88
MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI MASYARAKAT DI DESA BONTOSAILE KECAMATAN PASIMASUNGGU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR (PENDEKATAN SEMIOTIKA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH ROSMIATI 105331102016 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI MASYARAKAT

DI DESA BONTOSAILE KECAMATAN PASIMASUNGGU KABUPATEN

KEPULAUAN SELAYAR (PENDEKATAN SEMIOTIKA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

ROSMIATI

105331102016

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

ii

Page 3: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

iii

Page 4: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

iv

Page 5: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

v

Page 6: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesai

(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan

hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap”.

(Q.S Alam Nasyrah ayat 6-8)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Kepada orang tua saya terkhusus kepada ibu, saudara, suami, serta sahabat dan

teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap

diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku menjadi kenyataan.

vi

Page 7: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

Abstrak

Rosmiati. 2020. “Makna Simbol Dalam Acara Pernikahan Bagi Masyarakat Di

Desa Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepuluan Selayar

(Pendekatan Semiotika)”. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Andi Sukri Syamsuri pembimbing 1, Amal Akbar Pembimbing 2.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui simbol-simbol

yang terdapat pada upacara pernikahan masyarakat di Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar dan untuk mengetahui makna

simbol yang terkandung didalam setiap perlengkapan-perlengkpan yang

digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif berdasarkan teori semiotika C.S Pierce sebagai acuannya. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara, observasi,

dokumentasi, teknik pencatatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif

kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat Desa Bontosaile yang

mempunyai pengetahuan atau wawasan mendalam mengenai makna simbol

upacara adat pernikahan masyarakat Desa Bontosaile.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa simbol-simbol yang

digunakan dalam upacara adat pernikahan di Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar, baik dalam bentuk alami maupun

yang sudah diolah pemaknaannya merupakan hasil kebudayaan masyakat. Makna

yang terkandung pada upacara adat pernikahan yaitu berisi harapan, nasehat, doa

dan rasa syukur.

Kata kunci : Makna simbolik

vii

Page 8: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang, atas rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Salawat dan salam kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw

sebagai suri tauladan yang telah mengantarkan manusia untuk merasakan

keindahan dan kesempurnaan Islam serta pada para sahabat dan orang-orang yang

istikamah memperjuangkan Islam dan menegakkan syariat Islam di muka bumi

ini.

Skripsi ini dengan judul “Makna Simbol dalam Acara Pernikahan bagi

Masyarakat di Desa Bontosaile, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten

Kepulauan Selayar (Pendekatan Semiotika)” diajukan sebagai salah satu

persyaratan untuk mengikuti ujian skripsi pada Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewah juga penulis

sampaikan kepada Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum., pembimbing I dan

kepada pembimbing II, Dr. Amal Akbar, M.Pd. yang telah memberikan waktunya

dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan semangat kepada sejak

penyunan proposal hingga sampai penyusunan skripsi.

viii

Page 9: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

Terima kasih disampaikan dengan hormat kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

3. Para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan

kepada penulis.

Rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia khususnya kelas A tanpa terkecuali yang telah bersama-sama penulis

menjalani masa-masa perkuliahan, atas sumbangan saran dan motivasinya yang

telah memberi warna dalam hidup penulis selama ini. Semua pihak yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak sempat disebutkan

satu- persatu terima kasih atas bantuannya.

Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang

turut mebantu penulis selama penyelesaian skripsi ini. Semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah

Swt. Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-

Nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

serta keterbatasan kemampuan, baik dalam melaksanakan maupun dalam

penulisan skripsi ini. Penulis yakin seseorang akan menjadi dewasa ketika telah

ix

Page 10: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

dihadapkan oleh berbagai macam persoalan begitu pula dengan tulisan ini, tidak

akan menjadi tulisan yang berarti tanpa adanya kritikan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat ikut

mewarnai ilmu dunia pengetahuan serta bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamiin

Makassar, Oktober 2020

Penulis

Rosmiati

x

Page 11: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................ v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAK A DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 7

1. Penelitian yang Relevan .......................................................... 7

2. Makna ..................................................................................... 9

3. Makna Simbolik ...................................................................... 14

4. Pendekatan Semiotik ............................................................... 17

5. Upacara Adat Pernikahan ........................................................ 20

xi

Page 12: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

B. Kerangka Pikir ............................................................................ 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 32

B. Desain Penelitian ......................................................................... 32

C. Definisi Istilah ............................................................................. 33

D. Data dan Sumber Data ................................................................ 33

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 36

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 38

C. Pembahasa ................................................................................... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 56

B. Saran ............................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 58

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

Page 13: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan keaneka ragaman

budaya yang luar biasa. Kebudayaan adalah cerminan kehidupan masyarakat

suatu daerah, dari tata cara hidup, dapat dinilai keberadaan serta derajat

kemanusiaan dalam masyarakat daerah tersebut. Kebudayaan adalah bentuk

dari seluruh gagasan perilaku dan bendah menjadi contoh bagi masyarakat

dalam menjalani kehidupannya. Budaya sangat penting dalam membentuk

sikap dan perilaku seseorang pada suatu daerah kebudayaan menjadi modal

besar untuk membangun karakter suatu masyarakat melalui proses pendidikan

dalam arti luas

Kebudayaan merupakan persoalan yang sangat kompleks dan luas,

misalnya kebudayaan yang berkaitan dengan cara manusia hidup, adat istiadat

dan tata krama. kebudayaan yang menjadi salah satu bagian penting dalam

kehidupan cenderung berbeda antara satu sekolompok masyarakat dengan

kelompok masyarakat lainnya, masyarakat Indonesia yang terdiri dari ratusan

suku juga adat dan istiadat yang berbeda-beda serta kebiasaan atau tradisi

yang masih dipertahankan sampai saat ini, termasuk adat perwakinan.

Menurut Clifford Geertz, kebudayaan adalah pola dari pengertian-

pengertian atau makna-makna yang terjalin secara menyeluruh dan di

1

Page 14: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

2

transmisikan secara historis‟(Geertz, 1973: 89). Ia juga mengatakan bahwa

kebudayaan itu merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang

diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat

berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan

sikapnya terhadap kehidupan.

Keberaagaman suku bangsa Indonesia menyebabkan adanya perbedaan

terhadap sistem perkawinan terhadap masyarakat. Pada masyarakat Selayar

menjungjung tinggi adat istiadat yang menyangkut hal yang paling peka

dalam diri masyarakat Selayar, seperti martabat atau harga diri dan

kehormatan yang harus dipelihara dan ditegakkan dalam kehidupan yang

nyata.

Pernikahan merupakan sebuah janji suci yang menyatukan dua individu

dan diakui baik secara agama maupun negara. Pernikahan merupakan

pertemuan antara keluarga dengan keluarga, karakteristik khusus dalam Islam

bahwa setiap ada perintah yang harus dikerjakan umatnya pasti telah

ditentukan dalam syariatnya (tata cara dan petunjuk pelaksanaannya), dan

hikma yang terkandung dalam pelaksanaan tersebut. Begitu pula halnya

dengan menikah yang telah menjadi perintah-Nya dan menjadi sunnah Rasul-

Nya. (St. Hajar 2017: 2)

Dengan perkembangan teknologi dan informasi pemerintah Kabupaten

Kepulauan Selayar berupaya untuk membina nila-nilai budaya daerah

sebagai bagian dari budaya nasional dengan berdasarkan pada penerapan

nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Selayar. Salah satu bentuk

Page 15: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

3

yang dilakukan pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai mitra

pelestarian nilai-nilai adat dan budaya luhur adalah menerapkan kegiatan

yang bersangkutan dengan adat istiadat di sekitar wilayah, seperti yang

diketahui bahwa adat adalah sebagai struktur dasar pengatur etika dalam

masyarakat. Pengetahuan tentang prinsip-prinsip pernikahan sangat

diperlukan guna memahami apa yang mendasari sebagai aspek kehidupan

masyarakat yang dianggap paling penting oleh orang Selayar dan saling

berkaitan dalam bentuk tatanan sosial mereka.

Budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik. Budaya yang

mempengaruhi komunikasi dan sebaliknya komunikasi yang mempengaruhi

budaya. Semua komunitas di berbagai tempat selalu memanifestasikan atau

mewujudkan apa yang menjadi pandangan mereka terhadap realitas melalui

budaya. Sebaliknya pula komunikasi yang membantu kita dalam

mengkreasikan realitas budaya dari suatu komunitas. Hubungan reciprocal

(timbal balik) antara budaya dan komukasi penting untuk dipahami bila ingin

mempelajari komunikasi antar budaya secara mendalam. Hal ini terjadi

karena melalui budayalah orang-orang dapat belajar komunikasi. (Porter dan

Samovar, 1993: 26).

Salah satu bentuk budaya yang dapat dilihat adalah adat istiadat. Setiap

daerah memiliki adat istiadat yang berbeda-beda dan memiliki nilai-nilai

tersendiri dalam penerapannya di masyarakat, salah satunya adalah tradisi

pernikahan yang merupakan salah satu kehidupan manusia yang sangat pentin

demi kelangsungan keturunannya. Setiap suku berbeda dalam melakukan adat

istiadatnya, termasuk pada proses pernikahan yang dalam pelaksanaannya

Page 16: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

4

mempunyai makna tersendiri dalam proses tersebut yang butuh pemahaman

mendalam untuk memahaminya, dilihat pada perlengkapan-perlengkapan

yang sering digunakan dalam acara pernikahan masyarakat Selayar

khususnya Desa Bontosaile.

Semiotika Pierce merupakan subuah tanda-tanda berkaitan dengan

objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab-

akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-

tanda tersebut. Semiotika Carles Sander Pierce menjadi salah satu kajian dan

menjadi acuan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk menegetahui

makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna

dari objek tersebut. Didalam teori semiotika Pierce menjelaskan tiga bagian

berdasarkan objeknya, ikon, indeks, dan simbol (Zoest, 1993: 9). Namun

dalam penelitian hanya berfokus pada simbolnya.

Dilihat sekarang ini, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui

apa sebenarnya makna yang terkandung dari simbol-simbol yang digunakan

dalam proses pernikahan yang dimulai dari pranikah (a’kuta’nang, assuro,

paknassa, attaraluk, mapacci atau appassirangga) sampai pada proses nikah,

(angruppai bonting, panai’balanja/erang-erang, a’nikkah/appabattunikkah,

a’matoang) itu yang diadakan pada saat pernikahan khusunya di daerah Desa

Bontosaile. Terutama pada anak jaman sekarang yang kebanyakan tidak

mengetahui makna dan arti simbol-simbol yang di gunakan pada saat proses

pernikahan, padahal mereka yang melaksanakan pesta pernikahan, mereka

hanya mengikuti kebiasaan-kebiasaan itu secara turun-temurun saja dari

nenek moyang, fenomena yang terjadi di masyarakat meresmikan atau

Page 17: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

5

memeriahkan pernikahan dengan menggunakan prosesi budaya adat,

masyarakat Selayar di Desa Bontosaile masih banyak yang kurang mengerti

tentang makna dari prosesi pernikahan yang dijalankan ketika mereka

menikah, oleh sebab itu banyak peneliti yang mengkaji makna simbolik dari

setiap upacara dan kebudayaan yang ada pada daerah mereka masing-masing.

Diketahui juga, disetiap daerah memiliki adat budaya yang berbeda-beda

termasuk dalam pemaknaan dan langkah-langkah pelaksanannya. Sehingga

penulis mengadakan penelitian ini untuk mengetahui dan memperluas tentang

adat budaya proses pernikahan khususnya adat Desa Bontosaile dengan

menggunakan kajian semiotika Charles Seander Pierce yang membahas

tentang sebuah tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang

menyerupainya seperti lambang simbol. Dan memperkenalkan salah satu adat

budaya Desa Bontosaile di Kabupaten Kepulauan Selayar Kecamatan

Pasimasunggu.

