Upload
erik-kuswanto
View
78
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS UTS PROFESI KEGURUAN
“RESUMAN MATERI”
Oleh:
Nama : Erik Kuswanto
NIM : 201310060311136
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUA DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................................................................... i
Peranan dan Kedudukan Guru Dalam Pendidikan....................................... 1
A. Pengertian Guru.............................................................................. 1
B. Peranan Guru.................................................................................. 2
C. Kedudukkan Guru dalam Pendidikan............................................. 3
Peranan dan Strategi Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling...... 4
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling............................................ 4
B. Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
5
C. Strategi Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling....... 6
Konsep dasar Administrasi Pendidikan di Sekolah........................................ 7
A. Pengertian dan Konsep Administrasi Pendidikan........................... 7
B. Fungsi dan tujuan Administrasi pendidikan................................... 7
C. Fungsi Hukum Administrasi Pendidikan........................................ 7
D. Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan................................... 8
E. Perlunya Administrasi Pendidikan di Sekolah............................... 8
F. Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan................................... 8
Sistem dan Struktur Sekolah Efektif............................................................... 9
A. Definisi Sistem................................................................................ 9
B. Jenis-jenis Sistem............................................................................ 9
C. Struktur Organisasi Sekolah........................................................... 9
D. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Sekolah................................. 10
2
Guru dalam Sistem informasi dan Ketatausahaan Sekolah.......................... 11
A. Pengertian sistem informasi............................................................ 11
B. Peranan dan Tanggung jawab Guru dalam Sistem Informasi
di Sekolah. ..................................................................................... 12
C. Guru Dalam Ketatausahaan Sekolah.............................................. 13
D. Peranan dan Tanggung jawab Guru dalam Ketatausahaan............. 13
3
BAB 1
Peranan dan Kedudukan Guru Dalam Pendidikan
A. Pengertian Guru
Perngertian guru secara informal yaitu guru adalah orang yang memiliki
kelebihan, dalam segi ilmu pengetahuan dan kepribadiannya, yang berusaha
secara sadar dan sengaja untuk mentransfer kelebihan tersebut kepada satu
atau beberapa orang yang menjadi muridnya.
Sedang pengertian seorang guru secara formal yang dijelaskan dalam
Dalam UU RI. Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada Bab I
pasal 1 dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Dari perngertian diatas bahwa seorang guru merupakan faktor yang sangat
penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang tertulis dalam pembukaan
UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Itu mewujudkan cita-
cita tersebut seorang guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugas
dan tangungjawab yang diembannya. Seorang guru profesional harus memiliki
empat kompetensi guru profesional yaitu:
1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam
memahami karakteristik atau kemampuan siswa dengan berbagai cara
diantaranya yaitu; memahami murid melalui perkembangan kognitif
murid, merancang, dan melaksanakan pembelajaran serta mengevaluasi
hasil belajar sekaligus pengembangan murid.
2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi ini berkaitan dengan kepribadian yang baik yang harus
dimiliki oleh seorang guru diantaranya, bersikap bijaksana, arif, bersikap
dewasa, berwibawa dan memiliki akhlak yang baik.
4
3. Kopetensi profesional
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan penguasaan materi dan
cara penyampaian materi yang baik.
4. Kompetensi sosial.
Kopetensi ini berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam
berkomunikasi dengan suluruh warga sekolah, orang tua murid dan
masyarakat sekitar.
B. Peranan Guru
Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan disekolah dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Tugas dalam Layanan Bimbingan dalam Kelas.
Dalam hal ini tugas guru dalam bimbingan dikelas berkaitan dengan
proses kegiatan pembelajarn. Peran guru dalam bimbingan proses belajar-
mengajar dikelas diantaranya yaitu; menciptakan suasana aman dan
nyaman, mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku social yang
baik, menyediakan dan memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk
memperoleh hasil yang lebih baik, melaksanakan kegiatan diagnostic
kesulitan belajar yaitu dengan mencari sumber-sumber kesulitan belajar
yang dialami siswa, dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan
dan kewenangannya kepada murid dalam memecahkan masalah pribadi.
