Upload
rosemeini-heraningtyas
View
58
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/27/2018 Makalah.docx
1/34
1
SMARTSTICK
SEBAGAI PEMBANTU MOBILITAS
SEHARI-HARI PARA PENYANDANG
TUNANETRA
Karya tulis ilmiah disusun untuk
Mengikuti Lomba Pembinaan Penelitian Siswa Berbakat
Istimewa/Berprestasi Luar Biasa
Siswa SMP se-DIY tingkat pelajar SMP/Sederajat
se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Oleh:
Muhammad Fadholi Afinanto
SMPN 8 Yogyakarta
SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2012
5/27/2018 Makalah.docx
2/34
2
LEMBAR PENGESAHAN
SmartStick sebagai pembantu mobilitas sehari-hari parapenyandang tunanetra
Karya tulis ilmiah disusun untuk mengikuti Pembinaan Penelitian Siswa Berbakat
Istimewa/Berprestasi Luar BiasaSiswa SMP se-DIY tingkat pelajar
SMP/Sederajat se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi DIY.
Oleh:
Muhammad Fadholi Afinanto (VIII-10/18)
SMPN 8 Yogyakarta
Mengesahkan
Pembimbing 1 Pembimbing 2
E. Emma Widyaningsih, S.Pd., M.Pd. Dwi Martati, S.Pd., M.Si
NIP: 19700425 199512 2 002 NIP: 19651009 198601 2 003
Pembina KIR
Ridwan Wicaksono
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN 8 Yogyakarta
H. Suharno, S.Pd., S.Pd.T., M.Pd.
NIP: 19580903 197803 1 005
5/27/2018 Makalah.docx
3/34
3
ABSTRAK
Smart Stick sebagai pembantu mobilitas sehari-hari para penyandang
Tunanetra.Muhammad Fadholi Afinanto.Tujuan dari penelitian ini adalah
membuat tongkat untuk tuna netra, yang dapat berfungsi sebagai alat untuk
mempercepat mobilitas sehari-hari para penyandang tunanetra.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: gergaji besi, bor,
gunting, palu, cat, dan solder. Adapun bahan yang digunakan untuk
pembuatan tongkat adalah: Pipa Paralon dan , munthu, roda, baut, dan
paku. Alat untuk membuat rangkaian pengendali terdiri dari: sensor
ultrasonic, microcontroller ATmega 8535, buzzer, baterai 9V, tombol power,
kabel pipih dan blackhousing, box ukuran medium, dan box baterai.
Sedangkan cara kerja meliputi: pembuatan tongkat serta membuat rangkaian
pengendali.
Menurut peneliti simpulan yang dapat diperoleh yaitu, pertama,
membantu penyandang tunanetra agar lebih cepat melakukan
mobilitas.Kedua, membantu penyandang tunanetra untuk mengetahui ada
tidaknya benda atau penghalang di depannya.Ketiga, meningkatkan
keselamatan dalam berjalan.
5/27/2018 Makalah.docx
4/34
4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT.yang
telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul SMARTSTICK
SEBAGAI PEMBANTU MOBILITAS SEHARI-HARI PARA
PENYANDANG TUNANETRAdengan baik. Karya tulis ilmiah disusun
untuk mengikuti Pembinaan Penelitian Siswa Berbakat Istimewa/Berprestasi
Luar Biasa Siswa SMP se-DIY tingkat pelajar SMP/Sederajat se-Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
karya tulis ilmiah ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga serta Panitia PembinaanPenelitian Siswa Berbakat Istimewa/Berprestasi Luar BiasaSiswa SMP
se-DIY, atas terselenggaranya lomba ini.
2. Bapak H. Suharno, S.Pd, S.Pd.T, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMPNegeri 8 Yogyakarta.
3. Ibu E. Emma W, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing penelitian, yang telahmemberikan saran, kritik, dan bimbingannya demi kesempurnaan
penulisan.
4. Ibu Dwi Martati, S.Pd, M.Si., selaku pembimbing penelitian, yang telahmemberikan saran, kritik, dan bimbingannya demi kesempurnaan
penulisan.
