Upload
maisar4h
View
48
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Mandiri
KETERAMPILAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR(KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK
KECIL,MENGELOLA KELAS,MENGADAKAN VARIASI,MENGAJARPERORANGAN DAN KELOMPOK KECIL)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
PROFESI KEGURUAN
Disusun oleh
MAISYARAHSemester : V Lokal : C Prodi : PAI
Dosen pengampu:Dra,Sri Mulyati.,M.A.
Sekolah Tinggi Agama Islam (Stai)Auliaurrasyidin
Tembilahan2013
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT . Dialah yang memberi petunjuk bagi
seluruh manusia dan rahmat bagi segenap alam , dia jualah yang
maha semua yang ada dilangit dan dibumi.
Shalawat serta salam tidak lupa kita hadiah kan buat AL-
AMIN,yaitu Nabi kita muta muhhhamad SAW, utasan allah ,
dengan bimbingan beliau lah kita sehingga umat manusia yang
dulu nya penuh dengan kegemerlapan tampa cayaha islam ,dan
jauh dari ilmu pengetahwan sehingga sampai lah pada alam
yang serba terang benderang yang penuh dengan cahaya islam,
dan ilmu pengetahuan yang kita rasa kan pada saat sekarang ini.
Dengen izin nya pula Makalah ini dapat diselesai kan dengan
sebaik- baik nya mungkin , jika dalam pembuatan Makalah ini
terdapat kekurangan kami mengharap kan kritik dan saran agar
Makalah ini sempurna seperti yang di ingin kan .
Semoga Makalah yang Kami buat bermamfaat untuk kita semua ,
dan menambah wawasan pengetahwan di dalam menjalan kan
proses pendidikan dan untuk dimasa yang akan datang Amin.
Tembilahan, oktober 201
Wassalam
Penulis
Maisyarah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................. i
DAFTAR ISI..................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................. 1
B. Rumusan Masalah............................. 2
C.Tujuan penulisan............................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A.Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
............................................... 3
B.Keterampilan mengelola kelas................. 6
C.Keterampilan mengadakan variasi.............. 9
D.Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok
kecil.......................................... 11
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................... 13
B.Saran........................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sebagai pengajar dan sekaligus pendidik guru
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap
upaya pendidikan.dengan demikian guru dituntut untuk
memiliki keterampilan dalam mengajar.agar dapat
mengajar efektif guru harus meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswa dan meningkatkan mutu
mengajarnyaa.Makin banyak siswa terlibat aktif dalam
belajar makin tinggi kemungkinan prestasi belajar yang
dicapainya.
Bagi guru sendiri keberhasilan siswa dalam
belajar akan menimbulkan kepuasan,rasa percaya diri dan
semangat mengajar yang tinggi.hal ini telah menunjukkan
sebagian sikap guru profesional yang dibutuhkan di era
globalisasi dengan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi
yang berpengaruh terhadap pendidikan.
B.Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil?...
2. Apa itu keterampila mengelola kelas?...
3. Apa itu keterampilan mengadakan variasi?...
4. Apa itu mengajar perorangan dan kelompok kecil?...
4
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu apa itu keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil.
2. Untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
kelas.
3. Untuk mengetahui tujuan guru dalam mengadakan
variasi dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa itu mengajar perorangan dan
kelompok kecil.
5
BAB II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
A.KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
1.Pegertian diskusi
Diskusi adalah suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam intraksi tatap muka
yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi,pengambilan kesimpulan,atau pemecahan
masalah.Siswa berdiskusi dalam kelompok – kelompok
kecil dibawah pimpinan guru atau temannya untuk
berbagai informasi,pemecahan masalah atau pengambilan
keputusan.1
Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana
terbuka.setiap siswa bebas mengemukakan ide – idenya
tanpa merasa ada tekanan dari teman atau gurunya,dan
setiap siswa harus mentaati peraturan yang ditetapkan
sebelumnya.Diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan
yang harus ada dalam proses belajar mengajar.akan
tetapi,tidak setiap guru dan calon guru mampu
membimbing para siswanya untuk berdiskusi tanpa
mengalami latihan.oleh karena itu,keterampilan ini
1Moh Uzer Usman.Menjadi guru profesional.(2008)Bandung :PT.Remaja Rosdakarya.hlm.94.
6
perlu diperhatikan agar para guru dan calon guru mampu
melaksanakan tugas ini dengan baik.2
2.komponen keterampilan membimbing diskusi.
a) memusatkan perhatian siswa
caranya adalah sebagai berikut
rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas
pada awal diskusi.