2. Tugas dalam Layanan Bimbingan luar Kelas.
Tugas tersebut diantaranya yaitu; memberikan pengajaran perbaikan
(remedial teaching), memberikan pengayaan dan pengembangan bakat
siswa, melakukan kunjungan rumah (home visit), menyelenggarakan
kelompok belajar yang bermanfaat untuk menciptakan rasa gotoroyong
pada siswa, memecahkan masalah secara bersama-sama, melatih
kemampuan dalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain, dan
merealisasikan tujuan pendidikan dan pengajaran melalui belajar secara
kelompok.
5
Selain Selain peran-peran guru yang sudah terbagi menjadi dua bagian
diatas peranan guru yang lain diantaranya yaitu: Guru sebagai informator,
organistator, motifator, direktor, inisiator, trasmitter, fasilitator, mediator,
dan evaluator.
C. Kedudukkan Guru dalam Pendidikan
Kedudukan guru dalam pendidikan dibahas dalam UU Bab II Pasal 2 No
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa: ayat (1) Guru
mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Ayat (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional
sebagaimana dimaksud.
Dari UU Bab II Pasal 2 No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diatas
bawasanya kedudukan guru dalam pendidikan adalah sebagai tenaga
profesional pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan formal.
Undang - Undang No 14 tahun 2005, pasal 4 mengisyaratkan bahwa
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru
sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Pasal 6 menyebutkan bahwa Kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
6
BAB 2
Peranan Dan Strategi Guru Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami
dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Sedangkan Konseling
adalah pelayanan bantuan oleh seorang ahli kepada individu untuk mengatasi
masalah yang terjadi dalam proses memperoleh konsep dirinya. Jadi bimbingan
dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal
dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan
karir melalui berbagai layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-
norma yang berlaku. Adapun ciri-ciri pokok bimbingan dan koseling adalah
sebagai berikut:
1. Adanya bantuan dari seorang ahli.
2. Proses pemberian bantuan dilakukan dengan pemberian wawancara
konseling.
3. Bantuan diberikan kepada individu yang mengalami masalah agar
memperoleh konsep diri dan percaya diri.
4. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis layanan
tertentu, ditunjang sejumlah kegiatan pendukung.
5. Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma
yang berlaku.
Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang
berhubungan dengan kegiatan belajar.
7
2. Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam
memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan
masalah sosial.
3. Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi
Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi
masalah-masalah pribadi.
B. Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
Guru sebagai orang tua ke-2 siswa di sekolah pastinya akan
memperlakukan setiap siswa seperti anak sendiri. Karena adanya hubungan
orang tua dengan anak, maka guru memiliki perang yang sangat luas, seperti
sebagai pendamping dalam berbagai pergumulan dan permasalahan yang ada
pada siswa, sebagai pendamping disini bertujuan agar siswa mampu mengatasi
pergumulan dan permasalahannya. Maka secara tidak langsung guru bertindak
sebagai konselor dan siswa sebagai konseli. Untuk mengoptimalkan
kemapuan guru sebagai pendamping ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan diantaranya:
1. Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya.
2. Mampu memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
keunikan yang dimilikinya.
3. Dapat menjalin hubungan yang akrab, penuh kehangatan dan saling
percaya, termasuk di dalamya berusaha menjaga kerahasiaan data siswa
yang dibimbingnya, apabila data itu bersifat pribadi.
4. senantiasa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
mengkonsultasikan berbagai kesulitan yang dihadapi siswanya baik ketika
sedang berada di kelas maupun di luar kelas.
5. Mampu memahami prinsip-prinsip umum konseling dan menguasai
teknik-teknuk dasar konseling.
8
C. Strategi Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan”. strategi mencakup : tujuan
kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan,
sarana penunjang kegiatan.
1. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
Strategi layanan bimbingan dan konseling meliputi
A. Strategi untuk Layanan Dasar Bimbingan
Bimbingan Klasikal
Bimbingan Kelompok
Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali kelas
Berkolaborasi dengan Orang Tua Siswa
B. Strategi Untuk Layangan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan bantuan untuk individu yang
memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan
segera. Layanan responsif meliputi
Konsultan
Konseling Individual atau Kelompok
Referal (Rujukan atau Alih tangan)
Bimbingan Teman Sebaya
C. Strategi Untuk Layanan Perencanaan Individual
Strategi ini meliputi :
Penilaian Individual atau Kelompok
Nasehat Individu atau Kelompok
D. Strategi Untuk Dukungan Sistem
Strategi untuk dukungan sistem ini meliputi:
Pengembangan Professional
Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi
9
BAB 3
Konsep dasar Administrasi Pendidikan di Sekolah
A. Pengertian dan Konsep Administrasi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam
dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian
usaha praktek-praktek pendidikan. Sedangkan administrasi itu sendiri
adalah sesuatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan untuk mencapai tujuan.