5. Mas Ridwan Wicaksono selaku pembina Karya Ilmiah Remaja.6. Kedua orang tua saya serta seluruh keluarga tercinta, yang telah
memberikan dukungan dan doa restunya.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan karunia kesehatan dan
barokahNya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan
bantuannya, Amin.
5/27/2018 Makalah.docx
5/34
5
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan.Maka dari itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat Peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan di
kemudian hari.
Akhirnya, peneliti berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi diri Penulis sendiri, pembaca sekalian, dan masyarakat luas terutama
dalam hal menambah wawasan
Wassalamualaikum Wrr. Wb.
Yogyakarta, 16 Februari 2012
Penulis
5/27/2018 Makalah.docx
6/34
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... 2
ABSTRAK ..................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR ................................................................................... 4
DAFTAR ISI .................................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 8
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 8
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 91.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 9
1.4. Kegunaan.................................................................................. 9
1.5. Sasaran ..................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10
2.1. Pengertian Mata ....................................................................... 10
2.2. Kelainan Pada Mata ................................................................. 14
2.3. Pengertian Buta ........................................................................ 18
2.4. Pengertian Sensor ..................................................................... 19
2.5. Pengertian Microcontroller ...................................................... 19
2.6. Alat ........................................................................................... 20
2.7. Bahan ....................................................................................... 20
2.8. Cara Pembuatan ....................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 22
3.1. Subjek Penelitian ...................................................................... 22
3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................. 22
3.3. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 26
4.1. Hasil Penelitian ........................................................................ 26
4.2. Pembahasan .............................................................................. 26
BAB V PENUTUP, KESIMPULAN DAN SARAN.................................... 27
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 27
5.2. Saran ......................................................................................... 27
5/27/2018 Makalah.docx
7/34
7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 28
LAMPIRAN ................................................................................................... 29
5/27/2018 Makalah.docx
8/34
8
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang MasalahKebutaan adalah tidak berfungsinya mata pada manusia.Para penyandang
tunanetra kesulitan dalam melakukan mobilitas sehari-hari. Menurut statistic,
penyandang tunanetra berjumlah sekitar 1,5 persen dari seluruh penduduk
Indonesia yang pada Oktober 2011 sudah berada pada angka 241 juta.
Kebutaan ini meningkat dari tahun ke tahun oleh berbagai sebab, terbanyak
dijumpai di kalangan masyarakat miskin.
Dalam survey antara 1993-1996, Indonesia punya angka kebutaan
tertinggi di Asia, yaitu 1,5 persen dibandingkan dengan Bangladesh 1 persen,
India 0,7 persen, dan Thailand 0,3 persen. Penderita buta di Indonesia sampai
saat ini diperkirakan berjumlah sekitar 3,6 juta orang, sebuah angka yang
cukup besar. (Republika, Selasa, 7 Februari 2012)
Di zaman yang modern ini, orang buta masih menggunakan tongkat atau
roda biasa, yang digunakan untuk membantu mereka dalam berjalan. Namun,
tongkat biasa jangkauannya terbatas dan harus memukulnya ke arah depan
atau samping. Jika yang berada di depannya adalah seseorang, maka
akanmenyakiti orang tersebut.
Di zaman yang modern ini, seharusnya alat tersebut dikembangkan
menjadi lebih canggih.Namun, dari dulu sampai sekarang, belum ada
perkembangan. Perubahan yang dilakukan hanyalah menambahkan led pada
tongkat agar pada malam hari, orang lain dapat mengetahui jika ada orangdidekatnya.
Untuk mengembangkan tongkat untuk orang buta dan sekaligus
membantu mereka, saya membuat sebuah tongkat yang dilengkapi sensor
untrasonik, microcontroller, dan buzzer. Dengan dilengkapi dengan
komponen-komponen tersebut, orang buta akan lebih mudah dan cepat dalam
mobilitas dan meningkatkan keselamatannya di jalan.
5/27/2018 Makalah.docx
9/34
9
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mangajukan
permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana cara membantu penyandang tunanetra untuk mempercepatmobilitas?