Kemukakan masalah – masalah khusus
Catat perubahan atau penyimpangan diskusi
dari tujuan
Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.
b) Memperluas masalah.
Selama diskusi berlangsung sering terjadi
penyampaian ide yang kurang jelas hingga sukar
ditangkap oleh anggota kelompok,yang akhirnya
menimbulkan kesalahpahaman hingga keadaan dapat
menjadi tegang.dalam hal demikian tugas guru dalam
memimpin diskusi untuk m emperjelasnya,yakni
dengan cara:
Menguraikan kembali atau merangkum masalah
tersebut hingga menjadi jelas.
Meminta komentar siswa dengan mengajukan
pertanyaan – pertanyaan yang membantu mereka
memperjelaskan atau mengembangkan ide
tersebut.
Menguraikan gagasan siswa denagan memberikan
informasi tambaahan atau contoh – contoh yang
sesuai hingga kelompok memperoleh pengertian
yang lebih jelas.
c) Menganalisis pandangan siswa.
2 Ibid
7
Didalam diskusi sering terjadi perbedaan diantara
kelompok.dengan demikian guru hendaklah mampu
menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara
sebagai berikut:
Meneliti apakah alasan tersebut memang
mempunyai dasar yang kuat.
Memperjelas hal – hal yang disepakati dan
yang tidak disepakati.
d) Meningkatkan masalah siswa.
Beberapa cara meningkatkan urunan pikir siswa
adalah:
Mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang
menantang siswa untuk berfikir.
Memberikan waktu untuk berfikir
Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa
dengan penuh perhatian.
e) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Meyebarkan kesempatan partisipasi dapat dilakukan
dengan cara:
Mencoba memancing masalah siswa yang enggan
berpartisipasi dengan mengarahkan pertanyaan
langsung secara bijaksana.Misalnya “bapak/ibu
yakin bahwa Nita dapat menjawab.coba.Nita!”
Mencegah terjadinya perbincangan serentak
dengan memberi giliran kepada siswa yang
pendiam terlebih dahulu.
Mencegah secara bijaksana siswa yang suka
memopoli pembicaraan.
Mendorong siswa mengomentari masalah temannya
hingga intraksi antar siswa dapat
ditingkatkan.
8
f) Menutup diskusi
Keterapilan akhir yang harus dikuasai oleh guru
adalah menutup diskusi.hal ini dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Membuat rangkuman hasil diskusi dengan
bantuan siswa.ini lebih efektif bila
rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.
Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil
diskusi ataupun tentang topik diskusi yang
akan datang.
Mengajak siswa untuk menilai proses maupun
hasil diskusi yang telah dicapai.3
B.KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS.
1.pengertian pengelolaan kelas.
Pengelolaan kelas adalah suatu tugas guru dalam
perose pembelajaran yang tidak pernah
ditinggalkan.pengelolaan kelas dimaksudkan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondunsif bagi
siswa – siswi sehingga tercapainya tujuan pengajaran
secara efektif dan efesien.4
Dengan demikian keterampilan mengelola kelas
adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
belajar.baik yang bersifat gangguan kecil maupun yang
bersifat gangguan yang berkelanjutan.apabila terdapat
gangguan – gangguan dalam proses pembelajaran,maka guru
bertindak untuk mengembalikan kesituasi belajar yang
optimal.5
3Ibid.hlm 94-964Eni Purwati.dkk.Microteaching.(2009).Surabaya:Aprinta.hlm.9(13)5Ibid.
9
2.tujuan pengelolaan kelas
Tujuan pengelolaan kelas dipandang dari dua
sisi,dipandang dari sisi siswi tujuannya adalah sebagai
berikut:
a. Mendorong siswa – siswi untuk mengembangkan
tanggung jawab individu terhadap tingkah
lakunya,serta sadar untuk mengandalikan dirinya.
b. Membantu siswa – siswi mengerti akan tingkah laku
yang sesuai dengan tata tertib kelas dan melihat
atau merasakan teguran guru sebagai suatu
peringatan dan bukan kemarahan.
c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri
dalam tugas serta bertingkah laku yang wajar
sesuai dengan aktifitas – aktifitas kelas.