Berdasarkan uraian di atas masyarakat yang kurang memahami makna

yang terkanddung dari simbol upacara adat pernikahan maka peneliti tertarik

untuk meneliti “Makna Simbol Upacara Adat Pernikahan Msayrakat di Desa

Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulaun Selayar

(Pendekatan Semiotika). Diadakannya penelitian ini diharapkan agar

masyarakat dapat mengetahui makna simbol yang terkandung pada setiap

upacara adat pernikahan khususnya pada masyarakat Desa Bontosaile.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: Makna apa sajakah yang terdapat dalam simbol-simbol upacara adat

Page 18: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

6

pernikahan masyarakat Desa Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu

Kabupaten Kepulauan Selayar (Pendekatan semiotika)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan: “Makna simbol upacara adat pernikahan masyarakat Desa

Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar

(Pendekatan semiotika)”.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi

pembaca dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang lain.

b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang penting

kepada peneliti khususnya mereka yang mengkaji makna simbol.

2. Manfaat Praktis

a. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat

setempat maupun masyarakat lainnya tetap mempertahankan nilai-nilai

luhur dan kebudayaan masing-masing, salah satunya adat upacara

pernikahan.

b. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi informasi baru

bagi pembaca.

Page 19: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

7

BAB 1I

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian ini

diantaranya:

Pertama penelitian yang dilakukan oleh Jumalia pada tahun 2016

dengan judul “Makna Simbolik Kelong Makassar Simpung Pakmaik”. Hasil

penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna kelong simpung

pakmaik, yang berkaitan dengan kerangka atau konsep kepercayaan

masyarakat. Berdasarkan karakteristiknya, penelitian ini menggunakan metode

deskriptif melalui pendekatan semiotik. Data dalam penelitian ini adalah teks

Kelong Simpung Pakmaik. Sedangkan yang menjadi sumber data adalah

kelong-kelong Makassar, baik yang berbentuk tulisan yang terdapat dalam

literatur lain yang ada kaitannya dengan objek kajian ini. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu membaca dan mengkaji

makna simbol dalam kelong Simpung Pakmaik.

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Supriadi pada tahun 2018 dengan

judul “Makna simbol-simbol pada Rumah Adat Kecamatan Binamu Kabupaten

Jeneponto”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis penelitian ini adalah

penelitian kualitatif yaitu peneliti melakukan pengamatan dan terjun langsung

kelapangan dan symbol yang terdapat pada rumah adat Binamu meliputi:

7

Page 20: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

8

tangga, kepala rumah, jendela, kosen pintu, ukuran dinding, hiasan paladang,

siring, pammakang, pintu rumah.

Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Mantang pada tahun 2018 dengan

judul “Makna Simbolik dalam Perayaan Jepe Syura Sepuluh Muharram di

Pulau Barang Lompo Kecamatan Sangkarrang Kota Makassar” Hasil penelitian

ini bertujuan untuk mengkaji informasi mengenai makna simbol pada

perayaan Jepe Syura di pulau Barrang Lompo Kecamatan Sangkarrang Kota

Makassar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian lapangan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data

kualitatif diperoleh berdasarkan data yang diteliti yang berkaitan dengan

masalah yang menjadi fokus penelitian. Pengumpulan data penelitian ini

dilakukan dengan teknik wawancara, simak catat, studi pustaka, dan

dokumentasi. Dari penelitian mengenai simbol benda dalam perayaan Jepe

Syura meliputi simbol makanan dan simbol suasana dalam perayaan Jepe

Syura terdapat lantunan macam-macam dzikir yang terdapat di dalamnya dan

jika dipahami terjemahan dzikir bahwa kita selalu mendekatkan diri kepada

Allah Swt dan menghindari larangnnya. Simbol dzikir dalam suasana perayaan

Jepe Syura yaitu simbol kesyukuran kepada Allah Swt agar terhindar dari

keburukan.

Berdasarkan uraian tentang penelitian relevan tersebut terdapat

persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini persamaan tersebut adalah

memiliki kesamaan dalam mengkaji suatu makna simbol dalam suatu

masyarakat. Sedangkan letak perbedaan antara penelitian yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yakni terletak pada masyarakat

Page 21: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

9

yang berbeda. Dengan demikian penelitian yang akan dilakukan peneliti

berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.

2. Makna

a) Pengertian Makna

Makna (pikiran atau referensi) adalah hubungan antara lambang

(simbol) dan acuan atau referen. Hubungan antara lambang dan acuan bersifat

tidak langsung sedangkan hubungan antara lambang dengan referensi dan

referensi dengan acuan bersifat langsung Ogden dan Richards (dalam Sudaryat,

2009: 13). Batasan makna ini sama dengan istilah pikiran, referensi yaitu

hubungan antara lambang dengan acuan atau referen (dalam Sudaryat,

2009:13). Secara linguistik makna dipahami sebagai apa-apa yang diartikan

atau dimaksudkan oleh kita (Homby dalam Sudaryat, 2009: 13).

Jika seseorang menafsirkan makna sebuah lambang. Berarti orang

tersebut memikirkan sebagaimana mestinya tentang lambang tersebut; yakni

suatu keinginan untuk menghasilkan jawaban tertentu dengan kondisi-kondisi

tertentu Mansoer (dalam Pateda, 2001: 82).

Dari pengertian makna yang telah disampaikan oleh para pakar dapat

disimpulkan bahwa makna adalah hubungan antara kata (leksem) dengan

konsep (referensi), serta benda atau hal yang dirujuk (referen).

b) Jenis-jenis Makna

1) Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Leksikal adalah bentuk abjektif yang diturunkan dari bentuk nomina

leksikon. Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang

bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosakata atau perbendaharaan

Page 22: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

10

kata, maka leksem dapat kita persamakan dengan kata. Dengan demikian,

makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, besifat

leksem, atau bersifat kata. Lalu, karena itu dapat pula dikatakan makna leksikal

adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil

observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam

kehidupan kita, umpamanya kata tikus makna leksikalnya adalah sebangsa

binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus. Makna

ini tampak jelas dalam kalimat tikus itu mati diterkam kucing, atau panen kali

ini gagal akibat serangan hama tikus.

Makna leksikal biasanya dipertentangkan dengan makna gramatikal.

Kalau makna leksikal berkenaan dengan makna leksem atau kata yang sesuai

dengan referennya, maka makna gramatikal ini adalah makna yang hadir

sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses komposisi (Chaer,

1994). Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat dalam kalimat batu seberat

itu terangkat juga oleh adik, melahirkan makna „dapat‟, dan dalam kalimat

ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas melahirkan makna

gramatikal „tidak sengaja‟.

2) Makna Referensial dan Nonreferensial

Perebedaan makna referensial dan makna nonreferensial berdasarkan

ada tidak adanya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai

referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata

tersebut disebut kata bermakna referensial. Kalau kata-kata itu tidak

mempunyai referen, maka kata itu disebut kata bermakna nonreferensial. Kata

meja termasuk kata yang bermakna referensial karena mempunyai referen,

Page 23: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

11

yaitu sejenis perabot rumah tangga yang disebut „meja‟. Sebaliknya kata

karena tidak mempunyai referen, jadi kata karena tidak mempunyai referen,

jadi kata karena termasuk kata yang bermakna nonreferensial.

3) Makna Denotatif dan Konotatif

Makna denotatif pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab

makna denotatif lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan

hasil obsevasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau

pengalaman lainnya. Jadi, makna denotatif ini menyangkut informasi-informasi

faktual objektif. Oleh karena itu, makna denotatif sering disebut sebagai

„makna sebenarnya‟ contoh kata perempuan dan kata wanita kedua kata itu

mempunyai dua makna yang sama, yaitu „manusia dewasa bukan laki-laki‟.

Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu

mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai

rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut

berkonotasi netral. Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu.

Misalnya kata ceramah dulu kata itu berkonotasi negatif karena berarti

„cerewet‟, tetapi sekarang berkonotasi positif.

4) Makna Kata dan Makna Istilah

Setiap kata atau leksem memiliki makna, namun dalam penggunaannya

makna kata itu baru menjadi jelas kalau kata itu sudah berada di dalam konteks

kalimatnya dan konteks situasinya. Berbeda dengan kata, istilah mempunyai

makna yang jelas, yang pasti, yang tidak meragukan, meskipun tanpa konteks

kalimat. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa istilah itu bebas konteks.

Page 24: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

12

Hanya perlu diingat bahwa sebuah istilah hanya digunakan pada bidang

keilmuan atau kegiatan tertentu. Perbedaan antara makna kata dan istilah dapat

dilihat dari contoh berikut

a) Tangannya luka kena pecahan kaca.

b) Lengannya luka kena pecahan kaca.

Kata tangan dan lengan pada kedua kalimat di atas adalah bersinonim

atau bermakna sama. Namun, dalam bidang kedokteran kedua kata itu

memiliki makna yang berbeda. Tangan bermakna bagian dari pergelangan

sampai ke jari tangan; sedangkan lengan adalah bagian dari pergelangan

sampai kepangkal bahu.

5) Makna Konseptual dan Makna Asosiatif

Leech (dalam Chaer 2009 : 72-73) membagi makna menjadi makna

konseptual dan makna asosiatif yang dimaksud dengan makna konseptual

adalah makna yang memiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau

asosiasi apa pun. Kata kuda memiliki makna konseptual sejenis binatang

berkaki empat yang biasa dikendarai. Jadi makna konseptual sesungguhnya

sama saja dengan makna leksikal, makna denotatif, dan makna referensial.

Makna asosiatif adalah makna yang memiliki sebuah leksem atau

kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada

di luar bahasa. Misalna, kata melati dengan sesuatu yang suci atau kesucian.

Page 25: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

13

6) Makna Idiomatikal dan Peribahasa

Idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat diramalkan dari

makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. Contoh

dari idiom adalah bentuk membanting tulang dengan makna „bekerja keras‟,

meja hijau dengan makna „pengadilan‟.

Berbeda dengan idiom, peribahasa memiliki makna yang masih bisa

ditelusuri atau dilacak dari makna unsur-unsurnya karena adanya “asosiasi”

antara makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa. Umpamanya

peribahasa seperti anjing dengan kucing yang bermakna dikatakan dua orang

yang tidak pernah akur. Makna ini memiliki asosiasi, bahwa binatang yang

namanya kucing dan anjing jika bersua memang selalu berkelahi, tidak pernah

damai.

7) Makna Kias

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan istilah arti kiasan digunakan

sebagai oposisi dari arti kiasan digunakan sebagai oposisi dari arti sebenarnya.

Oleh karena itu, semua bentuk bahasa (baik kata, frase, atau kalimat) yang

tidak merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual, dan arti

denotatif) disebut mempunyai arti kiasan. Jadi, bentuk-bentuk seperti puteri

malam dalam arti bulan, raja siang dalam arti matahari.

Page 26: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

14

3. Makna Simbolik

Makna berasal dari bahasa Inggris yakni sense, berasal padanan kata

dan arti (meaning) “makna adalah (1) arti, (2) maksud pembicara atau penulis,

pengertian yang diberikan dalam bentuk kebahasaan” (Samsinar 2017 : 15)

Makna adalah peraturan yang ada di antara unsur-unsur bahasa itu

sendiri terutama pada tataran kata-kata. Sementara makna budaya menyangkut

masalah intra bahasa. Dalam hal ini makna sebagai penghubung bahasa dengan

dunia luar harus sesuai dengan kesepakataan para pemakainya sehingga dapat

saling dimengerti, ciri seperti ini dalam istilah linguistic disebut konvensi

(kesepakatan para pemakai bahasa) (Jumalia 2016:9).

Wijaya (Maria 2012 : 24), menyatakan makna adalah konsep abstrak

pengalaman manusia, tetapi bukanlah pengalaman orang perorang. Secara

singkat, Darma (Maria 2012: 25), juga menyatakan makna diciptakan oleh

sistem sosial dan dipertukarkan oleh anggota-anggota masyarakat dalam

bentuk teks.

Simbol adalah bentuk yang menandai sesuatu yang lain di luar

bentuk, perwujudan bentuk simbol itu sendiri, simbol tidak dapat disikapi

secara isolative, terpisah dari hubungan asosiatif dengan yang lainnya. Berbeda

dengan lambing, simbol merupakan kata atau sesuatu yang dapat dianologikan

sebagai kata yang terkait dengan (a) penafsiran (b) kaidah pemakaian sesuatu

yang jelas wacananya dan, (c) kreasi pemberian makna sesuai dengan intensi

pemakainya (Aminuddin, 1995:67).

