Upload
emriardi
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
statistik filsafat
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan dalam bidang
tertentu yang disusun secara sistematis, menggunakan metode keilmuan, dapat
dipelajari dan diajarkan, serta memiliki nilai guna tertentu. Ilmu pengetahuan
perlu dilandasi cara berpikir yang benar agar mendapatkan kebenaran ilmiah dari
ilmu pengetahuan yang dipelajari, serta dapat direalisasikan dan berguna dalam
kehidupan yang nyata. Oleh karena itu, filsafat ilmu di sini berperan dalam
membantu menentukan hakikat ilmu pengetahuan, cara mendapatkan ilmu
pengetahuan yang benar, dan realisasi nilai kegunaan dari suatu ilmu pengetahuan
tersebut. Aspek-aspek penting dari filsafat ilmu inilah yang dikaji dalam bahasan
ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu. Filsafat ilmu memiliki tiga cabang
kajian, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, di mana ontologi membahas
apa itu realitas, epistemologi membahas permasalahan metodologi ilmu
pengetahuan, dan aksiologi menyangkut tujuan diciptakannya ilmu pengetahuan.
Dari semua pengetahuan, maka ilmu merupakan pengetahuan yang aspek
ontologi, epistemologi, dan aksiologinya jauh lebih berkembang dibandingkan
dengan pengetahuan lain.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan segala cabang ilmu, salah
satu peran penting mempengaruhi perkembangan ilmu itu sendiri adalah peran
Statistika dan Informatika didalam keilmuan tersebut. Untuk mendapatkan
informasi tentang data-data baik kualitatif dan kuantitatif yang selanjutnya
digunakan untuk perencanaan atau peramalan kegiatan yang akan datang maka
inilah peran atau fungsi Statistika, sedangkan untuk menggali informasi secara
global dan universal tentunya kegunaan dari teknologi informatika. Dari
penjelasan diatas penulis akan membahas tentang “Peran Statistika dan
Informatika dalam Keilmuan” ditinjau dari ontologis, epistimologi dan aksiologi
Statistika dan Informatika itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ontologis Dan Epistimologis Statistika
2.1.1 Pengertian Statistika
Sudjana (2004, dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) mendefinisikan
statistika sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan fakta atau data, pengolahan serta pembuatan keputusan yang
cukup beralasan berdasarkan fakta atau data dan analisa yang dilakukan.
Sementara statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya
berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan
atau menggambarkan suatu persoalan.
Lebih lanjut Sudjana (2004, dalam Riduwan dan Sunarto, 2007)
menyatakan statistika adalah ilmu terdiri dari teori dan metode yang
merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang :
bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan
menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis,
bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu
berdasarkan strategi yang ada.
Singgih Santoso (2002) menyatakan, pada prinsipnya statistik diartikan
sebagai kegiatan untuk mengumpulkan data, meringkas/menyajikan data,
menganalisa data dengan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil
analisis tersebut.
Sementara Subana;Moersetyo Rahadi; Sudrajat (2005) mengungkapkan
bahawa Statistika adalah Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-
cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisaan data, penarikan
kesimpulan, dan pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan
fakta yang ada. Sedangkan Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk angka
yang disusun dalam daftar atau table yang menggambarkan suatu persoalan.
Dalam kaitannya untuk menyelesaikan masalah, pendekatan statistika
terbagi dua yaitu pendekatan statistika dalam arti sempit dan luas. Dalam arti
sempit (statistika deskriptif), statistika yang hanya mendeskripsikan tentang
data yang dijadikan dalam bentuk tabel, diagram, pengukuran rata-rata,
simpangan baku, dan seterusnya tanpa perlu menggunakan signifikansi atau
tidak bermaksud membuat generalisasi.
Sementara dalam arti luas (statistika inferensi/induktif) adalah alat
pengumpul data, pengolah data, menarik kesimpulan, membuat tindakan
berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan hasilnya dimanfaatkan /
digeneralisasi untuk populasi.
Bidang keilmuan statistika adalah sekumpulan metode untuk
memperoleh dan menganalisa data dalam pengambilan suatu kesimpulan.
Meski merupakan cabang ilmu matematika, statistika memiliki perbedaan
mendasar pada logikanya. Jika matematika menggunakan logika deduktif,
sementara statistika menggunakan logika induktif.
