20
MANAJEMEN AKUNTANSI RUMAH SAKIT Arti manajemen akuntansi rumah sakit menjadi jelas apabila kita mengerti apa yang dimaksud dengan masing-masing kata yang tersimpul dalam judul tersebut . Manajemen arti sederhana adalah “pengelolaan” atau “pengurusan”. Arti lain adalah: Menyelesaikan sesuatu pekerjaan melalui orang lain “To get things done through other people” . Sedang Akuntansi berarti luas, dapat dilihat dari definisi yang berbunyi sbb: Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang ber hubungan dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan, penganalisaan penafsiran dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya, secara sistematis. mengenai transaksi-transaksi yang sedikit-sedikitnya bersifat finansial, dan yang diperlukan untuk pimpinan dan operasi sesuatu badan dan untuk laporan-laporan yang harus diajukan mengenai hal tadi guna memenuhi pertanggung jawaban yang bersifat keuangan atau lainnya. (Menurut Paul Grady). Sedangkan Rumah sakit adalah suatu Institusi tempat dimana di lakukan kegiatan penentuan penyakit (diagnosa), kegiatan penyembuhan (terapi) dan Kegiatan lain yang ada hubungannya dengan pengembalian fungsi seseorang menjadi sehat. Dari ketiga kata yang dirangkum tadi jelaslah bahwa yang menjadi lingkup pembahasan menjadi sangatlah luasnya. Adalah ini membatasi diri pada hal-hal yang dianggap sangat penting diketahui dan perlu mendapat perhatian dan diperlukan oleh pengelola Rumah sakit. Dalam masalah ini sangat ditonjolkan hal yang ada hubungannya dengan perhitungan maupun penyusunan komponen penlindung terhadap tarif Rumah sakit. PEMBAHASAN. Dalam pembahasan tentang hal–hal yang ada hubungannya dengan pebiayaan, penyusunan tarif maupun hal–hal yang lain yang ada hubungannya denga keuangan, perhatian kita perlu ditunjukan kepada

MANAJEMEN AKUNTANSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rumah sakit

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN AKUNTANSI

MANAJEMEN AKUNTANSI

RUMAH SAKIT

Arti manajemen akuntansi rumah sakit menjadi jelas apabila kita mengerti apa yang dimaksud dengan masing-masing kata yang tersimpul dalam judul tersebut .

Manajemen arti sederhana adalah “pengelolaan” atau “pengurusan”. Arti lain adalah: Menyelesaikan sesuatu pekerjaan melalui orang lain “To get things done through other people” .

Sedang Akuntansi berarti luas, dapat dilihat dari definisi yang berbunyi sbb: Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang ber hubungan dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan, penganalisaan penafsiran dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya, secara sistematis. mengenai transaksi-transaksi yang sedikit-sedikitnya bersifat finansial, dan yang diperlukan untuk pimpinan dan operasi sesuatu badan dan untuk laporan-laporan yang harus diajukan mengenai hal tadi guna memenuhi pertanggung jawaban yang bersifat keuangan atau lainnya. (Menurut Paul Grady).

Sedangkan Rumah sakit adalah suatu Institusi tempat dimana di lakukan kegiatan penentuan penyakit (diagnosa), kegiatan penyembuhan (terapi) dan Kegiatan lain yang ada hubungannya dengan pengembalian fungsi seseorang menjadi sehat.

Dari ketiga kata yang dirangkum tadi jelaslah bahwa yang menjadi lingkup pembahasan menjadi sangatlah luasnya. Adalah ini membatasi diri pada hal-hal yang dianggap sangat penting diketahui dan perlu mendapat perhatian dan diperlukan oleh pengelola Rumah sakit. Dalam masalah ini sangat ditonjolkan hal yang ada hubungannya dengan perhitungan maupun penyusunan komponen penlindung terhadap tarif Rumah sakit.

PEMBAHASAN.

Dalam pembahasan tentang hal–hal yang ada hubungannya dengan pebiayaan, penyusunan tarif maupun hal–hal yang lain yang ada hubungannya denga keuangan, perhatian kita perlu ditunjukan kepada situasi dan kondisi rumah sakit yang kita kelola. Dalam mempersiapkan anggran untuk sebuah rumah sakit, kita tidak dapat mengabaikan banyak hal yang turut menjadi komponen pendukung, maupun komponen tidak mendukung terharap kegitan rumahsakit tersebut.

Rumahsakit adalah sebuah unit kerja yang dekat sekali sifatnya dengan sebuah hotel. Dapat dikatakan rumahsakit adalah “hotel plus”. Dalam manajemennyapun bayak timbul masalh yang erat kaitannya dengan manajemen perhotelan. Hanya di rumah sakit masalah lain yang lebih besar adalah adanya pelayanan medik atau pelayanan kedokteran yang sifatnya terintegrasi dengan pelayanan hotel tadi. Jadi rumah sakit selain diperlukan profesionalisme manajem perhotelan, masih diperlukan lagi profesionalisme dibidang kedokteran dan perawatan medik.

Permasalahan menjadi kompleks karena bidangnya sangat luas dan macamnya sangat beragam. Dalam upaya menyelesaikan masalah manajemen akuntansi rumah sakit, haruslah kita ketahui dahulu dengan pasti apa saja yang dapat menjadi masalah dalam manajemen keuangan dan penyajian informasi yang diperlukan sebagai pertanggung jawaban manajer dalam mengelola rumahsakitnya.

 

Page 2: MANAJEMEN AKUNTANSI

Hal-hal yang turut dalam komponen–komponen dari akuntansi rumahsakit sebaliknya kita inventarisir dahulu sebelum kita dapat menyajikannya dalam bentuk laporan nantinya.