Page 27: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

15

Proses simbolik terjadi pada saat manusia menciptakan simbol

dengan cara membuat suatu kesepakatan tentang sesuatu untuk menyatakan

sesuatu. Menurut Hayawaka (Maria 2012: 25), proses simbolik terdapat pada

semua tingkat peradaban manusia dari yang paling bawah sampai pada

kelompok yang paling atas. dalam proses interaksionisme simbolik meletakkan

tiga landasan aktivitas manusia dalam bersosilisasi ialah : (1) sifat individual,

(2) interaksi dan (3) interpretasi.

Smith (Oktyawan 2014:13), mengungkapkan dalam suatu tulisan

tentang manusia sebagai makhluk yang mampu menggunakan simbol,

menunjuk pentingnnya konteks dalam makna simbol. Simth (Oktyawan 2014:

13) berpendapat bahwa tanpa suatu kompleks simbol, pikiran relasional tidak

akan mungkin terjadi. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengisolasi

hubungan dan mengembangkannya dalam makna abstrak manusia berfikir,

berperasaan dan bersikap dengan ungkapan-ungkapan yang simbolis.

Ungkapan-ungkapan simbolis ini merupakan ciri khas manusia yang

membedakannya dari hewan.

Ricoeur (Driyanti 2011 : 47), mengatakan semua yang ada harus

dilihat atau diwakili oleh simbol-simbol. Pada mulanya simbol adalah tanda

yang diekspresikan dan dikomunikasikan dengan makna tertentu. Meskipun

simbol memiliki elemen dari alam semesta seperti udara, air, bulan ataupun

benda-benda, tetap saja ia memiliki dimensi simbolik. Setiap tanda yang

memiliki arti, dan tujuan tertentu di belakang benda tersebut. Simbol dapat

dipahami dengan baik bila berawal dari yang literal dan karena adanya keadaan

yang bertentangan dengan makna yang kedua, maka akan ditemukan makna

Page 28: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

16

yang lebih dalam darinya. Simbol juga dapat memperjelas hubungan antara

makna literal dan makna simbolik. Objektivitas makna tergantung pada

bagaimana proses itu sendiri yaitu antara relasi pertentangan makna kedua

dengan makna pertama. Makna simbolik ditentukan di dalam proses itu sendiri

dan berasal dari makna literal dan pertentangan dengan yang dipertentangkan.

Ricouer (Driyanti 2011: 47), merumuskan simbol sebagai semacam

struktur signifikan yang mengacu pada sesuatu, secara langsung dan mendasar

dengan makna literal dan ditambahkan dengan makna yang mendalam yang

hanya akan terjadi apabila makna yang pertama atau makna literal dapat

ditembus. Dalam menemukan makna dari simbol literal, terkadang akan

muncul makna kiasan. Ricoeur (Driyanti 2011: 47), menganjurkan untuk

menolak makna kiasan tersebut karena simbol dan makna kiasan tidak bertitik

tolak pada hal yang sama. Simbol mendahului hermenutik, sedangkan kiasan

sifatnya hermeneutik.

Simbol dihadirkan dengan makna transparan yang berbeda, sehingga

munculnya makna dari simbol yang literal tidak bisa diinterpretasi secara

kiasan. Makna adalah maksud atau segala sesuatu yang melekat dibalik wujud

ujaran atau benda tertentu, dengan kata lain, makna merupakan konsep yang

tersembunyi di balik realitas sosial berdasarkan pengalaman manusia.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa makna simbolik

dapat dipahami dengan baik bila diawali dari yang literal dan karena adanya

keadaan yang bertentangan dengan makna yang kedua, maka akan ditemukan

makna yang lebih dalam darinya. Simbol juga dapat memperjelas hubungan

Page 29: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

17

antara makna literal dan makna simbolik, makna simbolik ditentukan di dalam

proses itu sendiri dan berasal dari makna literal dan pertentangan dengan yang

dipertentangkan.

4. Kajian Semiotika

a) Pengertian Semiotika

semiotika atau semiologi berasal dari kata “semion” (bahasa Yunani)

yang berarti tanda atau makna. Ferdinan De Saussure mendefinisikan semiotik

atau semiologi di dalam Course in General Linguistcs, sebagai ilmu yang

mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Secara

sederhana semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika mempelajari

sistem-sistem, aturan-aturan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-

tanda tersebut mempunyai arti (Kriyantono, 2006). Semiotika sebagai suatu

model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan

yang memiliki unit dasar yang disebut dengan tanda. Dengan demikian

semiotik mempelajari hakikat keberadaan suatu tanda (Sobur, 2006).

Hoed (Somad 2016 : 106) dijelaskan bahwa semiotik adalah ilmu

tentang tanda. Tanda adalah segala hal baik fisik maupun mental, baik di dunia

maupun dijagat raya, baik di dalam pikiran manusia maupun sistem biologi

manusia dan hewan, yang diberi makna oleh manusia. Jadi, tanda adalah

apabila bermakna bagi manusia.

Menurut Eco (Ratna 2004 : 105), semiotika berhubunagn dengan segala

sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Sebuah tanda adalah segala sesuatu

yang secara signifikan dapat menggantikan sesuatu yang lain.

Page 30: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

18

Secara terminologis, semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan

dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda,

seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda (Zoest,1993:1),

semiotik merupakan ilmu yang mempelajari sederatan luas objek-objek,

peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka penulis

menyimpulkan bahwa tanda dalam semiotika bukan hanya gambar seperti

gunung, gambar rumah dan lain-lain. Tanda tentu tidak hanya ditafsirkan

secara tersurat melainkan secara tersirat. Sebuah tanda sebagai dasar

munculnya makna, tidak hanya bermakna apa yang diacu oleh yang terlihat

pada tanda, melainkan bisa menimbulkan makna lain. Dengan semiotika itulah

tanda bisa diketahui makna sebenarnya.

b) Konsep Semiotika (Teori Charles Sander Peirce)

Menurut Peirce semiotika didasarkan pada logika, karena logika

mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan penalaran menurut peirce

dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda memungkinkan kita berpikir,

berhubungan dengan orang lain dan memberi makna atau triangle meaning

yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, interperent.

Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap

oleh panca indra manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk

(merepresentasikan) hal lain diluar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce

terdiri dari simbol (yang muncul dari kesepakatan), ikon ( sebab-akibat) dan

indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan

Page 31: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

19

tanda itu disebut objek, objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang

menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpentant atau

pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda

dan menurunkannya kesuatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak

seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam

proses semiosis adalah bagaimana makna yang muncul dari sebuah tanda

ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi (Supraptono, 2013:101).

Oleh karena itu dalam pengkajian ini semiotik yang dipelopori oleh

peirce akan digunakan dengan prinsip-prinsip seperti:

1). Simbol

Simbol merupakan tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau

perjanjian yang disepakati bersama. Lambang berada pada ranah konotatif,

sedangkan ikon merupakan ranah denotatif. Makna yang muncul dalam simbol

memerlukan kesepakatan bersama (konvensi), sedangkan ikon tidak

memerlukan konvensi. Simbol muncul karena kebutuhan manusia dalam hal

komunikasi massa. Contohnya: simbol bintang yang merupakan tanda bagi

seseorang berpangkat tinggi. Semakin banyak jumlah bintang yang dipasang

pada seragam, maka semakin tinggi pula derajat dan jabatan orang tersebut.

2) Ikon

Ikon adalah tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya. Dapat

pula dikatakan, tanda yang memiliki ciri-ciri sama dengan apa yang

dimaksudkan. Misalnya, pass photo anda merupakan ikon anda sendiri,

kemudian logo stasiun swasta yang menyerupai matahari sebagai ikon dari

Page 32: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

20

matahari yang telah disederhanakan. Ikon merupakan perwakilan dari ciri fisik

(2 atau 3 dimensi) yang mana bentuk tersebut menyerupai dengan apa yang

dipresentasikannya. Ikon tidak memerlukan kesepakatan (konvensi) dalam

memaknainya, ikon bukan hanya berupa gambar yang disederhanakan namun

setiap gambar yang mewakili obyek yang direpresentasikan.

3). Indeks

Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan

apa yang diwakilinya. Atau disebut juga tanda sebagai bukti. Contohnya: asap

dan api, asap menunjukkan adanya api. Jejak telapak kaki ditanah merupakan

tanda indeks orang yang melewati tempat itu. Tanda tangan (signature) adalah

indeks dari keberadaan seseorang yang menorehkan tanda tangan itu.

5. Upacara Adat Pernikahan

Pengertian pernikahan atau perkawinan dalam UU No. 1 Tahun 1974

tertang perkawinan, pernikahan adalah sebuah ikatan lahir batin antara seorang

pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk

keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal didasarkan pada kebutuhan

Yang Maha Esa.

Menurut Gordberg (Fatmawati 2019 : 3) pernikahan merupakan suatu

lembaga yang sangat populer dalam masyarakat, tetapi sekaligus juga bukan

suatu lembaga yang tahan uji. Menjanjikan sesuatu keakraban yang bertahan

lama dan bahkan abadi serta pelestarian kebudayaan dan terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan interpersonal.

Page 33: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

21

Menurut Soemiyati (Fatmawati 2019 : 4) pengertian pernikahan atau

perkawinan ialah perjanjian perikatan antara seorang laki-laki dan seorang

wanita. Perjanjian dalam hal ini bukan sembarang perjanjian tapi perjanjian

suci untuk membentuk keluarga antara seorang laki-laki dan seorang wanita.

Suci di sini dilihat dari segi keagamaan dari suatu pernikahan.

Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional yang

masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup tinggi bagi kebutuhan

masyarakat pendukunnya. Selain sebagai usaha manusia untuk dapat

berhubungan arwah para leluhur, juga merupakan perwujudan kemampuan

manusia untuk menyusaikan alam dan lingkungnnya dalam arti luas.

(Munawarroh Alvina 2016: 1)

Adat tersebut biasanya memuat nilai dan norma yang harus dijunjung

tinggi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, adat ialah kaidah-kaidah

sosial yang tradisional yang sakral ini berarti bahwa ialah ketentuan leluhur

dan ditaati secara turun temurun. Ia merupakan tradisi yang mengatur

masyrakat penduduk asli Indonesia yang dirasakan oleh anggota-anggotanya

sangat mengikat. Sebagai kaidah-kaidah sosial yang dianggap sakral, maka

pelaksanaan adat ini hendaknya dilaksanakan berdasarkan norma-norma adat

yang berlaku disetiap daerah dengan tanpa memperhatikan adanya stratifikasi

dalam kehidupan masyarakat. Syah (dalam Nurlin Ibrahim, 2009:5)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pernikahan bukan semata-mata

legalisasi, dari kehidupan bersama antara seorang laki-laki dan perempuan

tetapi lebih dari itu pernikahan merupakan ikatan lahir batin dalam membina

Page 34: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

22

kehidupan keluarga. Dalam menjalankan kehidupan berkeluarga diharapkan

kedua individu itu dapat memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan

dirinya. Pernikahan sifatnya kekal dan bertujuan menciptakan kebahagiaan

individu yang terlibat didalamnya.

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan

secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan

memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama,

budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-

kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.

Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat

dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara

pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk

melakukan uapacara berdasarkan adat-adat istiadat yang berlaku, dan

kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Pada dasarnya

pernikahan terbagi atas 2 (dua) yaitu: pranikah (tahap sebelum pernikahan) dan

nikah (tahap pernikahan berlangsung) Berikut ini akan memaparkan prosesi

adat pernikahan di Desa Bontosaile serta ungkapan-ungkapan yang digunakan

dalam bahasa Selayar dan terjemahannya:

a. Pra Nikah (Tahap Sebelum Pernikahan)

Pada umumnya proses pernikahan yang ada pada suku-suku bangsa

Indonesia khususnya Sulawesi Selatan itu sama saja diawali dari perkenalan

Page 35: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

23

antara calon mempelai laki-laki dan calon mempelai perempuan. Akan tetapi

dalam pelaksanaannya memiliki nilai-nilai adat istiadat yang berbeda-beda.