1.3 Tujuan PenelitianTujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk membantu penyandang
tunanetra mempercepat mobilitas, serta mengembangkan tongkat yang masih
sederhana.
1.4 Kegunaan PenelitianSesuai tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat sebagai berikut:
a. Penyandang Tunanetra dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Karya ilmiah ini diharapkan dapat diteliti lebih lanjut ke depannya.
1.5 SasaranSasaran dari penelitian ini adalah penyandang tunanetra.
5/27/2018 Makalah.docx
10/34
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian MataDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan mata adalah indra
yang digunakan untuk melihat (indra penglihat).
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang
dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks
dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
(http://id.wikipedia.org/wiki/mata)
Bagian-bagian mata :
1. AlisAlis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis
berfungsi mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
http://id.wikipedia.org/wiki/matahttp://id.wikipedia.org/wiki/matahttp://id.wikipedia.org/wiki/matahttp://id.wikipedia.org/wiki/mata5/27/2018 Makalah.docx
11/34
11
2. Bulu MataBulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak
mata. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.
3. Humor Berair (Cairan Berair)Humor berair atau cairan berair berfungsi menghasilkan cairan pada
mata.
4. Humor/Badan BeningHumor Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa
Zat transparan seperti jeli (agar-agar). Fungsi humor (badan bening)
adalah untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina(selaput jala).
5. Kelenjar Air MataKelenjar air mata terletak dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air
mata berfungsi untuk menghasilkan cairan yang disebut air mata. AirMata berguna untuk mencaga bola mata agar tetap basah. Selain itu air
mata berguna untuk membersihkan mata dari benda asing yang masuk
kemata sehingga mata tetap bersih. Contoh benda asing adalah debu,
asap, uap, bawang merah, dan zat-zat yang berbahaya bagi mata. Oleh
karena itu, jika mata terkena benda-benda asing tersebut, maka akan
basah oleh air mata.
6. Kelenjar Lakrima (Air Mata)Kelenjar air mata (lakrima) berfungsi menghasilkan air mata untuk
membasahi mata yang beguna menjaga kelembapan mata,
membersihakan mata dari debu dan membunuh bibit penyakit yang
masuk kedalam mata.
5/27/2018 Makalah.docx
12/34
12
7. Kelopak MataKelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini
untuk membuka dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk
melindungi bola mata bagian depan dari benda-benda asing dari luar.
Benda-benda tersebut misalnya debu, asap, dan goresan. Kelopak mata
juga berfungsi untuk menyapu permukaan bola mata dengan cairan.
Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk kemata.
8. KonjungtivaKonjungtiva adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada
mata. Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
9. Retina (Selaput Jala)Retina adalah lapisan terdalam dari dinding bola mata. Retina
mengandung sel-sel reseptor yang peka terhadap cahaya. Bagian yang
sangat peka terhadap cahaya pada retina disebut bintik kuning (fovea).
Bagian yang tidak peka terhadap cahaya dan merupakan tempat keluarnya
saraf mata menuju otak disebut bintik buta.
10.LensaLensa terletak ditengah bola mata, dibelakang anak mata (pupil) dan
selaput pelangi (iris). Fungsi utama lensa adalah memfokuskan dan
meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina
(selaput jala). Dengan demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa
mata mempunyai kemampuan untuk menfokuskan jetuhnya cahaya.
Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungannya disebut daya
akomodasi. Bila kita mengamati benda yang letaknya dekat, maka mata
berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata menjadi lebih
cembung, dan bayangan dapat jatuh tepat diretina. Dan apabila kita
mengamati benda yang letaknya jauh, maka mata tidak berakomodasi.
Akibatnya, lensa mata berbentuk pipih. Sebagai contoh pada orang tuan
5/27/2018 Makalah.docx
13/34
13
yang berusia 50 tahun, daya akomodasi lensa mata mulai menurun.
Akibatnya, orang tua menjadi sulit untuk melihat dengan jelas.Lensa
mempunyai karakteristik Lunak dan transparan, mengatur fokus citra.