MASUKAN UNTUK SISTEM AKUNTANSI RUMAH SAKIT

A. Berbagai Komponen dari Akuntansi Rumah sakit, adalah :

1. Langsung, seperti: Biaya perwatan, biaya diagnostik, biaya terapi dan biaya–biaya lainnya.

2. Tak langsung, seperti: Biaya pelayanan, biaya diagnostik, biaya kebersihan, pemeliharaan dll.

Biaya langsung maupun tak langsung ini haruslah dapat dihitung untuk dibebankan kepada setiap pasien yang dirawat. Termasuk pula dalam perhitungan seperti gaji pegawai, medis dan non medis, administrasi dll.

B. masukan untuk Sistem Akuntansi di rumah Sakit

1. Informasi tentang sumber keuangan pasien yang dirawat ( hal ini perlu untuk mengetahui apakah pasien membayar sendiri atau ada pihak ketiga yang menanggung segala pembiayaan perawatannya. Apakah ada Asuransi Kesehatan = Health Insurance, atau ada proteksi kesehatan lain, dibayar oleh perusahaan tempat bekrja ataupun oleh asuransi dari perusahaan lain yang bergerak dibidang proteksi kesehatan).

2. Pendapatan (income) dari pelayanan yang diberikan kepada pasien

3. Pengeluaran karena biaya pengobatan dan kegiatan lain

4. Data statistik tentang frekuensi berobatnya.

B.1. Informasi tentang pasien maupun kekuatan keuangannya. (Pada waktu ini dinegeri kita hal ini belum dilakukan)

a. Harus jelas status pasien yang mau diberi pelajaran

b. Siapa keluarganya, harus diberitahukan

c. Tempat tinggal harus jelas (perlu KTP/ Identitas)

d. Bagaimana diinginkan cara pembayaran, apakah dengan persekot atau tidak, atau dibayar oleh pihak ketiga perusahaan, asuransi atau orang lain.

B.2. Pemasukan / Pendapatan

1. Langsung: Seperti kamar, perawatan, pengobatan, makan, laundry, housekeeping dll. Juga pemeriksaan – pemeriksaan oleh perintah dokter, seperti X-ray, CT-Scan, USG, EKG, LAb dll.

Yang lain lagi, sepserti: Prosedur pengobtan khusus, Kamar Bedah, Fisioterapi, Obat- obatan, Alat–alat yang dipakai habis mungkin juga dari UGD, biaya inap dll.

2. Tak Langsung, antara lain: semua biaya tak langsung yang dibebankan kepada pasien (air, listerik, gas, AC, dll).

B.3. Biaya yang perlu ada karena pengobatan dan lain–lain yang berhubugnan daengan datangnya pasien kerumah sakit.

B.4. Data statistik tentang frekuensi datangnya pasien kerumahsakit (berapa kali setahun/sebulan dll).

 

C. Pengeluaran

Page 3: MANAJEMEN AKUNTANSI

Karyawan ( gaji, honor, bonus kalu ada, dll)

Alat – alat dengan depresiasinya

Gedung dengan depresiasinya

Barang habis pakai ( alat suntuk, bola lampu, dll)

Sewa, segala bentuk (kontrak kerja, leasing, sewa dll)

 AKUNTANSI DANA

Dalam akuntansi rumahsakit, sekurang – kurangnya ada 4 macam dana yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Dana Operasional

2. Dana untuk bangunan (gedung, lab, gusang dll)

3. Dana untuk keperluan khusus

4. Dana bantuan (dari donor, kalau ada)

1. Dana Operasional.

Semua kegiatan sehari–hari yang memerlukan dana termasuk dana operasional. Disebut juga: “general Fund”.

Apabila ada dana yang tak dapat dimasukan dalam kategori dana–dana 2, 3, dan 4, maka dana tersebut diklasifikasikan sebagai dana umum, atau dana operasional. Pendapatan rumahsakit yang berasal dari pasien, baik yang dibayar langsung oleh pasien, atau oleh pihak ketiga (asuransi) atau perusahaan tempatnya bekerja , dana dari cafetaria dll, semua dimasukan dalam kategori dana operasional. Demikian pula pengeluaran–pengeluaran umpamanya sewa, biaya alat atau barang keperluan pasien, semua dimasukan kedalam dana operasional.

2. Dana Pembangunan ( Plant Fund)

Tidak saja dana untuk gedung, gudang dll yang dimasukkan kedalam kategori Plant Fund ini, tetapi juga tanah peralatan yang memerlukan biaya besar, masuk plant fund. Dalam plant fund tidak saja pengeluaran uang yang bisa terjadi, namun pemasukan juga dapat terjadi, umpanya pada pembelian/ penjualan/pertukaran tanah, bangunan dan peralatan yang mahal. Untuk mengetahui hal itu diperlukan analisa data statistik yang ada.

3. Dana untuk kegunaan khusus (Specific Purpose Fund)

Umpamanya dana yang berasal dari bantuan, donor, grant jadwal, sehingga sangat terbatas waktunya, dan spesifik penggunaannya. Dana ini harus masuk juga dalam sistem akuntansi rumah sakit dengan pencatatan khusus. Karena sifatnya yang sangat khusus, untuk mengevalusainya lebih mudah, karena kegunaan dan pemakainanya sudah tertentu dan khusus.

4. Dana Bantuan atau Endowment Fund

Adalah dana pemberian dari donor. Dana ini bersal dari donor yang investasi sifatnya. Dana ini pemakaiannya tertentu. Hasil investasi, dapat dikembangkan untuk keperluan operasional.