Logika statistika, dengan demikian sering disebut dengan logika
induktif yang tidak memberikan kepastian namun member tingkat peluang
bahwa untuk premis-premis tertentu dapat ditarik kesimpulan, dan
kesimpulannya mungkin benar mungkin juga tidak. Langkah yang ditempuh
dalam logika statistika adalah :
1. Observasi dan eksperimen
2. Munculnya hipotesis ilmiah
3. Verifikasi dan pengukuhan dan berakhir pada
4. Sebuah teori dan hukum ilmiah (Cecep Sumarna, 2004:98)
2.1.2 Macam Penggolongan Statistika
Berdasarkan tingkat pekerjaannya, statistik sebagai Ilmu Pengetahuan
dapat dibedakan menjadi dua macam statistika, yaitu:
a. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari
menghitung rata-rata dan varians dari data mentah, mendeksripsikan
menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah
dibaca dan lebih bermakna. Statistika deskriptif adalah cara-cara
merangkum sejumlah besar informasi kuantitatif (numerik). Jika terdapat
banyak pengukuran, hal yang bisa di lakukan adalah membuat sebuah
grafik atau gambaran-gambaran lainnya sehingga lebih mudah dibaca
dan dipahami.
b. Statistika Inferensial
Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan
pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan
pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang
(estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi,
regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.
2.1.3 Landasan Kerja Statistika
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga jenis
landasan kerja statistika meliputi :
1. Variasi
Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu
menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik
dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.
2. Reduksi
Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang berhak diteliti (sampling).
3. Generalisasi
Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagain atau seluruh kejadian
yang hendak diteliti, namun kesimpulan dan penelitian ini akan
diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau gejala yang diambil.
2.1.4 Karakteristik Statistika
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik
pokok statistik meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka
statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti
bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah
kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor
yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun
2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-
angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu.
Kedua, Angka statistic sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif
yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran
guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya.
2. Statistik bersifat objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif,
artinya angka statistik dapat digunakan sebagai alat pencari fakta,
pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang
benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang
diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi
dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu
pengetahuan dengan penuh keyakinan.
2.1.5 Esensi Statistika
Ada tiga hal yang sangat penting dari statistika yaitu:
a. Data yang tersedia / data historis
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa
lampau. Diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam
menentukan keputusan.
b. Kriteria Keputusan
Dalam Statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan.
Masing-masing pilihan memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang
harus diambil atau dengan kata lain kita harus menentukan keputusan.
Dari pilihan-pilihan tersebut akan muncul berbagai kriteria keputusan.
Sama halnya dengan pilihan, masing-masing kriteria keputusan
memiliki manfaat dan akibat bagi kita
c. Ada Keputusan
Setelah kriteria keputusan telah dipilih dan ditentukan selama proses
penganalisaan maka langkah selanjutnya mengambil suatu keputusan
dari kesimpulan diterimanya atau tidaknya suatu hipotesa.
2.1.6 Tipe Pengukuran Statistika
Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yaitu
nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut
memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam pengolahan statistiknya.
Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif
atau kategoris, misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit.
Skala ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan,
misalnya pendidikan dan tingkat kepuasan pengguna.
Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak sehingga titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur,
misalnya tahun dan suhu dalam Celcius.
Skala rasio(nal) berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak
dan tidak dapat digeser sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin,
panjang, dan massa.
2.2 Aksiologis Statistika
Fungsi/peran Statistik.
Statistik dapat berfungsi atau berperan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto,
2007) :
1. Komunikasi
Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data
statistic atau berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut
akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi
Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya
mengukur tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi,
jumlah penduduk, dan seterusnya.
3. Regresi
Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya
dan untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang.
4. Korelasi.
Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu
peneltian.
5. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.
Statistika diterapkan secara luas dalam hampir semua pengambilan
keputusan dalam bidang managemen. Statistika diterapkan dalam penelitian
pasar, penelitian produksi, kebijaksanaan penanaman modal, control kualitas,
seleksi pegawai, kerangka percobaan industry, ramalan ekonomi, auditing,
pemilihan risiko dalam pemberian kredit, dan masih banyak lagi. Singkatnya
statistika adalah alat yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah
yang timbul dalam penelaahan secara empiris hamper disemua bidang.
Selanjutnya Statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahaun. Adapun langkah-langkah yang lazim digunakan dalam kegiatan
keilmuan dapat dirinci sebagai berikut:
1. Observasi. Ilmuawan melakukan observasi mengenai apa yang terjadi, mengumpulakn dan mempelajari fakta yang berhubungan dengan masalah yang sedang diselidikinya. Peranan statistika dalam hal ini, statistika dapat mengemukakan secara terperinci tentang analisis mana yang akan dipakai dalam observasi dan tafsiran apa yang akan dihasilakan dari observasi tersebut.