Lensa mata berupa lensa cembung yang kenyal. Fungsi lensa yang lain
juga untuk membentuk bayangan pada retina yang bersifat nyata, terbalik
dan diperkecil.
11.Otot-Otot BersiliaOtot-otot bersilia berfungsi mengatur bentuk lensa.
12.Pupil (Anak Mata)Pupil berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah
iris. Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang
dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju
retina.
13.Saraf Optik (Saraf Mata)Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah
diterima. Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat
yang berada di otak. dengan demikian kita dapat melihat suatu benda.
Saraf Optik atau saraf mata juga berfungsi Mengirim informasi visual ke
otak atau meneruskan informasi tentang kuat cahaya dan warna ke otak.
14.Selaput Bening (Kornea)Selaput Bening (Kornea) sangat penting bagi ketajaman penglihatan
kita. Fungsi utama selaput bening (kornea) adalah meneruskan cahaya
yang masuk kemata. Cahaya tesebut diteruskan kebagian mata yang lebih
dalam dan berakhir pada selaput jala atau retina. Karena fungsinya itu,
maka selaput bening (kornea) mempunyai beberapa sifat, yaitu tidak
berwarna(bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah. Kornea
5/27/2018 Makalah.docx
14/34
14
merupakan bagian mata yang dapat disumbangkan untuk penyembuhan
orang dari kebutaan. Selaput bening (kornea) berupa Piringan Transparan
di depan bola mata dan tidak berpembuluh darah. Selaput Bening
(kornea) juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam.
15.Sklera/Selaput PutihSklera atau selaput putih terletak di lapisan luat. Lapisan ini berwarna
putih, kecuali dibagian depan yaitu tidak berwarna atau bening. Lapisan
Sklera berwarna putih terdiri atas serabut kolagen yang tidak teratur dan
tidak berpembuluh darah, kecuali bagian episklera. Lapisan sklera
berfungsi melindungi bola mata. Sklera bagian mata depan tampak
bergelembung dan transparan disebut kornea.
16.Suspensor LigamenSuspensor Ligamen berfungsi menjaga lensa agar selalu pada
tempatnya.
2.2 Kelainan Pada MataA. MIOPIA
Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang
menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh
dengan baik.
Miopia sering disertai dengan gangguan mata silindris (astigmatis).
Kelainan ini timbul dari dalam atau dibawa sejak seseorang masih kecil.
Miopia umum ditemukan di seluruh dunia. Di negara maju, persentase
penduduk yang menderita miopia biasanya lebih tinggi. Di Amerika
Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita miopia. Sementara
itu, di Jepang, Singapura, dan Taiwan, persentasenya jauh lebih besar,
yakni mencapai sekitar 44%. Di Indonesia, walaupun tidak ada data
statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah terdapat penghuni yang
menderita miopia.
5/27/2018 Makalah.docx
15/34
15
Mata miopi lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya terfokus
di depan retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada
jarak jauh terlihat kabur. Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat
kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus di depan retina
bukan tepat pada retina.
Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali
ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun. Antara usia
13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia
semakin memburuk.
Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan.
Jika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah, jika berat disebut
miopia tinggi. Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap
terjadinya pelepasan retina.
Gejala Miopy, gejala subyektif :Penglihatan jauh kabur, sedangkan
dekat tetap terang (near sighnet) serta disertai penyempitan mata bila
terus menerus berakomodasi dan timbul rasa kemeng. Kadang-kadang
dilapangan pandangan penderita melihat titik-titik, benang-benang,
nyamuk-nyamuk yang disebabkan pandangan berkunang-kunang, mata
lekas capek, pusing-pusing, dan cepat mengantuk.
Gejala Obyektif : Camera ocule dalam posterior dalam, disebabkan tidak
dipakainya otot-otot akomodasi. Pupil melebar disebut myriasis, akibat
tidak atau kurangnya berakomodasi . Retina tipis, tampaknya menjadi
belang seperti macan disebut trigoid. Matanya sedikit agak menonjol(Exoplthalmus).
Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna
mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas,
maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah pembedahan.
5/27/2018 Makalah.docx
16/34
16
B. PRESBIOPYPresbiopy atau mata tua adalah mata yang tidak dapat melihat jauh
dan dekat. Pada usia muda, lensa mata masih lunak dan lentur, sehingga
bentuknya bisa berubah- ubah guna memfokuskan objek dekat dan objek
jauh. Setelah berusia 40 tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak
dapat dengan mudah merubah bentuknya sehingga lebih sulit untuk
membaca pada jarak dekat. Hal ini merupakan suatu keadaan yang
normal, yang disebut dengan presbiopia. Presbiopia bisa terjadi
bersamaan dengan miopia, hiperopia maupun astigmatisma.
Presbiopy atau mata tua biasanya ditolong dengan kacamata rangkap
dan. Pencegahan, harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya
setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera
diperiksakan kerumah sakit. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang
kurang baik yaitu : Jangan membaca di tempat yang terlalu
redup(remang-remang) atau terlalu silau. Pada waktu membaca, jagalah
jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm. Jangan membaca buku
sambil berbaring.
Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu.
Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau
penglihatan terganggu. Pengobatannya biasanya ditolong dengan
kacamata rangkap dan harus melakukkan terapi dengan cara
mengggunakan lensa addisi untuk membaca dekat. Untuk jarak baca 33
cm, bila jarak berubah maka pemberian lensa juga berubah. Pada umur 40tahun lensa masih dapat mengembang, tetapi sangat menurun. Pada umur
60 tahun, lensa menjadi sclerotic semua. Jadi pemberian lensa addisi
tergantung pada jarak baca dan umur penderita. Bifokus adalah kacamata
yang digunakan untuk mengatasi presbiopia. Kacamata ini memiliki 2
lensa, yaitu untuk membaca dipasang di bawah dan untuk melihat jarak
jauh di pasang di atas. Tidak ada latihan atau obat-obatan yang bisa
memperbaiki persbiopia.
5/27/2018 Makalah.docx
17/34
17
C. HIPERMETROPYHipermetropy atau rabun dekat adalah mata hanya dapat melihat jarak
jauh. Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek
jarak dekat (misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara
jelas pada retina. Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat
kabur. Hiperopia juga diturunkan. Bayi dan anak-anak cenderung
mengalami hipermetropia ringan. Sejalan dengan pertumbuhan dan
bertambah panjangnya mata, hiperopia semakin berkurang. Hipermetropy
atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung
(positif).
Pencegahannya dengan cara menghindari kekurangan kadar gula,
membiasakan pola baca yang baik dan harus menjaga mata agar tetap baik
dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang
membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit. Menghindari
kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu :jangan membaca di tempat
yang terlalu redup (remang-remang) atau terlalu silau. Pada waktu
membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm.
Jangan membiasakan buku sambil berbaring. Hindarilah mata dari
kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu. Periksalah ke dokter
atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.
Hipermetropy dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung
positif dan melakukan beberapa terapi misalnya addisi,dll. Macam-macam
hypermetropi : Hipermetropy manifesta adalah hipermetropy yang
menghasilkan visus terbaik. Hipermetropy manifesta ini berkisar antara
S+0,25 s/d +3,00.Hipermetropy manifesta ini juga disebut hipermetropyringan. Hipermetropy latenta adalah selisih antara hipermetropy manifesta
dan hipermetropy totalis. Pada hypermetropy latenta pada anak-anak akan
menjadi hipermetropy manifesta setelah tua karena daya akomodasinya
menurun. Seorang hipermetropy lebih mudah terserang penyakit
glaukoma karena penyempitan bilik mata depan. Hipermetropy latenta ini
tingkatannya termasuk hipermetropy menengah yaitu S+3,25 s/d +6,00.
5/27/2018 Makalah.docx
18/34
18
Hipermetropy Totalis adalah hipermetropy yang tinggi tingkatannya yaitu
S+6,25 keatas. Hipermetopy yang paling berbahaya.