 

Dalam akuntansi dan sekurang–kurangnya adalimahal lain yang perlu pula mendapat perhatian khussu kita, yaitu :

1. Uang Pemasukan ( Revenue)

Page 4: MANAJEMEN AKUNTANSI

Semua uang pemasukan akibat biaya yang dibebankan atas pelayanan yang kita berikan kepada pasien, termasuk kedalam kategori uang pemasukan atau revenue.

Pencatatan tentang hal ini sangat penting agar dapat dibandingkan nantinya terhadap biaya–biaya yang diperlukan dalam pemberian pelayanan kepada pasien tersebut (apakah untung atu rugi).

 

2. Uang pengeluaran (expense)

Gaji pegawai, bahan–bahan, biaya-biaya lain. Semua pembiayaan dalam pelaksanaan termasuk pengeluaran

3. Aset.

Semua barang yang dipunyai dan dipergunakan oleh rumah sakit yang ada nilai uangnya, dikatakan aset. Investasi jangka panjang, maupun uang pendapatan harian dikatakan adalah aset rumah sakit. Gedung, peralatan dan uang pendapatan harian dimasukan kedalam kategori aset rumah sakit.

 

 

4. Jaminan

Hipotik, utang yang belum lunas, maupun barang, alat yang sedang digunakan tetapi belum dilunasi, dikatakan jaminan. Karena pada waktu sedang dipakai tetapi belum sepenuhnya milik rumah sakit, karena masih belum lunas.

5. Modal.

Semua aset yang tidak terutang disebutkan modal RS.

 

Input (masukan) pada Pencatatan/ Pelaporan (Data Stastistik)

Ada3 macam input penting yang perlu kita ketahui.

1. Input Revenue ( Pemasukan)

Banyak sekali input reveneu yang dapat kita catat.

Antara lain: Kamar, penginapan perawatan, makan cuci (laundry), housekeeping, pemeliharaan. Lab, X-ray, dan semua hal yang diperlukan atas permintaan dokter (lihat III B.2)

2. Input Expense (Pengeluaran)

Contoh untuk input expense ini rumah sakit agaknya merupakan salah satu seni manajemn yang selalu dilakukan para manajer. Umpamanya telah masuk barang pesanan berupa 10 koli berupa obata obatan. Kesepuluh kali ini harganya adalah: 10 juta rupiah.

Namun barang ini belum dibayar kepada rekanan. Dia dimasukan sebagai inventaris di Bagian Farmasi ataupun di Apotik. Brang ini pun masih belum digunakan.

Kemana nilai 10 juta rupiah akan dicatatkan?

sebagai inventaris obat – obatan di bag. Farmasi, ini merupakan aset rumah sakit dibagian farmasi ( inventaris), namun tercatat pula sebagi hutang yang akan dibayar atau dikatakan masuk kedalam catatan “jaminan”.

Page 5: MANAJEMEN AKUNTANSI

sepuluh juta rupiah akan berupakan debet dibaian farmasi, karena beruapa aset, sedang dibagian lain, menjadi kredit atau masuk kedalam “pengeluaran yang akan dibayar”.

Walupun sepuluh koli bernilai 10 juta rupiah itu adalah ada nilai uangnya, namun ia belum mempengaruhi pengeluaran(expence account) karena belum ada pembayaran.

Dalam perjalanan waktu, kalu sebagian obat tersebut mulai dipakai, diakanmengurangi inventaris bagian farmasi, namun mendatangkan pendaptan bagi mereka berupa uang pembayaran untuk obat tersebut.

Dan dengan pemakaian obat tersebut, nantinya akan ada pengeluaran (expense) untuk membayar obat tersebut.

 

3. Input transaksi tunai.

Seorang pasien yang mendapat perwatan poliklinik umpamanya membayar Rp. 5.000,- ; sedang pelayanan yang diberikan kepadanya berniali Rp. 8.000,- . Untuk hal seperti ini, tetap dicatat bahwa rumah sakit sudah memberikan layanan senilai Rp. 8.000,-

Dalam laporan atas nama pasien ini, tetap dicatat bahwa expense rumah sakit Rp.8.000 dan lain catatan ada revenue sebesar Rp. 5.000 yang diterima dari pasien tersebut.

  AREA PELAYANAN PASIEN

1. Penyakit Dalam dan Bedah

2. Penyakit Anak

3. ICu dan ICCU

4. Obstetri ( kebidanan)

5. Perawatan

6. Fasilitas Perawatan Ahli (Bedah, Anak, Kanker dll)

7. Rawat Jalan (Rujukan)

8. UGD ( Unit Gawat Darurat)

Dan banyak bagian lain yang dapt ditambahkan, sesuai dengan kelas RS maupun kemampuan yang dipunya. Untuk RS khussus, area pelayanan pasien tentulah khusus pula sifatnya.

Kemampuan RS selain tergantung pada fasilitas medis juga sangat tergantung pada ketenagaan yang ada

 

Dalam manajemen akuntansi rumah sakit perlu diperhatikan banyak hal. Selain situasi dan kondisi rumah sakit yang dikelola, perlu ditinjau berbagai hal sesuai dengan apa yang dimaksud dalam definisi akuntansi, yaitu :

Keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang berhubungan dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan, penganalisaan, penafsiran dan penyajian informasi yang dapat dipercayadan penting artinya, secara istematik mengenai transaksi- transaksi yang sedikit-sedikitnya bersifat finansial, dan yg diperlukan untuk laporan – laporan yang harus diajukan mengenai hal tadi guna memenuhi pertanggung jawaban yang bersifat keuangan dan lainnya.