1) A’kuta’nang (mencari informasi)

A’kuta’nang merupakan suatu kegiatan mencari informasi dengan

tujuan untuk mengetahui apakah si gadis yang telah dipilih itu belum ada

yang mengikatnya dan adakah kemungkinan untuk diterima dalam lamaran

tersebut. Jika belum ada maka pihak keluarga laki-laki akan mengutus

orang yang terpandang di lingkungan setempat untuk menyampaikan

lamaran. Jika dalam penyelidikan belum ada yang mengikatnya maka

pihak keluarga laki-laki akan mengutus orang untuk menyampaikan

lamarannya.

biasanya penyelidik dan keluarga si gadis diselipkan kata-kata memuji

si gadis sambil diiringi pertanyaan riemo to suro na anakta? (sudah

adakah yang datang untuk melamar anak ibu?). maka jawaban yang akan

didengar inaimo la a’ra’ ri na togelepa ngissek gauk-gauk (siapakah yang

mau sama orang yang belum tau apa-apa) dan jika jawabannya tideppa

(belum ada). Maka jawaban yang akan diberikan kira-kira ampa assuroi si

anu laritarima juai ( jika si dia yang melamar apakah lamarannya akan

diterima)

2) Assuro (melamar)

Setelah a’kuta’nang maka pada hari yang telah ditentukan kembali

utusan dari keluarga calon pengantin laki-laki untuk menemui keluarga

Page 36: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

24

calon pengantin perempuan, sedangkan calon Pengantin laki-laki tidak

diperbolehkan untuk datang kerumah calon pengantin perempuan.

Sebelum utusan ke rumah calon pengantin perempuan terlebih dahulu

disampaikan kalau kedatangnnya ini masih bersifat rahasia. Utusan

biasanya adalah kepala dusun atau keluarga sendiri.

Pada mulanya utusan bercerita setelah berhadapan dengan orang tua

calon pengantin perempuan tentang suatu hal yang tidak ada hubungannya

dengan maksud dan tujuannya. Pada pertemuan ini akan dibicarakan

sungrang (mahar) dan doe belanja (uang panaik). Jika maksud dan tujuan

kedatangnnya sudah tersampaikan maka utusan akan kembali kerumah

calon pengantin laki-laki untuk membicarakan hasil pembicaraan dengan

keluarga calon pengantin perempuan mengenai sungrang (mahar) dan doe

belanja (uang panaik) sebagai syarat pernikahan.

3) Paknassa (mengulangi untuk mempertegas/mempererat)

Kata paknassa artinya memepertegas kembali atau mempererat. Pada

tahapan ini kedua belah pihak bersama mengikat janji atau kesepakatan

pembicaraan sebelumnya. Dalam pertemuan ini akan dibicarakan kembali

sungrang (mahar), doe balanja (uang panaik/mahar) dan menentukan hari

baik untuk melangsungkan pernikahan.

Pada tahapan ini utusan keluarga calon pengantin laki-laki membawa

erang erang (barang hantaran) yang akan diberikan kepada keluarga calon

pengantin perempuan. Setelah membicaran sungrang (mahar) doe balanja

Page 37: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

25

(uang panaik/mahar) maka akan ditentukan tanggal, bulan dan hari

pernikahan.

4) Acara Taraluk (dilindungi)

Keberagaman khasanah budaya dan tradisi masyarakat lokal Desa

Bontos aile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar

tergambar sekilas lewat tradisi taraluk pada malam persiapan pesta hajatan

pernikahan pasangan pengantin. Kesan sederhana sangat kontras terlihat

pada rangkaian prosesi taraluk yang mengirimi malam persiapan pesta

pernikahan.

Prosesi taraluk hanya diwarnai oleh keberadaan sejumlah piring atau

dulang alas yang berisi beras, lilin, pisang, kelapa, buah pinang, daun pacar,

jagung sangrai, tandang bunga kelapa yang masih muda dengan komba

(daun siri). tandang bunga kelapa yang masih muda diusapkan pada bagian

dada dan dahi calon mempelai pria yang menurut kepercayaan adat suku

Bugis, diyakini mampu menghadirkan suasana dingin dalam perjalanan

sebuah rumah tangga.

Orang Selayar menjadikan tandang bunga kelapa yang masih muda

sebagai simbol kelanggengan bahtera rumah tangga. Sebelum memasuki

area pangsa, tempat duduk calon mempelai yang akan melalui proses

taraluk, kedua calon mempelai terlebih dahulu di cuci kakinya dengan

menggunakan air yang ditempatkan secara khusus di dalam wadah piring.

Di pandu oleh seorang tetua yang lebih lazim disebut dengan istilah

sandro, tamu-tamu undangan akan bergiliran menerima baki yang berisi

Page 38: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

26

berbagai jenis prasyarat sahnya ritual taraluk. Pada putaran berikutnya,

piring atau dulang alas tersebut akan diputar mengelilingi kedua calon

pengantin dengan hitungan bilangan yang telah ditentukan oleh tertua atau

sandro. Pada putaran pertama, baki akan mengelilingi area pangsa sebanyak

delapan kali, demikian sebaliknya, pada putaran kedua.

Prosesi yang disertai dengan ritual lempar beras ke arah calon

mempelai akan terus dilakukan hingga bilangan angkanya dianggap genap

tiga puluh empat kali putaran. Hitungan dimulai dari putaran pertama dan

kedua sebanyak enam belas kali putaran, kemudian dilanjutkan kembali

pada putaran ketiga sampai putaran keempat.

Selain piring yang berisi sarung, pakaian wanita, baju kaos pria, dan

seperangkat alat shalat sebagai simbolisasi kehidupan religius masyarakat

Desa Bontosaile Kecamatan Pasimasungggu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Bersama baki-baki tersebut, bungkusan yang dikemas kain putih, ikut

dihadirkan di tengah ritual taraluk sebagai simbol kesucian ikatan tali

pernikahan. Prosesi taraluk yang umunya dikemas bersamaan dengan

sejumlah acara adat berkesan sakral sebagai rangkaian tak terpisakan dari

tradisi pesta perkawinan masyarakat lokal Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar.

5) Mapaccing/appassirangga

Mapaccing/passirangga merupakan salah satu bentuk kebudayaan

khas Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan yang telah tumbuh

dan berkembang selama berabad-abad silam. Sebuah budaya warisan turun

Page 39: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

27

temurun dari generasi ke generasi yang hingga saat ini masih terus dijaga

dan dilestarikan oleh warga masyarakat Bumi Tanadoang, Selayar.

Rangkaian upacara sakral passirangga, digelar hampir pada setiap

pelaksanaan pesta, dengan mendudukkan para pemangku adat, tokoh

masyarakat, tokoh agama, serta jajaran aparat pemerintah dususn, sampai

struktur pemerintah desa.

Budaya passirangga adalah salah satu bahagian sakral dari sebuah

prosesi pesta pernikahan yang mengandung makna akan segera lepasnya

masa lajang sepasang calon pengantin. Rangkaian prosesi passirangga

biasanya diawali dengan kegiatan doa bersama dalam bentuk barazanji yang

bertujuan untuk mendoakan, agar calon pengantin dapat membangun rumah

tangga yang sakinah, mawaddah, warahma dan segera memperoleh

keturunan yang shaleh dan shaleha.

Setelah seluruh rangkaian baranziji selesai, proses passirangga

dilanjutkan dengan pemberian doa restu dari keluarga besar calon mempelai

wanita dan aparat pemerintah yang turut hadir di dalam rangkaian upacara

adat ini.

Mapacci atau passirangga merupakan ritual adat sesudah taraluk.

Mapaccing sendiri bisa diartikan memberikan daun pacar ke calon

mempelai sebagai bentuk doa restu. Orang-orang yang biasa dipanggil

biasanya pasangan yang pernikahannya bahagia dan kedudukan sosialnya

baik, agar kelak bisa mengikuti jejak pasangan tersebut. Mapacci atau

Page 40: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

28

passirangga dilakukan dilakukan menjelang pernikahan pada esok hari di

rumah calon pengantin perempuan.

b. Nikah (Tahap Pernikahan Berlangsung)

Acara pesta pernikahan merupakan acara inti dari berbagai rangkaian

dan tahapan dalam adat pernikahan. Dalam agama Islam pernikahan

dianggap sah setelah melakukan ijab kabul, begitu juga dengan adat

pernikahan di Desa Bontosaile. Namun masyarakat di Desa Bontosaile

memiliki beberapa tahapan proses pelaksanaan pernikahan.

1) Angruppai bonting (menyambut pengantin)

Apabila pengantin laki-laki beserta pengantarnya telah sampai ke rumah

pengantin perempuan, pengantin dipanggil oleh sandro yang telah ditunjuk

untuk akkeo bonting (memanggil pengantin) sambil mengahamburkan beras

sedikit demi sedikit sebanyak satu genggam kepada pengantin laki-laki dan

pengantarnya.

2) Panaik balangja dan ngerang-ngerang (uang panaik dan mengantar

barang hantaran)

Panaik balanja adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak laki-laki

untuk mengantar semua yang telah disepakati pada saat acara paknassa serta

bahan-bahan yang akan digunakan pada saat upacara pernikahan yang telah

disepakati bersama.

Panaik balanja dilakukan semeriah mungkin, diikuti oleh sanak

keluarga besar baik tua maupun muda, perempuan dan laki-laki. Barang-

Page 41: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

29

barang yang dibawapun mempunyai aturan sendiri menurut adat di Desa

Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar, waktu

pelaksanaannya dilakukan hari sebelum akad nikah dan bisa juga dilakukan

dihari yang sama pada saat a’nikkah (nikah).

3) A’nikkah dan a’ppabattunikkah (ijab kabul)

Proses akad nikah merupakan acara yang paling puncak yang

mendapat perhatian dari para undangan, proses ini juga sangat sakral. Dalam

proses ini calon mempelai laki-laki melaksanakan ijab kabul dengan wali

orang tua dari calon mempelai perempuan. Dalam pelaksanaan akad nikah

perempuan tidak dihadirkan akan tetapi mempelai perempuan menunggu di

kamar. Setelah acara ijab kabul selesai pengantin laki-laki diantar menuju

kamar pengantin perempuan untuk dipertemukan, akan tetapi sebelum

memasuki kamar, setelah dibuka biasanya pengantin laki-laki tidak segera

dapat masuk karena ditahan oleh penjaga pintu dan baru bisa masuk apabila

sudah diberikan uang berupa tebusan yang disebut pambungkara bohong

setelah diberi tebusan barulah pengantin laki-laki dituntun untuk bertemu

istrinya. Proses a’ppabattunikkah dengan menyentuh salah satu bagian

anggota tubuh pengantin perempuan serta pengantin laki-laki mencium

kening pengantin perempuan. Setelah selesai kedua mempelai duduk

bersanding dipelaminan yang telah disiapkan untuk menyapa para tamu

undangan.

4) Matoang (mempelai perempuan diantar kerumah mertuanya)

Matoang merupakan kunjungan mempelai pengantin perempuan ke

rumah orang tua mempelai laki-laki. Mempelai pengantin perempuan

Page 42: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

30

diantar oleh keluarga besar serta para tetangga, dengaan tujuan untuk

meminta maaf dan meminta restu dari keluarga mempelai laki-laki,

mempelai pengantin perempuan juga membawa seserahan berupa

perlengkapan untuk pengantin laki-laki. kedatangan kedua mempelai beserta

bersama rombongannya dijemput dengan meriah. Kunjungan ini sangat

penting bagi masyarakat Selayar karena kunjungan tersebut menandakan

kalau pengantin perempuan diterima dengan baik di keluarga mempelai

laki-laki. Di matoang inilah, mempelai kembali sungkem kepada orang tua

dan kerabat yang dituankan dari mempelai laki-laki. acara a‟matoang selesai

kedua mempelai akan kembali ke rumah mempelai perempuan.

B. Kerangka Pikir

Memperhatikan uraian pada tinjauan pustaka, maka akan diuraikan

beberapa hal yang dijadikan penulis sebagai landasan berfikir. Selanjutnya

landasan berfikir akan mengarahkan penulis untuk menemukan data dan

informasi dalam penelitian ini guna memecahkan masalah yang telah

dipaparkan, serta dapat dijadikan pegangan dalam penelitian ini. Judul

penelitian makna simbol dalam acara pernikahan bagi masyarakat di Desa

Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar dengan

menggunakan pendekatan semiotika.