D. ASTIGMATISMEAstigmatisme adalah Kelainana mata, dimana sinar-sinar sejajar yang
masuk bola mata tidak dibiaskan pada satu titik, tetapi lebih dari satu titik
(merupakan garis). Astigmatisme ada 2 macam yaitu :Astigmatisme
Irregularis yaitu titik-titik bias tidak teratur, hal ini disebabkan karena
Cornea, permukaan bagian luar kornea tidak teratur disebabkan karena
penyakit mata kerakiris atau adanya radang pemakaian lensa kontak,
karena irregularisnya dinetralisir oleh air mata. Astigmatisme ditolong
dengan kacamata Silindris dan harus melakukan pemeriksaan refraksi.
Astigmatisme Regularis Penyebabnya adalah cornea(90%) dan
lensa(10%). Disini diketemukan dua titik bias yang terletak pada sumbu
mata. Yang disebabkan adanya dua bidang utama yang saling tegak lurus,
dimana yang satu mempunyai daya bias yang terkuat dan yang lain
mempunyai daya bias yang terlemah. Kornea merupakan jendela mata.
Kornea yang normal berbentuk bundar dan licin, seperti halnya bola
basket. Pada astigmatisma, kornea lebih melengkung ke satu arah,
berbentuk oval. Astigmata menyebabkan distorsi atau pandangan kabur
pada objek jarak dekat maupun jarak jauh. Penglihatan penderita hampir
menyerupai penglihatan di rumah kaca, dimana seseorang terlihat terlalu
tinggi, terlalu lebar atau terlalu kurus. Astigmata bisa ditemukan bersama-
sama dengan miopia maupun hiperopia.
2.3 Pengertian ButaButa berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali
(http://id.wikipedia.org/wiki/mata). Buta bisa saja diakibatkan keturunan,
maupun kecelakaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan buta adalah mata
yang tidak dapat digunakan untuk melihat karena kerusakan pada mata.
http://id.wikipedia.org/wiki/matahttp://id.wikipedia.org/wiki/matahttp://id.wikipedia.org/wiki/matahttp://id.wikipedia.org/wiki/mata5/27/2018 Makalah.docx
19/34
19
2.4 Pengertian SensorMenurut Yusep Nur Jatmika (2011 : 7) sensor adalah komponen yang
dapat merespons kondisi lingkungan yang diberikan. Sensor ini dapat berupa
sensor cahaya, suara, suhu, tekanan.
Menurut Kamus Besar Bahasa disebutkan sensor adalah elemen yang
mengubah sinyal fisik menjadi sinyal elektronik yang dibutuhkan komputer.
Sensor Ultrasonik GH-311
2.5 Pengertian MicrocontrollerMicrocontrolleradalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di
dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna
yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya
telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni
memori dan antarmuka I/O. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikro).
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikrohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikrohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikrohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengendali_mikro5/27/2018 Makalah.docx
20/34
20
Microcontroller Atmega 8535
5/27/2018 Makalah.docx
21/34
21
2.6 Alat1. Gergaji Besi2. Bor3. Gunting4. Palu5. Solder6. Cat
2.7 Bahan1. Paralon inch2. Paralon inch3. Munthu4. Roda5. Baut6. Paku7. Sensor Ultrasonic GH-3118. Microcontroller ATmega 85359. Buzzer10.Baterai 9V11.Tombol power12.Kabel pipih dan black housing13.Box ukuran medium14.Box baterai
2.8 Cara PembuatanA. Tongkat
1.Potonglah paralon inch sepanjang +/- 50cm.2.Potonglah paralon inch sepanjang +/- 55cm.3.Beri lubang pada paralon inch dengan jarak +/- 5cm.4.Buatlah pegangan dari munthu.5.Satukan ujung munthu dengan paralon inch.
5/27/2018 Makalah.docx
22/34
22
6.Pasang roda di bagian bawah paralon inch.7.Masukkanlah paralon inch ke paralon inch.8.Pasanglah baut sebagai penahan paralon agar tidak bergerak,
sehingga dapat disesuaikan dengan tinggi.