Page 6: MANAJEMEN AKUNTANSI

Sangat tepatlah kiranya kita memperhatikan dengan seksama apa – apa yang telah diuraikan diatas tadi semua yang ada hubungannya dengan kebijaksanaan manajemen, terhadap terjadinya transaksi – transaksi yang semuanya tentulah minta dukungan dana.Dengan perkataan lain kesemua kegiatan di RS nyatanya ada efek keuangannya, apaki itu merupakan cost (biaya) tapi dapat pula merupakan reveneu (pemasukan). Transaksi dapat pula berupa kredit, atau tunai, yang akibatnya untuk suatu bagian merupakan income berupa barang atau inventarisnya

Materi Pendukung Tugas OnlinePosted on November 6, 2012

Akun merupakan komponen terpenting dalam Accounting, karena dengan akun seluruh data keuangan Anda dapat disimpan, dikelompokkan, diolah dan dibuat laporannya menjadi laporan keuangan yang benar-benar bermanfaat dan informatif. Untuk memudahkan Anda, lihat tabel di bawah ini untuk membantu Anda dalam memahami akun.

 

Dari gambar di atas bisa kita lihat bahwa ada lima kelompok akun utama yang terdiri dari akun Harta, Pendapatan, Pengeluaran, Hutang dan Modal. Nah, di dalam kelompok-kelompok tersebut memiliki sub-akun lagi

Membuat Akun

Untuk membuat akun baru sangat mudah, Anda tinggal pilih akan membuat akun di dalam kelompok mana (misalnya Harta, Pendapatan, Biaya, Hutang, Modal). Kemudian Anda tentukan apakah akun tersebut merupakan sub-kelompok akun atau bukan. Misalnya, di dalam kelompok akun Harta, Anda akan membuat kelompok akun Bank yang berisi daftar akun rekening tabungan yang Anda dan keluarga miliki. Maka Anda harus membuat dua akun baru yaitu pertama akun kelompok Bank dan di dalam akun bank ini baru dibuat akun bank misalnya Bank BNI.

Langkah-langkahnya, pada form Daftar Akun klik tombol Buat Sub. Lalu pada form Akun Baru Anda masukkan nama akunnya, misalnya akun Bank BNI. Lihat gambar di bawah ini.

Membuat Akun Harta Tetap (Fixed Asset)

Harta tetap memiliki beberapa hal yang patut Anda perhatikan ketika membuat akunnya. Hal ini dikarenakan adanya komponen penyusutan nilai harta (deprisiasi) dan kenaikan nilai harta (apresiasi). Misalnya contoh Anda memiliki sebuah TV Samsung LCD seharga 5 juta, maka untuk membuat akunnya Anda lakukan langkah berikut:

1. Klik kelompok akun Harta > Harta Tetap > Produk Elektronik. 2. Buat Sub-Akun baru. Lalu isi seperti gambar di bawah ini.

Pada pilihan Penyusutan, Anda pilih apakah Otomatis atau Manual. Bila memilih Otomatis, maka setiap bulan nilai ekonomis produk tersebut akan berkurang dengan sendirinya.

Gambar di bawah ini menunjukkan daftar kelompok akun Harta.

Gambar di bawah ini menunjukkan daftar kelompok akun Pendapatan.

Membuat Akun Biaya Rutin

Page 7: MANAJEMEN AKUNTANSI

Setiap bulan pasti Anda sering melakukan pembayaran rutin seperti membayar tagihan telepon, listrik, membayar cicilan hutang, bayar SPP sekolah anak, dsb. Salah satu fasilitas yang disediakan MyFamily Accounting Anda dapat membuat semacam pengingat atau reminder sehingga bakal tidak telat melakukan pembayaran rutin tersebut. Seperti contoh di bawah ini kita akan membuat akun biaya Listrik yang jatuh tempo pembayarannya tiap tanggal 13. Lakukan langkah berikut ini:

1. Klik kelompok akun Biaya > Rumah Tangga 2. Klik buat Sub-Akun baru. 3. Isilah data-datanya seperti gambar di bawah ini.

 

Gambar ini bawah ini menunjukkan kelompok akun Biaya.

Membuat Akun Hutang Kartu Kredit

Salah satu fasilitas menarik MyFamily Accounting adalah tersedianya fasilitas manajemen kartu kredit. Fasilitas ini memungkinkan Anda untuk dapat memantau berapa persen penggunaan kartu kredit dari limit yang diberikan, berapa persen jumlah hutang yang sudah dibayar/cicil dan bahkan Anda bakal tahu juga berapa jumlah bunga yang bakal dibayarkan bila membayar setelah tanggal cetak tagihan. Untuk itu Anda harus membuat akun Hutang Kartu Kredit lalu mengisi beberapa data yang dibutuhkan. Lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Klik kelompok akun Hutang > Hutang Jangka Pendek > Kartu Kredit. 2. Klik tombol Buat Sub-Akun baru. 3. Lalu isilah data-data seperti gambar di bawah ini.

 

Catatan: Lihatlah lembar tagihan bulanan kartu kredit Anda untuk dapat mengisi data-data kartu kredit seperti gambar di atas.

Gambar di bawah ini menunjukkan kelompok akun Hutang.

Membuat Akun Tabungan.

Ada satu hal penting yang perlu diperhatikan ketika membuat akun tabungan. Karena ada dua tipe tabungan, yaitu tabungan sebagai tempat menyimpan uang sementara untuk bisa diambil sewaktu-waktu, atau tabungan khusus untuk menyimpan dalam jangka panjang (jangka waktu tertentu) yang ditujukan untuk tujuan finansial keluarga.Mengapa pembedaan ini penting? Karena di akun ini Anda diminta untuk menentukan, karena bila Anda memilih sebagai tabungan untuk penyimpanan jangka panjang maka ini akan menjadi bahan pencatatan dalam indikator Rasio Kekuagan Menabung yang bisa Anda lihat di pembahasan subbab mengenai Memahami Hubungan Panel Indikator MyFamily Accounting.Gambar di bawah menunjukkan pembuatan akun tabungan, pastikan Anda memberi tanda centang agar bisa masuk perhitungan indikator.