2. Hipotesis. Untuk menerangkan fakta yang diobservasi dugaan yang sudah ada dirumuskan dalam sebuah hipotesis, atau teori, yang menggambarkan sebuah pola yang menurut anggapan ditemukan dalam tata tersebut.dalam tahap kedua ini, statistika membantu kita dalam mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan menyajikan hasil observasi dalam mengembangkan hipotesis.
3. Ramalan. Dari hipotesis atau teori dikembangkanlah deduksi. Jika teori yang dikemukakan itu memenuhi syarat deduksi akan merupakan sesuatu pengetahuan yang baru, yang belum diketahui sebelumnya secara empiris, tetapi dideduksikan dari teori. Nilai dari suatu teori tergantung dari kemampuan ilmuan yang menghasilkan pengetahuan baru tersebut. Fakta baru ini disebut ramalan, bukan dalam pengertian menuju hari depan, namun menduga apa yang akan terjadi berdasarkan syarat-syarat tertentu.
4. Pengujian Kebenaran. Ilmuwan lalu mengumpulakan fakta untuk menguji kebenaran ramalan yang dikembangkan dari teori. Mulai dari tahap ini, keseluruhan tahap-tahap sebelumnya berulang seperti sebuah siklus. Dalam tahap ni sebuah hipotesis dianggap teruji kebenarannya jika ramalan yang dihasilkan berupa fakta.
Dalam kegiatan keilmuan yang sebenarnya, keempat langkah ini jalin-
menjalin sedemikian eratnya, sehingga sukar untuk menggambarkan
perkembangan suatu penyelidikan keilmuan dengan skema yang kaku tersebut.
2.3 Ontologi Dan Epistimologi Informatika
Pengertian Informatika
Informatika adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari teknologi
komputer khususnya dalam pengembangan perangkat lunak.Informatika
merupakan salah satu cabang keilmuan yang cukup luas karena hampir
mencakup dan terkait dengan berbagai hal tentang kehidupan ini, dimana
kumpulan disiplin informatika ini meliputi sains maupun teknik yang secara
spesifik mengolah data menjadi informasi dengan memanfaatkan seoptimal
mungkin teknologi informasi atau komputer. Dalam bahasa Indonesia, istilah
Informatika diturunkan dari bahasa Perancis informatique, yang dalam bahasa
Jerman disebut Informatik. Sebenarnya, kata ini identik dengan istilah computer
science di Amerika Serikat dan computing science di Inggris. Dalam
pendefenisian istilah informatika, menurut Philippe Dreyfus (1962) dan
l`Academie Francaise (1967) yang mendefenisikan informatika tersebut sebagai
berikut: Kumpulan Disiplin Ilmu (scientific discipline) dan Disiplin Teknik
(engineering discipline) yang secara spesifik menyangkut transformasi /
pengolahan dari “Fakta Simbolik” (data / informasi), yang terutama
menggunakan fasilitas mesin-mesin otomatis/komputer. Dalam bahasa Inggris
memiliki makna yang sedikit berbeda, yaitu lebih menekankan pada aspek
pengolahan informasi secara sistematis dan rasional. Jika dilihat secara
menyeluruh dari pengertian informatika di atas, pendekatan logika dan
sistematika merupakan ciri yang cukup dominan dari Informatika ini, mengingat
pendekatan tersebut merupakan kunci dalam hal mendapatkan solusi dalam
menyelesaikan berbagai masalah. Pada prinsipnya keilmuan ini lebih
menekankan bagaimana suatu data dan informasi dapat diolah sedemikian
dengan berbantuan teknologi yang terotomatisasi. Teknologi yang
terautomatisasi tersebut tidak hanya dalam satu mesin, namun bisa melibatkan
beberapa mesin. Mesin ini lebih umum disebut dengan komputer. Komputer
sebagai bahan utama dalam bidang keilmuan ini memiliki peranan yang sangat
tinggi, sehingga informatika secara sederhana mengupas mulai dari bagaimana
mesin tersebut bisa bekerja, bagaimana suatu data diolah dengan cara yang
dimengerti oleh mesin sedangkan informasinya dimengerti juga oleh manusia,
sampai bagaimana mesin tersebut mampu berkomunikasi dengan mesin lainnya.
(htt / p://ngertipascal.wordpress.com/2010/03/05/definisi-informatika-serta-
profesinya/ )
Secara umum informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari
beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan
menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk
informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi
berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum
diproses dengan komputer.
Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi
tersendiri. Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif
dan sosial, termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi
informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam beberapa macam
bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang
mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari
bidang informatika.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, informatika meliputi beberapa
aspek:
Teori informasi yang mempelajari konsep matematis dari suatu
informasi
Ilmu informasi yang mempelajari tentang cara pengumpulan,
klasifikasi, manipulasi penyimpanan, pengaksesan, dan
penyebarluasan informasi untuk keperluan sosial dan kemasyarakatan
secara menyeluruh
Ilmu komputer dan teknik komputer yang mempelajari tentang
pemrosesan, pengarsipan, dan penyebaran informasi dengan
menggunakan teknologi informasi dan alat lain yang berbasis
komputer.
Sistem informasi yang mempelajari mengenai teknik pengembangan
suatu sistem untuk mengolah berbagai macam informasi yang ada.
Keamanan informasi ilmu yang mempelajari mengenai kajian proses
mengamankan dan melindungi data pada yang ada pada sistem atau
komputers.
Informatika sosial yang mengkaji aspek sosial dari TIK dalam
perubahan sosial dan organisasional, penggunaan teknologi dalam
konteks sosial, dan cara kelembagaan sosial teknologi informasi yang
dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan praktek-praktek
sosial/kemasyarakatan.
2.4 Aksiologi Informatika
2.4.1 Fungsi Informatika dalam Keilmuan
Fungsi Informatika dalam keilmuan dapat terlihat sejak 3000 tahun
sebelum masehi. Hal ini dapat terlihat pada gambaran informasi yang
diukirkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya.
Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang
ada dilingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk
yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena
kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara
dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada
masa ini.
Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-
alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti kendang , terompet yang
terbuat dari tanduk binatang, atau isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan
terhadap bahaya.
Lalu muncul untuk pertama kali tulisan yang digunakan oleh bangsa
Sumeria dengan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf.
Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda
(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata , kalimat dan bahasa yang
digunakan untuk saling menyampaikan informasi. Sehingga
pengidentifikasian benda-benda yang ada dilingkungan mereka tinggal mulai
diwakilkan dengan simbol atau huruf.
Dan pada tahun 2900 SM bangsa Mesir Kuno mulai menggunaan
huruf hierogliph. Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap
ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Ketika digabungkan menjadi
satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan
dan bahasa heirogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa
Sumeria.
Hingga tahun 500 SM, serat papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas
terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar Sungai Nil ini
menjadi media menulis atau media informasi yang lebih kuat dan fleksibel
dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan
sebagai media informasi. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan pun
semakin pesat karena mudahnya akses penyampaian informasi dari hari ke
hari.
Lalu pada tahun 105 SM bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang
ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang di kenal
sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,
dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga
memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok
kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang di kenal sekarang dengan
sistem cap.
Lalu pada tahun 1455 mesin cetak yang menggunakan plat huruf
terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari
kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Guntenberg.
Dan pada tahun 1830 Augusta Lady Byron menulis program komputer yang
pertama di dunia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin
Analytical-nya. Alat tersebut didesain mampu memasukkan data, mengolah
data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini
dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara
kerjanya lebih bersifat mekanis dari pada bersifat digital, 94 tahun sebelum
komputer digital pertama ENIAC 1 dibentuk.
Dan pada tahun 1873, Samuel Morse mengembangkan telegraf dan
bahasa kode Morse bersama Sir Wiliam Cook dan Sir Charles Wheatstone
yang dikirim secara elektronik antara dua tempat yang berjauhan melalui
kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Lalu tahun 1861, gambar
bergerak yang diproyeksikan ke dalam sebuah layar pertama kali digunakan
sebagai cikal bakal film sekarang pada zaman dulu proyektor ini berkembang
dengan sebutan layar tancap.
Sejalan dengan berkembangnya sistem informatika yang memudahkan
para ilmuwan dunia dalam melakukan berbagai eksperimen, semakin banyak
pula ilmu pengetahuan baru yang muncul dan ditemukan lalu di sampaikan ke
khalayak masyarakat. Pada tahun 1876, Melvyl Dewey mulai
mengembangkan sistem penulisan decimal. Dan tahun 1877, Alexander
Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang digunakan
pertama kali secara umum. Pada tahun yang sama juga fotografi dengan
kecepatan tinggi ditemukan oleh Edward Maybridge. Lalu tahun 1899, mulai
dipergunakan sistem penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang pertama
tetapi pada masa ini penyimpanan masih bersifat analog belum digital seperti
masa sekarang. Lalu pada tahun 1923, Zvorkyn menciptakan tabung TV yang
pertama.