9.Cat tongkat sesuai selera.
B. Sistem1.Programlah system minimal dengan Bahasa C.2.Gabungkanlah sensor ultrasonic dengan system minimal.3.Gabungkanlah juga system minimal dengan buzzer.4.Berilah tegangan +/- 9V
5/27/2018 Makalah.docx
23/34
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah membantu prnyandang tunanetra
dalam mempercepat mobilitas.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu PenelitianWaktu yang dibutuhkan untuk meneliti alat ini selama 2 bulan. 16
Desember 2011 11 Februari 2012. Tabel kegiatan, berada di halaman
selanjutnya.
2. Tempat Penelitiana. Seluruh kegiatan merangkai perangkat sensor dilakukan di Lab
Teknik Digital dan Mikroprosessor Jurusan Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi, UGM.
b. Pembuatan tongkat dilakukan di rumah peneliti.
5/27/2018 Makalah.docx
24/34
24
Tabel Kegiatan
NO KEGIATANDESEMBER 2011 JANUARI 2012 FEBRUARI 2012
16 17 18 24 25 26 27 28 29 5 6 10 12 31 1 2 5 6 8 11
1
Pembinaan
Penelitian di
Hotel Cailendra
Ext
2
Belajar dengan
pembina di Lab
SisDig UGM
3
Belajar tentang
I/O,Operasi
Logika dan
Aritmatika,
Bahasa C
4Merancang
bentuk tongkat
5/27/2018 Makalah.docx
25/34
25
5Membuat
Tongkat
6
Praktek
Memprogram
Sistem Minimal
7Menyusun
Masalah
8Presentasi di
Sekolah peneliti
9
Mencari
Pengertian Mata,
Buta, dan Sensro
pada KBBI
5/27/2018 Makalah.docx
26/34
26
3.3 Metode Pengumpulan Dataa. Eksperimen, dengan melakukan percobaan memprogram sistem
minimal.
b. Melakukan presentasi di kelas peneliti.
5/27/2018 Makalah.docx
27/34
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Tongkat yang beroda akan mempercepat mobilitas.2. Sensor akan membaca benda dalam jarak 2 m dan memberikan sinyal
berupa bunyi sebanyak 1 kali.
3. Sensor akan membaca benda dalam jarak 1 m dan memberikan sinyalberupa bunyi sebanyak 2 kali.
4. Sensor akan membaca benda dalam jarak m dan memberikan sinyalberupa bunyi secara terus-menerus.
4.2 Pembahasan
Cara kerja alat alat ini adalah menggunakan prinsip mata, yaitu sensor
memancarkan gelombang yang kemudian dipantulkan, sehingga diterima
oleh reciever yang akan diteruskan ke sistem minimal. Sistem minimal yang
berfungsi sebagai otak akan memerintah buzzer untuk berbunyi.
5/27/2018 Makalah.docx
28/34
28
BAB V
PENUTUPKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.Membantu penyandang tunanetra dapat lebih cepat melakukanmobilitas.
2.Membantu penyandang tunanetra untuk mengetahui ada tidaknyabenda penghalang di depannya.
3.Meningkatkan keselamatan dalam berjalan.
5.2 Saran
Dalam rangka upaya membantu kebutuhan khusus penyandang tunanetra,
penulis menyampaikan beberapa saran-saran :
1.Perlu meningkatkan kepedulian pemerintah kepada penyandangtunanetra.
2.Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan alat ini.
5/27/2018 Makalah.docx
29/34
29
DAFTAR PUSTAKA
Nur Jatmika, Yusep. 2011. Cara Mudah Merakit Robot Untuk
Pemula,Yogyakarta : Penerbit FlashBooks
Jogiyanto. 2006.Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C,Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET(Penerbit Andi)
Anonim. 2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : Balai Pustaka
5/27/2018 Makalah.docx
30/34
30
L A M P I R A N
5/27/2018 Makalah.docx
31/34
31
5/27/2018 Makalah.docx
32/34
32
5/27/2018 Makalah.docx
33/34
33
5/27/2018 Makalah.docx
34/34
34