 

Posted in Uncategorized | Leave a reply

Pengertian JournalPosted on November 6, 2012

Page 8: MANAJEMEN AKUNTANSI

Sebuah daftar transaksi bisnis dari-hari-ke-hari disebut jurnal. Tujuan jurnal adalah untuk memberikan catatan dari seluruh transaksi diselesaikan oleh bisnis. Itu jurnal menunjukkan tanggal setiap transaksi, judul dari rekening yang akan didebet dan dikreditkan, dan jumlah debit dan kredit.Sebuah jurnal sering disebut sebagai buku entri asli karena di sini bahwa catatan akuntansi yang formal pertama transaksi dibuat. Meskipun banyak jenis jurnal digunakan dalam bisnis, bentuk jurnal yang paling sederhana adalah dua-kolom jurnal umum. Setiap jenis transaksi bisnis dapat dimasukkan ke dalam jurnal umum.

Dalam akuntansi, kita mencatat semua transaksi dalam Jurnal Umum:

Jurnal adalah daftar transaksi hari-demi-hari. Tercatat dalam urutan kronologis.

Juga dikenal sebagai ” Book of Original Entry”

Penjurnalan pencatatan transaksi = bisnis dalam jurnalDokumen Sumber = Dokumentasi yang menyediakan bukti transaksicontoh:

Standard Two Column Journal

 

Aturan General Journal

Sertakan tanggal untuk setiap transaksi.Account yang didebet tidak harus menjorok (adalah kebiasaan untuk daftar rekening debit semua

yang terlibat dalam transaksi pertama)Account yang dikreditkan harus menjorokSertakan deskripsi transaksi (menjorok lebih jauh daripada rekening kredit)

Posted in Uncategorized | Leave a reply

PostingPosted on November 6, 2012

Posting adalah proses sederhana mentransfer data transaksi dari jurnal umum (di mana transaksi dicatat) ke buku besar (di mana masing-masing account diringkas).

Posting proses:

Date Descriptions Post Ref Amount

      Debit Credit

1/8/2012

Cash   5,000  

  -          Jim Harrison Capital     5,000

                  Record initial investment      

1/9/2012

Office Equipment   2,000  

  -          Cash     2,000

                  Purchase a computer from AlsComputer

     

Page 9: MANAJEMEN AKUNTANSI

Mulailah dengan akun pertama dari transaksi pertama dalam buku besar umum.Perhatikan tanggal, jumlah, rekening, dan jumlah halaman yang transaksi dicatat padaTentukan akun yang sesuai dalam buku besarDalam buku tersebut, tambahkan baris baru, merekam tanggal, nomor halaman di bawah “Post. Ref.” dan jumlah baik sebagai debit atau kredit.Dalam buku besar, menghitung keseimbangan baru dari account.Kembali ke jurnal umum dan mencatat nomor rekening di bawah “Post. Ref.”Ulangi untuk baris berikutnya dalam jurnal umum

Posting. Ref. adalah referensi silang. Jika Anda melihat transaksi dalam buku besar umum, hal ini menunjukkan di mana halaman jurnal umum transaksi dicatat. Jika Anda mencari di jurnal umum, Anda dapat dengan mudah melihat apa transaksi telah diposting dan mana akun buku besar.

Berhati-hatilah dan berikan perhatian ekstra ketika posting. langkah Ini adalah langkah yang sangat rawan kesalahan dari siklus akuntansi:bentuk kesalahan yang sering terjadi:Lupa untuk memasukkan bagian dari transaksiMenyalin jumlah yang salahMenghitung keseimbangan yang salah dalam buku besar

Posted in Uncategorized | Leave a reply

Materi Pendukung OnlinePosted on November 6, 2012

Penjurnalan adalah hal yang sangat mendasar dalam menyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jika penjurnalan yang dilakukan salah maka laporan keuangan yang dihasilkan juga tidak benar. Namun inilah fenomena yang terjadi dilapangan, khususnya mahasiswa/i yang berada di luar pulau jawa.

Agar menjadi mudah untuk menjurnal Dalam Akuntansi maka hal yang perlu diketahui oleh Mahasiswa adalah persamaan akuntansi. Persamaan Akuntansi merupakan hal penting untuk menjadi kerangka konseptual untuk menjurnal laporan keuangan, dimana persamaan akuntansi adalah :

 

Setelah diketahui persamaan akuntansi, seperti yang telah tampak pada gambar diatas, maka perlu untuk diuraikan tentang point – point yang ada pada persamaan akuntansi.

Harta merupakan semua hal yang dapat dinilai dengan satuan moneter dan dapat diklaim menjadi hak perusahaan. Harta dapat dikelompokkan menjadi 2 hal, yaitu :

1. Harta Lancar, merupakan harta yang usianya tidak lebih dari 1 tahun, dan biasanya perpindahan kepemilikkannya sangat mudah dan cepat. Beberapa akun yang dapat dikelompokkan menjadi harta lancar adalah kas dan setara kas, perlengkapan, piutang, persediaan, surat – surat berharga.

2. Harta Tetap, merupakan harta yang usia kepemilikkannya lebih dari 1 tahun. Selain itu juga harta tetap terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Harta Tetap Berwujud dan Harta Tetap Tidak Berwujud. Harta Tetap Berwujud dapat dikelompokkan menjadi, Tanah, Gedung, Peralatan dan Mesin. Sedangkan Harta Tetap Tidak Berwujud dapat dikelompokkan seperti Merek Dagang, Goodwill, Frenchise dan lain – lain.