Upacara adat pernikahan di masyarakat Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi atas dua tahap yaitu

tahap pranikah dan nikah, Namun peneliti hanya berfokus pada makna simbol

menggunakan pendekatan semiotika. Adanya pendekatan dan relevansi dalam

Page 43: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

31

penelitian dengan objek yang akan dikaji akan lebih memudahkan peneliti

dalam mengkaji beberapa unsur yang saling berkaitan dalam acara pernikahan

di Desa Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar

sehingga dari analisis tersebut dapat menghasilkan suatu temuan

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Upacara adat pernikahan Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar

Pendekatan Semiotika

Ikon Indeks Simbol

Carles Sander Pierce

Analisis

Temuan

Page 44: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneltian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis

penelitian deskriptif kualitatif

Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan segala

sesuatu yang berhubungan dengan penelitian, dengan kata lain penelitian ini

penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh informasi

mengenai keadaan yang ada. Menurut Arikunto (2002 : 6) metode kualitatif

yang bersifat deskriptif dimaksudkan adalah bahwa data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Jenis penelitian ini

bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi dengan menggambarkan

secara cermat sifat-sifat suatu hal, keadaan fenomena atau berusaha

menggambarkan suatu gejala sosial yang tengah berlangsung.

B. Desain Peneltian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif

kualitatif. Desain deskriptif kualitatif adalah rancangan penelitian yang

menggambarkan variabel penelitian tidak dalam bentuk angka-angka atau

statistik. Maksudnya, dalam penelitan ini, peneliti akan hanya

mendeskripsikan makna simbol upacara adat pernikahan masyarakat Desa

Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar

(pendekatan semiotika). Dalam penerapan desain penelitian ini, peneliti mula-

32

Page 45: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

33

mula mengumpulkan data, mengelolah dan selanjutnya menganalisis data

secara objektif atau apa adanya.

C. Definisi Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam peneltian ini,

peneliti menganggap perlu dikemukakan definisi istilah. Adapun definisi

istilah pada penelitian ini yanitu sebagai berikut :

1. Pernikahan adalah upacara yang perlu di sakralkan dan dikenang, bukan

hanya calon mempelai tetapi juga keluarga, baik secara agama, maupun

secara negara yang dihadiri oleh kerabat terdekat.

2. Semiotika adalah Sebuah tanda sebagai dasar munculnya makna, Dengan

semiotika tanda bisa diketahui makna sebenarnya.

D. Data Dan Sumber Data

Adapun data dan sumber data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh mengenai acara

Pernikahan pada masyarakat yang dijadikan fokus penelitian dalam

melakukan penelitian.

2. Sumber data

Sumber data pada penelitian ini adalah masyarakat yang dianggap

mempunyai pengetahuan atau wawasan yang mendalam tentang makna

simbol pada pernikahan yang ada di Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 46: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

34

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data yakni :

1. Teknik wawancara yaitu peneliti melakukan wawancara langsung atau

tatap muka dengan informan, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara

yang berkaitan dengan acara adat pernikahan, dengan menyediakan daftar

pertanyaan kepada informan. penulis hanya menentukan topik disertai

dengan rincian cakupan penelitian

2. Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.

3. Dokumentasi adalah memperoleh data langsung dari tempat penelitian

yaitu dengan wawancara meliputi laporan kegiatan, peraturan-peraturan,

foto-foto, peneliti menggunakan gambar dengan maksud agar data yang

diumpulkan lebih akurat.

4. Teknik pencatatan, yaitu peneliti mencatat semua hal-hal yang

berhubungan dengan makna simbol upacara adat pernikahan masyarakat

Desa Bontosaile yang diperoleh dari informan, ke dalam buku catatan

yang telah disapkan. Apabila masih ada hal-hal yang meragukan atau

belum lengkap maka hal ini dapat diperbaiki dengan cara menanyakan

kembali kepada informan sebelum meninggalkan lokasi penelitian.

Page 47: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

35

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah

tekhnik analisis deskriptif kualitatif. Adapun langkah-langkah yang ditempuh

dalam mengalisisis data yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan mengumpulkan data tentang makna simbol yang

terdapat dalam upacara adat pernikahan Desa Bontosaile Kecamatan

Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Menafsirkan makna simbol pada acara pernikahan di Desa Bontosaile

Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar.

3. Mengklasifikasikan makna simbol pada acara pernikahan kemudian

mendeskripsikan dalam bentuk pemaparan atau pernyataan-pernyataan

Page 48: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari keseluruhan

masalah yang telah dirumuskan. Bagian pertama gambaran umum lokasi

penelitian yang kedua mengemukakan hasil penelitian yaitu makna yang

terdapat dalam simbol-simbol (perlengkapan-perlengkapan) yang digunakan

dalam upacara adat pernikahan di Desa Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu

Kabupaten Kepulauan Selayar, dan yang ketiga merupakan pembahasan

Sebelum membahas hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian

ini, terlebih dahulu akan digambarkan secara umum lokasi penelitian, adapun

gambaran umum lokasi penelitian sebagai berikut:

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten kepulauan Selayar mendapat julukan tanah doang artinya

tanah tempat berdoa dengan ibu kota benteng, yang terletak antara 5o42‟–

7o35‟ Lintang Selatan dan 120

o15‟–122

o30‟ Bujur Timur. Kabupaten

Kepulauan Selayar memiliki batas.

Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Selayar

adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba.

b. Sebelah Selatan bertbatasan dengan Laut Flores

c. Sebelah Timur berbatasa dengan Provinsi Nusa Tengara Timur.

36

Page 49: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

37

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut flores dan Selat Makassar.

Kabupaten Kepulauan Selayar memilki luas wilayah 10.503,69 km2

adalah luas daratan dan 9.146,66 km2 luas wilayah laut. Secara administratif

Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki 11 Kecamatan didalamnya. 6

Kecamatan terletak di pulau utama yaitu benteng, bontosikuyu, bontomanai,

bontoharu, buki, bontomatene dan 5 Kecamatan terletak di luar pulau utama

yakni pasimarannu, takabonerate, pasilambena, Pasimasunggu Timur,

Pasimasunggu, yang terdiri dari 81 Desa, 5 Kelurahan, 283 dusun, 27

lingkungan, 415 RK/RW dan 519 RT.

Pasimasunggu adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan

Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan Pasimasunggu terletak pada

koordinat 704‟12.83”LS,120

038‟37.02”BT. Kondisi geografis Desa

Bontosaile adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pasimasunggu

yang mempunyai luas wilayah 14,34 km. Jumlah penduduk Desa Bontosaile

sebanyak 809 jiwa terdiri dari 448 orang laki-laki dan 461 orang perempuan

dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 288 KK. Desa Bontosaile

merupakan wilayah administratif yang terletak di Kecamatan Pasimasunggu

Kabupaten Kepulauan Selayar dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Selatan : Perbatasan dengan Desa Ma‟minasa

b. Sebelah Utara : Perbatasan dengan laut

c. Sebelah Barat : Perbatasan dengan Desa Massungke

d. Sebelah Timur : Perbatasan dengan Desa Bontobaru

Page 50: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

38

Dengan jarak antara Desa Bontosaile dengan Kecamatan Pasimasunggu

adalah ±15 km.

B. Hasil Penelitian

Masyarakat Selayar khususnya Desa Bontosaile mengatakan bahwa

dalam tahap upacara adat pernikahan setiap benda atau perlengkapan yang

digunakan untuk upacara adat pernikahan merupakan doa tersendiri bagi

calon pengantin dalam mengarungi rumah tangga. Pelaksanaan adat

pernikahan, terdapat makna simbol yang terdapat dalam setiap perlengkapan-

perlengkapan yang digunakan yang bermanfaat bagi kedua pengantin.

Pada dasarnya masyarakat mengharapkan agar pengantin dapat

membangun rumah tangga yang bahagia. Dan perlengkapan yang digunakan

dalam proses pernikahan terkandung makna simbol yang dapat dijadikan

sebagai pedoman hidup untuk memulai rumah tangga yang baru.

Proses adat-istiadat pesta pernikahan daerah Kepulauan Selayar Desa

Bontosaile sejak dulu di tempuh dengan melalui beberapa tahapan, meskipun

dalam pelaksanaannya kini ada yang dipermudah. Tetapi hal-hal yang

sifatnya prinsip masih tetap dilakukan, upacara adat pernikahan yang akan

dikaji berdasarkan teori C.S. Pierce yang terbagi atas 3 yaitu simbol, ikon,

indeks namun peneliti memfokuskan pada satu kajian yaitu simbol. Adapun

upacara adat pernikahan yaitu sebagai berikut:

Page 51: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

39

1) Pra Nikah (Tahap Sebelum Pernikahan)

Pada umumnya proses pernikahan yang ada pada suku-suku bangsa

Indonesia khususnya Sulawesi Selatan itu sama saja diawali dari

perkenalan antara calon mempelai laki-laki dan calon mempelai

perempuan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya memiliki nilai-nilai adat

istiadat yang berbeda-beda.

a) A’kuta’nang (mencari informasi)

Dari proses a’kuta’nang (mencari informasi) tidak ditemukan makna

simbolik.

b) Assuro (melamar)

Dari proses assuro (melamar) tidak ditemukan adanya makna

simbolik

c) Paknassa ( mengulang untuk mempertegas/mempererat)

Dalam pertemuan ini akan dibicarakan mengenai uang panaik, mahar,

tanggal, bulan, dan hari pernikahan. Dalam proses paknassa terdapat

perlengkapan-perlengkapan yang dibawah oleh calon pengantin laki-laki

memiliki makna tersendiri yaitu sebagai sebagai berikut:

a. Simbol

1) Angrong kampu Lammang 7 batu (Lammang 7 buah). disimpan di

dalam tempat atau wadah yang digunakan untuk menyajikan angrong

kampu. Angrong kampu yang kulitnya berupa daun pisang, daun yang

diambil hanya daun yang muda, karena lebih mudah untuk

Page 52: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

40

pembuatannya ketimbang daun yang sudah tua lammang sebagai

simbol kebersamaan dan kerukungan keluarga.

2) Berbagai jenis kue (kue tai lobang, brownis, agara dll). Terigu, beras

ketan, gula, dan telur yang diolah sehingga menjadi kue yang

dimasukkan dalam kemasan plastik dan disimpan kedalam bosara

sebagai simbol kehidupan yang manis dan untuk menyenangkan hati

keluarga mempelai perempuan agar bisa menerima mempelai laki-laki

dengan baik dan penuh cinta.

3) Taha komba (daun sirih), merupakan simbol harga diri. Daun sirih

yang dilengkapi dengan buah pinang, kapur sirih, dan gambir semua

komponen tersebut dibungkus menggunakan daun sirih dan diikat.

Dengan harapan kedua calon pengantin dapat menjaga harga dirinya di

dalam menjani kehidupan. Selain itu sirih merupakan simbol wanita,

sedangkan buah pinang simbol pria.

Tiga perlengkapan yang dibawah utusan pengantin laki-laki

dimasukkan kedalam bosara atau kedalam panci bersusun untuk tempat

makanan, yang dibungkus menggunakan sarung atau biasa disebut

pa’roko’ kampu setelah diserahkan kepada keluarga calon pengantin

perempuan dan diterima barulah acara paknassa suroang (mempertegas

lamaran) dimulai. Dalam pertemuan ini akan dibicarakan doe balanja

(uang panaik) tanggal, bulan, dan hari pernikahan, jika kedua belah

pihak sudah sepakat, kemudian rangkaian pernikahan sudah mulai

disiapkan. Pada saat sudah ditentukannya hari pernikahan maka

biasanya keluarga pengantin akan membuat panca yang terbuat dari

Page 53: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

41

anyaman bambu yang diberi daun kelapa mudah, panca yang dimaksud

di sini adalah sebagai penanda bahwa yang mempunyai rumah sedang

mempunyai hajatan, daun kelapa mudah (janur) sebagai simbol harapan

semoga pengantin memperoleh cahaya dari yang maha kuasa dan

tampak bersinar.

e) Taraluk

Taraluk merupakan tradisi masyarakat Selayar Desa Bontosaile untuk

calon pengantin sebagai simbol bahwa calon pengantin akan melepas masa

lajangnnya dan akan hidup berpasangan dengan pasangannya. Attaraluk

yang berarti dilindungi agar calon pengantin terhindar dari marabahaya.