2. Konsep administrasi pendidikan
Konsep administrasi sama dengan konsep Manajemen pendidikan.
Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
pendidikan, yang dapat diartikan sebagai manajemen yang diterapkan
dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang
berkaitan dengan pendidikan.
B. Fungsi dan tujuan Administrasi pendidikan
Menurut Gregg ada 7 fungsi administrasi pendidikan yaitu ; (1)
perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) penunjukan personal. (4)
pengarahan, (5) pengkoordianasian, (6) pelaporan, dan (7) pembiayaan.
Sedangkan tujuan dari administrasi ada dua yaitu; administrsi pendidikan
harus diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif, artinya
pelaksanaan pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional dan administrasi pendidikan harus pula diupayakan sedemikian rupa
agar dapat terlaksana secara efisien, artinya perbandingan terbaik antara
pelaksanaan pendidikan dengan hasil yang akan dicapai.
C. Fungsi Hukum Administrasi Pendidikan
10
Fungsi Hukum administrasi pendidikan ialah untuk mengatur suatu proses
untuk mencapai tujuan pendidikan berjalan dengan baik. Dimana makna hukum
administrasi pendidikan adalah suatu tindakan atau tatanan dalam dalam instansi
pendidikan yang dikoordinasi oleh pimpinan-nya untuk mencapai tujuan
pendidikan agar tida lepas dari jalur-jalur dan batasan serta ketentuan yang telah
disepakati.
D. Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan
Dasar-dasar dan prinsip administrasi pendidikan yaitu; prinsip efisiensi,
prinsif pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas, prinsip kepimpinan yang
efektif, dan prinsip kerjasama. Sedangkan prinsip yang dipakai pada
kurikulum 1975 yaitu; prinsip fleksibilitas, prinsip efesiesi dan efektifitas,
prinsip berorientasi pada tujuan, prinsip kontinuitas, dan prinsip seumur
hidup.
E. Perlunya Administrasi Pendidikan di Sekolah
Administrasi pendidikan ini sangat penting seperti dalam proses proses
belajar mengajar, dimana adminstrasi ini dpat dimaknai sebagai kerjasama
antara guru dan kariawa. Semisal dalam pengadaan sarana dan prsarana
pembelajaran dan lain-lain. Selain itu juga administrasi pendidikan ini
menentukan maju-mundurnya suatu intansi pendidikan jika administrasi itu
baik maka instansi itu juga akan maju dan sebaliknya.
F. Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan
Dalam lingkup administrasi sekolah peran guru sangatlah penting. Dalam
menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian
kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,
keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru harus
aktif memberikan sumbangan tenaganya agar tujuan bersama dari sekolah
tersebut tercapai.
11
BAB 4
Sistem dan Struktur Sekolah Efektif
A. Definisi Sistem
Sistem adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara
teratur untuk mencapai tujuan bersama.
B. Jenis-jenis Sistem
1. Sistem terbuka
Sistem terbuka adalah sistem yang mengadakan pertukaran masalah dan
energi dengan lingkungannya.
2. Sistem tertutup
Sistem tertutup adalah sistem yang bersifat self-containes dan tidak
berpengaruh oleh sistem lain atau lingkungannya.
C. Struktur Organisasi Sekolah
Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi sekolah yaitu; unsur
pimpinan, unsur tata usahan, unsur urusan, unsur instalasi, unsur pelaksana,
dan unsur siswa.
1. Unsur pimpinan
Unsur pimpinan di sekolah terdiri atas kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah. Pimpinan sekolah berfungsi sebagai penanggung jawab
semua kegiatan administrasi pendidikan di sekolah. Tugas wakil kepala
sekolah, antara lain adalah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari.