Kewajiban merupakan semua hal yang menimbulkan hak untuk membayar kepada pihak lain diluar

Page 10: MANAJEMEN AKUNTANSI

perusahaan, baik berifat finansial maupun non finansial. Kewajiban dapat dikatakan sebagai Hutang perusahaan. Dimana Hutang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Hutang jangka pendek yang usianya tidak lebih dari 1 tahun, dan Hutang jangka panjang yang usianya lebih dari 1 tahun.

Modal merupakan semua hal yang digunakan untuk mendanai operasional perusahaan. Modal dibagi menjadi Modal Sendiri, yaitu modal yang berasal dari owner perusahaan biasanya modal ini besarannya selalu sama. Selanjutnya adalah Modal Saham, modal ini merupakan pengumpulan modal dari masyarakat yang memiliki dana (investor) yang mengharapkan deviden dari saham yang dimilikinya.

Ketika kita telah mengetahui tentang penjabaran yang telah diuraikan diatas, maka untuk menjurnal dalam akuntansi perhatikan gambar berikut ini :

 

Berdasarkan pada gambar diatas, sangat jelaslah bahwa, Saldo Normal dari Harta adalah Debet, karena ketika harta bertambah maka posisinya adalah sebelah Debet, dan kalau harta mengalami penurunan maka posisinya adalah sebelah Kredit.

Kewajiban dan Modal juga jika dilihat pada gambar sangat jelas bahwa Saldo Normal Kewajiban dan Modal berada di Kredit, karena ketika kewajiban dan modal bertambah posisinya pasti berada di sebelah Kredit.

Berikut diberikan contoh :

Tn. A membuka sebuah Usaha Dagang dengan menyerahkan sejumlah uang ke bank sebagai simpanan dan modal awal dari perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,- dan membeli sebuah peralatan sebesar Rp. 500.000, 50% telah dilunasi dan sisanya akan dibayar dikemudian hari.

Berdasarkan contoh diatas, maka kita dapat menjurnalnya sebagai berikut :

Kas          Rp. 1.000.000 (Debet)

Modal    Rp. 1.000.000 (Kredit

Peralatan    Rp. 500.000 (Debet)

Kas                          Rp. 250.000 (Kredit)

Hutang Usaha    Rp. 250.000 (Kredit)

Jelas tampak bahwa, ketika Tn. A menyetorkan uang sejumlah Rp. 1.000.000 maka secara otomatis kas perusahaan akan bertambah sejumlah itu dan berada pada posisi DEBET, sedangkan tandingannya adalah Modal juga akan bertambah sebesar Rp. 1.000.000 di posisi KREDIT. (Perhatikan Gambar diatas)

Selanjutnya Peralatan yang dibeli oleh Tn. A, akan menambah nilai aset perusahaan sebesar Rp. 500.000 dalam bentuk Peralatan. Namun kas perusahaan harus dikurangkan sebesar Rp. 250.000 sebagai pembayaran kepada penjualan, sedangkan 50% sisanya menimbulkan Kewajiban (HUTANG USAHA) sebesar Rp. 250.000 karena dibayar pada hari berikutnya. (Perhatikan Gambar diatas kembali)

 

Posted in Uncategorized | Leave a reply

Page 11: MANAJEMEN AKUNTANSI

Petunjuk Siklus AkuntansiPosted on November 6, 2012

Siklus Pembukuan Dan Akuntansi Selangkah-Demi-Selangkah

 

Akuntansi sering didefinisikan sebagai seni melakukan pencatatan,  pengelompokan, dan pelaporan transaksi keuangan. Rangkaian—selangkah demi selangkah—proses itulah yang disebut dengan “Siklus Akuntansi” yang sering diistilahkan dengan “pembukuan (bookkeeping)”.

Apakah pembukuan sama dengan akuntansi? Jelas berbeda. Pekerjaan pembukuan selesai sampai pada siklus saja, sementara pekerjaan akuntansi jauh lebih luas dari sekedar siklus akuntansi (pembukuan), termasuk auditing (pemeriksaan), penyusunan sistem akuntansi, akuntansi manajemen, hingga perpajakan.

Di tulisan ini saya akan berfokus pada siklus akuntansi (pembukuan) saja. Apa saja langkah-langkah yang dilalui dalam satu siklus akuntansi.

Ada 9 (sembilan) langkah yang dilalui dalam satu siklus akuntansi, yaitu:

Langkah-1. Mengumpulkan Dan Menganalisa Data Transaksi

Siklus akuntansi dimulai dari proses pengumpulan data transaksi keuangan dalam bentuk bukti transaksi yang oleh orang awam disebut ‘nota’.  Sesungguhnya bukti transaksi keuangan tidak selalu dalam bentuk nota, bisa jadi dalam bentuk lain—misalnya: akte, surat perjanjian, kwitansi, surat pengakuan utang-piutang.

Melalui bukti inilah data transaksi keuangan diidentifikasi. Setelah bukti transaksi terkumpul, selanjutnya dianalisa (bahasa awamnya dinilai)—apakah transaksi itu sah untuk diakui atau tidak, berapa yang harus diakui.

Misalnya:  Per hari ini PT. ABC membeli perlatan kantor, atas pembelian tersebut PT. ABC memperoleh bukti transaksi berupa nota. Disamping membeli peralatan kantor perusahaan juga membayar upah buruh, atas pembayaran upah tersebut, buruh PT. ABC menandatangani kwitansi, dan seterusnya.

Bukti-bukti transaksi tersebut oleh pagawai accounting dikumpulkan, lalu dinilai apakah bukti transaksi itu sah atau tidak, berapa besarnya nilai transaksi yang harus diakui.