Acara taraluk dilakukan di rumah pengantin perempuan, upacara ini

merupakan upacara sakral yang dihadiri oleh seluruh sanak keluarga dan

tamu undangan. Malam taraluk ini mempunyai hikmah yang mendalam,

yang mempunyai makna kesucian dan bersih lahir batin.

a. Simbol

Proses taraluk terdapat makna simbol yang terdapat pada

perlengkapan-perlengkapan yang digunakan pada acara taraluk. Adapun

perlengkapan-perlengkapan yang mengandung makna simbolik yaitu

sebagai berikut:

1) Seperangkat alat sholat (Al-quran, sejadah dan mukenah). disimpan

kedalam piring yang telah disediakan sebagai simbol bahwa sang

suami siap bertanggung jawab, membimbing dan menuntun istri

dalam hal agama terutama dalam melaksanakan sholat lima waktu.

Page 54: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

42

2) Lilin, merupakan alat penerangan yang digunakan sewaktu gelap.

Pada masa lalu sebelum orang mengenal listrik. Lilin bermakna

sebagai penerangan, lilin disimpan di atas setiap beras yang telah

disediakan sebagai simbol penerang untuk memberi sinar pada jalan

yang akan ditempuh oleh calon pengantin. Sehingga diharapkan agar

calon pengantin dapat menempuh masa depan yang cerah dan

senantiasa mendapat cahaya petunjuk dari Allah swt.

3) Bente (beras sangria atau digoreng kering) yang disangrai sebagai

simbol perkembangan baik, bersih dan jujur, dengan harapan semoga

anak cucu adam yang akan membentuk keluarga baru senantiasa

mengalami peningkatan sebagaimana beras yang tadinya kecil

menjadi besar setelah melalui proses penggorengan/sangrai.

4) Beras, sebanyak 4 piring ikut dihadirkan ditengah tengah orang

melaksanakan taraluk dan sesekali di taburkan sedikit demi sedikit

kepada kedua calon pengantin dan para undangan yang melaksanakan

taraluk beras dimaknai sebagai simbol harapan.

5) Loka (pisang raja) satu sisir, sebagaimana pisang yang jarang mati

sebelum berbuah maka masyarakat berharap kehidupan kedua

mempelai mempunyai keturunan dan kehidupan rumah tangga yang

selalu bahagia, pisang di simbolkan agar pasangan suami istri selalu

bersama dan menyusaikan diri terhadap lingkungan.

6) Kelapa mudah 4 buah ikut dihadirkan ditengah tengah orang mengada

kan taraluk, kelapa yang bagian bawahnya dibuat datar agar kalau

diletakkan dipiring atau dulang alas tidak terguling, kelapa yang

Page 55: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

43

di manfaatkan hampir setiap bagiannya oleh manusia, daging bagian

dalam isinya lunak,yang dimaknai sebagai kemauan yang keras dan

mengandung doa harapan mampu untuk mempertahankan pernikahan.

7) Tobo joro (Tandang bunga kelapa), disimpan diatas wadah atau

dulang alas yang telah diisi beras disimbolkan sebagai kelanggengan

bahtera rumah tangga. Tandang bunga kelapa diyakini dapat

menghadirkan suasana dingin dalam perjalanan sebuah rumah tangga.

Tandang bunga kelapa yang diambil dari pohon kelapa tidak boleh

dijatuhkan ketanah, karena masyarakat meyakini jika tandang bunga

kelapa yang diambil dijatuhkan ke tanah maka setiap usaha yang

dilakukan akan sia-sia.

8) Baju bura’ne Baju bahi, dan lipa (baju laki-laki dan baju perempuan

dan sarung)Pakaian perempuan, laki-laki dan sarung yang disimpan

kedalam wadah piring yang disediakan ditengah-ditengah orang yang

melaksanakan taraluk sebagai simbol agar keluarga pihak laki-laki

dan perempuan bisa untuk bekerja sama dalam menjalani kehidupan

sehari-hari.

9) Tannoro jangang kampong (telur ayam kampung),Telur disimpan

diatas beras, telur yang bentuknya bulat merupakan perlambang

permulaan seperti pada ayam yang berasal dari telur. Telur

disimbolkan agar keluarga mudah ini diibaratkan sebagai telur atau

wadah yang tertutup rapat dan diharapkan menghasilkan generasi

penerus yang berkualitas. Telur juga melambangkan keperawanan

yang belum tersentuh dari seorang perempuan.

Page 56: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

44

10) Taha Komba (Daun Siri), yang berisi gambir, buah pinang, dan kapur

sirih, yang dibentuk seperti pinggiran pastel disimbolkan sebagai

harga diri. Dengan harapan kedua mempelai dapat mempertahankan

harga dirinya dalam menjalani kehidupan.

11) Batara sika’ba (jagung satu sisir), ikut juga disediakan dalam acara

taraluk yang disimpan kedalam baskom kecil yang berisikan pisang

dan beras, penggunan simbol jagung dimaknai sebagai sebuah

pemikiran untuk selalu berpikiran kreatif karena diibaratkan jika tidak

mampu membeli beras maka jagung dapat dijadikan makanan

alternatif pengganti.

12) Kain putih, Bungkusan yang dikemas dengan kain putih ikut

dihadirkan ditengah ritual sebagai simbol kesucian ikatan tali

pernikahan.

Proses taraluk dipandu oleh seorang sandro (dukun) tamu-tamu

undangan akan bergiliran menerima piring atau dulang alas yang

digunakan sebagai tempat alas perlengkapan-perlengkapan ritual, proses

ini disertai dengan ritual lempar beras kearah kedua calon pengantin

dengan hitungan bilangan yang telah ditentukan oleh sandro (dukun).

g) Mapacci atau passirangga

Upacara adat mapacci dilaksanakan pada waktu setelah melakukan

acara taraluk, menjelang acara akad nikah/ijab kabul keesokan harinya.

Pelaksanaannya menggunakan daun passirangga (daun pacar) yang telah

di tumbuk halus kemudian di simpan ke dalam wadah, sebelum kegiatan

ini dilaksanakan biasanya dilakukan dulu dengan barazanji. Daun

Page 57: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

45

passirangga ini dikaitkan dengan kata paccing yang maknanya adalah

kebersihan dan kesucian. Dengan demikian pelaksanaan

mapacci/passirangga mengandung makna akan kebersihan raga dan

kesucian jiwa.

Salah satu tuang rumah mempersilahkan satu-persatu untuk

memberikan doa kepada mempelai. Calon pengantin duduk dengan tenang

dengan meletakkan kedua tangan di atas bantal yang sudah disediakan

sambil menunggu para kerabat untuk mendoakan. Pada saat kerabat

memberikan doa, lilin dinyalakan. Tangan, dahi dan pipi yang diolesi

dengan daun pacar yang sudah ditumbuk halusmelambangkan kesucian,

melambangkan pikiran dan hati serta tangan sebagai lambang perbuatan

yang hendaknya didasari oleh kesucian. Upacara ini dilakukan dengan

harapan kedua mempelai bersih dan suci dalam mengahadapi hari esok

yaitu hari pernikahan dan menjalani hari setelah pernikahan.

a. Simbol

Proses mapacci atau passirangga di dahului dengan acara taraluk.

Dalam pelaksanaan mapacci atau passirangga disiapkan perlengkapan

yang semuanya mengandung arti makna simbol seperti :

1) Daun pacci/passirangga, yang sudah dihaluskan kemudian disimpan

kedalam tempat atau wadah sebagai simbol kesucian, yang

menandakan bahwa calon pasangan sudah suci dan lembut hatinya,

tekadnya sudah bulat untuk memasuki jenjang rumah tangga. Artinya,

membersihkan calon pengantin dari suatu hal yang bersifat negatif

Page 58: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

46

sehingga dalam membina rumah tangga kelak mendapat rahmat dari

Allah swt.

2) Tempat pacci atau wadah, tempat pacci ini berdekatan dengan lilin

dan beras yang disimbolkan sebagai 2 insan yang menyatu dalam

satu wadah sebagai suami istri. Semoga pasangan ini tetap harmonis

hingga ajal menjemputnya.

3) Lungang (Bantal), yang diletakkan di depan calon pengantin, bantal

terbuat dari kapas dan kapuk yang dikumpulkan satu persatu yang

akan dijadikan sebuah bantal sebagai pengalas kepala. Bantal

dimaknai sebagai penghormatan atau martabat, kemuliaan. Oleh

karena itu, diharapkan calon mempelai senantiasa saling menghormati

dan saling menghargai.

4) Lipa (sarung), berjumlah tujuh dijadikan tempat duduk pada saat

mapacci atau pssirangga sebagai simbol perlindungan dalam istilah

agama digunakan untuk menutup aurat. Jumlah sarung yang

digunakan sebanyak tujuh helai dengan harapan kehidupan rumah

tangga yang harmonis sampai pada tujuh turunan.

5) Pucuk daun pisan, yang diletakkan diatas bantal sebagai simbol

kehidupan berkesinambungan dari generasi ke generasi. Salah satu

sifat alami pisang ialah tidak mati sebelum muncul tunasnya, daun tua

belum layu daun muda sudah muncul. Hal ini selaras dengan tujuan

pernikahan yang akan melahirkan keturunan, dengan harapan bisa

berkembang seperti pohong pisang bahkan berguan kepada sesama

manusia lingkungannya.

Page 59: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

47

6) Lilin, disimpan diatas setiap beras yang telah disediakan sebagai

simbol penerang untuk memberi sinar pada jalan yang akan ditempuh

oleh calon pengantin.

7) Beras, merupakan makanan utama, beras ini biasanya diletakkan dekat

pacci dan dihamburkan pada saat selesai meletakkan pacci pada calon

pengantin, maksud dihamburkannya beras itu kepada calon pengantin

agar calon pengantin dapat berkembang dengan baik, berketurunan

yang dilandasi cinta kasih, penuh kedamaian dan kesejahteraan. Beras

yang disangrai/digoreng kering hingga mekar melambangkan harapan,

semoga calon pengantin ini akan mekar berkembang dengan baik.

8) Kelapa dan gula merah, sepertinya sudah identik, menikmati kelapa

mudah rasanya kurang lengkap tanpa adanya gula merah untuk

mencapai rasa yang nikmat. Begitulah kehidupan berumah tangga

diharapkan suami istri dapat saling melengkapi kekurangan masing-

masing dan menikmati pahit manisnya kehidupan duniawi.

9) Air, yang disimpan dalam sebuah mangkuk. Air ini digunakan sebagai

tempat mencuci tangan bagi orang yang sudah memberikan

passirangga kepada calon pengantin dan juga merupakan sebagai

pelengkap dalam acara passirangga atau mapacci. Air disimbolkan

sebagai pembersih tangan (sebegai pelengkap).

10) Pa’dupa, yang dibiarkan terus menerus untuk menguarkan asap yang

dipegang oleh sandro sebagai simbol suatu kerjasama dengan

masyarakat, dan dengan makhluk halus di sekelilingnnya.

Page 60: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

48

2. Nikah (Tahap Pernikahan Berlangsung)

Acara pesta pernikahan merupakan acara inti dari berbagai rangkaian

dan tahapan dalam adat pernikahan. Dalam agama Islam pernikahan

dianggap sah setelah melakukan ijab kabul, begitu juga dengan adat

pernikahan di Desa Bontosaile. Namun, masyarakat di Desa Bontosaile

memiliki beberapa tahapan proses pelaksanaan pernikahan yaitu sebagai

berikut:

a. Angruppai bonting (menyambut penganting).

Sebelum laki-laki tiba kerumah calon pengantin perempuan, iringan

penjemput dari pihak calon mempelai perempuan pun telah siap, apabila

dari jauh calon mempelai laki-laki dan pengantarnya sudah sampai

kerumah calon pengantin perempuan, pengantin dan rombongannya

dijemput/dipanggil oleh sandro yang telah ditunjuk untuk angruppai

bonting dengan kata-kata “mae ngasekki” sambil menghamburkan beras

sebanyak satu genggam.

a. Simbol

proses angruppai bonting (menyambut pengantin). Terdapat makna

simbol pada perlengkapan yang digunakan pada saat angruppai bonting

yaitu sebagai berikut:

1) Beras disimpan di atas bosara sebagai harapan.

