan rentang pergerakan sendi
- Tremor akibat pergerakan
- Ketidakstabilan postur
- Pergerakan lambat
- Pergerakan tidak terkoordinasi
RELATED
FACTORS:
- Intoleransi aktivitas
- Perubahan metabolisme seluler
- Ansietas
- Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usai
- Kontraktur
- Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai usia
- Fisik tidak bugar
- Penurunan ketahanan tubuh
- Penurunan kendali otot
- Penurunan massa
- Penurunan kekuatan otot
- Kurang pengetahuan tentang nilai aktivitas fisik
- Keadaan mood depresif
- Keterlambatan perkembangan
- Ketidakyamanan
- Disuse
- Kaku sendi
- Kurang dukungan lingkungan (mis., fisik atau sosial)
- Keterbatasan ketahanan kardiovaskuler
10
- Kerusakan intregitas struktur tulang
- Malnutrisi
- Gangguan muskuloskeletal
- Nyeri
- Agens obat
- Program pembatasan gerak
- Keengganan memulai pergerakan
- Gaya hidup monoton
- Gangguan sensori preseptual
AS
SE
SS
ME
NT
Subjective data entry
- Klien mengeluh tidak bisa
menggerakkan anggota tubuh bagian
kanan (kaki dan tangan)
- Klien sulit untuk berbicara dan sulit
untuk membolak balik posis
- Klien merasa tidak nyamana dengan
kondisinya sekarang karena hanya
bisa terbaring ditempat tidur.
Objective data entry
- Pasang kateter, jumlah urine 100
L/2jam
- Hemiplegic pada ekstermitas kanan
- Refelek patologis + pada ekstermitas
bagian kanan
- Kemampuan keperawatan diri klien
dibantu oleh orang lain dan alat
- Klien terlihat lemah dan cemas
karena kondisinya sekarang
- GDA 161
- Kolestrol 210
- TD : 160/90 mmHg
- Nadi : 92 x/menit
- Suhu : 36.7 ° C
- RR : 22 x/menit
DIA
GN
OS
IS Client
Diagnostic
Statement:
Ns. Diagnosis (Specify):
Hambatan Mobilitas Fisik
Related to:
Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
11
3. INTERVENSI
Inisial Pasien : Tn R
Tanggal : 10 Februari 2015
Diagnosa Keperawatan : Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi dan Kurang pengetahuan tentang factor
pemberat (merokok dan asupan garam)
Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Nyeri
Akut pasien teratasi dengan kriteria hasil:
Terapi Latihan : MobilitasDefinisi: pergerakan tubuh baik aktif maupun pasif untuk memelihara atau mengembalikan fleksibilitas
Mandiri Tentukan pembatasan pergerakan
dan efeknya Monitor ketidaknyamanan atau rasa
sakit selam aktivitas Lindungi pasien dari trauma selama
latihan Posisikan pasien seoptimal
mungkin dalam melakukan pergerakan aktif dan pasif
Kinerja mekanika
tubuh
Kontrol resiko :
kesehatan
- Gunakan cara berbaring yang benar (4)
- Gunakan teknik berpindah posisi yang
benar (5)
- Mempertahankan kekuatan otot (5)
- Mempertahankan fleksibilats sendi (5)
- Ketidaktahuan resiko penyakit kardiovaskular (4)
12
NIC NOC
HE Jelaskan kepada pasien / keluarga
tujuan dan rencana untuk berlatih Instruksikan pasien atau keluarga
bagaimana cara yang sistematis melaksanakan PROM atau AROM
Dorong pasien untuk mencoba menggerakkan badan sebelum mulai ROM
Motivasi untuk tetap melakukan pergerakan walaupun di tempat tidur atau diatas kursi dorong ambulasi, jika mampu .