Sedangkan dari sisi guru tujuannya adalah:
a. Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam
memelihara kelancaran penyajian dan langkah –
langkah pengajaran secara tepat dan baik.
b. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa –
siswi seta mengembangkan kebutuhannya didalam
memberikan pengarahan yang jelas.
c. Memberi respon secara efektif terhadap tingkah
laku siswa – siswinya yang menimbulkan gangguan –
gangguan kecil serta memahami dan menguasai
seperangkat kemungkinan strategi yang dapat
digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah
laku yang berlebih – lebihan atau terus menerus
melawan kelas.6
3.pengelolaan kelas yang efektif
6 Ibid.hlm.9(14)
10
Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas
secara efektif perlu diperhatikan hal – hal sebagai
berikut:
a. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi
untuk tujuan tertentu,yang dilengkapi oleh tugas –
tugas yang diarahkan oleh guru.
b. Dalam situasi kelas,guru bukan tutor untuk satu
anak pada waktu tertentu tapi untuk semua anak
atau kelompok.
c. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda
dengan perilaku masing – masing individu dalam
kelompok itu.
d. Praktik guru waktu belajar cendrung terpusat pada
hubungan guru dan siswa.7
4.Masalah – masalah dalam pengelolaan kelas
Keanekaragaman perilaku siswa menimbulkan
beberapa masalah dalam pengelolaan kelas.menurut Made
Pidarta,masalah – masalah pengelolaan kelas yang
berhubungan dengan perilaku siswa adalah:
a. Kurangnya kesatuan.
b. Tidak ada standar kelompok dalam bekerja
kelompok.Misalnya ribut,bercakap – cakap,pergi
kesana kemari,dll.
c. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok.
d. Kelas mentoleran kekeliruan temannya,ialah
menerima dan mendorong perilaku siswa yang
keliru.
7Syaiful Bahri Djamarah.,Aswan Zain.Strategi Belajar Mengajar.(2006)Jakarta:Reneka Cipta.hlm.214.
11
e. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang
berubah,seperti tugas – tugas tambahan,anggota
kelas yang baru,situasi baru dan sebagainya.8
5.prinsip – prinsip penggunaan pengelolaan kelas
a. Kehangatan dan antusias
b. Tantangan
c. Bervariasi
d. Keluwesan
e. Penekanan pada hal – hal yang positif
f. Penanaman disiplin diri.9
6.penataan ruang kelas
Agar tercipta suasana belajar yang
menggairahkan,perlu diperhatikan penataan dan
pengaturan ruang kelas belajar.penyusunan dan
pengaturan ruang kelas hendaknya memungkinkan anak
dudui berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara
leluasa untuk membantu siswa dalam belajar.dalam
pengaturan ruang belajar,hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
Ukuran dan bentuk kelas
Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
Jumlah siswa dalam kelas
Jumlah siswa dalam setiap kelompok
Jumlah kelompok dalam kelas
Komposisi siswa dalam kelompok(seperti siswa
pandai dengan siswa yang kurang pandai,pria dan
wanita)
Dalam masalah penataan ruang kelas akan
diarahkan pada masalah tempat duduk,pengaturan alat –
8 Ibid.hlm.195.9 Ibid.hlm.185-186.
12
alat pengajaran,penataan keindahan dan kebersihan,dan
ventilasi serta tata cahaya.10
C.KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
1.pengertian variasi
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam
konteks proses intraksi belajar mengajar yang ditujukan
untuk mengatasi kebosanan murid,sehingga dalam proses
belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan
ketekunan,antusias,serta penuh partipasi.11
2.tujuan variasi belajar
a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa
terhadap relevansi proses belajar mengajar
b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya
motivasi
c. Membentuk sikaf positif terhadap guru dan sekolah
d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar
individual.
e. Mendorong anak didik untuk belajar.12
3.prinsip penggunaan variasi
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud
tertentu yang relevan dengan tujuan hendak
dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan
berkesinambungan sehingga tidak akan merusak
perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.
c. Direncanakan secara baik.13
4.komponen – komponen keterampilan mengadakan variasi.
a. Variasi dalam cara mengajar guru
10 Ibid.hlm.204.11 Moh Uzer Usman.Menjadi guru profesional.(2008)Bandung :PT.Remaja
Rosdakarya.hlm.84.12Syaiful Bahri Djamarah.,Aswan Zain.Strategi Belajar Mengajar.
(2006)Jakarta:Reneka Cipta.hlm.161.-16513 Op.cit.hlm.85.