Beras dilemparkan sedikit atau sejemput kepada pengantin dan para

tamu yang mengantar sebanyak tiga kali.

Page 61: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

49

b. Panai’ balanja dan erang-erang (uang panaik/membawa barang

hantaran)

Erang-erang dikumpul di dalam kamar, untuk dibawa keesokan harinya

kerumah calon pengantin perempuan. Pada proses panaik balanja

disertakan juga dengan berbagai perlengkapan-perlengkapan yang wajib

dibawah ketika panai’balanja, yang mengandung makna simbolik yaitu

sebagai berikut:

a. Simbol

1) Beras biasanya ± 500 liter atau sesuai dengan permintaan keluarga

calon pengantin perempuan yang telah disepakati oleh pihak calon

pengantin laki-laki di simbolkan sebagai kesejahteraan dan

kemakmuran mengingat beras merupakan makan pokok dan sebagai

salah satu sumber kehidupan.

2) Doe balanja (uang panaik) dibungkus menggunakan kain kecil dan

tidak boleh dilihat oleh orang banyak. Disimbolkan sebagai harga

diri, jabatan dan keturunan.

3) Sepatu, tas, baju pesta, pakaian dalam dan handuk, disimpan

kedalam kemasan plasti dan disimpan kedalam bosara yang sudah

disediakan

sebagai symbol kebutuhan bagi pengantin perempuan. Jumlah perlen

gkapan tidak ditentukan jumlahnya melainkan sesuai kesanggupan

orang yang mengadakan pesta namun perlengkapan tersebut wajib

adanya.

Page 62: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

50

4) Seperangkat alat sholat (Al-quran, sejadah dan mukenah). Disimpan

kedalam tempat kemasan yang telah disediakan sebagai simbol

bahwa sang suami siap bertanggung jawab, membimbing dan

menuntun istri dalam hal agama terutama dalam melaksanakan

sholat lima waktu,.

5) Kue, yang dimasukkan kedalam kemasan plastik yang disimpan

kedalam bosara sebagai simbol kehidupan yang manis dan untuk

menyenangkan hati keluarga mempelai perempuan agar bisa

menerima mempelai laki-laki dengan baik dan penuh cinta.

6) Peralatan mandi (sabun, odol, sikat gigi, shampo). yang disimpan

kedalam kemasan plastik yang telah disediakan Dismbolkan agar

perempuan tetap menjaga kebersihan dirinya sehingga terlihat cantik

dimata suaminya dan juga untuk membangun kepercayaan diri di

lingkungan sosial.

7) Alat make up (minyak rambut, bedak, parfum dll). disimpan di

dalam tempat kemasan plastik yang sudah disediakan. Sebagai

simbol kecantikan. agar senantiasa terlihat cantik, kaitannya dengan

pernikahan adalah hendaknya pasangan suami istri senantiasa

berhias, tidak hanya bagi calon pengantin perempuan saja, tetapi

juga diperuntukkan kepada calon pengantin laki-laki dengan niat

untuk saling menyenangkan satu sama lain, dan juga untuk

membangun kepercayaan diri dalam lingkungan sosial.

8) Pengikat berupa cincin sebagai simbol ikatan persatuan cinta, dan

orang yang memakai cincin kawin menunjukkan bahwa dia telah

Page 63: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

51

menikah. Dalam cincin kawin, hal ini diartikan sebagai kesatuan

hidup yang saling melengkapi.

Acara panai’ balanja biasa pelaksanaannya sehari sebelum nikah, dan

bisa juga dilaksanakan pada hari yang sama dengan a’nikkah, namun

seiring dengan perkembangan zaman masyarakat Desa Bontosaile lebih

memilih menggabungkan proses panai’balanja dan a’nikkah.

b. A’nikkah (ijab kabul)

Sebelum proses a’nikkah dilakukan terlebih dahulu pengantar acara

membuka acara, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat sucu Al-quran,

khotbah pembekalan bagi pasangan yang akan menikah dan penyemangat

bagi hadirin yang belum menikah, pengucapan ijab kabul, selesai ijab

kabul maka pemberian doa kepada kedua pasangan yang baru menikah

supaya Allah Swt selalu memberikan kemaslahatan berumah tangga,

keberkahan rezeki, keberkahan keturunan, memberi ketentraman kepada

keluarga, dan selalu mendapatkan berkah.

a. Simbol

Proses a’nikkah disertakan dengan berbagai perlengkapan yang

disediakan memiliki makna tersendiri diantaranya sebagai berikut:

1) Sejadah disimpan di tengah-tengah orang yang melaksanakan ijab kabul

disimbolkan sebagai kenyamanan.

Proses a’nikka juga ikut disediakan dulang alas yang berisi nasi ketan,

air, lilin, pa’dupa, sebagai kangre pa’nikkah (makanan pengantin), nasi ketan

yang disediakan boleh dimakan oleh kedua mempelai pengantin boleh juga

Page 64: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

52

tidak, nasi ketan yang disediakan merupakan salah satu syarat yang harus

disiapkan oleh keluarga pengantin perempuan:

2) Beras ketan yang ketika dimasak menjadi lengket, nasi ketan disediakan

sebagai salah satu persyaratan sakralnya pernikahan, nasi ketan yang

disimpan kedalam piring yang diberi telur bagian atasnya sebagai simbol

merekatkan tali persahabatan atau tali pernikahan, masyarakat juga

berharap dengan disediakannya nasi ketan pada saat a’nikkah kedua

keluarga dan pasangan pengantin yang sudah berkumpul semoga

kedekatanpun semakin erat.

3) Air ikut disediakan sebagai pelengkap untuk cuci tangan, dan diyakini

setelah selesai makan, orang pasti akan minum.

4) Lilin, disimpan di dalam gelas yang berisikan beras dan disimpan

ditengah dulang alas disimbolkan untuk memberi sinar pada jalan yang

akan ditempuh

5) Pa’dupa yang diabiarkan terus mengeluarkan asap dipercayai sebagai

bentuk kerjasama masyarakat dan makhluk halus di Sekelilingnnya.

Selesai ijab kabul penganting laki-laki dituntun oleh orang yang

ditentukan menjemput pengantin perempuan disebuah kamar tertentu.

Pengantin laki-laki tidak langsung masuk ke kamar perempuan karena

ditahan atau dihalangi oleh penjaga pintu dan baru diloloskan setelah

diberikan uang berupa tebusan yang disebut pambungkara bohong.

Pabbungkara bohong sebagai simbol diterimanya pihak laki-laki ke dalam

keluarga pihak perempuan.

Page 65: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

53

Pengantin laki-laki sudah diijinkan masuk maka di lakukanlah

acara a’pabattunikkah. A’ppabattunikkah pengantin menggenggam tangan

istrinya sebagai simbol hubungan keduanya kekal. Setelah itu penganting

laki-laki menyentuh telapak tangan istrinya menggunakan jari telunjuk dan

mencium kening istrinya sebagai simbol wanita akan tunduk sama

suaminya.

d. A’matoang (mempelai perempuan diantar ke rumah mertuanya)

Proses a’matoang yaitu kujungan balasan dari pihak perempuan

kepada pengantin laki-laki. Jadi dianggap sebuah kekurangan, apabila

seorang pengantin perempuan tidak diantar kerumah orang tua pengantin

laki-laki. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari itu juga, beberapa saat

setelah akad nikah dilaksanakan, namun hal ini dilakukan berdasarkan

kesepakan ke dua belah pihak.

Pada proses ini pengantin permpuan membawa barang antaran untuk

membalas erang-erang pengantin laki-laki. Pappisalingi (pakaian ganti) di

sini berupa berupa sarung, baju, peci, yang telah disediakan utuk

diserahkan. A’matoang dirangkaikan dengan ngeraampung (sungkeman)

dalam proses ini terdapat makna simbol diantaranya sebagai berikut:

a. Simbol

Terdapat makna simbol yaitu sebagai berikut

1) pa’pisalingi (pakaian ganti) untuk pengantin laki-laki sebagai

simbol ucapan terima kasih kepada keluarga pengantin laki-laki.

Page 66: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

54

Jumlah pa’pisalingi (pakaian ganti) tidak ditentukan berapa

jumlahnya

2) Iringan pengantin perempuan juga membawa berbagai jenis kue

untuk diserahkan kepada keluarga pengantin laki-laki sebagai

simbol kerukunan serta hubungan yang erat, dengan rasanya yang

manis dengan harapan kehidupan kedua mempelai berjalan lancar.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelaksanaan

upacara adat pernikahan terdapat benda-benda sebagai simbol tertentu dan

mempunyai makna yang dipercayai oleh masyarakat Selayar khususnya Desa

Bontosaile, sejalan dengan pendapat pierce yang dikutip ( Sobur, 2006:30)

bahwa suatu makna dapat ditunjukkan oleh simbol, jika tanda memiliki suatu

makna, maka simbol memiliki banyak arti (tergantung siapa yang

menafsirkannya). Simbol mempunyai banyak makna, manusia menggunakan

simbol untuk mengungkapkan sesuatu, struktur sosial atau mewakili aspek

budaya spesifik tertentu.

Upacara adat pernikahan di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya hasil

kesepakatan para nenek moyang di tanah Desa Bontosaile diantaranya adalah

penggunaan alat dan bahan dalam upacara pernikahan tersebut, sehingga

penggunaan berbagai macam alat dan bahan serta simbol-simbol adat lainnya

dalam pernikahan memiliki hakikat dan nilai budaya serta sejarahnya

tersendiri. makna yang terdapat dalam simbol-simbol acara pernikahan sangat

penting untuk diketahui terutama untuk generasi muda.

Page 67: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

55

Namun dilihat sekarang ini, masyarakat hanya menjalankan upacara

adat pernikahan tanpa mengetahui apa makna simbol yang terdapat pada

upacara tersebut. Masyarakat hanya meyakini dan mempercayai bahwa

upacara adat pernikahan merupakan budaya yang diwariskan oleh nenek

moyang secara turun temurun. Fenomena yang terjadi di masyarakat hanya

meresmikan dan memeriahkan dengan menggunakan proses budaya adat.

Berdasarkan pisau analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu

berdasarkan teori semiotika C.S Pierce yang terbagi atas 3 bagian yaitu

simbol, ikon dan indeks. Namun penelitian ini hanya difokuskan pada simbol.

Prosesi upacara adat pernikahan yang ada di Desa Bontosaile mempunyai dua

tahap dimulai dari sebelumnya pernikahan atau pranikah dan nikah, yang

merupakan peninggalan dari nenek moyang yang diwariskan secara turun

temurun kepada masyarakat.

Pernikahan adat masyarakat Selayar khususnya Desa Bontosaile yang

rangkaian pelaksanaannya berisi penggunaan sejumlah alat dan benda, baik

dalam bentuk alami maupun yang sudah diolah sebagai simbol yang memiliki

makna. Makna yang mengandung maksud, doa harapan, pesan atau nasihat

yang baik untuk kedua mempelai pengantin. Dapat dilihat dari simbol-simbol

(perlengkapan-perlengkapan) yang digunakan dalam jalannya upacara adat

pernikahan. Isi makna dan simbol dari upacara adat pernikahan tidak terlepas

dari unsur syariat Islam semuanya saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Page 68: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

56

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penyajian analisis dan pembahasan pada bab

terdahulu, Prosesi upacara adat pernikahan yang ada di Desa Bontosaile

mempunyai dua tahap yang dimulai dari sebelumnya pernikahan atau

pranikah, dan nikah merupakan peninggalan dari nenek moyang yang

diwariskan secara turun temurun kepada masyarakat.

Makna simbol dalam upacara adat pernikahan dianalisis dengan teori

Charles Sander Pierce berisi penggunaan sejumlah alat dan benda, baik dalam

bentuk alami maupun yang sudah diolah sebagai simbol yang memiliki

makna. Pemaknaannya merupakan hasil kebudayaan masyarakat, yaitu berisi

pesan nasehat, doa, harapan, dan kesyukuran. Dapat dilihat dari

perlengkapan-perlengkapan yang digunakan dalam jalannya upacara

pernikahan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran kepada :

1. Bagi masyarakat sekitar diharapkan dengan adanya penelitian ini,

masyarakat di Desa Bontosaile Kecmatan Pasimasunggu Kabupaten

Kepulauan Selayar mampu menggali eksitensi adat yang diwariskan

budaya leluhur dan melestarikan kebudayaan.