 

Langkah-2. Mencatat Transaksi (Menjurnal/Posting)

Setelah bukti transaksi terkumpul dan dinilai, langkah selanjutnya adalah memasukan nilai yang terdapat pada bukti transaksi ke dalam buku catatan transaksi. Proses ini disebut dengan proses pencatatan—yang oleh orang akuntansi disebut “menjurnal” sering juga disebut “posting”.

Proses menjurnal bisa jadi dilakukan setiap kali ada transasi secara terus menerus sepanjang hari atau dimasukan sekaligus di sore hari. Catatan-catatan transaksi di langkah ini dalam akuntansi disebut dengan “Jurnal Umum (General Journal)”. Buku-buku yang menampung catatan transaksi ini sering disebut dengan buku jurnal umum (saya akan membahas jenis-jenis buku catatan ini di postingan lain secara terpisah).

Misalnya: Pukul 9 pagi ada transaksi penjualan, setelah nota dinilai (pada langkah-1) langsung dijurnal ke dalambuku penjualan. Pukul 10 pagi terjadi transaksi penjualan berikutnya, nota dinilai, setelah itu

Page 12: MANAJEMEN AKUNTANSI

dijurnal. Bisa jadi transaksi-transaksi tersebut dikumpulkan saja dahulu, baru kemudian dijurnal menjelang penutupan jam kerja. Saya menyarankan agar setiap transaksi langsung dijurnal (jangan dikumpulkan terlebih dahulu).

Di era komputerisasi sekarang ini, proses menjurnal tidak lagi dilakukan dengan mencatat di buku. Melainkan di,masukan ke dalam sistem (software akuntansi).

 

Langkah-3. Memindahkan Catatan Transaksi ke Buku Besar

Pada langkah sebelumnya (jurnal umum), catatan transaksi masih dalam kondisi tercampur (berbagai macam transaksi ditampung dalam satu catatan). Di langkah ketiga ini, catatan transaksi tersebut dipindahkan ke dalam kelompok-kelompok akun (account)—sesuai dengan jenis transaksinya.

Misalnya: Jenis transaksi penjualan dipindahkan ke dalam akun penjualan, jenis transaksi pembelian bahan baku dimasukan ke dalam akun persediaan dan utang, jenis transaski berupa pembelian aset dimasukan ke dalam akun aktiva tetap, dan seterusnya.

Kelompok-kelompok akun ini disebut “Buku Besar (General Ledger)”. Di dalam akun buku besar, satu jenis transaksi terkumpul menjadi satu kelompok, misalnya: akun buku besar penjualan terdiri dari transksi-transaksi penjualan saja, akun kas terdiri dari transaksi-transaksi yang berupa kas saja, akun aktiva tetap terdiri transaksi-transaksi aktiva tetap saja.

Di akhir proses ini, kumpulan nilai-nilai transaksi akan membentuk nilai akhir yang disebut dengan “saldo akhir (ending balance)”. Saldo akhir bisa berupa saldo debit atau saldo kredit, sesuai dengan jenis akunnya:

Akun-akun kelompok aktiva (kas, piutang, persediaan, aktiva tetap) bersaldo debit. Akun-akun kelompok kwajiban (utang) bersaldo kredit Akun kelompok ekuitas pemilik (modal, laba ditahan) bersaldo kredit Akun pendapatan bersaldo kredit Akun biaya bersaldo debit

Catatan:

Di era komputerisasi, kehadiran software akuntansi membuat proses pada langkah ketiga ini parktis tidak diperlukan lagi. Sotware yang dipakai oleh perusahaan secara otomatis melakukan proses pemindahan data dari jurnal umum ke buku besar, begitu langkah kedua (menjurnal umum/posting) dilakukan.

Dalam akuntansi manual proses pemindahan ke buku besar mungkin dilakukan setiap menjelang penutupan buku, sehingga saldo akhir buku besar juga baru bisa dilihat. Sedangkan dalam akuntansi terkomputerisasi (menggunakan software akuntansi), proses pemindahan terjadi setiap kali transaksi dimasukan ke dalam software akuntansi—dan dan saldo akhir langsung bisa dilihat sesaat setelah posting dilakukan.

Langkah-4. Membuat “Neraca Percobaan (Trial Balance)”

Membuat neraca percobaan biasanya dilakukan setiap menjelang penutupan buku. Apa itu neraca percobaan? Bagaimana cara membuatnya?

Di masa sekarang ini semua perusahaan sudah menggunakan sistim ‘double entry’ yang mensyaratkan kondisi yang seimbang (balance). Artinya setiap penambahan pada suatu akun selalu disertai oleh pengurangan di akun lain—demikian sebaliknya. Sebagai implementasi, setiap transaksi dicatat ke dalam 2 (atau lebih) jenis akun sekaligus.

Page 13: MANAJEMEN AKUNTANSI

Misalnya: PT. ABC membeli perlatan kantor senilai Rp 1 juta. Atas transaksi pembelian ini dicatat dengan sistim double-entry, sehingga jurnalnya menjadi:

[Debit]. Aktiva – Peralatan Kantor = Rp 1 juta

[Kredit]. Kas = Rp 1 juta

 

Artinya: atas satu transaksi penjualan tersebut, di satu sisi membuat nilai aktiva peralatan kantor bertambah sebesar 1 juta, di sisi lainnya akun kas berkurang pada nilai yang sama, sehingga terjadi kondisi seimbang (balance). Dengan demikian, setelah semua transaksi terkumpul dan terakumulasi di buku besar, penggunaan sistim double-entry membuat NILAI—atau rupiah—jenis akun bersaldo debit akan selalu sama dengan jenis akun bersaldo kredit.