2. Unsur Tata Usaha
Kegiatan Ketata usahaan ini antara lain meliputi pekerjaan-pekerjaan
surat-menyurat, kearsipan, pelaksanaan pengusulan pengawai pengursan
kenaikan pangkat, dan kesejahteraan pegawai, pekerjaan pencatatan
keuangan sekolah dan lain-lain.
3. Unsur Urusan
12
Unsur urusan merupakan bagian dari organisasi sekolah yang dijabat
oleh guru. Unsur urusan memiliki tugas yaitu membantu penyelenggaraan
kegiatan administrasi pendidikan dibidang-bidang pengajaran, kesiswaan,
bimbingan dan penyuluhan, pengabdian masyarakat dan kokurikuler.
4. Unsur Instalasi
Unsur ini memiliki tugas menyediakan layanan penunjuang bagi
terselenggaranya kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Unsur ini meliputi;
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja/workshop, dan asrama.
5. Unsur Pelaksana
Unsur pelaksana sekolah adalah ketua jurusan, guru bidang studi, guru
kelas dan wali kelas, tuga sunsur ini yaitu melaksanakan proses belajar-
mengajar.
6. Unsur Siswa
Unsur ini sebagai fokus kegiatan layanan di sekolah. Semua kegiatan
yang dilakukan oleh setiap unsur dalam organisasi sekolah bermuara pada
siswa sebagai peserta didik.
D. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Sekolah
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berfungsi sebagai Educator, Pimpinan, Administrator dan
Supervisor.
a) Sebagai Edukator yaitu melaksanakan proses pembelajaran secara
efektif dan efisien.
b) Kepala Sekolah selaku Pimpinan mempunyai tugas: menyusun
perencanaan, mengordinasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan dan
lain-lain.
c) Kepala Sekolah selaku Administrator mempunyai tugas : perencana,
pengorganisasian, pengarahan, dan lain-lain.
2. Wakil kepala sekolah
Tugas wakil kepala sekolah yaitu; pengorganisasian, pengarahan,
ketenagaan, pengkoordinasian, pengawasan, dan lain-lain.
13
3. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum memiliki tugas yaitu; Menyusun
program pengajaran, menyusun pembagian tugas, menyusun pelajaran,
dan lain-lain.
4. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memiliki tugas yaitu; menyusun
program pembinaan kesiswaan / OSIS, Penerimaan Peserta Didik
( PPD ), dan lain-lain.
5. Wakil kepala sekolah bidang humas memiliki tugas yaitu membina
hubungan dengan komite sekolah, mengikuti lomba-lomba, dan lain-lain.
6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana memliki tugas yaitu;
mengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran, menyusun rencana
kebutuhan sarana dan prasarana, dan lain-lain.
7. Guru memiliki tugas yaitu; melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
mingisi daftar nilai, dan lain-lain.
8. Bimbingan Konseling (BK) memiliki tugas yaitu; mengadakan penilaian
pelaksanaan Bimbingan Konseling, Menyusun statistic hasil penilaian
Bimbingan Konseling, dan lain-lain.
9. Wali kelas memiliki tugas yaitu; mengelolaan kelas, mencatatan mutasi
siswa, dan lain-lain.
10. Kepala Laboratorium IPA ( Fisika, Biologi, Kimia) yaitu mengatur
perngelolaan lab IPA
11. Kepala Laboratorium Komputer yaitu mengatur perngelolaan lab
Komputer
12. Penanggungjawab Perpustakaan yaitu bertugas Pengurusanb pelayanan
perpustakaan, menyusun tata tertib perpustakaan, dan lain-lain.
13. Kepala Tata Usaha bertugas mengelolaan keuangan sekolah, menyusunan
administrasi perlengkapan sekolah, dan lain-lain.
14. Laboran bertugas mengerjakan administrasi laboratorium IPA, bertanggung
jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapannya.
Semua tugas dan fungsi organisasi secara detai diatur dalam perraturan
perundang undang yang yang berlaku.
14
BAB 5
Guru dalam Sistem informasi dan Ketatausahaan Sekolah
A. Pengertian sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan output kepada pihak keluar
tertentu dengan laporan-laporan atau informasi yang diperlukan. Sedangkan
guru dalam sistem informasi disini guru sebagai (informator) pemberi
informasi kepada siswa yang menginformasikan tentang pengelolaan aspek-
aspek yang berkaitan dengan pendidikan, baik akademik, keuangan, sarana
prasarana, dll.