56

Page 69: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

57

2. Diharapkan bagi generasi mudah dapat melestarikan kebudayaan upacara

adat pernikahan Desa Bontosaile Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten

Kepulauan Selayar.

3. Bagi pihak pemerintah dan toko adat atau agama agar tetap mendukung

ketentuan adat pernikahan.

4. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

mengadakan penelitian yang sejenis dalam pembahasan yang lebih luas.

Page 70: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

58

DAFTAR PUSTAKA

Alvina, Munarroh. 2016. Fungsi Sosial Tradisi Mandao Dalam Upacara

Kematian (Studi Kasus: Nagara Pauh Duo Nan Batigo, Kecamatan

Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan). Universitas Andalas.

(online, diakses pada tanggal 20 Desember 2020)

Aminuddin. 1995. Pengantar Presiasi Karya Sastra. Bandung. Sinar Biru.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Dapid, Sputra. 2013. Semiologi Ferdinand de Saussure. (Online),

(http://www.google.com/amp/s/dapidsaputra.wordpress.com/2013/

10/14/semiologi-ferdinan-de-saussure/amp/, diakses tanggal 20

Desember 2019)

Dapid, Saputra. 2013. Semiotika Charles Sanders Peirce. (Online),

(https://dapidsaputra.wordpress.com/2013/10/14/semiotika-charles-

sander-peirce/, diakses 20 Desember 2019).

Driyanti, Restituta. 2011. Makna Simbolik Tato Bagi Manusia Dayak dalam

Kajian Hermeneustika Paul Ricouer. Tesis. Universitas Indonesia:

Depok

Eco, Umberto. 2011. Teori Semiotika. Bantul: Kreasi Wacana.

Fatmawati, Makna Simbol Pakaian Pernikahan Adat Buton Kajian Semiotika.

(online). Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia volume 4 No. 2 (2019)

ISSN 2302-2043. Diakses tanggal 18 februari 2020.

Geertz, Clifford. 1973. Interpretation of cultures. New York: Basic Books.

58

Page 71: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

59

https://sulselprov.go.id/pages/des_kab/14.Kabupaten-Kepuluan-Selayar

(diakses pada tanggal 20 September 2020).

Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Haninditan

Graha Widya.

Jumalia. 2016. Makna Simbolik Kelong Makassar Simpung Pakmaik (Suatu

Tinjauan Semantik). Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh

Makassar.

Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktik Riset Komunikasi . Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Mantang, 2018. Makna Simbol Dalam Perayaan Jepe Syura Sepuluh

Muharram di Pulau Barang Lompo Kecamatan Sangkarrang Kota

Makassar.skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar.

Makassar Pendekatan Semiotik. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar:

Unismuh Makassar.

Maria, Ndi Yustina. 2012. Kajian Semiotika Bahasa Perkawinan Adat

Budaya Flores Kabupaten Manggarai Barat Nusan Tenggara

Timur. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Oktyawan, Dwi Surya. 2014. Makna Simbolik Upacara Ritual dalam

Kesenian Reog Ponorogo di Desa Kauman, Kecamatan Kauman,

Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta:

Yogyakarta.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Porter, Richard E. Dan Larry A. Samovar. 1993. Suatu pendekatan terhadap

KAB.dalam buku komunikasi antarbudaya, Penyunting: Deddy

Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 72: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

60

Samsinar, 2017. Makna Simbolik Upacara Adat Pernikahan Masyarakat

Jeneponto. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar.

Sapriadi. 2018. Makna Simbol Pada Rumah Adat Kecamatan Binamu

Kabupaten Jeneponto. Skripsi tidak diterbitkan. Unismuh

Makassar.

Setiawan, Samhis. 2020. Pengertian Adat Istiadat Dan Contohnya. (online).

(https://www.gurupendidikan.co.id/adat-istiadat/.diakses tanggal 20

Oktober 2020)

Sobur, Alex. 2006 Semiotika komunikasi. Bandung: Rosda Karya

Somad, Abdul. 2016. Studi Semiotika Perang Bangkat: Era Tradisional dan

Era Modernisasi. Jurnal.Vol 4, No 2, Hal 106.

Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: CV Yrama Widya.

Suprapto, Tommy. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-

Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS.

Widagdho, Djoko, Ilmu Dasar Budaya, Cet 8 Bumi Akasara: Jakarta, 2013.

Zoest, Aart Van . 1993. Semiotika : Tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa

yang Kita Lakukan Dengannya. Ani Soekowati (Penerj) hal 30-

32. Jakarta: yayasan Sumber Agung.

Zoest. 1993. Tentang Tanda dan Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan

dengannya. Jakarta : Yayasan Sumber Agung.

Page 73: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

LAMPIRAN

Page 74: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

Daftar Nama-Nama Informan

1. Nama : Hamok

Umur : 60 Tahun

Pekerjaan : IRT

Alamat : Dusun Binanga Nipa

2. Nama : Sri Wahyuni

Umur : 50 Tahun

Pekerjaan : IRT

Alamat : Dusun Binanga Nipa

3. Nama : Acce

Umur : 56 Tahun

Pekerjaan : IRT

Alamat : Bonelambere

4. Nama : Anto

Umur : 50

Pekerjaan : Kepala Dusun

Alamat : Bonelambere

Page 75: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

LAMPIRAN 1 :

Gambar 1.1 perlengkapan taraluk

Gambar 1.2 proses taraluk

Page 76: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

Gambar 1.4 proses angruppai bonting (menjemput pengantin)

Gambar 1.5 proses panaik balangja/erang-erang

Page 77: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

Gambar 1.6 barang antarang pengantin laki-laki

Page 78: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

Gambar 1.15acara A’nikka (ijab kabul)

Gambar 1.6 pambungkara bohong

Page 79: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku
Page 80: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

Lampiran II:

Tabel Korpus Data

N

o

Jenis Data Simbol Makna

A. Pra nikah (tahap sebelum menikah)

1. Akkutaknang-

kutaknang/assuro

(mencari informasi dan

melamar)

-

-

2. Assuro (melamar) - -

3. Paknassa (mengulang

mempertegas/mempererat)

Angrong kampu

Kebersamaan dan

kerukungan keluarga

Berbagai jenis kue Keberagaman

Taha komba (daun

sirih)

Harga diri dengan

harapan dimasa yang

akan datang mempelai

dapat menjaga harga

dirinya dalam

menajalani keidupan

4. Anjangjangi allo baji

(melihat hari baik)

- -

5 Taraluk Lilin Penerang untuk membe

ri sinar pada jalan yang

Page 81: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

akan ditempuh

Bente (beras

sangrai)

Perkembangan baik

Loka (pisang) Melambangkan kemak

makmuran serta

kekayaan yang akan

datang silih berganti

Tobo joro (tandang

bunga kelapa

sebagai kelanggengan

bahtera rumah tangga.

Tandang bunga kelapa

diyakini dapat

menghadirkan suasana

dingin dalam perjalana

n sebuah rumah tangga

Tannoro jangang

kampo (telur ayam

kampung)

Keluarga mudah ini

diibartkat sebagai

wadah yang tertutup

rapat dan diharapkan

menghasilkan generasi

penerus yang

berkualitas

Taha komba (daun

sirih)

Harga diri dengan

harapan dimasa yang

akan datang mempelai

Page 82: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

dapat mempertahankan

harga dirinya dalam

menjalani kehidupan

Batara sika’ba’

(jagung satu sisir)

Jagung dimaknai

sebuah pemikiran

untuk selalu berpikiran

kreatif

Kain putih Kesucian ikatan tali

pernikahan

Seperangkat alat

sholat

Diharapkan

Sang suami siap bertan

ggung jawab,

membimbing dan

menuntun istri dalam

hal agama terutama

dalam hal melaksanaka

n sholat lima waktu

6. Mapacci/passirangga Daun pacci Kebersihan atau

kesucian

Belanga

(wadah/tempat)

Kesatuan

Lungang (bantal) Kehormatan,

kemuliaan, atau

martabat

Page 83: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

Lipa (sarung) Perlindungan, harga

diri

Pucuk daun pisang Kehidupan saling

menyambung atau

hidup

berkesinambungan

Lilin Penerang, untuk

memberi sinar pada

jalan yang akan

ditempuh

Beras Berkembang dengan

baik, mekar dan

makmur

Air Sebagai simbol

pembersih tangan

(sebagai pelengkap)

Pa’dupa Kerjasama dengan

masyarakata dan

makhluk halus di

sekelilingnnya

B. Nikah (Tahap Pernikahan Berlangsung)

1. Angruppai bonting

(menyambut pengantin)

Beras Sebagai harapan

2. Panaik balanja/erang- Beras kuang lebih Kesejahteraan dan

Page 84: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

erang (uang panaik/memba

wa barang hantaran)

500 liter kemakmuran

Doe balanja (uang

panaik)

Harga diri, jabatan dan

keturunan

Sepatu, tas, baju

dan handuk

Kebutuhan bagi

pengantin perempuan

Seperangkat alat

sholat

Diharapkan

Sang suami siap bertan

ggung jawab,

membimbing dan

menuntun istri dalam

hal agama terutama

dalam hal

melaksanakan sholat

lima waktu

Kue Kehidupan yang manis

Alat mandi Dismbolkan agar

perempuan tetap

menjaga

kebersihan dirinya

sehingga terlihat cantik

dimata suaminya dan

juga untuk membangun

kepercayaan diri di

Page 85: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

lingkungan sosial

Alat make up Simbol kecantikan

Cincin Kesatuan hidup yang

saling melengkapi

3. A’nikkah/appabattunikkah

(ijab kabu)

Sejadah Kenyamanan

Pambungkara

bohong

Diterimanya pengantin

laki-laki dikeluarga

pengantin perempuan

Cium kening Wanita akan tunduk

sama suaminya

Nasi ketan Mengandung harapan

jika sudah berkumpul

kedekatanpun semakin

erat, dan pertemuan

tersebut membuahkan

hasil

Kue cucur Mengandung doa

harapan ritual yang

dilakukan berbuah

manis

Tannro jangang

(telur ayam)

Keluarga mudah ini

diibartkat sebagai

Page 86: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

wadah yang tertutup

rapat dan diharapkan

menghasilkan generasi

penerus yang

berkualitas

Air Sebagai pelengkap,

yang diyakini setelah

selesai makan, orang

pasti akan minum

Lilin Penerang, untuk

memberi sinar pada

jalan yang akan

ditempuh

Pa’dupa Kerjasama dengan

masyarakata dan

makhluk halus di

sekelilingnnya

4. A’matoang Pa’ppisalingi

(pakaian ganti)

Diterimanya pengantin

perempuan di keluarga

pengantin laki-laki

Berbagai jenis kue Kerukunan serta

hubungan yang erat

Page 87: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku

RIWAYAT HIDUP

Rosmiati, dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1996 di dusun

Bonelambere kecamatan Pasimasunggu kabupaten kepulauan

Selayar provinsi Sulawesi Selatan. Anak ke tiga dari tiga

bersaudara, dari pasangan suami istri Mappi (almarhum) dan

Satti. Penulis mulai memasuki pendidikan formal pada

tahun 2004 dan menamatkan pendidikan pada tahun di SDI Bonelambere 1,

kemudian pada tahun 2013 penulis menamatkan pendidikan di SMP Negeri 3

Pasimasunggu, selanjutnya pada tahun 2016 penulis menamatkan pendidikan di

SMA Negeri 4 Selayar. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan ke

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan mengambil jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia (S1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Tahun 2020 penulis sedang menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul

“Makna Simbol Dalam Acara Pernikahan Bagi Masyarakat Di Desa Bontosaile

Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar (Pendekatan Semiotika).

Page 88: MAKNA SIMBOL DALAM ACARA PERNIKAHAN BAGI ......teman-temanku yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan motivasi terhadap diriku, serta ikhlas mendukung dan mewujudkan harapanku