Proses membuat neraca percobaan (trial balance) pada langkah ini dimaksudkan untuk melakukan percobaan—memastikan bahwa nilai jenis akun bersaldo debit sama dengan jenis akun bersaldo kredit—balance (seimbang). Atau secara keseluruhan, jumlah nilai transaksi debit sama dengan transaksi kredit. Konkretnya, saldo-saldo akhir akun bersaldo debit dijumlahkan, dan saldo-saldo akun bersaldo negatif juga dijumlahkan, lalu dibandingkan. Jika nilainya sama berarti balance (sudah benar).

Bagaimana jika tidak sama (tidak balance)? Disilidiki—dicari tahu, mengapa tidak sama. Yang jelas sudah pasti ada ketidaksesuaian pencatat (jurnal).

 

Langkah-5. Membuat (Jurnal) Penyesuaian

Ada berbagai kemungkinan penyebab terjadinya ketidaksesuaian—sehingga nilai akun bersaldo debit dengan akun bersaldo kredit menjadi tidak sama (tidak balance):

Adanya transaksi yang belum dicatat Adanya transaksi yang dicatat terlalu besar atau terlalu kecil (kesalahan perhitungan) Adanya transaksi yang tidak bisa diakui sekaligus akibat penerapan sistim akrual

(misalnya:Atas pembelian aktiva tetap tidak bisa dibebankan sebagai biaya sekaligus, melainkan dialokasikan secara bertahap melalui penyusutan. Atas pendapatan diterima dimuka tidak bisa diakui sekaligus, melainkan di alokasikan secara bertahap. Atas beban bunga, beban sewa, pendapatan sewa, pendapatan bunga, dll).

Untuk semua penyebab itu, dibuatkan jurnal penyesuaian agar kesimbangan tercapai (saya akan membahas topik jurnal penyesuaian secara khusus di tulisan lain). Untuk pengalokasian penyusutan dan transaksi akrual, perlu dibuatkan tabel perhitungan dan jadwal.

Setelah jurnal penyesuaian dimasukan, proses dilanjutkan ke langkah berikutnya.

 

Langkah-6. Membuat Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Langkah keempat diulangi sekalilagi. Bila masih belum balance, maka langkah kelima juga dulangi. Kedua langkah ini akan terus diulangi hingga kondisi seimbang (balance) tercapai.

 

Langkah-7. Menyusun Laporan Keuangan (Financial Statements)

Setelah kesimbangan tercapai maka ‘Laporan Keuangan’ bisa disusun. Laporan keuangan adalah salah satu produk utama proses akuntansi, terdiri dari empat jenis laporan yaitu:

Page 14: MANAJEMEN AKUNTANSI

Laporan Laba Rugi (Income Statement/Profit and Loss Statement) Neraca (Balance Sheet) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Equity Statement)

(saya akan bahas masing-masing laporan isi secara lebih terperinci melalui tulisan-tulisan lain di JAK).

 

Langkah-8. Melakukan Penutupan Buku (Closing The Book)

Pendapatan dan biaya terakumulasi dan dilaporkan untuk periode tertentu (umumnya bulanan, kuartalan atau tahunan. Institusi keuangan seperti bank mungkin melakukannya setiap hari). Agar kedua jenis akun ini tidak bercampur dengan periode berikutnya, maka perlu ditutup—sehingga saldonya menjadi nol—di setiap akhir periode.

Selisih antara pendapatan dengan biaya menghasilkan nilai tertentu. Nilai itulah yang disebut “Laba (Profit)” atau “Rugi (Loss)”. Laba terjadi bila selisih tersebut bernilai positif (Pendapatan lebih besar dibandingkan biaya), sedangkan rugi terjadi bila selisih bernilai negatif (biaya lebih besar dibandingkan pendapatan).

Penutupan dilakukan dengan memasukan jurnal pembalik (reversal journal)—pendapatan yang biasanya dijurnal di sisi kredit, pada proses ini ditempatkan di sisi debit; dan biaya yang biasanya ditempatkan di sisi debit, pada proses ini ditempatkan di sisi kredit—sehingga akun-akun pendapatan dan biaya akan menjadi nol.

Nilai selisih (laba/rugi) dipindahkan ke neraca, yaitu akun “Laba Peride Ini (Current Earning)” yang akan menambah akun “Laba Ditahan (Retained Earning)”.

Catatan: Khusus jurnal pembalik untuk menutup pendapatan dan biaya juga disebut “jurnal penutupan (closing jurnal)“.

Setelah langkah ke delapan ini dilakukan, maka akun-akun pendapatan dan biaya akan bernilai nol. Akun yang masih memiliki nilai saldo hanya akun-akun yang masuk dalam kelompok neraca saja (kas, piutang, persediaan, aktiva tetap, utang, dan modal atau ekuitas pemilik). Nilai saldo akun-akun keompok neraca terus diakumulasi dan dilanjutkan di periode-periode berikutnya.

 

Langkah-9. Memebuat Penyesuaian Kembali (Pasca Penutupan)

Langkah terakhir ini dilakukan untuk 2 tujuan, yaitu:

Untuk memastikan bahwa semua kelompok akun pendapatan dan biaya telah ditutup; dan Untuk memastikan bahwa semua saldo akun kelompok neraca sudah dalam kondisi seimbang

(balance) dan siap untuk menjadi saldo awal pembukaan buku periode berikutnya.

Itulah langkah-langkah yang dilewati dalam proses akuntansi, yang sering disebut dengan pembukuan (bookkeeping). Rangkayan langkah-langkah tersebut adalah satu siklus akuntansi (accounting cycle)—dan akan berulang di periode-peride berikutnya sepanjang perusahaan masih beroperasi.