Kualitas informasi tergantung pada 3 hal, yaitu iformasi harus;
1. Akurat
yaitu infomasi harus benar adanya, jelas, tidak bias dan menyesatkan.
2. Tepat pada waktu.
Yaitu infomasi tidak datang terlambat dari waktu yang ditentukan.
3. Relevan
Yaitu infomasi memiliki manfaat untuk siswa dan masyarakat yang
bersangkutan.
B. Peranan dan tanggung jawab guru dalam sistem informasi di sekolah.
Peranan guru dalam sistem informasi adalah sebagai berikut
1. Sebagai penerima dan pemroses informasi
2. Sebagai sumber informasi
3. Sebagai penyimpan informasi yang relevan denga fungsi dan
tugasnya.
Berkaitan dengan peran guru sebagai penerima infomasi
berkewajiban mengidentifikasi informasi yang diterima orisinil atau tidak
dan berkaitan dengan fungsi tugasnya atau tidak.
15
Sebagai sumber informasi guru berkewajiban mengidentifikasi data
yang berkaitan dengan fungsi dan tugas guru untuk disampaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Agar informasi dapat tersampaikan
dengan baik sehingga perlu adanya penekanan dalam penyampaian
informasi apakan data tersebut bersifat data objektif atau berupa
kesimpulan surjektif.
Sedangkan sebagai penyimpan informasi, guru berkewajiban
mendokumentasikan semua informasi baik dari luar maupun dari dalam
dengan suatu system yang mudah untuk dilacak kembali bila diperlukan.
C. Guru Dalam Ketatausahaan Sekolah.
Administrasi sekolah terutama yang berkaitan dengan ketata usahaan
adalah pekerjaan yang bersifat kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan
atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu semua personal
sekolah terutama guru harus ikut terlibat didalamnya. Seperti pemberian
infomasi mengenai siswa, bahan ajar yang dibutuhkan dan lain-lain.
D. Peranan dan tanggung jawab guru dalam ketatausahaan
Beriku ini peran dan tanggung jawab guru dalam ke-tatausahaan.
1. Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan.
2. Menghimpun, mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim,
menyimpan dan menemukan kembali berbagai keterangan yang
berkenaan maupun yang menunjang penyelenggaraan dan pendidikan
disekolah.
3. Membantu perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan
masukan-masukan yang bersifat inovatif dan kreatif dalam
meningkatkan kualitas pelayanan sekolah, baik secara ekternal maupun
internal.
Tugas seorang guru dalam ketatausahaan di sekolahnya sebagai berikut
1. Pencatatan Murid
Seperti kehadiran, prestasi murid, jumlah siswa yang naik kelas dll.
16
2. Pencatatan tentang Guru
Seperti, jumlah guru yang ada, masa jabatan, usulan kenaikan
pangkat dan gaji berkala, dan data pribadi.
3. Pencatatan Proses Belajar Mengajar (PBM)
Seperti kendala saat proses pembelajaran dan lain-lain.
4. Penertiban Buu-buku Tata Usaha.
Mengingat kegiatan komunikasi lembaga pendidikan baik secara
lisan maupun tertulis dengan pihak luar dan dalam lembaga
pendidikannya.
Komunikasi dalam bentuk tertulis dilaksanakan melalui surat,
telegram, nota, dan lain-lain. Sehingga perlu penertiban surat-
menyurat ini, baik surat masuk maupun surat keluar. Buku-buku tata
usaha di antaranya ;
a) Buku agenda
b) Buku arsip
c) Buku ekspedisi
Masih banyak kesempatan lain yang mengharuskan guru ikut berperan atau
terlibat dalan administrasi sekolah, terutama berkaitan dengan tata usaha
sekolah, Beberapa di antaranya ialah:
1. Merencanakan penggunaan ruang-ruang di sekolah
2. Merumuskan kebijakan tentang pembagian tugas mengajar guru-guru
3. Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran
bagi murid-murid
4. Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah
5. Berperan sebagai penerima, penyortir, pencatat, pengarah, pengolah,
peñata arsip pada proses surat menyurat.
6. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan
secara berkala.
17
18