Pada tahun 1940 pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
informasi semakin ditingkatkan, ini terjadi pada masa Perang Dunia 2 untuk
kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang
disimpan dalam bentuk magnetic tape.
Dan pada tahun 1946, teknologi komputer digital pertama di dunia
ENIAC I dikembangkan walaupun belum begitu banyak pemakainya, tetapi
teknologi komputer ini sudah digunakan oleh instansi-instansi tertentu.
Pada tahun 1948, paara peneliti di Bell Telephone mulai
mengembangkan transistor. Dan pada tahun 1957, Jean Hoerni
mengembangkan transistor planar. Teknologi ini memungkinkan
Pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah
keping kecil kristal silicon. Pada tahun yang sama, USSR (Rusia pada saat
itu) meluncurkan Sputnik sebagai satelit bumi buatan pertama yang bertugas
sebagai mata-mata. Dan sebagai balasannya Amerika membentuk Advance
Research Projects Agency (ARPA) di bawah kewenangan Departemen
Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi dalam bidang militer.
Pada tahun 1972, Ray Tomlinson menciptakan program E-mail
pertama yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh menggunakan teks.
E-mail dapat dikatakan sebagai surat elektronik. Dan pada tahun 1973-1990,
istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP
kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian
dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA.
Pada tahun 1981 National Science Fondation mengembangkan Backbone
yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam
pemerintahan. Kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah
server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantaranya: DARPA,
ARPANET, DDN, dan Internet Gateway.
Dan sejak tahun 1991 hingga saat ini, sistem bisnis dalam bidang IT
pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya
memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan
komunitas internet, kemudian diperkenalkan istilah World Wide Web (WWW)
oleh CERN. Pada tahun 1993, NSF membentuk interNIC untuk menyediakan
jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta
database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa
informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada tahun 1994 pertumbuhan
internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam segala
segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia. Tahun 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi
provider dengan membeli jaringan di Backbone. Langkah ini memulai
pengembangan teknologi informasi khususnya internet dan penelitian-
penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
2.4.2 Fungsi Informatika Dalam Pendidikan
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang
amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi
komputer dan teknologi informatika, sekolah-sekolah di Indonesia sudah
waktunya mengembangkan pendidikan berbasiskan sistem informasi agar
mampu mengikuti perubahan jaman. Perkembangan teknologi informasi
beberapa tahun belakangan berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi,
sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat
dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada
informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber
informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet.
Keunggulan teknologi informatika yang salah satunya diperankan
oleh Internet dalam menyediakan informasi apa saja, yang ditayangkan secara
multimedia, telah membawa perubahan dalam budaya belajar khususnya
dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Saat ini, hanya lembaga pendidikan
(berbagai negara, telah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dengan
menggunakan bantuan teknologi informasi), pendidikan seperti ini dinamakan
sebagai e-Education, e-Learning, e-Campus, Tele-Educaton, Cyber-Campus,
Virtual University, dan sebagainya. yang juga dilengkapi dengan digital
library termasuk diantaranya e-Book.
Pemanfaatan Informatika dalam pendidikan, akan mengatasi masalah
sebagai berikut:
Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia. Negara
Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan
pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan
infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi
informasi yang tidak merata.
Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara
maju lainnya.
Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu
pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi Informasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu
sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan
dan akuntabel.
BAB III.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan:
1. Statistika adalah ilmu tentang pengolahan dan analisis data yang di
dalamnya kita bisa menginterpretasi dan mempresentasikan data tersebut
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dari data tersebut.
2. Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi
dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu
pengetahuan dengan penuh keyakinan, seperti contohnya dalam ilmu
kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal. (2006). Filsafat Ilmu. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Fernandez, I.Y. 1994. Linguistik Historis Komparatif (Pengantar di Bidang Teori)
Jilid I. Hand out Perkuliahan. Yogyakarta: UGM.
Keraf, Gorys. 1984. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta; Gramedia.
Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Bandung : Alvabeta
Soedarso. 1989. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT. Gramedia
Sonny Keraf, A & Dua, M. (2001). Ilmu Pengetahuan, Sebuah Tinjauan Filosofis.
Yogyakarta: Kanisius.
Sumarna, Cecep. 2004. Filsafat Ilmu. Dari hakikat menuju nilai. Bandung :
Pustaka Bani Quraisy
Buku catatan Tipologi Bahasa