Beri penguatan positif setiap melakukan pergerakan/berlatih
Motivasi pasien untuk memelihara atau mengembalikan pergerakan
Kolaborasi Kolaborasi dengan fisioterapi dalam
mengembangkan dan melaksanakan program latihan
Mandiri- Monitor TTV - Monitor tonus otot, pergerakan
motorik, gaya berjalan dan
kardiovaskuler
Perawatan diri : ADL
- Monitor TD (5)
- Monitor nadi (4)
- Ikuti rekomendasi diet (4)
- Mengikut sertakan skrening kolesterol (4)
- Makan (5)
- Berpakaian (5)
- Toiletting (5)
- Mandi (4)
- Hygine (5)
- Oral Hygine (5)
13
NIC NOC
Pemantauan NeurologiDefinisi : pengumpulan dan analisis data pasien untuk
mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologi
Bed Rest PerawatanDefinisi : Rasa aman nyaman dan
pencegahan dari komplikasi untuk pasien yang tidak biasa
istirahat baring
propriopsepsi- Monitor respon babinski- Monitor membedakan tajam
tumpul panas dingin
Mandiri- Terangkan perlunya istirahat
baring- Baringkan pasien pada posisi
terlentang- Jagalah tempat tidur bersih,
kering dan bebas debu- Gunakan tirai penyanggah
disamping tempat tidur- Lakukan mobilisasi miring
kekiri dan kekanan paling sedikit setiap 2 jam sekali sesuai jadwal
- Perhatikan kondisi kulit pasien- Perhatikan apakah pasien susah
BAB/konstipasi- Perhatikan apakah pasien susah
BAK/distensi urineHE- Ajarkan latihan ditempat tidur- Bantu pasien melakukan ADL
14
NIC NOC
15
4. IMPLEMENTASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
10 Februari 2015
1. Menentukan pembatasan pergerakan dan efeknya2. Memonitor ketidaknyamanan atau rasa sakit selam
aktivitas3. Melindungi pasien dari trauma selama latihan4. Memposisikan pasien seoptimal mungkin dalam
melakukan pergerakan aktif dan pasif5. Menjelaskan kepada pasien / keluarga tujuan dan
rencana untuk berlatih6. Meinstruksikan pasien atau keluarga bagaimana cara
yang sistematis melaksanakan PROM atau AROM7. Mendorong pasien untuk mencoba menggerakkan
badan sebelum mulai ROM8. Memotivasi untuk tetap melakukan pergerakan
walaupun di tempat tidur atau diatas kursi dorong ambulasi, jika mampu .
9. Memberi penguatan positif setiap melakukan pergerakan/berlatih
10. Memotivasi pasien untuk memelihara atau mengembalikan pergerakan
11. Mekolaborasi dengan fisioterapi dalam mengembangkan dan melaksanakan program latihan
12. Memonitor TTV 13. Memonitor tonus otot, pergerakan motorik, gaya
berjalan dan propriopsepsi14. Memonitor respon babinski15. Memonitor membedakan tajam tumpul panas dingin16. Menerangkan perlunya istirahat baring17. Membaringkan pasien pada posisi terlentang18. Menjaga tempat tidur bersih, kering dan bebas debu19. Menggunakan tirai penyanggah disamping tempat
tidur20. Melakukan mobilisasi miring kekiri dan kekanan
paling sedikit setiap 2 jam sekali sesuai jadwal21. Memperhatikan kondisi kulit pasien22. Memperhatikan apakah pasien susah
BAB/konstipasi23. Memperhatikan apakah pasien susah BAK/distensi
urine24. Mengajarkan latihan ditempat tidur25. Membantu pasien melakukan ADL
16
5. EVALUASI
Dx. Keperawatan Tgl/jam Catatan perkembangan Paraf
17
Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer
Hambatan mobilitas fisik
06 Februari 2015
10.00
S : Pasien masih mengeluh tidak bisa
menggerakan anggota tubuh bagian
kanannya dan masih sulit untuk
berbicara
O : Tanda- tanda Vital
Nadi : 70 x/menit
TD : 170/90 mm/Hg
RR : 20 x/menit
Suhu : 37° C
A : Masalah pasien belum teratasi
P : Ulangi tindakan keperawatan 6 7 8
11 12 13 25
18