13
Variasi suara
Pemusatan perhatian siswa
Kesenyapan kebisuan guru
Mengadakan kontak pandang dan gerak
Gerakan badan mimik
Pergantian posisi guru didalam kelas dan
gerak guru
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat
pengajaran.
c. Variasi pola intraksi dan kegiatan siswa.14
D.KETERAMPILAN MENGAJAR PERORANGAN DAN KELOMPOK KECIL
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah bila
jumlah siswa ysng dihadapi guru terbatas,yaitu berkisar
antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil,dan seorang
untuk perorangan.ini tidak berarti bahwa guru hanya
menghadapi satu kelompok atau seorang saja sepanjang
waktu belajar.guru menghadapi banyak siswa yang terdiri
dari beberapa kelompok yang dapat bertatap muka,baik
secara peeorangan maupun kelompok.15
hakikat pengajaran ini adalah:
Terjadinya hubungan interpersonal antara guru
dengan siswa dan juga siswa dengan siswa.
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan
kemampuan masing – masing.
Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan
kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan
belajar mengajar.
Peran guru dalam pengajaran ini adalah:
Organisator kegiatan belajar mengajar
14 Op.cit.Moh Uzer Usman.hlm85-87.15 Ibid.hlm.102-105
14
Sumber imformasi bagi siswa
Motivator bagi siswa untuk belajar
Penyedia materi dan kesempatan
belajar(fasilitator)bagi siswa.
Pembimbing kegiaatan belajar siswa(konselor)
Peserta kegiatan belajar.
1.komponen – komponen keterampilan mengajar perorangan
dan kelompok kecil
a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Salah satu prinsip pengajaran kelompok kecil dan
perorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab
dan sehat antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa.Hal ini dapat terwujud bila guru
memiliki keterampilan berkomunikasi secara pribadi
yang dapat diciptakan antara lain dengan:
Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap
kebutuhan siswa baik dalam kelompok kecil maupun
perorangan.
Memberi respons positif terhadap buah pikiran
siswa
Membangun hubungan saling mempercayai
Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa
Menerima perasaan siswa dengan penuh perhatian dan
terbuka
Berusaha Mengendalikan situasi sehingga siswa
merasa aman,penuh pemahaman,dan dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya.
b. Keterampilan mengorganisasi
c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
15
d. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar16
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Diskusi adalah suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam intraksi tatap muka
yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi,pengambilan kesimpulan,atau pemecahan
masalah.Siswa berdiskusi dalam kelompok – kelompok
kecil dibawah pimpinan guru atau temannya untuk
berbagai informasi,pemecahan masalah atau pengambilan
keputusan.Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana
terbuka.setiap siswa bebas mengemukakan ide – idenya
tanpa merasa ada tekanan dari teman atau gurunya,dan
setiap siswa harus mentaati peraturan yang ditetapkan
sebelumnya.
Dengan demikian keterampilan mengelola kelas
adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
belajar.baik yang bersifat gangguan kecil maupun yang
bersifat gangguan yang berkelanjutan.apabila terdapat
gangguan – gangguan dalam proses pembelajaran,maka guru
bertindak untuk mengembalikan kesituasi belajar yang
optimal.
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam
konteks proses intraksi belajar mengajar yang ditujukan
untuk mengatasi kebosanan murid,sehingga dalam proses
16 Ibid hlm.106-107
16
belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan
ketekunan,antusias,serta penuh partipasi.
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah bila
jumlah siswa ysng dihadapi guru terbatas,yaitu berkisar
antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil,dan seorang
untuk perorangan.ini tidak berarti bahwa guru hanya
menghadapi satu kelompok atau seorang saja sepanjang
waktu belajar.guru menghadapi banyak siswa yang terdiri
dari beberapa kelompok yang dapat bertatap muka,baik
secara peeorangan maupun kelompok.
B.Saran
Dalam makalah kami ini masih banyak kekurangan
baik dari segi penulisan maupun dari segi isinya.jadi
kami mengharapkan kritik dan saran yang baik agar kami
dari pihak penulis,bisa tau kelemahan dari pembuatan
makalah kami.
17
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah.,Aswan Zain.Strategi Belajar
Mengajar.(2006)Jakarta:Reneka Cipta.
Moh Uzer Usman.Menjadi guru profesional.
(2008)Bandung :PT.Remaja Rosdakarya.
Eni Purwati.dkk.Microteaching.(2009).Surabaya:Aprinta.
18